PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebelum kita melakukan proses bisnis, alangkah baiknya kita meninjau apa saja yang akan
dibutuhkan dan dihasilkan pada proses berbisnis tersebut. Selain itu, perlu kita pikirkan juga
sistem pengendalian dalam proses bisnis tersebut dan bagaimana proses bisnis itu dapat berjalan.
Maka dari itu, perlu ditinjau bagaimana Sistem Informasi Akuntansi yang dapat menjalankan
fungsinya masing-masing dengan baik.
Pada makalah kali ini, penulis akan membahas bagaimana Sistem Informasi Akuntansi
dapat melaksanakan fungsinya untuk kelangsungan proses bisnis yang akan kita jalankan.
Sehingga kedeapannya kemudahan dalam mendapatkan informasi untuk pihak eksternal dan
internal menjadi lebih efisien.
Selain itu, pengaruh Sistem Informasi Akuntansi juga membuat pengendalian lebih
efisien. Jika tanpa ada fungsinya, Informasi yang dibutuhkan tidak dapat diperoleh sehingga
menimbulkan kekacauan dalam melaksanakan proses bisnis.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Informasi menjadi kebutuhan pokok bagi pengguna tertentu, sehingga jika kebutuhan
informasinya tidak terpenuhi akan menjadi masalah bagi pengguna. Informasi dibutuhkan
pengguna bertujuan untuk menambah pengetahuan, dan meningkatkan keterampilan yang pada
akhirnya dapat merubah sikap dan perilakunya.
Kegiatan Bisnis harus diatur untuk mencapai tujuan yang diselesaikan baik secara berurut atau
paralel, oleh manusia atau sistem, baik di luar atau di dalam organisasi dan terjadinya pertukaran.
Misalnya, mencakup kegiatan penjualan dan penerimaan dalam bentuk uang tunai, kegiatan
pembelian dan pembayaran dalam bentuk uang tunai, kegiatan untuk mendapatkan dana dari
investor dan kreditor dan membayar mereka kembali.
2
Untuk meringkas hasil-hasil analisis tersebut harus dibuat tabel tiga kolom. Di kolom
sebelah kiri, didaftar kegiatan bisnis dasar perusahaan. Kemudian, di kolom bagian tengah,
didaftar keputusan utama yang perlu dilakukan untuk setiap kegiatan tersebut. Akhirnya, di
kolom sebelah kanan, didaftar informasi yang berguna bagi manajemen untuk membuat
keputusan tersebut. Tabe12-1 menunjukkan hasil dari usaha ini.
Daftar yang dihasilkan diatas belum lengkap, tetapi terasa sudah cukup, karena daftar
tersebut memberikan gambaran umum mengenai perusahaan. Disadari juga bahwa tidak semua
kebutuhan informasi yang terdaftar di kolom sebelah kanan akan dihasilkan secara internal oleh
SIA perusahaan. Misalnya informasi mengenai ketentuan pembayaran barang-barang yang
dibeli, akan disediakan oleh penyedia barang (vendors).
Jadi, SIA harus mampu mengintegrasikan data eksternal dengan data yang dihasilkan
secara internal agar manajemen dapat menggunakan kedua jenis data tersebut untuk menjalankan
perusahaan.
Selanjutnya, harus diputuskan untuk mengatur ulang kegiatan bisnis yang terdaftar dalam
Tabel 2-1 menjadi kelompok transaksi yang saling berhubungan. Dari berbagai pengalaman,
dapat diketahui bahwa banyak kegiatan bisnis organisasi yang ¬dapat dideskripsikan sebagai
pasangan kegiatan (events) yang mencakup pertukaran memberi-menerima (give-get).
3
Tabel 2-1
Tinjauan Menyeluruh Kegiatan Bisnis, Keputusan Utama, dan Kebutuhan Informasi Perusahaan
4
2.2 MENYEDIAKAN INFORMASI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN
INTERAKSI DENGAN PIHAK EKSTERNAL DAN INTERNAL
Fungsi kedua SIA adalah menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan
keputusan bagi pihak internal perusahaan (manajemen) maupun pihak eksternal perusahaan,
kaitannya berhubungan dengan interaksi dengan pihak eksternal dan internal. Informasi yang
disediakan SIA terbagi dalam dua kategori, yaitu: Laporan Keuangan dan Laporan Manajerial.
Laporan keuangan sebenarnya didesain untuk pihak luar dalam mengambil keputusan untuk
memberikan kredit atau berinvestasi dalam organisasi.
Laporan Manajerial
SIA suatu organisasi harus dapat menyediakan informasi operasional terinci
tentang kinerja organisasi, baik ukuran keuangan tradisional maupun data operasional sering kali
dibutuhkan untuk melakukan evaluasi kinerja dengan tepat dan lengkap.
Sebagian besar dokumen sumber mencatat baik data keuangan maupun
operasional dab transaksi bisnis. Kuncinya adalah mendesain SIA agar kedua jenis data tersebut
disimpan sedemikian rupa hingga dapat memfasilitiasi integrasi keduanya dalam laporan.
5
Pemisahan Tugas
Pemisahan Tugas berkenaan dengan pembagian tanggung jawab ke beberapa pegawai
atas bagian-bagian dari sebuah transaksi. Tujuannya adalah mencegah seorang pegawai memiliki
pengendalian penuh atas seluruh aspek transaksi bisnis. Contoh yang konkret adalah fungsin
pengesahan transaksi, mencatat transaksi, serta penjagaan aset, harus dilakukan oleh orang yang
berbeda.
Pemisahan tugas yang efektif akan mempersulit seorang pegawai untuk dapat mencuri
uang tunai atau aset lainnya. Pemisahan tugas sangat penting terutama dalam aktivitas bisnis
yang yang melibatkan penerimaan atau pengeluaran uang kas, karena kas dapat dengan mudah
dicuri.
6
Kegiatan Bisnis yang Umum dan Dokumen Sumber.
KEGIATAN BISNIS DOKUMEN SUMBER
Siklus Pendapatan
Menerima pesanan pelanggan Pesanan Penjualan
Mengirim pesanan Tanda Pengiriman/Bill of Lading
Menerima uang tunai Laporan/Daftar Pembayaran
Menyimpan tanda terima tunai Slip Penyimpanan
Menyesuaikan akun pelanggan Memo Kredit
Siklus Pengeluaran
Permintaan atas barang Daftar Permintaan Barang (Purchase Requisition)
Pesanan atas barang Pesanan Pembelian (Purchase Order)
Penerimaan atas barang Laporan Penerimaan (Receiving Report)
Pembayaran atas barang Cek
Siklus Sumber Daya Manusia
Kumpulkan data iuran pegawai Formulir Pajak (Form W4)
Catat jam kerja pegawai Kartu Jam Kerja (Time Cards)
Catat waktu yang dihabiskan untuk pekerjaan tertentu Catatan Waktu Kerja/Lembar Waktu Kerja
Input Data
Dahulu, perusahaan kebanyakan menggunakan dokumen sumber (Source
Document) untuk mengumpulkan data awal tentang aktivitas bisnis lalu kemudian memnidahkan
data tersebut ke komputer. Tetapi, sekarang sebagian bersar data tentang aktiviatas bisnis
langsung dicatat oleh komputer melalui tampilan untuk entry data (memasukan data).
Otomatisasi Dokumen sumber (Source data automation) juga merupakan cara
untuk memperbaiki akurasi dan efisiensi input data. Alat otomatisasi dokumen sumber akan
mencatat data transaksi dalam bentuk yang dapat dibaca komputer. Contohnya mesin ATM yang
dipakai oleh Bank.
Pemrosesan Data
Saat data tentang aktivitas bisnis sudah dikumpulkan, langkah berikutnya
biasanya melibatkan proses pembaruan (updating) Informasi yang sudah disimpan sebelumnya.
Proses pembaruan secara periodik atas data yang disimpan tentang sumber daya dan pelaku yang
terlibat dinamakan proses batch; sedangkan proses pembaruan yang dilakukan secara langsung
setelah terjadinya transaksi, dinamakan proses on-line atau real-time.
Proses batch adalah metode warisan yang terus dipergunakan untuk beberapa
aplikasi, seperti penggajian yang memang dilakukan setiap periode tertentu saja. Kelemahannya
adalah data yang terakhir dan akurat hanya setelah proses pembaruan secara batch. Banyak
perusahaan yang telah beralih menggunakan proses on-line atau real-time, untuk sebagian besar
aplikasinya. Karena Entry data secara on-line lebih akurat karena sistem dapat menolak entry
data yang tidak lengkap atau salah, karena data dimasukkan saat terjadinya transaksi. Proses real-
time memastikan bahwa informasi yang disimpan selalu infomrasi terkini.
7
Penyimpanan Data
Informasi Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dapat diatur agar dapat diakses
dengan mudah dan efisien. Entitas adalah sesuatu yang disimpan informasinya, contoh entitas
adalah pegawai, barang persediaan, dan pelanggan. Setiap entitas memiliki atribut, atau
karakteristik khusus yang harus disimpan.
Record yang saling berhubungan dikelompokkan untuk membentuk file. Sebagai
contoh, seluruh record piutang pelanggan disimpan di dalam file. File yang saling berhubungan,
dain dikoordinasikan dari pusat disebut dengan database.
Di Sistem Informasi Akuntansi, file yang digunakan untuk menyimpan informasi
kumulatif tentang sumber sumber daya dan para pelaku kegiatan dinamakan file ledger. (Di
dalam sistem manual, ledger benar-benar berupa buku; buku besar).
Buku Besar (General Ledger) memasukkan data dalam bentuk rekapitulasi untuk
tiap akun aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan biaya (expense). Buku Pembantu (Subdiary
Ledger) mencatat data rinci untuk buku besar yang memiliki banyak sub-akun terpisah. Contoh
Buku besar memiliki akun yang merupakan rekapitulasi jumlah total piutang. Buku Pembantu
Piutang memiliki berbagai catatan terpisah untuk setiap pelanggan yang memiliki piutang.
Akun Buku Besar yang sesuai dengan buku pembantu dinamakan akun
pengendali, dan memainkan peranan penting dalam memelihara akurasi data yang disimpan di
Sistem Informasi Akuntansi. Jumlah seluruh catatan dalam buku pembantu harus sama dengan
jumlah akun pengendali buku besar yang terkait
8
BAB III
PENUTUPAN
3.1 KESIMPULAN
Semua sistem informasi mempunyai tiga kegiatan utama, yaitu menerima data sebagai
masukan (input), kemudian memprosesnya dengan melakukan penghitungan, penggabungan
unsur data, pemutakhiran dan lain-lain, akhirnya memperoleh informasi sebagai keluarannya
(output).
Ketika tanggapan/respon yang cepat menjadi penting, maka kemampuan Sistem Informasi untuk
dapat mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi keberbagai fungsi proses bisnis menjadi
kritis/penting.
Dari segala aspek tinjauan bisnis, sangat dibutuhkan Sistem Informasi Akuntansi dan
Sistem Informasi Manajemen yang baik. Sehingga dapat tercipta proses bisnis yang efisien dan
Lengkap.
9
DAFTAR PUSATAKA
B.Romney, Marshall, Accounting Information System, Penerbit Empat Salemba:Jakarta,2006,
Hal:25-45
http://darmansyah.weblog.esaunggul.ac.id/2013/10/07/fungsi-1-sia-kegiatan-bisnis-dan-
kebutuhan-informasi/
http://darmansyah.weblog.esaunggul.ac.id/2013/10/07/fungsi-1-sia-pemrosesan-transaksi-
pemrosesan-data/
http://tasksofcharlee.blogspot.com/2016/09/makalah-tinjauan-menyeluruh-proses.html
10