Anda di halaman 1dari 14

PEMBAHASAN

1.1. Pendahuluan

Hasil keluaran sinyal dari sensor umumnya masih tercampur dengan noise
atau sinyal-sinyal lain yang bukan berasal dari objek yang diukur (parasitic signal).
Apabila dibiarkan, hal ini akan menimbulkan penyimpangan terhadap output data
yang dihasilkan sehingga diperlukan sebuah filter yang mampu menghilangkan
sinyal-sinyal “parasit” tersebut agar tidak tercampur dengan sinyal data yang
diamati.

Low Signal

High Noise

High Signal

Low Noise

Gambar 1. Spektra sinyal

1.2. Pengertian Filter

Filter (tapis) adalah sebuah rangkaian tertentu yang dirancang agar dapat
melewatkan isyarat pada daerah frekuensi tertentu. Daerah frekuensi dimana isyarat
tersebut dapat dilewatkan disebut pita lolos (pass band) dan daerah dimana
frekuensi dimana isyarat tidak dapat dilewatkan disebut pita henti (stop band).
1.3. Manfaat Filter
a. Sebagai anti-aliasing
yaitu menghindari fenomena aliasing yang terjadi ketika frekuensi
sampling kurang dari dua kali frekuensi maksimum dari sinyal untuk
dijadikan sampel.
b. Signal Reconstruction
Proses menghasilkan sinyal dari sinyal mentah yang terpengaruh “parasit”
menjadi sinyal terfilter untuk pemrosesan sinyal lebih lanjut.
c. Untuk menghilangkan frekuensi-frekuensi tertentu

Gambar 2. Skema Sederhana Filter

1.4. Jenis-jenis Filter


Filter dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis:

 Berdasarkan sifat penguatannya, filter bisa diklasifikasikan :


o Filter aktif :
1. Komponen penyusunnya : ohm-Amp,kapasitor,dan resistor.
2. Keuntungannya : ukurannya yang lebih kecil, ringan, lebih
murah, dan lebih fleksibel dalam perancangannya.
3. Kekurangan : kebutuhan catu daya eksternal,lebih sensitif
terhadap perubahan lingkungan,dan frekuensi kerja yang
sangat dipengaruhi oleh karakteristik komponen aktifnya.
o Filter pasif :
1. Komponen penyusunnya : induktor,kapasitor,dan resistor.
2. Kelebihan : dapat dipergunakan untuk frekuensi tinggi.
3. Kekurangan : dimensi lebih besar daripada filter aktif.
 Berdasarkan daerah frekuensi yang dilewatkan, filter analog dibagi menjadi:
1. LPF (Low Pass Filter)
2. BPF (Band Pass Filter)
3. HPF (High Pass Filter)
4. BSF/BRF (Band Stop Filter/Band Reject Filter)
 Berdasarkan bentuk respon frekuensi terhadap gain:
o Filter Bessel (Maximally Flat Time Delay)
o Filter Cauer (Eliptic)
o Filter Butterworth (Maximally Flat)
o Filter Chepyshev (Tchebycheff)
 Berdasarkan sinyal yang diolah:
1. Filter Analog
2. Filter Digital
Filter analog dirancang untuk memproses sinyal analog, sedangkan filter digital
digunakan untuk memproses sinyal analog dengan teknik digital.

Gambar 3. Contoh Bentukan Sinyal Digital dan Analog


Gambar 4. Tipe Filter dan Responnya

1.4.1. Low Pass Filter


Low pass filter (Filter lolos Rendah) adalah filter yang hanya melewatkan
frekuensi yang lebih rendah dari frekuensi cut-off (fc). Diatas frekuensi tersebut,
outputnya mengecil (idealnya tidak ada).
Filter ini juga berfungsi untuk menghilangkan high frequency nosie, seperti thermal
noise dan shot noise. Filter ini biasanya digunakan pada instrumen yg merekam low
frequency analytical signals (contohnya adalah alat rekam detak jantung).
Gambar 5. Low Pass Filter

Gambar 6. Contoh Hasil Low Pass Filter

a. Low Pass Filter dalam Komponen Pasif Elektronik


Pada rangakaian ini, dalam merancang filter digunakan komponen pasif yaitu
tahanan, kapasitor dan induktor. Akan tetapi dalam pembuatannya seringkali
dihindari penggunaan induktor, utamanya karena ukurannya yang besar. Sehingga
umumnya hanya menggunakan komponen tahanan (R) dan kapasitor (C) saja.
Gambar 7. Rangkaian Low pass filter Komponen Pasif Elektronik

Pada rangkaian pasif ini hampir sama dengan pembagi tegangan dari dua buah hambatah
seri, dengan penghitungan besar Vout seperti pada gambar di atas. Dengan menganbil nilai
1 1
𝜔 = 𝑅𝐶 atau 𝑓𝑐 = diperoleh penguatannya sebesar -3dB (berkurang 3 dB), dan pada
2𝜋𝑅𝐶

saat frekuensi ini dikenal sebagai frekuensi cut-off.

b. Low Pass Filter dalam Komponen Aktif Elektronik

Gambar 8. Rangkaian Low pass filter Komponen Aktif Elektronik


Untuk rangkaian aktif dilengkapi dengan transistor atau op-amp selain menggunakan tahan
1 1
dan kapasitor. Dengan 𝑓𝑐 = dan 𝜔𝑐 = .
2𝜋𝑅2 𝐶 𝑅2 𝐶

Untuk Low pass filter:

- Frekuensi rendah (f<<) Gain = 0 dB


1
- Frekuensi tinggi (f>>) Gain = 𝜔𝑅𝐶 atau G=-20 log ωRC.

Dari persamaan ini kurva G vs log f menunjukkan kurva linier dengan slope -6
dB/oktaf (-20 dB/dekade).

Gambar 9. Rolloff Filter Dengan Order Berbeda-Beda

Oktaf memiliki arti menggandakan atau membagi dua suatu frekuensi. Sedangkan
dekade adalah sepuluh kali atau sepersepuluh kali suatu frekuensi.
Kemiringan atau gradien garis pada stop band dinamakan sebagai rolloff atau
falloff dan didefinisikan berdasarkan order (tingkatan) penapis sebagai berikut:

 Untuk low pass filter orde pertama rolloff-nya -6 dB/oktaf atau -20
dB/dekade.
 Untuk orde kedua rolloff-nya -12 dB/oktaf atau -40 dB/dekade.
 Pada orde ketiga rolloff-nya -18 dB/oktaf atau -60 dB/dekade.

Pada gambar di atas terlihat bahwa dengan menaikkan order dari Low pass filter akan
menaikkan rolloff-nya. Secara alami, filter dengan order tak berhingga memiliki tanggap
yang terbaik.

1.4.2. High Pass Filter


High Pass Filter (Filter lolos tinggi) adalah filter yang nantinya hasil
keluaran outputnya hanya meloloskan frekuensi diatas frekuensi cut-off (fc).
Dibawah frekuensi itu outputnya mengecil atau idelanya tidak ada.
Selain itu High pass filter juga menghilangkan low frequency noise, seperti
flicker noise (1/f). Biasanya Hihg pass filter digunakan dalam instrumen yg
merekam high frequency analytical signals (microphone).

Gambar 10. High Pass Filter


Gambar 11. Contoh Hasil High Pass Filter

a. High Pass Filter dalam Komponen Pasif Elektronik


Rangkaian untuk komponen pasif elektronik seperti pada gambar dibawah ini:

Gambar 11. Rangkaian High pass filter Komponen Pasif Elektronik


b. High Pass Filter dalam Komponen Aktif Elektronik

Gambar 12. Rangkaian High pass filter Komponen Aktif Elektronik

Untuk rangkaian aktif dilengkapi dengan transistor atau op-amp selain menggunakan tahan
1 1
dan kapasitor. Dengan 𝑓𝑐 = = .
2𝜋𝜏 2𝜋𝑅1 𝐶

Untuk High pass filter:

- Frekuensi tinggi (f>>) Gain = 0 dB


- Frekuensi rendah (f>>) Gain = ωRC atau G=-20 log ωRC.
Dari persamaan ini kurva G vs log f menunjukkan kurva linier dengan slope -6
dB/oktaf (-20 dB/dekade).

1.5. Proses Filter


Rangkaian proses aplikasi filter yaitu untuk mendapatkan hasil output Y,
dilakukan filter pada fungsi f(x). Dengan menggunakan filter dengan fungsi g(x)
dan meng-konvolusi f(x) dengan g(x) akan diperoleh outputnya dengan perumusan
konvolusi.

𝑓(𝑥) ∗ 𝑔(𝑥) = ∫ 𝑓 (𝛼)𝑔 (𝑥 − 𝛼)𝑑𝛼
−∞
Untuk konvolusi pada fungsi diskrit, didefinisikan dengan:

h x f x g x f a g x a

Didalam pengolahan data seismik band pass filter lebih umum digunakan
karena biasanya gelombang seismik terpengaruh noise frekuensi rendah dan noise
frekuensi tinggi.
Dibawah ini ditampilkan gambar perlakuan Low pass, High pass dan Band
pass filter pada sinyal seismik baik dalam kawasan waktu (time domain) maupun
frekuensi domain (frequency domain).

Gambar 13. Hasil Perlakuan Pada Sinyal Dengan Filter Berbeda-beda


Gambar 14. Contoh proses filtering pada seismogram. Sinyal yang
berada di tengah adalah sinyal asli seismogram. Diatasnya adalah seismogram
yang difilter dengan high-pass filter (0.5 Hz cutoff frequency) sedangkan
bawahnya adalah seismogram yang difilter dengan low-pass filter (0.1 Hz
cutoff frequency).

1.6. Kesimpulan
- Filtering memiliki banyak kegunaan diantaranya mengurangi aliasing serta
menyiapkan sinyal untul proses lebih lanjut.
- Low pass filter bertujuan melewatkan frekuensi rendah dan meredam frekuensi
tinggi
- High pass filter bermanfaat dalam melewatkan frekuensi tinggi dan meredam
frekuensi rendah.
- Secara matematis, operasi filtering merupakan konvolusi dalam antara
gelombang 'mentah' dengan fungsi filter.
1.7. Contoh Soal
Andaikan suatu system diinginkan hanya memiliki frekuensi < 1 kHz,namun
ternyata system itu memiliki noise pada frekuensi di sekitar 1 MHz. Rancanglah
filter lolos rendah (LPF) yang dapat mengatenuasi noise hingga 1%. Efek apa saja
yang terjadi pada sinyal tersebut pada frekuensi 1 kHz.
Jawab:
Penguatan LPF:
𝑉𝑜𝑢𝑡 1 1
G= = √1+𝜔2 =
𝑉𝑖𝑛 𝐶 2 𝑅2 √1+(𝑓⁄𝑓 )2
𝑐

Dan diketahui pada frekuensi 1 MHz terjadi atenuasi sebesar 1%.


𝑉𝑜𝑢𝑡 1
Sehingga = = 0.01
𝑉𝑖𝑛 1𝑀𝐻𝑧
√1+( 𝑓 )2
𝑐

Diperoleh frekuensi cut-off sebesar fc = 10 kHz


Untuk merancang filter ini, bisa dipilih sembarang nilai C dan R, asalkan memenuhi
syarat 𝑓𝑐= 1
2𝜋𝑅𝐶

Misalnya pilih C = 0.47 µF, diperoleh R=33.9 Ω  R terlalu kecil dang anti pihan
lainnya, misalnya pilih C = 0.01 µF, diperoleh R = 1591 Ω . Pilihan ini cukup
memadai, sehingga pilih nilai R yang tersedia, misalnya R= 1.5 kΩ.
Efek-efek yang terjadi adalah:
- Akibatnya frekuensi cut-off nya menjadi 𝑓𝑐= 1 =10610 Hz  ada
2𝜋𝑅𝐶

penyimpangan sebesar 6%.


𝑉𝑜𝑢𝑡 1
- Noise pada frekuensi 1 Mhz menjadi = 6
= 0.0099995 , tidak
𝑉𝑖𝑛
√1+( 10 )2
10610

sama seperti yang diminta design rancangan(0.01).


𝑉𝑜𝑢𝑡 1
- Efek filter inipada sinyal 1 kHz adalah = 3
= 0.996 , yaitu ada
𝑉𝑖𝑛
√1+( 10 )2
10610

reduksi tegangan output sebesar 0.4 %.


Sumber:

- Andrew Glassner. Principles of Digital Image Synthesis


- Sastra Kusuma Wijaya, Diktat Elektronika I, Fisika FMIPA UI
- http://en.wikipedia.org/wiki/High-pass_filter
- http://en.wikipedia.org/wiki/Low-pass_filter
- http://web.ics.purdue.edu

Anda mungkin juga menyukai