Anda di halaman 1dari 50

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................................. i
DAFTA R STILAH DAN SINGKATAN .................................................... iii
TIM PENYUSUN .................................. ......................;. ........................ v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................... .'.......................... vii ·
DAFTAR TABEL .................................................................................. viii
DAFTAR Si ........................................................................................ ix

BAB . PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Dasar Hukum ...........................................................................3
C. Ruang Lingkup ....................................................................... 4
D. Tujuan Pedoman .....................................................................5
E. Sasaran Pedoman ........................................................................... 5
BAB II. KONSEP DASAR PUSKESMAS DAN UPAYA
KEPERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT
A. Konsep Dasar Puskesmas ................................•. ................. 6
B. Upaya Dan Az.as Penyelenggaraan Puskesmas ....................... 7
C. Upaya Keperawatan Kesehatan Sebagai Upaya
Kesehatan Puskesmas. ................................................................... 9
BAB II. PERAN FUNGSI,TANGGUNG JAWAB, .
KOMPETENSI, MEKANISME KEGIATAN PERAWAT
KESEHATAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS
A. Peran dan Fungsi .................................................:..... 12 ·
B. Tanggung Jawab dan Kewenangan ........................................ 18
C. Kompetensi Perawat Puskesmas ............................................. 19
D. Kegiatan Perawat Puskesmas Yang Mendukung
pencapaian indiKator SPM Bidang Kesehatan ........................ 21
E. PRINSIP DAN MEKANISME KEGIATAN .......................................... 30
BAB V. PENYEUAAN KEGIATAN PERAWAT KESEHATAN
MASYARAKAT DI PUSKESMAS
A. Pengertian ........................................................................................ 33
B. Tujuan Lingkup Penyeliaan .................................................... 33
C. Jenjang Penyeliaan ........................................................................ 34
D. Metode Penyeliaan .........................................................................35
BAB V. PEMANTAUAN DAN PENILAIAN KERJA PERAWAT
DI PUSKESMAS
A. Indikator Kerja ........................................................... 37 ·
B. Pencatatan dan Pelaporan ..................................................... 44
C. Pemantauan dan Penilaian ..................................................... 45
BAB V. PENUTUP .................................................................................... 46
DAFTAR KEPUSTAKAAN.......................................................................................... 47
LAMPIRAN- LAMPIRAN ...........................................................................................49

Subdit keperawatan Dasar dan Komunitas, 2004 IX


BAB I
'PEN DAHULUAN
A. LATAR BELAK.ANG

Pembangunan kesehatan sesuai dengan Indonesia Sehat 2010, bertujuan


meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tinginya.
Hal tersebut sejalan dengan salah satu komitmen global yakni Millenium
Development Goals (MDGs), dimana sektor kesehatan mempunyai peran
cukup besar antara lain dalam menurunkan angka kematian ibu dan angka
kematian bayi, meningkatkan kesehatan ibu maternal, pemberantasan
penyakit menular dan dalam rangka eradikasi kemiskinan.

Dengan berlakunya azas desentralisasi, maka penyelenggaraan


pembangunan termasuk pembangunan kesehatan menjadi tanggungjawab
pemerintah daerah, sementara pemerintah pusat lebih berperan sebagai
pengarah. Sesuai dengan Keputusan Menteri. Kesehatan No. 1457 tahun
2003 bahwa keberhasilan pembangunan kesehatan di Kabupaten/ Kota
diukur dengan indikator yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Minimal
(SPM) bidang kesehatan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi dan
kebutuhan setempat.

Puskesmas sebagai salah satu unit pelaksana teknis (UPT) Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta sebagai
ujung tombak pembangunan kesehatan termasuk pelayanan kesehatan di
Indonesia. Dengan demikian keberhasilan Kabupaten/Kota untuk mencapai
SPM sangat dipengaruhi oleh kinerja Puskesmas yang didukung oleh tenaga
kesehatan yang profesional.

Subdit keperawatan Dasar dan Komunitas, 2004 1


Pada saat ini, perawat merupakan tenaga kesehatan terbanyak (47,28%)
dari seluruh tenaga kesehatan di daerah (Depkes, 2001). Dari 'jumlah
tersebut, 46,84% bekerja di Puskesmas (Ditjen Kes Mas, 2003) dan
merupakan tenaga kesehatan terdepan yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat sehingga kinerja perawat Puskesmas turut
menentukan kinerja Puskesmas secara keseluruhan.

Meskipun jumlahnya cukup besar, tetapi kualitas perawat puskesmas perlu


mendapatkan perhatian karena sebagian besar (86,53%) masih
berpendidikan SPK dan kurang mendapat kesempatan mengikuti pelatihan
teknis sesuai peran dan fungsinya (WHO-DEPKES, 2001). Fakta lain
menunjukkan bahwa di daerah terpencil perawat Puskesmas melaksanakan
hampir sebagian besar upaya kesehatan yang menjadi tanggung jawab
Puskesmas.

Untuk meningkatkan profesionalisme perawat dengan segala


keterbatasannya saat ini perlu dukungan berbagai pihak agar perawat
Puskesmas melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas, tanggung jawab
dan wewenang, yang telah diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 1239 Tahun 2002 tentang Registrasi dan Praktik Perawat. Selain itu
perlu pula disesuaikan dengan sistem pembinaan karirnya yang telah
ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor No 94 tahun 2001, tentang ·Jabatan Fungsional Perawat dan Angka
Kreditnya. Secara bertahap kompetensi perawat Puskesmas yang ada
saat ini, akan ditingkatkan sehingga mampu memberi kontribusi optimal
terhadap tercapainya pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau,
bermutu serta berkesinambungan.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah menyediakan pedoman bagi


perawat Puskesmas, yaitu Pedoman Keoiatan Perawat Kesehatan

2 Subdit keperawatan Dasar dan Komun i tas, 2004


Masyarakat di Puskesmas yang diharapkan dapat memandu berbagai pihak
terutama perawat Puskesmas dalam meningkatka n mutu pelayana n
kesehatan, mendukung upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan
n
perawat di Puskesmas sehingga dapat melaksanakan tugasnya secara
n
optimal.
Jt

B. DASAR HUKUM

·tu 1. Undang Nomor 12 ·rahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang
;ih Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
an Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59 , Tambahan Lembaran

3in Negara Republik Indonesia Nomor 4844) ;

:a n 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
1ab
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan
1ala
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637);
\.'."at
4. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
Nab
94/Kep/M.Pan/11/2001 tentang Jabatan Fungsional Perawat dan Angka
3tan Kreditnya
l itu 5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128/Menkes/SK/ll/2004 tentang
.elah Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat;
gara 6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 279/Menkes/SK/IV/2006 tentang
ngka Pedoman Penyelenggaraan Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat di
ada Puskesmas;
timaI 7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/Menkes/PerNll/2008 tentang

kau, Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;


8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374/Menkes/SK/V/2009 tentang
Sistem Kesehatan Nasional;

bagi
hatan
Subdit keperawatan Dasar dan Komunita s, 2004 3
9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/148/1/2010 tentang
lzin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 161/Menkes/Per/l/2010 tentang
Registrasi Tenaga Kesehatan;
11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 908/Menkes/PerN I1/2010 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Keperawatan Keluarga;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/Vlll/2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

C. RUANG LING KU P

Yang dimaksud Perawat Kesehatan Masyarakat di Puskesmas adalah semua


Perawat Puskesmas yang menjabat sebagai pejabat fungsional perawat dan
bekerja di puskesmas, untuk selanjutnya disebut sebagai perawat
puskesmas. Tanggungjawab utamanya adalah melaksanakan pelayanan/
asuhan keperawatan kepada pasien/klien baik individu, keluarga, kelompok
khusus, masyarakat secara utuh/holistik (pelayanan dengan memperhatikan
aspek biologis, psikologis, kondisi sosial dan spiritual) serta komprehensif
yang meliputi pencegahan tingkat pertama (primary prevention) yaitu
pencegahan penyakit, pencegahan tingkat kedua (secondary promotion) yaitu .
peningkatan kesehatan, pencegahan tingkat ketiga (tertiary prevention) dan
terpadu.
Kegiatan Perawat Puskesmas yang diuraikan dalam pedoman ini, mencakup i
i
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) i
j, r

yang dilaksanakan perawat Puskesmas sesuai dengan kompetensi, peran


dan fungsinya pada semua tatanan pelayanan kesehatan strata
l
pertama baik di dalam gedung ( poliklinik rawat jalan Puskesmas, ruang
l
(
rawat inap Puskesmas, Puskesmas Pembantu ) maupun di luar gedung i!
•'
Puskesmas (Puskesmas Keliling, Posyandu, Sekolah, Tempat Kerja, Panti,
Rumah tahanan (Rutan)/Lembaga pemasyarakatan (Lapas), Rumah Keluarga, ,.
?i'
i
I
4 Subdit keperawatan Dasar dan Komunitas, 2004

i A
dll) dengan prioritas upaya kesehatan wajib dan upaya pengembangan yang
wajib dilaksanakan di Kabupaten/ Kota tertentu.
D. TUJUAN PEDOMAN

Umum:
Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat melalui
peningkatan kinerja Perawat di Puskesmas

Khusus:
1. Dipahaminya peran, fungsi dan kegiatan perawat Puskesmas oleh
perawat Puskesmas sehingga mampu meningkatkan kinerjanya untuk
mencapai pelayanan kesehatan yang berkualitas.
m
2. Dipahaminya peran, fungsi dan kegiatan perawat Puskesmas oleh
at
tenaga kesehatan lainnya sehingga dapat dilakukan pelayanan
n/ kesehatan yang komprehensif, terpadu, efisien dan efektif.
ak
3. Dipahaminya peran, fungsi dan kegiatan perawat Puskesmas oleh
an
pengambil keputusan di 'tingkat Puskesmas/Kabupaten/Kota, sehingga
1sif
dapat dikembangkan peningkatan profesionalisme perawat Puskesmas.
,itu
4. Dipahaminya peran, fungsi dan kegiatan perawat Puskesmas oleh
litu . pengambil keputusan di ttngkat Propinsi dan Pusat, sehingga dapat
Jan mendukung peningkatan kinerja perawat di Puskesmas

kup E. SASARAN PEDOMAN


<M)
ran
1. Perawat di Puskesmas
·ata
2. Tenaga kesehatan lain di Puskesrnas
tang 3. Para pengambil keputusan di tingkat Puskesmas I Kabupaten I Kota I
lung Propinsi dan Pusat.
anti,
irga,

Subdi t keperawatan Dasar dan Komunitas, 2004 5


BAB II
KONSEP DASAR PUSKESMAS DAN UPAYA
KEPERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT

A. KONSEP DASAR PUSKESMAS

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


128/MENKES/ SK/II/ 2004 Tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan
Masyarakat (Depkes RI, 2004) diuraikan sebagai berikut :

1. Pengertian

Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan


Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di. suatu wilayah kerja.

2. Tujuan

Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas


adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional,
yakni meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar
terwujud derajad kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka
mewujudkan ndonesia Sehat 2014

3. Fungsi

a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan


b. Pusat pemberdayaan masyarakat

6 Subdit keperawatan Dasar dan Komunita s, 2004


c. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama, meliputi : Pelayanan
kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat

B. UPAYA DAN AZA S PENYELENGGAR AAN PUSKESMAS

1. Upaya Kesehatan Puskesmas

Upaya kesehatan dikelompokkan menjadi dua, yakni :

a. Upaya Kesehatan Wajib


.A.dalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional,
regional dan global serta yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini
harus diselenggarakan oleh setiap puskesmas yang ada di wilayah
Indonesia, terdiri dari :
1) Upaya Promosi Kesehatan
2) Upaya Kesehatan Lingkungan
3) Upaya KesehatanIbu dan Anak serta Keluarga Berencana
4) Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
5) Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
6) Upaya Pengobatan

b. Lpaya Kesehatan Pengembangan


Adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan
yang ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengan
t kemampuan puskesmas. Upaya Kesehatan Pengembangan dipilih dari
r upaya kesehatan Pokok Puskesmas yang telah ada, yaitu :
a 1) Upaya Kesehatan Sekolah
2) Upaya Kesehatan Olahraga
3) Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat
4) Upaya Kesehatan Kerja
5) Upaya Kesehata.n Gigi dan Mulut

Subdit keperawatan Dasar dan Komunita s, 2004 7


6) Upaya Kesehatan Jiwa
7) Upaya Kesehatan Mata
8) Upaya Kesehatan Usia Lanjut
9) Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional

Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat merupakan bagian


inetegral pada upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan
pengembangan. Apabila terdapat masalah kesehatan yang memerlukan
pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat, maka di Puskesmas
dapat dilaksanakan Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat sebagai
upaya pengembangan.

2. Azas Penyelenggaraan Puskesmas

Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan


Pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan Puskesmas
secara terpadu. Azas Peyelenggaraan Puskesmas tersebut dikembangkan
dari ketiga fungsi Puskesmas. Dasar pemikirannya adalah pentingnya
menerapkan prinsip dasar dari setiap fungsi Puskesmas dalam
menyelenggarakan setiap upaya Puskesmas, baik upaya kesehatan wajib
maupun usaha kesehatan pengembangan.
Azas penyelenggaraan Puskesmas terdiri dari :
a. Azas Pertanggungjawaban Wilayah
Puskesmas bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya.
b. Azas Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga dan
masyarakat agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya
i!
puskesmas, antara lain terbentuknya Badan Penyantun Puskesmas
I
I
(BPP), Pos Obat Desa.
c. Azas Keterpaduan

8 Subdit keperaw atan Dasar dan Komuni tas, 2004


j
Untul< mengatasi l<eterbatasan sumber daya serta diperolehnya hasil
yang optimal, penyelenggaraan setiap upaya Puskesmas harus
dilakukan secara terpadu baik lintas program maupun lintas sektor
d. Azas Rujukan
Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas
masalah kesehatan secara timbal ba!ik, vertikal maupun horizontal.
Rujukan yang diselenggarakan Puskesmas terdiri dari rujukan upaya
kesehatan perorangan dan rujukan upaya kesehatan masyarakat.
Rujukan upaya kesehatan perorangan merupakan rujukan kasus
penyakit meliputi rujukan kasus, rujukan bahan perneriksaan
(spesimen) dan rujukan ilmu pengetahuan, sedangkan rujukan upaya
kesehatan masyarakat adalah rujukan masalah kesehatan masyarakat
antara lain kejadian luar biasa, bencana, pencemaran lingkungan,
termasuk bila Puskesmas tidak mampu menyelenggarakan upaya
kesehatan wajib dan pengembangan yang dibutuhkan masyarakat.
Rujukan kesehatan masyarakat meliputi rujukan sarana dan logistik,
rujukan tenaga dan rujukan operasional.

C. UPAYA KEPERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT SEBAGAI UPAYA


KESEHATAN PUSKESMAS
b
Upaya keperawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas) merupakan salah
satu u;::iaya kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas sejak Konsep
Puskesmas diperkenalkan. Dalam Kebijakan Dasar Puskesmas (Depkes,
2004), ditetapkan :

1. Upaya Perkesmas sebagai bagian integral upaya kesehatan


wajib dan upaya kesehatan pengembangan
an
Dimaksudkan upaya Perkesmas dilaksanakan secara terpadu
ya
baik upaya kesehatan perorangan maupun kesehatan masyarakat
dalam
enam upaya kesehatan wajib Puskesmas (Promosi Kesehatan,

Subdit keperawatan Dasar dan Komunitas, 2004 9


.
Kesehatan Lingkungan, KIA&KB, P2M, Gizi dan Pengobatan) maupun
upaya pengembangan yang wajib dilaksanakan di daerah tertentu.
Keterpaduan tersebut dalam sasaran, kegiatan, tenaga, biaya atau
sumber daya lainnya. Dengan terintegrasinya upaya Perkesmas ke
dalam upaya kesehatan wajib maupun pengembangan, diharapkan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat dapat lebih bermutu karena
diberikan seca ra holistik, komprehensif pada semua tingkat pencegahan
terpadu, dan berkesinambungan. Sasaran prioritas Perkesmas adalah
sasaran yang telah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
sesuai kesepakatan daerah, dengan tetap memfokuskan pada keluarga
rawan kesehatan yaitu keluarga rentan (miskin) dan keluarga
dengan kasus/masalah risiko tinggi. Pencapaian target sasaran tersebut
diharapkan dapat mendukung tercapainya target pelayanan kesehatan
bermutu yang antara lain diukur berdasarkan indikator Standar
Pelayanan Minimal (SPM), seperti gambar berikut :

Gambar 1
Keterkaitan Keperawatan Kesehatan Masyarakat Dalam Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya
Pengembangan di PuskesmasPuskesmas

Promkes KIA & Gizi P2M Kesling Pengobatan


KB
' '
' '
' '
' ''
Upaya Upaya
Penge Pengem
Bangan bangan

'
'

j---'
' '
'
L- - - - - ·

Keterangan :

f Upaya kesehatan lain sesuai kebutuhan daerah setempat


:.·-·-······"···········;

10 Subdit keperawatan Dasar dan Komuni tas, 2004


2. . Upaya Perkesmas sebagai upaya kesehatan pengembangan
Sila di wi!ayah kerja Puskesmas, terdapat masal<:ih kesehatan yang
spesifik dan memerlukan asuhan keperawatan secara terprogram,
maka dapat dilaksanaka n upaya Perkesmas sebagai upaya kesehatan
pengembangan. Upaya perkesmas, dimulai dengan tahap pengkajian
keperawatan masyarakat di suatu daerah dengan masalah spesifik
(rnisalnya tingginya AKB, penderita Tuberkulose, DBD, Malaria , dll)
untuk dapat dirumuskan masalah dan penyebabnya, sehingga dapat
direncanakan intervensi yang akan dilakukan .
a
Sesuai kompetensi, peran dan fungsinya, pelaksana utama upaya
a Perkesmas a·dalah sefuruh perawat di Puskesmas atau disebut perawat
Jt kes.ehatan masyarakat. Dafam penyelenggaraan upaya Perkesmas, perawat
di Puskesmas bekerjasama dengan petugas kesehatan lainnya, petugas
sek:or lain dan dukungan peran serta aktif masyarakat.

1em
:i.n

lt

Subdit keperawatan Dasar dan Komunitas, 2004 11

A
BAB III
PERAN, FUNGSI, TANGGUNG JAWAB, KOMPETENSI,
KEGIATAN, MEKANISME KEGIATAN
PERAWAT KESEHATAN MASYARAKAT
DI PUSKESMAS

A. PERAN DAN FU NGSI

Perawat Puskesmas profesional yang ideal adalah perawat komunitas yang


memiliki latar belakang pendidikan serta kompetensi di bidang keperawatan
komunitas sehingga dapat menerapkan 12 peran dan fungsinya (Gbr 1).
Pada saat ini, sebagian besar (86,53 %) perawat Puskesmas masih
berpendidikan SPK dan hanya 13,47 % berpendidikan D-III Keperawatan
(Ditjen Kesmas 2003). Untuk dapat meningkatkan kinerjanya dalam masa
transisi, perawat Puskesmas diharapkan minimal dapat melaksanakan enam
(6) perannya yaitu sebagai : (1) penemu kasus ; (2) pendidik kesehatan;
(3) pemberi pelayanan kesehatan; (4) koordinator dan kolaborator; {S)
konselor dan (6) panutan atau model peran ( role mode .

Secara lebih rinci, ke enam (6) peran dan fungsi tersebut diuraikan sebagai
berikut :
1. Pemberi Pelayanan Kesehatan
Perawat Puskesmas memberikan pelayanan kesehatan kepada individu,
keluarga, kelompok/masyarakat berupa asuhan keperawatan kesehatan
masyarakat yang utuh/holistik, komprehensif meliputi pemberian
asuhan pada pencegahan tingkat pertama, tingkat kedua maupun
tingkat ketiga. Asuhan keperawatan yang diberikan baik asuhan

12 Subdit keperawatan Dasar dan Komuni tas, 2004


langsung ( direct care) kepada pasien/kiien maupun tidak langsung
(indirect care) di berbagai tatanan pe!ayanan kesehatan antara lain
klinik Puskesmas, ruang rawat inap Puskesmas, Puskesmas pembantu,
Puskesmas Keliling, Sekolah, Rutan/Lapas, Panti ', Posyandu, Keluarga
(Rurnah pasien/klien), dll.

2. Penemu kasus
Perawat Puskesmas berperan dalam mendeteksi dan menemukan kasus
serta melakukan penelusuran terjadinya penyakit.

3. Pendidik/ penyuluhan Kesehatan


Pembelajaran merupakan dasar dari pendidikan kesehatan yang
berhubungan dengan semua tahap kesehatan dan semua tingkat
pencegahan. Sebagai pendidik kesehatan, perawat Puskesmas mampu:
mengkaji kebutuhan pasien/klien; mengajarkan agar melakukan
pencegahan tingkat pertama dan peningkatan kesehatan pasien/klien
kepada individu, keluarga, kelompokjmasyarakat, pemulihan kesehatan
dari suatu penyakit; menyusun program penyuluhan/pendidikan
kesehatan, baik untuk topik sehat maupun sakit, seperti nutrisi,
latihan/olah raga, manajemen stress, penyakit dan pengelolaan
penyakit, dll; memberikan informasi yang tepat untuk kesehatan dan
gaya hidup antara lain informasi yang tepat tentang penyakit,
pengobatan dll; serta menolong pasien/klien menyeleksi informasi
kesehatan yang bersumber dari buku-buku, koran, televisi, atau teman.

4 Koordinator dan kolaborator


Perawat Puskesmas melakukan koordinasi terhadap semua pelayanan
kesehatan yang diterima oleh keluarga dari berbagai program , dan
bekerjasama dengan keluarga dalam perencanaan pelayanan

Subdit keperawatan Dasar dan Komunita s, 2004 l_,


keperawatan serta sebagai penghubung dengan institusi pelayanan
kesehatan dan sektor terkait lainnya.

s. Pelaksana Konseling Keperawatan


Tujuan konseling adalah pernecahan rnasalah secara efektif. Konseling
yang efektif dapat dilakukan bila didasari adanya hubungan yang positif
antara konselor dengan pasien/klien dan kesediaan konselor untuk
mernbantu.
Dalam fungsinya sebagai pelaksana konseling, perawat puskesmas
membantu pasien/klien untuk mencari pemecahan masalah kesehatan
dalam perubahan perilaku yang terjadi dan dihadapi pasien/ klien.
Pemberian konseling, dapat dilakukan di klinik Puskesmas, Puskesmas
Pembantu, rumah pasien/klien, Posyandu dan tatanan pelayanan
kesehatan lainnya dengan melibatkan individu, keluarga, kelompok,
masyarakat. Kegiatan yang dapat dilakukan perawat Puskesmas antara
lain menyediakan informasi, mendengar secara objektif, memberi
dukungan, memberi asuhan dan meyakinkan pasien/ klien, menolong
pasien/klien mengidentifikasi masalah dan faktor faktor yang terkait;
memandu klien menggali permasalahan dan memilih pemecahan
masalah yang dapat dikerjakan.

6. Panutan atau model peran (role model)


Perawat Puskesmas sebagai panutan atau "Role Mode/' , dimaksudkan
bahwa perilakunya sehari- hari dicontoh oleh orang lain. Panutan ini
digunakan pada semua tingkatan pencegahan terutama perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS). Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain
memberi contoh praktek rnenjaga tubuh yang sehat baik fisik maupun
mental seperti makan makanan bergizi, menjaga berat badan, olahraga
secara teratur, tidak merokok, menyediakan waktu untuk istirahat
( relax) setiap hari, komunikasi efektif, dll. Disamping !tu, perawat

14 Subdit keperawata n Dasar dao Komu nitas, 2004


Puskesmas juga harus menampilkan profesionalismenya dalam bekerja
yaitu dengan menerapkan kode etik keperawatan, menggunakan
pendekatan sistematik dan efektif dalam pengambi!an keputusan.
Dengan meningkatkan pendidikan dan kompetensi perawat Puskesmas,
secara bertahap peran dan fungsi perawat Puskesmas juga dapat
ng
ditingkatkan, yaitu sebagai :
;itif
:uk
7. Pemodifikasi lingkungan
Per-awat Puskesmas melakukan kerjasama/konsu ltasi dengan berbagai
1as
pihak terutama tenaga kesehatan lain untuk menciptakan lingkungan
tan
yang bersih. dan sehat baik di sarana kesehatan maupun di keluarga/
masyarakat
nas
1an 8. Konsultan
JOk, Sebagai konsultan, Perawat Puskesmas memberikan nasehat
:ara professional, pelayanan, atau informasi kepada pasien/klien untuk
beri menolong memecahkan . masalah spesifik atau - meningkatkan
ong keterampilan . pasien/klien. Konsultasi merupakan proses interaksi atau
:ait; koriunikasi sementara antara dua orang atau lebih. Dalam perannya
han sebagai konsultan, perawat Puskesmas dapat memberikan panduan
unti:k pemecahan masalah keperawatan, peningkatan keterampilan
keperawatan, peningkatan kesehatan, dll. Konsultasi dapat digunakan
untLk semua tingkat pencegahan.
lkan
ini 9. Advokasi
idup Perawat Puskesmas mampu melakukan advokasi dalam rangka
lain pef'"'. berdayaan pasien/klien dan peningkatan pelayanan kesehatan
Jpun sesuai kebutuhan pasien/klien. Kegiatan yang dilakukan oleh Perawat
raga Puskesmas antara lain merancang pelayanan kesehatan untuk
·ahat pasi·en/klien yang tidak mampu melakukannya, berperan serta dalam
awat

Subdi t keperawatan Dasar dan Komunitas, 2004 fS


perencanaan. Peningkatan sumber daya masyarakat untuk kesehatan,
kerjasama dengan tenaga kesehatan lain, menolong pasien/klien
menggunakan sumberdaya kesehatan seoptimal mungkin.

10. Manajer kasus


Sebagai manajer, perawat Puskesmas menggunakan kemampuan
spesiftk untuk mengkoordinasikan kegiatan kegiatan lain untuk
mencapai tujuan asuhan. Manajemen yang efektif dapat menolong
mencapai tujuan dalam setiap tingkat pencegahan.Kegiatan yang
dilakukan antara lain melakukan supervisi terhadap asuhan
keperawatan yang diberikan kepada pasien/klien maupun terhadap
anggota tim lainnya, seperti kader kesehatan, anggota keluarga dll;

11.Peneliti
Perawat Puskesmas seharusnya mengidentifikasi rnasalah-masalah
kesehatan yang ditemukan dan mencari solusi yang terbaik melalui
proses penyelidikan yang ilmiah. Penelitian digunakan untuk
menyelidiki topik yang terkait dengan pencegahan tingkat pertama,
kedua, ketiga, baik pada individu, keluarga, kelompok maupun
masyarakat. Kegiatan yang dilakukan antara lain mengajukan penelitian
keperawatan, kesehatan masyarakat, pelayanan kesehatan yang terkait
dengan praktik keperawatan, menggunakan kriteria yang ditetapkan
untuk mengevaluasi hasil-hasil studi, membaca dan mengkritisi laporan
penelitian secara teratur,berpartisipasi dalam penelitian lain seperti
epidemiologi, perencanaan kesehatan dan perawat lain.

12. Pemimpin dan Pembaharu


Perawat Puskesmas diharapkan mampu mempengaruhi klien dan pihak
lain untuk mencapai tujuan pelayanan yang telah ditetapkan dan
berupaya menciptakan perubahan. Perawat Puskesmas menggunakan
· f'

16
,.'
Subdit keperawatan Dasar dan Kom u ni tas, 2004 I

rw J
kepernimpinannya untuk mencapai tujuan pe!c:y::man dalam sem ua
tingkat pcncegahan . Kegiatan yang dilakukan antara lain memberi
masukan proses pengambilan keputusan untuk pasien/k!ien dan
anggota tim lain, menstimulasi minat terhadap promosi kesehata n
melalui asuhan keperawatan pada ketiga tingkat pencegahan;
memberikan informasi yang terkait dengan promosi kesehatan kepada
pasien/ klien dan tenaga kesehatan lain; mendukung program promosi
kesehatan, dll.

Keduabela s (12) peran dan fungsi perawat komunitas termasuk enam (6)
peran dan fungsi minimal perawat Puskesmas, digambarkan s2bagai
berikut:
Gambar 2
Peran dan fungsi Perawat Puskesmas (Minimal dan Ideal)

'
''
''
Koordinator,
Penghubung
...
'

Pember i Penemu kasus. s


pelayanan

Keterangan --------- - - l · ;if7Q. 11frC\ I


Q Peran dan fungsi minimal·-- - - - - - - - --· -· -- -- - ---
-. Peran dan fungsi ideal

Subdit keperawatan Dasar dan Komunitas, 2004 17


8. TANGGUNG JAWAB DAN KEWENANGAN.

Tanggungjawab dan kewenangan utama perawat termasuk perawat


Puskesmas berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No. 1239 Tahun 2001
tentang Registrasi dan Praktik Perawat, adalah melaksanakan asuhan
keperawatan baik terhadap individu, keluarga, kelompok khusus dan
masyarakat. Tanggung jawab perawat di puskesmas dalam upaya Kesehatan
wajib maupun upaya pengembangan adalah melaksanakan asuhan
keperawatan kesehatan masyarakat, sehingga pelayanan kesehatan . yang
diberikan kepada individu, keluarga, kelompok, masyarakat menjadi utuh
(holistik); komprehensif dan terpadu.

Selain sebagai pemberi pelayanan kesehatan pada tatanan pelayanan


kesehatan Strata pertama, Perawat Puskesmas juga turut bertanggungjawab
terhadap penyelenggaraan dua fungsi Puskesmas lainnya, yaitu sebagai
penggerak pembangunan berwawasan kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat Tanggungjawab Perawat Puskesmas dalam penyelenggaraan
tiga fungsi Puskesmas,_ diuraikan sebagai berikut :
1. Fungsi penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
Perawat turut bertanggungjawab dalam:
a. Mengidentifikasi faktor-faktor risiko kesehatan dan kemungkinan
masalah kesehatan yang timbul di masyarakat (contohnya: akibat
limbah pembangunan indu!?tri di wilayah kerja Puskesmas yang
mencemarkan sumber air; debu di daerah pabrik semen merupakan
faktor risiko infeksi saluran nafas)
b. Melakukan kegiatan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit
berdasarkan masalah kesehatan yang timbul berdasarkan factor
risiko yang teridentifika si

18 Subd i t kepcrawa tan Dasar dan Komu n itas, 2004

J
2. Fungsi pemberdayaan masyarakat
Perawat turut serta bertanggungjawab dalam memberdayaka n
individu, keluarga, kelompok, masyaraka t untuk mampu
menyelesaikan masalah kesehatannya khususnya masalah keperawatan
melalui asuhan keperawatan individu, keluarga, kelompok/masyarakat
sehingga mampu hidup sehat secara mandiri.

3. Fungsi pelayanan kesehatan strata I


Perawat turut serta bertanggungjawab dalam melaksanakan pemberian
asuhan keperawatan individu (dalam konteks keluarga), keluarga,
kelompok, masyarakat rentan ( vulnerable group) terutama yang
termasuk risiko tinggi ( high risk).

C. KOMPETENSI PERAWAT PUSKESMAS

Saat ini, Perawat Puskesmas diharapkan minimal mempunyai kualifikasi dan


kompetensi sebagai berikut :

1. KUAUFIKASI MINIMAL PERAWAT PUSKESMAS


a. Lulus Sekolah Perawat Kesehatan + pengalaman kerja + Sertifikasi
Pelatihan Klinik Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Mengingat
perawat professional minimal berpendidikan D III Keperawatan
(professional pemula), maka secara bertahap perawat puskesmas
dengan latar belakang pendidikan SPK harus ditingkatkan menjadi D
m Keperawatan.
b. Lulus D-III Keperawatan + pengalaman kerja + Sertifikasi Pelatihan
Klinik Keperawatan Kesehatan Masyarakat.

Subdit keperawatan Dasar dan Komunitas, 2004 19

.
2. KOMPETENSI MINIMAL PERAWAT PUSKESMAS
Kompetensi minimal perawat Puskesmas adalah :
a. Pelayanan /asuhan keperawatan terhadap individu, keluarga,
kelompok/masyarakat dengan masalah kesehatan prioritas terkait
dengan komitment global, nasional, maupun daerah (P2M, gizi, KIA
KB, Kesling, dsb) antara lain : Malaria, Tuberkulose, HIV/AIDS antara
lain :
1) Tindakan keperawatan langsung ( dired care)
2) Pengobatan dasar sesuai kewenangan dan tata laksana standar
program
3) Penanggulangan gawat darurat dasar termasuk penanggulangan
bencana alam
4) Pencegahan infeksi
b. Pendidikan/penyuluhan kesehatan dalam rangka promosi kesehatan
untuk pemberdayaan individu, keluarga, kelompok/masyarakat agar
hidup sehat secara mandiri.
c. Pengamatan penyakit menular dan tidak menular (surveillance)
khususnya
1). Mengidentifikasi faktor risiko terjadinya penyakit/masalah
kesehatan
2). Menemukan kasus secara dini
3). Melaporkan adanya Kejadian Luar Biasa (KLB)
d. Motivasi individu, keluarga, kelompok masyarakat dalam pembentukan
pelayanan kesehatan yang bersumberdaya masyarakat (contoh :
Posyandu, Posbindu, Pos Obat Desa, di!)
e. Membina pelayanan kesehatan yang bersumberdaya masyarakat
f. Konseling keperawatan/kesehatan
g. Pelatihan kader/masyarakat dalam upaya promosi kesehatan
h. Kerjasama tim dengan tenaga kesehatan lain
i. Monitoring dan evaluasi

20 Subdit kepera watan Dasar clan Komunitas, 2004


j. Pendokumentasian kegiatan termasuk pencatatan dan pelaporan
sesuai ketentuan

D. KEGIATAN PERAWAT PUSKESMAS MENDUKUNG PENCAPA!AN


INDIK ATO R SPM BIDA NG KESEHATAN.

Untuk mendukung tercapainya indicator pelayanan kesehatan yang telah


"
ditetapkan dalam SPM, dengan kondisi ketenagaan pada saat ini, maka
minimal setiap Puskesmas melaksanakan upaya Keperawatan Kesehatan
Masyarakat terpadu dalam upaya kesehatan Puskesmas, sehingga
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada sasaran prioritas menjadi lebih
utuh, komprehensif, terpadu dan berkesinambungan. Keterpaduan dapat
dilakukan dalam berbagai aspek seperti tenaga, kegiatan, metoda, waktu
pelaksanaan maupun sumberdaya lain sehingga pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada masyarakat lebih efisien dan efektif.
Keterpaduan kegiatan perawat Puskesmas dalam upaya kesehatan wajib
untuk mencapai indicator ·pelayanan kesehatan (SPM), secara rilici
diuraikan dalam Tabel - 1 berikut,

Subdit keperawatan Dasar dan Komunitas, 2004 21

A
Tabel - 1
Kegiatan Perawat Puskesmas
Mendukung Pencapaian ndikator Standar Pelayanan Minimal
Dalam Upaya Kesehatan Puskesmas

PELAYANAN INDIKATOR SPM KEGIATAN PERAWAT PUSKESMAS


KAB/KOTA INDIVIDU KELUARGA, KELOMPOK
MASYARAKAT
Promosi
Kesehatan
65% rumah tangga
sehat
- Menemukan faktor -
Penemuan rumah tidak sehat

risiko pada individu pada keluarga binaan

di klinik Puskesmas - Pendidikan kesehatan pada


keluarga/kelompok/masyarakat
/Pustu/Pusling binaan tentang Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS)
- Pendidikan kesehatan
- Merujuk masalah kesehatan yang
pada individu di klinik
80% bayi yg - Penemuan buteki baru ditemukan
- Penemuan butekipada keluarga/
baru tidak
mendapat ASI tidak memberikan ASI
Puskesmas/Pustu/Pus kelompok/masvarakat
memberikan ASI ekslusifbinaan
di
eksklusif keluarga/ kelompok/ masyarakat
ling.
ekslusif di Poliklinik binaan
Puskesmas/Pustu/
Pusling - Pendidikan kesehatan tentang

- Pendidikan/penyuluhan ASI eklusif di keluarga/ kelompok/


kesehatan bumiVbuteki masyarakat binaan

tentang ASI eksklusif di - Pemantauan pemberian MP ASI di


Poliklinik Puskesmas/ keluarga/kelompok/masyarakat
90% desa dengan
Pustu/Pusling - binaan
Penemuan keluarga tidak
garam beryodium menkonsumsi garam yodium pada
- ·· Konseling tentang ASI
keluarga binaan
eklusif
- Pendidikan kesehatan pada
keluarga/ kelompok/ masyarakat
tentang penanggulangan gondok
endemik di daerah endemik

22 Subdi t keperawatan Dasar dan Komuni tas, 2004


KIAIKB 100% bumil risti yg - Penernuan kasus bumil - Penemuan kasus bumil risti baru di
dirujuk · risiko tinggi baru di keluarga I kelompoJ masyarakat
Poliklinik Puskesmas I binaan
Pustu I Pusling - Merujuk kasus bumil risti ke bidan di
- Merujuk kasus bumil risti desa I petugas KIA
ke petuqas KIA
S-0% cakupan - Penemuan neonatus - Penemuan neonatus baru di
kunjungan neonatus baru di Poliklinik keluarga/ kelompok/ masyaral1at
Pusr,esmas I Pustu/ binaan
Pusling - Merujuk neonatus ke bidan di desa I
,. - Merujuk neonatus baru petugas KIA
ke petugas KIA

S-0% cakupan - Penemuan bayi baru di - Penemuan bayi baru di keluarga/


kunjungan bayi Poliklinik Puskesmas kelompok/ masyarakat binaan
/Pustu/ Pusling - Merujuk bayi baru ke bidan Desai
- Merujuk bayi baru ke petugas KIA
petugas KIA

100% cakupan bayi - Penemuan bayi BBLR - Penemuan bayi BBLR baru di
BBLR yang baru di Poliklinik keluarga/ kelompok/ masyarakat
ditangani Puskesmas/Pustu binaaan
/Pus ling - Merujuk bayi BBLR ke Bidan Desai
- Merujuk bayi BBLR baru petugas KIA
ke petugas KIA
- Tindakan keperawatan di ..
ruang rawat inap
Puskesmas

Subdit keperawatan Dasar dan Komunitas, 2004 23


GIZI 100 % balita gizi - Penemuan balita gizi - Penemuan ba 1a gizi buruk baru di
buruk mendapat buruk baru di Poliklinik ke1uarga/kel()IT;pok/masyarakat
perawatan Puskesmas/ Pustu/ binaan
Pusling - Pendidikan kesehatan tentang gizi
pada :
- Penyuluhan kesehatan
0 Keluarg.a dengan kasus
pada ibu balita di
0 Kelompok (Posyandu)
Poliklinik Puskesmas/
0 Masya;akat daerah rawan gizi
Pustu/ Pusling
- Tindakan keperawatan
di ruang rawat inap
Puskesmas
- Merujuk balita giz i buruk I
baru ke dokter/ RS

<15% balita BGM - Penemuan balita BGM - Penemuan ballta BGM baru di
(Bawah Garis baru di Poliklinik keluarga/kelcnpok/masyarakat
Merah) Puskesmas/ Pustu/ binaan
Pusling - Pendidikan kehatan tentang gizi
pada :
- Penyuluhan kesehatan
0 Keluarga dengan kasus
pada ibu balita BGM di
0 Kelompok (Posyandu)
Poliklinik Puskesmas/
0 Masyarakat daerah rawan gizi
Pustu/ Pusling
- Tindakan keperawatan
di ruang rawat inap
Puskesmas
- Merujuk balita gizi BGM
baru ke dokter/ RS
90% cakupan balita - Penemuan balita di - Penemuan bal!ta di
mendapat kapsul Vit Poliklinik Puskesmas/ keluarga/kelor.1pok/masyarakat
A 2 x /tahun Pustu/ Pusling binaan
- Pendidikan kesehatan tentang gizi
· - Penyuluhan kesehatan
pada :
pada ibu balita di
0 Keluarga yang mempunyai
Poliklinik Puskesmas/
balita
Pustu/ Pusling
Q Kelompok (Posyandu)

0 Masyarakat daerah rawan gizi

100% cakupan - Penemuan bayi keluarga - Penemuan ba)'i baru di keluarga


pemberian MPASI miskin di Poliklinik miskin /kelompok/masyarakat binaan
bagi keluarga Puskesmas/ Pustu/ - Pendidikan kesehatan tentang gizi
miskin Pusling pada :
0 Keluarga miskin dengan kasus
- Penyuluhan kesehatan
0 Kelompok (Posyandu)
pada ibu bayi keluarga
0 Masyaraat daerah rawan gizi
miskin tentang MP-ASI di
Poliklinik Puskesmas/ -
Pustu/ Puslina

24 Subclit keperaw atan Dasar cl an Komunita s, 2004


90% cakupan bumil - Penemuan kasus anemi - Penemuan kasus bumil anemi di
mendapat tablet Fe bumil di Puskesmas/ keluarga/f\elompok!masyarakat
I Pustu/Pusling
- Pendidikan kesehatan
- Pendidil\an kesehatan tentang gizi
pada keluarga dengan
pada bumil di kasus/kelompok!masyara kat daerah
tI
\ Puskesmas/Pustu/ rawan gizi
Pusling
- Melakukan tindakan
'l keperawalan pada bumil
di Puskesmas/
Pustu/Pusling
- fvlerujuk kasus ke
petugas qizi puskesmas
80% cakupan WUS - Penemuan WUS belum - Penemuan WUS belum rnendapat
yg mendptkan kaps. mendapat kapsul yodium kapsulyodium di Posyandu di
Yod di Puskesmas/ keluarga/kelompok/rnasyarakat
Pustu/Pusling - Pendidikan kesehatan tentang gizi
- Pendidikan kesehatan pada keluarga dengan
pada WUS di kasus,kelompok/masyarakat di
Puskesmas/Pustu/ daerah rawan gizi
Pusling
- Merujuk kasus ke
petuqas gizi puskesmas

Subdit keperawatan Dasar dan Komunitas, 2004 25


P2M 85 % kesembuhan
penderita
- Penemuan suspek & - Penemuan kasus Wu mel31ui
kasus baru Tuberkulose pemeriksaan kcnta< "\Jmah
Tuberkulose BTA BTA (+) melalui Penderita BT.A. (+)
(+) kunjungan Puskesmas/
Pustu/Pusling
- Pendidikan kesehatan - Pendidikan kese, 1pa:fa:
pada penderita TBC di o keluarga denga •35;;s STA (+)
I
Poliklinik Puskesmas o kelompok/masy&'3.<zt isti TBC
Puskesmas/Pustu/ ' a.I. daerah kc.m u'-.:.cjat utan/
Pusling. Lapas
- Melakukan tindakan - Menetapkan Clan .,.,.·=e=kan
keperawatan pada penjelasan tenta.-:g =1.t) kepada
penderita TBC di keluarga/kelompJ"- ·:-a; yarakat
Poliklinik Puskesmas - Melakukan tinda'.o;<: , ''='xrawatan
Puskesmas/Pustu/ pada kelua;ga d&.-·31'' 3n9gota TBC
Pusling Paru STA (+)
- Merujuk kasus-kasus :
o suspek TBC ke
laboratorium untuk
penegakan diagnosa
o klien TBC dengan gizi
kurang ke petugas gizi
- Pengobatan sesuai
kewenangan
- Pemantauan:
o Kepatuhan makan
obat
o Efek samping obat
- Konseling keperawatan
kasus TBC
Balita 100% cakupan - Penemuan suspek & - Penemuan suspe balita gizi buruk &
Pneumonia balita dgn kasus balita pneumonia kasus di keluarga bi.aan/
pneumonia yg melalui kunjungan I kelompok/masyarar,at
ditangani Poliklinik Puskesmas - PMdidikan kesehatan pada keluarga
Puskesmas/Pustu/ dengan balita pneumonia
Pusling
- Melakukan tindakan keperawatan
- Pendidikan kesehatan pada keluarga dengan kasus
pada orang tua
penderita di
- Merujuk kasus masalah kes di
keluarga/masyarakat ke
Puskesmas/Pustu/ dokter/petugas kesehatan
Pusling. penanggung jawab program
- Melakukan tindakan
keperawatan suportif
pada balita pneumonia di
Poliklinik Puskesmas
Puskesmas/
Pustu/Pusling
- Meruiuk kasus balita

26 Subdit kepernwat an Dasar dan Komunitas, 2004


peumonia ke dokter/R S \

II - 1·,lernberikan konseling
f:eperawatan/kesehatan
I
HIV-AIDS 100% klien yang - Penemuan suspek - Penyuluhan kesehatan tentang
:r.endapatkan melalui Poliklinik HIV/AIDS di
penanganan Puskesmas Puskesmas/ keluarga/kelompok/masyarakat
HIV/AIDS Pustu/Pusling
terdasarkan infeksi
cportunistik (diare kronis,
era! candidiasis, TBC)
- f·1'.erujuk kasus ke RS
:-vjukan HIV/AIDS untuk
I rr.engikuti voluntary
CDunseling & testing
IVCT)
•.00% infeksi - Penemuan suspek & - Penemuan suspek & kasus di klg
. menular seksual kasus melalui kunjungan binaan di daerah risiko PMS
· yg diobati Poliklinik Puskesmas - Pendidikan kesehatan pada keluarga
Puskesmas/Pustu/ dengan risiko PMS
Pusling - Merujuk masalah kes di klpk/masy
- Pendidikan kesehatan ke pengelola program untuk
pada penderita di dilakukan promkes
! Puskesmas/Pustu/ - Melakukan tindakan keperawatan
Pusling. pada keluarga dengan kasus
- t.lelakukan tindakan

I keperawatan pada klien


di Poliklinik Puskesmas ..
' Puskesmas/
Pustu/Pusling
- Merujuk suspek kasus ke
dokter untuk penegakan
d;agnosa
- Memberikan konseling I
I eperawatan/k esehatan
terkait HIV/AIDS

DBD i00% penderita - Fsnemuan suspek & - Penemuan suspek & kasus di
OSD yg ditangani kasus melalui kunjungan keluarga binaan/kelompok/
SP Puskesmas/Pustu/ masyarakat di daerah _endemis
Pusling - Merujuk kasus ke dokter/RS
- Pendidikan kesehatan - Pendidikan kesehatan pada keluarga
' pada pendi:.rita di dengan kasus
?uskesmas/Pustu/ - Merujuk masalah DBD di klpk/masy
Pusling. ke petugas penanggung jawab
I
- Melakukan tindakan - Melakukan tindakan keperawatan
keperawatan pada klien pada keluarga dengan suspek kasus

I
'
di Poliklinik Puskesmas
Puskesmas/
Pustu/Puslinq

Subdit keperawatan Dasar dan Komunitas, 2004 27


-- ------ -

- Merujuk kasus ke
dokter/RS
- Memberikan konseling
keperawatanlkesehatan

Malaria 100% penderita - Penemuan suspek & - Penemuan suspek & kasus di klg
malaria yg diobati kasus melalui kunjungan binaan/kelompoklmasyarakat di
Poliklinik Puskesmas daerah endemis
Puskes - Pendidikan kesehatan pada keluarga
mas/Pustu/ Pusling dengan kasuslkelompoklmasyarakat
- Pendidikan kesehatan
- Melakukan tindakan keperawatan
pada penderita di
pada keluarga dengan kasus
Poliklinik Puskesmas
malaria
Puskesmas/Pustul
Pusling. - Merujuk masalah kes di klpk/masy
- Melakukan tindakan ke petugas penanggung jawab
keperawatan pada klien
di BP/PustuiPusling
- Merujuk ke dokter :
o suspek kasus ke lab
untuk penegakan
diagnosa
o kasus berat
- Pengobatan sesuai
kewenangan
I
- Pemantauan:
o Kepatuhan makan obat
o Efek samping obat
- Memberikan konseling
keperawatan/kesehatan

Diare 100% balita diare - Penemuan kasus berat - Penemuan kasus baru balita diare
ditangani balita diare melalui (gizi buruk) di klg
kunjungan Poliklinik binaanlkelompok/masyarakat
Puskesmas/Pustu/ - Melakukan tindakan keperawatan
Pusling pada keluarga dengan kasus balita
- Pendidikan kesehatan diare
pada orang tua
penderita di
- Pendidikan kesehatan pada keluarga
dengan kasus balita diare
Pusk/Pustu/Pusling - Merujuk masalah kes di klpk/masy
- Melakukan tindakan ke petugaslpenanggung jawab
keperawatanltindakan
supportif pda penderita
di Poliklinik Puskesmas
/Pustul Pusling
- Merujuk kasus diare dgn
dehidrasi berat ke
dokter/RS
- Memberikan konseling
Keoerawatan/kesehatan

' i.
!
28 Subdit keperawa tan Dasar dan Komunitas, 2004
Kesehatan
I rumah/bangunan
>95% - Penemuan rumah/bangunan yg ada

,>
lingkungan
Ibebas jentik jentik nyamuk Aedes pada saat
kunjungan rumah
nyamuk Aedes
1 - Pendidikan kesehatan
keluarga/kelompok/masyarakat
I - Merujuk masalah ke.sehatan Uentik
aedes) yang ditemukan di keluarga
I kepada petugas penanggung jawab
I
l
pencegahan, pemberantasan
penyakit DBD dengan 3M
''
Pengobatan 15% cakupan rawat - Pendidikan kesehatan - Pendidikan kesehatan bagi klg/klpk
jalan sesuai masalah yg memerlukan pengobatan rawat
kesehatan/penyakit pada jalan
individu - Rujuk kasus yang ditemukan di
- Tindakan keperawatan keluarga/kelompok/masyarakat
pada klien di Poliklinik
Puskesmas
Puskesmas/Pustu/
Pusling
l - Pengobatan sesuai
!
kewenangan
- Rujukan kasus ke
i dokter/petugas
!
kesehatan lain
i 15% cakupan rawat - Pendidikan kesehatan - Pendidikan kesehatan bagi klg/klp yg
inap pada kasus/penderita memerlukan pengobatan rawat inap
di ruang rawat inap
! sesuai masatahnya
- Melakukan tindakan
keperawatan pada
pasien di ruang rawat
inap
' - Pengobatan sesuai
': kewenanoan
: 90% sarkes dgn - Melakukan tindakan - Pendidikan kesehatan bagi klg/klpk yg
kemampuan keperawatan pada klien memerlukan pengobatan
pelayanan gawat di Poliklinik Puskesmas
; oarurat BLS/P3 /Pustu
:\ pada
.
kasus-kasus - Pengobatan sesuai
yang memer1ukan kewenangan
pelayanan

Kesehatan ' - Penemuan suspek kasus - Penemuan suspek & kasus di klg
Kerja ! penyak it akibat kerja binaan di daerah kawasan industri
melalui kunjungan - Pendidikan kesehatan pada keluarga
Poliklinik Puskesmas dengan kasus akibat kerja yang
! Puskesmas/Pustu/ ditemukan di keluarga/kelompok/
!
Pusling masyarakat
- Pendidikan kesehatan - Melakukan tindakan keperawatan
! pada penderita di oada keluaroa denqan kasus

Subdit keperawatan Dasar dan Komunitas;2004 29


Puskesmas/Pustu/ penyakit akibat kerja
Pusling. - Merujuk masalah kes di klpk/masy
- Melakukan tindakan ke petugas penaoggung jawab
keperawatan pada klien program
di Poliklinik Puskesmas •
Puskesmas/
Pustu/Pusling
- Merujuk suspek kasus ke
,. dokter utk penegakan
diagnosa
- Memberikan konseling
Keperawatan/kesehatan

E. PRINSIP DAN MEKANISME KEGIATAN

1. Prinsip pelaksanaan kegiatan

Dalam melaksanakan kegiatannya, perawat Puskesmas menggunakan


pendekatan proses keperawatan (nursing process) yaitu tahap
pengkajian, penetapan diagnosa keperawatan, penetapan rencana
tindakan, implementasi tindakan keperawatan yang direncanakan dan
tahap evaluasi. Dalam rangka akuntabilitas, baik untuk kepentingan klien
maupun dirinya, maka kegiatan yang dilaksanakan oleh perawat
Puskesmas harus selalu didokumentasikan. Dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan, maka secara bertahap terjadi proses
alih peran dari Perawat Puskesmas kepada penderitai klien, seperti pada
gambar 3 berikut ini.

30 Subdit keperawatan Dasar dan Komunitas, 2004


Gambar 3
Proses Alih Peran Perawat Kepada Klien Dalam
Asu han Keperawatan

. .....- ..-...
.... ...
.

..• ......
········
Peran perawat

····• Peran pasien/ klien (keluarga)

2. Mekanisme kegiatan pelayanan

Untuk mendukung tercap.ainya indikator SPM, Dinas Kesehatan


Kabupaten/ Kota menetapkan sasaran prioritas. Perawat Koordinator
Perkesmas bersama lintas program terkait dibawah tanggungjciwab
Kepala Puskesmas menyepakati sasaran prioritas terkait dengan upaya
kesehatan wajib yang akan menjadi sasaran prioritas upaya
Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Sasaran prioritas Perkesmas
diperoleh dari suspek/ penderita yang kontak dengan Puskesmas baik
dalam gedung (p-oliklinik umum/KIA/Gigi) maupun di luar gedung
Puskesmas (Pustu, Pusling, Posyandu, Pos Kesehatan Desa, keluarga, dll).
Secara umum mekanisme kegiatan pelayanan kesehatan yang
dilaksanakan oleh perawat Puskesmas digambarkan dalam gambar 4,
sebagai berikut.

Subdi t keperawatan Dasar dan Komunitas, 2004 31


Gambar 4
Mekanisme Kegiatan Perawat Puskesmas Dalam Mendukung
Pencapaian Indikator SPM Kab/Kota

Sasaran Prioritas
,,. SPM Kab/Kota

Upaya wajib Puskesmas


Puskesrnas Puskesmas
_ _ _ _ _ _ _ _ _ t' _ _ _ _ _ _ _
Upaya Perkesmas : Penetapan Sasaran Prioritas
---- ----r--------' --- ------- -------- - - Asuhan Keperawatan

,---------t' _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
.
: Survey Mawas Diri/
Pengkajian Asuhan Keperawatan lndividu
Keperawatan Masy dalam konteks keluarga/
'-------- '---------- keluarga/ kelompok/ masyarakat

------- _ _:t _ - --- -- - --,


Pernetaan Keluarga
.. .
- - - .....
Kegiatan pelayanan
kesehatan lain
Rawan Kesehatan
fRentan. Risti)

Keterangan :
Alur kegiatan minimal Perawat Puskesmas
Alur kegiatan Perawat Puskesmas dalam upaya pengembangan

Bila Puskesmas/ Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota memiliki sumberdaya yang


cukup memadai untuk melakukan upaya Perkesmas sebagai upaya
pengembangan, maka kegiatan Perawat Puskesmas dapat ditingkatkan sesuai
dengan rencana Perkesmas yang telah disusun oleh Puskesmas.

32 Subdit keperawatan Dasar dan Komunitas , 2004


. '
-
BAB IV
PENYELIAAN KEG IATAN
PERAWAT KESEHATAN MASYARAKAT
DI PUSK ESMAS

A. PENGERTIAN

Penyeliaan adalah kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengendalian


mutu pelayanan keperawatan melalui bimbingan dari perawat yang lebih
mampu (Supervisor) kepada perawat lainnya untuk meningkatkan
kemampuan keperawatannya sesuai dengan peran dan fungsinya.
Penyeliaan terhadap perawat Puskesmas, dimaksudkan agar perawat
Puskesmas dapat mencapai kemampuan profesional dalam melaksanakan
keperawatan kesehatan masyarakat sesuai dengan perannya serta
memberikan dukungan dalam meningkatkan kemandirian melakukan
asuhan keperawatan, sehingga pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
masyarakat bermutu dan akuntabel.

B. TUJUAN DAN LING KUP PENYELIAAN

1. Tujuan
Umum :
Meningkatnya cakupan dan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas,
melalui peningkatan kemampuan profesionalisme perawat
Puskesmas.
Khusus:
a. Meningkatnya kemampuan klinik perawat puskesmas dalam
melakukan kegiatannya.

Subdit keperawatan Dasar dan Komunita s, 2004 33


b. Meningkatnya kemampuan manajerial dalam pengelolaan
perkesmas perawat.

2. Lingkup Penyeliaan.

Lingkup penyeliaan kegiatan perawat puskesmas, meliputi penyeliaan


terhadap :
a. Pelaksanaan asuhan keperawatan individu, keluarga, kelompok,/
masyarakat. di wilayah kerja Puskesmas dan kegiatan pelayanan
kesehatan lainnya.
b. Manajemen kegiatan Perkesmas terkait dengan manajemen
Puskesmas
c. Penilaian kegiatan perawat Puskesmas dalam perhitungan angka
kredit jabatan fungsional perawat

C JENJANG PENYELIAAN
Penyeliaan kegiatan perawat Puskesmas dilakukan secara berjenjang,
diuraikan sebagai berikut :
1. Di tingkat Puskesmas
Di Puskesmas ditetapkan adanya Perawat Koordinator Perkesmas, ·
yaitu Perawat Puskesmas yang mempun_Yai kemampuan dan
keterampilan klinik keperawatan, manajerial, serta pengalaman lebih
dibandingkan dengan perawat . Puskesmas lainnya. Latar belakang
pendidikan keperawatan seorang Perawat Koordinator diharapkan
minimal D III Keperawatan. Dalam melaksanakan bimbingan kepada
perawat pelaksana, Perawat Koordinator dapat dibantu oleh Perawat
Penanggungjawab desa/daerah binaan.

34 Subdit keperawatan Dasar dan Komuni tas, 2004


2. Di tingkat Kabupaten/ Kota
Di dinas kesehatan kabupaten/kota ditetapkan adanya perawat
penyelia kabupaten/kota, yaitu perawat yang mempunyai kompetensi
dalam bidang keperawata n kesehatan komunitas serta pengalaman yang
lebih dibandingkan perawat koordinator Perkesmas dengan pendidikan
minimal DIII Keperawatan. Diharapkan dalam masa yang akan datang,
Perawat Penyelia Kabupaten/Kota minimal berpendidikan Sl
Keperawatan. Bimbingan dilakukan terhadap perawat koordinator
maupun perawat pelaksana di Puskesmas.

3. Di tingkat propinsi
Di dinas kesehatan propinsi ditetapkan adanya perawat penyelia
propinsi, yaitu perawat yang mempunyai kompetensi dalam bidang
keperawatan kesehatan komunitas serta pengalaman yang lebih
dibandingkan perawat penyelia Kabupaten/Kota dengan · pendidikan
minimal Sl keperawatan. Diharapkan dalam masa yang akan datang,
Perawat Penyelia Propinsi minimal berpendidikan 52 Keperawatan
(Spesialis Keperawatan Komunitas). Selain melakukan bimbingan kepada
perawat penyelia Kabupaten/Kota, juga sebagai konsultan dan peneliti
dalam bidang keperawatan kesehatan masyarakat.

D. M ETODA PEN YELIAAN


Metoda yang digunakan dalam melakukan penyeliaan terhadap perawat
Puskesmas, antara lain :
1. Refleksi Diskusi Kasus ( RDK)
Bimbingan bagi perawat Puskesmas dapat menggunakan metoda
RDK yaitu metoda diskusi kelompok untuk merefleksikan pengalaman
klinik perawat Puskesmas dengan acuan standar yang ditetapkan.
Dengan dilakukan RDK, diharapkan kinerja klinik perawat Puskesmas

Subdi t keperawatan Dasar dan Komunitas, 2004 35


akan meningkat, sehingga pelayanan kesehatan yang diberikan dapat
bermutu dan memuaskan masyarakat. Untuk dapat terselenggaranya
RDK, perlu dilakukan persiapan antara lain menentukan waktu
pelaksanaan, topik yang akan dibahas.

2. Pengamatan atau observasi kegiatan


Pengamatan terhadap kegiatan yang sedang dilakukan oleh Perawat
Puskesmas dapat dilakukan oleh perawat penyelia dengan
menggunakan daftar tilik (check list). Hasil pengamatan
diumpanbalikkan kepada perawat yang dibimbing untuk kemudian
dilakukan diskusi atau pembahasan.

3. Mempelajari dokumen keperawatan


Setiap kegiatan yang dilakukan oleh perawat Puskesmas, harus
didokumentasikan dalam formulir/catatan dan dilaporkan sesuai
ketentuan yang telah ditetapkan. Perawat penyelia mempelajari catatan
atau laporan kegiatan yang telah dilakukan perawat, mengidentifikasi
temuan dan kemudian mendiskusikan dengan perawat Puskesmas.

4. Untuk mendukung peningkatan cakupan dan mutu pelayanan


keperawatan, perawat penyelia dapat melakukan studi banding dalam
rangka "benchmarking" yaitu mengundang perawat puskesmas yang
mempunyai kinerja terbaik dari puskesmas lain untuk menyajikan
pengalamannya, atau sebaliknya membawa perawat dari satu
puskesmas ke puskesmas lain yang berhasil mencapai indikator
pelayanan kesehatan karena kinerja perawatnya meningkat.

Metoda penyeliaan lain dapat dikembangkan sesuai kebutuhan dan


kemampuan daerah.

36 Subdit keperawatan Dasar dan Komunitas, 2004


BAB V
PEMA NTAUA N DAN PEN ILAIAN KEG IATAN
PERliWAT KESEHATAN MASYARAKAT
DI PUSKESMAS

Pemantauan dan penilaian kegiatan Perawat Puskesmas, dilakukan oleh Kepala


Puskesmas, sebagai penanggungjawab Puskesmas. Untuk dapat melakukan
pemantauan dan penilaian, maka perlu ditetapkan indikator kinerja perawat
Puskesmas dan dilakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan secara teratur.

A. INDIKATOR KINERJ A
Indikator kinerja perawat Puskesmas, meliputi indikator kinerja klinik
(eksternal untuk mengukur keberhasilan pelayanan keperawatan kesehatan
masyarakat yang dilakukan) dan fungsional (internal untuk mengukur
pencapaian angka kredit jabatan fungsionalnya). Indikator kinerja klinik
yang dicapai perawat Puskesmas akan mendukung tercapainya indikator
kinerja fungsional.

1. Indikator Kinerja Kli nik


Yaitu indikator kinerja klinik perawat Puskesmas dalam melaksanakan
kegiatan Perkesmas dan merupakan indikator antara pencapaian
indikator SPM Puskemas/ Kabupaten/Kota. Indikator kinerja klinik
perawat Puskesmas, meliputi indikator input, proses, output, dan
outcome, diuraikan sebagai berikut :
a. Indikator input
Meliputi :
1) Sudah mendapat pelatihan Perkesmas/Tatalaksana program
yang diikuti

Subdi t keperawatan Dasar dan Komunitas, 2004 37


2) Mempunyai PHN Kit untuk melaksanakan kegiatan
3) Tersedia sarana transporasi untuk kunjungan ke keluarga/
kelompok/ masyarakat,
4) Tersedia dana operasional untuk pembinaan/ asuhan
keperawatan
...
5) Tersedia Standar/Pedoman/SOP pelaksanaan kegiatan
6) Tersedia dukungan administrasi (Buku Register, Family Folder,
Formulir Askep, Formulir Laporan, dll)
b. Indikator proses
Meliputi :
1) Ada Rencana Kegiatan Perawat Puskesmas bulanan yang
merupakan penjabaran Rencana Kegiatan Perkesmas
terintegrasi dengan Rencana Kegiatan Puskesmas
2) Ada Rencana Asuhan Keperawatan setiap pasien/klien
3) Ada kegiatan bimbingan yang dilakukan Kepala Puskesmas
maupun Perawat Penyelia
4) Ada kegiatan koordinasi dengan petugas kesehatan lain
c. Indikator output i'
Meliputi :
1) % suspek/kasus prioritas (TBC BTA +, Malaria, Balita Gizi Buruk,
Balita Pneumonia, HIV/AIDS, DBD, dll) ditemukan secara dini
2) % kasus prioritas {TBC BTA +, Malaria, ·Balita Gizi Buruk, Balita
Pneumonia, HIV/AIDS, DBD, dll) mendapat tindak lanjut
keperawatan di rumah
3) % keluarga rawan kesehatan (miskin, risiko tinggi) dengan
masalah prioritas di bina
4) % kelompok khusus dibina
5) % pasien rawat inap Puskesmas di lakukan asuhan keperawatan
Besarnya % setiap Puskesmas ditetapkan oleh masing-masing
Kabupaten/Kota.

38 Subdit keperawatan Dasar dan Komunitas, 2004


Uraian indikator output dalam mendukung pencapaian SPM, dapat
dilihat pada tabel 2, berikut :

Tabel 2
Indikator Output Kegiatan Perawat Puskesmas (indikator antara}
Pencapaian ndikator SPM Kabupaten/ Kota/ Puskesmas

PELAYANAN
.: ·;·- . ' < ' INDll\ATO SPM IND!KATO R KINERJA KLINIKPERAWAT .·. • •<: •.···,
' ·.
' KABIKOTA 8
':·:·';=':\.:_ ,:.·:
·, ·. > / . ..
:
·
.
.
'lnd,·.kPa.uto_' ta.· 'rAa' .· ···P·.·•M:·l/··'.··"·• .·.: • <
.rK.•a'E.n'M :,·:(:.:"< .:..'-.•:; '.-' '·
1. Promosi 65 % rumah tangga - % penemuan rumah tidak sehat pada keluarga binaan
Kesehatan sehat - % keluarga binaan meningkat pengetahuan tentang
PHBS
80 % bayi yang - % penemuan buteki yang tidak mernberikan ASI
mendapat ASI eksklusif pada ibu di posyandu/keluarga binaan
eksklusif - % buteki dalam keluarga binaan memberikan AS!
eksklusif
f'
90 % desa dengan - % keluarga dibina di desa endemik menggunakan
garam bervodium oaram bervodium
2.P2M
a. TB Paru Lebih dari 85% - % suspek/penderita TBC Paru BTA (+} di keluarga
penderita TBC STA binaan ditemukan melalui pemeriksaan kontak
(+) sembuh
' serumah
- % penderita TBC Paru BTA (+} patuh dalam
· pengobatan
- % PMO efektif dalam keluarga binaan
- % keluarga binaan mampu merawat penderita
TBC di rumah
b. Deman Berdarah 100 % penderita DBD - % suspek/ kasus DBD ditemukan di keluarga binaan
(DBD) ditangani - % lingkungan tumah keluarga binaan tanpa jenlik
- % keluarga binaan mampu merawat penderita DBD di
rumah
- % penderita DBD diruiuk ke dokter
c. !SPA 100 % balita - % balita dengan pneumonia ditemukan
pneumonia yang - % keluarga binaan mampumerawat balita pneumonia
ditangani di rumah
- % oenderita oneumonia diruiuk ke dokter
d. Diare 100% balita diare - % balita diare dengan dehidrasi ditemukan
yang ditangani - %keluarga binaan mampu merawat balita diare di
rumah
- % penderita diare dengan dehidrasi dirujuk ke dokter

Subdit keperawatan Dasar dan Komunitas, 2004 39


e. Malaria 100% penderita - % suspek/penderita malaria di daerall endemis malaria
malaria yang diobati ditemukan
- % keluarga binaan mampu merawat penderita malaria
di rumah
- % penderita malaria dirujuk ke dokt

f. HIV-AIDS - 100% penderita - % suspek/ penderita HIV-AIDS diterookan


yang mendapat - % keluarga binaan mampu merawat penderita HIV-
penanganan HIV- AIDS di rumah
AIDS - % penderita HIV-AIDS dinijuk ke dolder
- 100% penderta - %penderita menular seksual patuh berobat
menular seksual
yanci diobati
g. Kusta Di atas 90% - % penderita kusta ditemukani
penderita kusta yang - % penderita kusta yang patuh berobat
selesai pengobatan - % keluarga binaan mampu merawat penderita kusta di
rumah
h. Filariasis Diatas 90 % - % penderita filariasis ditemukan
penderita filariasis - % penderita filariasis patuh berobat
yang ditangani - % keluarga binaan mampu merawai penderita
penyakit filariasis di rumah
i. lmunisasi 100 % desa yang - % bayi belum immunisasi lengkap demukan
mencapai UGI - % bayi diimunisasi lenakao oada keiJarqa binaan
3. KIA-KB
a. lbu hamil resiko 100 % penemuan ibu - % ibu hamil risti di keluarga binaan
tinggi hamil resiko tinggi - % ibu hamil resiko tinggi pada keluarga binaan dirujuk
• ke sarana kesehatan

b. Kunjungan 90 % cakupan - % penemuan neonatus di keluarga binaan


neonatus kunjungan neonatus - % merujuk neonatus dalam keluarga binaan sarana
kesehatan

c. Cakupan 90 % cakupan - % penemuan bayi di keluarga binaan belum


kunjungan bayi kunjungan bayi menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
- % bayi di keluarga binaan di rujuk ke sarana
kesehatan
d. Cakupan BBLR 100 % cakupan bayi - % bayi BBLR ditemukan.di keluarga binaan/kelompok
yang ditangani BBLR yang ditangani - % bayi BBLR dirujuk ke sarana kesehatan
4.GIZI
a. Gizi baltta - 100 % balita gizi - % balita gizi buruk ditemukan dike!t;arga binaan
buruk yang - % keluarga binaan mampu merawat balita dengan
mendapat ·gizi buruk di rumah
perawatan - % keluarga binaan memeriksakan balita ke posyandu
- 80 % balita yang secara teratur
naik BB (N/D) - % balita gizi buruk di keluarga diruj\Jk ke sarana
- <15 % balita yang kesehatan
mendapat kapsul - % balita belum mendapat vitamin A di keluarga binaan
vit A 2 x - % bayi (6-11 bulan) keluarga miskin yang memerlukan
- 100 % cakuoan MP-AS!

40 Subdit keperawatan Dasar dan Komunitas, 2004


pemberian MP- - % keluarga binaan (miskin) rnemberikan MP ASI
ASI bagi keluarga
miskin

b. Bumil yang - 90 % cakupan - % ibu hamil dengan anemia di keluarga binaan


mendapat tablet bumil mendapat ditemukan
Fe tablet Fe - % keluarga binaan mampu merawat ibu hamilanemia
- % ibu hamildi keluarga binaan belum mendapat tablet
Fe
- % ibu hamil pada keluarga binaan mendapat tablet Fe

" c.WUS yang yang - 80 % cakupan - % WUS dalam keluarga rawan kesehatan di daerah
endemik belum mendapat kapsul yodium
mendapat kapsul WUS yang
yodium mendapat kapsul - % WUS dalam keluarga binaan didaerah endemik
yodium mendapat kapsul yodium

5. Kesehatan >95% - % lingkungan rumah keluarga bir.aan bebas dari jentik


lingkungan rurpah/bangunan nyamuk aedes agepty
bebas jentik nyamuk - % keluarga di lingkungan keluarga binaan melakukan
Aedes gerakan 3 M
- % rumah/bangunan dengan masalah nyamuk di rujuk
ke kesling
6. Pengobatan - 15% cakupan
rawat jalan
- % keluarga miskin dapat memanfaatkan pelayanan
rawat jalan di Puskesmas
- 15%cakupan - % keluarga miskin dapat memanfaatkan pelayanan
rawat inap
rawat inap di Puskesmas
- 90% sarana
- % kasus memerlukan pelayanan gawat darurat di
kesehatan dengan
kemampuan layani di Puskesmas
pelayanan gawat
darurat yang
dapat diakses
masyarakat

7.Kesehatan - 80% cakupan - % suspek /kasus penyakit akibat kerja ditemukan di


Kerja pelayana n keluarga binaan/ Puskesmas
kesehatan kerja - % keluarga binaan mampu merawat penderita
formal penyakit akibat kerja di rumah
- % penderita penyakit akibat keria diruiuk ke dokter
8. Usia lanjut - 70% pelayanan - % penemuan masalah kesehatan usia lanjut di rawat
usia lanjut jalan dan keluarga binaan
- % keluarga binaan mampu merawat usia lanjut di
rumah
,'
- % usia lanjut di keluarga binaan /miskin
memanfaatkan pelayanan usia lanjut secara rutin di
posbindu/karano werdha atau ouskesmas

Subdit keperawatan Dasar dan Komunitas, 2004 41


d. Indikator outcome
Meliputi % keluarga rawan kesehatan mandiri memenuhi
kebutuhan kesehatannya. Tingkat kemandirian keluarga dicapai
sebagai hasil ( out come) asuhan keperawatan kesehatan masyarakat
bekerjasama dengan lintas program dan sektor. Tingkat kemandirian
keluarga, meliputi keluarga mandiri tingkat I(KM- ), Tingkat II(KM
II), tingkat III (KM-III) dan tingkat IV (KM-IV). Kriteria tingkat
kemandirian keluarga, diuraikan seperti pada tabel 3, berikut :

Tabel 3
Kriteria Kemandirian Keluarga Berdasarkan Tingkat
Kemandirian
No. Kriteria Tingkat kemandirian
I II III IV
1 Menerima oetuqas (Perkesmas) v v v v
2 Menerima pelayanan kesehatan v v v v
sesuai rencana keperawatan
keluaroa
3 Keluarga tahu dan dapat v v v
mengungkapkan masalah
kesehatannya secara benar
4 Memanfaatkan fasilitas v v v
pelayanan kesehatan sesuai
aniuran
5 Melakukan tindakan v v v
keperawatan sederhana sesuai
aniuran
6 Melakukan tindakan v v
oenceqahan secara aktif
7 Melakukan tindakan promotif v
secara aktif

42 Subdit keperawatan Dasar dan Komun itas, 2004


2. ndikator !<jnerja fungsionai
Yaitu indikator kinerja perawat Puskesmas untuk mengukur pencapaian
angka kredit jabatan fungsiona lnya, yaitu jumlah angka kredit yang
dicapa i sama dengan jumlah kegiatan Perawat dalam mencapai
indikator klinik ( output) nya. Jumlah angka kredit yang dimaksud,
meliputi antara lain :
a. Jumlah pengkajian keperawatan yang dilakukan baik pada individu,
keluarga, kelompok, masyarakat
b. Jumlah diagnosa keperawatan yang dirumuskan baik pada individu,
keluarga,kelompok,masyarakat
c. Jumlah rencana keperawatan yang dibuat baik untuk individu,
keluarga, kelompok, masyarakat
d. Jumlah tindakan keperawatan (langsung maupun tidak langsung)
yang dilakukan baik untuk individu, keluarga, kelompok, masyarakat
e. Jumlah Rujukan /konsultasi keperawatan yang dilakukan baik untuk
individu, keluarga, kelompok, masyarakat
f. Jumlah konseling keperawatan yang dilakukan baik untuk individu,
keluarga, kelompok, masyarakat
g. Jumlah pendidikan/penyul uhan kesehatan/keperawatan yang
dilakukan baik untuk individu, keluarga, kelompok, masyarakat
h. Jumlah program penyuluhan kesehatan yang dibuat baik baik untuk
individu, keluarga, kelompok, masyarakat
i. Jumlah kegiatan tugas limpah yang dilaksanakan baik untuk
individu, keluarga, kelompok, masyarakat
j. Jumlah kegiatan penanggulangan kasus gawat darurat / wabah/
bencana, dll
k. Jumlah evaluasi keperawatan yang dilakukan baik untuk individu,
keluarga, kelompbk, masyarakat
I. Jumlah kunjungan pembinaan keluarga/ kelompok/masyarakat di
daerah sulit transportasi

Subdi t kcperawat an Dasar dan Komunitas , 2004 43


I. Jumlah kunjungan pembinaan keluarga/ kelompok/masyarakat di
daerah sulit transportasi
m. Jumlah kegiatan lain yang dilakukan antara lain pengamatan
penyakit/wabah, dll i
t',
.. B. PENCATATAN DAN PELAPORAN
1. Pencatatan Kegiatan
Kegiatan Perawat Puskesmas, dicatat dalam :
a. Register rawat jalan, rawat inap (sesuaikan dengan yang digunakan
di puskesmas), kohort pembinaan keluarga rawan kesehatan (lihat
lampiran).
b. Formulir Asuhan Keperawatan adalah formulir yang digunakan untuk
mencatat semua tindakan asuhan keperawatan yang dilakukan
sesuai dengan tahapan proses keperawatan. '·
Formulir asuhan Keperawatan terdiri dari :
!
1. Form pengkajian keluarga
2. Form pengkajian individu
c. Family Folder adalah kumpulan berkas keluarga yang memuat semua
status kesehatan keluarga maupun individu yang disimpan dalam
satu kantong/amplop/map yang diperlukan untuk pembinaan
keluarga.
d. Buku inventarisasi peralatan perkesmas adaiah buku yang mencatat
tentang hal-hal yang berkaitan dengan peralatan perkesmas (jenis,
jumlah, keadaan)
e. Buku catatan Harian Perawat (lihat BPl - Jabatan fungsional)
f. catatan lain yang dikembangkan daerah
2. Pelaporan Kegiatan
Pelaporan kegiatan dibuat berdasarkan kebutuhan dan ketentuan yang
berlaku.

44 Subdit keperawatan Dasar dan Komunitas , 2004


C.
PEMANTA
UAN DAN
PENilAIAN

Pemant
auan
dilaksan
akan
secara
periodik
setiap
bulan
oleh
)<.epala
puskes
mas
dan
Perawat
Koordin
ator.
Hasil
pemant
auan
terhada
p
pencap
aian
indikator
kinetja
menjadi
masuka
n untuk
(1)
perbaika
n dan
peningk
atan
kinerja
perawat
berikutn
ya, (2)
peningk
atan
cakupan
dan
mutu
pelayan
an
kesehat
an.
Sedang
kan
penilaia
n
dilaksan
akan
minimal
setiap
akhir
tahun,
dan
hasilnya
digunak
an
untuk
masuka
n dalam
penyusu
nan
perenca
naan
kegiatan
puskes
mas
pada
tahun
berikutn
ya.
Untuk
memud
ahkan
pemant
auan
dan
penilaia
n kinerja
perawat
puskes
mas,
maka
dapat
dilakuka
n
penyajia
n hasil
dengan
menggu
nakan
tabel,
grafik
balok/
garis
atau
grafik
pemant
auan
wilayah
setempa
t (PWS).
Penilaia
n
dilakuka
n
setahun
sekali
meliputi
semua
aspek
baik
input,
proses,
output,
outcome
,
sebagai
masuka
n
penyusu
nan
rencana
kegiatan
Puskes
mas
tahun
berikutn
ya.

Anda mungkin juga menyukai