Anda di halaman 1dari 20

TUGAS KB 1 M5 : MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

NAMA : KUSMA WENNY, S.Pd

NIM : 18090218710036

MAPEL : KIMIA

1. Identifikasi berbagai tahapan yang dilakukan guru pada kegiatan pembelajaran


tersebut!
Jawab :
Tahapan yang dilakukan guru pada kegiatan pembelajaran tersebut
 Guru memulai kelas dengan memberikan salam, berdoa, mengajak untuk memperhatikan
kerapian dan kebersihan ruangan dan mengabsensi siswa yang tidak hadir.
 Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran.
 Guru melakukan apersepsi dengan menanyakan materi sebelumnya yaitu siklus akuntasi.
 Guru meminta siswa membentuk kelompok seperti kelompok sebelumnya.
 Guru meminta siswa mengamati video siswa mengidentifikasi permasalahan pada video
tersebut.
 Guru meminta siswa untuk menyampaikan permasalahan yang terdapat didalam video.
 Guru meminta siswa menyelesaikan permaslahan yang ada dengan berdiskusi dan
mencari solusi dari buku sumber dan bahan internet.
 Guru melakukan penilaian otentikselama kerja kelompok berlangsung.
 Guru memberikan bimbingan kepada kelompok untuk melakukan penyelidikan dan
menyelesaikan masalah.
 Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompokny
 Guru memfasilitisasi siswa untuk memberikan saan dan sanggahan.
 Siswa memberikan saran dan pendapat.
 Guru bersama siswa membuat kesimpulan
 Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari berikutnya.
 Berdoa
Langkah-Langkah Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pokok
Tahap 1  Guru menyampaikan tujuan  Siswa mengamati tujuan
Orientasikan siswa pada pembelajaran dan memotivasi siswa pembelajaran yang
masalah aktual dan untuk terlibat aktif dalam pemechan disampaikan guru
otentik masalah  Siswa mengamati video
 Guru meminta siswa mengamati video  Siswa menyampaikan
yang menunjukkan adanya permasalahan yang ada
permasalahan aktual pada video.
Tahap 2:  Guru meminta siswa untuk duduk  Siswa duduk
Mengorganisasikan dikelompoknya dikelompoknya
siswa untuk belajar  Guru meminta siswa menyampaikan  Siswa menyampaikan
permasalahan yang ada pada video. permasalahan yang ada
 Guru meminta siswa untuk pada video
menyelesaikan permasalahan dengan  Siswa menyampaikan
membaca buku sumber dan media permasalahan kepada
internet teman sekelompoknya
Tahap 3 :  Guru mendorong siswa untuk  Siswa mencari informasi
Membimbing menyelesaikan permasalahan dengan dari buku, internet dan
penyelidikan individu membaca buku sumber, media mendiskusikan dengan
maupun kelompok internet dan mendiskusikannya teman sekelompok.
 Guru memberikan bantuan dengan  Siswa melakukan
bertanya kepada setiap kelompok penyelidikan untuk
menyelesaikan
permasalahan
Tahap 4 :  Guru meminta siswa  Siswa memprensentasikan
Mengembangkan dan mempresentasikan hasil kerja hasil kerja kelompoknya
menyajikan hasil karya kelompoknya
Tahap 5:  Guru meminta siswa memberikan  Siswa memberikan saran,
Menganalisis dan saran, pendapat dan sanggahan pendapat dan sanggahan
mengevaluasi proses  Guru meminta siswa menyampaikan  Siswa menyampaikan
pemecahan masalah kesimpulan pada pelajaran hari ini kesimpulan
2. Tentukanlah model pembelajaran apa yang digunakan oleh guru dalam pelaksanaan
pembelajaran pada video tersbeut!
Jawab :
Model pembelajaran yang digunakan adalah Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based
Learning)
3. Susunlah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) suatu tema atau pokok bahasan
tertentu (sesuai bidang tugas mengajar Anda) yang menerapkan (nama) model
pembelajaran pada video yang Anda amati.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Identitas Sekolah : SMA Negeri 5 Mandau


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas /Semester : XI / 2
Materi Pokok : Sistem Koloid
Alokasi Waktu : 1 x 45 Menit
A. Kompetensi Inti (KI)
Kompetensi Sikap :Menghayati dan mengamalkan ajaranagamayang dianutnya, menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.

KI-3:Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural


berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerap-kan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.

KI-4:Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar Indikator
3.15 Mengelompokkan berbagai tipe 3.15.1 Mampu menjelaskan sifat-sifat koloid
sistem koloid, menjelaskan sifat- dan penerapannya dalam kehidupan
sifat koloid dan penerapannya sehari-hari
dalam kehidupan sehari-hari

4.15 Membuat makanan atau 4.15.1Mampu melakukan praktikum


produk lain yang berupa penjernihan minyak dengan
koloid atau melibatkan prinsip memanfaatkan prinsip adsorpsi sifat
koloid koloid
4.15.2 Mampu menyajikan laporan sederhana
hasil pengamatan praktikum
penjernihan minyak dengan
memanfaatkan prinsip adsorpsi sifat
koloid

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Problem based learnig (PBL) dengan menggali informasi
dari berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan
siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu,
teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggung jawab dalam menyampaikan
pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik serta dapat Mengelompokkan
berbagai tipe sistem koloid, menjelaskan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari dan membuat makanan atau produk lain yang berupa koloid atau
melibatkan prinsip koloid.
D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian koloid
2. Jenis-jenis koloid
3. Sifat-sifat koloid
4. Koloid dalam industri
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific Learning
Model Pembelajaran : Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah)
F. Media Pembelajaran
 Worksheet atau lembar kerja (siswa)
 lembar penilaian
 Laptop & infocus
G. Sumber Belajar :
1. Sudarmo,Unggul.2014.Kimia:Untuk SMA/MA Kelas XI,Kelompok Peminatan Matematika dan
Ilmu Alam. Jakarta:Erlangga
2. Hidayat,Riandi dkk.2014.Kimia 2A. SMA kelas XI. Jakarta: Yudhistira
3. Utami, Budi dkk. 2009. Kimia 2: Untuk SMA/MA Kelas XI, Program Ilmu Alam. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

H. Kegiatan Pembelajaran
Langkah- Langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
 Kegiatan Pendahuluan
- Guru mengucapkan salam pembuka, menanyakan kabar siswa
- Guru menciptakan suasana religius dengan menunjuk ketua kelas 10 menit
untuk memimpin do’a
- Guru memeriksa kehadiran siswa
- Sebelum mempersiapkan pembelajaran, Guru memberikan
apersepsi dengan bertanya kepada siswa tentang materi koloid
sebelumnya
 Kegiatan Inti
Tahap I : Orientasi siswa kepada masalah 70 menit
- Guru memberikan motivasi kepada siswa melalui fenomena
terkait sifat koloid adsorpsi
- Siswa mengamati video tentang sifat koloid adsorpsi
(mengamati)
- Siswa terlibat aktif dan bertanya mengenai fenomena yang
ditampilkan oleh guru
Pertanyaan :
Siswa : “Mengapa serbuk tawas bisa menjernihkan air lumpur
Bu? Bagaimana prinsipnya ?”(menanya)
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
- Guru menjelaskan tentang materi sifat koloid adsorpsi
Tahap II : Mengorganisasi siswa untuk belajar
- Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, dimana
satu kelompok terdiri dari 3-4 orang
- Guru membagikan lembar kerja siswa (LKS) kepada setiap
kelompok
- Guru menjelaskan fenomena dalam kehidupan sehari-hari
terkait materi sifat koloid adsorpsi yang terdapat pada lembar
kerja siswa (LKS)
- Guru meminta siswa melakukan percobaan sesuai dengan
LKS yang telah dibagikan untuk memecahkan masalah
fenomena terkait materi sifat koloid tersebut
Tahap III : Membimbing penyelidikan individu maupun
kelompok
- Guru membimbing siswa untuk menentukan rumusan masalah
dan hipotesis
- Guru membimbing siswa untuk melakukan percobaan yang
terdapat pada lembar kerja siswa (LKS) tentang sifat koloid
adsorpsi
- Siswa melakukan percobaan terkait sifat koloid adsorpsi
sesuai dengan langkah-langkah percobaan yang terdapat
dalam LKS (mengumpulkan data)
- Guru meminta siswa untuk menuliskan rumusan masalah,
hipotesis, variabel kontrol, variabel bebas, dan variabel
manipulasi melalui pertanyaan yang terdapat pada LKS
- Guru membimbing siswa untuk mengamati percobaan yang
dilakukan
Tahap IV : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
- Guru meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusi mengenai percobaan yang telah dilakukan di
depan kelas (mengkomunikasi)
- Guru membimbing siswa dalam mempresentasikan hasil
diskusi terkait percobaan yang telah dilakukan
- Siswa mempresentasikan hasil diskusi terkait percobaan yang
telah dilakukan di depan kelas
- Guru meminta kelompok lain untuk memperhatikan presentasi
hasil diskusi dari kelompok yang presentasi di depan
- Siswa mencermati hasil diskusi dari kelompok yang presentasi
di depan dan membandingkan dengan hasil diskusi dari
kelompoknya sendiri
- Guru meminta siswa menganalisis hasil percobaan dan
menghubungkan dengan materi yang terkait melalui
pertanyaan yang terdapat pada LKS (mengasosiasi)
- Guru membimbing siswa untuk melakukan diskusi kelas (
antar kelompok)
- Guru memberikan kesempatan kepada beberapa siswa dari
kelompok lain untuk bertanya atau menyampaikan pendapat
- Guru mengecek jawaban siswa
- Guru memberikan umpan balik kepada siswa
Tahap V : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah
- Guru meminta siswa memaparkan kembali proses dan hasil
percobaan yang telah dilakukan
- Guru menyimpulkan hasil percobaan yang telah dilakukan
siswa sesuai dengan materi yang terkait sifat koloid adsorpsi
 Penutup
- Guru menginformasikan kepada siswa untuk mempelajari materi 10 menit
pada pertemuan selanjtnya
- Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam penutup

I. Penilaian Hasil Belajar


1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja dan portofolio
2. Bentuk Penilaian :
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian
c. Unjuk kerja : lembar penilaian praktikum
d. Portofolio : laporan praktikum
3. Instrumen Penilaian (terlampir)

4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum
tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal),
atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 2 kali dan apabila setelah 2 kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis
kembali.
5. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
- Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan)  n  n(maksimum) diberikan materi
masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
- Siwa yang mencapai nilai n  n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan
KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

Diketahui : Duri, Juli 2018

Kepala SMA Negeri 5 Mandau Guru Mata Pelajaran

Wani Febrianti, S.Pd Kusma Wenny, S.Pd


NIP. 197402062000032002 NIP.199207232015032004
Lampiran .1
MATERI PEMBELAJARAN
A. PENGERTIAN
Sistem Koloid terdiri atas fase terdispersi (bersifat diskontinu atau terputus-putus)
dengan ukuran tertentu dalam medium pendispersi ( bersifat kontinu). Zat yang
didispersikan disebut fase terdispersi, sedangkan medium yang digunakan untuk
mendispersikan disebut medium pendispersi.

KOLOID

Fase terdispersi Fase pendispersi


(zat yang tersebar) (medium yang menyebarkan )
Wujud terlihat atau nyata

Tercampurnya zat secara merata disebut dispersi. Ada tiga jenis sistem dispersi, yaitu:
(a) larutan, (b) koloid, (c) suspensi.

SISTEM DISPERSI

Larutan Suspensi
Koloid

Jernih Keruh Keruh

Tak ngendap Ngendap

Larutan (Dispersi Molekul) Koloid( Dispersi Koloid) Suspensi( Dispersi Kasar)


Contoh : larutan gula dalam air Contoh : Campuran susu Contoh : Campuran terigu
dengan air dengan air

1) Homogen, tidak dapat 1) Secara makroskopik 1) Heterogen


dibedakan walaupun bersifat homogen,
menggunakan mikroskop tetapi jika diamati
ultra dengan mikroskop ultra
2) Semua partikel 2) Partikel berdimensi 2) Salah satu atau semua
berdimensi(panjang, lebar, antara 1 nm sampai 100 dimensi partikelnya
atau lebar) kurang dari 1 nm nm lebih besar dari 100
1 nm →Ɵ˂ 10 A˚ 100 nm nm
(Ɵ˂10-9 m) → Ɵ˂10-7 cm → 10-100A˚ →Ɵ˃ 1000 A˚
→10-7cm˂Ɵ˂10-5cm →Ɵ˃10-5cm

3) Satu fase 3) Dua fase 3) Dua fase


4) Stabil(tak memisah bila 4) Pada umumnya stabil 4) Tidak stabil
didiamkan)
5) Tidak dapat disaring 5) Tidak dapat disaring 5) Dapat disaring
kecuali dengan
penyaring ultra
6) Tembus cahaya 6) Cahaya disebarkan 6) Tidak tembus cahaya
7) Jernih 7) Tidak jernih 7) Tidak jernih

Contoh Larutan : larutan gula,larutan garam, spiritus, alkohol 70%, larutan cuka, air
laut, udara bersih,dan bensin.
Contoh Koloid : sabun, susu, santan, jelli, selai, mentega, dan mayonaise.
Contoh Suspensi : air sungai yang keruh, campuran air dengan pasir, campuran kopi
dengan air, dan campuran minyak dengan air.
B. JENIS-JENIS KOLOID
Penggolongan koloid didasarkan pada fase terdispersi dan fase pendispersinya.

No Fase Fase Nama Contoh


Terdispersi Pendispersi
1. Padat Gas Aerosol Padat Asap,debu,buangan
knalpot.
2. Padat Cair Sol Sol emas,sol
belerang,tinta,cat,sol
sabun,sol detergen,sol
kanji,lem,lateks,putih telur.
3. Padat Padat Sol Padat Gelas berwarana, intan
hitam, perunggu, kuningan,
permata gem.
4. Cair Gas Aerosol Kabut(fog), awan, hair
spray, parfum,cat semprot.
5. Cair Cair Emulsi Susu, santan, minyak ikan,
hair cream, es krim,
mayonase, saos,
6. Cair Padat Emulsi Mutiara, opal, keju, jelli,
Padat(Gel) mentega, selai, agar-agar,
semir padat.
7. Gas Cair Buih/Busa Buih sabun, krim kocok,
alat pemadam kebakaran,
ombak.
8. Gas Padat Buih Padat Karet busa, batu apung,
lava, biskuit.
Campuran gas dengan gas tidaklah membentuk sistem koloid, sebab semua gas bercampur
secara homogen, dalam segala perbandingan.
a) Aerosol
Untuk menghasilkan aerosol diperlukan suatu bahan pendorong(propelan aerosol), seperti
senyawa klolofluorokarbn(CFC) dan CO2.
b) Emulsi
Syarat emulsi adalah kedua jenis zat cair(fase pendispersi dan terdispersi) tidak saling
melarutkan. Emulsi dapat digolongkan menjadi emulsi minyak dalam air(M/A) atau
emulsi air dalam minyak(A/M).
Contoh : emulsi minyak dalam air : Santan, susu, lateks
Contoh : emulsi air dalam minyak : mayonase, minyak bumi, minyak ikan
c) Buih
Seperti pada emulsi, untuk menstabilkan pembentukan buih, maka diperlukan zat pembuih,
seperti sabun, detergen, dan protein. Buih dapat dibuat dengan mengalirkan suatu gas ke
dalam zat cair yang mengandung zat pembuih. Zat yang dapat memecah/ mencegah
pembentukan buih adalah eter, isoamil alkohol, dan lain-lain.
d) Gel
Gel adalah koloid yang setengah kaku(antara padat dan cair)
Contohnya : agar-agar, lem kanji, selai, gelatin, gel sabun, dan gel silica
Gel dapat terbentuk dari suatu sol yang terdispersinya mengadsorpsi medium dispersinya
sehingga terjadi koloid yang agak padat.
C. SIFAT-SIFAT KOLOID
Penampilan sistem koloid pada umumnya keruh,tetapi beberapa tampak bening dan
sukar dibedakan dengan larutan. Koloid mempunyai sifat- sifat yang khas, antara lain :
Sifat- Sifat Koloid
Efek Tyndall Gerak Brown Adsorpsi
Peristiwa penghamburan Gerak zig- zag partikel koloid Penyerapan partikel(ion,
cahaya oleh partikel- karena tumbukan antar partikel molekul) pada
partikel koloid. koloid. permukaan koloid.

Contoh : Adanya gerak brown ini Contoh :


Sorot lampu mobil pada menyebabkan partikel koloid Penyembuhan sakit perut
malam yang berkabut ; tidak mengendap (stabil). oleh serbuk
Sorot lampu proyektor karbon(norit);pewarnaan
dalam gedung bioskop kain; pemutihan
yang berasap, dll. gula;proses
menghilangkan bau
badan.
Elektroforesis Koagulasi Dialisis
Bergeraknya partikel- Penggumpalan partikel-partikel Pemurnian koloid dari
partikel koloid yang koloid karena adanya partikel- partikel(ion,
bermuatan karena pemanasan, penambahan molekul)pengotor yang
pengaruh medan listrik. elektrolit / penambahan koloid dapat mengganggu .
yang muatannya berlawanan.

Contoh :
Pembentukan delta pada muara
Contoh : sungai; pengolahan karet; proses Contoh :
Penentuan muatan suatu penjernihan air; penggumpalan Proses kerja ginjal
partikel koloid; darah; dan lain-lain membersihkan darah;
pengurangan zat- zat Proses pencucian darah
pencemaran udara yang oleh alat hemodializer.
dikeluarkan dari
cerobong asap pabrik

1. Efek Tyndall
Efek tyndall adalah penghamburan cahaya oleh koloid, peristiwa dimana jalannya
sinar dalam koloid dapat terlihat karena partikel koloid dapat menghamburkan sinar ke
segala arah. Apabila larutan dan koloid disinari, maka akan terjadi fenomena yang
berbeda. Larutan akan meneruskan cahaya(transparan), sedangkan
koloidmenghamburkannya.Oleh karena itu, berkas cahaya yang melalui koloid dapat
diamati dari arah samping walaupun partikel koloidnya sendiri tidak tampak. Jika
partikel terdispersinya juga kelihatan, maka sistem itu berupa suspense.Penggunaan efek
tyndall adalah untuk membedakan larutan sejati dari koloid.
Contoh efek tyndall dalam kehidupan sehari-hari :
 Sorot lampu mobil pada malam yang berkabut
 Sorot lampu proyektor dalam gedung bioskop yang berasap atau berdebu
 Berkas sinar matahari melalui celah daun pohon-pohon pada pagi hari yang
berkabut
 Indahnya warna langit jika dilihat dari bumi
2. Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerak zig-zag partikel koloid. Gerak Brown menunjukkan
kebenaran teori kinetik molekul yang menyatakan bahwa molekul dalam zat cair senantiasa
bergerak. Gerak Brown terjadi sebagai akibat tumbukan yang tidak seimbang dari molekul
medium terhadap partikel koloid. Makin tinggi suhu, makin cepat Gerak Brown karena
energi kinetik molekul medium meningkat, sehingga akan menghasilkan tumbukan yang
lebih kuat.Gerak Brown merupakan salah satu yang menstabilkan koloid. Oleh karena
bergerak terus menerus maka partikel koloid dapat mengimbangi gaya gravitasi, sehingga
tidak mengalami sedimentasi.
3. Muatan Koloid
Partikel-partikel koloid merupakan partikel bermuatan listrik. Macam- macamnya sebagai
berikut :
A. Elektroforesis
Elektroforesis adalah pergerakkan partikel koloid karena medan listrik. Elektroforesis
dapat digunakan untuk menentukan jenis muatan koloid. Apabila ke dalam sistem
koloid diberikan dua batang elektrode kemudian diberi arus searah, maka koloid
bermuatan negatif akan bergerak ke anode(elektrode positif), sedangkan koloid
bermuatan positif bergerak ke katode(elektrode negatif ).
Contoh Elektroforesis dalam kehidupan sehari-hari :
 Koloid As2S3 yang bermuatan negatif terkumpul pada elektrode positif
 Penentuan muatan suatu partikel koloid
 Pengurangan zat-zat pencemar udara yang dikeluarkan dari cerobong asap pabrik
 Penyaringan debu pabrik
B. Adsorpsi
Adsorpsi adalah penyerapan ion atau muatan listrik dan molekul netral pada permukaan
partikel koloid. Jika penyerapannya sampai ke dalam permukaan(pori).
Contoh Adsorpsi :
Sol Fe(OH)3 dalam air mengadsorpsi ion positif sehingga bermuatan positif, sedangkan
sol As2S3 mengadsorpsi ion negatif sehingga bermuatan negatif.
Sifat Adsorpsi dari koloid digunakan dalam berbagai proses seperti :
 Pemutihan gula tebu : zat warna dalam gula diadsorpsi dengan melarutkan gula
dalam air, kemudian dialirkan melalui tanah diatom dan arang tulang.
 Pembuatan obat norit : norit yang masuk ke dalam usus membentuk koloid dan
dapat mengadsorpsi gas atau racun
 Penjernihan air : aluminium sulfat dalam air akan terhidrolisis membentuk koloid
Al(OH)3 yang dapat mengadsorpsi zat warna atau zat pencemar dalam air
 Penghilangan bau badan : pada roll-on digunakan koloid Al-Stearat
 Proses pewarnaan kain
 Penyerapan air oleh kapur tulis
Adsorpsi adalah penyerapan(dipermukaan)
Absorpsi adalah penyerapan(sampai ke dalam)

Adsorpsi
Absorpsi

C. Koagulasi
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid
Koloid dapat mengalami koagulasi dengan cara :
1). Mekanik : pemanasan, pendinginan, dan pengadukan cepat
2). Kimia : penambahan elektrolit(asam,basa atau garam)
Contoh: Susu + Sirup asam menggumpal
Mencampur Fe(OH)3 yang bermuatan positif dengan As2S3 yang bermuatan negatif.
Pada proses koagulasi koloid bermuatan negatif akan menarik ion positif(kation),
sedangkan koloid bermuatan positif akan menarik ion negatif(anion), sehingga
membentuk selubung lapisan kedua. Bila selubung lapisan kedua itu terlalu dekat,
maka selubung itu akan menetralkan muatan koloid, sehingga terjadi Koagulasi.
Makin besar muatan ion makin kuat daya tarik-menariknya dengan partikel koloid,
sehingga makin cepat terjadi koagulasi.
Contoh Koagulasi dalam kehidupan sehari-hari :
 Karet dalam lateks digumpalkan dengan menambahkan asam formiat
 Perebusan telur : telur mentah merupakan sistem koloid, dan jika direbus akan
terjadi koagulasi sehingga telur menggumpal
 Asap atau debu dari pabrik atau industri digumpalkan dengan alat koagulasi
listrik dari Cottrel(alat yang berujung logam dan bermuatan pada tegangan tinggi)
 Pembuatan Yogurt : susu(emulsi) difermentasi sehingga asam laktat menjadi
menggumpal dan berasa asam
 Pembentukan delta sungai dari hasil pencampuran air sungai yang mengandung
koloid tanah liat dengan elektrolit dari air laut
 Penggumpalan darah
 Lumpur koloidal dalam sungai dapat digumpalkan dengan menambahkan sel
tanah liat dalam air sungai biasanya bermuatan negatif, sehingga akan
digumpalkan oleh ion Al3+ dari tawas(aluminium sulfat)
4. Koloid Pelindung
Koloid Pelindung digunakan untuk menstabilkan koloid lain.
Koloid Pelindung akan membungkus partikel zat terdispersi sehingga tidak dapat lagi
mengelompok.
Contoh Koloid Pelindung dalam kehidupan sehari-hari :
 Penambahan gelatin pada pembuatan es krim untuk mencegah pembentukan kristal
besar es atau gula
 Cat dan tinta dapat bertahan lama karena menggunakan suatu koloid pelindung
 Zat pengemulsi, seperti sabun dan detergen
 Penambahan kasein pada susu, kasein digunakan untuk melindungi partikel-partikel
minyak atau lemak dalam medium cair.
5. Dialisis
Dialisis adalah proses penghilangan ion pengganggu kestabilan sistem koloid.
Sistem Koloid dimasukkan ke dalam suatu kantong koloid yang semipermeabel(selaput yang
dapat melewatkan partikel-partikel kecil seperti ion atau molekul sederhana, tetapi
menahan koloid), lalu kantong itu dimasukkan ke dalam bejana berisi air mengalir.
Contoh Proses Dialisis :
Pemisahan hasil metabolisme dari darah oleh ginjal. Jaringan
ginjal(semipermeabel) melewatkan urea tetapi menahan butir-butir darah(koloid)
Proses kerja ginjal membersihkan darah
Proses pencucian darah oleh alat hemodializer
Pemisahan ion Sianida dari tepung tapioca

KOLOID DALAM INDUSTRI


1) Industri Kosmetik
Bahan kosmetik, seperti foundation, pembersih wajah, shampoo, pelembab badan,
deodoran umumnya terbentuk koloid yaitu emulsi.
2) Industri Tekstil
Pewarna tekstil terbentuk koloid karena mempunyai daya serap yang tinggi, sehingga
dapat melekat pada tekstil
3) Industri Farmasi
Banyak obat-obatan yang dikemas dalam bentuk koloid agar stabil/ tidak mudah rusak.
4) Industri Sabun dan Detergen
Sabun dan detergen merupakan emulgator untuk membentuk emulsi antara kotoran
(minyak) dengan air, sehingga sabun dan detergen dapat membersihkan kotoran
terutama kotoran dari minyak.
5) Industri Makanan
Banyak makanan dikemas dalam bentuk koloid untuk kestabilan dalam jangka waktu
cukup lama, seperti kecap,saos, dll.
PENGOLAHAN AIR BERSIH
Secara garis besar, pengolahan air secara sederhana dapat dilakukan melalui 3 tahap, yaitu :
1. Koagulasi
Koloid yang digunakan untuk menggumpalkan kotoran, yaitu : Al(OH)3 yang bisa
diperoleh dari tawas Al(SO4)2, aluminium sulfat dan Poly Aluminium Chloride (
PAC = polimer dari AlCl3-AlCl3-AlCl3-..... )
2. Penyaringan.
Bertujuan untuk memisahkan gumpalan kotoran yang dihasilkan dari proseskoagulasi.
Bahan yang dipakai : pasir, kerikil, ijuk.
3. Penambahan Desinfektan.
Bertujuan untuk membunuh kuman-kuman yang terlarut dalam air.
Bahan yang dipakai : kaporit [ Ca(OCl)2 ] atau klorin.
Lampran .2 PENILAIAN

INTRUMEN PENILAIAN SIKAP


Nama Satuan pendidikan : SMANegeri 5 Mandau
Tahun pelajaran : 2017/2018
Kelas/Semester : XI / Semester 2
Mata Pelajaran : Kimia
KEJADIAN/ BUTIR POS/
pert WAKTU NAMA TINDAK LANJUT
PERILAKU SIKAP NEG
1 susi carut santun -
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

Diketahui : Duri, Juli 2018

Kepala SMA Negeri 5 Mandau Guru Mata Pelajaran

Wani Febrianti, S.Pd Kusma Wenny, S.Pd


NIP. 197402062000032002 NIP.199207232015032004
Kisi kisi soal
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/ 2
Waktu : 75 Menit
Tahun Pelajaran : 2017/2018

Indikator soal C2 C3 C4 Jumlah


Diberikan cirri-ciri suatu campuran siswa dapat membedakan 1 1
koloid, larutan, dan suspensi
diberikan salah satu jenis koloid siswa dapat membedakan 2 2
aerosol, emulsi, dan sol
Diberikan contoh koloid dalam kehidupan sehari-hari siswa dapat 2 2
menentukan sifat-sifat koloid tersebut
SOAL
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/ 2
Waktu : 75 Menit
Tahun Pelajaran : 2017/2018

1. Hal berikut yang merupakan ciri-ciri sistem koloid, kecuali . . . .


a. Tidak dapat disaring
b. Stabil
c. Terdiri dari dua fasa
d. Homogen
e. Menghamburkan cahaya
2. Aerosol merupakan jenis koloid yang fase terdispersi dan fase pendispersinya berturut-
turut adalah . . . .
a. Padat, cair
b. Cair, cair
c. Cair, padat
d. Padat, gas
e. Padat, padat
3. Kabut adalah sistem koloid dimana fase terdispersi dan fase pendisperinya berturut-turut
adalah . . . .
a. Gas dalam cair
b. Cair dalam gas
c. Gas dalam gas
d. Gas dalam zat padat
e. Cair dalam cair
4. Gejala efek Tyndall yang diperlihatkan oleh partikel koloid disebabkan oleh . . . .
a. Tumbukan antar partikel terdispersi
b. Pemghamburan cahaya ke segala arah oleh partikel koloid
c. Pengaruh gaya grativasi
d. Tumbukan antar partikel koloid dengan medium pendispersi
e. Ukuran partikel koloid yang terlalu kecil
5. Berikut beberapa aplikasi koloid dalam industri
(1) Proses pewarnaan pada tekstil/wol
(2) Penambahan batu tahu pada proses pembuatan tahu
(3) Penambahan lesitin pada margarin
(4) Penjernihan air tebu pada pembuatan gula
(5) Pengambilan partikel debu dari gas buangan pabrik
Salah satu penerapan sifat elektroforesis terdapat pada nomor . . . . .
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

PENJERNIHAN MINYAK JELANTAH

A. TEORI DASAR

Arang tempurung kelapa adalah produk yang diperoleh dari pembakaran tidak sempurna
terhadap tempurung kelapa. Arang dapat diolah lebih lanjut menjadi arang aktif, Arang aktif
dapat dibuat dari arang tempurung dengan pemanasan pada suhu 600-2000oC pada tekanan
tinggi. Pada kondisi ini akan terbentuk rekahan-rekahan (rongga) sangat halus dengan jumlah
sangat banyak, sehingga luas permukaan arang menjadi sangat besar. Maka karbon aktif
banyak digunakan untuk penyaringan baik air ataupun udara. Karbon aktif yang dapat
digunakan dalam daur ulang minyak goreng dapat berasal dari hasil pembakaran jerami padi,
sabut padi, dan dari batok kelapa. Yang akan digunakan dalam modul ini yaitu karbon aktif
yang berasal dari pembakaran tempurung kelapa. Arang mempunyai pori yang sangat banyak
sehingga dapat menyerap berbagai kotoran. Dengan demikian arang atau karbon aktif banyak
digunakan dalam penyaringan atau penjernihan baik air ataupun yang lainnya.

B. ALAT DAN BAHAN

1) Alat Gelas ukur


2) Gelas Kaca Bening
3) Penyaring
4) Sendok dan Pisin
5) Minyak goreng bekas (jelantah)
6) Arang Tempurung Kelapa

C. LANGKAH KERJA
1) Ukurlah 100 ml minyak goreng bekas dengan menggunakan gelas ukuR
2) Masukkan 100 ml minyak goreng ke dalam gelas kaca
3) Hancurkan arang tempurung kelapa
4) Masukkan satu sendok makan bubuk arang tempurung kelapa ke dalam gelas kaca yang
sudah diisi 100 ml minyak goreng bekas
5) Aduk dengan menggunakan sendok atau batang pengaduK
6) Tutup gelas yang sudah berisi campuran minyak goreng dengan arang tempurung kelapa
menggunakan pisin
7) Diamkan selama 24 jam
8) Saring campuran minyak arang tempurung kelapa.

D. PERMASALAHAN
1) Apakah yang dimaksud dengan adsorpsi?
2) jelaskan bagaimana cara kerja arang dala penjernihan minyak jelantah!
3) jelaskan perbedaan yang terjadi terhadap minyak jelantah setelah diberi perlakuan!

Anda mungkin juga menyukai