Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang sering di jumpai

dalam kehidupan seorang wanita, yang merupakan keadaan fisiologis

yang diikuti perubahan hormonal, dimana tidak hanya mempengaruhi

kesehatan umum tetapi juga kesehatan gigi dan mulut (Diana, 2009

dalam Hidayati dkk, 2012).

Kebersihan gigi dan mulut adalah tindakan untuk

membersihkan dan menyegarkan rongga mulut, gigi, dan gingiva untuk

mencegah penularan penyakit melalui mulut, meningkatkan daya

tahan tubuh, memperbaiki fungsi gigi dan mulut dalam system

pengunyahan, serta mencegah penyakit rongga mulut seperti penyakit

pada gigi dan gingiva (Daliemunthe, 2008 dalam Hidayati dkk, 2012).

Di Indonesia, gingivitis menduduki urutan kedua yaitu mencapai

96,58%. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) pada

tahun 2013, masalah gigi dan mulut termasuk penyakit pada gingiva di

Provinsi Sulawesi Utara sebesar 31,6%. Penelitian sebelumnya

menunjukan prevalensi gingivitis sekitar 94,4% dengan 63,97 tingkat

keparahan ringan dan 30,6% tingkat keparahan sedang (RISKESDAS,

2013).

1
2

Gingivitis merupakan salah satu jenis penyakit periodontal yang

sangat rentan terjadi apabila pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut

pada ibu hamil tidak terjaga dengan baik. Perubahan gingiva biasanya

mulai terlihat pada kehamilan usia dua bulan dan akan mencapai

puncaknya pada bulan kedelapan kemudian akan menurun dua bulan

pasca persalinan, namun keparahan gingivitis tidak akan berkurang

apabila factor localnya tidak dihilangkan (Daliemunthe, 2008 dalam

Suci Erawati dkk, 2017).

Kehamilan dapat memperberat gingivitis yang biasa dikenal

dengan pregnancy gingivitis atau radang gusi selama kehamilan, yang

merupakan respon inflamasi yang berlebih dari gingiva terhadap dental

plak dan perubahan hormonal yang biasa terjadi selama masa

kehamilan. Gejala klinis gingivitis ini mulai terlihat sejak bulan kedua

dari kehamilan dan mencapai puncak pada bulan kedelapan.

Peningkatan hormone seksual terutama hormone progesterone dan

estrogen pada masa kehamilan dapat menimbulkan perubahan pada

rongga mulut berupa meningkatnya permeabilitas pembuluh darah

gingiva sehingga menjadi sangat peka terhadap iritasi local seperti

plak, kalkulus, dan karies (Neville, 2003 dalam Hidayati dkk, 2012).

Penyebab gingivitis pada saat kehamilan yaitu peningkatan

konsentrasi hormon estrogen dan progesteron di dalam darah.

Adanya perubahan hormonal disertai dengan perubahan vaskuler

menyebabkan gingiva menjadi sensitif khususnya terhadap toksin


3

maupun iritan lainnya, seperti plak dan kalkulus yang mengakibatkan

gingiva mengalami peradangan. Keadaan ini ditandai dengan papila

interdental yang memerah, bengkak, mudah berdarah dan disertai

rasa sakit (Ekaputri, 2005 dalam Gabrielle Warongan dkk, 2015 ).

Keparahan gingivitis memuncak pada usia kehamilan delapan

bulan dan menurun pada usia kehamilan sembilan bulan, dengan pola

akumulasi plak yang sama. Newman melaporkan tingkat keparahan

gingivitis terbesar terjadi pada trimester kedua dan ketiga.

Pengurangan tingkat keparahan gingivitis dapat terjadi setelah dua

bulan pasca melahirkan dan setelah satu tahun kondisi gingiva dapat

kembali normal, dapat dibandingkan dengan kondisi wanita yang tidak

hamil. Namun, gingiva tidak akan kembali normal jika faktor lokal tidak

dihilangkan (Newman A, 2006 dalam Gabrielle Warongan dkk, 2015).

Puskesmas Jumpandang Baru merupakan salah satu sarana

pelayanan kesehatan masyarakat yang ada di kota Makassar yang

memberikan layanan preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif.

Kebanyakan ibu hamil juga lebih rutin memeriksakan kehamilannya

namun sering mengabaikan pemeriksaaan kesehatan gigi dan mulut.

Sejauh ini penelitian tentang gambaran kebersihan gigi dan

mulut dengan status gingiva pada ibu hamil belum pernah dilakukan di

Puskesmas Jumpandang Baru. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka

penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai gambaran


4

kebersihan gigi dan mulut dengan status gingiva pada ibu hamil di

Puskesmas Jumpandang Baru Makassar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah uraian dalam latar belakang di atas,

dapat dirumuskan penelitian : “ Bagaimana Gambaran Kebersihan Gigi

dan Mulut dengan Status Gingiva pada Ibu Hamil di Puskesmas

Jumpandang Baru Makassar ? ”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran Kebersihan Gigi dan Mulut dengan

Status Gingiva pada Ibu Hamil di Puskesmas Jumpandang Baru

Makassar.

2. Tujuan Khusus :

a. Untuk mengetahui Kebersihan Gigi dan Mulut pada Ibu Hamil

di Puskesmas Jumpandang Makassar.

b. Untuk mengetahui Status Gingiva pada Ibu Hamil di

Puskesmas Jumpandang Baru Makassar.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Yayasan Amanah Makassar

a. Dengan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini diharapkan bisa menjadi

sebagai sarana dan bahan masukan yang berharga bagi

kampus STIKES Amanah Makassar.


5

b. Sebagai sarana pembelajaran dan penerapan ilmu

pengetahuan.

2. Bagi Peneliti

a. Sebagai sarana pembelajaran dan penerapan ilmu

pengetahuan yang telah penulis dapatkan selama proses

belajar.

b. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta

memberikan pengalaman dalam melakukan penelitian.

c. Sangat bermanfaat untuk menambah wawasan tentang

Gambaran Kebersihan Gigi dan Mulut dengan Status Gingiva

pada Ibu Hamil di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar.


6
7

Anda mungkin juga menyukai