Anda di halaman 1dari 19

BAB II

SEGI BANYAK

A. Kurva
Kurva adalah bangun geometri yang merupakan kumpulan semua titik yang
digambar.

Terdapat dua jenis kurva, yaitu kurva tertutup dan kurva tidak tertutup. Kurva
tertutup dibagi menjadi kurva tertutup sederhana dan kurva tertutup tidak
sederhana. Salah satu contoh kurva tertutup sederhana yang dibentuk dari
beberapa segmen garis adalah segi banyak.
Beberapa contoh segi banyak antara lain, segi tiga dan segi empat (yang akan
dibahas lebih lanjut pada bagian selanjutnya.

B. Segitiga
Segitiga adalah poligon (segi banyak) yang memiliki tiga sisi. Segi tiga
merupakan bangun geometri yang dibentuk oleh tiga buah ruas garis yang
berpotongan di tiga titik sudut.
A1

A2 A3

1
Alas segitiga merupakan salah satu sisi dari segitiga tersebut. Tinggi segitiga
tegak lurus dengan alas dan melalui titik sudut yang berhadapan dengan alas.
Segitiga dapat dikelompokkan menurut panjang sisi dan salah satu besar sudutnya.
Berikut ini pengelompokkan segitiga berdasarkan panjang sisi nya

1) Segitiga Sebarang, adalah segitiga yang semua sisinya tidak sama panjang.
Segitiga sembarang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Panjang ketiga sisinya berlainan.
b. Besar ketiga sudutnya tidak sama.
c. Tidak memiliki simetri lipat
d. Tidak mempunyai simetri putar

2) Segitiga Sama Kaki, adalah segitiga yang memiliki dua buah sisi yang sama
panjang,
Segitiga sama kaki memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Dua buah sisinya sama panjang (panjang AB = panjang AC).
b. Mempunyai dua buah sudut sama besar (sudut B = sudut C).
c. Memiliki satu simetri lipat.
d. Tidak Memiliki simetri putar

3) Segitiga Sama Sisi, adalah segitiga yanng semua sisinya sama panjang.
Segitiga sama sisi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Ketiga sisinya sama panjang (panjang AB = panjang BC = panjang AC).

2
b. Sudut-sudutnya sama besar, yaitu masing-masing 60° (sudut A = sudut B
= sudut C).
c. Memiliki tiga simetri lipat.
d. Memiliki tiga simetri putar.

Jenis Segitiga Ditinjau dari Besar Sudut-sudutnya


1) Segitiga Lancip, adalah segitiga yang ketiga sudutnya merupakan sudut
lancip.
2) Segitiga Siku-siku, adalah segitiga yang salah satu sudutnya siku-siku.
3) Segitiga Tumpul, adalah segitiga yang salah satu sudutnya tumpul.

Besar seluruh sudut pada segitiga adalah 1800. Pembuktian besar seluruh sudut
pada suatu segitiga 1800, dapat dilakukan seperti gambar derikut ini:

Dalil Pythagoras:

b a

L
c B

Gambar tersebut adalah segitiga siku-siku ABC. Sisi AB dan AC adalah sisi siku-siku,
sedangkan sisi BC disebut hipotenusa atau sisi miring
Dalil Pythagoras untuk segitiga ABC di atas dirumuskan menjadi:

(BC)2 = (AC)2 + (AB)2 ↔ BC = (AC) 2 + (AB) 2

3
C. Segi Empat
Segiempat adalah poligon yang memiliki empat sisi. Segi empat dapat
dibentuk dari empat buah garis dan empat buah titik dengan tiga titik tidak
kolinier. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai macam-macam segi empat
dan karakteristiknya, perhatian diagram berikut ini:

SEGI EMPAT

Tepat memiliki 2pasang sisi


sepsang sisi sejajar berhadapan sejajar

Layang-
TRAPESIUM JAJAR GENJANG
layang

Keempat sudutnya
sikusiku
Keempat sisinya
sama panjang
PERSEGI PANJANG BELAH
KETUPAT

Keempat sisinya
sama panjang PERSEGI

Keempat sudutnya
sikusiku

1. Trapesium
Trapesium adalah segiempat yang memiliki tepat sepasang sisi sejajar.
Trapesium dapat dikelompokkan menjadi:
(1) trapesium sembarang, adalah trapesium yang tepat memiliki sepasang
sisi sejajar dengan panjang tidak sama serta besar sudutnya tidak ada yang
900.

4
(2) trapesium sama kaki, adalah trapesium yang tepat memiliki sepasang
sisi sejajar dan sepasang sisi yang lain sama panjang.
(3) trapesium siku-siku, adalah trapesium yang tepat memiliki sepasang
sisi sejajar dengan dua sudut yang besarnya 900.

Pada suatu trapesium, jumlah sudut yang berdekatan pada suatu trapesium
adalah 1800.

2. Jajar Genjang
Jajargenjang adalah segiempat dengan sisi-sisi yang berhadapan sejajar, serta
sudut-sudut yang berhadapan sama besar. Jajargenjang dapat dibentuk dari
gabungan suatu segitiga dan bayangannya setelah diputar setengah putaran
dengan pusat titik tengah salah satu sisinya.

Beberapa sifat jajargenjang, antara lain:


a. Pada setiap jajargenjang, sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.
b. Pada setiap jajargenjang, sudut-sudut yang berhadapan sama besar.
c. Jumlah dua sudut yang berdekatan dalam jajargenjang adalah 1800.

Nah, bagaimana jika terdapat sebuah bangun jajargenjang tetapi besar salah
satu sudutnya adalah 900, apakah bangun tersebut adalah sebuah
jajargenjang?coba analisislah!

5
3. Belah Ketupat
Belah ketupat merupakan segiempat yang khusus. Belah ketupat didefinisikan
sebagai segiempat dengan sisi yang berhadapan sejajar, keempat sisinya sama
panjang, dan sudut-sudut yang berhadapan sama besar. Belah ketupat juga
merupakan jajargenjang yang semua sisinya sama panjang. Oleh karena itu,
semua sifat yang berlaku pada jajargenjang berlaku pula pada belah ketupat.
Keistimewaan belah ketupat adalah dapat dibentuk dari gabungan segitiga
sama kaki dan bayangannya setelah dicerminkan terhadap alasnya.

Berikut ini adalah sifat-sifat khusus belah ketupat:


a. Semua sisinya sama panjang
b. Diagonal-diagonal belah ketupat menjadi sumbu simetri
c. Kedua diagonalnya saling berpotongan tegak lurus dan saling
membagi dua sama panjang.
d. Sudut-sudut yang berhadapan sama besar dan dibagi dua sama besar
oleh diagonal-diagonalnya.

Nah, bagaimana jika terdapat sebuah bangun belah ketupat tetapi besar
salah satu sudutnya adalah 900, apakah bangun tersebut adalah sebuah
belahketupat?coba analisislah!

6
4. Persegi panjang
Persegi panjang adalah jajar genjang yang besar keempat sudutnya 900.
Persegi panjang adalah segiempat yang kedua pasang sisinya sejajar dan
keempat sudutnya 900.
Beberapa sifat persegi panjang:
a. Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar
b. Setiap sudutnya sama besar, yaitu 900
c. Diagonal-diagonalnya sama panjang
d. Diagonal-diagonalnya berpotongan dan saling membagi dua sama
panjang.

5. Persegi
Persegi adalah persegi panjang yang keempat sisinya sama panjang.
Beberapa sifat persegi adalah:
a. Sisi-sisinya sama panjang
b. Diagonalnya sama panjang
c. Diagonalnya saling berpotongan dan membagi dua sama panjang.
d. Sudut-sudut dalam setiap persegi dibagi dua sama besar oleh
diagonal-diagonalnya.
e. Diagonal-diagonalnya merupakan sumbu simetri.
f. Diagonal-diagonalnya berpotongan tegak lurus.

6. Layang-layang
Layang-layang adalah segiempat yang mempunyai sisi yang berdekatan
sama panjang dan kedua diagonalnya saling tegak lurus. Layang-layang
juga merupakan segiempat yang terdiri dari dua segitiga sama kaki yang
alasnya sama panjang dan saling berimpit.

7
A

B D

Beberapa sifat layang-layang:


a. Pada setiap layang-layang sepasang sisinya sama panjang.
b. Pada setiap layang-layang terdapat sepasang sudut berhadapan yang sama
besar.
c. Salah satu diagonal layang-layang merupakan sumbu simetri.
d. Salah satu diagonal layang-layang membagi dua sama panjang dan tegak
lurus terhadap diagonal lainnya.

8. Lingkaran
Lingkaran adalah kumpulan titik-titik yang berjarak sama terhadap sebuah
titik (pusat lingkaran).

8
BAB III
KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN

A. Kesebangunan

Perhatikan gambar tersebut. Dua persegi panjang tersebut merupakan conroh dua
persegi panjang yang sebangun. Dua atau lebih bangun dikatakan sebangun jika
mempunyai syarat:
1. Panjang sisi-sisi yang bersesuaian pada bangun-bangun tersebut memiliki
perbandingan yang sama.
2. Sudut-sudut yang bersesuaian pada bangun-bangun tersebut sama besar.
Pada bangun segitiga, dua atau lebih segitiga dikatakan sebangun jika memenuhi
salah satu syarat sebagai berikut:
1. Perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian sama (sisi – sisi – sisi)
2. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar (sudut – sudut – sudut)
3. Dua sisi yang bersesuaian memiliki perbandingan yang sama dan sudut
bersesuaian yang diapit sama besar (sisi – sudut – sisi)

Berdasarkan uraian tersebut, coba identifikasi pada bangun datar di bawah


ini ada berapakah segitiga yang sebangun?

9
B. Kekongruenan

Perhatikan gambar tersebut, persegi satuan yang terdapat pada gambar


memiliki besar yang sama besar.
Dua bangun atau lebih dikatakan kongruen jika bangun tersebut memiliki bentuk
dan ukuran yang sama serta sudut yang bersesuaian sama besar (sama dan
sebangun).
Pada bangun segitiga, dua atau lebih segitiga dikatakan kongruen jika memenuhi
salah satu syarat sebagai berikut:
1. Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang (sisi – sisi – sisi)
2. Dua sisi yang bersesuaian yang sama panjang dan sudut yang diapit sama
besar (sisi – sudut – sisi)
3. Dua sudut yang bersesuaian sama besar dan satu sisi yang bersesuaian
sama panjang.

10
BAB IV
KELILING DAN LUAS DAERAH BANGUN DATAR

A. Keliling

Perhatikan gambar tersebut! Bagaimanakah cara menghitung keliling bangun


tersebut?
Untuk mengilustrasikan kepada siswa, kita dapat gunakan cerita berapakah
jarak yang ditempuh untuk mengelilingi tanah atau taman yang berbentuk seperti
gambar tersebut.
Keliling adalah jarak perpindahan titik dari lintasan awal sampai ke lintasan akhir
(titik awal dan titik akhir adalah titik yang sama). Atau dengan kata lain Keliling
adalah jumlah keseluruhan panjang sisi yang membatasi suatu bangun.
Kasus berbeda pada saat kita ingin menentukan keliling lingkaran. Langkah yang
dapat kita lakukan adalah sebagai berikut:
Dari benda yang berbentuk lingkaran, siswa menentukan panjang diameter
(dengan menggunakan tali), dan diameter lingkaran. Setelah itu tentukalah

, hasil yang diharapakan adalah nilai phi(

Karena maka keliling =

11
B. Luas Daerah

Jika kita memiliki sebuah daun dan ingin menghitung berapa luas daun
tersebut, bagaimanakah cara kita menghitung daun tersebut?
Untuk memudahkan kita akan membimbing siswa membuat persegi
satuan, tetapi bagaimana siswa menentukan luas tersebut?
Untuk memudahkan memahami konsep luas, permasalahan yang diberikan
kepada siswa dapat menggunakan bangun yang beraturan.
Perhatikan gambar berikut ini:

Untuk menentukan luas dua bangun tersebut, kita dapat membimbing


siswa dengan bantuan persegi satuan seperti di bawah ini

12
Luas bangun datar adalah luas daerah yang dibatasi oleh sisi-sisi bangun
datar tersebut.

1. Luas Persegi panjang


Luas persegi panjang adalah luas daerah yang dibatasi oleh sisi persegi
panjang tersebut.

Rumus luas persegi panjang adalah:


L  panjang  lebar
Untuk membantu siswa menemukan rumus tersebut, salah satu cara yang
dapat dilakukan sebagai berikut:

13
2. Luas Persegi
Sedangkan luas persegi adalah luas daerah yang dibatasi oleh sisi persegi
tersebut.
Karena persegi memiliki ukuran panjang dan lebar yang sama yang disebut
sisi, maka rumus luas persegi adalah:
L  sisi  sisi
Untuk membantu siswa menemukan rumus tersebut, salah satu cara yang
dapat dilakukan sebagai berikut:

Contoh:
Tentukan luas persegi jika panjang sisi persegi tersebut adalah (a + b)!
Jawab:
Untuk menentukan luas persegi tersebut, perhatikan gambar berikut ini:
a b Luas = Luas I + Luas II + Luas III + Luas IV
a I II (a+b)(a+b) = a2 + ab + ab + b2
= a2 + 2ab + b2

b III IV

14
3. Luas Segitiga

(1) (2)
Perhatikan ketiga bangun tersebut, segitiga (1) dan segitiga (2), dapat
diperleh dari setengah persegi panjang. Sehingga luas segitiga adalah
setengah dari luas persegi panjang.
LABD =

= x alas x tinggi

Untuk menentukan luas segitiga tersebut, dapat ditentukan dengan:


LABC = LABD + L CBD

= x alas x tinggi

Untuk menentukan luas segitiga tersebut, dapat ditentukan dengan:


LABC = LLCB - L LAB

15
=

= x alas x tinggi

Menentukan luas segitiga juga dapat dilakukan dengan langkah berikut ini:

1
Luas segitiga = × alas × tinggi
2
1
= ×a×t
2
Coba buktikan untuk rumus luas segitiga sama sisi!

4. Luas Jajargenjang

Perhatikan dua bangun jajargenjang tersebut. Untuk menetukan luas


jajargenjang
Dalam menentukan luas jajargenjang dapat menggunakan konsep luas
segitiga.

Ljajargenjang = 2  L

16
 2  12  a  t
 at
Dengan menggunakan konsep luas persegi panjang, maka luas
jajargenjang juga dapat ditentukan sebagai:
Ljajargenjang = a × t.
Jadi, untuk setiap jajargenjang, dengan alas a, tinggi t, serta luas L, maka
berlaku:
L=a×t

5. Luas Belah Ketupat


Karena belah ketupat merupakan jajargenjang, maka tentu saja luas belah
ketupat pun memiliki rumus yang sama dengan rumus luas jajargenjang,
yaitu menggunakan konsep luas segitiga:

LABCD  LACD  LABC


LABCD  12  AC  DP  12  AC  BP
LABCD  12  AC  ( DP  BP )
LABCD  12  AC  BD
1
LABCD   diagonal1  diagonal 2
2

6. Luas layang-layang
Luas layang-layang dapat dihitung sebagai jumlah luas dua segitiga, yaitu:
A LABCD  LACD  LABC
B P D LABCD  12  AC  DP  12  AC  BP
LABCD  12  AC  ( DP  BP )
LABCD  12  AC  BD
1
LABCD   diagonal1  diagonal 2
2

17
7. Luas Trapesium
Untuk menghitung luas trapesium, kita tarik garis diagonal sehingga
membagi daerah trapesium menjadi dua buah segitiga. Trapesium ABCD
terbagi manjadi dua bagian yaitu  ABD dan  BCD.
A a D

B b C
L trapesium ABCD  LABD  LBCD

 12  a  t  12  b  t
 12  (a  b)  t
1
  jumlah sisi sejajar  tinggi
2
Pembuktian rumus luas di atas dicontohkan untuk trapesium siku-siku, sekarang
coba buktikan rumus luas trapesium sembarang?apakah sama?

8. Luas Lingkaran
Luas lingkaran merupakan luas daerah yang dibatasi oleh keliling
lingkaran.
Misalkan, diketahui sebuah lingkaran yang dibagi menjadi 12 buah juring
yang sama bentuk dan ukurannya. Kemudian, salah satu juringnya dibagi
dua lagi sama besar. Potongan-potongan tersebut disusun sedemikian
sehingga membentuk persegipanjang.

Susunan potongan-potongan juring tersebut menyerupai persegipanjang


dengan ukuran panjang mendekati setengah keliling lingkaran dan lebar
sebesar jari-jari, sehingga luas bangun tersebut adalah

18
Luas lingkaran = Luas persegi panjang =pxl
=

=
Jadi, luas daerah lingkaran tersebut dinyatakan dengan rumus sebagai
berikut.
Luas Lingkaran =

19

Anda mungkin juga menyukai