Anda di halaman 1dari 55

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

1.1 Penjadwalan Pelaksanaan Pekerjaan


Penjadwalan proyek adalah kegiatan menetapkan jangka waktu kegiatan
proyek yang harus diselesaikan. Penjadwalan proyek dapat dilakukan dengan
beberapa metode, diantaranya adalah menggunakan metode jaringan kerja, bar
chart dan kurva “s”. Langkah pertama ketika akan membuat perencanan jadwal
adalah membuat WBS, ini untuk semakin memperinci item pekerjaan yang akan
dilaksanakan pada Proyek Revitalisasi Gedung MIN Denpasar. Setelah
mengetahui uraian pekerjaan yang ada dalam WBS selanjutnya bisa menuju
langkah berikutnya yaitu menghitung volume. Menghitung volume didapat dari
menghitung dimensi yang ada pada gambar teknis dan spesifikasi. Selanjutnya
menentukan metode pekerjaan yang berguna sebagai acuan tahap pelaksanaan
pekerjaan pada Proyek Revitalisasi Gedung MIN Denpasar. Setelah diketahui
uraian pekerjaan, volume pekerjaan, metode pekerjaan, hubungan pekerjaan dan
durasi pekerjaan langkah selanjutnya adalah menentukan Penjadwalan pada
Proyek Revitalisasi Gedung MIN Denpasar.

1.1.1 Penyusunan WBS (Work Breakdown Structure)


Ruang lingkup pekerjaan konstruksi pada gedung umumnya meliputi
beberapa pekerjaan yaitu mulai dari pekerjaan persiapan sampai dengan pekerjaan
finishing. Untuk mengidentifikasi ruang lingkup kegiatan proyek diperlukan suatu
bentuk penyajian yang logis yaitu dalam bentuk WBS (Work Breakdown
Structure). Gedung sekolah ini tersusun dari lantai 1, lantai 2 dan lantai 3,
sehingga dapat dibuat WBS seperti pada gambar 5.1.

29
Gambar 5.1 WBS pada Proyek Revitalisasi MIN Denpasar

30
Identifikasi pekerjaan dilakukan untuk mempermudah jalannya proses
penjadwalan. WBS pada Gambar 5.1 dapat disajikan dalam bentuk tabel seperti
pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1 WBS Pada Proyek Revitalisasi Gedung MIN Denpasar
Number1 WBS Task Name
00 Bagas Assangga Susanto (3kbg3) Revitalisasi MIN Denpasar
11 Revitalisasi MIN Denpasar
2 1.1 PEKERJAAN PERSIAPAN
3 1.1.1 Bongkaran plafon
4 1.1.2 Bongkaran lantai
5 1.1.3 Bongkaran konstruksi atap lama
6 1.1.4 Bongkaran tembok bata merah
7 1.1.5 Bongkaran beton bertulang
8 1.1.6 Pembuangan bongkaran sejauh 30 m
9 1.1.7 Membersihkan lapangan dan perataan
10 1.1.8 Pengukuran dan pemasangan bouwplank
11 1.2 PEKERJAAN STRUKTUR
12 1.2.1 PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH
13 1.2.1.1 PEKERJAAN BOREPILE
14 1.2.1.1.1 Pek. Pengeboran Bore Pile
15 1.2.1.1.2 Pek. Beton Pondasi Bore Pile K.350:
16 1.2.1.1.2.1 Pembesian BP
17 1.2.1.1.2.2 Pek. Cor Beton K.350
18 1.2.1.2 PEKERJAAN PILE CAP
19 1.2.1.2.1 Pek. Galian Pile cap
20 1.2.1.2.2 Pek. Cor Beton pile cap P1 160 x 240 cm:
21 1.2.1.2.2.1 Pembesian P1
22 1.2.1.2.2.2 Begisting P1
23 1.2.1.2.2.3 Pek. Cor BP Beton K.250
24 1.2.1.2.3 Pek. Cor Beton pile cap P2 80 x 240 cm:
25 1.2.1.2.3.1 Pembesian P2
26 1.2.1.2.3.2 Begisting P2
27 1.2.1.2.3.3 Pek. Cor BP Beton K.250
28 1.2.1.2.4 Pek. Cor Beton pile cap P3 160 x160 cm:
29 1.2.1.2.4.1 Pembesian P3
30 1.2.1.2.4.2 Begisting P3
31 1.2.1.2.4.3 Pek. Cor Beton K.250
32 1.2.1.3 PEKERJAAN PONDASI MENERUS
33 1.2.1.3.1 Pek. Galian Pondasi Menerus
34 1.2.1.3.2 Pek. Urugan Pasir Pondasi
35 1.2.1.3.3 Pek. Pasangan Batu Kosong

31
36 1.2.1.3.4 Pek. Batu Kali
37 1.2.1.3.5 Pek. Urugan Tanah Kembali
38 1.2.2 PEKERJAAN STRUKTUR ATAS
39 1.2.2.1 PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 1
40 1.2.2.1.1 Pek. Cor Beton Sloof S1 30 x 50 cm:
41 1.2.2.1.1.1 Pembesian S1
42 1.2.2.1.1.2 Begisting S1
43 1.2.2.1.1.3 Pek. Cor S1 Beton K.250
44 1.2.2.1.2 Pek. Cor Beton Sloof S2 30 x 40 cm:
45 1.2.2.1.2.1 Pembesian S2
46 1.2.2.1.2.2 Begisting S2
47 1.2.2.1.2.3 Pek. CorS2 Beton K.250
48 1.2.2.1.3 Pek. Cor Beton kolom C1 35 x 50 cm:
49 1.2.2.1.3.1 Pembesian C1 LT1
50 1.2.2.1.3.2 Begisting C1 LT1
51 1.2.2.1.3.3 Pek. Cor C1 Beton K.250 LT1
52 1.2.2.1.4 Pek. Cor Beton kolom C2 35 x 35 cm :
53 1.2.2.1.4.1 Pembesian C2 LT1
54 1.2.2.1.4.2 Begisting C2 LT1
55 1.2.2.1.4.3 Pek. Cor C2 Beton K.250 LT1
56 1.2.2.1.5 Pek. Beton Tangga:
57 1.2.2.1.5.1 Pembesian T LT1
58 1.2.2.1.5.2 Begisting T LT1
59 1.2.2.1.5.3 Pek. Cor T Beton K.250 LT1
60 1.2.2.2 PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 2
61 1.2.2.2.1 Perancah Balok dan plat
62 1.2.2.2.2 Pek. Cor Beton Balok Induk (BI - 1) 30 x 65 cm:
63 1.2.2.2.2.1 Pembesian BI LT2
64 1.2.2.2.2.2 Begisting B1 LT2
65 1.2.2.2.2.3 Pek. Cor Beton K.250 B1 LT2
66 1.2.2.2.3 Pek. Cor Beton Balok Induk (BI - 2) 30 x 50 cm:
67 1.2.2.2.3.1 Pembesian BI2 LT2
68 1.2.2.2.3.2 Begisting BI2 LT2
69 1.2.2.2.3.3 Pek. Cor Beton K.250 BI2 LT2
70 1.2.2.2.4 Pek. Cor Beton Balok Induk (BI - 3) 15 x 60 cm:
71 1.2.2.2.4.1 Pembesian BI3 LT2
72 1.2.2.2.4.2 Begisting BI3 LT2
73 1.2.2.2.4.3 Pek. Cor Beton K.250 BI3 LT2
74 1.2.2.2.5 Pek. Cor Beton Balok Induk (BI - 4) 25 x 40 cm:
75 1.2.2.2.5.1 Pembesian BI4 LT2
76 1.2.2.2.5.2 Begisting BI4 LT2
77 1.2.2.2.5.3 Pek. Cor Beton K.250 BI4 LT2

32
78 1.2.2.2.6 Pek. Cor Beton Balok Silang (BS - 2) 25 x 45 cm:
79 1.2.2.2.6.1 Pembesian BS2 LT 2
80 1.2.2.2.6.2 Begisting BS2 LT2
81 1.2.2.2.6.3 Pek. Cor Beton K.250 BS2 LT2
82 1.2.2.2.7 Pek. Cor beton plat:
83 1.2.2.2.7.1 Begisting Plat lantai 2 floordek
84 1.2.2.2.7.2 Pembesian Weramesh M7 1 lapis Lt2
85 1.2.2.2.7.3 Pek. Cor Beton K.250 P LT2
86 1.2.2.2.8 Pek. Cor Beton kolom C1 35 x 50 cm:
87 1.2.2.2.8.1 Pembesian C1 LT2
88 1.2.2.2.8.2 Begisting C1 LT2
89 1.2.2.2.8.3 Pek. Cor Beton K.250 C1 Lt2
90 1.2.2.2.9 Pek. Cor Beton kolom C2 35 x 35 cm :
91 1.2.2.2.9.1 Pembesian C2 LT2
92 1.2.2.2.9.2 Begisting C2 LT2
93 1.2.2.2.9.3 Pek. Cor Beton K.250 C2 LT2
94 1.2.2.2.10 Pek. Beton Tangga:
95 1.2.2.2.10.1 Pembesian T LT2
96 1.2.2.2.10.2 Begisting T Lt2
97 1.2.2.2.10.3 Pek. Cor Beton K.250 T LT2
98 1.2.2.3 PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 3
99 1.2.2.3.1 Perancah Balok dan plat
100 1.2.2.3.2 Pek. Cor Beton Balok Induk (BI - 1) 30 x 65 cm:
101 1.2.2.3.2.1 Pembesian BI1 LT3
102 1.2.2.3.2.2 Begisting BI1 LT3
103 1.2.2.3.2.3 Pek. Cor Beton K.250 BI1 LT3
104 1.2.2.3.3 Pek. Cor Beton Balok Induk (BI - 2) 30 x 50 cm:
105 1.2.2.3.3.1 Pembesian BI2 LT3
106 1.2.2.3.3.2 Begisting BI2 LT3
107 1.2.2.3.3.3 Pek. Cor Beton K.250 BI2 LT3
108 1.2.2.3.4 Pek. Cor Beton Balok Induk (BI - 3) 15 x 60 cm:
109 1.2.2.3.4.1 Pembesian BI3 LT3
110 1.2.2.3.4.2 Begisting Bi3 Lt3
111 1.2.2.3.4.3 Pek. Cor Beton K.250 BI3 LT3
112 1.2.2.3.5 Pek. Cor Beton Balok Induk (BI - 4) 25 x 40 cm:
113 1.2.2.3.5.1 Pembesian BI4 LT3
114 1.2.2.3.5.2 Begisting BI4 LT3
115 1.2.2.3.5.3 Pek. Cor Beton K.250 BI4 LT3
116 1.2.2.3.6 Pek. Cor Beton Balok Silang (BS - 2) 25 x 45 cm:
117 1.2.2.3.6.1 Pembesian BS2 Lt3
118 1.2.2.3.6.2 Begisting BS2 LT3
119 1.2.2.3.6.3 Pek. Cor Beton K.250 BS2 Lt3

33
120 1.2.2.3.7 Pek. Cor beton plat:
121 1.2.2.3.7.1 Begisting Plat lantai 3 floordek
122 1.2.2.3.7.2 Pembesian Weramesh M7 1 lapis Lt3
123 1.2.2.3.7.3 Pek. Cor Beton K.250 P LT3
124 1.2.2.3.8 Pek. Cor Beton kolom C1 35 x 50 cm:
125 1.2.2.3.8.1 Pembesian C1 LT3
126 1.2.2.3.8.2 Begisting C1 LT3
127 1.2.2.3.8.3 Pek. Cor Beton K.250 C1 LT3
128 1.2.2.3.9 Pek. Cor Beton kolom C2 35 x 35 cm :
129 1.2.2.3.9.1 Pembesian C2 LT3
130 1.2.2.3.9.2 Begisting C2 LT3
131 1.2.2.3.9.3 Pek. Cor Beton K.250 C2 LT3
132 1.2.3 PEKERJAAN STRUKTUR ATAP
133 1.2.3.1 Pek. Cor Ring Balok (RB- 1) 30 x 50 cm:
134 1.2.3.1.1 Pembesian
135 1.2.3.1.2 Begisting
136 1.2.3.1.3 Pek. Cor Beton K.250
137 1.2.3.2 Pasang Kuda-kuda baja 1/2 WF
138 1.2.3.3 1 m2 Pasang Rangka atap (Usuk+reng Zincalume)
139 1.2.3.4 Pasang talang datar, seng bjls 30 L = 0.60 m
140 1.3 PEKERJAAN ARSITEKTUR
141 1.3.1 Lantai 1
142 1.3.1.1 PEKERJAAN DINDING
143 1.3.1.1.1 Pas. Batu bata 1 : 5
144 1.3.1.1.2 Pek. Plesteran 1 : 5
145 1.3.1.1.3 Pek. Acian
146 1.3.1.1.4 Pek. Bata pada pintu ruang kelas
147 1.3.1.1.5 Pek. Bata pada kaki pilar
148 1.3.1.1.6 Pasang dinding keramik ukuran 20 x 25 cm
149 1.3.1.2 PEKERJAAN KAYU DAN ALUMINIUM
150 1.3.1.2.1 Pek. Kusen pintu meranti 5/11 cm
151 1.3.1.2.2 Pek. Kusen aluminium coklat
152 1.3.1.2.3 Pek. Daun pintu panil meranti
153 1.3.1.2.4 Pek. Daun jendela aluminium casement (50 x 65 cm)
154 1.3.1.2.5 Pek. Daun jendela aluminium casement (65 x 120 cm)
155 1.3.1.3 PEKERJAAN LANTAI
156 1.3.1.3.1 Pek. Urugan Pasir Bawah lantai
157 1.3.1.3.2 Pek. Cor Beton Rabat
158 1.3.1.3.3 Pek. Keramik lantai 40 x 40 cm
159 1.3.1.3.4 Pek. Plint keramik 10 x 40
160 1.3.1.3.5 Pasang lantai keramik KM ukuran 20 x 20 cm
161 1.3.1.4 PEKERJAAN PLAFOND

34
Langit-langit gypsum board ukuran (120x240x9)mm,
162 1.3.1.4.1
tebal 9 mm
163 1.3.1.4.2 Rangka Plfond metal Furing
164 1.3.1.4.3 Pek. List plafond gypsum 7/7 cm
165 1.3.1.5 PEKERJAAN PENGUNCI DAN PENGGANTUNG
166 1.3.1.5.1 Pas. Engsel pintu
167 1.3.1.5.2 Pas. Grendel tanam
168 1.3.1.5.3 Pas. Kunci silinder
169 1.3.1.6 PEKERJAAN PENGECATAN
170 1.3.1.6.1 Pengecatan tembok baru interior
171 1.3.1.6.2 Pengecatan tembok baru eksterior
172 1.3.1.6.3 Pek. Cat plafond
173 1.3.2 Lantai 2
174 1.3.2.1 PEKERJAAN DINDING
175 1.3.2.1.1 Pas. Batu bata 1 : 5
176 1.3.2.1.2 Pek. Plesteran 1 : 5
177 1.3.2.1.3 Pek. Acian
178 1.3.2.1.4 Pek. Bata pada pintu ruang kelas
179 1.3.2.1.5 Pek. Bata pada kaki pilar
180 1.3.2.1.6 Pasang dinding keramik ukuran 20 x 25 cm
181 1.3.2.2 PEKERJAAN KAYU DAN ALUMINIUM
182 1.3.2.2.1 Pek. Kusen pintu meranti 5/11 cm
183 1.3.2.2.2 Pek. Kusen aluminium coklat
184 1.3.2.2.3 Pek. Daun pintu panil meranti
185 1.3.2.2.4 Pek. Daun jendela aluminium casement (50 x 65 cm)
186 1.3.2.2.5 Pek. Daun jendela aluminium casement (65 x 120 cm)
187 1.3.2.3 PEKERJAAN LANTAI
188 1.3.2.3.1 Pek. Keramik lantai 40 x 40 cm
189 1.3.2.3.2 Pek. Plint keramik 10 x 40
190 1.3.2.3.3 Pasang lantai keramik KM ukuran 20 x 20 cm
191 1.3.2.4 PEKERJAAN PLAFOND
Langit-langit gypsum board ukuran (120x240x9)mm,
192 1.3.2.4.1
tebal 9 mm
193 1.3.2.4.2 Rangka Plfond metal Furing
194 1.3.2.4.3 Pek. List plafond gypsum 7/7 cm
195 1.3.2.5 PEKERJAAN PENGUNCI DAN PENGGANTUNG
196 1.3.2.5.1 Pas. Engsel pintu
197 1.3.2.5.2 Pas. Grendel tanam
198 1.3.2.5.3 Pas. Kunci silinder
199 1.3.2.6 PEKERJAAN PENGECATAN
200 1.3.2.6.1 Pengecatan tembok baru interior
201 1.3.2.6.2 Pengecatan tembok baru eksterior

35
202 1.3.2.6.3 Pek. Cat plafond
203 1.3.3 Lantai 3
204 1.3.3.1 PEKERJAAN DINDING
205 1.3.3.1.1 Pas. Batu bata 1 : 5
206 1.3.3.1.2 Pek. Plesteran 1 : 5
207 1.3.3.1.3 Pek. Acian
208 1.3.3.1.4 Pek. Bata pada pintu ruang kelas
209 1.3.3.1.5 Pek. Bata pada kaki pilar
210 1.3.3.1.6 Pasang dinding keramik ukuran 20 x 25 cm
211 1.3.3.2 PEKERJAAN KAYU DAN ALUMINIUM
212 1.3.3.2.1 Pek. Kusen pintu meranti 5/11 cm
213 1.3.3.2.2 Pek. Kusen aluminium coklat
214 1.3.3.2.3 Pek. Daun pintu panil meranti
215 1.3.3.2.4 Pek. Daun jendela aluminium casement (50 x 65 cm)
216 1.3.3.2.5 Pek. Daunjendela aluminium casement (65 x 120 cm)
217 1.3.3.3 PEKERJAAN LANTAI
218 1.3.3.3.1 Pek. Keramik lantai 40 x 40 cm
219 1.3.3.3.2 Pek. Plint keramik 10 x 40
220 1.3.3.3.3 Pasang lantai keramik KM ukuran 20 x 20 cm
221 1.3.3.4 PEKERJAAN PLAFOND
222 1.3.3.4.1 Langit-langit gypsum board ukuran (120x240x9)mm, tebal 9 mm
223 1.3.3.4.2 Rangka Plfond metal Furing
224 1.3.3.4.3 Pek. List plafond gypsum 7/7 cm
225 1.3.3.5 PEKERJAAN PENGUNCI DAN PENGGANTUNG
226 1.3.3.5.1 Pas. Engsel pintu
227 1.3.3.5.2 Pas. Grendel tanam
228 1.3.3.5.3 Pas. Kunci silinder
229 1.3.3.6 PEKERJAAN PENGECATAN
230 1.3.3.6.1 Pengecatan tembok baru interior
231 1.3.3.6.2 Pengecatan tembok baru eksterior
232 1.3.3.6.3 Pek. Cat plafond
233 1.3.4 Atap
234 1.3.4.1 Pasang atap genteng karangpilang
235 1.3.4.2 Pasang bubung genteng kodok / glazuur
236 1.3.4.3 Pasang lisplang ukuran (3 x 30) cm, kayu meranti
237 1.4 PEKERJAAN UTILITAS
238 1.4.1 Pekerjaan Instalasi Listrik
239 1.4.1.1 Lantai 1
240 1.4.1.1.1 Pemasangan titik lampu TL 20 Watt (komplit)
241 1.4.1.1.2 Pemasangan titik lampu XL 14 Watt
242 1.4.1.1.3 Pemasangan saklar ganda
243 1.4.1.1.4 Pemasangan saklar tunggal

36
244 1.4.1.1.5 Pemasangan stop kontak
245 1.4.1.1.6 Pemasangan titik Instalasi
246 1.4.1.1.7 Pemasangan sekering 3 group
247 1.4.1.2 Lantai 2
248 1.4.1.2.1 Pemasangan titik lampu TL 20 Watt (komplit)
249 1.4.1.2.2 Pemasangan titik lampu XL 14 Watt
250 1.4.1.2.3 Pemasangan saklar ganda
251 1.4.1.2.4 Pemasangan saklar tunggal
252 1.4.1.2.5 Pemasangan stop kontak
253 1.4.1.2.6 Pemasangan titik Instalasi
254 1.4.1.3 Lantai 3
255 1.4.1.3.1 Pemasangan titik lampu TL 20 Watt (komplit)
256 1.4.1.3.2 Pemasangan titik lampu XL 14 Watt
257 1.4.1.3.3 Pemasangan saklar ganda
258 1.4.1.3.4 Pemasangan saklar tunggal
259 1.4.1.3.5 Pemasangan stop kontak
260 1.4.1.3.6 Pemasangan titik Instalasi
261 1.4.1.4 Atap
262 1.4.1.4.1 Pemasangan penangkal petir
263 1.4.2 Pekerjaan Sanitasi
264 1.4.2.1 Lantai 1
265 1.4.2.1.1 Pasang kloset jongkok porselin kw. A
266 1.4.2.1.2 Pasang kran diameter 3/4"
267 1.4.2.1.3 Pasang pipa PVC tipe AW, diameter 3/4"
268 1.4.2.1.4 Pasang Afor Stainless Steel
269 1.4.2.1.5 Pasang pipa PVC tipe AW, diameter 4"
270 1.4.2.1.6 Pasang pipa PVC tipe AW, diameter 6"
271 1.4.2.2 Lantai 2
272 1.4.2.2.1 Pasang kloset jongkok porselin kw. A
273 1.4.2.2.2 Pasang kran diameter 3/4"
274 1.4.2.2.3 Pasang pipa PVC tipe AW, diameter 3/4"
275 1.4.2.2.4 Pasang Afor Stainless Steel
276 1.4.2.2.5 Pasang pipa PVC tipe AW, diameter 4"
277 1.4.2.2.6 Pasang pipa PVC tipe AW, diameter 6"
278 1.4.2.3 Lantai 3
279 1.4.2.3.1 Pasang kloset jongkok porselin kw. A
280 1.4.2.3.2 Pasang kran diameter 3/4"
281 1.4.2.3.3 Pasang pipa PVC tipe AW, diameter 3/4"
282 1.4.2.3.4 Pasang Afor Stainless Steel
283 1.4.2.3.5 Pasang pipa PVC tipe AW, diameter 4"
284 1.4.2.3.6 Pasang pipa PVC tipe AW, diameter 6"
285 1.5 Hand over

37
5.1.2 Perhitungan Volume Pekerjaan
Perhitungan volume pekerjaan ini merupakan perhitungan jumlah
kuantitas pekerjaan dalam satuan pekerjaan. Urutan perhitungan volume
disesuaikan dengan urutan pekerjaan. Perhitungan volume ini berdasarkan shop
drawing struktur dan arsitektur proyek. Secara lengkap perhitungan volume
seluruh pekerjaan disajikan pada Lampiran 1.2.
Berikut contoh perhitungan dari suatu pekerjaan:
1. Perhitungan Volume Pekerjaan Pemasangan Bouwplank

Gambar 5.2 Pemasangan Bouwplank

Diketahui dimensi area yang akan dilakukan Pemasangan Bouwplank


adalah sebagai berikut:
Panjang = 33 m
Lebar = 10 m
Maka kuantitas Bouwplank adalah sebagai berikut:
Kuantitas Bouwplank = 2x(P+L) = 2x(33+10)= 86 m

2. Perhitungan kolom C1 (35/50) lantai 1

Gambar 5.3 Detail Potongan Penampang Kolom C1

38
Diketahui dimensi kolom 35/50 adalah sebagai berikut :
b= 0.35 m h= 0.50 m t=4m
Vklm = 0.35 x 0.50 x 4 = 0.7 m3/ kolom
Jumlah kolom = 20 bh, maka didapat kebutuhan cor kolom C1 lantai 1
adalah sebagai berikut:
Volume = 0.7 m3 x 20 bh = 14 m3
5.1.3 Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan merupakan penjelasan tata cara dan teknik-teknik
pelaksanaan pekerjaan dilapangan dimulai dari pekerjaan persiapan sampai
pekerjaan atap. Secara umum pembangunan Proyek Revitalisasi Gedung MIN
Denpasar tidak berbeda dengan bangunan – bangunan yang lain sehingga metode
pelaksanaanya dilakukan sesuai dengan standart-standart yang ada. Pekerjaan
dimulai dari pekerjaan persiapan, pekerjaan struktur bawah, pekerjaan struktur
atas, pekerjaan arsitektur.

5.1.3.1 Pekerjaan Persiapan


Pekerjaan persiapan adalah pekerjaan yang dilakukan sebelum proyek di
bangun seperti pekerjaan pembersihan area dari semak dan pohon, pengukuran
dan pemasangan bouwplank dsb. Untuk metode pekerjaan persiapan pada Proyek
Revitalisasi Gedung MIN Denpasar, diantaranya sebagai berikut:
1. Pembongkaran Area
Pekerjaan pembongkaran pada bangunan yang akan direvitalisasi
dilakukan secara manual karena akses menuju lokasi yang tidak
memungkinkan jika mendatangkan alat berat. Gambar 5.4 menunjukan area
yang akan di bongkar.

39
Gambar 5.4 Area yang akan dibongkar

Cara Pelaksanaan Pembongkaran Bangunan:


a. Pembongkaran yang dilaksanakan adalah pembongkaran bangunan
pada area yang akan dilaksanakan revitalisasi. Dengan tahap
pembongkaran dimulai dari bagian atas sampai bagian bawah
b. Sampah bongkaran dibuang pada area buangan yang letaknya ±30m
dari area proyek revitalisasi, pembuangan dilakukan agar tidak
mengganggu kegiatan pekerjaan selanjutnya.

2. Pembersihan Lapangan
Sebelum Pekerjaan dimulai terlebih dahulu dilakukan pembersihan lokasi
dari sampah, rumput, dan berbagai hal lain yang dapat menggangu
pelaksanaan pekerjaan. Sampah-sampah yang dihasilkan dari pekerjaan ini
dikumpulkan disuatu tempat yang telah disetujui oleh pengawas kemudian
dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir. Seiring pembersihan lokasi
dibuat papan nama proyek, papan nama proyek ini dipasang pada tempat
yang mudah dilihat dengan mencantumkan data-data proyek antara lain
nama proyek, pekerjaan, lokasi, nilai proyek, waktu pelaksanaan, pengawas
pelaksana proyek, dan lain lain.

40
3. Pekerjaan Pengukuran dan Bowplank
Pekerjaan pengukuran dalam Proyek Revitalisasi Gedung MIN Denpasar
dilaksanakan dengan langkah kerja sebagai berikut:
a. Menentukan luas bangunan yang akan dikerjakan dengan menggunakan
meteran
b. Pengukuran beda tinggi elevasi tanah di lokasi proyek dengan
menggunakan alat theodolit
c. Menentukan posisi acuan (titik awal bangunan) dengan membuat patok 1
untuk menentukan garis-garis yang lain. Memasang theodolit dihimpitan
pada garis vertical titik awal (A) bangunan yang telah ditentukan, serta
mengukur ketinggian alat untuk menentukan elevasi tanah.
d. Menentukan titik kedua as bangunan (B) dan menganalisa tinggi muka
tanah/ elevasi terhadap elevasi titil awal bangunan.
e. Membidik titik siku terhadap garis AB dengan jarak yang telah
ditentukan serta menganalisa ketinggian tanahnya.
f. Memasang patok untuk menandai tempat as bangunan yang telah
ditentukan.
g. Menentukan titik-titik yang lain. Dalam hal ini adalah titik-titik letak
kolom agar kolom yang ada berada dalam satu garis lurus.

Pekerjaan pemasangan bowplank bisa dilakukan bersamaan dengan


pekerjaan pengukuran karena sangat berkaitan dalam penentuan titik as dan
elevasi bangunan.
Pemasangan bowplank pada Proyek Revitalisasi Gedung MIN Denpasar
dilaksanakan dengan langkah kerja sebagai berikut :
a. Menganalisa ketinggian dengan waterpass atau selang air sehingga
didapatkan suatu garis horizontal sebagai acuan lantai pada bowplank.
b. Memasang papan bowplank pada muka patok-patok tadi, kemudian
memberi tanda panah atau paku sebagai tanda as bangunan, kemudian
memindahkan benang dari patok ke bowplank dan ikatkan pada paku
tersebut.

41
c. Menyamakan ketinggian ke seluruh bouwplank dengan menggunakan
selang air.
d. Memasang paku di samping kiri-kanan paku as untuk menentukan lebar
galian atau pasangan yang akan dilaksanakan.
e. Untuk mencegah lendutan pada benang maka bowplank dipasang
mengelilingi bangunan.

Gambar 5.5 Pemasangan Bouwplank

5.1.3.2 Pekerjaan Struktur Bawah


Pada proyek Revitalisasi Gedung MIN Denpasar Pekerjaan Struktur
Bawah dibagi menjadi 3 bagian yaitu: Pekerjaan Bore Pile, Pekerjaan Pile Cap
dan Pekerjaan Pondasi Menerus. Berikut adalah tahapan atau metode pelaksanaan
dari pekerjaan struktur bawah.
1. Bore Pile
a. Memastikan posisi dimana struktur akan dibuat. Posisi atau titik
pemasangan strauss ditentukan dengan pengukuran supaya didapat
posisi yang tepat dengan gambar perencanaan.
b. Sebelum dilakukan pengeboran sumbu tiang strauss harus dipastikan
sudah sesuai dengan gambar perencanaan dan ketentuan yang ada.
c. Pada titik yang akan dipasang strauss, mula – mula dilubangi arah
vertikal sebagai acuan pengeboran.
d. Setelah dibuat tanda, alat bor dipasang pada posisi yang telah dibuat
dan lakukan pengeboran secara vertikal ke dalam lapisan tanah
sedalam 6m. Pada Proyek Revitalisasi meggunakan 2 buah Mesin Bor.

42
Gambar 5.6 Denah Pondasi Bore Pile Proyek Revitalisasi MIN Denpasar

e. Diameter mata bor untuk lubang disesuaikan dengan acaun gambar


perencanaan dan dengan diameter 30cm sesuai spesifikasi teknis.
f. Setelah pekerjaan pengeboran selesai dilaksanakan maka pipa besi
(tremi) dipasang ke dalam lubang pondasi yang telah dibuat. Tremi
pondasi strauss terdiri dari pipa besi dengan diameter 30cm sesuai
dengan ketentuan.
g. Tremi dimasukkan hingga mencapai dasar lubang pengeboran. Tremi
pada pondasi strauss berfungsi untuk menahan tanah yang ada
disekitar area lubang bor agar tidak runtuh, selain itu juga sebagai
saluran distribusi beton pada pondasi strauss. Setelah tremi terpasang
terlebih dahulu tarik bor keluar, selanjutnya masukkan beton.
h. Padatkan campuran beton kering dalam pipa menggunakan timbris
dengan berat ±100 kg. Timbris merupakan pemadat beton yang terbuat
dari besi yang berfungsi memadatkan beton kering pada dasar lubang
strauss.

43
Gambar 5.7 Pemadatan beton dasar pondasi strauss
Sumber : ilmuanggaputra.blogspot.co.id
i. Diameter timbris lebih kecil dari diameter lubang bor yang bertujuan
untuk mempermudah proses pengerjaan.
j. Pemadatan menggunakan timbris dilakukan dengan pemukulan hingga
pipa dapat terangkat ± 50cm keatas permukaan tanah atau sesuai
dengan ketentuan.

Gambar 5.8 Hasil pemadatan beton dasar pondasi Strauss


Sumber : ilmuanggaputra.blogspot.co.id
k. Pembuatan tulangan pondasi strauss dibuat terlebih dahulu ditempat
lain supaya mempermudah proses fabrikasi.
l. Tulangan pada pondasi terdiri dari tulangan utama dan menggukan
pengaku atau sengkang bentuk spiral yan melingkar pada tulangan
utama. Tulangan menggunakan besi baja tulangan sesuai dengan
ketentuan pada spesifikasi.

44
m. Sengkang diikatkan pada tulangan utama menggunakan kawat
beton.Setelah tulangan dirangkai masukkan tulangan pada lubang
pondasi yang telah dibuat.
n. Pengecoran pada pondasi strauss menggunakan beton Cor manual.
o. Setelah beton sudah siap dilakukan pengujian slump untuk mengetahui
tingkat kekentalan beton dengan angka penurunan 1 ±2 cm.
p. Jika penurunan beton sudah sesuai selanjutnya dibuat sample beton
silinder untuk pengujian kuat tekan beton.
q. Tuangkan beton pada pipa pendistribusi beton untuk selanjutnya
dituangkan pada tulangan podasi strauss.

Gambar 5.9 Pengecoran pondasi Strauss


Sumber : ilmuanggaputra.blogspot.co.id
r. Pada saat penuangan beton segar lakukan vibration dengan alat
penggetar (vibrator) sehingga beton dapat terdistribusikan ke semua
bagian pondasi.
s. Bersamaan dengan pengecoran, bekisting dilepas dengan menarik ke
permukaan tanah hingga terlepas keseluruhan.
t. Lakukan pengecoran hingga lubang terisi penuh.

2. Pile Cap
Tahap pelaksanaan pekerjaan pile cap pada proyek ini adalah sebagai
berikut :

a. Membersihan area lokasi yang akan dikerjakan

45
b. Mobilisasi alat-alat bantu dan material bahan ke lokasi
c. Menggali pondasi pile cap sesuai degan ukuran pada shop drawing
d. Sebelum diberi lantai kerja galian diratakan dan dipadatkan terlebih
dahulu
e. Lantai kerja menggunakan adukan semen, pasir dank oral untuk spesi
1pc:3ps 5kr, dicampur dengan air bersih secukupnya, dengan ketebalan
5cm.
f. Pekerjaan urugan kembali pondasi pile cap dilaksanakan setelah
selesai dicor, tanah diurug sampai rata dengan permukaan tanah.

Tahap pelaksanaan begisting pile cap dikerjakan sebagai berikut :


a. Pembersihan area lokasi yang akan dikerjakan
b. Mobilisasi alat-alat bantu dan material bahan ke lokasi
c. Pengukuran dimensi pondasi pile cap, dengan patok kayu dan ditarik
benang
d. Pasangan begisting terdiri dari adukan spesi semen, pasir 1:5 untuk
pasangan batako sesuai ukuran dimensi pondasi .

Tahap pelaksanaan pembesian pile cap dan pengecoran adalah sebagai


berikut :
a. Membuat marking As pile cap diatas lantai kerja
b. Membuatan pembesian pile cap harus sesuai dengan gambar (shop
drawing)
c. Membuatan jarak dan tulangan pile cap sesuai dengan shop drawing.
d. Pada bagian besi pile cap bawah harus diganjal dengan beton tahu
(concrete decking) dengan tebal sesuai 3cm.
e. Toleransi pergeseran jarak tulangan 2 mm.
f. Pemasangan besi pile cap bagian atas dilakukan setelah pemasangan
besi pile cap bagian bawah selesai.
g. Pengecoran dilakukan secara manual dan bertahap, lalu diratakan
pemadatannya untuk mengisi ruang yang kosong pada begisting
sehingga adukan beton menjadi lebih padat dan berisi.

46
Gambar 5.10 Pembesian Pile Cap Gambar 5.11 Pemasangan
Bekesting Pile Cap

3. Pondasi Menerus
Urutan metode pelaksanaan pekerjaan pondasi batu kali adalah sebagai
berikut :

Gambar 5.12 Flowchart metode pelaksanaan pekerjaan pondasi batu kali


a. Pengukuran
Sebelum melakukan pekerjaan pemasangan pondasi batu kali, terlebih
dahulu lokasi diukur untuk menandai letak dari pasangan batu kali
tersebut.
a) Menetukan lokasi yang akan dipasang pondasi dengan menyikukan
pojok bangunan.
b) Memasang patok atau bowplank pada area pemasangan dengan jarak ±
1m dari lokasi pemasangan pondasi. Bowplank dipasang melingkari
bangunan dengan posisi lurus tiap ruas-ruas posisi pondasi.
c) Mengecek penempatan bowplank dengan menggunakan waterpass dan
unting-unting.

47
Gambar 5.13 Posisi pemasangan bowplank pada pekerjaan pondasi batu kali
Sumber : www.ilmuteknik-sipil.com
d) Pasang benang pada atas bowplank sebagai tanda lebar pondasi serta
lebar galian untuk pasangan pondasi.
b. Galian Tanah
a) Setelah pengukuran selesai maka diperoloh posisi dan lebar galian
tanah pada pasangan pondasi.
b) Penggalian tanah dilakukan dengan menggunakan alat penggali hingga
kedalaman sesuai dengan ketentuan spesifikasi teknis yaitu 80cm.
c) Pada saat penggalian bagian samping galian perlu diberikan papan
kayu guna menghindari kelongsoran saat proses penggalian.
c. Pasangan Batu Kali
a) Setelah tanah digali dengan kedalaman 80cm selanjutnya dilakukan
pekerjaan pasangan pondasi.
b) Mula-mula hamparkan pasir urug pada bagian dasar pondasi dan
ratakan. Ketebalan pasir urug menyesuaikan dengan gambar dan
spesifikasi yaitu 5 cm.
c) Membuat adukan untuk pasangan batu kali serta membasahi batu kali
terlebih dahulu sebelum dipasang.
d) Memasang batu aanstamping (pasangan batu kosong) terlebih dahulu
dengan posisi vertikal atau berdiri. Merekatkan aanstamping dengan
menggunakan adukan.
e) Memasang batu kali diatas pasangan batu aanstamping dengan
menggunakan adukan hingga mengisi rongga-rongga antar batu kali.

48
f) Batu kali disusun sedemikian rupa sehingga pasangan batu kali tidak
mudah retak/patah dan berongga besar.

Gambar 5.14 Posisi pemasangan pondasi batu kali


Sumber : www.ilmuteknik-sipil.com
g) Mengecek elevasi pekerjaan pasangan batu kali hingga sesuai dengan
perencanaan.
h) Lakukan penyiaran pada pasangan batu kali sebagai tahap akhir dalam
pengerjaan.
d. Urugan Kembali
Setelah pasangan batu kali mengering maka dilakukan pengurugan pada
sisi samping pondasi. Urugan dilakukan menggunakan tanah dari galian
tanah sebelumnya. Urug bagian samping pondasi hingga rata dan padat.

5.1.3.3 Pekerjaan Struktur Atas


1. Sloof
Urutan metode pelaksanaan pekerjaan sloof adalah sebagai berikut :

Gambar 5.15 Flowchart metode pelaksanaan pekerjaan sloof


a. Pemasangan Bekisting
Sebelum melaksanaan pekerjaan perlu dipersiapkan beberapa hal berikut :

49
a) Memastikan lokasi pekerjaan bersih dan aman
b) Menandai posisi dimana posisi struktur akan dibuat. Posisi
pemasangan sloof yakni diatas pondasi.
c) Menyiapkan kayu papan kelas III dengan ukuran yang telah sesuai
dimensi sloof yaitu 30/50 dan 30/40. Memasang papan pada sisi
samping sloof yang diperkuat dengan balok kayu 5/7
d) Memperkuat papan dengan paku kayu ukuran 5-10 cm.

Gambar 5.16 Posisi pemasangan sloof pada pondasi batu kali


Sumber : www.ilmuteknik-sipil.com
e) Pada bagian dalam bekisting lapisi dengan minyak bekisting agar saat
proses pelepasan bekisting mudah dilepas.
b. Pembesian
Pembesian yang dilakukan pada pekerjaan ini adalah sebagai berikut:
a) Pada proses pemasangan tulangan digunakan cara manual yakni
perakitan ditempat.
b) Menyiapkan tulangan utama yang terdiri dari baja ulir maupun polos
disesuaikan dengan gambar perencanaan dan spesifikasi.
c) Membuat tulangan begel/sengkang dengan ukuran yang sesuai dengan
gambar perencanaan.
d) Merangkai tulangan utama pada sloof selanjutnya dirangkai dengan
begel yang dikaikan menggunakan kawat beton.
e) Jumlah tulangan menyesuaikan dengan gambar rencana yang telah
dibuat.

50
f) Setelah tulangan terangkai posisikan pada bekisting yang telah
terpasang sebelumnya.

Gambar 5.17 Detail Sloof


Sumber : www.gazebosipil.blogspot. com
g) Memberi beton decking pada bagian bawah tulangan yang berfungsi
untuk menjaga jarak antar bekisting dengan tulangan.
h) Pada bagian yang akan dipasang kolom dipasang tulangan denga
ketinggian 40D yang selanjutnya akan dipasang kolom untuk lantai
berikutnya.
c. Pengecoran
Pengecoran pada pekerjaan ini dilakukan dengan langkah kerja sebagai
berikut:
a) Sebelum dilakukan pengecoran terlebih dahulu dilakukan
penyemprotan dengan tekanan angin yang bertujuan guna
menghilangkan debu dan kotoran yang akan mempengaruhi hasil akhir
konstruksi.
b) Menyiapkan beton segar yang akan dituangkan pada sloof. Beton yang
digunakan dalam hal ini yakni beton dari adukan manual.
c) Setelah semua aspek dipenuhi sesuai dengan spesifikasi selanjutnya
tuang beton segar pada area sloof yang akan dicor.

51
Gambar 5.18 Proses pengecoran sloof pada pondasi batu kali
d) Ratakan beton kesemua bagian sloof dengan kapi.
d. Pelepasan Bekisting
Pelepasan bekisting sloof dilakukan pada 28 hari setelah pengecoran
dengan melepas semua komponen bekisting. Setelah semua bekisting
dilepas dilanjutkan dengan pekerjaan selanjutnya.
e. Perawatan
Perawatan beton dilakukan dengan tujuan mempertahankan beton dalam
kondisi lembab sehingga kualitas dari beton tersebut dapat terjaga. Pada
daerah Denpasar tingkat kelembabannya cukup baik sehingga dengan
sendirinya beton dapat memperoleh kelembaban yang cukup. Namun
didaerah Denpasar juga memiliki curah hujan yang cukup tinggi maka jika
terjadi hujan saat setelah pengecoran perlu dilakukan penutupan pada area
pengecoran untuk menjaga kadar air beton tetap stabil.

2. Kolom
Urutan metode pelaksanaan pekerjaan kolom adalah sebagai berikut :

Gambar 5.19 Flowchart metode pelaksanaan pekerjaan kolom

52
a. Pembesian
Pembesian pada pekerjaan kolom ini dilaksanakan dengan langkah kerja
sebagai berikut:
a) Perangkaian tulangan dilakukan langsung ditempat untuk efisiensi
tempat dan waktu
b) Tulangan yang digunakan yakni besi ulir dan besi polos sesuai dengan
gambar perencanaan dan spesifikasi.
c) Pasang tulangan utama pada bagian kolom perpanjangan (overhead)
dari kolom pile cap.
d) Sebelum pemasangan begel rangkai terlebih dahulu perancah
penyokong pada empat sisi kolom untuk memudahkan proses
pemasangan begel.
e) Setelah semua tulangan utama terpasang pasang selanjutnya tulangan
begel/pengaku didistribusikan pada bagian atas tulangan utama,
dengan jarak sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi.
Pemasangan begel pada tulangan utama menggunakan kawat
bendrat/kawat beton.
f) Begel dibuat pada area lain dengan menggunkan alat pembuat begel.

b. Pemasangan Bekisting
a) Menandai posisi penempatan kolom. Proses menandai dilakukan agar
posisi kolom sesuai dengan gambar perencanaan bangunan. Hal ini
juga dilakukan sebagai acuan untuk pengerjaan kolom lantai
selanjutnya.
b) Memasang sepatu kolom, hal ini dilkukan dengan mengelas bagian
bawah tulangan bawah kolom guna menghindari kolom mengalami
goyangan ataupun tekanan angin sehingga kolom tetap tegak.
c) Pada bagian bawah kolom sudah terdapat tulangan dengan panjang
40D yang merupakan ekstensi atau perpanjangan dari kolom pile cap
pondasi strauss.

53
d) Memasang bekisting kolom, bekisting kolom terdiri dari empat buah
papan multiplek dengan ketebalan 12 mm yang berukuran sesuai
dengan dimensi kolom. Pada sisi luar papan diberi balok kayu kelas III
ukuran 5/7 yang dipasangkan pada ujung dan tengah papan. Perkuat
hubungan kayu dengan paku kayu biasa ukuran 5-10 cm.
e) Pemasangan bekisting dilakukan pada semua sisi kolom.
f) Sebelum bekisting dipasang terlebih dahulu dilapisi minyak bekisting
yang bertujuan guna memudahkan saat proses pelepasan bekisting.

Gambar 5.20 Posisi pemasangan kolom


Sumber : gazeboteknik.blogspot.com
g) Setelah terpasang pada jarak 1/4 L beri clem sebagai penguat bekisting
sehingga pada saat pengecoran hasil yang didapat bagus.
h) Setelah clem terpasang, kolom diberi tiang support untuk menjaga
ketegakkan bekisting.
c. Pengecoran
Pengecoran yang dilakukan pada pekerjaan kolom adalah sebagai berikut:
a) Sebelum dilakukan pengecoran terlebih dahulu dilakukan
penyemprotan dengan tekanan angin yang bertujuan guna

54
menghilangkan debu dan kotoran yang akan mempengaruhi hasil akhir
konstruksi.
b) Menyiapkan beton segar yang akan dituangkan pada kolom. Beton
yang digunakan dalam hal ini yakni beton dengan cara adukan manual.
c) Setelah semua aspek dipenuhi sesuai dengan spesifikasi selanjutnya
tuang beton untuk mendistribusikan beton segar ke jangkauan
pengecoran.
d) Tuangkan beton segar pada kolom hingga penuh dan ratakan
permukaannya.
e) Pada saat pengecoran lakukan vibration dengan cara menusuk – nusuk
bagian dalam kolom sehingga semua beton dapat terdistribusikan pada
sudut-sudut kolom. Serta untuk menghindari terjadinya rongga-rongga
pada kolom.
d. Pelepasan Bekisting
Pelepasan bekisting pada pekerjaan kolom dilaksanakan dengan langkah
sebagai berikut:
a) Pelepasan bekisting kolom dilakukan pada 28 hari setelah pengecoran
dengan melepas semua komponen bekisting.
b) Melepas penyangga yang terpasang pada sisi – sisi kolom terlebih
dahulu.
c) Selanjutnya melepas clem yang ada pada kolom
d) Terakhir melepas bekisting kolom pada empat sisi kolom.
e) Setelah semua bekisting dilepas dilanjutkan dengan pekerjaan
selanjutnya.
e. Perawatan
Perawatan beton dilakukan dengan tujuan mempertahankan beton dalam
kondisi lembab sehingga kualitas dari beton tersebut dapat terjaga. Pada
daerah Denpasar tingkat kelembabannya cukup baik sehingga dengan
sendirinya beton dapat memperoleh kelembaban cukup. Namun didaerah
Denpasar memiliki curah hujan yang cukup tinggi maka jika terjadi hujan

55
saat setelah pengecoran perlu dilakukan penutupan pada area pengecoran
untuk menjaga kadar air beton tetap stabil.
3. Balok dan Plat
Urutan metode pelaksanaan pekerjaan balok dan plat adalah sebagai berikut :

Gambar 5.21 Flowchart metode pelaksanaan pekerjaan balok dan plat

a. Pemasangan Bekisting
Bekisting pada pekerjaan balok dan plat merupakan satu rangkaian yang
berhubungan sehingga pelaksanaannya pun bersamaan. Pada pemasangannya
diperlukan perancah bambu yang merupakan penyagga balok dan plat. Berikut
urutan pelaksanaannya :
a) Menandai posisi dimana struktur bangunan dibuat. Hal ini ditujukan
untuk memudahkan dalam penentuan posisi perancah akan dirangkai.
b) Menempatkan titik diatas papan sebagai alas perancah pada posisi yag
telah ditentukan.
c) Setelah itu memasang bamboo sesuai titik yang telah ditentukan sebagai
acuan penematan perancah.
d) Setelah memasang perancah kemudian tempatkan balok kayu kelas III
dimensi 8/12 sebagai bantalan bekisting balok dengan arah memanjang.
e) Pada bagian atas balok pasang balok kayu kelas III dimensi 8/12 ke arah
melintang dengan jarak ± 50 cm sepanjang bagian balok.
f) Memasang balok kayu kelas III dimensi 5/7 dengan arah memanjang balok
dengan jarak melintang sesuai dengan lebar balok.

56
g) Pada bagian atas balok 5/7 pasang papan multiplek serta pada kedua sisi
bekisting balok.
h) Memperkuat bagian sisi samping bekisting dengan balok kayu kelas III
dimensi 5/7 yang dipasang mengait pada balok 8/12 yang diperkuat
dengan paku kayu 5-10 cm.

Gambar 5.22 Posisi pemasangan bekisting balok dan plat

i) Pada pemasangan bekisting plat pada saat dimulai dengan pemasangan


perancah bambu dengan ketinggian sesuai dengan tinggi plat.
j) Memasang balok 8/12 sebagai bantalan yang selanjutnya pada bagian atas
ditutup dengan papan mulitplek 12 mm sesuai dengan luasan area plat.

b. Pembesian
Pemasangan tulangan balok dan plat adalah sebagai berikut :

57
a) Pembesian balok dan plat dilakukan ditempat untuk perangkaiannya
sedangkan untuk begel dibuat ditempat lain.
b) Setelah semua bekisting terpasang dengan baik dan benar selanjutya besi
untuk tulangan didistribusikan keatas plat.
c) Merangkai tulangan utama dengan begel dengan menggunakan kawat
beton yang selanjutnya tulangan dimasukkan ke bekisting.
d) Tulangan tidak semua dirangkai guna memudahkan pemasangan. Setelah
terpasang pada bekisting lanjutkan perangkaian tulangan hingga selesai.
e) Pada bagian bawah tulangan diberi beton decking untuk memberi jarak
selimut beton.
f) Setelah semua balok terpasang sesuai dengan gambar perencanaan dan
spesifikasi selanjutnya mulai fabrikasi tulangan plat sesuai dengan tipe
plat yang telah ditentukan.
g) Mengikat semua tulangan plat menggunakan kawat beton dengan rapi dan
rapat juga menyatukan atau mengaitkan tulangan plat dan balok dengan
kawat beton.
h) Memasang beton decking pada bagian bawah plat guna menjaga jarak
untuk tebal selimut beton.
i) Pada bagian senggang antara tulangan atas dan bawah plat diberi sengkang
terbuka yang berfingsi sebagai penjaga jarak antar tulangan plat.

c. Pengecoran
Pelaksanaan pengecoran balok dan plat dilakukan dengan urutan sebagai
berikut :
a) Batas pengecoran dipasang dengan menggunakan sengkang terbuka.
Pengecoran dihentikan pada jarak ¼ bentang dari tumpuan, karena pada
lokasi tersebut momen yang dipikul balok dan plat lantai adalah nol.
b) Pengecoran menggunakan beton adukan manual.

58
c) Setelah semua aspek dipenuhi beton segar didistribusikan ke area
pengecoran.
d) Lakukan penuangan beton segar keseluruh bagian balok dan plat hingga
rata

Gambar 5.23 Posisi pengecoran bekisting balok dan plat


e) Setelah itu ratakan permukaan balok dan plat dengan menggunakan kapi
atau mesin perata.

d. Pelepasan Bekisting
Pelepasan bekisting pada plat lantai dilakukan setelah 28 hari
pengecoran. Untuk pelepasan bekisting balok dilakukan setelah bekisting plat
dilepas, hal lain yang dapat dilakukan yakni melepas bagian samping
bekisting setelah tiga hari yang bertujuan agar beton terkena angin, sehingga
dapat mempercepat proses pengeringan.
Pelepasan bekisting balok dan plat tidak dilakukan secara keseluruhan
melainkan pada bagian – bagian tertentu tetap diberi support. Hal tersebut
dilakukan untuk membantu menahan beban sendiri dan menghindari lendutan
serta beban yag ada diatasnya dikarenakan masih ada yang dikerjakan dilantai
selanjutya.
Dalam pelaksanaannya, pelepasan perancah dan bekisting dilakukan
dengan persetujuan konsultan pengawas. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi
kesalahpahaman antara pihak kontraktor dan konsultan.

59
e.Perawatan
Perawatan beton dilakukan dengan tujuan mempertahankan beton dalam
kondisi lembab sehingga kualitas dari beton tersebut dapat terjaga. Pada daerah
Denpasar tingkat kelembabannya cukup baik sehingga dengan sendirinya beton
dapat memperoleh kelembaban yang cukup. Namun didaerah Denpasar juga
memiliki curah hujan yang cukup tinggi maka jika terjadi hujan saat setelah
pengecoran perlu dilakukan penutupan pada area pengecoran untuk menjaga
kadar air beton tetap stabil.

5.1.3.4 Pekerjaan Arsitektur


Pekerjaan arsitektur adalah pekerjaan yang tediri dari pekerjaan finishing.
Jadi dapat dikatakan bahwa pekerjaan arsitektur termasuk pekerjaan penyelesaian
atau terakhir dalam pelaksanaan pembangunan. Adapun pekerjaan arsitektur pada
Proyek Revitalisasi Gedung MIN Denpasar adalah sebagai berikut :
1. Pasangan Batu Bata
Tahap pelaksanaan pasangan batu bata :
a. Pemasangan pemandu kelurusan (tegak) dan kerataan menggunakan bahan
kaso 5/7 dan benang.
b. Kaso dipasang tegak lurus dan dipastikan tidak mudah bergeser dengan di
paku ke struktur bangunan.
c. Pekerjaan pemasangan dilakukan dengan menggunakan benang dan tiap
kali di cek kerataannya. Lapisan satu dengan lapisan yang di atasnya
dipasang secara zig zag (berselang-seling) dengan perbedaan sparuh
panjang.
d. Pekerjaan pemasangan pipa/alat-alat yang tertanam di dalam dinding
dibuat pahatan dengan kedalaman yang cukup pada pasangan dinding
sebelum diplester. Pada saat pekerjaan plesteran, pahatan tersebut harus
diplester bersaaan dengan plesteran seluruh bidang.

60
e. Pemasangan bata dilakukan secara manual sebagaimana umumnya.
f. Pada pasangan dinding dengan ketinggian lebih dari 3 meter, maka
dibuatkan perancah/stager menggunakan scaffolding untuk pekerjaannya.

2. Pekerjaan Plesteran dan Acian


Pasangan plesteran dan acian dikerjakan setelah pemasangan dinding batu
bata selesai secara keseluruhan. Jenis plesteran dan acian yang akan dikerjakan
terdiri dari :
a. Plesteran dan acian kedap air (1: 2)
Jenis ini digunakan pada area dinding-dinding kedap air, seperti dinding
kamar mansi dan dinding di atas permukaan lantai.
b. Plesteran dan acian biasa (1:5)
Jenis ini digunakan pada area dinding dalam dan luar bangunan selain
dinding kamar mandi.
Tahap pelaksanaan pekerjaan pelesteran dan acian :
a. Permukaan yang akan diplester dan aci terlebih dahulu dibersihkan dari
kotoran-kotoran dan disiram terlebih dahulu.
b. Permukaan kolom beton yang akan diplester dan aci dirapikan terlebih
dahulu agar plesteran dapat mengikat beton lebih baik.
c. Pada setiap dinding yang akan diplester, dibuat kepalaan plesteran
menggunakan kepingan dari plywood 10 mm untuk patokan kerataan
bidang pada tiap-tiap jarak 1 meter secara vertical, setelah barulah
plesteran dilakukan dengan cara vertical dan horizontal (menyilang)
menggunakan jidar dengan mengikuti alur kepalaan yang sudah dibuat
sebelumnya untuk menentukan alur kepalaanya.
d. Setelah plesteran selesai, maka dilakukan pengacian dengan menggunakan
bahan semen yang sudah dicampur dengan air dengan catatan permukaan
plesteran sudah rata / tidak bergelombang.

61
e. Permukaan plesteran yang sudah kering harus disiram air terlebih dahulu
sebelum di aci untuk menghindari terjadinya retak rambut pada dinding
setelah di aci.

3. Pekerjaan Lantai
Sebelum pemasangan keramik dimulai, pekerjaan plester + acian telah
selesai terlebih dahulu untuk menghindari kotoran yang bisa menempel pada
keramik.
Tahapan pelaksanaan lantai keramik :
a. Pembersihan permukaan lantai yang akan dipasang dari kotoran-kotoran.
b. Keramik direndam terlebih dahulu didalam air selama ± 30 menit / sampai
jenuh.
c. Cek terhadap elevasi lantai pada saat membuat kepalaan awal.
d. Adukan menggunakan campuran 1 pc : 3 pasir. Pasir adukan harus diayak
terlebih dahulu agar mendapatkan gradasi material yang seragam dan air
yang dipakai memenuhi syarat / bersih dari kotoran.
e. Pemasangan keramik harus dipastikan bahwa spesi/adukan dibawah
keramik benar-benar padat/tidak berongga dengan cara dipukul pelan-
pelan dengan palu kepala karet.
f. Cek kerataan pasangan keramik dengan jidar atau dengan waterpass.
g. Setelah pemasangan keramik selesai, dilakukan pengisian nat/ grouting
dengan semen pengisi nat. dilaukan setelah umur pemasangan keramik di
atas 3 hari untuk member kesempatan spesi dibawah keramik mengering
terlebih dahulu.

4. Pekerjaan Pengecatan
Tahap pelaksanaan pengecatan :
a. Proses pengecatan bisa dilakukan setelah pekerjaan plesteran dan acian
selesai.
b. Pembersihan area bidang yang akan dilakukan pengecoran dari debu dan
kotoran.

62
c. Jika didapatkan lubang-lubang di dinding, plafond dan daun pintu, maka
lubang tersebt diisi dan diratakan dengan filler/dempul.
d. Seluruh permukaan diamplas dan dibersihkan dari debu-debu yang
menempel.
e. Bila terdapat retak-retak pada bidang cat akan diperbaiki dengan plamir,
diamplas kemudian di cat kembali sampai baik.
f. Sebelumnya permukaan diamplas, debu dibersihkan dan didempul untuk
meratakan permukaan dan diamplas lagi sampai rata.

5.1.4 Menghitung Durasi Pekerjaan


Durasi merupakan waktu yang dibutuhkan dalam melakukan suatu
kegiatan. Menentukan durasi pekerjaan biasanya berhubungan dengan dengan
mempertimbangkan jenis pekerjaan, kuantitas pekerjaan, tingkat kesulitan serta
ketersediaan sumber daya dan lainlain. Waktu kerja pada pelaksanaan proyek ini
menggunakan waktu normal yaitu, 6 hari kerja dalam 1 minggu dengan waktu
kerja dalam sehari yaitu 8 jam (08.00-12.00 dan 13.00-17.00) dengan jam istirahat
: 12.00-13.00. Dengan menyesuaikan jumlah pekerja maksimal yang dapat
disediakan adalah 30 orang per item pekerjaan. (sumber: praktisi proyek
Revitalisasi Gedung MIN Denpasar)
Contoh perhitungan pekerjaan pengukuran dan pemasangan bouwplank:
Koefisien yang diperoleh dari AHSP = 0.1 Oh Pekerja
Volume =86 m¹
Apabila menggunkan pekerja 4 orang
1
Produktifitasnya adalah = ( x 4 pekerja ) = 40 m1/hari
0.100

Sehingga didapat durasi = (86/40) = 2.2 hari = 2 hari


Durasi pekerjaan pada Proyek Revitalisasi Gedung MIN Denpasar dapat dilihat

pada Tabel 5.2. Sedangkan perhitungan durasi seluruh pekerjaan disajikan pada

Lampiran 1.3.

63
Tabel 5.2 Durasi Pekerjaan.
No. WBS Task Name Duration
11 Revitalisasi MIN Denpasar 271 days
2 1.1 PEKERJAAN PERSIAPAN
3 1.1.1 Bongkaran plafon 8 days
4 1.1.2 Bongkaran lantai 3 days
5 1.1.3 Bongkaran konstruksi atap lama 12 days
6 1.1.4 Bongkaran tembok bata merah 24 days
7 1.1.5 Bongkaran beton bertulang 8 days
8 1.1.6 Pembuangan bongkaran sejauh 30 m 12 days
9 1.1.7 Membersihkan lapangan dan perataan 8 days
10 1.1.8 Pengukuran dan pemasangan bouwplank 2 days
11 1.2 PEKERJAAN STRUKTUR
12 1.2.1 PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH
13 1.2.1.1 PEKERJAAN BOREPILE
14 1.2.1.1.1 Pek. Pengeboran Bore Pile 57 days
15 1.2.1.1.2 Pek. Beton Pondasi Bore Pile K.350:
16 1.2.1.1.2.1 Pembesian BP 5 days
17 1.2.1.1.2.2 Pek. Cor Beton K.350 9 days
18 1.2.1.2 PEKERJAAN PILE CAP
19 1.2.1.2.1 Pek. Galian Pile cap 3 days
20 1.2.1.2.2 Pek. Cor Beton pile cap P1 160 x 240 cm:
21 1.2.1.2.2.1 Pembesian P1 4 days
22 1.2.1.2.2.2 Begisting P1 1 day
23 1.2.1.2.2.3 Pek. Cor BP Beton K.250 7 days
24 1.2.1.2.3 Pek. Cor Beton pile cap P2 80 x 240 cm:
25 1.2.1.2.3.1 Pembesian P2 1 day
26 1.2.1.2.3.2 Begisting P2 1 day
27 1.2.1.2.3.3 Pek. Cor BP Beton K.250 2 days
28 1.2.1.2.4 Pek. Cor Beton pile cap P3 160 x160 cm:
29 1.2.1.2.4.1 Pembesian P3 2 days
30 1.2.1.2.4.2 Begisting P3 1 day
31 1.2.1.2.4.3 Pek. Cor Beton K.250 3 days
32 1.2.1.3 PEKERJAAN PONDASI MENERUS
33 1.2.1.3.1 Pek. Galian Pondasi Menerus 5 days
34 1.2.1.3.2 Pek. Urugan Pasir Pondasi 1 day
35 1.2.1.3.3 Pek. Pasangan Batu Kosong 3 days
36 1.2.1.3.4 Pek. Batu Kali 8 days
37 1.2.1.3.5 Pek. Urugan Tanah Kembali 2 days
38 1.2.2 PEKERJAAN STRUKTUR ATAS
39 1.2.2.1 PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 1
40 1.2.2.1.1 Pek. Cor Beton Sloof S1 30 x 50 cm:
41 1.2.2.1.1.1 Pembesian S1 2 days
42 1.2.2.1.1.2 Begisting S1 4 days

64
43 1.2.2.1.1.3 Pek. Cor S1 Beton K.250 1 day
44 1.2.2.1.2 Pek. Cor Beton Sloof S2 30 x 40 cm:
45 1.2.2.1.2.1 Pembesian S2 4 days
46 1.2.2.1.2.2 Begisting S2 10 days
47 1.2.2.1.2.3 Pek. CorS2 Beton K.250 2 days
48 1.2.2.1.3 Pek. Cor Beton kolom C1 35 x 50 cm:
49 1.2.2.1.3.1 Pembesian C1 LT1 3 days
50 1.2.2.1.3.2 Begisting C1 LT1 6 days
51 1.2.2.1.3.3 Pek. Cor C1 Beton K.250 LT1 2 days
52 1.2.2.1.4 Pek. Cor Beton kolom C2 35 x 35 cm :
53 1.2.2.1.4.1 Pembesian C2 LT1 2 days
54 1.2.2.1.4.2 Begisting C2 LT1 5 days
55 1.2.2.1.4.3 Pek. Cor C2 Beton K.250 LT1 1 day
56 1.2.2.1.5 Pek. Beton Tangga:
57 1.2.2.1.5.1 Pembesian T LT1 1 day
58 1.2.2.1.5.2 Begisting T LT1 5 days
59 1.2.2.1.5.3 Pek. Cor T Beton K.250 LT1 2 days
60 1.2.2.2 PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 2
61 1.2.2.2.1 Perancah Balok dan plat 5 days
62 1.2.2.2.2 Pek. Cor Beton Balok Induk (BI - 1) 30 x 65 cm:
63 1.2.2.2.2.1 Pembesian BI LT2 3 days
64 1.2.2.2.2.2 Begisting B1 LT2 4 days
65 1.2.2.2.2.3 Pek. Cor Beton K.250 B1 LT2 2 days
66 1.2.2.2.3 Pek. Cor Beton Balok Induk (BI - 2) 30 x 50 cm:
67 1.2.2.2.3.1 Pembesian BI2 LT2 3 days
68 1.2.2.2.3.2 Begisting BI2 LT2 12 days
69 1.2.2.2.3.3 Pek. Cor Beton K.250 BI2 LT2 2 days
70 1.2.2.2.4 Pek. Cor Beton Balok Induk (BI - 3) 15 x 60 cm:
71 1.2.2.2.4.1 Pembesian BI3 LT2 1 day
72 1.2.2.2.4.2 Begisting BI3 LT2 2 days
73 1.2.2.2.4.3 Pek. Cor Beton K.250 BI3 LT2 1 day
74 1.2.2.2.5 Pek. Cor Beton Balok Induk (BI - 4) 25 x 40 cm:
75 1.2.2.2.5.1 Pembesian BI4 LT2 1 day
76 1.2.2.2.5.2 Begisting BI4 LT2 3 days
77 1.2.2.2.5.3 Pek. Cor Beton K.250 BI4 LT2 1 day
78 1.2.2.2.6 Pek. Cor Beton Balok Silang (BS - 2) 25 x 45 cm:
79 1.2.2.2.6.1 Pembesian BS2 LT 2 1 day
80 1.2.2.2.6.2 Begisting BS2 LT2 6 days
81 1.2.2.2.6.3 Pek. Cor Beton K.250 BS2 LT2 1 day
82 1.2.2.2.7 Pek. Cor beton plat:
83 1.2.2.2.7.1 Begisting Plat lantai 2 floordek 10 days
84 1.2.2.2.7.2 Pembesian Weramesh M7 1 lapis Lt2 4 days
85 1.2.2.2.7.3 Pek. Cor Beton K.250 P LT2 5 days
86 1.2.2.2.8 Pek. Cor Beton kolom C1 35 x 50 cm:

65
87 1.2.2.2.8.1 Pembesian C1 LT2 3 days
88 1.2.2.2.8.2 Begisting C1 LT2 6 days
89 1.2.2.2.8.3 Pek. Cor Beton K.250 C1 Lt2 4 days
90 1.2.2.2.9 Pek. Cor Beton kolom C2 35 x 35 cm :
91 1.2.2.2.9.1 Pembesian C2 LT2 2 days
92 1.2.2.2.9.2 Begisting C2 LT2 4 days
93 1.2.2.2.9.3 Pek. Cor Beton K.250 C2 LT2 2 days
94 1.2.2.2.10 Pek. Beton Tangga:
95 1.2.2.2.10.1 Pembesian T LT2 1 day
96 1.2.2.2.10.2 Begisting T Lt2 4 days
97 1.2.2.2.10.3 Pek. Cor Beton K.250 T LT2 2 days
98 1.2.2.3 PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 3
99 1.2.2.3.1 Perancah Balok dan plat 5 days
100 1.2.2.3.2 Pek. Cor Beton Balok Induk (BI - 1) 30 x 65 cm:
101 1.2.2.3.2.1 Pembesian BI1 LT3 3 days
102 1.2.2.3.2.2 Begisting BI1 LT3 4 days
103 1.2.2.3.2.3 Pek. Cor Beton K.250 BI1 LT3 3 days
104 1.2.2.3.3 Pek. Cor Beton Balok Induk (BI - 2) 30 x 50 cm:
105 1.2.2.3.3.1 Pembesian BI2 LT3 3 days
106 1.2.2.3.3.2 Begisting BI2 LT3 12 days
107 1.2.2.3.3.3 Pek. Cor Beton K.250 BI2 LT3 3 days
108 1.2.2.3.4 Pek. Cor Beton Balok Induk (BI - 3) 15 x 60 cm:
109 1.2.2.3.4.1 Pembesian BI3 LT3 1 day
110 1.2.2.3.4.2 Begisting Bi3 Lt3 2 days
111 1.2.2.3.4.3 Pek. Cor Beton K.250 BI3 LT3 1 day
112 1.2.2.3.5 Pek. Cor Beton Balok Induk (BI - 4) 25 x 40 cm:
113 1.2.2.3.5.1 Pembesian BI4 LT3 1 day
114 1.2.2.3.5.2 Begisting BI4 LT3 3 days
115 1.2.2.3.5.3 Pek. Cor Beton K.250 BI4 LT3 1 day
116 1.2.2.3.6 Pek. Cor Beton Balok Silang (BS - 2) 25 x 45 cm:
117 1.2.2.3.6.1 Pembesian BS2 Lt3 1 day
118 1.2.2.3.6.2 Begisting BS2 LT3 6 days
119 1.2.2.3.6.3 Pek. Cor Beton K.250 BS2 Lt3 1 day
120 1.2.2.3.7 Pek. Cor beton plat:
121 1.2.2.3.7.1 Begisting Plat lantai 3 floordek 10 days
122 1.2.2.3.7.2 Pembesian Weramesh M7 1 lapis Lt3 4 days
123 1.2.2.3.7.3 Pek. Cor Beton K.250 P LT3 5 days
124 1.2.2.3.8 Pek. Cor Beton kolom C1 35 x 50 cm:
125 1.2.2.3.8.1 Pembesian C1 LT3 3 days
126 1.2.2.3.8.2 Begisting C1 LT3 6 days
127 1.2.2.3.8.3 Pek. Cor Beton K.250 C1 LT3 4 days
128 1.2.2.3.9 Pek. Cor Beton kolom C2 35 x 35 cm :
129 1.2.2.3.9.1 Pembesian C2 LT3 2 days
130 1.2.2.3.9.2 Begisting C2 LT3 5 days

66
131 1.2.2.3.9.3 Pek. Cor Beton K.250 C2 LT3 2 days
132 1.2.3 PEKERJAAN STRUKTUR ATAP
133 1.2.3.1 Pek. Cor Ring Balok (RB- 1) 30 x 50 cm:
134 1.2.3.1.1 Pembesian 14 days
135 1.2.3.1.2 Begisting 5 days
136 1.2.3.1.3 Pek. Cor Beton K.250 1 day
137 1.2.3.2 Pasang Kuda-kuda baja 1/2 WF 5 days
138 1.2.3.3 1 m2 Pasang Rangka atap (Usuk+reng Zincalume) 3 days
139 1.2.3.4 Pasang talang datar, seng bjls 30 L = 0.60 m 4 days
140 1.3 PEKERJAAN ARSITEKTUR
141 1.3.1 Lantai 1
142 1.3.1.1 PEKERJAAN DINDING
143 1.3.1.1.1 Pas. Batu bata 1 : 5 3 days
144 1.3.1.1.2 Pek. Plesteran 1 : 5 16 days
145 1.3.1.1.3 Pek. Acian 11 days
146 1.3.1.1.4 Pek. Bata pada pintu ruang kelas 1 day
147 1.3.1.1.5 Pek. Bata pada kaki pilar 1 day
148 1.3.1.1.6 Pasang dinding keramik ukuran 20 x 25 cm 5 days
149 1.3.1.2 PEKERJAAN KAYU DAN ALUMINIUM
150 1.3.1.2.1 Pek. Kusen pintu meranti 5/11 cm 1 day
151 1.3.1.2.2 Pek. Kusen aluminium coklat 6 days
152 1.3.1.2.3 Pek. Daun pintu panil meranti 1 day
153 1.3.1.2.4 Pek. Daun jendela aluminium casement (50 x 65 cm) 1 day
Pek. Daun jendela aluminium casement (65 x 120
154 1.3.1.2.5 2 days
cm)
155 1.3.1.3 PEKERJAAN LANTAI
156 1.3.1.3.1 Pek. Urugan Pasir Bawah lantai 2 days
157 1.3.1.3.2 Pek. Cor Beton Rabat 1 day
158 1.3.1.3.3 Pek. Keramik lantai 40 x 40 cm 22 days
159 1.3.1.3.4 Pek. Plint keramik 10 x 40 11 days
160 1.3.1.3.5 Pasang lantai keramik KM ukuran 20 x 20 cm 2 days
161 1.3.1.4 PEKERJAAN PLAFOND
Langit-langit gypsum board ukuran
162 1.3.1.4.1 6 days
(120x240x9)mm, tebal 9 mm
163 1.3.1.4.2 Rangka Plfond metal Furing 26 days
164 1.3.1.4.3 Pek. List plafond gypsum 7/7 cm 3 days
PEKERJAAN PENGUNCI DAN
165 1.3.1.5
PENGGANTUNG
166 1.3.1.5.1 Pas. Engsel pintu 2 days
167 1.3.1.5.2 Pas. Grendel tanam 1 day
168 1.3.1.5.3 Pas. Kunci silinder 1 day
169 1.3.1.6 PEKERJAAN PENGECATAN
170 1.3.1.6.1 Pengecatan tembok baru interior 4 days
171 1.3.1.6.2 Pengecatan tembok baru eksterior 4 days

67
172 1.3.1.6.3 Pek. Cat plafond 4 days
173 1.3.2 Lantai 2
174 1.3.2.1 PEKERJAAN DINDING
175 1.3.2.1.1 Pas. Batu bata 1 : 5 3 days
176 1.3.2.1.2 Pek. Plesteran 1 : 5 16 days
177 1.3.2.1.3 Pek. Acian 11 days
178 1.3.2.1.4 Pek. Bata pada pintu ruang kelas 1 day
179 1.3.2.1.5 Pek. Bata pada kaki pilar 1 day
180 1.3.2.1.6 Pasang dinding keramik ukuran 20 x 25 cm 5 days
181 1.3.2.2 PEKERJAAN KAYU DAN ALUMINIUM
182 1.3.2.2.1 Pek. Kusen pintu meranti 5/11 cm 1 day
183 1.3.2.2.2 Pek. Kusen aluminium coklat 6 days
184 1.3.2.2.3 Pek. Daun pintu panil meranti 1 day
185 1.3.2.2.4 Pek. Daun jendela aluminium casement (50 x 65 cm) 1 day
Pek. Daun jendela aluminium casement (65 x 120
186 1.3.2.2.5 2 days
cm)
187 1.3.2.3 PEKERJAAN LANTAI
188 1.3.2.3.1 Pek. Keramik lantai 40 x 40 cm 22 days
189 1.3.2.3.2 Pek. Plint keramik 10 x 40 11 days
190 1.3.2.3.3 Pasang lantai keramik KM ukuran 20 x 20 cm 2 days
191 1.3.2.4 PEKERJAAN PLAFOND
Langit-langit gypsum board ukuran
192 1.3.2.4.1 6 days
(120x240x9)mm, tebal 9 mm
193 1.3.2.4.2 Rangka Plfond metal Furing 26 days
194 1.3.2.4.3 Pek. List plafond gypsum 7/7 cm 3 days
PEKERJAAN PENGUNCI DAN
195 1.3.2.5
PENGGANTUNG
196 1.3.2.5.1 Pas. Engsel pintu 2 days
197 1.3.2.5.2 Pas. Grendel tanam 1 day
198 1.3.2.5.3 Pas. Kunci silinder 1 day
199 1.3.2.6 PEKERJAAN PENGECATAN
200 1.3.2.6.1 Pengecatan tembok baru interior 4 days
201 1.3.2.6.2 Pengecatan tembok baru eksterior 4 days
202 1.3.2.6.3 Pek. Cat plafond 4 days
203 1.3.3 Lantai 3
204 1.3.3.1 PEKERJAAN DINDING
205 1.3.3.1.1 Pas. Batu bata 1 : 5 3 days
206 1.3.3.1.2 Pek. Plesteran 1 : 5 16 days
207 1.3.3.1.3 Pek. Acian 11 days
208 1.3.3.1.4 Pek. Bata pada pintu ruang kelas 1 day
209 1.3.3.1.5 Pek. Bata pada kaki pilar 1 day
210 1.3.3.1.6 Pasang dinding keramik ukuran 20 x 25 cm 5 days
211 1.3.3.2 PEKERJAAN KAYU DAN ALUMINIUM
212 1.3.3.2.1 Pek. Kusen pintu meranti 5/11 cm 1 day

68
213 1.3.3.2.2 Pek. Kusen aluminium coklat 6 days
214 1.3.3.2.3 Pek. Daun pintu panil meranti 1 day
215 1.3.3.2.4 Pek. Daun jendela aluminium casement (50 x 65 cm) 1 day
Pek. Daunjendela aluminium casement (65 x 120
216 1.3.3.2.5 2 days
cm)
217 1.3.3.3 PEKERJAAN LANTAI
218 1.3.3.3.1 Pek. Keramik lantai 40 x 40 cm 22 days
219 1.3.3.3.2 Pek. Plint keramik 10 x 40 11 days
220 1.3.3.3.3 Pasang lantai keramik KM ukuran 20 x 20 cm 2 days
221 1.3.3.4 PEKERJAAN PLAFOND
Langit-langit gypsum board ukuran
222 1.3.3.4.1 6 days
(120x240x9)mm, tebal 9 mm
223 1.3.3.4.2 Rangka Plfond metal Furing 26 days
224 1.3.3.4.3 Pek. List plafond gypsum 7/7 cm 3 days
PEKERJAAN PENGUNCI DAN
225 1.3.3.5
PENGGANTUNG
226 1.3.3.5.1 Pas. Engsel pintu 2 days
227 1.3.3.5.2 Pas. Grendel tanam 1 day
228 1.3.3.5.3 Pas. Kunci silinder 1 day
229 1.3.3.6 PEKERJAAN PENGECATAN
230 1.3.3.6.1 Pengecatan tembok baru interior 4 days
231 1.3.3.6.2 Pengecatan tembok baru eksterior 4 days
232 1.3.3.6.3 Pek. Cat plafond 4 days
233 1.3.4 Atap
234 1.3.4.1 Pasang atap genteng karangpilang 5 days
235 1.3.4.2 Pasang bubung genteng kodok / glazuur 3 days
236 1.3.4.3 Pasang lisplang ukuran (3 x 30) cm, kayu meranti 2 days
237 1.4 PEKERJAAN UTILITAS
238 1.4.1 Pekerjaan Instalasi Listrik
239 1.4.1.1 Lantai 1
240 1.4.1.1.1 Pemasangan titik lampu TL 20 Watt (komplit) 2 days
241 1.4.1.1.2 Pemasangan titik lampu XL 14 Watt 1 day
242 1.4.1.1.3 Pemasangan saklar ganda 2 days
243 1.4.1.1.4 Pemasangan saklar tunggal 1 day
244 1.4.1.1.5 Pemasangan stop kontak 2 days
245 1.4.1.1.6 Pemasangan titik Instalasi 6 days
246 1.4.1.1.7 Pemasangan sekering 3 group 1 day
247 1.4.1.2 Lantai 2
248 1.4.1.2.1 Pemasangan titik lampu TL 20 Watt (komplit) 2 days
249 1.4.1.2.2 Pemasangan titik lampu XL 14 Watt 1 day
250 1.4.1.2.3 Pemasangan saklar ganda 2 days
251 1.4.1.2.4 Pemasangan saklar tunggal 1 day
252 1.4.1.2.5 Pemasangan stop kontak 2 days
253 1.4.1.2.6 Pemasangan titik Instalasi 6 days

69
254 1.4.1.3 Lantai 3
255 1.4.1.3.1 Pemasangan titik lampu TL 20 Watt (komplit) 2 days
256 1.4.1.3.2 Pemasangan titik lampu XL 14 Watt 1 day
257 1.4.1.3.3 Pemasangan saklar ganda 2 days
258 1.4.1.3.4 Pemasangan saklar tunggal 1 day
259 1.4.1.3.5 Pemasangan stop kontak 2 days
260 1.4.1.3.6 Pemasangan titik Instalasi 6 days
261 1.4.1.4 Atap
262 1.4.1.4.1 Pemasangan penangkal petir 2 days
263 1.4.2 Pekerjaan Sanitasi
264 1.4.2.1 Lantai 1
265 1.4.2.1.1 Pasang kloset jongkok porselin kw. A 2 days
266 1.4.2.1.2 Pasang kran diameter 3/4" 2 days
267 1.4.2.1.3 Pasang pipa PVC tipe AW, diameter 3/4" 2 days
268 1.4.2.1.4 Pasang Afor Stainless Steel 4 days
269 1.4.2.1.5 Pasang pipa PVC tipe AW, diameter 4" 1 day
270 1.4.2.1.6 Pasang pipa PVC tipe AW, diameter 6" 1 day
271 1.4.2.2 Lantai 2
272 1.4.2.2.1 Pasang kloset jongkok porselin kw. A 2 days
273 1.4.2.2.2 Pasang kran diameter 3/4" 2 days
274 1.4.2.2.3 Pasang pipa PVC tipe AW, diameter 3/4" 2 days
275 1.4.2.2.4 Pasang Afor Stainless Steel 4 days
276 1.4.2.2.5 Pasang pipa PVC tipe AW, diameter 4" 1 day
277 1.4.2.2.6 Pasang pipa PVC tipe AW, diameter 6" 1 day
278 1.4.2.3 Lantai 3
279 1.4.2.3.1 Pasang kloset jongkok porselin kw. A 2 days
280 1.4.2.3.2 Pasang kran diameter 3/4" 2 days
281 1.4.2.3.3 Pasang pipa PVC tipe AW, diameter 3/4" 2 days
282 1.4.2.3.4 Pasang Afor Stainless Steel 4 days
283 1.4.2.3.5 Pasang pipa PVC tipe AW, diameter 4" 1 day
284 1.4.2.3.6 Pasang pipa PVC tipe AW, diameter 6" 1 day
285 1.5 Hand over 1 day

5.1.5 Hubungan Ketergantungan Antar Pekerjaan


Hubungan ketergantungan adalah pekerjaan yang menyusun apa saja yang
mendahului dan pekerjaan apa saja yang mengikuti. Ada beberapa pekerjaan yang
bisa dijalankan secara bersamaan dengan tujuan mengurangi durasi proyek di
zona atau daerah yang berbeda. Dalam menentukan hubungan pekerjaan haruslah
teliti dan cermat agar proyek bisa berjalan dengan lancar dan bisa di realisasikan.
Urutan pkerjaan secara lengkap bisa dilihat pada Tabel 5.3.

70
Tabel 5.3 Hubungan Ketergantungan Antar Pekerjaan
No WBS Task Name Predecessors
11 Revitalisasi MIN Denpasar
2 1.1 PEKERJAAN PERSIAPAN
3 1.1.1 Bongkaran plafon
4 1.1.2 Bongkaran lantai 3SS+2 days
5 1.1.3 Bongkaran konstruksi atap lama 3,4
6 1.1.4 Bongkaran tembok bata merah 5
7 1.1.5 Bongkaran beton bertulang 6FF
6FF+1 day,7FF+1
8 1.1.6 Pembuangan bongkaran sejauh 30 m
day,5,4,3
9 1.1.7 Membersihkan lapangan dan perataan 8
10 1.1.8 Pengukuran dan pemasangan bouwplank 9
11 1.2 PEKERJAAN STRUKTUR
12 1.2.1 PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH
13 1.2.1.1 PEKERJAAN BOREPILE
14 1.2.1.1.1 Pek. Pengeboran Bore Pile 10SS+1 day
15 1.2.1.1.2 Pek. Beton Pondasi Bore Pile K.350:
16 1.2.1.1.2.1 Pembesian BP 14FF+1 day
17 1.2.1.1.2.2 Pek. Cor Beton K.350 16SS+1 day
18 1.2.1.2 PEKERJAAN PILE CAP
19 1.2.1.2.1 Pek. Galian Pile cap 17FF+1 day
20 1.2.1.2.2 Pek. Cor Beton pile cap P1 160 x 240 cm:
21 1.2.1.2.2.1 Pembesian P1 19FF+1 day
22 1.2.1.2.2.2 Begisting P1 21FF
23 1.2.1.2.2.3 Pek. Cor BP Beton K.250 22
24 1.2.1.2.3 Pek. Cor Beton pile cap P2 80 x 240 cm:
25 1.2.1.2.3.1 Pembesian P2 19FF+1 day
26 1.2.1.2.3.2 Begisting P2 25
27 1.2.1.2.3.3 Pek. Cor BP Beton K.250 26
28 1.2.1.2.4 Pek. Cor Beton pile cap P3 160 x160 cm:
29 1.2.1.2.4.1 Pembesian P3 19
30 1.2.1.2.4.2 Begisting P3 29FF
31 1.2.1.2.4.3 Pek. Cor Beton K.250 30
32 1.2.1.3 PEKERJAAN PONDASI MENERUS
33 1.2.1.3.1 Pek. Galian Pondasi Menerus 17
34 1.2.1.3.2 Pek. Urugan Pasir Pondasi 33
35 1.2.1.3.3 Pek. Pasangan Batu Kosong 34FS-1 day
36 1.2.1.3.4 Pek. Batu Kali 35FS-1 day
37 1.2.1.3.5 Pek. Urugan Tanah Kembali 36FS-1 day
38 1.2.2 PEKERJAAN STRUKTUR ATAS
39 1.2.2.1 PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 1
40 1.2.2.1.1 Pek. Cor Beton Sloof S1 30 x 50 cm:
41 1.2.2.1.1.1 Pembesian S1 36FS-1 day
42 1.2.2.1.1.2 Begisting S1 36FS-2 days

71
43 1.2.2.1.1.3 Pek. Cor S1 Beton K.250 42FS-1 day,41,37
44 1.2.2.1.2 Pek. Cor Beton Sloof S2 30 x 40 cm:
45 1.2.2.1.2.1 Pembesian S2 36FS-1 day
46 1.2.2.1.2.2 Begisting S2 36FS-2 days
47 1.2.2.1.2.3 Pek. CorS2 Beton K.250 46FS-1 day,45
48 1.2.2.1.3 Pek. Cor Beton kolom C1 35 x 50 cm:
49 1.2.2.1.3.1 Pembesian C1 LT1 36FS-2 days,23,27,31
50 1.2.2.1.3.2 Begisting C1 LT1 36FS-4 days,23,27,31
51 1.2.2.1.3.3 Pek. Cor C1 Beton K.250 LT1 50,49
52 1.2.2.1.4 Pek. Cor Beton kolom C2 35 x 35 cm :
53 1.2.2.1.4.1 Pembesian C2 LT1 36FS-2 days,23,27,31
54 1.2.2.1.4.2 Begisting C2 LT1 36FS-4 days,23,27,31
55 1.2.2.1.4.3 Pek. Cor C2 Beton K.250 LT1 54,53
56 1.2.2.1.5 Pek. Beton Tangga:
57 1.2.2.1.5.1 Pembesian T LT1 36FS-1 day
58 1.2.2.1.5.2 Begisting T LT1 36FS-2 days
59 1.2.2.1.5.3 Pek. Cor T Beton K.250 LT1 58,57
60 1.2.2.2 PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 2
61 1.2.2.2.1 Perancah Balok dan plat 51,55,59,47,43
Pek. Cor Beton Balok Induk (BI - 1) 30 x
62 1.2.2.2.2
65 cm:
63 1.2.2.2.2.1 Pembesian BI LT2 64SS+2 days
64 1.2.2.2.2.2 Begisting B1 LT2 51,55,59,47,43
65 1.2.2.2.2.3 Pek. Cor Beton K.250 B1 LT2 63,67,71,75,79,84,61
Pek. Cor Beton Balok Induk (BI - 2) 30 x
66 1.2.2.2.3
50 cm:
67 1.2.2.2.3.1 Pembesian BI2 LT2 68FF+1 day
68 1.2.2.2.3.2 Begisting BI2 LT2 51,55,59,47,43
69 1.2.2.2.3.3 Pek. Cor Beton K.250 BI2 LT2 63,67,71,75,79,84,61
Pek. Cor Beton Balok Induk (BI - 3) 15 x
70 1.2.2.2.4
60 cm:
71 1.2.2.2.4.1 Pembesian BI3 LT2 72
72 1.2.2.2.4.2 Begisting BI3 LT2 51,55,59,47,43
73 1.2.2.2.4.3 Pek. Cor Beton K.250 BI3 LT2 63,67,71,75,79,84,61
Pek. Cor Beton Balok Induk (BI - 4) 25 x
74 1.2.2.2.5
40 cm:
75 1.2.2.2.5.1 Pembesian BI4 LT2 76
76 1.2.2.2.5.2 Begisting BI4 LT2 51,55,59,47,43
77 1.2.2.2.5.3 Pek. Cor Beton K.250 BI4 LT2 63,67,71,75,79,84,61
Pek. Cor Beton Balok Silang (BS - 2) 25
78 1.2.2.2.6
x 45 cm:
79 1.2.2.2.6.1 Pembesian BS2 LT 2 80
80 1.2.2.2.6.2 Begisting BS2 LT2 51,55,59,47,43
81 1.2.2.2.6.3 Pek. Cor Beton K.250 BS2 LT2 63,67,71,75,79,84,61
82 1.2.2.2.7 Pek. Cor beton plat:
83 1.2.2.2.7.1 Begisting Plat lantai 2 floordek 51,55,59,47,43

72
84 1.2.2.2.7.2 Pembesian Weramesh M7 1 lapis Lt2 83SS+5 days
85 1.2.2.2.7.3 Pek. Cor Beton K.250 P LT2 63,67,71,75,79,84,61
86 1.2.2.2.8 Pek. Cor Beton kolom C1 35 x 50 cm:
85FF+2
87 1.2.2.2.8.1 Pembesian C1 LT2 days,65,69,73,77,81,9
7
88 1.2.2.2.8.2 Begisting C1 LT2 87
89 1.2.2.2.8.3 Pek. Cor Beton K.250 C1 Lt2 88FF+2 days
90 1.2.2.2.9 Pek. Cor Beton kolom C2 35 x 35 cm :
85FF+2
91 1.2.2.2.9.1 Pembesian C2 LT2 days,65,69,73,77,81,9
7
92 1.2.2.2.9.2 Begisting C2 LT2 91FF
93 1.2.2.2.9.3 Pek. Cor Beton K.250 C2 LT2 92
94 1.2.2.2.10 Pek. Beton Tangga:
95 1.2.2.2.10.1 Pembesian T LT2 96
96 1.2.2.2.10.2 Begisting T Lt2 51,55,59,47,43
97 1.2.2.2.10.3 Pek. Cor Beton K.250 T LT2 95
98 1.2.2.3 PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 3
99 1.2.2.3.1 Perancah Balok dan plat 88,93,89
Pek. Cor Beton Balok Induk (BI - 1) 30 x
100 1.2.2.3.2
65 cm:
101 1.2.2.3.2.1 Pembesian BI1 LT3 102FF+1 day
102 1.2.2.3.2.2 Begisting BI1 LT3 88,93,89
101,105,109,113,117,
103 1.2.2.3.2.3 Pek. Cor Beton K.250 BI1 LT3
122,99
Pek. Cor Beton Balok Induk (BI - 2) 30 x
104 1.2.2.3.3
50 cm:
105 1.2.2.3.3.1 Pembesian BI2 LT3 106FF+1 day
106 1.2.2.3.3.2 Begisting BI2 LT3 88,93
101,105,109,113,117,
107 1.2.2.3.3.3 Pek. Cor Beton K.250 BI2 LT3
122
Pek. Cor Beton Balok Induk (BI - 3) 15 x
108 1.2.2.3.4
60 cm:
109 1.2.2.3.4.1 Pembesian BI3 LT3 110
110 1.2.2.3.4.2 Begisting Bi3 Lt3 88,93,89
101,105,109,113,117,
111 1.2.2.3.4.3 Pek. Cor Beton K.250 BI3 LT3
122
Pek. Cor Beton Balok Induk (BI - 4) 25 x
112 1.2.2.3.5
40 cm:
113 1.2.2.3.5.1 Pembesian BI4 LT3 114
114 1.2.2.3.5.2 Begisting BI4 LT3 88,93,89
101,105,109,113,117,
115 1.2.2.3.5.3 Pek. Cor Beton K.250 BI4 LT3
122
Pek. Cor Beton Balok Silang (BS - 2) 25
116 1.2.2.3.6
x 45 cm:
117 1.2.2.3.6.1 Pembesian BS2 Lt3 118
118 1.2.2.3.6.2 Begisting BS2 LT3 88,93,89

73
101,105,109,113,117,
119 1.2.2.3.6.3 Pek. Cor Beton K.250 BS2 Lt3
122
120 1.2.2.3.7 Pek. Cor beton plat:
121 1.2.2.3.7.1 Begisting Plat lantai 3 floordek 93,89
122 1.2.2.3.7.2 Pembesian Weramesh M7 1 lapis Lt3 121FF+1 day
101,105,109,113,117,
123 1.2.2.3.7.3 Pek. Cor Beton K.250 P LT3
122
124 1.2.2.3.8 Pek. Cor Beton kolom C1 35 x 50 cm:
123,103,107,111,115,
125 1.2.2.3.8.1 Pembesian C1 LT3
119
126 1.2.2.3.8.2 Begisting C1 LT3 125FF+1 day
127 1.2.2.3.8.3 Pek. Cor Beton K.250 C1 LT3 126FF+2 days
128 1.2.2.3.9 Pek. Cor Beton kolom C2 35 x 35 cm :
123,103,107,111,115,
129 1.2.2.3.9.1 Pembesian C2 LT3
119
130 1.2.2.3.9.2 Begisting C2 LT3 129FF+1 day
131 1.2.2.3.9.3 Pek. Cor Beton K.250 C2 LT3 130FF+1 day
132 1.2.3 PEKERJAAN STRUKTUR ATAP
133 1.2.3.1 Pek. Cor Ring Balok (RB- 1) 30 x 50 cm:
134 1.2.3.1.1 Pembesian 135FF+1 day
135 1.2.3.1.2 Begisting 131,127
136 1.2.3.1.3 Pek. Cor Beton K.250 134
137 1.2.3.2 Pasang Kuda-kuda baja 1/2 WF 136
1 m2 Pasang Rangka atap (Usuk+reng
138 1.2.3.3 137
Zincalume)
Pasang talang datar, seng bjls 30 L = 0.60
139 1.2.3.4 138
m
140 1.3 PEKERJAAN ARSITEKTUR
141 1.3.1 Lantai 1
142 1.3.1.1 PEKERJAAN DINDING
143 1.3.1.1.1 Pas. Batu bata 1 : 5 85FS+14 days
144 1.3.1.1.2 Pek. Plesteran 1 : 5 143SS+2 days,146,147
145 1.3.1.1.3 Pek. Acian 144SS+6 days
146 1.3.1.1.4 Pek. Bata pada pintu ruang kelas 85FS+14 days
147 1.3.1.1.5 Pek. Bata pada kaki pilar 85FS+14 days
Pasang dinding keramik ukuran 20 x 25
148 1.3.1.1.6 143
cm
PEKERJAAN KAYU DAN
149 1.3.1.2
ALUMINIUM
150 1.3.1.2.1 Pek. Kusen pintu meranti 5/11 cm 143
151 1.3.1.2.2 Pek. Kusen aluminium coklat 143
152 1.3.1.2.3 Pek. Daun pintu panil meranti 150
Pek. Daun jendela aluminium casement
153 1.3.1.2.4 151
(50 x 65 cm)
Pek. Daun jendela aluminium casement
154 1.3.1.2.5 151
(65 x 120 cm)
155 1.3.1.3 PEKERJAAN LANTAI

74
156 1.3.1.3.1 Pek. Urugan Pasir Bawah lantai 162
157 1.3.1.3.2 Pek. Cor Beton Rabat 156
158 1.3.1.3.3 Pek. Keramik lantai 40 x 40 cm 157,160
159 1.3.1.3.4 Pek. Plint keramik 10 x 40 158FF+2 days
Pasang lantai keramik KM ukuran 20 x 20
160 1.3.1.3.5 156
cm
161 1.3.1.4 PEKERJAAN PLAFOND
Langit-langit gypsum board ukuran
162 1.3.1.4.1 163FF+1 day
(120x240x9)mm, tebal 9 mm
163 1.3.1.4.2 Rangka Plfond metal Furing 85FS+10 days
164 1.3.1.4.3 Pek. List plafond gypsum 7/7 cm 162FF
PEKERJAAN PENGUNCI DAN
165 1.3.1.5
PENGGANTUNG
166 1.3.1.5.1 Pas. Engsel pintu 152
167 1.3.1.5.2 Pas. Grendel tanam 166
168 1.3.1.5.3 Pas. Kunci silinder 167
169 1.3.1.6 PEKERJAAN PENGECATAN
172FF,145,148,166,16
170 1.3.1.6.1 Pengecatan tembok baru interior
7,168,159
171 1.3.1.6.2 Pengecatan tembok baru eksterior 172FF,145
172 1.3.1.6.3 Pek. Cat plafond 152,153,154,164
173 1.3.2 Lantai 2
174 1.3.2.1 PEKERJAAN DINDING
123FS+14
175 1.3.2.1.1 Pas. Batu bata 1 : 5
days,170,171,172
176 1.3.2.1.2 Pek. Plesteran 1 : 5 175SS+2 days,178,179
177 1.3.2.1.3 Pek. Acian 176FF+2 days
178 1.3.2.1.4 Pek. Bata pada pintu ruang kelas 123FS+14 days
179 1.3.2.1.5 Pek. Bata pada kaki pilar 123FS+14 days
Pasang dinding keramik ukuran 20 x 25
180 1.3.2.1.6 175
cm
PEKERJAAN KAYU DAN
181 1.3.2.2
ALUMINIUM
182 1.3.2.2.1 Pek. Kusen pintu meranti 5/11 cm 175
183 1.3.2.2.2 Pek. Kusen aluminium coklat 175
184 1.3.2.2.3 Pek. Daun pintu panil meranti 182
Pek. Daun jendela aluminium casement
185 1.3.2.2.4 183
(50 x 65 cm)
Pek. Daun jendela aluminium casement
186 1.3.2.2.5 183
(65 x 120 cm)
187 1.3.2.3 PEKERJAAN LANTAI
188 1.3.2.3.1 Pek. Keramik lantai 40 x 40 cm 194
189 1.3.2.3.2 Pek. Plint keramik 10 x 40 188FF+2 days
Pasang lantai keramik KM ukuran 20 x 20
190 1.3.2.3.3 194
cm
191 1.3.2.4 PEKERJAAN PLAFOND
Langit-langit gypsum board ukuran
192 1.3.2.4.1 193FF+1 day
(120x240x9)mm, tebal 9 mm

75
193 1.3.2.4.2 Rangka Plfond metal Furing 123FS+18 days
194 1.3.2.4.3 Pek. List plafond gypsum 7/7 cm 192FF+1 day
PEKERJAAN PENGUNCI DAN
195 1.3.2.5
PENGGANTUNG
196 1.3.2.5.1 Pas. Engsel pintu 184
197 1.3.2.5.2 Pas. Grendel tanam 184
198 1.3.2.5.3 Pas. Kunci silinder 184
199 1.3.2.6 PEKERJAAN PENGECATAN
202FF,177,180,189,19
200 1.3.2.6.1 Pengecatan tembok baru interior
0,196,197,198
201 1.3.2.6.2 Pengecatan tembok baru eksterior 202FF,177
202 1.3.2.6.3 Pek. Cat plafond 194,184,185,186
203 1.3.3 Lantai 3
204 1.3.3.1 PEKERJAAN DINDING
127FS+4
205 1.3.3.1.1 Pas. Batu bata 1 : 5
days,131FS+4 days
206 1.3.3.1.2 Pek. Plesteran 1 : 5 205SS+2 days,208,209
207 1.3.3.1.3 Pek. Acian 206FF+2 days
127FS+4
208 1.3.3.1.4 Pek. Bata pada pintu ruang kelas
days,131FS+4 days
127FS+4
209 1.3.3.1.5 Pek. Bata pada kaki pilar
days,131FS+4 days
Pasang dinding keramik ukuran 20 x 25
210 1.3.3.1.6 205
cm
PEKERJAAN KAYU DAN
211 1.3.3.2
ALUMINIUM
212 1.3.3.2.1 Pek. Kusen pintu meranti 5/11 cm 205
213 1.3.3.2.2 Pek. Kusen aluminium coklat 205
214 1.3.3.2.3 Pek. Daun pintu panil meranti 212
Pek. Daun jendela aluminium casement
215 1.3.3.2.4 213
(50 x 65 cm)
Pek. Daunjendela aluminium casement
216 1.3.3.2.5 215SS
(65 x 120 cm)
217 1.3.3.3 PEKERJAAN LANTAI
218 1.3.3.3.1 Pek. Keramik lantai 40 x 40 cm 224
219 1.3.3.3.2 Pek. Plint keramik 10 x 40 218FF+2 days,200,201
Pasang lantai keramik KM ukuran 20 x 20
220 1.3.3.3.3 218SS
cm
221 1.3.3.4 PEKERJAAN PLAFOND
Langit-langit gypsum board ukuran
222 1.3.3.4.1 223FF+2 days
(120x240x9)mm, tebal 9 mm
223 1.3.3.4.2 Rangka Plfond metal Furing 234,235,139,236
224 1.3.3.4.3 Pek. List plafond gypsum 7/7 cm 222FF+1 day
PEKERJAAN PENGUNCI DAN
225 1.3.3.5
PENGGANTUNG
226 1.3.3.5.1 Pas. Engsel pintu 214
227 1.3.3.5.2 Pas. Grendel tanam 226SS
228 1.3.3.5.3 Pas. Kunci silinder 227SS

76
229 1.3.3.6 PEKERJAAN PENGECATAN
231FF,207,210,215,21
230 1.3.3.6.1 Pengecatan tembok baru interior
6,226,227,228,220
231 1.3.3.6.2 Pengecatan tembok baru eksterior 232FF,207
232 1.3.3.6.3 Pek. Cat plafond 224
233 1.3.4 Atap
234 1.3.4.1 Pasang atap genteng karangpilang 138
235 1.3.4.2 Pasang bubung genteng kodok / glazuur 234SS+1 day
Pasang lisplang ukuran (3 x 30) cm, kayu
236 1.3.4.3 234
meranti
237 1.4 PEKERJAAN UTILITAS
238 1.4.1 Pekerjaan Instalasi Listrik
239 1.4.1.1 Lantai 1
Pemasangan titik lampu TL 20 Watt
240 1.4.1.1.1 163FF
(komplit)
241 1.4.1.1.2 Pemasangan titik lampu XL 14 Watt 240FF
242 1.4.1.1.3 Pemasangan saklar ganda 241FF
243 1.4.1.1.4 Pemasangan saklar tunggal 242FF
244 1.4.1.1.5 Pemasangan stop kontak 243FF
245 1.4.1.1.6 Pemasangan titik Instalasi 244FF
246 1.4.1.1.7 Pemasangan sekering 3 group 245FF
247 1.4.1.2 Lantai 2
Pemasangan titik lampu TL 20 Watt
248 1.4.1.2.1 193FF
(komplit)
249 1.4.1.2.2 Pemasangan titik lampu XL 14 Watt 248FF,246
250 1.4.1.2.3 Pemasangan saklar ganda 249FF
251 1.4.1.2.4 Pemasangan saklar tunggal 250FF
252 1.4.1.2.5 Pemasangan stop kontak 251FF
253 1.4.1.2.6 Pemasangan titik Instalasi 252FF,262
254 1.4.1.3 Lantai 3
Pemasangan titik lampu TL 20 Watt
255 1.4.1.3.1 223FF,253
(komplit)
256 1.4.1.3.2 Pemasangan titik lampu XL 14 Watt 255FF,253
257 1.4.1.3.3 Pemasangan saklar ganda 256FF
258 1.4.1.3.4 Pemasangan saklar tunggal 257FF
259 1.4.1.3.5 Pemasangan stop kontak 258FF
260 1.4.1.3.6 Pemasangan titik Instalasi 259FF
261 1.4.1.4 Atap
262 1.4.1.4.1 Pemasangan penangkal petir 235
263 1.4.2 Pekerjaan Sanitasi
264 1.4.2.1 Lantai 1
265 1.4.2.1.1 Pasang kloset jongkok porselin kw. A 266
266 1.4.2.1.2 Pasang kran diameter 3/4" 268
267 1.4.2.1.3 Pasang pipa PVC tipe AW, diameter 3/4" 270
268 1.4.2.1.4 Pasang Afor Stainless Steel 267
269 1.4.2.1.5 Pasang pipa PVC tipe AW, diameter 4" 157FF

77
270 1.4.2.1.6 Pasang pipa PVC tipe AW, diameter 6" 269
271 1.4.2.2 Lantai 2
272 1.4.2.2.1 Pasang kloset jongkok porselin kw. A 277
273 1.4.2.2.2 Pasang kran diameter 3/4" 275
274 1.4.2.2.3 Pasang pipa PVC tipe AW, diameter 3/4" 272
275 1.4.2.2.4 Pasang Afor Stainless Steel 274
276 1.4.2.2.5 Pasang pipa PVC tipe AW, diameter 4" 188SF,265
277 1.4.2.2.6 Pasang pipa PVC tipe AW, diameter 6" 276
278 1.4.2.3 Lantai 3
279 1.4.2.3.1 Pasang kloset jongkok porselin kw. A 281
280 1.4.2.3.2 Pasang kran diameter 3/4" 282
281 1.4.2.3.3 Pasang pipa PVC tipe AW, diameter 3/4" 284
282 1.4.2.3.4 Pasang Afor Stainless Steel 279
283 1.4.2.3.5 Pasang pipa PVC tipe AW, diameter 4" 218SF,273
284 1.4.2.3.6 Pasang pipa PVC tipe AW, diameter 6" 283
285 1.5 Hand over 230,260,219,280

5.1.6 Penjadwalan Kegiatan dengan Metode PDM


Setelah durasi dari setiap item pekerjaan selesai dibuat maka selanjutnya
dilakukan pembuatan PDM (Precedence Diagram Method). Pada pembuatan
PDM ini dilakukan dengan menggunakan Microsoft Project. Untuk secara
keseluruhan hasil Microsoft Project dapat dilihat pada Lampiran 1.4.

5.2 Rencana Anggaran Biaya


Pada perhitungan RAB data-data yang perlu dianalisis berupa data
Analisis Harga Satuan, Menghitung BOQ, Menghitung RAB, Rekapitulasi RAB
dan Kurva “S”. Untuk pembahasan perhitungan data-data tersebut dapat lihat
sebagai berikut :

5.2.1 Analisis Harga Satuan Pekerjaan


Sebelum menganalisis harga satuan yang akan dipakai pada penyusunan
Rencana Anggaran Biaya perlu memperoleh HSP dan Harga Dasar Satuan. Dalam
hal ini didapat koefisien pekerjaan dengan menggunakan HSP Permen PU no. 28
Tahun 2016 serta Harga Dasar Satuan Kota Denpasar Tahun 2017. Contoh
perhitungan analisis harga satuan pada Pekerjaan Persiapan dengan cara

78
perhitungan = Harga Satuan x Koef. Pekerjaan/bahan. Koefisien pekerjaan
didapat dari Tabel 5.4, yang selanjutnya dapat dilihat pada Lampiran 2.1.

Tabel 5.4 Analisis Harga Satuan

5.2.2 Perhitungan Rencana Anggaran Biaya

Pada perhitungan Rencana Anggaran Biaya dihitung dengan


menggabungkan antara perhitungan Analisis harga satuan dengan volume
pekerjaan pada setiap itemnya. Contoh Rencana Anggaran Biaya dapat dilihat
seperti pada Tabel 5.5, untuk selebihnya ditabelkan pada Lampiran 2.2.

79
Tabel 5.5Lampiran
Rencana 2.2 Penyusunan Rencana Anggaran Biaya
Anggaran Biaya
PRO YEK REVITALISASI GEDUNG MIN 1 DENPASAR

No Nama Pekerjaan Vol. Sat.


Harga Satuan Jumlah Harga
1 PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Bongkaran konstruksi atap lama 330.0 m² 98,784.00 32,598,720.00
2 Bongkaran plafon 307.0 m² 5,944.00 1,824,934.61
3 Bongkaran tembok bata merah 108.7 m³ 536,871.20 58,352,530.73
4 Bongkaran lantai 307.0 m² 17,064.00 5,239,011.46
5 Bongkaran beton bertulang 24.5 m³ 568,791.20 13,935,384.40
6 Membersihkan lapangan dan perataan 330.0 m² 13,320.00 4,395,600.00
7 Pengukuran dan pemasangan bouwplank 86.0 m¹ 109,123.00 9,384,578.00
8 Pembuangan bongkaran sejauh 30 m 770.2 m³ 27,464.00 21,153,083.14
Total Biaya Pekerjaan Persiapan 146,883,842.34
2 PEKERJAAN STRUKTUR
2.1 PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH
2.1.1 PEKERJAAN BO REPILE

No Nama Pekerjaan Vol. Sat. Harga Satuan Jumlah Harga

1 Pengeboran Bore Pile 918.0 m1 390,667.50 358,632,765.00


Pek. Beton Pondasi Bore Pile K.350
2 Pembesian 6737.6 kg 17,429.58 117,433,905.67
Pek. Cor Beton K.350 67.0 m³ 1,027,291.73 68,847,643.10
Jumlah 476,066,670.67
2.1.2 PEKERJAAN PILE CAP
1 Pek. Galian Pile cap 72.7 m³ 91,128.80 6,625,428.28
Pek. Cor Beton pile cap P1 160 x 240 cm
Pembesian 5444.7 kg 17,429.58 94,898,789.47
2
Begisting 6.4 m² 288,310.70 1,845,188.48
Pek. Cor Beton K.250 55.3 m³ 921,922.99 50,978,653.45
Pek. Cor Beton pile cap P2 80 x 240 cm
Pembesian 755.0 kg 17,429.58 13,159,970.04
3
Begisting 5.1 m² 288,310.70 1,476,150.78
Pek. Cor Beton K.250 6.1 m³ 921,922.99 5,664,294.83

5.2.3 Rekapitulasi Biaya

Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya merupakan bagian dari perhitungan


Rencana Anggran Biaya bangunan yang berfungsi merekap hasil perhitungan
anggran biaya tiap-tiap item pekerjaan. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
diartikan sebagai biaya total yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan
yang akan dikerjakan di proyek. Sehingga dapat diketahui Jumlah Anggaran
Biaya yang ada pada Tabel 5.5.

80
Tabel 5.6 Rekapitulasi RAB
PROYEK REVITALISASI GEDUNG MIN 1 DENPASAR

No Nama Pekerjaan
Jumlah Harga
1 PEKERJAAN PERSIAPAN Rp 146,883,842.34
2 PEKERJAAN STRUKTUR
2.1 PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH
PEKERJAAN BOREPILE Rp 476,066,670.67
PEKERJAAN PILE CAP Rp 209,773,377.92
PEKERJAAN PONDASI MENERUS Rp 58,847,952.88
2.2 PEKERJAAN STRUKTUR ATAS
PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 1 Rp 272,702,240.33
PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 2 Rp 692,433,349.90
PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 3 Rp 665,071,597.98
2.3 PEKERJAAN STRUKTUR ATAP Rp 192,567,793.49
3 PEKERJAAN ARSITEKTUR
3.1 Lantai 1
PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN
Rp 73,558,738.06
PEKERJAAN KAYU DAN ALUMINIUM Rp 117,611,829.36
PEKERJAAN LANTAI Rp 131,687,841.36
PEKERJAAN PLAFOND Rp 85,477,556.84
PEKERJAAN PENGUNCI DAN PENGGANTUNG Rp 1,882,039.20
PEKERJAAN PENGECATAN Rp 39,996,984.68
3.2 Lantai 2
PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN Rp 73,558,738.06
PEKERJAAN KAYU DAN ALUMINIUM Rp 117,611,829.36
PEKERJAAN LANTAI Rp 108,611,566.88
PEKERJAAN PLAFOND Rp 85,477,556.84
PEKERJAAN PENGUNCI DAN PENGGANTUNG Rp 1,882,039.20
PEKERJAAN PENGECATAN Rp 39,996,984.68
3.3 Lantai 3
PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN Rp 73,558,738.06
PEKERJAAN KAYU DAN ALUMINIUM Rp 117,611,829.36
PEKERJAAN LANTAI Rp 108,611,566.88
PEKERJAAN PLAFOND Rp 85,477,556.84
PEKERJAAN PENGUNCI DAN PENGGANTUNG Rp 1,882,039.20
PEKERJAAN PENGECATAN Rp 39,996,984.68
3.4 Atap Rp 39,407,745.90
4 PEKERJAAN UTILITAS
4.1 PEKRJAAN INSTALASI LISTRIK
LANTAI 1 Rp 28,333,557.30
LANTAI 2 Rp 27,858,019.50
LANTAI 3 Rp 27,858,019.50
ATAP Rp 12,006,052.50
4.2 SANITASI
LANTAI 1 Rp 11,078,507.28
LANTAI 2 Rp 9,003,245.20
LANTAI3 Rp 9,003,245.20

SUBTOTAL Rp 4,183,387,637.43
PPN 10% Rp 418,338,763.74
TOTAL Rp 4,601,726,401.18
DIBULATKAN Rp 4,601,000,000.00

81
5.2.4 Bar Chart
Pembuatan Bar Chart dilakukan setelah dibuat penjadwalan menggunakan
Ms. Project. Hasil yang didapat yaitu progres pelaksanaan berupa bar. Untuk
mengetahui lebih lanjut terhadap Bar Chart pada Proyek Revitalisasi Gedung MIN
Denpasar dapat dilihat pada Gambar 5.6. Bar Chart Proyek Revitalisasi Gedung
MIN Denpasar juga disajikan secara keseluruhan pada Lampiran 2.3.
Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3
No Nama Pekerjaan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 PEKERJAAN PERS IAPAN
2 Bongkaran plafon 0.039
4 Bongkaran lantai 0.111
1 Bongkaran konstruksi atap lama 0.346 0.346
3 Bongkaran tembok bata merah 0.309 0.309 0.309 0.309
5 Bongkaran beton bertulang 0.295
8 Pembuangan bongkaran sejauh 30 m 0.224 0.224
6 M embersihkan lapangan dan perataan 0.058 0.035
7 Pengukuran dan pemasangan bouwplank 0.199
2.1 PEKERJAAN S TRUKTUR BAWAH
1 PEKERJAAN BOREPILE 1.975 1.975 1.975 1.975 1.97
2 PEKERJAAN PILE CAP
3 PEKERJAAN PONDASI M ENERUS
2.2 PEKERJAAN S TRUKTUR ATAS
1 PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 1
2 PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 2
3 PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 3
2.4 PEKERJAAN S TRUKTUR ATAP
3 PEKERJAAN ARS ITEKTUR
3.1 Lantai 1
Gambar 5.24 Bar Chart
1 PEKERJAAN DINDING

5.2.5 Kurva “S”


2 PEKERJAAN KAYU DAN ALUM INIUM
3 PEKERJAAN LANTAI
4 PEKERJAAN PLAFOND
5 Pada kurva “S” ditentukan juga presentase bobot pekerjaan yang merupakan
PEKERJAAN PENGUNCI DAN PENGGANTUNG
6 PEKERJAAN PENGECATAN
besarnya biaya dimana setiap subtotal pekerjaan dibandingkan dengan biaya
3.2 Lantai 2
1 PEKERJAAN DINDING
seluruh pekerjaan dikali 100%.
2 PEKERJAAN KAYU DAN ALUM INIUM
3 PEKERJAAN LANTAI
4 Pada Proyek Revitalisasi Gedung MIN Denpasar Kurva “S” dibuat
PEKERJAAN PLAFOND
5 PEKERJAAN PENGUNCI DAN PENGGANTUNG
6 PEKERJAAN PENGECATAN
berdasarkan sub-pekerjaan (tidak dibuat semua pekerjaan). Sehingga untuk
3.3 Lantai 3
1 PEKERJAAN DINDING
mendapatkan bobot pekerjaan menggunakan rumus sebagai berikut:
2 PEKERJAAN KAYU DAN ALUM INIUM
3 PEKERJAAN LANTAI
4 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑠𝑢𝑏𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
PEKERJAAN PLAFOND
5
Bobot =
PEKERJAAN PENGUNCI
x 100%
DAN PENGGANTUNG
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
6 PEKERJAAN PENGECATAN
3.4 Atap 32.598.720
4 =
PEKERJAAN UTILITAS x 100
4.1 4.480.041.515
PEKERJAAN INS TALAS I LIS TRIK
1 LANTAI 1
2 LANTAI 2
= 0,728 %
3 LANTAI 3
4 Contoh Kurva “S” pada Proyek Revitalisasi Gedung MIN Denpasar dapat
ATAP
4.2 S ANITAS I
dilihat pad Gambar 5.25, sedangkan Kurva “S” dari Proyek Revitalisasi Gedung
1 LANTAI 1
2 LANTAI 2
MIN Denpasar secara jelas disajikan pada Lampiran 2.4.
3 LANTAI 3

82
Kurva "S" pada Proyek Revitalisasi Gedung MIN Denpasar
Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4 Bulan ke-5 Bulan ke-6 Bulan ke-7 Bulan ke-8 Bulan ke-9
No Nama Pekerjaan Biaya Bobot
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 PEKERJAAN PERS IAPAN
2 Bongkaran plafon Rp 1,824,934.61 0.044 0.044
4 Bongkaran lantai Rp 5,239,011.46 0.125 0.125
1 Bongkaran konstruksi atap lama Rp 32,598,720.00 0.779 0.390 0.390
3 Bongkaran tembok bata merah Rp 58,352,530.73 1.395 0.349 0.349 0.349 0.349
5 Bongkaran beton bertulang Rp 13,935,384.40 0.333 0.333
8 Pembuangan bongkaran sejauh 30 m Rp 21,153,083.14 0.506 0.253 0.253
6 M embersihkan lapangan dan perataan Rp 4,395,600.00 0.105 0.066 0.039
7 Pengukuran dan pemasangan bouwplank Rp 9,384,578.00 0.224 0.224
2.1 PEKERJAAN S TRUKTUR BAWAH 0.000
1 PEKERJAAN BOREPILE Rp 476,066,670.67 11.380 2.276 2.276 2.276 2.276 2.276
2 PEKERJAAN PILE CAP Rp 209,773,377.92 5.014 2.507 2.507
3 PEKERJAAN PONDASI M ENERUS Rp 58,847,952.88 1.407 0.352 0.528 0.528
2.2 PEKERJAAN S TRUKTUR ATAS 0.000
1 PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 1 Rp 272,702,240.33 6.519 3.259 3.259
2 PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 2 Rp 692,433,349.90 16.552 2.365 4.729 4.729 4.729
3 PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 3 Rp 665,071,597.98 15.898 3.974 3.974 3.974 3.974
2.4 PEKERJAAN S TRUKTUR ATAP Rp 192,567,793.49 4.603 0.837 1.255 1.255 1.255
3 PEKERJAAN ARS ITEKTUR 0.000
3.1 Lantai 1 0.000
1 PEKERJAAN DINDING Rp 73,558,738.06 1.758 0.586 0.586 0.586
2 PEKERJAAN KAYU DAN ALUM INIUM Rp 117,611,829.36 2.811 1.874 0.937
3 PEKERJAAN LANTAI Rp 131,687,841.36 3.148 0.630 0.630 0.630 0.630 0.630
4 PEKERJAAN PLAFOND Rp 85,477,556.84 2.043 0.409 0.409 0.409 0.409 0.409
5 PEKERJAAN PENGUNCI DAN PENGGANTUNG Rp 1,882,039.20 0.045 0.045
6 PEKERJAAN PENGECATAN Rp 39,996,984.68 0.956 0.956
3.2 Lantai 2 0.000
1 PEKERJAAN DINDING Rp 73,558,738.06 1.758 0.586 0.586 0.586
2 PEKERJAAN KAYU DAN ALUM INIUM Rp 117,611,829.36 2.811 1.406 1.406
3 PEKERJAAN LANTAI Rp 108,611,566.88 2.596 0.649 0.649 0.649 0.649
4 PEKERJAAN PLAFOND Rp 85,477,556.84 2.043 0.409 0.409 0.409 0.409 0.409
5 PEKERJAAN PENGUNCI DAN PENGGANTUNG Rp 1,882,039.20 0.045 0.045
6 PEKERJAAN PENGECATAN Rp 39,996,984.68 0.956 0.956
3.3 Lantai 3 0.000
1 PEKERJAAN DINDING Rp 73,558,738.06 1.758 0.586 0.586 0.586
2 PEKERJAAN KAYU DAN ALUM INIUM Rp 117,611,829.36 2.811 1.406 1.406
3 PEKERJAAN LANTAI Rp 108,611,566.88 2.596 0.649 0.649 0.649 0.649
4 PEKERJAAN PLAFOND Rp 85,477,556.84 2.043 0.409 0.409 0.409 0.409 0.409
5 PEKERJAAN PENGUNCI DAN PENGGANTUNG Rp 1,882,039.20 0.045 0.045
6 PEKERJAAN PENGECATAN Rp 39,996,984.68 0.956 0.956
3.4 Atap Rp 39,407,745.90 0.942 0.942
4 PEKERJAAN UTILITAS 0.000
4.1 PEKERJAAN INS TALAS I LIS TRIK 0.000
1 LANTAI 1 Rp 28,333,557.30 0.677 0.677
2 LANTAI 2 Rp 27,858,019.50 0.666 0.666
3 LANTAI 3 Rp 27,858,019.50 0.666 0.666
4 ATAP Rp 12,006,052.50 0.287 0.287
4.2 S ANITAS I 0.000
1 LANTAI 1 Rp 11,078,507.28 0.265 0.132 0.132
2 LANTAI 2 Rp 9,003,245.20 0.215 0.108 0.108
3 LANTAI 3 Rp 9,003,245.20 0.215 0.108 0.108
TOTAL Rp 4,183,387,637.43 100.000
Total Rencana Presentase 0.169 0.390 0.390 0.349 0.349 0.602 1.000 0.264 2.276 2.276 2.276 2.276 2.276 2.859 3.035 3.787 5.624 4.729 4.729 4.729 4.383 6.889 5.906 4.969 1.923 7.323 6.410 4.540 1.734 2.220 2.121 1.165 3.436 1.298 0.649 0.649
Komulatif Rencana Presentase 0 0.169 0.56 0.95 1.30 1.65 2.25 3.25 3.51 5.79 8.06 10.34 12.62 14.89 17.75 20.78 24.57 30.20 34.92 39.65 44.38 48.77 55.65 61.56 66.53 68.45 75.78 82.19 86.73 88.46 90.68 92.80 93.97 97.40 98.70 99.35 100.00

Gambar 5.25 Kurva “S” Pada Proyek Revitalisasi MIN Denpasar

83

Anda mungkin juga menyukai