TEORI KERUANGAN
(Bagian 1-A)
Erlis Saputra
erlissaputra@gmail.com
II
V
I
Banda Aceh
BANDAR SRI BEGAWAN
KUALA LUMPUR
Medan
SINGAPORE
Entikong Bontang Manado
Gorontalo
Pekanbaru Ternate
Batam
Pontianak
Samarinda Sorong
Jambi
Palangkaraya Palu Biak
Padang
Pangkal Pinang Balikpapan
Jayapura
Palembang Pangkalan Bun Mamuju
Banjarmasin
Bengkulu Kendari Ambon
Lampung
Makasar
JAKARTA
Serang Semarang
Surabaya
Bandung
Malang DILLI
Yogyakarta Merauke
Denpasar Mataram
Pulau Besar
Kupang
Gugus Pulau Samudra
Gugus Pulau Pantai Jalur Patahan dan Sesar
Banda Aceh
BANDAR SRI BEGAWAN
KUALA LUMPUR
Medan
SINGAPORE
Entikong Manado
Gorontalo
Pekanbaru Ternate
Batam
Pontianak
Samarinda Sorong
Jambi
Palangkaraya Palu Biak
Padang
Pangkal Pinang Balikpapan
Jayapura
Palembang Pangkalan Bun Mamuju
Banjarmasin
Bengkulu Kendari Ambon
Lampung
Makasar
JAKARTA
Serang Semarang
Surabaya
Bandung
Malang DILLI
Yogyakarta Merauke
Denpasar Mataram
Kupang
Legenda :
ALKI
SEBARAN KOTA PKN
Banda Aceh
Medan
Manado
Gorontalo
Pekanbaru Ternate
Batam
Pontianak
Samarinda Sorong
Jambi
Palangkaraya Palu
Padang
Pangkal Pinang
Jayapura
Palembang Mamuju
Banjarmasin
Bengkulu Kendari Ambon
Lampung
Makasar
JAKARTA
Serang Semarang
Surabaya
Bandung
Yogyakarta
Legenda : Denpasar Mataram
Kupang
Sebaran Beberapa Kota PKN
SEBARAN KEJADIAN GEMPA 1990-2000
Banda Aceh
Medan
Bontang Manado
Gorontalo
Pekanbaru Ternate
Batam
Pontianak
Samarinda Sorong
Jambi
Palangkaraya Palu
Padang
Pangkal Pinang
Jayapura
Palembang Mamuju
Banjarmasin
Bengkulu Kendari Ambon
Lampung
Makasar
JAKARTA
Serang Semarang
Surabaya
Bandung
Yogyakarta
Legenda : Denpasar Mataram
Legenda : Kupang
Sebaran Beberapa Kota PKN
Jalur Patahan
Jalur Sesar
1 8
7
9
2
6
3
10
4 5
Legenda :
Banda Aceh
BANDAR SRI BEGAWAN
KUALA LUMPUR
Medan
SINGAPORE
Entikong Bontang Manado
Gorontalo
Pekanbaru Ternate
Batam
Pontianak
Samarinda Sorong
Jambi
Palangkaraya Palu Biak
Padang
Pangkal Pinang Balikpapan
Jayapura
Palembang Pangkalan Bun Mamuju
Banjarmasin
Bengkulu Kendari Ambon
Lampung
Makasar
JAKARTA
Serang Semarang
Surabaya
Bandung
Malang DILLI
Yogyakarta Merauke
Legenda : Denpasar Mataram
Pulau Besar
Kupang
Gugus Pulau Samudra
Gugus Pulau Pantai Poros Pengembangan Startegis Global/Nasional Jalur Patahan dan Sesar Alur Pelayaran Internasional
Pegunungan Tinggi Poros Pengembangan Strategis Sub Regional Batas Teritorial Kota PKN
Kawasan Andalan Poros Pengembangan Strategis Nasional Batas ZEE
KERANGKA PENGEMBANGAN STRATEGIS
Banda Aceh
BANDAR SRI BEGAWAN
KUALA LUMPUR
Medan
SINGAPORE
Bontang Manado
Gorontalo
Pekanbaru Ternate
Batam
Pontianak
Samarinda Sorong
Jambi
Palangkaraya Palu
Padang
Pangkal Pinang
Jayapura
Palembang Mamuju
Banjarmasin
Bengkulu Kendari Ambon
Lampung
Makasar
JAKARTA
Serang Semarang
Surabaya
Bandung
Yogyakarta DILLI
Legenda : Denpasar Mataram
Pulau Besar
Kupang
Gugus Pulau Samudra
Gugus Pulau Pantai Poros Pengembangan Startegis Nasional Jalur Patahan dan Sesar Alur Pelayaran Internasional
Pegunungan Tinggi Poros Pengembangan Strategis Sub Regional Batas Teritorial Kota PKN
Perairan Nusantara Kawasan Andalan Batas ZEE
KERANGKA PENGEMBANGAN STRATEGIS
BERORIENTASI KESEIMBANGAN ANTAR WILAYAH
Banda Aceh
BANDAR SRI BEGAWAN
KUALA LUMPUR
Medan
SINGAPORE
Entikong Bontang Manado
Gorontalo
Pekanbaru Ternate
Batam
Pontianak
Samarinda Sorong
Jambi
Palangkaraya Palu Biak
Padang
Pangkal Pinang Balikpapan
Jayapura
Palembang Pangkalan Bun Mamuju
Banjarmasin
Bengkulu Kendari Ambon
Lampung
Makasar
JAKARTA
Serang Semarang
Surabaya
Bandung
Malang DILLI
Yogyakarta Merauke
Denpasar Mataram
Kupang
Kota PKN Lintas Barat Sumatra, Lintas Selatan Jawa, Jalur Patahan dan Sesar
Lintas Tengah Kalimantan, Lintas Papua dan Sulawesi
Kawasan Tertentu Batas Teritorial
Kawasan Tertinggal Orientasi Pengembangan Daerah Tertinggal Batas ZEE
SEBARAN CEKUNGAN MINYAK DAN GAS
Medan
Samudera Pasifik
SINGAPORE (Amerika, Kanada,
Entikong Bontang Manado Amerika Latin)
Gorontalo
Pekanbaru Ternate
Batam
Pontianak
Samarinda Sorong
Jambi
Palangkaraya Palu Biak
Padang
Pangkal Pinang Balikpapan
Jayapura
Palembang Pangkalan Bun Mamuju
Banjarmasin
Bengkulu Kendari Ambon
Lampung
Makasar
JAKARTA
Serang Semarang
Surabaya
Bandung
Samudera Hindia
Malang DILLI
(Afrika, Australia) Yogyakarta Merauke
Denpasar Mataram
Pulau Besar Samudera Hindia (Australia,
Kupang
Selandia Baru)
Gugus Pulau Samudra
Gugus Pulau Pantai Poros Pengembangan Startegis Global/Nasional Jalur Patahan dan Sesar Alur Pelayaran Internasional
Pegunungan Tinggi Poros Pengembangan Strategis Sub Regional Batas Teritorial Kota PKN
Kawan, Kapet, Kesr Poros Pengembangan Strategis Nasional Batas ZEE
DEFINISI-DEFINISI
(Sumber: UU No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang)
Biotic realm
Economic
Vegetation
Subsystem
Fauna
Political
Abiotic realm Subsystem
Bedrock
Water
Climate Socio-Cultural
Subsyatem
Struktur Ruang Wilayah Secara Skematis
Peri urban The peri urban regions which are those areas surrounding the
cities within a daily commuting reach of the city core. In some
parts of Asia, these region can stretch for up to thirty kilometers
away from the city core.
Desakota The regions labeled desakota, which are regions of an intense
mixture of agricultural and nonagricultural activities that often
stretch along corridors between large city cores.
Model Zona Konsentrik (Concentric Multiple Neclei Theory – Harris and Ullman Model Sektoral (Sectoral Model )– Hoyt
Zone Model) - Burgess
Pendekatan Ekologikal
Concentric Zone Model/Concentric Theory
(Model Zone Konsentris/teori konsentris) Burgess
1. Daerah Pusat
Kegiatan (DPK) atau
CBD
2. Zone of wholesale
light manufacturing
3. Zona Permukiman
kelas rendah
4. Zona Permukiman
kelas menengah
5. Zona Permukiman
kelas tinggi
Model Sektoral (Sectoral Model )– Hoyt
1 Central Business • Pusat segala kegiatan kota (sosial, ekonomi, budaya, teknologi,
District dan politik.
• Aksesibilitas tinggi
• Bagian paling inti disebut RBD (Retail Business District). Kegiatan
dominan department stores, office building, banks, hotels, theaters.
• Bagian luar disebut WBD ( Wholesale Business District), dicirikan
oleh bangunan untuk kegiatan ekonomi skala besar seperti pasar,
pergudangan, storage building.
2 Zone of • Peranan jalur transportasi dan komunikasi yang menghubungkan
wholesale light CBD dengan daerah luarnya mengontrol persebaran zona 2
manufacturing (aksesibilitas berperan)
3 Zona • Penduduk kemampuan ekonomi lemah ( bertempat tinggal dekat
Permukiman tempat kerja.
kelas rendah • Keterikatan dengan zona 2 yangmenjanjikan banyak lapangan
pekerjaan.
• Sebagian membentuk persebaran memanjang (radial centrifugal)
yang dipengaruhi oleh rute transportasi dan komunikasi.
4 Zona • Rumah kapling besar, kondisi lingkungan lebih baik.
Permukiman •Kemampuan ekonomi lebih baik
kelas menengah
5 Zona • Kepuasan dan kenyamanan bertempat tinggal.
Permukiman • Tempat hunian “luxurious”, status sosek tinggi (status seekers)
kelas tinggi
Multiple Nuclei Theory (Teori Pusat Kegiatan Banyak)
Harris and Ullman
1. CBD
2. Wholesale light
manufacturing
3. Low Class residential
4. Medium Class
Residential
5. High Class Residential
6. Heavy Manufacturing
7. Outlying Business
District (OBD)
8. Residential sub-urb
9. Industrial sub-urb
Multiple Nuclei Theory (Teori Pusat Kegiatan Banyak) Harris and Ullman
1 Central Business • Pusat segala kegiatan kota (sosial, ekonomi, budaya, teknologi,
District dan politik.
• Pusat fasilitas transportasi
• Distrik spesialisasi pelayanan (retailing, perbankan, theater dll)
2 Zone of • Mengelompok sepanjang jalan kereta api dekat dengan CBD
wholesale light • Transportasi yang baik, ruang yang memadai, dekat pasar dan
manufacturing tenaga kerja.
3 Low Class • Daerah kurang baik untuk permukiman, penghuni golongan
residential rendah, permukiman relatif jelek.
4 Medium Class • Lebih baik dari zone 3 dari segi fisik dan fasilitas
Residential • Penghasilan lebih tinggi dari zone 3
5 High Class • Kondisi paling baik untuk permukiman (fisik dan fasilitas, lingkungan)
Residential • Penduduk penghasilan tinggi
• Jauh dari CND dan lok industri, ada BD dengan fungsi sama dengan
CBD, terdapat pusat2 baru spt kampus, pusat rekreasi, taman.
Multiple Nuclei Theory (Teori Pusat Kegiatan Banyak)
Harris and Ullman (lanjutan…..)
1. High-rent residential
2. Intermediate-rent residential
3. Low-rent residential
4. Education and recreation
5. Transportation
6. Industrial
7. Core (CBD)
Multiple-Nuclei Model
1. CBD
2. Wholesale, light manufacturing
3. Low-rent residential
4. Intermediate-rent residential
5. High-rent residential
6. Heavy manufacturing
7. Outlying business district
8. Residential Suburb
9. Industrial Suburb
Materi Kuliah
TEORI KERUANGAN
(Bagian 1-B)
Biotic realm
Economic
Vegetation
Subsystem
Fauna
Political
Abiotic realm Subsystem
Bedrock
Water
Climate Socio-Cultural
Subsyatem