Anda di halaman 1dari 12

CV.

WIRA PERSADA 1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pengembangan usaha dibidang industri merupakan salah satu bentuk
dari pembangunan, namun demikian seringkali kegiatan pembangunan dan
pengembangan industri tidak diimbangi dengan kegiatan penanganan
sumberdaya alam secara arif dan bijaksana sehingga menimbulkan masalah
pada masa yang akan datang. Disisi lain, bahwa kegiatan yang secara potensial
dapat menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup serta
pemborosan dan kemerosotan sumberdaya alam dalam pemanfaatannya maka
tujuan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan pasti tidak
akan tercapai.
Dalam konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan, maka selain
ditujukan untuk meningkatkan dampak positif (manfaat) juga diperlukan upaya
untuk menekan dampak negatif yang timbul menjadi sekecil mungkin, sekalipun
dampak tersebut sulit untuk dihindari
Kegiatan industri minyak kelapa sawit milik PT. TUNAS BARU
LAMPUNG unit Kekah di Kabupaten Lampung Tengah, merupakan salah satu
aset negara yang cukup potensial yang dapat menunjang perekonomian daerah.
Namun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan industri tersebut memiliki
dampak negatif terhadap lingkungan disekitarnya akibat limbah industri yang
dihasilkan.
Kegiatan industri yang mengolah bahan baku kelapa sawit menjadi CPO
akan menghasilkan limbah padat berbentuk padat, cair dan gas. Dari ketiga
jenis limbah tersebut limbah cair menempati porsi yang terbesar yang dihasilkan
oleh pabrik karena memiliki karakteristik limbah berbentuk padat (sludge) dan
cair yang berpotensi sebagai pencemar.

Proposal Dokumen Lingkungan


Revisi Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Industri Minyak Kelapa Sawit (CPO)
CV. WIRA PERSADA 2

Untuk mengantisipasi timbulnya masalah dari penanganan limbah pada


IPAL baik itu limbah padat maupun cair dan sekaligus juga menjadi langkah
pengolahan limbah yang lebih terpadu, maka PT. TUNAS BARU LAMPUNG
berinisiasi untuk membangun instalasi Biogas untuk mengurangi pencemaran
dan meneka dampak negatif..
Dengan adanya kegiatan tersebut, perlu dilakukan suatu kajian
lingkungan sesuai dengan dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI
Nomor 5 Tahun 2012 Tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang
Wajib Memiliki Analisis mengenai Dampak Lingkungan Hidup, maka kegiatan
perubahan deksripsi kegiatan Industri Minyak Kelapa sawit oleh PT. Tunas Baru
Lampung, diwajibkan untuk merevisi Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan
(UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL).
1.2. Landasan Hukum
Pemerintah dalam upaya mengatur pemanfaatan sumberdaya alam dan
pengelolaan lingkungan hidup telah mengeluarkan seperangkat kebijaksanaan
nasional, terpadu dan menyeluruh, dalam bentuk perundang-undangan yang
mengatur tentang pengelolaan lingkungan hidup.
Adapun landasan hukum yang mendasari penyusunan Dokumen Upaya
Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) PT.
TUNAS BARU LAMPUNG sebagai berikut :
1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
2. Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan.
3. Peraturan Menteri negara Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2012 Tentang
Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Analisis
mengenai Dampak Lingkungan Hidup.

Proposal Dokumen Lingkungan


Revisi Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Industri Minyak Kelapa Sawit (CPO)
CV. WIRA PERSADA 3

4. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 16 Tahun 2012 tentang


Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.
5. Peraturan Gubernur Lampung No. 58 Tahun 2014 tentang jenis Usaha
dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi Upaya pengelolaan Lingkungan
(UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL).

1.3. Tujuan dan Kegunaan Dokumen UKL – UPL


Tujuan dan kegunaan penyusunan UKL – UPL adalah untuk
1. Masukan bagi pengambil keputusan dalam pengelolaan lingkungan.
2. Melindungi perusahaan agar tidak melanggar Undang-undang dan
peraturan yang berlaku serta menghindari tuduhan jika terjadi dampak
negatif yang sebenarnya bukan disebabkan oleh kegiatan perusahaan.
3. Mengidentifikasi kegiatan proyek terutama yang akan menimbulkan dampak
penting terhadap lingkungan.
4. Menghindarkan perusakan lingkungan hidup, seperti timbulnya pencemaran
air, udara, tanah dan sebagainya, sehingga dapat mengganggu kesehatan,
kenyamanan, dan keselamatan masyarakat.
5. Mengetahui perubahan lingkungan setelah proyek dan masyarakat paham
tentang hal ikhwal kegiatan perusahan secara jelas dan ikut menghindarkan
timbulnya kesalahpahaman, sehingga dapat menggalang kerjasama yang
saling menguntungkan.
6. Masyarakat mendapat perlindungan bahwa dengan adanya kegiatan
perusahaan di daerahnya tidak akan menyebabkan kerusakan lingkungan.
7. Menyusun tindak lanjut pengendalian dampak dalam Upaya Pengelolaan
Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL).

Proposal Dokumen Lingkungan


Revisi Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Industri Minyak Kelapa Sawit (CPO)
CV. WIRA PERSADA 4

II. PELAKSANAAN STUDI

2.1. Persiapan
Kegiatan ini meliputi pengurusan perizinan dan pengumpulan bahan
penelitian seperti peta-peta dan data statistik serta Rencana Penataan Ruang
di instansi terkait seperti Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah. Data bio-
fisik-kimia yang akan dikumpulkan meliputi iklim, hidrologi, tanah, serta data lain
yang diperlukan di sekitar lokasi kegiatan. Data sosial ekonomi budaya yang
akan dikumpulkan meliputi data kependudukan, perekonomian, dan sosial
budaya masyarakat di wilayah administrasi lokasi studi. Disamping itu,
termasuk didalam kegiatan persiapan meliputi juga pengadaan bahan dan
peralatan untuk kegiatan selanjutnya (studi lapang).

2.2. Studi Lapang


Kegiatan survei lapang merupakan pekerjaan pengumpulan data
sekunder dan primer. Data sekunder yang dikumpulkan dalam kegiatan ini
merupakan pelengkap dari data primer yang telah dikumpulkan pada tahap
persiapan. Pengumpulan data sekunder ini dilakukan di tingkat desa/kampung
dan kecamatan serta dari pemrakarsa kegiatan yaitu PT. TUNAS BARU
LAMPUNG.
Data sekunder dari desa dan kecamatan yang akan dikumpulkan meliputi
Monografi desa dan Kecamatan, serta peta-peta administrasi. Sedangkan data
dari pemrakarsa meliputi uraian kegiatan (Deskripsi proyek termasuk gambar
dan peta, perizinan yang telah diperoleh, legalitas perusahaan dan data lain
yang dianggap perlu).

Proposal Dokumen Lingkungan


Revisi Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Industri Minyak Kelapa Sawit (CPO)
CV. WIRA PERSADA 5

Data primer yang akan dikumpulkan meliputi data, kualitas air tanah dan
air permukaan, hidrologi, biota perairan, tanah serta data sosial ekonomi budaya
masyarakat sekitar lokasi kegiatan. Sedangkan data primer sosial ekonomi
budaya masyarakat akan dikumpulkan dengan cara wawancara langsung
dengan responden melalui pengisian daftar pertanyaan (kuesioner).

2.3. Metode Pengumpulan dan Analisis Data


Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penyusunan
UKL-UPL ini dibagi dalam dua katagori, yaitu pengambilan data primer dan data
sekunder.

a. Data Primer yang akan diambil adalah data-data yang menjadi isu pokok dari
studi UKL-UPL ini, yang akan dilakukan dengan:
1) survey lapangan serta pengambilan contoh untuk dianalisis di
laboratorium,
2) wawancara langsung baik dengan pemrakarsa maupun dengan para
pekerja dan masyarakat di sekitar rencana kegiatan.
b. Sedangkan untuk data sekunder akan dilakukan melalui pengumpulan hasil
penelitian yang relevan, informasi instansi terkait, ataupun studi-studi lain
yang pernah dilakukan di lokasi yang sama atau berdekatan.

Metode pengumpulan dan analisis data seperti tersebut di atas untuk setiap
komponen lingkungan yang akan ditelaah diuraikan sebagai berikut:

2.3.1. Komponen Fisik-Kimia

1) Iklim
Data iklim yang meliputi temperatur, kelembaban, curah hujan, arah dan
kecepatan angin adalah data sekunder yang akan dihimpun dari stasiun
klimatologi terdekat/mewakili wilayah studi.

Proposal Dokumen Lingkungan


Revisi Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Industri Minyak Kelapa Sawit (CPO)
CV. WIRA PERSADA 6

2) Fisiografi

Pengumpulan dan analisis data fisiografi dan geologi didasarkan pada data
sekunder yang berkaitan dengan wilayah kegiatan yang meliputi lokasi proyek
dan sekitarnya, serta dari informasi instansi terkait atau penelitian sejenis.

3) Kualitas Air

Pengumpulan data kualitas air akan dilakukan dengan cara pengambilan


sampel air untuk dianalisis di laboratorium sebagai data primer. Dalam hal
analisis data di laboratorium untuk mengetahui kualitas air sebelum adanya
proyek dan prakiraan setelah adanya proyek, maka parameter kualitas air yang
akan dianalisis meliputi:

- Kualitas Fisik (Temperatur, kebauan, TSS, dan Kekeruhan),


- Kualitas Kimia (pH, BOD, COD,NH3-N, Minyak Lemak )
- Kualitas Biologi (Bakteri Coli)

4) Kualitas Udara
Data kualitas udara akan didapatkan dengan pengukuran langsung di
lapangan untuk selanjutnya dianalisa di laboratorium sebagai data primer..

5) Debit Aliran Sungai/Saluran Drainase


Data debit aliran sungai/saluran drainase diperlukan untuk memperkirakan
jumlah kandungan bahan pencemar, organisme perairan, sedimen, maupun
padatan tersuspensi yang dibawa oleh aliran. Metode yang akan digunakan
dalam mengukur debit aliran sungai adalah pengukuran langsung menggunakan
pendekatan Velocity – Area Method.

Proposal Dokumen Lingkungan


Revisi Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Industri Minyak Kelapa Sawit (CPO)
CV. WIRA PERSADA 7

2.3.2. Komponen Biologi

1) Ikan/Nekton

Pengamatan ikan/nekton akan dilakukan terhadap jenis-jenis ikan dan


nekton yang ada disekitar lokasi proyek yang menjadi outlet IPAL dengan cara
wawancara dengan penduduk sekitar proyek.

2) Vegetasi dan satwa liar


Deskripsi vegetasi dan satwa liar akan disajikan berdasarkan hasil
pengamatan lapang yang akan merekam jumlah jenis vegetasi dan satwa liar.

2.3.3. Komponen Sosial Ekonomi dan Sosial Budaya

Pengumpulan data sosial ekonomi dan budaya dalam studi ini akan
dilakukan melalui data primer dan data sekunder. Data sekunder akan
dikumpulkan dari instansi terkait dan akan digunakan sebagai bahan analisis
keadaan sosial ekonomi penduduk saat studi dilakukan maupun trend atau
kecenderungan perubahan sosial ekonomi dan budaya masyarakat pada jangka
waktu tertentu, sedangkan data primer akan diperoleh melalui wawancara
menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan.

Dalam mengumpulkan data primer dengan metode wawancara


terstruktur maka sampel akan ditetapkan secara purposive random sampling,
yaitu kelompok masyarakat yang diperkirakan akan terkena dampak langsung.

Kajian aspek sosial ekonomi dan budaya akan mengacu pada Keputusan
Kepala BAPEDAL Nomor KEP-299/11/Tahun 1996. Metode analisis data akan
dilakukan dengan dua cara, yaitu:

1) Metode Analisis Kuantitatif, yang akan digunakan untuk besaran-besaran


kuantitatif atau yang dapat dikuantifikasikan. Data diolah menggunakan
tabulasi atau menggunakan formula matematis.

Proposal Dokumen Lingkungan


Revisi Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Industri Minyak Kelapa Sawit (CPO)
CV. WIRA PERSADA 8

2) Metode Analisis Kualitatif, akan digunakan untuk menganalisis data yang


tidak dapat dikuantifikasikan. Pendekatan yang akan dilakukan dengan
menelusuri sebab akibat atau interaksi dari tiap-tiap masalah secara
kualitatif, kemudian disimpulkan berdasarkan analogi atau berdasarkan
perkiraan ahli.
Dalam menganalisis data sosial ekonomi maka untuk data yang bersifat
kualitatif akan dikemukakan secara deskriptif sedangkan data yang bersifat
kuantitatif akan ditabulasi silang, baru dianalisis secara deskriptif.

2.4. Penyusunan Draft Laporan


Kegiatan penyusunan laporan meliputi interpretasi data sekunder dan
primer yang telah dikumpulkan. Berdasarkan interpretasi data tersebut
didapatkan gambaran tentang rona dan daya dukung lingkungan serta
komponen kegiatan proyek yang harus dikelola dan dipantau.
Hasil interpretasi selanjutnya digunakan sebagai dasar dalam pemilihan
alternatif upaya kelola dan pemantauan lingkungan, yang sesuai dengan kondisi
lingkungan setempat dan kegiatan proyek secara teknis dan ekonomis dengan
memperhatikan prinsip-prinsip pencegahan pencemaran.
Produk akhir berupa laporan yang meliputi dokumen Upaya Pengelolaan
Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL), yang
penyusunannya mengacu pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
No. 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan
Hidup..
2.5. Konsultasi Dokumen UKL dan UPL
Selain sebagai tahap prosedural, konsultasi dimaksudkan untuk
mendapatkan masukan dari instansi teknis terkait dalam hal ini Badan
Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Lampung Tengah. Masukan dan koreksi
yang didapat berguna sebagai bahan perbaikan dokumen yang telah disusun.

Proposal Dokumen Lingkungan


Revisi Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Industri Minyak Kelapa Sawit (CPO)
CV. WIRA PERSADA 9

2.6. Perbaikan dan Persetujuan Dokumen


Berdasarkan hasil konsultasi, dilakukan perbaikan dokumen sesuai
dengan masukan yang didapat. Selanjutnya hasil perbaikan ini dikonsultasikan
kembali, dan setelah itu diajukan untuk disetujui berupa surat rekomendasi dan
izin lngkungan yang dikeluarkan oleh Badan Lingkungan Hidup Kabupaten
Lampung Tengah

2.7. Pendampingan Proses Izin Lingkungan


Setelah dokumen UKL-UPL disyahkan dan selesai, selanjutnya tim akan
membantu pemrakarsa dalam proses pengurusan izin lingkungan di Pemerintah
Daerah

2.8. Tenaga Pelaksana


Untuk Penyusunan Dokumen UKL-UPL ini, akan dilibatkan tenaga ahli
dari berbagai disiplin ilmu yang memenuhi kualifikasi penyusunan. Nama Tim
Pelaksana yang akan terlibat adalah sebagai berikut:

No. N a m a Jabatan Keahlian Keterangan


1. Dr. Irwan Sukri Banuwa, M.Si Ketua Tim Kon. Tanah dan AMDAL A dan B
Air
2. Dr. A. Aman Damai, M.Si Anggota Lingkungan AMDAL A dan B
3. Ir. A. Rahman Alamanda Anggota Biologi AMDAL A
4 M. Adhi Nugroho, S.Pt Anggota Sosial Ekonomi AMDAL A
5. Mochammad Nashir, S.P Anggota Sosial Budaya -
6. Rahmad Firdaus, SP Pendukung

Berdasarkan tahapan pelaksanaan pekerjaan tersebut, maka


pengalokasian sumberdaya yang ditawarkan adalah sebagaimana terlihat pada
Tabel 2.1

Proposal Dokumen Lingkungan


Revisi Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Industri Minyak Kelapa Sawit (CPO)
CV. WIRA PERSADA 10

Tabel 2.1
Matriks Keterlibatan Tenaga Ahli
PELIBATAN TENAGA AHLI
URAIAN KEGIATAN
1 2 3 4 5 6
PERSIAPAN
Mobilisasi dan pembagian kerja personil
Pengurusan Perizinan ke BLH dan pemrakarsa
Pengumpulan Data Sekunder
Pembuatan Kuesioner
Penyusunan laporan rencana kerja
STUDI LAPANG
Studi lapang
Analisis laboratorium & Studio
ANALISIS DAN PENYUSUNAN LAPORAN
Penyusunan Draft UKL-UPL
KONSULTASI DAN SEMINAR (PEMRAKARSA)
Asistensi/Seminar Draft UKL-UPL
Perbaikan Draft UKL-UPL (Draft Final)
PENGESAHAN DOKUMEN UKL-UPL (BLH)
Asistensi Dokumen UKL-UPL
Perbaikan UKL-UPL
PERBAIKAN DAN DISTRIBUSI LAPORAN
Perbanyakan dan Dokumen UKL UPL
Distribusi Dokumen
PENDAMPINGAN/MEMBANTU PROSES IZIN
LINGKUNGAN

2.9. Waktu Studi


Dalam pelaksanaan studi, dibutuhkan waktu selama 3 (tiga) bulan
kalender atau 90 hari kerja, sejak tahap persiapan hingga pengesahan
dokumen. Secara rinci alokasi waktu penyusunan UKL-UPL Tabel 2.2.

Proposal Dokumen Lingkungan


Revisi Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Industri Minyak Kelapa Sawit (CPO)
11
CV. WIRA PERSADA

Tabel 2.2. Alokasi Waktu Revisi Dokumen


Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)
Insdustri Minyak Kelapa Sawit (CPO) PT. TUNAS BARU LAMPUNG

Bulan/Minggu Ke….
No Kegiatan I II III
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan
2. Perizinan
3. Studi Lapang
4. Analisis Lab & Studio
5. Penyusunan UKL-UPL
6. Konsultasi Dokumen dengan Pemrakarsa
Penyusunan Draft Final UKL-UPL
Konsultasi & Pembahasan dengan
BLH Daerah
7. Perbaikan UKL - UPL
8. Pengesahan Dokumen dan Izin Lingkungan
9. Penyerahan Dokumen

Proposal Dokumen Lingkungan


Revisi Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Industri Minyak Kelapa Sawit (CPO)
CV. WIRA PERSADA 12

III. PEMBIAYAAN

Keseluruhan kegiatan Penyusunan Dokumen UKL-UPL membutuhkan


biaya sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah). Berkaitan dengan
pelaksanaan kegiatan ini, maka disusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang
dibagi menjadi dua komponen utama pembiayaan, yaitu:

A. Biaya Langsung Personil.

B. Biaya Langsung Non Personil, antara lain terdiri dari:


b.1. Pengumpulan data Sekunder;

b.2. Studi Lapang;

b.3. Biaya analisis dan diskusi;

b.4. Biaya Presentasi dan Pengesahan Dokumen;

b.5. Pendampingan Pemrakarsa dalam Pengurusan Izin Lingkungan;

b.6. Biaya Operasional Kantor

Proposal Dokumen Lingkungan


Revisi Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Industri Minyak Kelapa Sawit (CPO)

Anda mungkin juga menyukai