mempertahankan kondisi tenang uterus selama kehamilan atau adanya gangguan yang
menyebabkan menjadi singkatnya kehamilan atau membebani jalur persalinan normal sehingga
memicu dimulainya proses persalinan secara dini (Norwitz, 2008).
Patofisiologi persalinan prematur adalah Pengeluaran fosfolipase A2 yang memicu pengeluaran
prostaglandin E-F2 dan leokotrin B4 menyebabkan sensitifitas otot rahim meningkat karena
reseptor terhadap oksitosin dan inositol trifosfatase (IP3) meningkat. Prostaglandin memicu
pengeluaran ion Ca sehingga inositol trifosfatase dalam otot rahim berkontraksi. Serviks
mengalami perlunakan oleh karena prostaglandin, relaksin dan estrogen. Persalinan prematur tidak
dapat dihindari bila tekanan kontraksi 15 mmHg dan pembukaan serviks 4 cm (Manuaba, 2005).