Petrologi Batuan Metamorf
Petrologi Batuan Metamorf
PENDAHULUAN
1. Petrologi batuan beku berfokus pada komposisi dan tekstur dari batuan
beku (batuan seperti granit atau basalt yang telah mengkristal dari batu
lebur atau magma). Batuan beku mencakup batuan volkanik dan plutonik.
2. Batuan piroklastik adalah batuan yang terbentuk dari letusan gunung api
(berasal dari pendinginan dan pembekuan magma) namun seringkali
bersifat klastik.
3. Petrologi batuan sedimen berfokus pada komposisi dan tekstur dari batuan
sedimen (batuan seperti batu pasir atau batu gamping yang mengandung
partikel-partikel sedimen terikat dengan matrik atau material lebih halus).
4. Petrologi batuan metamorf berfokus pada komposisi dan tekstur dari
batuan metamorf (batuan seperti batu sabak atau batu marmer yang
bermula dari batuan sedimen atau beku tetapi telah melalui perubahan
kimia, mineralogi atau tekstur dikarenakan kondisi ekstrim dari tekanan,
suhu, atau keduanya).
BAB II
PEMBAHASAN
Batuan metamorf adalah batuan ubahan yang terbentuk dari batuan aslinya,
berlangsung dalam keadaan padat, akibat pengaruh peningkatan suhu (T) dan
tekanan (P) yang tinggi. Batuan metamorfosa disebut juga dengan batuan malihan
atau ubahan, demikian pula dengan prosesnya, proses malihan. Proses
metamorfisme atau malihan merupakan perubahan himpunan mineral dan tekstur
batuan, namun dibedakan denag proses diagenesa dan proses pelapukan yang juga
merupakan proses dimana terjadi perubahan. Proses metamorfosa berlangsung
akibat perubahan suhu dan tekanan yang tinggi, diatas 200C dan 300 Mpa (mega
pascal), dan dalam keadaan padat. Sedangkan proses diagenesa berlangsung pada
suhu dibawah 200C dan proses pelapukan pada suhu dan tekanan normal, jauh
dibawahnya, dalam lingkungan atmosfir.
”Perubahan himpunan mineral dan tekstur batuan dalam keadaan (fasa) padat
(solid slate) pada suhu diatas 200C dan tekanan 300 Mpa”.
1. Proses metamorfisme
Proses metamorfisme, meliputi:
1. Proses perubahan fisik yang menyangkut struktur dan tekstur oleh tenaga
kristaloblastik (tenaga dari sedimen-sedimen kimia untuk menyusun
susunan sendiri).
2. Proses-proses perubahan susunan mineralogi, sedangkan susunan
kimianya tetap (isokimia) tidak ada perubahan komposisi kimiawi, tapi
hanya perubahan ikatan kimia.
2. Reorientasi
Proses ini dibentuk oleh tenaga kristaloblastik, di sini pengorientasian
kembali dari susunan kristak-kristal, dan ini akan berpengaruh pada tekstur
dan struktur yang ada.
Berbeda dengan batuan beku yang terbentuk melalui lelehan dan di bawah
pengaruh uniform stress, atau mempunyai bersaran yang sama dari semua
arah.
3. Waktu
Untuk mengetahui berapa lama berlangsungnya proses metamorfisme tidaklah
mudah dan sampai saat ini masih belum diketahui bagaimana caranya.
4. Tipe-tipe metamorfosis
a) Berdasarkan penyebab/proses utama
Dynamic Metamorphism(metamorfisme dynamo), terjadi akibat pengaruh
tekanan kuat dalam waktu yang lama. Contohnya batu sabak.
Metamorfosa kontak (Thermal Metamorphism), terjadi akibat pengaruh
suhu yang tinggi karena adanya aktifitas magma. Contohnya marmer.
Metamorfosa dinamo-termal (Dynamo-thermal Metamorphism), terjadi
akibat tambahan tekanan dan kenaikan temperatur. Contohnya skis.
b) Berdasarkan setting
Contact Metamorphism
Pyrometamorphism
Regional Metamorphism
Orogenic Metamorphism
Burial Metamorphism
Ocean Floor Metamorphism
Hydrothermal Metamorphism
Fault-Zone Metamorphism
Impact or Shock Metamorphism
b) Tekstur Batuan
HASIL PRAKTIKU
DAFTAR PUSTAKA
Endarto, Danang.2005.PENGANTAR GEOLOGI DASAR..Surakarta:Lembaga
Pengembangan Pendidikan (LPP)
Website :
http://batuan-metamorf.blogspot.com/search/label/Batuan%20Metamorf
%20Gneiss
http://batuan-metamorf.blogspot.com/2009/02/gneiss.html
http://batuan-metamorf.blogspot.com/2009_02_01_archive.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Batuan_metamorf
http://ilmubatuan.blogspot.com/
http://en.wikipedia.org/wiki/Mafic
http://en.wikipedia.org/wiki/Phyllite
http://en.wikipedia.org/wiki/Quartzite
http://en.wikipedia.org/wiki/Serpentinite
http://en.wikipedia.org/wiki/Marble
http://en.wikipedia.org/wiki/Metamorphic_rock