Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kerja Praktik adalah serangkaian kegiatan perkulihan yang harus


dipenuhi oleh mahasiswa program Strata – 1 dimana fungsi dari kerja
praktik ini adalah sebagai tempat pengesahan mental kerja dan penerapan
ilmu-ilmu serta teori-teori yang telah diperoleh mahasiswa selama
mengikuti akademik perkuliahan pada sebuah perusahaan konsultan
ataupun kontraktor selama kurang lebih tiga bulan praktek lapangan.

Kerja praktik bagi mahasiswa sangat penting untuk penerapan teknologi


dalam metode kerja yang semakin maju terutama dalam bidang teknik
pembangunan. Oleh sebab itu mahasiswa diharapkan dapat mengikuti,
mempelajari dan memahami penerapan-penerapan teknologi di dalam
metode kerja yang sesungguhnya dilapangan.

Pengawas lapangan adalah suatu pekerjaan yang memiliki tugas untuk


mengawasi sistem pekerjaan dilapangan. Untuk mahasiswa yang belum
memiliki pengalaman dalam pekerjaan, pengawas lapangan merupakan
pekerjaan yang sesuai untuk mahasiswa sedang melakukan Kerja Praktik
dalam menangani proyek secara langsung.

Dalam Pelaksanaan Kerja Praktik para mahasiswa diharapkan untuk


mengetahui struktur organisasi perusahaan dalam menangani proyek yang
sedang dilaksanakan dan untuk mengetahui tentang pelaksanaan struktur
serta konstruksi sebagai penerapan ilmu dan teori yang telah didapat selama
mengikuti akademik di Universitas Muhammadiyah Jakarta. Sehingga
Kerja Praktik ini memiliki manfaat yang penting untuk mahasiswa.

1
1.2 Tujuan dan Sasaran

Pelaksanaan kerja praktik diperguruan tinggi, khususnya jurusan teknik


arsitektur memiliki tujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia di
Indonesia. Adalah sebagai berikut.

1.2.1 Tujuan dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah :

a. Supaya mahasiswa yang telah melaksanakan kerja praktek pada sebuah


kontraktor ataupun konsultan dapat menerapkan ilmunya didunia kerja atau
dilapangan .
b. Mengetahui bagaimana tugas pengawas lapangan.

1.2.2 Tujuan dari pelaksanaan setelah kerja praktek ini adalah :

a.Dapat menjadi sumberdaya manusia yang handal dan tangkas sebagai


pengawas struktur dalam menghadapi berbagai tantangan dan rintangan
didunia kerja hingga dapat mencapai target atau rencana yang diinginkan
perusahaan.
b. Dapat menimba ilmu yang sebenarnya dilapangan selama kerja praktek
sehingga dapat bersaing pada dunia usaha di era globalisasi saat ini yang
dapat mengetahui tentang profesi arsitek sesungguhnya dengan hal - hal lain
yang berkaitan dengan disiplin ilmu yang bersangkutan.

1.2.3 Sasaran dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah :

a. Mampu memberikan peran kreatifitas saat memasuki dunia keprofesian


dengan telah dibekali ilmu yang didapat pada saat kerja praktek maupun
teori dimasa kuliah.
b.Mampu bersaing didunia usaha dan produktif sehingga mampu
memecahkan masalah dengan melalui penajaman teoritis terhadap apa yang
terjadi dilapangan sehingga mencapai penyempurnaan system perencanaan
dan perancangan serta pengawasaan dalam lingkup proyek yang ditangani.

2
1.2.4 Metode Pengumpulan Data
Dalam penulisan laporan Kerja Praktek, kami sebagai penulis
menggunkan metode pembahasan yaitu :

a. Observasi
Yaitu dengan bekerja langsung dilapangan atau lokasi proyek untuk
melihat dan mendapatkan keterangan langsung tentang pekerjaan struktur
proyek apartement dan retail.

b. Pengawasan bersama
Yaitu penulis bekerjasama dengan pengawas lain atau supervisor pada
tiap bidangnya dalam pelaksanaan pembangunan proyek tersebut
dilapangan.

c. Literatur
Yaitu dengan melihat dan melakukan perbandingan data-data dari buku
dan artikel-artikel berkaitan dengan proses pembangunan proyek tersebut

3
BAB II

TINJAUAN UMUM

2.1 Profil PT.Gamma Beta Alpha Consultant

PT. Gamma Beta Alpha Consultant, Perusahaan yang bergerak di bidang


Konsultan Manajemen Konstruksi dan bidang terkait lainnya. Perusahaan
ini didukung oleh karyawan yang berpengalaman , berdidekasi
profesional dan berintegritas tinggi. PT. Gamma Beta Alpha sudah
berdiri selama 13 Tahun, dalam kurun waktu tersebut, perusahaan ini telah
menyelesaikan lebih dari 75 kontrak Proyek dengan kualifikasi , Hotel,
Apartemen, Kantor, Mall, Rumah Sakit, SuperBlok, Sekolah, Komplek
Industri maupun Rumah Tinggal.

Prioritas utama dari PT GBA Konsultan adalah menyediakan layanan


tertinggi untuk berbagai macam klien, terlepas dari ukuran bisnis mereka.
standar itu telah membawa perusahaan ini menjadi salah satu perusahaan
terdepan di bidang Konsultan Manajemen Proyek dan konsultan
manajemen konstruksi.

2.2 Visi Dan Misi PT Gamma Beta Alpha

Visi PT GBA Consultant adalah selalu berkomitmen penuh untuk


kepentigan klien dan berharap berdiri bersama-sama pada tingkat tertinggi
keberhasilan dalam bidang bisnis. Sedangkan, Misi PT. Gamma Beta
Alpha Consultant adalah Akan Selalu Memberikan Pelayanan Kepada
Client Secara Profesional dan Terpercaya. Prioritas utama dari PT GBA
Konsultan adalah menyediakan layanan tertinggi untuk berbagai macam
klien, terlepas dari ukuran bisnis mereka..

4
2.3 Keterangan Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Pt. Gamma Beta Alpha Consultant


Proyek Apartment Royal Sentul Park

Project Manager
Ir. Abraham B

Admin
Laely Dwi Astuti

Engineering Arsitek Engineering Struktur Engineering MEP


Lia Martin M Ir. Siswandono I

Inspector Arsitek Inspector Struktur


M.Syafrizal F Ponidjo

Inspector Struktur
Dede
(Diagram 2.1 Struktur Organisasi)

Detail penjelasan bagan organisasi Konsultan Pengawas :

1. Project manager
adalah orang yang ditunjuk untuk menggerakan organisasi proyek dan
memimpinnya dalam mencapai objektif proyek. Tanggung jawab project
manager adalah untuk memenuhi kebutuhan yang berupa kebutuhan
tugas,kebutuhan tim, dan kebutuhan individual.

2. Administrasi
adalah seseorang yang menyusun dan mencatat data serta informasi secara
sistematis dengan tujuan untuk menyediakan keterangan serta
memudahkan memperolehnya kembali secara keseluruhan dan dalam satu
hubungan satu sama lain.

5
3. Engineering Arsitektur
adalah orang yang bertanggung jawab pada bidang arsitektur seperti:
a. Membuat perencanaan kegiatan oprasional
b. Mengatur kegiatan oprasional seperti :
 Membantu mengkoordinasikan penerapan sistem atau teknologi
konstruksi baru yang akan diimplementasikan
 Melakukan koordinasi dengan site manajer dan MEP koordinator
terkait pekerjaan arsitektural
 Melakukan koordinasi dengan pihak eksternal (pemilik proyek,
sub kontraktor) yang berkaitan dengan fungsi dan tugasnya
dengan persetujuan atasan
 Mengkoordinir rekaman pasif dan laporan akhir proyek untuk
diserahkan ke kantor pusat sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
c. Melaksanakan kegiatan operasional seperti :
 Melaksanakan isi dokumen kontrak kerja dalam lingkup tugas dan
tanggung jawabnya.
 Melakukan klarifikasi setiap permintaan perubahan pekerjaan
terhadap dokumen kontrak kerja.
 Mengantisipasi setiap masalah yang timbul selama proses kegiatan
berlangsung terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
 Mengajukan usulan pengembangan sistem pengelolaan berkaitan
dengan efektivitas dan kendala bagian engineering.
 Menyiapkan komposite drawing sipil dan arsitek terkait dengan
pekerjaan lainnya.
 Menyiapkan kebutuhan seperti material yang akan diajukan ke
pihak owner atau konsultan untuk mendapatkan persetujuan.
d. Mengontrol pelaksanaan operasional ,seperti :
 Mengevaluasi data taeknis supplier atau subkontraktor dalam
rangka proses persetujuan manajemen konstruksi atau owner.
 Memonitor proses kegiatan pelaksanaan pekerjaan di lapangan
dan segera mengusulkan adanya langkah koreksi bila terjadi
penyimpangan.

6
 Memonitor schedule dan pembuatan shop drawing arsitektur
 Mengontrol disiplin kerja bawahan.

4. Engineering Struktur
adalah orang yang bertanggung jawab pada bidang struktur, seperti:
a. Membuat perencanaan kegiatan oprasional
b. Mengatur kegiatan oprasional seperti :
 Membantu mengkoordinasikan penerapan sistem atau teknologi
konstruksi baru yang akan diimplementasikan
 Melakukan koordinasi dengan site manajer dan MEP koordinator
terkait pekerjaan struktur
 Melakukan koordinasi dengan pihak eksternal (pemilik proyek,
sub kontraktor) yang berkaitan dengan fungsi dan tugasnya
dengan persetujuan atasan
 Mengkoordinir rekaman pasif dan laporan akhir proyek untuk
diserahkan ke kantor pusat sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
c. Melaksanakan kegiatan operasional seperti :
 Melaksanakan isi dokumen kontrak kerja dalam lingkup tugas dan
tanggung jawabnya.
 Melakukan klarifikasi setiap permintaan perubahan pekerjaan
terhadap dokumen kontrak kerja.
 Mengantisipasi setiap masalah yang timbul selama proses kegiatan
berlangsung terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
 Mengajukan usulan pengembangan sistem pengelolaan berkaitan
dengan efektivitas dan kendala bagian engineering.
 Menyiapkan komposite drawing sipil dan arsitek terkait dengan
pekerjaan lainnya.
 Menyiapkan kebutuhan seperti material yang akan diajukan ke
pihak owner atau konsultan untuk mendapatkan persetujuan.
d. Mengontrol pelaksanaan oprasional ,seperti :

7
 Mengevaluasi data taknis supplier atau subkontraktor dalam
rangka proses persetujuan manajemen konstruksi atau owner.
 Memonitor proses kegiatan pelaksanaan pekerjaan di lapangan
dan segera mengusulkan adanya langkah koreksi bila terjadi
penyimpangan.
 Memonitor schedule dan pembuatan shop drawing struktur
 Mengontrol disiplin kerja bawahan.

5. Engineering MEP
adalah orang yang bertanggung jawab pada bidang ME, seperti:
a. Membuat perencanaan kegiatan oprasional
b. Mengatur kegiatan oprasional seperti :
 Membantu mengkoordinasikan penerapan sistem atau teknologi
konstruksi baru yang akan diimplementasikan
 Melakukan koordinasi dengan site manajer dan MEP koordinator
terkait pekerjaan MEP
 Melakukan koordinasi dengan pihak eksternal (pemilik proyek,
sub kontraktor) yang berkaitan dengan fungsi dan tugasnya
dengan persetujuan atasan
 Mengkoordinir rekaman pasif dan laporan akhir proyek untuk
diserahkan ke kantor pusat sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
c. Melaksanakan kegiatan operasional seperti :
 Melaksanakan isi dokumen kontrak kerja dalam lingkup tugas dan
tanggung jawabnya.
 Melakukan klarifikasi setiap permintaan perubahan pekerjaan
terhadap dokumen kontrak kerja.
 Mengantisipasi setiap masalah yang timbul selama proses kegiatan
berlangsung terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
 Mengajukan usulan pengembangan sistem pengelolaan berkaitan
dengan efektivitas dan kendala bagian engineering.
 Menyiapkan komposite drawing sipil dan arsitek terkait dengan
pekerjaan lainnya.

8
 Menyiapkan kebutuhan seperti material yang akan diajukan ke
pihak owner atau konsultan untuk mendapatkan persetujuan.
d. Mengontrol pelaksanaan oprasional ,seperti :
 Mengevaluasi data taknis supplier atau subkontraktor dalam
rangka proses persetujuan manajemen konstruksi atau owner.
 Memonitor proses kegiatan pelaksanaan pekerjaan di lapangan
dan segera mengusulkan adanya langkah koreksi bila terjadi
penyimpangan.
 Memonitor schedule dan pembuatan shop drawing MEP.
 Mengontrol disiplin kerja bawahan.

6. Inspektor Arsitektur
Adalah pengawas arsitektur memiliki tugas dan tanggung jawab, seperti
a. Bertanggung jawab kepada ahli arsitektur
b. Membantu ahli arsitektur dalam mengolah data-data perkembangan
progres lapangan harian secara kualitatif maupun kuantitatif untuk
disusun dalam bentuk laporan mingguan dan bulanan.
c. Mendampingi ahli arsitektur dalam rapat-rapat evaluasi harian atau
mingguan .
d. Berkoordinasi dengan inspektor atau pengawas arsitektur dalam
pelaksanaan pengawasan harian pekerjaan arsitektur di lapangan.
e. Melakukan koordinasi antar bidang atau disiplin secara internal dalam
organisasi tim konsultan MK.
f. Bertanggung jawab atas sistem pelaporan kemajuan pekerjaan di
lapangan untuk bidang arsitektur bangunan.

9
7. Inspektor Stuktur
Adalah pengawas struktur memiliki tugas dan tanggung jawab, seperti :
a. Bertanggung jawab kepada ahli struktur.
b. Membantu ahli stuktur dalam mengolah data-data perkembangan
progres lapangan harian secara kualitatif maupun kuantitatif untuk
disusun dalam bentuk laporan mingguan dan bulanan.
c. Mendampingi ahli struktur dalam rapat-rapat evaluasi harian atau
mingguan .
d. Berkoordinasi dengan inspektor atau pengawas struktur dalam
pelaksanaan pengawasan harian pekerjaan struktur di lapangan.
e. Melakukan koordinasi antar bidang atau disiplin secara internal dalam
organisasi tim konsultan MK.
f. Bertanggung jawab atas sistem pelaporan kemajuan pekerjaan di
lapangan untuk bidang struktur bangunan.

10
TINJAUAN KHUSUS

2.4 Proyek Yang Telah Terbangun

Berikut adalah tabel proyek yang ditangani oleh Konsultan Pt.Gamma


Beta Alpha :

No Nama Proyek Tahun Lokasi Proyek Foto


Penyele
saian

Jl. Citanduy 6
No. Plot 7K 2,
1. Pabrik Narumi 2002
Sukaresmi,
Cikarang Sel,
Bekasi, Jawa
Barat

2. Pabrik Tabung 2002


Toshiba

3. Pabrik Vivere 2006

Kawasan
Industri
4. Pabrik Ban 2007
Menara
Federal
Permsi, Jl.
Raya
Narogong, Km

11
23,8,
Dayeuh,Cileun
gsi Bogor,Jawa
Barat

5. Dc Mall Batam Jl.Duyung,Kot


a
Batam,Kepula
uan Riau

6. Mall Cikokol Tangerang

7. Mall Makassar,
Panakukang Jl.Boulevard,P
anakukang.

8 Rumah Tinggal Dago,


Bandung

9 Rumah Tinggal
Kemang
Pratama 3

12
10 Rumah Tinggal Purwokerto

11. Rumah Tinggal


,Kemang
Pratama 3

12. Rumah Tinggal Bekasi

13. IPEKA 2007 Jakarta


Bilinguan
School Jakarta

14. Prasetia Mulia 2008 Cilandak


Bisnis School
Cilandak

15. Office 3,Kirana 2017 Kelapa Gading


Komplek
Kirana
Commercial
Avenue

13
16. Vosa Office On Surabaya
Tower,Surabaya Progres

17. Bca Malang On Malang


Progres

18. Kantor BCA 2015 Kuta Bali


Kcu Kuta Bali

19. BKP Office On Sunter,Jakarta


Towewr Center Progres Utara.
Sunter

20. BCA Bogor On Bogor


Progres

21. Anabatik 2015 Serpong


Serpong

14
22. Kirana Two 2013 Jakarta
Jakarta

23. Kantor BCA 2015 Bandung


Kcu Bandung

24. Sahid Office 2006


Boutique

Tabel 2.1 Proyek Pt.Gamma Beta Alpha

15
BAB III

TINJAUAN PROYEK

3.1 Latar Belakang Proyek

Sentul Bogor merupakan kawasan komersil yang menguntungkan, banyak


sekali pembangunan komersil yang memiliki fasilitas yang sangat baik dan
indah. Namun Residential Estate yang digabungkan oleh Commercial
Estate sangat lah kurang, karena pada saat ini sentul merupakan area
komersil yang sangat mahal. Oleh karena itu dibuatlah oleh Royal Sentul
Park suatu Kawasan yang memiliki fasilitas yang menunjang untuk
kedepannya.

3.2 Lokasi Proyek

Lokasi proyek pembangunan Mix Used Apartment dan Retail terletak di


Jalan Kadumanggu Babakan Madang,Bogor, tepatnya Exit toll Sirkuit
Sentul Km 33

Gambar 3.2 Lokasi Proyek

(Sumber : www.Maps-google.com )

16
3.3 Data Umum Proyek

Gambar 3.3 Data Umum Proyek


(Sumber : Pribadi)

Data Proyek :

Nama Proyek : ROYAL SENTUL PARK


Lokasi Proyek : Exit Toll Sirkuit Sentul KM. 33, Jalan
Sentul Raya
Kadumanggu, Babakan Madang, Bogor
Fungsi Bangunan : Mix Used (Apartement & Retail)
Luas Lahan : 25.461 m2 (Site Area)
Luas Dasar Bangunan : 6.059 m2 (Lantai Dasar/Lt. 1)
Luas Total Bangunan : 105.904 m2
Tinggi Bangunan : 34 Lantai (118 Meter)---->Crown Level
Kapasitas parkir : Mobil ---> Lt. B1 : 213 Lot
Lt. 4 (P1) : 126 Lot
Lt. 5 (P2) : 140 Lot
Lt. 6 (P3) : 143 Lot
Jumlah : 619 Lot
Parkir Mobil
: Motor ---> Jumlah : 109 Lot

17
3.4 Pihak -pihak yang terlibat dalam proyek

Project Development Team :

Pemberi Tugas : PT. ADHI KARYA


DEPT. TOD
Konsultan Manajemen Konstruksi : PT. GAMMA BETA
ALPHA CONSULTANT
Konsultan Perencana Arsitektur : PT. BIAS TEKNO ART
KREASINDO
Konsultan Perencana Struktur : PT. KETIRA
ENGINEERING
CONSULTANT
Konsultan Perencana MEP : PT. METROMEDIA
ELMEKA ENG.
Konsultan Perencana Landscape : PT. LANSKAP
INDONESIA
Konsultan QS : PT. MITRAKARYA
ANTAR BUANA
Konsultan Infrastruktur : PT. INDOLEXCO

18
3.5 Penjelasan Bagian yang di Kerjakan

 Basement 1

Gambar 3.6.3 Data Umum Proyek


(Sumber : Pribadi)

 Basement 2

Gambar 3.6.4 Data Umum Proyek


(Sumber : Pribadi)

19
 Lantai 1

Gambar 3.6.5 Data Umum Proyek


(Sumber : Pribadi)

 Lantai 2

Gambar 3.6.6 Data Umum Proyek


(Sumber : Pribadi)

20
BAB IV
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK PADA KONSULTAN
GAMMA BETA ALPHA

4.1 Kegiatan Dalam Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek


Proyek pembangunan apartment royal sentul park dalam hal ini mencakup
4 tower yang akan dibangun, tetapi pada kegiatan pelaksanaan kerja
praktek ini baru 1 tower dalam tahap pembangunan yaitu pada bagian
separuh basement, separuh lantai 1 dan separuh pemasangan bekisting
lantai 2.

Gambar 4.1 tahapan proses sementara apartment


(sumber : pribadi)

Kuliah kerja praktek di bidang pengawasan dilaksanakan sejalan dengan


proses pelaksanaannya. Mengingat waktu kerja praktek yang saya ikuti
adalah terbatas yakni kurang lebih 3 bulan. Pada tahapan pembangunan
apartment ini saya membagi dalam setiap pekerjaan struktur di setiap
masing-masing lantai. Berikut uraian pekerjaan yang sedang dilaksanakan
dalam pembangunan apartment royal sentul park.

21
4.2 Penjelasan Laporan Harian

Kegiatan pada saat melakukan kerja praktik pada pengawasan Apartment


Royal Sentul Park memiliki laporan harian yang berfungsi sebagai tanda
bukti pengawasan dan pekerjaan yang dilakukan selama pekerjaan 1 hari itu
berlangsung. Laporan harian sebagai titik acuan yang akan dilakukan pada
esok hari.
Berikut data laporan harian yang dilakukan selama kerja praktik. :

1. Laporan ini merupakan laporan harian yang dilakukan pada tanggal 7 maret
2018 di area basement

Gambar : 4.2.1
Sumber : pribadi

Berdasarkan laporan diatas kegiatan yang dilakukan saat itu berada pada
area basement as H-K yaitu pada grid 6-7. Pada pengawasan pada saat itu
saya melakukan pengecekan pekerjaan yang dilakukan pada area basement.
Ada 3 pekerjaan yang dilakukan pada area basement yaitu pembersihan

22
lantai kerja, pemasangan bekisting lantai kerja serta pembesian dinding
GWT. Pembersihan lantai kerja ini berfungsi untuk segera melakukan
pengecoran pada malam hari.

2. Laporan ini merupakan laporan harian pada tanggal 10 maret 2018 yang
dilakukan pada area basement dan lantai 1.

Gambar : 4.2.2
Sumber : pribadi

Pada pengawasan ini terdapat beberapa pekerjaan yang dilakukan seperti


galian tanah pada area basement di grid 6-4 (c-d), urugan tanah pada
basement grid 6-7 (c-d), pas batako pada basement grid 5-7 (c-d), pembesian
pile cape grid 5-7 (c-d), pembesian balok dan plat lantai 1.
Berikut penjelasan pekerjaan yang dilakukan :
a. Galian tanah
Galian tanah merupakan pekerjaan membuat lubang di tanah yang
membentuk pola yang diinginkan untuk pondasi bangunan. Galian
tanah ini dilakukan mencapai lapisan tanah yang keras.

23
b. Urugan tanah
Urugan tanah adalah suatu jenis pekerjaan yang bertujuan untuk
memindahkan tanah dari satu tempat lokasi ke tempat lokasi ke tempat
lokasi lain yang diinginkan sebanyak yang dibutuhkan agar tercapai
bentuk dan ketinggian tanah yang diinginkan
c. Pas batako
Pas batako disini adalah pemasangan batako pada area gwt, pas batako
dipasang mengelilingi bentuk area dinding dari gwt yang difungsikan
sebagai bekisting dinding dari gwt tersebut.
d. Pembesian Pile Cap
Pile cap merupakan elemen struktur yang berfungsi untuk menyebarkan
beban dari kolom ke tiang-tiang. Berikut langkah kerja pelaksanaan pile
cap adalah sebagai berikut :
 Setelah galian tanah mencapai elevasi yang ditentukan, maka pile
atau pancang dipotong dan dilebihkan besi stek untuk pengikat
structural dan disisakan beton untuk selimut beton
 Pembuatan lantai kerja
 Meletakan pembesian pile cap yang telah dipabrikasi
 Memasang bekisting untuk menberi bentuk pile cap dan
memisahkan beton dengan tanah
 Merangkai dengan pembesian tie beam dan slab agar menjadi
kesatuan.
 Pengecoran yang dilakukan bersamaan antara tie biem dengan pile
cap.

24
3. Laporan ini merupakan laporan harian pada tanggal 2 mei 2018 yang
dilakukan pada lantai 1,2,3 dan basement.

Gambar : 4.2.3
Sumber : pribadi

Pada pengawasan ini terdapat beberapa pekerjaan yang dilakukan yaitu


pembesian lantai 2 dan lantai 3, repair kolom lantai 1 dan kolom lantai 2,
pemasangan dan pembesian dinding skat gwt, precast kolom dan shearwall,
pasang tenda untuk pengecoran,cor tangga,cor dinding,urugan tanah bagian
luar dinding stp, pasang tulangan besi, pemasangan bekisting.
Berikut penjelasan pekerjaan yang dilakukuan :
a. Pembesian lantai 2 dan lantai 3
pembesian lantai 2 dan lantai 3 ini berfungsi sebagai rangka lantai kerja
yang nantinya akan di cor.
Cara pemasangan pembesian :
 Setelah melakukan pekerjaan bekisting balok, bekisting plat lantai
dan besi balok slesai maka kita dapat memulai pekerjaan
pemasangan besi plat lantai yang ada di atas bekisting plat lantai

25
 Susun besi tepat diatas besi yang pertama lalu ikat setiap pertemuan
besi dengan kawat ikat.
 Posisi besi diletakan diatas sekitar 2,5 cm dari rencana top cor plat
beton. Ini membuat jarak dengan besi dibawahnya sekitar 4cm.
 Lakukan pemasangan besi secara tersusun rapih sesuai dengan
standart.
b. Repair kolom
Pengecekan pada kolom yang mengalami keropos sehingga nanti nya
aka nada perbaikan pada kolom tersebut sesuai dengan kondisi yang
terjadi
c. Pemasangan pembesian dinding skat gwt
d. Precast kolom dan shearwall
Precast adalah produk untuk kebutuhan konstruksi yang diproduksi
secara khusus menggunakan cetakan beton dengan ukuran yang telah
ditentukan dan disesuaikan dengan kebutuhan aplikasi proyek
konstruksi sehingga dapat menghasilkan beton berkuatan tinggi
Cara pemasangan precast kolom yaitu :
 Siapkan cetakan kolom yang sudah ada
 Angkat kolom precast dengan alat.
 Posisikan pemasangan kolom precast terhadap besi yang akan
dimasukan
e. Pemasangan tenda untuk pengecoran
Pemasangan tenda ini disesuaikan pada bagian atau area yang akan di
cor. Tenda yang digunakan adalah tenda biasa yang menggunakan
terpal. Fungsi dari tenda ini adalah untuk menjaga coran yang dilakukan
pada saat hujan.
f. Urugan tanah bagian luar dinding stp
Urugan tanah pada bagian luar dinding stp ini berada pada sisi-sisi luar
stp.
g. Pasang tulangan besi
pemasangan tulangan besi pada kolom-kolom yan akan dikerjakan di
lantai 2

26
h. Pemasangan bekisiting
Pemasangan bekisting ini merupakan pemasangan bekisting pada
kolom, plat lantai dan balok.

4.3 Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Kolom

1. Pelaksanaan Pembesian
Pembesian merupakan bagian dari suatu struktur dalam
pembangunan, yang berfungsi menahan gaya tarik akibat beban pada beton.
Pekerjaan pembesian adalah pekerjaan perakitan besi tulangan untuk
mendukung kekuatan pada beton bangunan yang disesuaikan dengan shop
drawing.
Tahapan pekerjaan pembesian :
a. Proses pabrikasi besi
Proses pabrikasi merupakan tahapan awal yang dimana fungsi dari
tempat ini adalah untuk perakitan tulangan seperti pemotongan
,pembengkokan dan penyambungan.

Gambar 4.2.1 Pabrikasi besi


(Sumber : pribadi)

b. Pemasangan tulangan
setelah besi-besi tulangan yang datang dilokasi besi-besi tulangan
diletakan di tempat lokasi penyimpanan besi. Lalu besi-besi itu
melakukan tahapan pemotongan,pembengkokan,penyambungan dan
pemasangan besi-besi yang nanti nya akan terbentuk rangka kolom.

27
Tahapan -tahapan pelaksanaan pekerjaan pembesian harus sesuai
dengan daftar pemotongan dan pembengkokan besi tulangan yang tidak
boleh menyimpang dari gambar kerja yang sesuai.

Gambar 4.2.2 Pemasangan Tulangan


(Sumber : pribadi)

2. Pemasangan Tulangan Kolom


Tulangan yang dibuat dan disimpan sementara di gudang terbuka
diangkat dengan menggunakan bantuan alat tower crane untuk kemudian di
tempatkan pada posisi penyambungan antar kolom. Instalasi kolom harus
dilakukan dengan benar sehingga tidak terjadi pergeseran posisi kolom yang
kemudian akan menyebabkan terjadinya eksentris pada kolom. Pemasangan
tulangan kolom pada setiap lantai dilakukan dengan cara penyambungan
tulangan pokok pada stek-stek yang telah disediakan.
Langkah – langkah penulangan kolom :
a. Pasang tulangan pokok secara bersamaan pada sambungan kolom atau
stek kolom.
b. Setelah itu pasang tulangan sengkang disekeliling tulangan pokok yang
belum terpasang dengan spasi sesuai gambar rencan.
c. Didalam pemasangan harus mengikuti aturan gambar struktur yang
telah di rencanakan.
d. Untuk mendapatkan selimut beton dipasang beton decking.

28
Gambar 4.2.3 Pemasangan tulangan kolom
(Sumber : pribadi)

3. Pekerjaan Bekisting Kolom


Pemasangan bekisting kolom berbeda dengan bekisting pelat lantai dari
balok,bekisting kolom di pasang setelah penulangan.
Maka dalam perakitan bekisting harus mempunyai syarat – syarat sebagai
berikut :
a. Bekisting harus kuat dan kaku untuk mendukung beban yang bekerja
dari tekanan vibrator selama pengecoran berlangsung sehingga dapat
menjamin kedudukan kostruksi tidak bergeser atau miring.
b. Bekisting harus dibuat dengan ukuran dan bentuk yang sesuai dengan
gambar rencana.
c. Permukaan bekisting harus rapat dan rata,serta dapat mencegah
merembasnya air semen sehingga faktor air semen tidak berkurang.
Untuk itu pemasangan bekisting harus benar-benar kuat menerima bebasn
yang terjadi,dan selama pengecoran tidak terjadi kebocoran. Pemasangan
bekisting harus memperhatikan posisi yang tegak lurus sehingga
menghasilkan kolom yang tegak lurus terhadap sumbunya, beksiting yang
tidak tegak lurus akan menghasilkan kolom yang tidak lurus. Untuk itu
beksiting kolom harus di setel tegak lurus dengan benar dan teliti.
Pemasangan bekisting kolom menggunakan bekisting peri,karena dengan
cara tersebut pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien.

29
Gambar 4.2.4 pekerjaan bekisting kolom
(Sumber : pribadi)

4. Pekerjaan pengecoran kolom


Pekerjaan pengecoran kolom dilakukan setelah pemasangan bekisting
kolom selesai di lakukan menurut rencana. Dan mendapat izin pengecoran
dari konsultan pengawas.

Berikut tahapan dalam melakasanakan pengecoran pada kolom :


a. Persiapan shop drawing
b. Memasang sepatu kolom dari profil baja siku,dilas ke sengkang kolom.
Fungsinya adalah sebagai marking yang menjaga agr posisi bekisting
tetap siku.
c. Mengoles bekisting dengan oil form.
d. Erian decking pada tulangan kolom dan cek tulangan sebelum ditutup
dengan bekisting.
e. Penempatan bekisting dengan diangkat menggunakan tower crane
f. Menyiapkan alat distribusi yang digunakan sebagai pengangkut material
beton dengan menggunakan concrete bucket yang diangkat
menggunakan tower crane untuk pengecoran.
g. Siapkan beton ready mix
h. Dilokasi oengecoran , tutup concrete bucket dibuka, dan beton dituang
ke dalam bekisting melalui pipa tremie.
i. Proses pengecoran dilakukan secara bertahap.
j. Padatkan beton dengan concrete vibrator pada saat proses pemadatan.
Concrete vibrator diusahakan tidak berinteraksi langsung dengan
bekisting dan tulangan.

30
4.4 Pekerjaan Balok dan Plat Lantai
Balok merupakan elemen struktur yang berfungsi menstranmisikan
beban dari pelat menujut kolom. Balok juga berfungsi pembagi pelat
menjadi segmen-segmen dan sebagai pengikat kolom yang satu dengan
yang lainnya sehingga diperoleh struktur yang kaku dan kokoh
(Wibowo,2011). Pelat lantai merupakan komponen struktur yang memikul
beban yang ada di atasnya baik beban hidup, beban mati maupun beban
lainnya. Yang dimana beban tersebut di salurkan ke balok lalu di salurkan
kembali ke kolom.
Adapun material yang digunakan dalam pekerjaan balok dan pelat lantai :
a. Plywood pheno film
Merupakan jenis triplek yang digunaka sebagai bekisting pada lantai
kerja.

Gambar 4.3.1 material plywood pheno film


(Sumber : pribadi)
b. Kawat pengikat
Kawat pengikat ini berfungsi untuk mengikat begel pada rangka
balok maupun untuk mengikat besi lainnya

Gambar 4.3.2 material kawat pengikat


(Sumber : www.google.co.id )

31
c. Baja tulangan
Baja tulangan yang digunakan untuk pembesian balok.

Gambar 4.3.3 material baja tulangan


Sumber : pribadi

4.4.1 Tahapan pelaksanaan pekerjaan struktur balok :


1. Penentuan as balok (marking as)
Marking adalah penandaan sebagai acuan dasar untuk
posisi bekisting balok. Pada pemasangan balok acuan yang digunakan
adalah kolom. Marking dilakukan dengan memberi tanda elevasi pada dua
kolom yang sudah berdiri sesuai dengan ukuran balok. Lalu dipasang
benang sebagai acuan ketinggian.
2. Pemasangan Scaffolding
Sebelum pekerjaan perakitan bekisting dilaksanakan,
terlebih dahulu dipasang scaffolding yang digunakan sebagai penopang
bekisting.

Gambar 4.3.4 pemasangan scaffolding


(sumber : pribadi)
3. Pemasangan bekisting balok
Bekisting adalah cetakan beton yang tebuat dari kayu dan

32
Berfungsi untuk membuat beton bertulang agar mempunyai bentuk dan
ukuran yang sesuai dengan kebutuhan. Pada pekerjaan bekisting
balok,bekisting dibuat di lantai kerja dengan menggunakan papan kayu.

Gambar 4.3.5 pemasangan bekisting balok


(Sumber : pribadi)

4. Penulangan Balok
Pada proyek apartment royal sentul park pemasangan
tulangan balok di lakukan pada tempat kerja. Persiapan yang dilakukan oleh
para tukang hanya menyiapkan begel yang yang sudah dibengkokan.
Adapun tahapan dalam penulangan balok adalah sebagai berikut :
d. Memasang penyangga kayu penggantung besi balok.
e. Memasang besi utama dan sengkang balok sesuai jumlah , jarak dan
diameter pada shop drawing.
f. Pembesian dirakit dengan mengganjal besi diatas kayu penyangga
sehingga lebih mudah dalam pelaksanaan perakitan.
g. Memasang beton decking pada bagian bawah rakitan besi balok agar
tulangan bawah memiliki jarak terhadap bekisting untuk selimut beton.
h. Memasang conduit dan sparing secara lengkap dan rapi.
i. Bekisting dalam balok dibersihkan menggunakan compressor.

33
Gambar 4.3.6 penulangan balok
(Sumber : pribadi
5. Pengecoran balok
Sebelum dilaksanakan pengecoran hal yang pertama dilakukan
adalah persiapan yang meliputi :
a. Pemeriksaan kesiapan pelaksanaan pekerjaan yaitu pengecekan
tulangan dan bekisting apakah telah sesuai dengan perencanaan.
b. Pembersihan area pengecoran dari debu , kotoran , atau sampah dengan
menggunakan compressor.

BAB V
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

34
Dari hasil pelaksanaan kerja praktik sebagai pengawas lapangan ternyata
kita harus banyak mengetahui ilmu yang ada pada struktur di lapangan
maupun bagaimanan cara mengolah data perkembangan progress lapangan
harian. Selain itu sebagai pengawas lapangan harus dapat berkoordinasi
dengan inspektor lapangan atau biasa disebut dengan kepala tukang. Selain
dalam pengetahuan di lapangan , pengawas lapangan juga harus dapat
melaporkan kegiatan yang dilakukan setiap harinya dan harus membuat
hasil dari pengawasan harian. jadi sebagai pengawas lapangan harus dapat
mengatur waktu dengan benar serta menjadi seseorang yang bertanggung
jawab.

Dalam dunia kampus perbedaan terhadap praktik nyata memang sedikit


berbeda,hanya saja kita dapat memiliki ilmu atau pengetahuan yang didapat
secara teori. Dari teori yang kita dapat selama pelajaran dapat diterapkan di
dunia kerja ,sehingga walaupun perbedaannya hanyalah dengan melakukan
secara langsung suatu kerjaan proyek kita dapat mengetahuinya secara
sedikit demi sedikit.

35

Anda mungkin juga menyukai