ABSTRAK

Otitis media supuratif kronik (OMSK) adalah infeksi kronik di telinga

tengah yang berlangsung lebih dari 2 bulan, yang ditandai dengan adanya
perforasi membran timpani dan keluarnya sekret dari telinga yang terus-menerus
atau hilang timbul. Sekret dapat berbentuk encer atau kental, bening atau berupa
nanah. Di Indonesia, menurut survei kesehatan indera penglihatan dan
pendengaran Depkes, tahun 1993-1996 prevalensi OMSK adalah 3,1%-5,2%
populasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Prevalensi Otitis Media
Supuratif Kronik di Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2015-2016
berdasarkan usia, jenis kelamin, tipe OMSK, komplikasi OMSK, dan
keterlibatan telinga. Metode yang di gunakan ialah metode deskriptif, dengan
sampel yang digunakan diambil dari rekam medik sebanyak 203 orang. Analisa
yang digunakan adalah analisa univariat.

Hasil penelitian penderita Otitis Media Supuratif Kronis di RSU Haji

Medan pada tahun 2015 sebanyak 87 orang (42,9%) dan tahun 2016 sebanyak
116 orang 57,1%) dari total kasus 203 orang. Dari 203 penderita Otitis Media
Supuratif Kronis di rumah sakit haji medan tahun 2015-2016, di dapati penderita
Otitis Media Supuratif Kronis dengan kasus baru sebanyak 169 orang (83,3%)
dan kasus lama 34 orang (16,7%). Dengan didapati hasil penelitian ini, saran
peneliti yaitu kepada penderita OMSK untuk segera mencari dan menjalani
pengobatan secara tuntas agar tidak terjadi infeksi berulang dan komplikasi
serta meningkatkan daya tahan tubuh, higiene dan sanitasi dan kepada pihak
rumah sakit agar memberikan pemahaman kepada penderita dan keluarga
mengenai penyakit OMSK dengan tujuan menurunkan angka OMSK dan untuk
mengurangi jumlah penderita yang mengalami komplikasi.
Kata kunci : Prevalensi, Otitis Media Sufuratif Kronis, Rumah Sakit.
 ABSTRACT

Chronic suppurative otitis media (OMSK) is a chronic infection of the middle ear
lasting more than 2 months, characterized by tympanic membrane perforation
and persistent or absent secretion of the ear from the ear. Secret can be dilute or
thick, clear or pus. In Indonesia, according to a health survey of the vision and
hearing senses of the MOH, 1993-1996 the prevalence of OMSK was 3.1% -5.2%
of the population. This study aims to determine the prevalence of Chronic
Suppurative Otitis Media at Haji Medan General Hospital 2015-2016 based on
age, gender, type of CSOM, complication of CSC, and ear involvement. The
method used is descriptive method, with the sample used is taken from medical
record as much as 203 people. The analysis used is univariate analysis.
Result of research of Chronic Supitisal Otitis Media patient at Haji Medan
Hospital in 2015 were 87 people (42,9%) and year 2016 116 people 57,1%) from
total case 203 people. Of the 203 sufferers of Chronic Suppurative Otitis Media in
Hajj field hospital 2015-2016, were found to suffer from Chronic Otitis Media
Supuratif with 169 new cases (83.3%) and 34 cases (16.7%). With the findings of
this research, the researcher's suggestion is to the patient of OMSK to
immediately seek and undergo the complete treatment in order to avoid repeated
infections and complications as well as increase body resistance, hygiene and
sanitation and to the hospital to provide understanding to the patient and family
about the disease OMSK with the aim of reducing the number of CSC and to
reduce the number of patients who experience complications

Keywords: Prevalence, Chronic Sufurative Otitis Media, Hospital.