Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL PENYULUHAN TENTANG BRONKOPNEUMONIA

DI RUANG POLI ANAK - TUMBANG ANAK RSUD ULIN


BANJARMASIN

OLEH :
DERYANTO
IRWANSYAH
NANI PUSPAWATI
VELLY CAHAYANI
YULIA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
BANJARMASIN
2018
Lembar Persetujuan

Proposal penyuluan tentang Bronkopneumonia di poli Anak – Tumbang RSUD Ulin


Banjarmasin

Banjarmasin, Juli 2018

Menyetujui,

Preceptor Akademik Preceptor Klinik


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bronkopneumonia pada anak sampai saat ini masih merupakan masalah
kesehatan yang penting di dunia. Angka kesakitan dan kematian akibat
bronkopneumonia maupun pneumonia, khususnya di Negara berkembang, masih
cukup tinggi. Penyakit ini merupakan penyebab kematian tertinggi pada anak
usia kurang dari lima tahun sebanyak 18%, setelah prematuritas, diare, dan
malaria (WHO, 2010). Setiap tahun terdapat sekitar 155 juta kasus
bronkopneumonia maupun pneumonia di seluruh dunia dengan kematian sekitar
1,8 juta anak di bawah 5 tahun, atau sekitar 20% dari seluruh kematian balita di
seluruh dunia (Lodha et al., 2004). Sekitar 74% kasus bronkopneumonia maupun
pneumonia terjadi di 15 negara berkembang di benua Asia dan Afrika, enam di
antaranya adalah India, China, Pakistan, India, Indonesia, dan Nigeria (Gray dan
Zar, 2010). Insidensi bronkopneumonia maupun pneumonia berkisar antara 10-
20 kasus/100 anak/tahun atau sekitar 10-20% anak (Dowell et al., 2000).
Insidensi tertinggi di Asia Selatan dengan angka kejadian 0,36 kali per anak per
tahun (Gray dan Zar, 2010).
Berdasarkan sumber dan data tersebut kami tertarik untuk melaksanakan
pendidikan kesehatan kepada keluarga pasien dengan bronkopneumonia yang
dirawat jalan diruang Poli Anak - Tumbang RSUD Ulin Banjarmasin.

B. Tujuan :
Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit, sasaran mampu memahami
tentang masalah Bronkopneumonia

Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit, diharapkan sasaran dapat :
1. Menyebutkan pengertian bronkopneumonia dengan benar.
2. Menjelaskan penyebab.
3. Mengetahui tanda dan gejala
4. Menjelaskan kembali pencegahan dan penatalaksanaan
5. Menjelaskan komplikasi

C. Sasaran
Adapun sasaran dari penyuluhan ini ditujukan khususnya kepada keluarga
pasien dengan bronkopneumonia yang dirawat di Ruang Poli Anak – Tumbang
RSUD ULIN Banjarmasin
BAB II
DESKRIPSI KASUS
A. Karakteristik Sasaran
1. Orang tua atau keluarga dari pasien dengan bronkopneumonia yang dirawat
di ruang Poli Anak – Tumbang RSUD ULIN Banjarmasin
2. Pendidikan minimal SD
3. Bisa membaca, melihat, mendengar dan berbicara

B. Prinsip pembelajaran pendidikan kesehatan (sesuai karakteristik)


1. Penyuluh harus dapat berperan sebagai fasilitator yaitu membantu sasaran
agar mudah belajar, penyuluh berperan sebagai pembimbing, motivator,
katalisator, konselor atau pihak yang memepermudah jalannya proses
belajar.
2. Materi pendidikan kesehatan sesuai dengan sasaran yaitu mengenai penyakit
bronkopneumonia ( leaflet / materi terlampir).
3. Efekifitas proses belajar dilihat pada keberlangsungan proses dialog/ diskusi
dan sharing informasi/ pengalaman antar peserta kegiatan penyuluhan.
4. Penyuluh harus mampu memperhatikan perbedaan individu sesuai dengan
karakteristiknya misalnya, pendidikan.
5. Penggunaan media menekankan pada keterlibatan panca indera sasaran
suluh secara optimal pada proses pembelajaran.
6. Tempat dan lingkungan penyuluhan yang kondusif dan mendukung jalannya
kegiatan.
BAB III
METODOLOGI PENDIDIKAN KESEHATAN

A. Metode pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Evaluasi

B. Media pembelajaran
1. Leaflet
2. Lembar Balik

C. Kegiatan belajar mengajar


No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 3 menit Pembukaan : a. Menjawab
a. Membuka/memulai kegiatan dengan salam
mengucapkan salam b. Mendengarkan
b. Memperkenalkan diri c. Mendengarkan
c. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan d. Mendengarkan
d. Menyebutkan materi penyuluhan &
e. Bertanya kepada peserta apakah sudah memperhatikan
mengetahui tentangPneumonia e. Menjawab
pertanyaan
2 15 menit Pelaksanaan :
Penyampaian materi : a. Mendengarkan
a. Pengertian bronkopneumonia dan
b. Penyebab bronkopneumonia memperhatikan
c. Tanda dan Gejala bronkopneumonia b. Menjawab
d. Pencegahan dan penatalaksanaan pertanyaan
e. Komplikasi bronkopneumonia
3 5 menit Evaluasi :
Menanyakan kepada peserta tentang materi Menjawab
yang telah diberikan, dan reinforcement pertanyaan
kepada peserta yang dapat menjawab.

4 2 menit Terminasi :
a. Mengucapkan terima kasih atas peran a. Mendengarkan.
sertanya b. Menjawab
b. Mengucapakan salam penutup salam

D. Waktu pelaksanaan
30 menit terhitung dari pembukaan sampai terminasi

E. Faktor resiko terjadinya hambatan


1. Cuaca yang tidak mendukung sehingga terjadi keterlambatan kehadiran
keluarga pasien ataupun panitia penyelenggara acara
2. Kondisi pasien yang tidak memungkinkan sehingga mengharuskan keluarga
pasien mendampingi pasien.
3. Ada kesibukan keluarga pasien yang bersangkutan dengan pasien seperti :
mengambil obat, mengantar sampel, mengantar pasien melakukan
pemeriksaan penunjang
4. Faktor bosan dari keluarga pasien

F. Antisipasi meminimalkan hambatan


1. Kontrak waktu dan berikan penjelasan jika terjadi hambatan cuaca.
2. Mengobservasi pasien sebelum dilakukan pendidikan kesehatan.
3. Chek intruksi sebelum mengadakan kegiatan sehingga instruksi dapat
dilakukan sebelum atau sesudah jalannya kegiatan.
4. Memberi leaflet kepada orang tua untuk dibawa pulang kerumah yang isinya
berisikan edukasi khusus terhadap bronkopneumonia

G. Pengorganisasian
1. Penyuluh :
a. Irwansyah
2. Fasilitator :
a. Deryanto
b. Nani Puspawati
c. Yulia
3. Observer :
a. Velly Cahayani

H. Metode evaluasi
Observasi dan dokumentasi

I. Alat evaluasi
Lembar observasi
BAB IV
PENUTUP

A. Mengucapkan terima kasih atas peran sertanya


B. Mengucapakan salam penutup

KESIMPULAN
A. Evaluasi struktur
1. Peserta hadir ditempat penyuluhan.
2. Penyelenggaraan penyuluhan di ruang Poli Anak – Tumbang RSUD ULIN
Banjarmasin
3. Pengorganisasian penyelenggaran dilakukan setelah peserta penyuluhan
diseleksi.

B. Evaluasi proses
1. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
2. Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai
3. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
Lampiran 1

DESKRIPSI KASUS
A. Pengertian
Bronkopneumonia adalah salah satu jenis pneumonia yang mempunyai pola
penyebaran bercak, teratur dalam satu atau lebih area terlokalisasi di dalam bronchi dan
meluas ke parenkim paru yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme termasuk
bakteri, mikrobakteria, jamur, dan virus. (Smeltzer & Suzanne C, 2002: 572).
Bronkopneumonia adalah salah satu penyakit infeksi saluran pernafasan dengan
gejala batuk dan disertai dengan sesak nafas yang disebabkan agen infeksius seperti
virus, bakteri, mycoplasma (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru
yang disertai eksudasi dan konsolidasi. (Whaley & Wong, 2000)
Bronkopneumonia adalah salah satu penyakit infeksi saluran pernafasan dengan
gejala batuk dan disertai dengan sesak nafas yang disebabkan agen infeksius seperti
virus, bakteri, mycoplasma (fungi), dan aspirasi subtansi asing berupa radang paru-paru
yang disertai eksudat dan konsulidasi (Hidayat, 2001).

B. Etiologi
Sebagian besar Bronkopneumonia disebabkan oleh mikroorganisme (virus/bakteri)dan
sebagian kecil disebabkan oleh hal lain misalnya bahan kimia ( hidrokarbon, lipoid
substances)/ benda asing yang teraspirasi. Faktor penyebab Bronkopneumonia (Wahid &
Suprapto, 2013)
1. Bakteri: Streptococcus Pneumonia, Staphylococcus Aureus.
2. Virus: Infuenza, Parainfluenza, Adenovirus, Virus Sinsisial Pernafasan, Hantara
Virus,Virus Herves Simpleks, Citomegalos Virus, Mycoplasma, Pneumococus,
streptococcus, Staphylococcus.
3. Jamur: Candididasis, Histoplasmosis, Aspergifosi, Blastomyces Dermatitis,
Cryptococcus, Coccidimmitis.
4. Kimiawi: aspirasi hidrokarbon Alifatik.

C. Tanda dan Gejala


Menurut Brunner & Suddarth (2013: 458) Gambaran klinis beragam bergantung pada
organisme dan penyebab penyakit pasien.
1. Menggigil mendadak dan cepat berlanjut menjadi demam (38,5ºC sampai 40,5ºC).
2. Batuk
3. Sesak napas
4. Sputum purulent, berwarna seperti karat, bercampur darah, kental, atau hijau
bergantung pada agen penyebab.
5. Nadi cepat dan memantul dapat meningkat 10 kali/menit per 1º peningkatan suhu
tubuh (Celcius).
6. Tanda lain : infeksi saluran nafas atas, sakit kepala, demam derajat rendah, nyeri
pleuritik, myalgia, ruam, dan faringitis, setelah beberapa hari sputum mukoid dan
mukopurulen dikeluarkan.

D. Pencegahan dan penatalaksanaan


1. Pencegahan
Bronkopneumonia pada anak dapat dicegah dengan beberapa cara, seperti:
a. Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama. Hal tersebut merupakan
langkah penting untuk memastikan bayi Anda mendapatkan gizi yang cukup serta
membangun kekebalan alami terhadap bakteri maupun virus
b. Memberikan vaksin yang disarankan oleh dokter dalam satu tahun pertama
kelahiran
c. Menjaga kebersihan lingkungan
d. Membiasakan anak untuk hidup sehat seperti tidak jajan sembarangan dan mencuci
tangan sebelum makan.
2. Penatalaksanaan
a. Medis
Terapi oksigen, fisioterapi. Hidrasi bila ringan hidrasi oral, tetapi jika berat
dehidrasi dilakukan secara parenteral.

b. Farmakologi
Pemberian antibiotik terpilih seperti penisilin diberikan secara intramuscular 2 x
600.000 unit sehari. Penisilin diberikan sekurang-kurangnya seminggu sampai
klien tidak mengalami sesak nafas lagi selama 3 hari dan tidak ada komplikasi
lain. Untuk klien yang alergi terhadap penisilin dapat diberikan Eritromisin.
Tetrasiklin jarang digunakan untuk pneumonia karena banyak yang resisten.
Pemberian Sefalosporin harus hati-hati untuk klien untk alergi tehadap Penisilin
karena dapat menyebabkan reaksi hipersensitif silangterutama pada tipe
anafilaksis. Dalam 12 sampai 36 jam, setelah pemberian Penisilin, suhu, denyut
nadi, frekuensi pernafasan menurun serta nyeri pleura menghilang. Pada ± 20 %
klien, demam berlanjut sampai lebih dari 48 jam setelah obat dikonsumsi.
c. Aktivitas/latihan
Istirahat cukup, latihan aktivitas disesuaikan.
d. Diet
Kalori, protein, vitamin mineral dan asupan cairan cukup.
e. Penkes
- Ajarkan cara fisioterapi dada
- Ajarkan cara mengatasi demam dan batuk

E. Komplikasi
1. Hipotensi dan syok
2. Gagal pernapasan
3. Atelektasis
4. Efusi pleura
5. Delirium
Lampiran 2

Lembar observasi

No Kegiatan Ya Tidak
1 Evaluasi struktur
a. Peserta hadir ditempat penyuluhan.
b. Penyelenggaraan penyuluhan di ruang anak IIA
c. Pengorganisasian penyelenggaran dilakukan setelah
peserta penyuluhan diseleksi
2 Evaluasi proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai
selesai
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab
pertanyaan secara benar

3 Evaluasi Hasil
a. Peserta mampu menyebutkan pengertian
bronkopneumonia dengan benar.
b. Peserta mampu menjelaskan penyebab.
c. Peserta mengetahui tanda dan gejala
d. Peserta mampu menjelaskan kembali pencegahan
dan penatalaksanaan
e. Peserta mampu menjelaskan komplikasi

Skor

Keterangan :
Skor 1-3 : Kurang
Skor 4-7 : Cukup
Skor 8-11 : Baik
\

I. Pengertian
Bronkopneumonia pada anak adalah radang
paru-paru yang mengenai satu atau beberapa lobus
paru-paru yang ditandai dengan adanya bercak-
bercak infiltrat yang disebabkan oleh
bakteri,virus, jamur dan benda asing.

2. Virus : Respiratory syntical virus,


virus influenza, virus sitomegalik. 4. Faktor lain yang mempengaruhi
3. Jamur : Citoplasma Capsulatum, timbulnya Bronchopnemonia adalah
daya tahan tubuh yang menurun
Criptococcus Nepromas, Blastomices
misalnya akibat malnutrisi energi
Dermatides, Cocedirides Immitis, protein (MEP), penyakit menahun,
pengobatan antibiotik yang tidak
Aspergillus Sp, Candinda Albicans,
sempurna.
Mycoplasma Pneumonia. Aspirasi
benda asing.
II. Etiologi
Bronkopneumonia pada anak ini umumnya
disebabkan oleh :

1. Bakteri : Diplococus Pneumonia,


Pneumococcus, Stretococcus
Hemoliticus Aureus, Haemophilus
Influenza, Basilus Friendlander
(Klebsial Pneumoni),
Mycobacterium Tuberculosis
BRONKOPNEUMONIA PADA ANAK

III. Tanda dan gejala bronkopneumonia pada


anak
1. Sesak nafas.
2. Batuk. IV. Cara perawatan Bronkopneumonia pada
3. Demam tinggi (39-40O C disertai menggigil). anak.
4. Gelisah 1. Beri kompres jika anak demam.. DISUSUN OLEH :
5. Diare. 2. Jika anak muntah dan diare berikan minum DERYANTO
6. Kejang, sakit kepala, dan nyeri otot. yang banyak. IRWANSYAH
NANI PUSPAWATI
7. Kebiruan pada hidung dan mulut. 3. Longgarkan pakaian jika anak sesak nafas. VELLY CAHAYANI
8. Anoreksia dan susah menelan 4. Segera bawa ke unit pelayanan kesehatan YULIA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


PROFESI NERS
SUAKA INSAN BANJARMASIN
2018

Anda mungkin juga menyukai