Anda di halaman 1dari 10

SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI 2015

Institut Teknologi Nasional Malang


ISSN: 2407 – 7534

Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode Simple


Additive Weighting Untuk Penentuan Guru Berprestasi

Alexius Endy Budianto¹, Eris Dianawati²


1)Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kanjuruhan Malang
e-mail: 2) endybudianto@yahoo.com, endybudianto@unikama.ac.id

ABSTRAK

Proses evaluasi kinerja guru pada Sekolah Menengah Pertama di Malang mempunyai
kelemahan yang terjadi yaitu Indeks Prestasi (IP) setiap guru belum dapat menentukan grade
atau tingkat untuk penentuan guru berprestasi secara langsung. Dan pada setiap Sekolahan
dilakukan evaluasi kinerja guru hanya dengan mengevaluasi pengajaran yang dilakukan oleh
guru kepada siswa. Tetapi tidak meliputi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
sehingga belum adanya pemberian penghargaan terhadap guru yang berprestasi dengan
meliputi kriteria atau penilain tersebut. Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode
Simple Additive Weighting (SAW), bertujuan untuk membangun sistem pendukung keputusan
dengan metode Simple Additive Weighting (SAW) yang mendukung para pengambil keputusan
dalam penentuan guru berprestasi di Sekolah Menengah Pertama di Malang dan dapat dijadikan
landasan dalam memberikan penghargaan terhadap guru sehingga dapat bermanfaat bagi
kemajuan peningkatan kualitas akademik dan kelembagaan.
Hasil Kesimpulan dari Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode Simple
Additive Weighting (SAW) untuk Penentuan Guru Berprestasi ini terbukti dapat digunakan
sebagai media alternatif dalam membantu menentukan guru berprestasi menurut kriteria–
kriteria yang telah ditentukan yaitu kriteria pengajaran, penelitian dan pengabdian.

Keywords: Sistem Pendukung Keputusan, Penentuan Guru Berprestasi

ABSTRACT

Faculty performance evaluation process at the Junior High School in Malang has a weakness
that occurs the Achievement Index (IP) each lecturer has not been able to determine the grade or
level for the determination of outstanding Teacher directly. And at every university faculty
performance evaluation only to evaluate the teaching is done by the lecturer to the students. But
does not include research and community service. so the lack of awards to outstanding faculty to
include the criteria or assessment. Decision Support System Using Simple Additive Weighting
Method (SAW), aims to build a decision support system Simple Additive Weighting method (SAW)
that supports decision makers in determining the achievement Teacher at the Junior High School
in Malang and can be used as a foundation to pay tribute to the teachers so as to be useful to the
advancement of academic and institutional quality improvement.
Conclusions The results of the Decision Support System Using Simple Additive Weighting
Method (SAW) for the Determination of Outstanding Teacher is shown to be used as an alternative
medium in helping to determine the outstanding Teacher according to the criteria that have
determined the criteria of teaching, research and service.

Keywords: Decision Support Systems, Determination Achievement Teacher

SENATEK 2015 | Malang, 17 Januari 2015 508


SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI 2015
Institut Teknologi Nasional Malang
ISSN: 2407 – 7534

Pendahuluan

Perkembangan teknologi informasi sekarang ini berkembang dengan begitu pesatnya,


sehingga segala bentuk arus informasi dapat dengan mudah diperoleh. Komputer saat ini telah
menjadi suatu hal yang sangat berperan di masyarakat. Perkembangan ini tidak hanya terjadi di
Negara maju saja namun juga di Negara berkembang. Komputer sebenarnya tidak berbeda
dengan produk teknologi lainnya seperti kereta api, pesawat terbang, mobil, televisi, dan lain-
lain. Apa yang membedakan komputer dengan produk lainnya adalah kemampuannya untuk
dapat diprogram guna melaksanakan berbagai macam tugas dengan kecepatan yang tinggi. Pada
dasarnya tugas manusia dalam aktifitas sehari-hari sangat padat dan dipenuhi berbagai macam
kesibukan, sehingga untuk mempermudah pekerjaannya manusia membutuhkan sesuatu yang
dapat membantu mengurangi beban pekerjaan mereka. Oleh karena itu, teknologi informasi
sangat dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat dewasa ini. Masyarakat dapat merasakan
layanan teknologi informasi dan berbagai teknologi yang dikembangkan berdasarkan pada
perangkat komputer.
Kegunaan komputer tidak hanya sebagai penyimpan dan pengolah data, melainkan mampu
mengkaji informasi bagi pengguna, sehingga mampu menyediakan pilihan untuk mendukung
pengambilan keputusan yang dapat dilakukan (Sri Eniyati, 2010). Pengambilan keputusan
merupakan aktifitas utama manajemen yang sangat menentukan keberadaan suatu
organisasi. Kesalahan dalam pengambilan keputusan dapat berakibat fatal terhadap suatu
organisasi. Karena aktivitas ini sangat penting, maka para ahli manajemen senantiasa
mencari sistem, metode dan teknologi yang dapat membantu manajemen dalam melaksanakan
tugas tersebut. Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi,
dikembangkanlah berbagai sistem pembantu manajemen diantaranya Sistem Pendukung
Keputusan (SPK) yang berbasis komputer (Computer Based Decision Support System).
Sistem ini adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang dirancang untuk
meningkatkan efektifitas pengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang bersifat
semi terstruktur atau tidak terstruktur. Dalam rangka memberikan penghargaan kepada guru
yang telah bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta pengabdian kepada masyarakat,
maka dari itu guru berhak mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan kinerja
akademiknya.
Sistem penghargaan terkait dengan aspirasi dan motivasi di kalangan guru ini diharapkan
menjadi salah satu cara dalam pengembangan manajemen akademik di Sekolahan. Selain itu
sistem penghargaan akan merupakan salah satu unsur penting dan memiliki peran dalam
menumbuh kembangkan suasana akademik, yang pada akhirnya dapat mempercepat
perkembangan masyarakat ilmiah masa kini dan masa depan sesuai dengan yang diharapkan.
Sistem penghargaan ini harus sejalan dan sesuai dengan harkat dan martabat guru sebagai
penggali dan pengembang ilmu, teknologi, dan seni serta budaya, dan pengabdian kepada
masyarakat.

MetodePenelitian/Pengabdian Kepada Masyarakat

Metodologi yang digunakan dalam mengerjakan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Observasi
Melakukan pengamatan secara langsung kepada sekolahan yang akan dilakukan penelitian,
dengan melihat suasana kelas ketika pembelajaran sedang berjalan serta mendatangi ruang
guru dan menganalisa secara langsung.

SENATEK 2015 | Malang, 17 Januari 2015 509


SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI 2015
Institut Teknologi Nasional Malang
ISSN: 2407 – 7534

Wawancara
Melakukan wawancara untuk mengumpulkan data – data yang diperlukan berkaitan
dengan penentuan guru berprestasi. Yaitu dilakukan tanya jawab langsung kepada sumber-
sumber yang berhubungan dengan penelitian yaitu dengan Kepala Sekolah
Studi Pustaka
Mempelajari dan memahami landasan teori yang berkaitan dengan masalah yang akan
dibahas yaitu masalah yang berkaitan dengan sistem pendukung keputusan untuk penentuan
guru berprestasi.
Analisis dan Desain Sistem
Membuat dan merancang sistem pendukung keputusan Menggunakan Metode Simple
Additive Weighting (SAW) untuk Penentuan Guru Berprestasi.
Implementasi pada Program
Pada tahap ini rancangan yang akan dibuat diimplementasikan pada sistem pendukung
keputusan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW) untuk Penentuan Guru
Berprestasi berbasis web dengan PHP dan MySQL.
Uji Coba Program
Melakukan uji coba terhadap sistem yang sudah dirancang. Proses ini diperlukan untuk
memastikan bahwa tidak ada kesalahan dalam sistem dan untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan dari sistem yang telah dibuat.

Hasil danPembahasan

Analisa Kebutuhan Umum


Sistem yang dikembangkan adalah sebuah sistem perangkat lunak yang dapat membantu
dalam pengambilan keputusan atau biasa disebut DSS yaitu sistem pendukung keputusan untuk
penentuan guru berprestasi menggunakan sebuah metode Simple Additive Weighting (SAW).
Bagian ini menjelaskan kebutuhan sistem yang digunakan baik kebutuhan fungsional dan non-
fungsional perangkat lunak. Desain sistem diimplementasikan menggunakan Data Flow
Diagram (DFD), Conseptual Data Model (CDM), Physical Data Model (PDM), dan Flowchart.
Pembuatan user interface menggunakan pemrograman PHP dengan tools Dreamweaver.
Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional perangkat lunak adalah kebutuhan akan fungsi dan utilitas
perangkat lunak yang akan dibuat. Dengan kebutuhan fungsional ini akan dapat dilihat apa saja
yang akan dapat dilakukan oleh perangkat lunak. Di bawah ini dijelaskan beberapa kebutuhan
sistem baik dari segi pengguna maupun dari sistem yang digunakan, seperti dijelaskan pada
tabel di bawah ini:

Tabel 1. Analisa Kebutuhan Sistem


No Aktivitas Kebutuhan pengguna Kebutuhan sistem
1. Pengguna Pada proses ini pengguna menjalankan Sistem dapat berjalan pada semua
menjalankan sistem pada semua perangkat browser perangkat browser.
aplikasi pada yaitu pada Mozilla Firefox, Google
browser. Chrome, serta Internet Ekplorer.
2. Login pengguna Pada proses ini petugas evaluasi kinerja Sistem dapat berjalan apabila dari
guru, pimpinan, guru dan admin dapat masing-masing pengguna melakukan login
melakukan login. dengan menggunakan id yang sudah
terdaftar.
3. Pengguna Pengguna memasukan username dan Sistem akan mengecek apakah username
memasukan password, dan password tidak bersifat dan password cocok dengan yang ada pada
username dan cashsensitif yang artinya pengguna bisa database, jika cocok maka pengguna dapat
password mempunyai password yang melakukan aktifitas pada sistem aplikasi
menggabungkan angka, huruf kecil serta penentuan guru berprestasi.
huruf kapital.

SENATEK 2015 | Malang, 17 Januari 2015 510


SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI 2015
Institut Teknologi Nasional Malang
ISSN: 2407 – 7534

No Aktivitas Kebutuhan pengguna Kebutuhan sistem

4. Pengguna Pada proses ini yang bertugas adalah Sistem akan menampilkan data – data
melakukan proses admin dan petugas. Yang artinya admin kriteria, dan memberikan tempat untuk
data kriteria. dan petugas dapat melakukan proses admin dan petugas untuk melakukan
insert, update, view dan delete data insert, update, view dan delete data
kriteria. kriteria.
5. Pengguna Pada proses ini yang bertugas adalah Sistem akan menampilkan data – data
melakukan proses admin dan petugas. Yang artinya admin kriteria, dan memberikan tempat untuk
data kriteria. dan petugas dapat melakukan proses admin dan petugas untuk melakukan
insert, update, view dan delete data insert, update, view dan delete data
kriteria. kriteria.
6. Manajemen sistem Pada proses ini yang bertugas adalah Sistem menerima id admin dan
admin. Admin melakukan proses insert, memberikan tempat untuk melakukan
update, view dan delete data alternatif, proses insert, update, delete, view data
kriteria, klasifikasi dan analisa guru alternatif, kriteria, dan proses analisa
berprestasi. Serta dapat melihat data – guru berprestasi.
data pengguna yang berhubungan dengan
sistem.
7. Proses perhitungan Pada proses ini pengguna menginputkan Sistem akan memproses metode SAW
dengan data alternatif, data kriteria, data yang sudah dimasukan data – data
menggunakan himpunan kriteria untuk masing – masing alternatif, dan diberi bobot penilaian
metode Simple alternatif dan kemudian memilih bobot sesuai dengan kriteria-kriteria yang ada.
Additive Weighting kriteria mana yang paling tertinggi yang
(SAW) nantinya akan digunakan dalam
perhitungan SAW.
8. Melihat hasil Hasil analisa guru ini didapatkan ketika Sistem akan menunjukkan laporan hasil
analisa guru pengguna memasukan masing – masing penentuan guru berprestasi dimulai dari
berprestasi bobot kriteria penilaian yang nantinya menampilkan data alternatif beserta
akan diproses oleh sistem. kriteria masing – masing alternatif.
Kemudian ditampilkan hasil normalisasi
dari masing – kriteria, dan yang terakhir
ditampilkan hasil perangkingan dari
masing – masing alternatif. Kemudian
sistem akan memberitahukan alternatif
mana yang akan disarankan sebagai guru
berprestasi.
9. Laporan Hasil Pada proses ini, petugas akan mencetak Sistem akan memproses agar petugas
Penentuan Guru hasil penentuan guru berprestasi dalam dapat mencetak hasil penentuan guru
Berprestasi bentuk Microsoft Office Word. berprestasi.

Kebutuhan Non Fungsional


Untuk kebutuhan non fungsional, dibutuhkan user friendly interfacing yaitu interface harus
mudah dipahami, rendah interaksi, tata letak Form standard dan berorientasi pada
kesederhanaan dengan mengedepankan karakteristik user yang awam teknologi dan
membutuhkan tingkat visibility (jarak penglihatan) tinggi. Pada Sekolah Menengah Pertama di
Malang yang memakai sistem pendukung keputusan penentuan guru berprestasi adalah civitas
akademik yaitu pimpinan Sekolahan dan petugas evaluasi kinerja guru.

Desain Sistem

Perangkat yang digunakan untuk memodelkan suatu sistem diantaranya adalah: Context
Diagram (CD), Data Flow Diagram (DFD), Conceptual Data Model (CDM), Physical Data Model
(PDM), Flowchart.

Context Diagram (CD)


Context Diagram dalam DFD bisa disebut sebagai DFD level-0. Di dalam context diagram
terdapat bagian-bagian penting yaitu, beberapa entitas yang meliputi admin, petugas, guru serta

SENATEK 2015 | Malang, 17 Januari 2015 511


SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI 2015
Institut Teknologi Nasional Malang
ISSN: 2407 – 7534

pimpinan, bagian penting yang lainnya adalah proses sistem pendukung keputusan untuk
penentuan guru berprestasi dan arus data yang menghubungkan antara entitas admin, petugas,
guru serta pimpinan dengan sistem. Berikut adalah context diagram sistem pendukung
keputusan untuk penentuan guru berprestasi:

Gambar 1. Context Diagram (DFD Level 0)


DFD Level 0 terdiri dari satu simbol proses untuk identifikasi aplikasi yang
menggambarkan keseluruhan sistem dan empat entitas yang berinteraksi dengan sistem yaitu
admin, pimpinan sekolahan, guru dan petugas evaluasi kinerja guru. Untuk entitas admin, data
yang masuk ke sistem adalah data login, data kriteria, data himpunan kriteria, data guru, data
klasifikasi dan data analisa guru. Sedangkan data yang masuk ke entitas admin dari sistem
adalah data konfirmasi login, data konfirmasi kriteria, data konfirmasi himpunan kriteria, data
konfirmasi guru, data konfirmasi klasifikasi, dan data konfirmasi analisa guru. Untuk entitas
petugas evaluasi kinerja guru, data yang masuk ke sistem adalah data login. Sedangkan data
yang masuk ke entitas admin dari sistem adalah data konfirmasi login, data konfirmasi kriteria,
data konfirmasi himpunan kriteria, data konfirmasi guru, data konfirmasi klasifikasi, dan data
konfirmasi analisa guru.
Untuk entitas pimpinan sekolahan yaitu data yang masuk ke sistem adalah data login, dan
data yang masuk ke entitas pimpinan sekolahan dari sistem adalah data konfirmasi login, data
konfirmasi guru, data perhitungan analisa guru dan data kriteria. Dan yang terakhir adalah
entitas guru, data yang masuk kedalam sistem adalah data login, data klasifikasi dan data guru,
sedangkan data yang masuk kedalam entitas guru adalah data konfirmasi login, data guru, dan
data klasifikasi.
Context Diagram (CD) atau DFD level 0 di atas apabila dilakukan pemilahan
(Decomposition) akan didapatkan level berikutnya yaitu DFD level 1. Terdapat beberapa proses
dalam DFD level 1 ini, yang akan menghasilkan gambaran tujuan data yang selanjutnya akan
menghasilkan bentuk entitas yang dapat digunakan sebagai database.

Data Flow Diagram Level 1 (DFD Level 1)


DFD pada level 1 ini adalah proses selanjutnya dari DFD level 0, dimana akan membahas
secara keseluruhan entitas yaitu entitas admin, entitas petugas, entitas pimpinan serta entitas
guru berhubungan dengan sistem yang didalamnya terdapat olah data login, olah data kriteria,
olah data guru, olah data himpunan kriteria, olah data klasifikasi serta olah data perhitungan
analisa guru. Semua entitas tersebut juga akan berhubungan dengan database. Dalam database
terdapat beberapa tabel yaitu tabel login, tabel kriteria, tabel himpunan, tabel alternatif (guru),
serta tabel klasifikasi yang akan menyimpan seluruh proses pada sistem. DFD level 1 secara
keseluruhan dari sistem ini dapat digambarkan sebagai berikut:

SENATEK 2015 | Malang, 17 Januari 2015 512


SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI 2015
Institut Teknologi Nasional Malang
ISSN: 2407 – 7534

Gambar 2. DFD Level 1

Data Flow Diagram (DFD) level 1 menjelaskan proses yang terjadi didalam sistem dan
merupakan penjabaran dari diagram konteks. DFD Level 1 mempunyai 6 proses yang
menggambarkan aliran data dan interaksi antara bagian pimpinan, petugas, guru dan admin
dengan sistem. Proses yang terjadi di DFD Level 1 yaitu, proses olah data login, proses olah data
kriteria, proses olah data guru, proses olah data klasifikasi, proses olah data himpunan kriteria
serta proses olah data perhitungan analisa guru.
Proses olah data login adalah proses dimana semua entitas yaitu entitas admin, petugas,
guru dan pimpinan dapat mengolah proses login. Proses olah data login dimana dari semua
entitas data yang masuk kedalam proses olah data login adalah username dan password dari
masing – masing entitas. Sedangakan data yang masuk ke entitas dari proses olah data login
adalah data konfirmasi login. Proses olah data kriteria dimana dari entitas admin data yang
masuk adalah data-data kriteria yang akan diproses dan diolah data kriteria dan disimpan pada
database kriteria. Setelah itu data yang disimpan pada database kriteria akan diproses dan
ditampilkan kembali kepada entitas admin. Sedangkan untuk entitas petugas dan pimpinan
sistem akan menampilkan konfirmasi data kriteria.
Proses olah data himpunan kriteria dimana dari entitas admin data yang masuk adalah
data-data himpunan kriteria yang akan diproses dan diolah data himpunan kriteria dan
disimpan pada database himpunan. Setelah itu data yang disimpan pada database himpunan
akan diproses dan ditampilkan kembali kepada entitas admin. Sedangkan untuk entitas petugas,
sistem akan menampilkan konfirmasi data himpunan kriteria. Proses olah data guru dimana
dari entitas admin data yang masuk adalah data-data guru yang akan diproses dan diolah data
guru dan disimpan pada database alternatif. Setelah itu data yang disimpan pada database
alternatif akan diproses dan ditampilkan kembali kepada entitas admin. Pada proses olah data
guru ini, guru juga dapat memasukkan data – data guru kedalam sistem yang nantinya akan
ditampilkan kembali oleh sistem. Sedangkan untuk entitas pimpinan dan petugas sistem akan
menampilkan proses olah data guru.
Proses olah data klasifikasi dimana dari entitas admin dan entitas guru, data yang masuk
adalah data-data klasifikasi yang akan diproses dan diolah data klasifikasi dan disimpan pada
database klasifikasi. Setelah itu data yang disimpan pada database klasifikasi akan diproses dan
ditampilkan kembali kepada entitas admin dan entitas guru. Sedangkan untuk entitas petugas,
sistem akan menampilkan proses olah data klasifikasi.
Yang terakhir adalah proses perhitungan analisa guru dimana dari entitas admin data yang
masuk adalah data-data perhitungan analisa guru yang akan diproses dan diolah data
perhitungan analisa guru. Kemudian data-data yang tersimpan pada database kriteria, database
SENATEK 2015 | Malang, 17 Januari 2015 513
SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI 2015
Institut Teknologi Nasional Malang
ISSN: 2407 – 7534

himpunan, database alternatif, dan database klasifikasi diproses kembali pada perhitungan
analisa guru dan ditampilkan hasil analisa guru kepada entitas admin. Sedangkan untuk entitas
petugas dan entitas pimpinan, sistem akan menampilkan proses perhitungan analisa guru.

Data Flow Diagram Level 2 (DFD Level 2) dari Proses Login

Gambar 3. DFD Level 2 Proses Login

DFD level 2 proses login menjelaskan bahwa user yaitu entitas admin, entitas, petugas,
entitas pimpinan dan entitas guru harus menginputkan username dan password terlebih dahulu
sebelum memasuki sebuah sistem. Setelah menginputkan username dan password, sistem akan
mengecek apakah username dan password tersebut cocok dengan data yang akan ada di tabel
login yang sebelumnya sudah diinputkan oleh user. Jika cocok maka entitas admin, entitas
pimpinan, entitas guru dan entitas petugas evaluasi kinerja guru berhasil masuk kedalam
sistem. Jika username atau password tidak cocok maka tidak dapat melakukan proses login atau
tidak dapat masuk ke dalam sistem aplikasi pendukung keputusan penentuan guru berprestasi.
Untuk entitas admin dapat mengetahui user yang berhubungan dengan sistem, Dan user juga
dapat mengganti password sesuai dengan keinginannya.
Data Flow Diagram Level 2 (DFD Level 2) dari Proses Olah Data Klasifikasi

Gambar 4. DFD Level 2 Proses Olah Data Klasifikasi


Dalam DFD level 2 proses olah data klasifikasi terdapat dua proses yaitu proses olah data
klasifikasi sendiri dan proses edit data klasifikasi. Pada olah data klasifikasi akan ditampilkan
data guru yang diambil dari tabel alternatif, kemudian dilakukan edit data klasifikasi yang
datanya diperoleh dari tabel kriteria yang telah berhubungan dengan tabel alternatif dan
kemudian ditampilkan kembali pada proses olah data klasifikasi. Jadi pada setiap data alternatif
telah mempunyai data kriterianya masing – masing.

SENATEK 2015 | Malang, 17 Januari 2015 514


SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI 2015
Institut Teknologi Nasional Malang
ISSN: 2407 – 7534

Data Flow Diagram Level 2 (DFD Level 2) Proses Perhitungan Analisa Guru
Berprestasi

Gambar 5. DFD Level 2 Proses Perhitungan Analisa Guru Berprestasi


Dalam DFD Level 2 proses perhitungan analisa guru berprestasi terdapat lima proses yang
dimulai dari analisa guru yang kemudian sistem akan menampilkan data kriteria yang akan
ditentukan bobot dari setiap kriteria tersebut. Setelah itu dilakukan proses yaitu perhitungan
antar kriteria, perhitungan bobot alternatif yang akan menampilkan hasil analisa guru
berprestasi. Dari proses hasil analisa tersebut akan ditampilkan kembali ke entitas admin.

Conceptual Data Model (CDM)

Gambar 6. Conceptual Data Model (CDM) sistem


ERD di atas menjelaskan relasi atau hubungan antar tabel pada sistem pendukung
keputusan penentuan guru berprestasi. Tabel-tabel yang saling berelasi di atas menunjukkan
proses tersimpannya data berupa record-record yang dapat digunakan pada tabel yang saling
berhubungan. Terdapat field pada tabel kriteria yang merupakan hasil relasi dengan tabel
himpunan yang bersifat one to many, sedangkan tabel himpunan berelasi dengan tabel alternatif
yang bersifat many to many yang akhirnya terciptanya tabel baru yaitu tabel klasifikasi.
Sedangkan pada tabel login tidak berelasi dengan tabel manapun.

SENATEK 2015 | Malang, 17 Januari 2015 515


SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI 2015
Institut Teknologi Nasional Malang
ISSN: 2407 – 7534

Physical Data Model (PDM)

Gambar 7. Physical Data Model (PDM) dari CDM yang Telah Digenerate
Hasil generate dari Conceptual Data Model (CDM) menghasilkan Physical Data Model
(PDM). PDM menunjukkan hasil relasi antar tabel. Field-field yang saling berhubungan
menunjukkan jalannya penyimpanan data dari satu tabel ke tabel lainnya. Record yang telah
masuk ke dalam tabel akan digunakan untuk perhitungan dalam metode SAW.

Kesimpulan
Berdasarkan pembuatan Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode Simple
Additive Weighting (SAW) untuk Penentuan Guru Berprestasi ini, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa Untuk membangun Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode
Simple Additive Weighting (SAW) untuk Penentuan Guru Berprestasi dibuat melalui tahap–
tahap yaitu tahap observasi, wawancara, perancangan sistem, pembuatan program serta
implementasi program yang diperoleh hasil output berupa grade atau tingkatan atau ranking
untuk penentuan guru berprestasi. Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode Simple
Additive Weighting (SAW) untuk Penentuan Guru Berprestasi ini terbukti dapat digunakan
sebagai media alternatif dalam membantu menentukan guru berprestasi menurut kriteria–
kriteria yang telah ditentukan yaitu kriteria pengajaran, penelitian dan pengabdian.

Acuan Rerefensi
[1] Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan
Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Andi.Yogyakarta , [2] Andri Kristanto. 2008.
Perancangan Sistem Informasi Dan Aplikasinya. Gaya Media. Yogyakarta [3] Darmastuti,
Destriyana. 2013. Implementasi Metode Simple Additive Weighting (Saw) Dalam Sistem
Informasi Lowongan Kerja Berbasis Web Untuk Rekomendasi Pencari Kerja
Terbaik.(http://jurnal.untan.ac.id/ index.php/ justin/ article/view/2658), [4] Gordon B. Davis. 1991.
Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian 1. PT Pustaka Binamas Pressindo.
Jakarta [5] Jogiyanto HM. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur
Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi. Yogyakarta. [6] Jogiyanto HM. 2005. Analisis & Desain
Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi. Yogyakarta.
[7] Kusumadewi, S. Hatati, S. Harjoko, A. dan Wardoyo, R. 2006. Fuzzy Multi-Attribute Decision
Making (FUZZY MADM), Graha Ilmu, Yogyakarta. [8] Maulana, Karman. 2011. Sistem
Pendukung Keputusan Penilaian Karyawan Berprestasi Berdasarkan Kinerja Berbasis Web
Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP ).

SENATEK 2015 | Malang, 17 Januari 2015 516


SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI 2015
Institut Teknologi Nasional Malang
ISSN: 2407 – 7534

Daftar Pustaka

1. Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan
Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Andi.Yogyakarta.
2. Andri Kristanto. 2008. Perancangan Sistem Informasi Dan Aplikasinya. Gaya Media.
Yogyakarta.
3. Darmastuti, Destriyana. 2013. Implementasi Metode Simple Additive Weighting (Saw)
Dalam Sistem Informasi Lowongan Kerja Berbasis Web Untuk Rekomendasi Pencari
Kerja Terbaik.(http://jurnal.untan.ac.id/index.php/justin/article/view/2658)
4. Gordon B. Davis. 1991. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian 1. PT
Pustaka Binamas Pressindo. Jakarta.
5. Jogiyanto HM. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori
dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi. Yogyakarta.
6. Kartiko, Dani. 2010. Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Beasiswa di
PT.Indomarco Prismatama Cabang Bandung.
(http://www.scribd.com/doc/.../jbptunikompp-gdl-danikartik-22470-19-20.unik-)
7. Kusumadewi, S. Hatati, S. Harjoko, A. dan Wardoyo, R. 2006. Fuzzy Multi-Attribute
Decision Making (FUZZY MADM), Graha Ilmu, Yogyakarta.
8. Maulana, Karman. 2011. Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Karyawan Berprestasi
Berdasarkan Kinerja Berbasis Web Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP ).
(http://repository. upnyk.ac.id/ 1088/1 /skripsi.pdf)

SENATEK 2015 | Malang, 17 Januari 2015 517

Anda mungkin juga menyukai