"Dalam tiga tahun terakhir rata-rata ekspor hasil perikanan nasional meningkat sekitar 200 juta
dollar AS per tahun.Melihat kondisi tersebut kami optimis target ekspor 2,6 miliar dollar AS
terpenuhi," katanya.
Menurut dia, meskipun berbagai hambatan terhadap ekspor produk perikanan Indonesia mulai
berkurang, pemerintah tetap melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki mutu komoditas
perikanan yang akan diekspor. Berbagai upaya, kata dia, telah dilakukan untuk membantu
ekspor komoditas perikanan antara lain dengan meningkatkan kemampuan laboratorium uji
mutu baik peralatan maupun petugasnya, serta perbaikan sistem aturan standar mutu produk
perikanan.
Berdasarkan catatan DKP, ekspor komoditas perikanan pada 2005 mencapai 1,9 miliar dollar
AS, kemudian naik menjadi 2,1 miliar dollar AS pada 2006 dan tahun lalu kembali meningkat
menjadi 2,3 miliar dollar AS. Begitu juga dari segi volume, selama 2005 hingga 2007 juga
terjadi peningkatan dari 857.922 ton menjadi 926.478 ton, dan turun menjadi 857.783 ton pada
2007, namun nilainya tetap naik.
Menurut dia, pasar utama ekspor hasil perikanan Indonesia masih ditujukan ke Jepang, Uni
Eropa (UE) dan Amerika Serikat (AS) dengan pangsa pasar masing-masing sebesar 26 persen,
14 persen dan 34 persen.
Udang dan tuna, lanjutnya, masih mendominasi ekspor hasil perikanan Indonesia dengan jumlah
masing-masing ekspor sebesar 153.906 ton dan 91.631 ton pada 2005, atau senilai masing-
masing 948,13 juta dollar AS dan 246,3 juta dollar AS. Pada 2006 ekspor udang mencapai
169.329 ton dengan senilai 1,1 juta dollar AS dan tuna sebanyak 91.822 ton dengan senilai 250,5
juta dollar AS.
Sementara pada 2007 udang ekspor udang mencapai 160.797 ton dengan nilai 1,04 miliar dollar
AS dan tuna 110.034 ton dengan senilai 280,8 juta dollar AS. (ANT). Kompas.com