Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA KELUARGA Tn.K DENGAN HIPERTENSI


DI RT O3 RW XV KELURAHAN SUMBER KECAMATAN BANJARSARI
KOTA SURAKARTA

Disusun oleh :
NGADIMAN EKO SAPUTRO
NIM. SN 171126

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2017/2018
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PADA KELUARGA Tn.K DENGAN HIPERTENSI
DI RT O3 RW XV KELURAHAN SUMBER SURAKARTA

I. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
A. DATA UMUM KELUARGA
1. Identitas Keluarga
a. Nama KK : Tn. K
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. Umur : 57 tahun
d. Pendidikan : Tamat SMA
e. Agama : Islam
f. Pekerjaan : Wiraswasta
g. Suku/kebangsaan : Jawa/Indonesia
h. Alamat : RT 03 RW 15 Sumber
Jumlah anggota keluarga : 3 orang (Termasuk KK)

2. Komposisi keluarga
Hub dg
No Nama Umur JK Pendidikan Pekerjaan
KK
1 Tn.K 57 thn L Suami Tamat SMA Wiraswasta

2 Ny. N 55 thn P Istri Tamat SMP Ibu Rumah Tangga

3 Nn. A 25 thn P Anak II Tamat SMA Swasta


GENOGRAM

Ket :

: Laki-laki

: Perempuan

: Meninggal

: Satu Rumah
3. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn.K adalah tipe nuclear family. Tipe nuclear family
merupakan keluarga inti terdiri dari Ayah, Ibu dan Anak (Wahit Iqbal, dkk:
2006). Ny.N mengatakan memiliki 2 orang anak. Anak pertama sudah
berkeluarga, dan sekarang dia tinggal dengan anaknya yang nomor 2
4. Suku Bangsa
Ny.N mengatakan bahwa seluruh anggota keluarga Tn. K berasal
dari Jawa. Dalam komunikasi sehari-hari keluarga Tn. K menggunakan
bahasa Jawa. Ny. N mengatakan bahwa di keluarga tidak ada pantangan
budaya misal dalam hal makanan atau kebiasaan lain yang berhubungan
dengan kesehatan.
5. Agama
Ny. N mengatakan agama yang dianut oleh seluruh anggota
keluarga adalah Islam. Kegiatan keagamaan yang rutin dilakukan di rumah
antara lain sholat berjamaah. Ny. N mengatakan anggota keluarga tidak
pernah meninggalkan sholat. Kegiatan keagamaan yang diikuti oleh Ny. N
secara rutin di lingkungan RT/RW adalah pengajian.
6. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Ny. N mengatakan bahwa anak pertama sudah menikah dan
mereka sudah bisa mengatur keuangan sendiri dikarenakan anak yang
pertama sudah memiliki rumah sendiri. Tn. K pension dari
karyawanswasta dan sekarang berwiraswasta membuka laundry
Ny. N mengatakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari cukup
dan dapat disisakan untuk tabungan keluarga. Ny. N mengatakan uang
yang banyak dikeluarkan adalah untuk biaya belanja sehari-hari.
7. Aktivitas Rekreasi atau Waktu Luang Keluarga
Ny. N mengatakan bahwa dalam keluarganya jarang mengadakan
acara rekreasi bersama. Ny. N anaknya Nn. A main sendiri untuk
berekreasi. Ny. N bersama keluarga biasanya kumpul jika sore hari dan
malam hari. Kegiatan hiburan yang biasa dilakukan oleh keluarga jika
berkumpul adalah menonton TV.

B. TAHAP dan RIWAYAT PERKEMASNGAN KELUARGA


1. Tahap Perkemasngan Keluarga Saat ini
Tugas perkemasngan pada keluarga Tn. K masuk pad tahap VII
yakni tahap keluarga usia pertengahan (orang tua paruh baya). Tn. K
memasuki usia 57 tahun dan Ny. M memasuki usia 55 tahun. Menurut
Friedman (2002), tahap keluarga orang tua paruh baya dimulai ketika
orang tua berusia sekitar 45-55 tahun dan biasanya pasangan baru di
tahun-tahun pertengahan mereka merupakan keluarga inti walaupun tetap
berinteraksi dengan orang tua lansia mereka dan dengan anggota
keluarga lain dari keluarga asal atau dengan keluarga baru yang
didapatkan dari pernikahan anak cucu keturunan mereka.
Anak pertama Tn. K sudah berumahtangga dan mereka tidak
tinggal bersama dalam satu atap bersama Tn. K dan Ny. N. Anak kedua
Nn. A (25 tahun) belum menikah dan bekerja sebagai karyawan swasta
Wahit Iqbal (2006) menyebutkan bahwa pada fase ini dirasakan
sulit oleh beberapa pasangan karena masalah lanjut usia dan perpisahan
dengan anak serta perasaan gagal sebagai orang tua. Ny. N mengatakan
merasa senang bisa berkumpul dengan anak, menantu dan karena rumah
anak pertama berdekatan.
Tugas perkemasngan keluarga yang sudah dipenuhi oleh Tn. K
adalah memperluas lingkaran keluarga yakni dengan menikahkan anak
pertama, memulihkan hubungan dengan generasi muda tua dimana Tn. K
dapat memposisikan dirinya sebagai ayah dan teman bagi keluarga dan
masyarakat RT03, dan mempertahankan keakraban dengan Ny. N sebagai
pasangan hidup.
2. Tugas Perkemasngan Keluarga yang Belum terpenuhi
Tugas perkemasngan keluarga yang belum terpenuhi oleh Tn. K
adalah mempertahankan kesehatNn. Ay. N mengatakan tidak paham akan
cara mempertahankan kesehatan itu seperti apa. Ny. N mengatakan
terkadang merasakan pusing dan kaku pada tengkuk. Tindakan yang
dilakukan oleh Ny. N adalah membeli obat pusing atau terkadang dipakai
untuk istirahat karena sibuk bersosialisasi kegiatan pkk dan posyandu.
3. Riwayat Keluarga Inti
Ny. N mengatakan sudah mengenal Tn. K sejak masih muda. Ny. N
mengatakan “di keluarga suami saya tidak ada yang memiliki penyakit
keturunan mas tetapi di dikeluarga saya ibu memiliki penyakit
hipertensi.”
Ny. N mengatakan jarang sekali memeriksakan tekanan darahnya
ke posyandu ataupun puskesmas terdekat karena merasa sebagai kader
posyandu tidak perlu memeriksakan kesehatannya
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Ny. N mengatakan sebelumnya tidak ada keluarga yang pernah
dirawat karena terserang penyakit tertentu. Keluarganya semasa hidup
tidak pernah sekalipun sakit yang sampai begitu parah.

C. DATA LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah
Status kepemilikan rumah keluarga Tn. K adalah milik pribadi.
Hasil observasi bangunan rumah merupakan bangunan permanen dan
lantai sudah keramik. Bangunan rumah berbentuk persegi panjang.
Keadaan rumah bagian depan, tengah dan belakang sudah cukup rapi.
Dalam ruangan rumah tidak banyak barang/perabotan dan penataannya
cukup baik. Penerangan dalam ruangan cukup dan ventilasi dalam ruang
juga kurang karena jendela yang ada tidak dibuka dan jumlahnya kurang.
Terutama untuk penerangan dan ventilasi dalam kamar karena sinar
matahari tidak dapat masuk dan jendela tidak pernah dibuka sehingga
suasan ruangan saat siang hari redup/gelap.
Keluarga Tn. K menggunakan septic tank yang terletak dibelakang
rumah dan jarak antara septic tank dengan sumber air lebih dari 10 meter.
Sumber air yang digunakan keluarga Tn. K adalah PAM.
Ny.N mengatakan “ Saya kurang puas dengan keadaan rumah
sekarang soalnya berhimpit-himpitan sehingga penerangan dan ventilasi
kurang cukup. Masih perlu banyak perbaikan mas. Tapi kalau soal bentuk
bangunan saya sudah puas.
2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Keluarga Tn. K tinggal di lingkungan yang sebagian besar
warganya berpenghasilan pas-pasan sehingga sebagian besar warganya
bekerja pada pagi hari dan pulang pada sore harinya, mata pencaharian
terbanyak adalah bekerja sebagai karyawan swasta dan berwirausaha
sehingga pada saat pagi dan siang hari suasana di lingkungan sepi dan
menjelang sore mulai ramai karena banyak kelurga yang sudah pulang
kerja atau pulang sekolah. Interaksi antar warga lebih banyak dilakukan di
sore hari dan malam hari. Pendidikan di lingkungan RT03 bervariasi
namun rata-rata lulusan SMP dan SMA.
Kegiatan yang biasanya diadakan lebih banyak melibatkan kaum
perempuan atau ibu-ibu sendiri, dan bapak-bapak sendiri. Ny. N
mengatakan “ Disini tidak ada aturan khusus mas tentang kebersihan
apalagi tentang kesehatan. Saya senang kok mas tinggal disini,
lingkungannya nyaman dan orang-orangnya baik.”
3. Mobilitas Geografis Keluarga
Jarak antara rumah dengan pelayanan kesehatan jauh lebih dari 500
meter. Untuk mencapai pelayanan kesehatan, keluarga biasanya
menggunakan sepeda motor milik pribadi.
4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Seluruh anggota keluarga Tn. K biasanya berkumpul di sore hari
dan malam hari. Kegiatan yang biasanya dilakukan bersama keluarga
adalah menonton TV, makan malam bersama, dan kegiatan keagamanan.
Keluarga Tn. K termasuk keluarga yang aktif di lingkungan RT03 RW XV
karena sebagai ketua RT, dan Ny. N sebagai kadeer posyandu. Kegiatan
lain RT hingga RW selalu rutin diikuti baik kumpul warga ataupun
pengajian.
5. Sistem Pendukung Keluarga
Ny. N mengatakan “hubungan saya dengan saudara dan tetangga
sekitar cukup baik mas jadi kalau saya butuh bantuan, saya meminta
bantuan pada saudara atau tetangga dekat, khususnya kalau ada masalah
kesehatan.”
Ny. N mengatakan “Biasanya kalau ada keluarga yang sakit dibawa
ke puskesmas dulu mas kalau di puskesmas tidak sembuh baru kami ke
rumah sakit.”

D. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola Komunikasi Keluarga
Arah komunikasi yang dilakukan oleh keluarga Tn. K masuk dalam
komunikasi 2 arah karena terjadi hubungan timasl balik diantara masing-
masing keluarga (pengirim dan penerima pesan). Frekuensi komunikasi
antara Tn. K dengan seluruh anggota keluarga lebih sering pada sore hari
dan malam hari.
Keluarga Tn. K menggunakan tipe komunikasi verbal yakni
seluruh anggota berinteraksi dengan berbincang-bincang satu sama lain
dan juga menggunakan komunikasi non verbal seperti menunjukkan
adanya kontak mata saat diajak berkomunikasi, senyuman dan sentuhan
juga ditunjukkan oleh keluarga dalam berkomunikasi sehari-hari.
Komunikasi yang ditunjukkan oleh keluarga cukup efektif dan
berjalan dengan baik. Ny. N mengatakan “ kalau untuk ngobrol-ngobrol
ga ada masalah mas. Kita semua sering ngobrol kok. Kalau ada masalah
ya kita rembug kan bareng-bareng.”
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Ny. N mengatakan “ Kalau ada masalah kita rembug kan bareng-
bareng. Tapi semua keputusan ya di tangan bapak. Bapak kan paling tua
disini jadi kita ya patuh sama perintah bapak. Kalau anak-anak mau
ngasih pendapat ya didengerin nantikan di bahas bareng-bareng.”
3. Struktur Peran
Tn. K merupakan kepala keluarga, pencari nafkah, sebagai
pelindung, pendidik dan pemberi rasa aman bagi keluarga. Ny. N
mengatakan “ Yang kerja bukan bapak aja tapi saya juga bantu mas.
Kalau cuma ngandelin bapak ya kasihan. Jam ½ 8 pagi saya dan bapak
berangkat bareng buat bekerja di laundry.
Ny. N selain sebagai ibu, beliau juga sebagai nenek bagi cucunya.
Apabila ada masalah, Ny. N mampu menempatkan diri sebagai perantara
atau penengah bagi keluarga besarnya.
4. Nilai dan Norma Keluarga
Keluarga Tn. K menyesuaikan dengan nilai dan norma sesuai
ajaran Islam. Keluarga Tn. K menanamkan rasa saling menghormati dan
menghargai satu sama lain.

E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Ny. N mengatakan “Semua keputusan ya di tangan bapak. Bapak
kan paling tua disini jadi kita ya patuh sama perintah bapak. Kalau anak-
anak mau ngasih pendapat ya didengerin nantikan di bahas bareng-
bareng.” Keluarga Tn. K tampak rukun dan perhatian dengan kondisi
masing-masing anggota keluarga.
2. Fungsi Sosialisasi
Hubungan antar anggota keluarga sangat baik dan dalam
kehidupan sehari-hari, anggota keluarga tidak ada yang menyimpang dari
nilai dan norma yang berlaku. Hubungan antar anggota dengan tetangga
juga baik. Hal tersebut dapat dilihat dari intensitas komunikasi yang
dijalin baik antara keluarga dengan tetangga. Pola asuh yang diberikan
oleh Ny. N kepada Nn. A adalah demokratis.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
a. Mengenal Masalah Kesehatan Keluarga
Hasil wawancara dengan Ny. N menunjukkan bahwa
Keluarga tidak pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya. Ny. N tidak
pernah periksa ke rumah sakit sedangkan Ny. N tidak rutin untuk
kontrol ke puskesmas keliling.
b. Membuat Keputusan Tindakan Kesehatan yang Tepat
Ny. N mengatakan “ Saya jarang berobat kalau sakit
mas...paling ke puskesmas.”
c. Memberi Perawatan Pada Anggota Keluarga yang Sakit
Ny. N mengatakan “saya ga tau mas bagaimana gejala awal
dari tensi tinggi itu yang saya tau tensi tinggi itu sekitar 150/100
mmHg. Kalau punya tensi tinggi harus kontrol secara rutin ke
puskesmas atau posyandu terdekat. Tapi kalau sudah diposyandu saya
gak kober mas, sudah sibuk sama warganya”
d. Mempertahankan Suasana Rumah yang Sehat
Berdasarkan hasil observasi bahwa rumah Tn. K sudah cukup
rapi pada bagian rumah. Untuk lantai bersih rajin disapu dan
seminggu 2 x dipel.Ventilasi rumah masih kurang karena jendela tidak
pernah dibuka.
Ny. N mengatakan, “ setiap hari lantai disapu dan dipel kok
paling tidak seminggu 2x mas sama anak saya yang nomer 2.”
e. Menggunakan Fasilitas Kesehatan yang Ada si Masyarakat
Tn. K dan Ny. N tidak pernah periksa di posyandu lansia di
RW setempat, tetapi Ny. N rutin untuk pergi ke posyandu karena
merupakan kader posyandu. Keluarga Tn. K baru akan pergi ke
puskesmas atau ke rumah sakit jika sakit yang diderita tidak kunjung
sembuh dengan obat yang dibeli di warung.
F. STRES dan KOPING KELUARGA
1. Stressor Jangka Pendek dan Panjang
Ny. N mengatakan “saya dan keluarga ga punya masalah apa-apa
kok mas, walaupun kita hidup pas-pas an tapi ya ga apa-apa mas, yang
penting masih cukup.”
2. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi/ Stressor
Ny. N mengatakan “ Kalau ada masalah kita rembug kan bareng
bareng. Tapi semua keputusan ya di tangan bapak. Bapak kan paling tua
disini jadi kita ya patuh sama perintah bapak. Kalau anak-anak mau ngasih
pendapat ya didengerin nantikan di bahas bareng-bareng.”
3. Strategi Koping yang Digunakan
Ny. N mengatakan “saya dan keluarga ga punya masalah apa-apa
kok mas, walaupun kita hidup pas-pas an tapi ya ga apa-apa mas, yang
penting masih cukup. Kita pasrahkan semua sama Alloh”
G. PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
Keluarga Tn. K
Pengkajian Tn. K Ny. N Nn.A
Nutrisi & Cairan Makan : sehari 3 kali dengan Makan : sehari 3X/hari; dengan nasi, sayur, Makan : sehari 3X/hari; dengan nasi, sayur,
nasi,sayur,lauk, dan terkadang buah. Sayur lauk dan kadang buah. Lauk yang biasa lauk dan kadang buah. Sayur yang biasa
yang biasa dikonsumsi adalah bayam, dikonsumsi adalah tempe, tahu, telur kadang dikonsumsi adalah bayam, kangkung, dan
kangkung, dan kacang-kacangan. Lauk ayam. Tidak ada pantangan untuk Ny.N. kacang-kacangan. Lauk yang biasa
yang biasa dikonsumsi adalah tempe, tahu, Porsi makan sekitar 8-10 sendok makan. dikonsumsi adalah tempe, tahu, telur kadang
telur kadang ayam. Porsi makan sekitar 8- Minum: Ny.N minum sehari 6-8 gelas. ayam. Porsi makan sekitar 8-10 sendok
12 sendok makan. makan.
Minum : air putih sehari 6-8 gelas/hari, Minum: Nn.A minum sehari 6-8 gelas.
Selain air putih Tn. K kadang
mengkonsumsi kopi atau teh.
Istirahat Tidur Tn. K mengatakan tidak pernah tidur siang Ny.N memiliki kebiasaan tidur siang 2-3 Nn.A biasa tidur dari jam ½ 10 sampai jam 5
dan tidur malam 6-7 jam. Tn. K dapat tidur jam dan tidur malam sekitar 5 jam. Tidur pagi. Bisa tidur nyenyak dan tidak sering
nyenyak dan tidak pernah terbangun pada siang biasanya dilakukan ketika Ny. N libur. terbangun di malam hari.
malam hari
Olahraga/ Tn. K bekerja wiraswasta sehingga jarang Ny.N mengatakan bahwa jarang olahraga Nn.A biasa ny ikut kegiatan olahraga di
mobilisasi melakukan olahraga. karena kesibukanya bekerja. Kalau sedang sekolah saat pelajaran olahraga, kalau
Tidak ada hamastan mobilitas pada Tn. K libur digunakan klien untuk memasak dirumah tidak pernah berolahraga.
ataupun bersih-bersih rumah. Tidak ada Tidak ada hamastan mobilitas pada Nn. A
hamastan mobilitas pada Ny. N
Eliminasi BAK : kurang lebih 6X sehari. BAK: Biasanya 5-7 X/hari BAK: frekuensinya lebih dari 5 kali
BAB : rutin setiap pagi hari dan tidak BAB: tidak rutin kadang pagi kadang sore. BAB: rutin saat mandi pagi
menggunakan pencahar. Kadang 2 hari sekali baru BAB.

Personal Hygiene Mandi 2 kali/hari, jika akan berpergian Mandi 2 kali/sehari dan menggososk gigi Mandi 2 kali/sehari dan menggososk gigi
biasanya mandi lagi. Gosok gigi dua kali sehari 3 kali (saat mandi dan sebelum tidur). sehari 3 kali (saat mandi dan sebelum tidur).
sehari saat mandi dan jika akan tidur. Serta Keramas setiap 2 hari sekali. Kadang-kadang keramas.
keramas setiap 2 hari sekali.

H. PENGKAJIAN PSIKIATRIK
KELUARGA Tn. K
Pengkajian Tn. K Ny. N Nn.A
Psikiatrik
Gamasran Tn. K memiliki gamasran yang positif dan Ny.N memiliki gamasran diri yang positif dan mau Nn.A memiliki gamasran tubuh positif dan
Diri menerima apa adanya keadaan tubuh Tn. K. menerima keadaan tubuh yang sekarang. mampu menerima keadaan tubuhnya.
Identitas Tn. K mengatakan bahwa dirinya adalah laki- Ny. N menyadari bahwa selain menjadi seorang Nn.A mengatakan bahwa meskipun menjadi
Diri laki yang sudah tidak muda lagi dan sudah ibu yang mengurus anak, Ny. N juga berusaha anak kedua tetapi dia memiliki tanggung jawab
memiliki banyak pengalaman dalam hidup. untuk memasntu suami mencari uang. karena sudah bekerja
Ideal Diri Tn. K mengatakan sudah lama menjalin Ny. N mengatakan bahwa selama menjadi istri Nn.A kelak ingin menjadi orang sukses supaya
rumah tangga, sehingga sudah bisa mengatasi sudah banyak pengalaman dalam menghadapi dapat memasntu ayah ibunya dalam mencari
masalah yang dihadapi keluarga. masalah. nafkah.
Peran Tn. K sadar akan kodratnya sebagai seorang Ny. N dapat berperan sebagai seorang istri yang Nn.A bisa memposisikan dirinya sebagai anak
suami dan bapak dari anak-anaknya sehingga taat kepada suami dan bisa mengatur rumah tangga yang patuh kepada orang tua dan menjadi
Tn. K berusaha untuk selalu mencari nafkah dan mengasuh anak dengan baik walaupun Ny. N andalan orang tua.
demi keluarga juga bekerja.
Harga Diri Tn. K tidak malu akan keadaannya sekarang Ny.N merasa bahagia dengan kehidupannya Nn. A bangga pada dirinya karena dapat
dan menikmati hidup sekarang tanpa perlu sekarang karena sudah menjadi seorang nenek. melanjutkan kuliah.
tahu penyakit apa yang sedang diderita.
I. PENGKAJIAN TUMBUH KEMBANG KELUARGA
Tugas perkembangan pada keluarga Tn. K masuk pad tahap VII yakni
tahap keluarga usia pertengahan (orang tua paruh baya). Tn. K memasuki usia 57
tahun dan Ny. M memasuki usia 55 tahun. Menurut Friedman (2002), tahap
keluarga orang tua paruh baya dimulai ketika orang tua berusia sekitar 45-55
tahun dan biasanya pasangan baru di tahun-tahun pertengahan mereka
merupakan keluarga inti walaupun tetap berinteraksi dengan orang tua lansia
mereka dan dengan anggota keluarga lain dari keluarga asal atau dengan keluarga
baru yang didapatkan dari pernikahan anak cucu keturunan mereka.
Anak pertama Tn. K sudah berumahtangga dan mereka tidak tinggal
bersama dalam satu atap bersama Tn. K dan Ny. N. Anak kedua Nn. A (25 tahun)
belum menikah dan bekerja sebagai karyawan swasta
Wahit Iqbal (2006) menyebutkan bahwa pada fase ini dirasakan sulit oleh
beberapa pasangan karena masalah lanjut usia dan perpisahan dengan anak serta
perasaan gagal sebagai orang tua. Ny. N mengatakan merasa senang bisa
berkumpul dengan anak, menantu dan karena rumah anak pertama berdekatan.
Tugas perkemasngan keluarga yang sudah dipenuhi oleh Tn. K adalah
memperluas lingkaran keluarga yakni dengan menikahkan anak pertama,
memulihkan hubungan dengan generasi muda tua dimana Tn. K dapat
memposisikan dirinya sebagai ayah dan teman bagi keluarga dan masyarakat
RT03, dan mempertahankan keakraban dengan Ny. N sebagai pasangan hidup.
J. PEMERIKSAAN FISIK
Keluarga Tn. K
Pemeriksaan Ny. N Tn. K Nn.A
Tanda-Tanda Vital :
170/100 mmHg 120/80 mmHg 120/90 mmHg
TD
86 x/mnt 78 x/mnt 90 x/mnt
Nadi 12 x/mnt 18 x/mnt 14 x/mnt
RR
Kepala Kulit kepala bersih, rambut bersih,tidak ada Kulit kepala bersih, rambut bersih,tidak Kulit kepala bersih, rambut bersih,tidak
nyeri tekan pada kepala ada nyeri tekan pada kepala ada nyeri tekan pada kepala
Mata Sklera tidak ikhterik, konjungtiva tidak anemis, Sklera tidak ikhterik, konjungtiva tidak Sklera tidak ikhterik, konjungtiva tidak
penglihatan masih jelas anemis, tidak menggunakan kacamata anemis, tidak menggunakan kacamata
Mulut Mukosa mulut lemasb, tidak ada stomatitis, Mukosa mulut lemasb, tidak ada stomatitis Mukosa mulut lemasb, tidak ada stomatitis,
gigi banyak yang tanggal dan ada yang ada karies gigi
berlubang
Hidung Tidak ada polip Tidak ada polip Tidak ada polip
Telinga Terdapat sedikit serumen Tidak ada serumen Tidak ada serumen
Leher Tidak ada pembesaran tiroid Tidak ada pembesaran tiroid Tidak ada pembesaran tiroid
Dada Ekspansi dada maksimum, tidak ada nyeri Ekspansi dada maksimum, tidak ada nyeri Ekspansi dada maksimum, tidak ada nyeri
tekan, taktil fremitus (+), simetris sonor tekan, taktil fremitus (+), simetris sonor tekan, taktil fremitus (+), simetris sonor
Abdomen Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak ada luka dan datar, bisisng usus (+),
tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pembesaran organ
Ekstremitas dan Tonus otot (+), capilary refill < 2 detik, turgor Tonus otot (+), capilary refill < 2 detik, Tonus otot (+), capilary refill < 2 detik,
integumen kulit baik. Terkadang nyeri di daerah kaki. turgor kulit baik turgor kulit baik
K. DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA
1. ANALISA DATA
Nama KK : Tn. K
Tanggal Data Fokus Diagnosa Keperawatan
24 Juli 2018 DS: Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
 Ny. N mengatakan “ Saya sudah menderita hipertensi sejak 6 tahun yang lalu mas.” perawatan hipertensi Ny. N pada keluarga
 Ny. N mengatakan “ Saya tidak rutin ke puskesmas untuk mendapat obat penurun tensi.” Tn. K

 Ny. S mengatakan “ Saya juga punya darah tinggi tetapi tidak pernah kontrol rutin di
posyandu atau puskesmas.”
 Ny. N mengatakan, “kalau saya pusing biasanya dibuat tidur saja atau minum obat yang
dijual di warung.”
 Ny. N menamashkan “kalau pusing belum sembuh juga baru saya pergi ke puskesmas atau
ke rumah sakit.”
 Ny. N dan Ny. N mengatakan “saya sudah tahu kalau tensi tinggi tidak boleh makan yang
asin-asin.”
 Ny. N mengatakan “saya sudah mengurangi garam tapi kenapa tensi saya tetap tinggi.”
 Ny. N mengatakan “saya gak tau mas tensi tinggi itu berapa yang saya tau pokoknya dokter
yang nensi saya bilang kalau tensi saya itu tinggi.”
 Ny. N mengatakan belum pernah ada penyuluhan tentang hipertensi saat posyandu, kalau
posyandu Cuma timasng, tensi, dapat makanan lalu pulang terkadang juga diberi obat kalau
ada petugas puskesmasnya.
DO:
 Pendidikan terakhir Ny. N adalkah SMP
 Pemeriksaan fisik : TD Ny. N 170/100 mHg,
 Ny. N dan Tn. K tidak dapat menjelaskan tanda dan gejala hipertensi
 Belum tersedianya leaflet maupun informasi tentang hipertensi di posyandu
24 Juli 2018 DS: Nyeri Akut pada Ny. N di keluarga Tn. K
 Ny. N mengatakan “senut-senut di kepala sudah sekitar 3 hari yang lalu mas.”
 Ny. N mengatakan “sudah pernah saya periksakan ke puskesmas diberi obat, nyeri hilang
tapi obat habis nyeri datang lagi.”
 Ny. N mengatakan “saya belum pernah periksa untuk ngecek kolesterol,asam urat maupun
gula darah kalau di puskesmas cuma kontrol tensi saja.”
 Ny. N mengatakan “kadang saya sampai tidak nyenyak tidur karena nyeri kepala.”
DO:
 Tidak ada hamastaan mobilitas pada Ny. N
 Ny. N berusia 55 tahun dan tidak ada hamastan mobilitas pada Ny. N
 TD : 170/100 mmHg
2. Perumusan Diagnosa Keperawatan
NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut

2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan perawatan hipertensi

3. Skoring
a. Nyeri Akut
No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah : 2/3 x 1 2/3 Keluarga Ny. N tidak
resiko mengetahui tentang sebab
sakit kepala yang dating sejak 3
hari yang lalu

2. Kemungkinan 2/2 x 2 2 Sumber daya keluarga cukup,


masalah dapat fasilitas kesehatan mudah
diubah : Mudah dijangkau akan tetapi keluarga
tidak mengetahui bagaimana
perawatan Ny. N.
3. Potensial untuk 2/3 x 1 2/3 Tampak keluarga antusias
dicegah : cukup bertanya tentang penyakit Ny.N,
rumah Ny. N tidak jauh dari
puskesmas keliling, sumber daya
dan biaya keluarga cukup, Ny. N
lulusan SMP dimana memiliki
tingkat pengetahuan yang cukup.
4. Menonjolnya 2/2 x 1 1 Ny. N merasa sakit pada
masalah : Masalah kepalanya sejak 3 hari yang lalu
berat yang harus
diatasi
Jumlah 4 1/3

b. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan perawatan hipertensi


No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah : 2/3 x 1 1 Ny. N menderita hipertensi tetapi
Resiko belum tahu apa itu hipertensi dan
penyebabnya seta
penanganannya sehingga
berisiko terjadi komplikasi.

2. Kemungkinan 1/2 x 2 1 Sumber daya keluarga cukup,


masalah dapat fasilitas kesehatan mudah
diubah : sebagian dijangkau tetapi keluarga tidak
mengetahui bagaimana
perawatan.
3. Potensial untuk 2/3 x 1 2/3 Keluarga Tn. K merasa kondisi
dicegah : cukup Ny. N baik-baik saja dan akan
sembuh
4. Menonjolnya 2/2 x 1 1 Keluarga Tn. H merasa keadaan
masalah : Masalah Ny. S tidak parah sehingga akan
berat yang harus kontrol bila ada keluhan.
diatasi
Jumlah 3 2/3
RENCANA KEPERAWATAN
NO Dx. Tujuan
Tanggal Umum Khusus Rencana Kegiatan
DX Keperawatan
1 24 Juli Nyeri Kepala Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan tindakan Paint Management
2018 keperawatan selama 2 minggu keperawatan selama 1x30 1. Kaji karakteristik nyeri (lokasi, durasi,skala)
diharapkan nyeri berkurang menit diharapkan 2. Ajarkan penggunaan tekhnik non farmakologi
dengan kriteria hasil : untuk mengurangi nyeri seperti relaksasi
1. Ny. N mengatakan nyeri
berkurang Simple Guided Imagery and Simple Relaxation
2. Skala nyeri berkurang Therapy
menjadi skala 1-2 1. Kaji kemampuan Ny. N untuk melakukan
3. Ekspresi wajah rileks guided imagery dan simple relaxation
4. Klien dapat menerapkan 2. Ajarkan Ny. N untuk melakukan teknik
teknik relaksasi relaksasi distraksi dan tekhnik relaksasi nafas
dalam
3. Buat Jadwal latihan untuk melakukan
kegiatan relaksasi distraksi dan nafas dalam

2 24 Juli Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan tindakan Health Care Information Exchange
2018 pemeliharaan keperawatan selama 2 minggu keperawatan selama 10x30 1. Jelaskan rencana perawatan pada Ny. N baik
kesehatan diharapkan pemeliharaan menit diharapkan Ny. N dan diet,obat dan aktivitas
perawatan kesehatan pada keluarga Tn. K Ny. N : 2. Identifikasi ketersediaan alat untuk perawatan di
hipertensi pada khususnya pada Ny. N a. Mampu menyebutkan rumah Ny. N
dan Ny. N pada meningkat dengan kriteria 75% dengan benar materi 3. Sarankan kepada Ny. N untuk memanfaatkan
keluarga Tn. K hasil: penkes tentang definisi sarana kesehatan (Puskesmas)
a.Ny. N sudah menyediakan hipertensi, jenis hipertensi,
makanan sehat sesuai anjuran penyebab hipertensi, tanda Health Education
perawat yakni dengan diet dan gejala hipertensi, 1. Berikan pendidikan kesehatan pada dan Ny. N
rendah natrium. komplikasi, pencegahan tentang penyebab hipertensi, jenis hipertensi,
b. Ny. N dapat mencegah hipertensi, makanan yang penyebab hipertensi, tanda dan gejala hipertensi,
tekanan darah tinggi dengan dianjurkan dan yang tidak komplikasi, pencegahan hipertensi, makanan
mengkonsumsi air rebusan dianjurkan, pengobatan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan,
seledri hipertensi. pengobatan hipertensi.
2. Diskusi bersama keluarga Tn. K khususnya Ny.
c. Pengetahuan Ny. N tentang b. Ny. N bersedia
N tentang pentingnya penatalaksanaan diit
hipertensi meningkat memanfaatkan pelayanan
hipertensi serta pengobatan hipertensi
Puskesmas dan posyandu
3. Diskusi bersama keluarga Tn. K khususnya Ny.
lansia terdekat
N tentang manfaat mengkonsumsi air rebusan
c. Ny. N bersedia melakukan
seledri untuk menurunkan tensi.
olahraga ringan secara 4. Anjurkan kepada Ny. N untuk mengkonsumsi air
rutin minimal 2 kali dalam rebusan seledri.
5. Diskusi bersama keluarga Tn. K khususnya Ny.
seminggu.
N tentang manfaat senam anti-hipertensi untuk
menurunkan tensi.
6. Anjurkan kepada Ny. N untuk melakukan senam
anti-hipertensi
7. Berikan reward positif jika Ny. N dapat
menerapkan diet hipertensi serta sesuai anjuran
perawat
8. Anjurkan keluarga untuk mendukung Ny. N
dalam pelaksanaan diit hipertensi.
9. Anjurkan kepada Ny. N dan Ny. N untuk
berolahraga secara rutin
IMPLEMENTASI
Tanggal/Jam Dx. Impelementasi Keperawatan TTD
Kep
25 Juli 2018 1 Mengkaji nyeri pada Ny. N seperti lokasi, durasi dan skala
Eko
11.30 WIB
25 Juli 2018 2 Memberikan penjelasan akan pentingnya pengetahuan terkait
Eko
12.15 WIB hipertensi.
26 Juli 2018 1 Mengajarkan Ny. N tentang relaksasi untuk mengurangi rasa
Eko
13.00 nyeri
26 Juli 2018 2 Memberikan pendidikan kepada Ny. N dan Ny. N tentang :
Eko
13.30  Pengertian hipertensi
 Jenis hipertensi
 Penyebab hipertensi
 Tanda dan gejala hipertensi
 Komplikasi hipertensi
 Pencegahan hipertensi
 Makanan yang dianjurkan untuk penderita hipertensi
 Makanan yang tidak dianjurkan untuk penderita hipertensi
 Pengobatan hipertensi
27 Juli 2018 2 Menganjurkan Ny. N untuk melakukan olahraga ringan secara
Eko
13.00 rutin 2 kali seminggu
27 Juli 2018 1 Mendiskusikan pada keluarga tentang pemanfaatan sarana
Eko
13.00 kesehatan : puskesmas untuk mengetahui penyebab nyeri
28 Juli 2018 2 Mengajarkan pada Ny. N tentang pengaturan garam pada diit
Eko
13.30 hipertensi
28 Juli 2018 2 Mendiskuskusikan pada keluarga untuk memanfaatkan
Eko
13.30 fasilitas kesehatan (posyandu atau puskesmas) untuk
pemantauan tekanan darah
30 Juli 2018 2 Mengajarkan pada Ny. N untuk pembuatan air rebusan seledri
Eko
10.00
30 Juli 2018 2 Melakukan kontrol tekanan darah setelah pengkonsumsian air
Eko
10.30 rebusan daun seledri
1 Agustus 2 Mengajarkan Senam Anti-Hipertensi
Eko
2018
15.30
1 Agustus 2 Melakukan kontrol tekanan darah setelah melakukan senam
Eko
2018 anti-hipertensi
16.00

CATATAN PERKEMASNGAN

NO.
Tanggal/Jam Evaluasi TTD
DX
25 Juli 2018 1 S:
Eko
11.45 WIB Ny.N mengatakan “ nyerinya sudah 3 hari yang lalu mas,
nyerinya biasanya setiap pagi atau kalau kecapekan terus rasane
senut-senut, kalau diukur ya mungkin 3-4 mas sakitnya, sudah
pernah periksa ke puskesmas dikasih obat tapi obat habis sakit
lagi.”
O:
TD : 170 / 100 mmHg
Wajah terkadang terlihat tegang menahan nyeri
A:
Masalah belum teratasi karena Ny. N tidak lagi berobat untuk
mengatasi nyerinya tersebut.
P:
Lanjutkan intervensi selanjutnya yakni mengajarkan penggunaan
tekhnik non farmakologi yaitu relaksasi

25 Juli 2018 2 S:
Eko
12.45 WIB Ny.N mengatakan “hipertensi itu tengkuk pegel, kepala pusing,
biasanya tensi tinggi ndak boleh makan asin, setiap sebulan
sekali saya ke puskesmas lalu nanti dikasih obat.”
Ny.N mengatakan “tensi tinggi itu 160 lalu tengkuk biasana
pegel, kepala cekot-cekot, saya tidak pernah ke puskesmas untuk
ngecek tensi.”
Ny.N mengatakan, “saya ingin tahu tentang hipertensi
O:
 Ny.N setiap hari bekerja memasntu suami di laundry
 Pendidikan terakhir Ny.N adalah SMP
 Ny.N terlihat antusias saat perawat akan memberikan
pendidikan kesehatan tentang hipertensi
A:
Masalah belum teratasi karena bila dilihat dari keterangan Ny.N,
terkait belum terpapar informasi tentang hipertensi tetapi
keluarga menyadari pentingnya pengetahuan tentang hipertensi
P:
Lanjutkan intervensi selanjutnya yaitu berikan pendidikan
kesehatan tentang hipertensi.
26 Juli 2018 1 S:
Eko
13.15 Ny.N mengatakan “iya mas saya coba, sudah 3 hari sakitnya gak
hilang-hilang semoga setelah dilatih relaksasi jadi hilang.”
O:
Ny.N memperhatikan dengan seksama dan mengikuti setiap
langkah yang diajarkan perawat
A:
Masalah teratasi sebagian karena Ny.N paham akan penjelasan
perawat
P:
Lanjutkan intervensi selanjutnya dengan menganjurkan Ny.N
untuk memanfaatkan sarana kesehatan untuk mengetahui
penyebab nyeri
26 Juli 2018 2 S:
Eko
13.30 a). Ny.N mengatakan :
 Hipertensi adalah jika seseorang memiliki tensi 160
 Jenis hipertensi yaitu ringan, sedang, berat, sangat berat
 Penyebab hipertensi adalah stres, merokok, keturunan
 Tanda dan gejala hipertensi rasa berat di tengkuk, pusing,
kesemutan
 Komplikasi hipertensi adalah stroke
 Pencegahan hipertensi adalah kontrol teratur, diit rendah
garam
 Makanan yang dianjurkan adalah sayur, buah, ikan laut
 Makanan yang dilarang adalah makanan yang diawetkan,
indomie, daging
 Pengobatan untuk hipertensi yaitu obat dari puskesmas,
seledri, mentimun, belimbing
O:
 Ny.N mampu menyebutkan kemasli materi yang telah
disampaikan oleh perawat sebesar 75%
 Ny.N kooperatif selama perawat memberian penjelasan
terkait hipertensi
A:
Masalah teratasi sebagian karena Ny.N telah mengetahui dan
paham tentang hipertensi
P:
Lanjutkan intervensi selanjtnya yaitu lakukan olahraga secara
rutin maksimal 2 kali dalam seminggu
27 Juli 2018 2 S:
Eko
13.20  Ny.N mengatakan kalau untuk olahraga seperti senam jarang
ikut
 Ny.N mengatakan baginya jalan-jalan setiap hari sudah
termasuk olahraga
 Ny.N mengatakan tidak pernah olahraga karena harus bekerja
 Ny.N mengatakan akan mencoba melakukan olahraga ringan
pada pagi hari
O:
Ny.N tidak memiliki waktu untuk berolahraga di pagi hari
karena harus memasak kemudian bekerja sampai sore
A:
Masalah teratasi sebagian karena Ny.N bersedia mencoba
melakukan olahraga
P:
Lanjutkan intervensi selanjutnya yaitu ajarkan pengaturan garam
dalam diet untuk klien hipertensi
27 Juli 2018 1 S:
Eko
13.20  Ny.N mengatakan kalau belum pernah lagi periksa ke
puskesmas terkait nyeri di lututnya
 Ny.N mengatakan tidak pernah mengkonsumsi obat apapun
untuk mengurangi nyeri
 Ny.N mengatakan akan berobat ke puskesmas lagi untuk
memeriksakan nyerinya
O:
Klien sebelumnya pernah berobat tetapi belum sembuh
A:
Masalah teratasi sebagian karena Ny.N bersedia untuk berobat ke
puskesmas untuk periksa
P:
Lanjutkan intervensi selanjutnya yaitu mengajarkan tekhnik
relaksasi nafas dalam
28 Juli 2018 2 S:
Eko
13.45  Ny.N mengatakan jumlah takaran garam untuk hipertensi ¼ -
½ sendok teh selama 1 hari
 Ny.N mengatakan sebaiknya makanan dipisah dari anggota
keluarga lain karena anggota keluarga ada yang tidak suka
makanan yang kurang garam
O:
Ny.N mampu membuat takaran garam ¼ - ½ sendok teh untuk
makanan diit hipertensi
A:
Masalah teratasi
P:
Lanjutkan intervensi selanjutnya yaitu membuat air rebusan
seledri

28 Juli 2018 2 S:
Eko
13.45 Ny.N mengatakan akan pergi ke posyandu atau puskesmas 1
bulan sekali untuk kontrrol tekanan darah
O:
 Jarak rumah dengan pelayanan kesehatan puskesmas kurang
lebih km
 Jarak rumah dengan posyandu lansia RW 15 kurang lebih
1km
A:
Masalah teratasi sebagian karena Ny.N bersedia untuk
mengunjungi pelayanan kesehatan terdekat
P:
Lanjutkan intervensi selanjutnya yaitu ajarkan keluarga untuk
pembuatan air rebusan seledri untuk menurunkan tekanan darah
30 Juli 2018 2 S:
Eko
10.30 Ny.N mengatakan akan mengkonsumsi air rebusan seledri sehari
2 kali
O:
Ny.N sangat kooperatif saat demonstrasi pembuatan air rebusan
seledri dan dapat mengikuti langkah-langkah yang diajarkan
perawat dengan benar
A:
Masalah teratasi sebagian karena Ny.N bersedia untuk
mengkonsusi air rebusan seledri sehari 2 kali
P:
Lanjutkan intervensi selanjutnya yaitu lakukan kontrol tekanan
darah setelah pengkonsumsian air rebusan seledri.
30 Juli 2018 2 S:
Eko
11.00 Ny.N mengatakan rutin mengkonsumsi air rebusan daun seledri
sehari 2 kali
O:
TD Ny.N : 130/90mmHg
A:
Masalah teratasi
P:
Pertahankan intervensi untuk pengkonsumsian air rebusan daun
seledri, olahraga rutin serta pemastasan jmlah garam pada
makanan
1 Agustus 2 S:
Eko
2018 Ny.N mengatakan akan melakukan senam anti-hipertensi
15.30 dirumah disela-sela kesibukannya
O:
Ny.N sangat kooperatif saat diajarkan langkah-langkah senam
anti-hipertensi. Dan dapat mengikuti serta memprakekkan
sendiri dengan benar
A:
Masalah teratasi sebagian karena Ny.N bersedia untuk
melakukan senam anti-hipertensi
P:
Lanjutkan intervensi selanjutnya yaitu lakukan kontrol tekanan
darah setelah melakukan senam anti-hipertensi
1 Agustus 2 S:
2018 Ny.N mengatakan akan melakukan senam anti-hipertensi
15.30 dirumah disela-sela kesibukannya
O:
TD Ny.N : 130/90mmHg
A:
Masalah teratasi
P:
Pertahankan intervensi untuk SENAM ANTI-
HIPERTENSIpengkonsumsian air rebusan daun seledri,
olahraga rutin serta pemastasan jmlah garam pada makanan

Anda mungkin juga menyukai