HESTI AGUSTIANINGRUM
292017004
Kurangnya Pemerataan Kesempatan Pendidikan
Hesti Agustianingrum
ABSTRACT
The problem of finding a bridge is a challenge that is the challenge of mathematics education
to find and choose a model of learning mathematics that is easy to learn for students and can
improve the spirit of students at the time of learning takes place. the ability of students
greatly affect students in solving problems, especially in mathematics to solve problems
logically, rationally, critically and efficiently. And teachers should be able to encourage
more students to continue the spirit in terms of learning in order to solve the problem well
and critically both in the lessons of mathematics or other learning.
PENDAHULUAN
a) Latar Belakang
Dengan berkembangnya kemajuan tekhnologi dan informasi yang sangat pesat diperlukan
sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Oleh karena itu pendidikan di Indonesia perlu
ditingkatkan hingga kepelosok negeri dan bagi masyarakat menengah kebawah. Sehingga
tidak terjadi kurangnya pemerataan pendidikan di Indonesia. Pembangunan pendidikan
merupakan salah satu prioritas utama dalam pembangunan nasional di Indonesia, karena
perannya yang siknifikan dalam mencapai kemajuan di bidang sosial,ekonomi, politik dan
budaya. Kurang meratanya pendidikan di Indonesia menjadi tanggung jawab pemerintah
untuk memenuhi hak dan kewajiban rakyat Indonesia. Rendahnya sarana fisik, mahalknya
biaya pendidikan, rendahnya prestasi peserta didik, rendahnya kesejahretaan pendidikan,
rendahnya relefansi pendidikan dengan kebutuhan juga akan mempengaruhi kurangnya
pemerataan pendidikan di kalangan masyarakat. Maka pemerataan pendidikan harus
diperhatikan oleh pemerintah dan juga masyarakat Indonesia sehingga masyarakat dapat
berfikir kritis dan kreatif dan dapat mengembangkan ide – ide yang ada di fikiran, tidak
hanya memendam ide yang sudah muncul dikarenakan malu untuk mengungkapkan atau
malu untuk mengembangkan ke orang sekitar. Serta menciptakan sumber daya manusia yang
berkualitas bagi bangsa dan negara agar dapat memajukan dan mengembangkan negara.
Contoh mata pelajaran yang perlu di kembangkan salah satunya adalah mata pelajaran
matematika. Matematika adalah pelajaran yang tidak mudah bagi siswa siswi karena tidak
semua menyukai pelajaran yang berkaitan dengan angka, rumus atau menghitung dan peserta
didik sulit untuk memahami pelajaran tersebut. Padahal matematika itu yang menjadi dasar
dan peran penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi pada era globalisasi
saat ini. Serta menciptakan dan mengembangkan tekhnologi pada masa yang akan mendatang
untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dan informasi bagi kalangan di berbagai daerah
sehingga terjadi pemerataan pendidikan.
b) Tujuan
Tujuan pendidikan matematika di kalangan sekolah adalah menjadikan peserta didik yang
mampu bertindak secara logis, rasional,kritis,kreatif,dan efisien dalam menghadapi era
globalisasi untuk mempersiapkan bagi peserta didik dalam perubahan yang terjadi pada masa
kini. Pendidikan matematika adalah bekal dan dasar bagi peserta didik untuk mempelajari
berbagai ilmu yang ada dan matematika tersusun dengan sistematis. Itulah mengapa
pentingnya matematika bagi peserta didik. Hasil belajar peserta didik juga menjadi kendala
dalam mempelajari pendidikan matematika. Ada beberapa masalah yang di alami oleh para
peseta didik yaitu pola pikir dirinya sendiri, dia memikirkan jika matematika itu pelajaran
yang sangan sulit untuk dipahami, kurangnya kepercayaan diri pada saat peserta didik
mengerjakan soal matematika, kemampuan peserta didik yang masih kurang, dan
perbandingan antara peserta didik yang cerdas dan peserta didik yang kurang cerdas
Pelajaran matematika merupakan cara peserta didik dapat belajar tentang bagaimana
peserta didik dapat menyelesaikan dan mengatasi suatu permasalahan dengan baik. Untuk
dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi tersebut tidak hanya dengan menggunakan
suatu rumus namun juga diperlukan penalaran, pengalaman, pengetahuan dan ide-ide yang
kritis dan kreatif, sehingga setiap peserta didik dapat mengatasi masalah yang dihadapinya.
Dengan begitu peserta didik dapat memiliki kemampuan untuk menyelesaikan pada tingkat
permasalahan yang lebih sulit lagi. Karena kemampuan dalam menyelesaikan dan mengatasi
permasalahan awal bagi peserta didik dapat memudahkan pembelajaran selanjutnya.
Di dalam pelajaran matematika memiliki penguasaan materi dalam tingkat mudah sampai
yang ketingkat tersulit, hal ini akan mempengaruhi pada mata pelajaran yang lainnya. Dengan
demikian tujuan dari penelitian ini untuk peserta didik dapat mengetahui kemampuannya
dalam pendidikan matematika serta dapat menyelesaikan maslah yang dihadapi secara logis,
kritis,kreatif, rasiona, dan efisien.
METODE PENELITIAN
Dari hasil pengamatan yang telah saya temukan adalah SMK BM Kristen Salatiga.
Pengamatan atau penelitian disekolah ini dilakasanakan karena guru-guru sekolah ini
memiliki beberapa kendala dalam mengajar murid-muridnya, pada pelajaran yang memiliki
teknik menghitung ataupun rumus-rumus seperti salah satunya Matematika. Sekolah ini
merupakan sekolah menengah kejuruan bisnis manajemen yang memiliki 4 jurusan yaitu
pemasaran, akuntansi, administrasi perkantoran dan multimedia serta memiliki murid sekitar
300 siswa. Hampir keempat jurusan ini dalam pelajarannya menggunakan metode
matematika terutama pada jurusan akuntansi. Ada beberapa guru yang memiliki kendala
dalam mengajar pelajaran yang berhubungan dengan metode menggunakan rumus ataupun
menghitung.
Penelitian atau pengamatan tersebut dapat diukur melalui hasil tes soal yang diberikan
guru ke peserta didiknya. Soal-soal pelajaran matematika yang diberikan guru yang tersusun
dalam 30 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian, hanya sekitar + 15% dapat mengerjakan
dengan sempurna, sekitar +30% dapat mengerjakan sebagian dari soal tersebut, dan sekitar +
50% gagal dalam mengerjakan soal tersebut. Pada jurusan akuntansi guru juga menguji
kemampuan berhitung secara logis ke peserta didiknya untuk mengerjakan laporan keuangan
pada salah satu perusahaan dagang. Peserta didik diminta mengerjakan jurnal, buku besar,
neraca serta laporan keuangan. Dan hanya sekitar +5% dapat menyelesaikan dengan
sempurna, sekitar + 15% dapat mengerjakan sebagiannya, dan sekitar + 70% gagal dalam
mengerjakan soal tersebut. Begitu juga halnya dengan yang dialami oleh jurusan lainnya pada
SMK BM Kristen Salatiga.
Hal ini menunjukan bahwa kemampuan awal juga berpengaruh pada pembelajaran
matematika, karena akan hal ini akan membuat peserta didik memiliki kemampuan dalam
menyelesaikan masalah yang secara logis, rasional, kritis serta efisien. Jika peserta didik
dapat menyelesaikan kemampuan awal dalam pembelajaran matematika, maka peserta didik
dapat memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah ke tingkat yang lebih sulit.
Pembelajaran harus merata pada semua bidang mata pelajaran terutama Matematika yang
masih menjadi kendala bagi peserta didik dan bagi guru sebagai pembimbing.
PENUTUP
Simpulan
Dari hasil survey yang dilakukan di SMK BM Kristen Salatiga dapat disimpulkan
belajar bahwa kemampuan siswa sangat mempengaruhi peserta didik dalam menyelesaikan
masalah, terutama pada matematika untuk menyelsaikan masalah secara logis, rasional, kritis
dan efisien. Dan guru harus dapat lebih mendorong agar siswa siswi dapat terus semangat
dalam hal pembelajaran supaya dapat memecahkan masalah dengan baik dan secara kritis
baik di pelajaran matematika ataupun pembelajaran yang lainnya. Seorang guru juga harus
mampu menggunakan cara mengajar yang nyaman dan menyenangkan bagi peserta didiknya
dalam melakukan pembelajaran matematika, sehingga pelajaran ini yang dianggap sulit bagi
beberapa kalangan peserta didik dapat menjadi pelajaran yang mengolah kemampuan awal
peserta didik untuk menyelesaikan masalah secara logis, rasional, kritis dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
https://scholar.google.co.id/scholar?start=60&q=kurangnya+pemerataan+pendidikan&
hl=id&as_sdt=0,5&as_ylo=2017
http://downloadcontohmakalah.blogspot.co.id/2013/05/makalah-
matematika.html#.WemO4Y-Czcs
http://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/jkpm/article/view/1893
Profil Singkat
Saya Hesti Agustianingrum yang lahir di Kota Salatiga pada 17 Agustus 1999. Yang
sekarang melanjutkan pendidikan di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Dan saya
mengambil Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dalam program studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (PGSD) .