Anda di halaman 1dari 8

Pertanyaan: Buatlah suatu analisis regresi dari data yang tersedia di bawah ini.

Gunakan model regresi yang sesuai dengan data.

Tahun Produksi (ton)

2010 5+i2

2011 7+i2

2012 12+i2

2013 20+i2

2014 35+i2

Dimana i = nomor urut absen. Misalnya:

1. Nomor rurut 1 atas nama Hayadi Hamuda, maka 5+i2 = 5+12 = 6.

2. Nomor urut 5 atas nama Eko Kurniawan, maka 5+i2 = 5+52 = 30

3. Dst.

Jawab

Berikut Analisis Regresi mnenggunakan Analisis Regresi Linier Sederhana

1. Memprediksi Hasil Produksi per tahun berdasarkan Jumlah Mesin

2. Identifikasikan Variabel Penyebab dan Akibat

- Varibel Faktor Penyebab (X) : Jumlah Mesin

- Variabel Akibat (Y) : Jumlah Produksi

3. Pengumpulan Data

Tahun Jumlah Mesin (X) Hasil Produksi (Y)

2010 1 6

2011 2 11

2012 3 21

2013 4 36

2014 5 60

Total (å) 15 134

4. Menghitung total X², Y², XY dan total dari masing-masing

Tahun Jumlah Mesin (X) Hasil Produksi (Y) X² Y² XY

2010 1 6 1 36 6

2011 2 11 4 121 22

2012 3 21 9 441 63

2013 4 36 16 1296 144

2014 5 60 25 3600 300

Total (å) 15 134 55 5494 535

5. Menghitung a dan b berdasarkan rumus Regresi Linier Sederhana

- Menghitung Konstanta (a)

a = (Σy) (Σx²) – (Σx) (Σxy)


. n(Σx²) – (Σx)²

a = (134) (55) – (15) (535)


5 (55) – (15)²

a = -13,1

- Menghitung Koefisien Regresi (b)

b = n(Σxy) – (Σx) (Σy)


. n(Σx²) – (Σx)²

b = 5 (535) – (15) (134)


. 5 (55) – (15)²

b = 13,3
6. Membuat Model Persamaan Regresi

Y = a + bX
Y = -13,1 + 13,3X

7. Melakukan Prediksi terhadap Variabel Faktor Penyebab atau Variabel Akibat

- Prediksi Hasil Produksi pada jumlah mesin tertinggi (Variabel X), contohnya : 5

Y = -13,1 + 13,3(5)
Y = 53,4

Jadi pada jumlah mesin 5, maka akan diprediksikan hasil produksi sejumlah 53,4 ton.

- Jika Hasil Produksi (Variabel Y) yang ditargetkan 11 ton, maka jumlah mesin yang diperlukan untuk mencapai target tersebut adalah

11 = -13,1 + 13,3X
13,3X = 11 + 13,1
X = 24,1 / 13,3
X = 1,81

Jadi Prediksi Jumlah mesin yang paling sesuai untuk mencapai target Hasil Produksi adalah sekitar 1,81 mesin

Apa maksud membuat suatu model dari system nyata?


2. Bagaimana menilai bahwa suatu model itu baik.
3. Sebutkanlah dan jelaskanlah masalah yang sering dihadapi dalam membuat model.

Bismillahirrahmanirrahimi,
Assalamu'alaikum. wr.wb.
Mohon izin untuk menjawab Soal Quiz Pertemuan ke IX

1. Apa maksud membuat suatu model dari system nyata ?


Jawab :
Maksud dari membuat model ini adalah konsep dasar dari simulasi, dimana Simulasi adalah suatu cara untuk menduplikasi /
menggambarkan ciri, tampilan, dan karakteristik dari suatu system nyata. Simulasi merupakan alat yang tepat untuk
digunakan terutama jika diharuskan untuk melakukan eksperimen dalam rangka mencari komentar terbaik dari komponen-
komponen sistem. Hal ini dikarenakan sangat mahal dan memerlukan waktu yang lama jika eksperimen dicoba secara riil.
Dengan melakukan studi simulasi maka dalam waktu singkat dapat ditentukan keputusan yang tepat serta dengan biaya yang
tidak terlalu besar karena semuanya cukup dilakukan dengan komputer.
Pendekatan simulasi diawali dengan pembangunan model sistem nyata. Model tersebut harus dapat menunjukkan bagaimana
berbagai komponen dalam sistem saling berinteraksi sehingga benar-benar menggambarkan perilaku sistem. Setelah model
dibuat maka model tersebut ditransformasikan ke dalam program komputer sehingga memungkinkan untuk disimulasikan.
Ada beberapa cara untuk dapat merancang, menganalisis dan mengoperasikan suatu sistem. Salah satunya adalah dengan
melakukan pemodelan, membuat model dari sistem tersebut.
Model Simulasi
Model adalah alat yang sangat berguna untuk menganalisis maupun merancang sistem. Sebagai alat komunikasi yang sangat
efisien, model dapat menunjukkan bagaimana suatu operasi bekerja dan mampu merangsang untuk berpikir bagaimana
meningkatkan atau memperbaikinya.
Model didefinisikan sebagai suatu deskripsi logis tentang bagaimana sistem bekerja atau komponen-komponen berinteraksi.
Dengan membuat model dari suatu sistem maka diharapkan dapat lebih mudah untuk melakukan analisis. Hal ini merupakan
prinsip pemodelan, yaitu bahwa pemodelan bertujuan untuk mempermudah analisis dan pengembangannya.
Melakukan pemodelan adalah suatu cara untuk mempelajari sistem dan model itu sendiri dan juga bermacam-macam
perbedaan perilakunya. Model merupakan contoh sederhana dari sistem dan menyerupai sifat-sifat sistem yang
dipertimbangkan, tetapi tidak sama dengan sistem. Penyederhanaan dari system sangat penting agar dapat dipelajari secara
seksama. Model dikembangkan dengan tujuan untuk studi tingkah-laku sistem melalui analisis rinci akan komponen atau
unsur dan proses utama yang menyusun sistem dan interaksinya antara satu dengan yang lain. Jadi pengembangan model
adalah suatu pendekatan yang tersedia untuk mendapatkan pengetahuan yang layak akan sistem. Model beperanan penting
dalam pengembangan teori karena berfungsi sebagai konsep dasar yang menata rangkaian aturan yang digunakan untuk
menggambarkan sistem.
Joneset al. (1987) mengemukakan dua sasaran pokok dari modeling yaitu pertama untuk memperoleh pengertian yang lebih
baik mengenai hubungan sebab-akibat (cause-effect) dalam suatu sistem, serta untuk menyediakan interpretasi kualitatif dan
kuantitatif yang lebih baik akan sistem tersebut. Sasaran kedua dari modeling lebih terapan atau berorientasi pada masalah
yaitu untuk mendapatkan prediksi yang lebih baik akan tingkah-laku dari sistem yang digunakan segera dalam perbaikan
pengendalian atau pengelolaan sistem.
Klasifikasi Model Simulasi
Pada dasarnya model simulasi dikelompokkan dalam tiga dimensi yaitu [Law and Kelton, 1991]:
a) Model Simulasi Statis dengan Model Simulasi Dinamis.
Model simulasi statis digunakan untuk mempresentasikan sistem pada saat tertentu atau sistem yang tidak terpengaruh oleh
perubahan waktu. Sedangkan model simulasi dinamis digunakan jika sistem yang dikaji dipengaruhi oleh perubahan waktu.
b) Model Simulasi Deterministik dengan Model Simulasi Stokastik.
Jika model simulasi yang akan dibentuk tidak mengandung variabel yang bersifat random, maka model simulasi tersebut
dikatakan sebagi simulasi deterministik. Pada umumnya sistem yang dimodelkan dalam simulasi mengandung beberapa input
yang bersifat random, maka pada sistem seperti ini model simulasi yang dibangun disebut model simulasi stokastik.
c) Model simulasi Kontinu dengan Model Simulasi Diskret.
Untuk mengelompokkan suatu model simulasi apakah diskret atau kontinyu, sangat ditentukan oleh sistem yang dikaji. Suatu
sistem dikatakan diskret jika variabel sistem yang mencerminkan status sistem berubah pada titik waktu tertentu, sedangkan
sistem dikatakan kontinyu jika perubahan variabel sistem berlangsung secara berkelanjutan seiring dengan perubahan waktu.

2. Bagaimana menilai bahwa suatu model itu baik ?


Jawab :
Ukuran keberhasilan pemodelan bukan dilihat dari besar dan rumitnya model, tetapi kecukupan jawab terhadap permasalahan
yang ditinjau.
Kriteria baik buruknya suatu model dapat diukur oleh pertanyaan-pertanyaan:
a. Apakah mengandung semua variabel yang relevan.
b. Apakah cukup sederhana, baik dalam struktur dan atau hubungan-hubungan yang ada antar variabel-variabelnya.
selain itu perlu dilihat juga azas manfaatnya seperti :
Apakah model yg dipilih membuat mudah dalam mengartikan tentang sistem yang diwakilinya, lalu apakah pilihan keputusan
yang dapat diambil dari hasil keputusan ini makin banyak atau meningkat. yang tentunya semua itu harus mengacu kepada
karakteristik dari suatu model sebagai tolak ukur ketercapaian tujuan dari pemodelan tersebut. dengan demikian ada 4 hal
yang harus kita perhatikan, yaitu :
1. Makin tinggi derajat generalisasi suatu model maka model tersebut makin baik sebab kemampuan model untuk
memecahkan masalah makin besar.
2. Model dikatakan baik jika dapat memperlihatkan mekanisme dalam memecahkan masalah.
3. Model yang mampu meningkatkan minat/interest peneliti lain untuk menelitinya kembali merupakan ciri dari model yang
baik, apalagi kemungkinan pengembangannya terbuka, sehingga model yang dipilih bisa menjadi lebih kompleks untuk
menjawab masalah sistem nyata.
4. Model yang baik yaitu model yang Peka terhadap perubahan asumsi. Hal ini menunjukkan bahwa proses pemodelan tidak
pernah berakhir (selesai), selalu memberi celah untuk membangkitkan asumsi.

3. Sebutkanlah dan jelaskanlah masalah yang sering dihadapi dalam membuat model.
Jawab :
Sumber masalah dalam suatu penelitian bisa berasal dari berbagai sumber. Menurut Mac Millan dan Schumacher (Hadjar,
1996: 40-42), masalah bisa bersumber dari observasi, hasil deduksi dari suatu teori, ulasan kepustakaan, masalah sosial yang
saat ini sedang terjadi, situasi praktis dan juga bisa bersumber dari pengalaman pribadi. Masing - masing sumber dapat
dijelaskan sebagaimana berikut:
1) Observasi
Observasi adalah sumber yang paling kaya akan masalah penelitian. Kebanyakan keputusan praktis didasarkan atas praduga
yang tidak didukung oleh data empiris. Masalah penelitian bisa diangkat dari hasil observasi terhadap suatu hubungan
tertentu yang masih belum memiliki dasar penjelasan yang memadai dan cara - cara rutin yang di dalam melakukan suatu
tindakan didasarkan atas tradisi atau otiritas. Penyelidikan kemungkinan dapat menghasilkan teori yang baru, rekomendasi
pemecahan masalah praktis dan mengidentifikasi variabel yang belum ada dalam bahasan litelatur.
2) Deduksi dari teori
Teori itu sendiri merupakan konsep - konsep yang masih berupa prinsip - prinsip umum yang penerapannya belum bisa
diketahui selama belum dialkukan pengujian secara empiris. Penyelidikan terhadap suatu masalah yang diangkat berasal dari
teori bermanfaat untuk memperoleh penjelasan secara empiris praktik tentang teori tersebut.
3) Kepustakaan
Hasil dari penelitian kemungkinan dapat memberikan rekomendasi akan perlunya dilakukan suatu penelitian ulang (replikasi),
baik dengan ataupun tanpa variasi. Replikasi bisa meningkatkan validitas hasil penelitian dan kemampuan untuk
digeneralisasikan secara lebih luas. Laporan penelitian tidak jarang juga menyampaikan suatu rekomendasi kepada peneliti
lain mengenai apa saja yang perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut. Hasil penelitian ini juga dapat menjadi sumber untuk
menentukan masalah yang perlu diangkat untuk dilakukan suatu penelitian.
4) Masalah sosial
Masalah sosial bisa juga menjadi sumber masalah penelitian. Seperti seringnya terjadi perkelahian siswa antar sekolah, bisa
memunculkan pertanyaan tentang efektivitas pelaksanaan pendidikan agama dan moral serta pembinaan sikap disiplin di
lingkungan sekolah. Banyaknya pengangguran lulusan perguruan tinggi juga dapat memunculkan pertanyaan tentang
kesesuaian kurikulum dengan kebutuhan masyarakat.
5) Situasi praktis
Pada tahap pembuatan suatu keputusan tertentu, tidak jarang mendesak untuk dilakukannya suatu penelitian evaluatif. Hasil
penelitian ini sangat diperlukan guna dijadikan dasar dalam pembuatan keputusan yang lebih lanjut.
6) Pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi bisa memunculkan masalah yang membutuhkan jawaban empiris guna mendapatkan pemahaman yang
lebih mendalam.(Purwanto, 2010:109-111)

Menurut Suryabrata (1994:61-63), sumber-sumber masalah yang dapat diidentifikasi meliputi:


1) Bacaan terutama hasil penelitian
Rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut bisa menjadi sumber identifikasi masalah penelitian. Pada umumnya tidak pernah
ada penelitian yang hingga tuntas. Penelitian selalu menampilkan masalah yang lebih banyak dari pada apa yang dapat
dijawabnya, karena itulah ilmu pengetahuan akan selalu berkembang dan mengalami kemajuan.

2) Diskusi, seminar, pertemuan ilmiah


Diskusi, seminar dan pertemuan ilmiah bisa menjadi sumber masalah penelitian, karena para peserta bisa melihat hal - hal
yang dipersoalkan secara profesional sehingga muncul masalah.

3) Pernyataan pemegang otoritas (dalam pemerintahan dan ilmu pengetahuan).


Sumber masalah juga dapat berasal dari pernyataan pemegang otoritas, baik itu otoritas pemerintahan maupun ilmu
pengetahuan. Contoh pernyataan pemegang otoritas pemerintahan yaitu pernyataan menteri pendidikan mengenai daya
serap siswa SMU. Contoh pernyataan otoritas ilmu pengetahuan yaitu pernyataan ahli pendidikan mengenai penjurusan di
SMU.

4) Pengamatan sepintas
Sumber masalah bisa saja bersumber dari Pengamatan sepintas peneliti sendiri. Seperti halnya, ahli kesehatan menemukan
masalah saat melihat dari mana penduduk memperoleh air minumnya.

5) Pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi sebagai sumber masalah penelitian berkaitan dengan sejarah perkembangan dan kehidupan dengan
sejatah perkembangan dan kehidupan pribadi atau profesional. (Purwanto, 2010: 111-112 )

Masalah bisa diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya (harapan) dengan apa yang benar - benar terjadi
(kenyataan), antara aturan dan pelaksanaan, antara teori dengan praktek, antara rencana dengan pelaksanaan.Hal tersebut
dengan pernyataab Stonner (1982) bahwa masalah - masalah bisa diketahui atau dicari jika ada penyimpangan antara
pengalaman dengan kenyataan, antara apa yang direncanakan dengan kenyataan, adanya pengaduan, dan kompetisi.
1. Jelaskanlah bagaimana memformulasikan suatu model matematika ?
Jawab :
Model matematika adalah deskripsi atau penjelasan suatu sistem yang menggunakan bahasa matematika, model matematika
tidak hanya digunakan dalam ilmu pengetahuan alam dan teknik namun juga digunakan dalam biologi, ekonomi dan sosiologi.
Model matematis dapat berkisar dari yang sederhana sampai yang sangat kompleks.
Model matematika merupakan salah satu tahap dari pemecahan masalah matematika. Model merupakan Simplifikasi atau
penyederhanaan fenomena – fenomena nyata dalam bentuk matematika. Model matematika yang dihasilkan, dapat berupa
bentuk persamaan,pertidaksamaan, sistem persamaan atau lainnya terdiri atas sekumpulan lambang yang disebut variabel
atau besaran yang kemudian di dalamnya digunakan operasi matematika seperti tambah, kali, kurang, atau bagi. Dengan
prinsip-prinsip matematika tersebut dapat dilihat apakah model yang dihasilkan telah sesuai dengan rumusan sebagaimana
formulasi masalah nyata yang dihadapi. Hubungan antara komponen-komponen dalam suatu masalah yang dirumuskan
dalam suatu persamaan matematik yang memuat komponen-komponen itu sebagai variabelnya, dinamakan model
matematik. Dan proses untuk memperoleh model dari suatu masalah dikatakan pemodelan matematika.
Kegunaan yang dapat diperoleh dari model matematika ini antara lain:

1. Menambah kecepatan, kejelasan, dan kekuatan-kekuatan gagasan dalam jangka waktu yang relatif singkat,
2. Deskripsi masalah menjadi pusat perhatian,
3. Mendapatkan pengertian atau kejelasan mekanisme dalam masalah,
4. Dapat digunakan untuk memprediksi kejadian yang akan muncul dari suatu fenomena atau perluasannya,
5. Sebagai dasar perencanaan dan control dalam pembuatan kebijakan, dan lain-lain.

Langkah – langkah pembentukan model matematika

1. Identifikasi Masalah'
2. Asumsi
3. Manipulasi Matematik
4. Interpretasi
5. Validasi Model

Jenis – Jenis Model

1. Simbolik
2. Peranan
3. Skematik
4. Sistematik
5. Statistik
6. Komputer

Cara untuk memformulasikan model yaitu :


1. Tentukan apa yang ingin diketahui, apa tujuan menciptakan sebuah model? Buat daftar data yang ingin ditemukan dengan
menggunakan modelnya. Sangat penting untuk mengajukan pertanyaan ini sebelum membuat model matematika atau
mungkin akan menghasilkan model yang tidak sesuai dengan tujuan.
Apakah ingin memprediksi sesuatu? Cari tahu bagaimana cara mengatur sesuatu? Atau melakukan sesuatu yang lain?
Misalnya, bayangkan ketika kita ingin mengetahui berapa banyak ruangan yang dimiliki di unit penyimpanan untuk melihat
berapa banyak kotak yang bisa dimasukkan ke dalamnya, kita akan membuat model untuk memprediksi jumlah benda yang
dapat masuk ke dalam ruang yang ada di unit penyimpanan.

2. Tentukan apa yang sudah diketahui, data apa yang sudah kita punya? Buatlah daftar data yang telah diberikan. Saat
mencantumkan data, putuskan bagian mana yang paling relevan dan bagian mana yang tidak relevan.
Perlu juga untuk mencantumkan informasi yang dapat diasumsikan berdasarkan apa yang sudah diketahui.
Ingatlah bahwa mungkin harus melakukan pengukuran untuk menemukan data yang dibutuhkan.
Untuk mengetahui berapa banyak ruang yang dimiliki di unit penyimpanan, maka perlu mengukur tinggi, lebar, dan panjang
unit.

3. Tentukan prinsip-prinsip fisik yang mengatur model yang ingin diciptakan. Apakah perlu mempertimbangkan faktor-faktor
seperti gravitasi, volume, waktu, dll? Catat faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan saat membuat model matematika.
Untuk menentukan jumlah ruang yang dimiliki di unit penyimpanan, maka harus menemukan volume.
Kita juga perlu mengingat bahwa akan ada beberapa ruang kosong, karena beberapa objek mungkin tidak beraturan dan itu
akan menyulitkan penggunaan setiap inci unit penyimpanan.

4. Identifikasi persamaan yang perlu digunakan untuk menemukan jawaban. Persamaan dan rumus apa yang diperlukan
untuk menemukan jawaban? Bagaimana menerapkan persamaan dan formula ini? Pastikan memiliki pemahaman yang jelas
tentang bagaimana menyambungkan data yang dimiliki ke dalam persamaan.
Sebagai contoh untuk menemukan volume unit penyimpanan, maka perlu menggunakan persamaan V = h x w x l

5. Lihatlah apa yang telah dilakukan orang lain. Tidak perlu membuat kembali pemodelannya jika sudah ada orang lain yang
mengembangkan model tersebut dan mungkin sesuai dengan situasi Anda.

6. Buat diagram untuk model metematikanya. Model matematika sederhana mungkin tidak memerlukan sebuah diagram.
Namun, jika membuat model yang rumit, diagram dapat membantu untuk menentukan apakah model yang dibuat akan
bekerja. Buat diagram untuk mewakili model sebenarnya yang akan dibuat.

2. Buatlah model matematika yang sederhana, dan buatlah identifikasi faktor-faktor yang relevan untuk dijadikan
variable atau parameter.
Jawab :
Contoh :
Seorang pengusaha meubel akan memroduksi meja dan kursi yang menggunakan bahan dari papan kayu dengan ukuran
tertentu. Satu meja memerlukan bahan 10 potong dan satu kursi memerlukan 5 potong papan. Papan yang tersedia ada 500
potong. Biaya pembuatan satu meja Rp. 100.000,- dan biaya pembuatan satu kursi Rp. 40.000,-
anggaran yang tersedia Rp.1.000.000,-. Formulasikan dan selesaikan masalah ini !

Jawab :
Mengubah bentuk verbal menjadi model matematika dari soal diatas
Misalkan : Meja = x dan
Kursi = y

1. Untuk tujuan apakah, pemodelan matematika secara nonlinier dapat dilakukan?


Sekali sistem nonlinear didekati dengan model matematika linear, maka sejumlah alat bantu nonlinear dapat diterapkan untuk
tujuan analisis dan desain.

2. Berilah1 contoh aplikasi model motematika nonlinier yang sederhana, jelaskan variable yang terlibat tujuan model tersebut.
Contoh Soal :
Biaya total yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan ditunjukkan oleh persamaan
C = 2Q2 – 24 Q + 102. Pada tingkat produksi berapa unit biaya total ini minimum? Hitunglah besarnya biaya total minimum
tersebut. Hitung pula besarnya biaya tetap, biaya variable, biaya rata-rata, biaya tetap rata-rata dan biaya variable rata-rata
pada tingkat produksi tadi. Seandainya dari kedudukan ini produksi dinaikkan dengan 1 unit, berapa besarnya biaya marjinal?
Jawab :
Berdasarkan rumus titik ekstrim parabola, C minimum terjadi pada kedudukan
Besarnya C minimum = 2Q2 – 24 Q + 102
= 2(6)2 – 24(6) + 102 = 30
Atau C minimum dapat juga dicari dengan rumus ordinat titik ekstrim parabola, yaitu

Selanjutnya, pada Q = 6

Jika Q = 7, C = 2(7)2 – 24(7) + 102 = 32

Berarti untuk menaikkan produksi dari 6 unit menjadi 7 unit diperlukan biaya tambahan (biaya marjinal) sebesar 2.

1. Untuk tujuanapakah, pemodelan matematika secara nonlinier dapat dilakukan?


Sistem Non-Linear merupakan suatu sistem yang sifatnya tidak tetap, mudah berubah, sulit dikontrol, dan sulit
diprediksi.Sistem semacam ini memiliki tingkat ke-sensitivitas-an yang sangat tinggi. Sistem non-linear ini dapat digambarkan
seperti kedua bagan berikut ini.
Dalam kedua bagan tersebut dapat diamati 2 hal, yaitu yang pertama, bahwa input-input yang berlainan dalam suatu proses
dapat menghasilkan output yang sama, dan yang kedua, bahwa satu input yang ada dalam suatu proses dapat memberikan
output yang sama. Di sinilah letak ke-sensitif-an sistem. Sistem non-linear seperti ini dapat dimodelkan dengan non-linear
programming, seperti jaringan saraf tiruan atau kecerdasan buatan.
2. Berilah1 contoh aplikasi model motematika nonlinier yang sederhana, jelaskan variable yang terlibat tujuan model tersebut.
contoh aplikasi tentang the stormer viscometer untuk mendapatkan model hubungan viscositas(v) dan berat fluida(w)
terhadap waktu(T). Pembentukan identifikasiawal penaksiran parameter melalui model . Kemudian dilanjutkan dengan
pembentukan model non-linear dengan software SPSS, R dan SAS dengan parameter awal β1 = 28,9 dan β2 = 2,84.

Dari Tabel di atas nilai penaksir parameter dan koefisien determinasi keluaran SPSS, R dan SAS sama, dengan estimasi
parameter β1=29,4 dan β2=2,22 dan R2 = 99.17%. Koefisien determinasi yang tinggi menunjukkan bahwa variabel viskositas
dan berat fluida sangat berpengaruh terhadap waktu.

Anda mungkin juga menyukai