Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

PROSEDUR PEMBERIAN OBAT SECARA ORAL


RUANG DAHLIA RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA
PURBALINGGA

DONI FITRI FIRDAUS


14B017047

STASE
KEPERAWATAN DASAR PROFESI

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
PROFESI NERS
PURWOKERTO
2017
A. PENDAHUUAN
- Latar belakang
Obat dapat diberikan melalui sejumlah rute yang berbeda. Faktor yang
menentukan pemberian rute terbaik ditentukan oleh keadaan umum pasien,
kecepatan respon yang diinginkan, sifat kimiawi dan fisik obat, serta tempat kerja
yang diinginkan. Obat dapat diberikan peroral, sublingual, parenteral, topikal, rektal
dan inhalasi (Potter & Perry, 2009).
Pemberian obat oral adalah rute pemberian yang paling umum dan paling
banyak dipakai, karena ekonomis, paling nyaman dan aman. Obat dapat juga
diabsorpsi melalui rongga mulut (sublingual atau bukal) seperti tablet ISDN (Syarif,
2003). Pemberian obat secara oral yaitu obat yang cara pemberiannya melalui
mulut. Untuk cara pemberian obat ini relatif aman, praktis dan ekonomis.
Kelemahan dari pemberian obat secara oral adalah efek yang timbul biasanya
lambat, tidak efektif jika pengguna sering muntah-muntah, diare, tidak sabar, tidak
kooperatif, kurang disukai jika rasanya pahit (Priharjo, 1995).

- Tujuan
1. Mengetahui pengertian pemberian obat secara oral
2. Mengetahui tujuan pemberian obat secara oral
3. Mengetahui indikasi pemberian obat secara oral
4. Mengetahui kontra indikasi pemberian obat secara oral
5. Mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan ketika pemberian obat secara oral
6. Mengetahui prosedur tindakan beserta rasionalnya

B. TINJAUAN TEORI
1. Pengertian
Memberikan obat melalui mulut berupa tablet, kapsul, syrup dan lain-lain.
2. Tujuan
Tujuan pemberian obat secara oral antara lain:
a. Obat dapat diminum pasien sesuai dengan aturannya, tepat waktu dan tepat
dosis
b. Menghindari pemberian obat yang dapat menyebabkan kerusakan kulit dan
jaringan
c. Menghindari pemberian obat yang dapat menyebabkan nyeri
d. Membantu proses penyembuhan
3. Indikasi
- Pada pasien yang tidak membutuhkan absorbsi obat secara cepat
- Pada pasien yang tidak mengalami gangguan pencernaan
4. Kontra indikasi
- Pasien yang mengalami gangguan sistem pencernaan
- Pasien yang mengalami gangguan menelan
5. Hal-hal yang perlu diperhatikan
a. Sebelum memberikan obat, perawat harus mengetahui indikasi pemberian obat, dan
efek samping obat.
b. Menerapkan prinsip 6 benar dalam pemberian obat, yaitu
1) Benar pasien (memeriksa identitas pasien secara subyektif dan obyektif)
2) Benar obat (memeriksa kembali order obat sebelum diberikan kepada pasien)
3) Benar dosis (memeriksa kembali dosis obat sebelum diberikan kepada pasien
sesuai dengan kebutuhan pasien)
4) Benar cara pemberian (inj IM, IV, IC, SC, per oral, sub lingual, tetes dan lain-lain)
5) Benar waktu pemberian
6) Benar dokumentasi (tanggal, jam, nama obat, dosis, nama perawat dan tanda
tangan).

6. Prosedur tindakan beserta rasionalnya


a. Persiapan alat

- Obat obatan
- Daftar obat
- Tempat obat
- Pen
b. Pelaksanaan
1) Menyiapkan peralatan (obat, buku daftar obat pasien, tempat obat, pen)
2) Mengkaji kemampuan pasien untuk dapat minum obat per oral meliputi: kemampuan
menelan, mual atau muntah, adanya program puasa, akan dilakukan penghisapan
lambung, dan kebiasaan minum obat (dengan air, pisang dan lain-lain)
3) Memeriksa kembali order pengobatan
4) Mencuci tangan sebelum melakukan tindakan kepada pasien
5) Mengambil obat sesuai yang diperlukan dan menempatkan obat pada tempat yang
telah disiapkan dengan prinsip 6 benar.
6) Memberi label pada tempat obat (nama, umur dan kamar)
7) Membawa obat dan daftar ke pasien sambal mencocokan nama pada tempat obat
8) Memberi salam dan memangggil nama pasien dengan benar sesuai dengan nama pada
daftar obat
9) Menjelaskan prosedur dan tujuan minum obatkepada pasien
10) Menganjurkan pada pasien untuk minum obat bila perlu dibantu keluarga atau perawat
11) Mencuci tangan setelah prosedur selesai dilakukan
12) Memperhatikan respon pasien setelah 15 menit dan memastikan obat sudah diminum.
Bila pasien muntah dan obat keluar, pemberian obat diulangi kembali
13) Mendokumentasikan tindakan pemberian obat oral (tanggal, jam, nama obat, dosis,
nama perawat dan tanda tangan).
Daftar Pustaka
Kozier, B. (2011). Fundamental keperawatan. Jakarta: EGC

Potter, P.A & Perry, A.G. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan: konsep, proses dan
praktik. Edisi4. Vol 2. Jakarta: EGC.
---------------------------------. (2009). Fundamental of nursing. Jakarta: EGC.
Priharjo, Robert. (1995). Teknik dasar pemberian obat bagi perawat. Jakarta: EGC.

Syarif, Amir. (2003). Farmakologi dan Terapi. Jakarta: FKUI

Anda mungkin juga menyukai