Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN


IMOEGENE M. KING’S CONCEPTUAL SYSTEM AND
MIDDLE RANGE OF GOAL ATTAINMENT

Alfian Noor, S.Kep., Ns

Disusun oleh:
Kelompok 2
Aditama Mahatmaputra Ramadhan 1610913210001
Anggelia Nurlikasari 1610913320005
Ayu Aprilla Maharani 1610913220003
Nadila 1610913320027

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2018

i
LEMBAR PENGESAHAN

Dosen Pengampu : Ifa Hafifah, Ns., M.Kep


Mata Kuliah : Falsafah dan Teori Keperawatan
Kelompok : 2(dua)
Nama : 1. Aditama Mahatmaputra Ramadhan 1610913210001
2. Anggelia Nurlikasari 1610913320005
3. Ayu Aprilla Maharani 1610913220003
4. Nadila 1610913320027

Banjarbaru, 30 Juli 2018

Alfian Noor, S.Kep., Ns

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat
dan hidayah-Nya yang senantiasa selalu diberikan kepada penulis, sehingga tim
penulis dapat menyelesaikan Makalah Falsafah dan Teori Keperawatan.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih
kepada dosen pengampu mata kuliah ini, yaitu Alfian Noor, S.Kep., Ns dan semua
yang terlibat tidak lepas dari doa dan dukungan beberapa pihak yang telah
memberikan bantuan baik secara moril maupun materil. Tim penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang
bersifat membangun sangatlah diharapkan untuk menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata, besar harapan penulis semoga makalah ini dapat memberi manfaat,
khususnya bagi mahasiswa dan umumnya bagi pihak-pihak yang terkait.

Banjarbaru, 30 Juli 2018

Kelompok 2

iii
DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ……………………………………………… i

LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………….. ii

KATA PENGANTAR …………………………………………….. iii

DAFTAR ISI ………………………………………………………. iv

BAB I.PENDAHULUAN …………………….…………….……… 1

1.1 Latar Belakang …………….…………………………………… 1

1.2 Tujuan………………………………………………………....... 2

BAB II. PEMBAHASAN ………………..………………………… 3

2.1 Biografi Imogene M.King……………………………………… 3

2.2 Teori Keperawatan .……………………………………………. 4

2.3 Paradigma Kaperawatan………………………………………… 7

2.4 Goal Attainment dan Nursing Outcomes………....................... 8

2.5 Konsep Interaksi Teori………………………………………….. 10

BAB III. PENUTUP ………………………………………………..

3.1 Kesimpulan ………….………………………………………..... 11

3.2 Saran ………….………………………………………………… 11

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………….... 12

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan professional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan
kiat keperawatan, berbentuk pelayanan biopsikososial dan spiritual yang
komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit
maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. (Lokakarya,
1983). Dalam proses berkembangnya ilmu keperawatan dituntut adanya riset dan
pengembangan ilmu keperawatan, bersamaan dengan perkembangan itu lahir
berbagai konsep dan teori model keperawatan yang dikemukakan oleh banyak pakar
ilmu keperawatan. Perlu pemahaman yang kompleks untuk mempelajari konsep-
konsep dan teori tersebut.
Teori keperawatan adalah konseptualitas dari beberapa aspek keperawatan
unuk mencapai tujuan menggambarkan,menjelaskan,memperkirakan,dan/atau
pelaksanaan asuhan keperawatan (Maleis,2006). Model konseptual adalah
serangkaian konsep yang berhubungan dengan menggambarkan secara simbolik dan
menyampaikan gambaran mental sebuah fenomena. Model konseptual keperawatan
mengidentifikasi konsep dan menggambarkan hubungannya terhadap fenomena
yang perhatiannya berfokus pada disiplin. Salah satu dari model konseptual adalah
model konseptual yang dikemukakan oleh Imogene King mengenai general
concepts of human behavior; systems, concepts, process dan general system
framework yang kemudian dikenal sebagai model Goal Attainment (pencapaian
tujuan).
King secara bertahap mengeluarkan pernyataan -pernyataan dimulai pada
periode 1961-1966 yaitu tentang Konsep Umum dari Perilaku Manusia (General
Concepts of Human Behaviour). Ini merupakan konseptual yang dihasilkan melalui
penelaahan literature.Pada tahun 1966-1968, ia mengeluarkan artikel yang berjudul

1
Kerangka Kerja Konseptual Keperawatan (A Conceptual Framework for Nursing)
yang berorientasi pada pencapaian tujuan (Goal Attainment). Pada tahun 1971 King
memperkenalkan suatu model konseptual yang terdiri atas tiga system yang saling
berinteraksi. Model keperawatan terakhir dari King memadukan tiga system
interaksi yang dinamis-personal, interpersonal dan social yang mengarah pada
perkembangan teori pencapaian tujuan (King,1981 dalam Christensen J.P,2009).
King memilih 15 konsep dari literature keperawatan (diri, peran, persepsi,
komunikasi, interaksi, transaksi, tumbuh kembang, stess, waktu, ruang pribadi,
organisasi, status, kekuasaan, kewenangan, dan pengambilan keputusan) sebagai
pengetahuan yang penting digunakan oleh perawat. Dipilih sepuluh konsep dalam
kerangka kerja tersebut (diri, peran, persepsi, komunikasi, interaksi, transaksi,
tumbuh-kembang, stress, waktu dan ruang pribadi) sebagai pengetahuan inti yang
digunakan perawat dalam situasi keperawatan yang sebenarnya.

1.2 Tujuan

1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami dan mengaplikasikan teori Virginia Handerson’s
dalam memberikan asuhan keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa Mampu Mengetahui Conceptual System (Personal, Interpersonal
dan Social System) And Middle Range Of Goal Attainment.
b. Mahasiswa Mampu Mengetahui Goal Attainment Dan Nursing Outcomes
c. Mahasiswa Mampu Mengetahui Interaksi Perawat Dan Klien.
d. Mahasiswa Mampu Mengetahui Aplikasi Kasus.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Biografi Imoegene King

King Lahir 18 November 1908, di Philadelphia, putri dari Yusuf Fernandez


(anorchestra pemimpin dengan nama Joe Coca) dan Sadie (seorang aktris dan
penari,nama gadis, Brady) King menikah 2 kali yaitu dengan Robert Burton (aktor),
tanggal 7 Januari 1935 (meninggal, 1955) dan dengan Raja Donovan (aktor), 1960
(meninggal, 1987); mempunyai dua anak tiri dan satu anak kandung perempuan.
Imogene King meraih diploma dalam ilmu keperawatan dari St. John’s
Hospital of Nursing di St. Louis pada tahun 1945. King mengawali karier menjadi
perawat kantor, perawat sekolah, perawat karyawan, dan perawat pribadi. Tahun
1948 menerima Bachelor’s of Science in Nursing Education dari St. Louis
University, meraih gelar Doctor of Education bidang pendidikan dari Teacher’s
College, Universitas Columbia di New York tahun 1961. meraih gelar Ph.D, dari
Southern Illinois University di tahun 1980. Sejak tahun 1961-1966, menjabat sebagai
associate professor ilmu keperawatan di Universitas Loyola, Chicago. Dalam rentang
waktu tersebut King menghasilkan karya yang dikonseptualisasikan sebuah buku
toward a theory: general concepts of human behavior. Antara 1966 dan 1968
menjabat sebagai asisten kepala penelitian Grants Branch, divisi keperawatan dalam
departemen kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan. Dari tahun 1968-1972
menjabat ssebagai kepala sekolah keperawatan di The Ohio State University,
Columbus. Manuskrip buku pertamanya“Toward a Theory For Nursing: General
Concepts of Human Behaivor” telah dikirimkan ke penerbit dan di publikasikan
1972.
Pada tahun 1971 King kembali ke Chicago sebagai professor di program
Loyola University. Tahun 1978-1980 menjabat sebagai koordinator penelitian klinik
keperawatan di Loyola Medical Center, Departemen Keperawatan. Tahun 1972-1975

3
menjadi anggota The Defense Advisory Committee on Women in the Services di
departemen pertahanan. Tahun 1980 ia pindah ke Tampa, Florida. Manuskrip buku
keduanya dikirimkan ke penerbit bulan Juni 1980 “A Theory For Nursing: System,
Cocepts, Process” dan di terbitkan tahun 1981.
King adalah salah satu anggota American Nurse’s Association, the Florida
Nurse’s Assosiation dan beberapa perkumpulan kehormatan dan profesi. King
menulis buku ketiganya yang berjudul “Curriculum and Instruction in Nursing”,
yang di terbitkan tahun 1986.

2.2 Teori Keperawatan


King mengemukakan dalam. kerangka konsepnya, hampir setiap konsep yang
dimiliki oleh perawat dapat digunakan dalam asuhan keperawatan. Menurut king
setiap individu adalah sistem personal (sistem terbuka). Untuk sistem personal
konsep yang relevan adalah sebagai berikut :
1. Persepsi
Persepsi adalah gambaran seseorang tentang objek, orang dan kejadian-
kejadian. Persepsi berbeda dari satu orang dan orang lain dan hal ini tergantung
dengan pengalaman masa lalu, latar belakang, pengetauhan dan status emosi.
Karakteristik persepsi adalah universal atau dialami oleh semua, selekltif untuk
semua orang, subjektif atau personal
2. Diri
Diri adalah bagian dalam diri seseorang yang berisi benda-benda dan orang
lain. Diri adalah individu atau bila seseorang berkata “AKU”. Karakteristik diri
adalah individu yang dinamis, sistem terbuka dan orientasi pada tujuan.
Perturnbuhan dan perkembangan
3. Citra Tubuh
King mendefinisikan citra diri yaitu bagaimana orang merasakan
tubuhnya dan reaksi-reaksi lain untuk penampilanya.

4
4. Ruang
Ruang adalah universal sebab semua orang punya konsep ruang, personal
atau subjektif, individual, situasional, dan tergantung dengan hubunganya
dengan situasi, jarak dan waktu, transaksional, atau berdasarkan pada
persepsi individu terhadap situasi. Defmisi secara operasioanal, ruang meliputi
ruang yang ada untuk semua arah, didefinisikan sebagai area fisik yang
disebut territory dan pcrilaku orang yang menempatinya.
5. Waktu
King mendefisikan waktu sebagai lama antra satu kejadian dengan
kejadian yang lain merupakan pengalaman unik setiap orang dan hubungan
antara satu kejadian dengan kejadian yang lain.
6. Interaksi
Interaksi didefinisikan sebagai tingkah laku yang dapat diobserfasi oleh dua
orang atau lebih didalam hubungan timbal balik.
7. Komunikasi
King mendefmisikan komunikasi sebagai proses dimana informasi yang
diberikan dari satu orang keorang lain baik langsung maupun tidak
langsung, misalnya melalui telpon, televisi atau tulisan kata. ciri-ciri komunikasi
adalah verbal, non verbal, situasional, perceptual, transaksional, tidak dapat
diubah, bergerak maju dalam waktu, personal, dan dinamis. Komunikasi
dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis dalam menyampaikan ide-ide
satu orang keorang lain.
Aspek perilaku nonverbal yang sangat penting adalah sentuhan. Aspek
lain dari perilaku adalah jarak, postur, ekspresi wajah, penampilan fisik
dan gerakan tubuh.
8. Transaksi
Ciri-ciri transaksi adalah unik, karena setiap individu mempunyai
realitas personal berdasarkan persepsi mereka. Dirnensi temporal-

5
spatial, mereka mempunyai pengalaman atau rangkaian-rangkaian kejadian
dalam waktu
9. Peran
Peran melibatkan sesuatu yang timbal balik dimana seseorang pada suatu saat
sebagai pemberi dan disat yang lain sebagai penerima ada 3 elemen utama peran
yaitu, peran berisi set perilaku yang di harapkan pada orang yang meriducuki
posisi di social sistem, set prosedur atau aturan yang ditentukan oleh hak dan
kewajiban yang berhubungan dengan prosedur atau organisasi, dan hubungan
antara 2 orang atau lebih berinteraksi untuk tujuan pada situasi khusus.
10. Stress
Definisi stress menurut king adalah suatu keadaan yang dinamis dimanapun
manusia berinteraksi dengan lingkungannya untuk memelihara keseimbangan
pertumbuhan, perkembangan dan perbuatan yang melibatkan pertukaran energi
dan informasi antara seseorang dengan lingkungannya untuk mengatur stressor..
11. Sistem Sosial
King mendefinisikan sistem sosial sebagai sistem pembatas peran organisasi
sosisal, perilaku, dan praktik yang dikembangkan untuk memelihara nilai-nilai
dan mekanisme pengaturan antara praktek-praktek dan aturan (George, 1995).
12. Organisasi
Organisasi bercirikan struktur posisi yang berurutan dan aktifitas yang
berhubungan dengan pengaturan formal dan infonnal seseorang dan kelompok
untuk mencapai tujuan personal atau organisasi.
13. Otoritas
King mendefinisikan otoritas atau wewenang, bahwa wewenang ituaktif,
proses transaksi yang timbal balik dimana latar belakang, persepsi, nilai-nilai dari
pemegang mempengaruhi definisi, validasi dan penerimaan posisi di dalam
organisasi berhubungan dengan wewenang.
14. Kekuasaan

6
Kekuasaan adalah universal, situasional, atau bukan sumbangan
personal,esensial dalam organisasi, dibatasi oleh sumber-sumber dalam suatu
situasi,dinamis dan orientasi pada tujuan.
15. Status
Status bercirikan situasional, posisi ketergartungan dapat diubah. King
mendefinisikan status sebagai posisi seseorang didalam kelompok atau kelo
mpok dalam hubungannya dengan kelompok lain di dalam organisasi dan
mengenai bahwa status berhubungan dengan hak-hak istimewa, tugas-tugas, dan
kewajiban.

2.3 Paradigma Keperawatan


Ruang lingkup merupakan perspektif dari sebuah profesi. Ruang lingkup
keperawatan menyediakan aspek praktik dan teoritis disiplin. Sebuah paradigma
berguna untuk menggambarkan ruang lingkup sebuah disiplin. Paradigma
keperawatan melibatkan empat cakupan yaitu manusia, kesehatan, lingkungan/situasi
dan keperawata.
Dalam Kerangka kerja konseptualnya dan teori pencapaian tujuan
didasarkan asumsi-asumsi umum yang memfokuskan perawatan interaksi manusia
dengan lingkungan untuk mencapai kesehatan bagi individu yang dapat berfungsi
dalam peran social. Adapun paragdigma keperawatan menururt Imoegene King
sebagai berikut:
a) Lingkungan
King percaya bahwa pemahaman mengenai tatacara interaksi antara manusia dan
lingkungan untuk memelihara kesehatan adalah hal yang sangat penting bagi
perawat. Sistem terbuka merupakan interaksi yang terjadi antara system dan
lingkungan, yang mempengaruhi perubahan lingkungan secara konstan.
Penyesuaian diri untuk kehidupan dan kesehatan dipengaruhi oleh interaksi individu
dan lingkungan. Setiap manusia merasa dunia sebagai tempat terjadinya interaksi
antara individu dan segala sesuatu dalam lingkungan.

7
b) Kesehatan
Kesehatan adalah status yang dinamis dalam siklus kehidupan, kesakitan adalah
gangguan dalam siklus kehidupan. Kesehatan adalah penyesuaian diri yang secara
terus menerus terhadap stress baik dari lingkungan eksternal maupun internal
melalui sumber-sumber yang digunakan secara optimum untuk mencapai kegiatan
sehari-hari yang maksimum.
c) Keperawatan
Keperawatan adalah perilaku yang dapat diobservasi yang ditemukan dalam system
asuhan kesehatan yang ada dimasyarakat. Tujuan keperawatan adalah membnatu
individu memelihara kesehatannya sehingga mereka dapat berfungsi sesuai
perannya. Keperawatan merupakan proses kegiatan interpersnel, reaksi, interaksi
dan transaksi. Persepsi perawat dan pasien juga mempengaruhi proses interpersonal.
d) Individu
Menurut King individu adalah makhluk spiritual yang memiliki kapasitas untuk
berfikir, mengetahui, membuat pilihan, dan memilih alternative tindakan, memiliki
kemampuan berbahasa dan menggunakan simbol-simbol. Individu merupakan
system terbuka dalam transaksi dengan lingkungan. Transaksi mengandung arti
bahwa tidak ada pemisahan keberadaan antara manusia dan lingkungan. Individu
adalah makhluk yang unik dan holistic, mampu berpikir rasional dan mengambil
keputusan dalam berbagai situasi. Individu berbeda dalam kebutuhan, keinginan dan
tujuannya.

2.4 Goal Attainment dan Nursing Outcomes


King mengawali teori ini melalui studi literatur dalam keperawatan, ilmu-
ilmu perilaku terapan, diskusi dengan beberapa teman sejawat dan menghadiri
beberapa konferensi serta alasan-alasan induktif dan deduktif dari beberapa
pemikiran-pemikiran kritis. Dari informasi yang terkumpul tersebut, kemudian King
memformulasikan kedalam suatu kerangka kerja konseptual (Conceptual
Framework) pada tahun 1971.

8
King mengidentifikasi kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework)
sebagai sebuah kerangka kerja sistem terbuka, dan teori ini sebagai suatu pencapaian
tujuan. King mempunyai asumsi dasar terhadap kerangka kerja konseptualnya,
bahwa manusia seutuhnya (Human Being) sebagai sistem terbuka yang secara
konsisten berinteraksi dengan lingkungannya. Asumsi yang lain bahwa keperawatan
berfokus pada interaksi manusia dengan lingkungannya dan tujuan keperawatan
adalah untuk membantu individu dan kelompok dalam memelihara kesehatannya.
Kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) terdiri dari tiga sistem interaksi
yang dikenal dengan Dynamic Interacting Systems, meliputi: Personal systems
(individuals), interpersonal systems (groups) dan social systems (keluarga, sekolah,
industri, organisasi sosial, sistem pelayanan kesehatan, dll).
Human being mempunyai tiga dasar kebutuhan kesehatan yang fundamental :
1. Kebutuhan terhadap informasi kesehatan dan dapat dipergunakan pada saat
dibutuhkan.
2. Kebutuhan terhadap palayanan kesehatan bertujuan untuk pencegahan
penyakit.
3. Kebutuhan terhadap pelayanan kesehatan yang dibutuhkan ketika individu
tidak mampu untuk membantu dirinya sendiri.Perawat dalam posisinya,
membantu: apa yang mereka ketahui, apa yang mereka pikirkan, bagaimana
mereka merasakan dan bagaimana mereka melakukan kegiatan untuk
memelihara kesehatannya.
Berdasarkan kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) dan asumsi
dasar tentang human being, King menderivatnya menjadi teori Pencapaian Tujuan
(Theory of Goal Attainment). Elemen utama dari teori pencapaian tujuan adalah
interpersonal systems, dimana dua orang (perawat-klien) yang tidak saling mengenal
berada bersama-sama di organisasi pelayanan kesehatan untuk membantu dan
dibantu dalam mempertahankan status kesehatan sesuai dengan fungsi dan
perannya.Dalam interpersonal systems perawat-klien berinteraksi dalam suatu area
(space).

9
2.5 Konsep Interaksi Teori
King mempunyai asumsi dasar terhadap kerangka kerja konseptualnya, bahwa
manusia seutuhnya (Human Being) sebagai system terbuka yang secara konsisten
berinteraksi dengan lingkungannya. Asumsi dasar King tentang manusia seutuhnya
meliputi social, perasaan, rasional, reaksi, control, tujuan, orientasi kegiatan dan
orientasi pada waktu. Dari keyakinannya tentang Human Being ini, King telah
menderivat asumsi tersebut lebih spesifik terhadap interaksi perawat – klien;
1. Persepsi dari perawat dan klien mempengaruhi proses interaksi.
2. Tujuan, kebutuhan - kebutuhan dan nilai dari perawat dan klien mempengaruhi
interaksi.
3. Individu mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri.
4. Individu mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.
5. Profesional kesehatan mempunyai tanggung jawab terhadap pertukaran informasi
6. Individu mempunyai hak untuk menerima atau menolak pelayanan kesehatan.
7. Tujuan dari professional kesehatan dan tujuan dari penerima pelayanan kesehatan
dapat berbeda.

Konsep hubungan manusia menurut king terdiri komponen (Murwani A, 2009);


1. Aksi merupakan proses awal hubungan dua individu dalam berperilaku,dalam
memahami dan mengenali kondisi yang ada dalam keperawatan dengan
digambarkan hubungan perawat dan lien untuk melakukan kontrak atau tujuan yang
diharapkan.
2. Reaksi adalah suatu bentuk tindakan yang terjadi akibat adanya aksi dan merupakan
respon dari individu.
3. Interaksi merupakan suatu bentuk kerja sama yang saling mempengaruhi antara
perawat dan klien yang terwujud dalam komunikasi.
4. Transaksi merupkan kondisi dimana antara perawat dan klien menjadi suatu
persetujuan dalam rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Setelah menguraikan msalah dan semua teori-teori dari Imogene King di atas maka
dapat kami tarik kesimpulan bahwa banyak sekali konsekuensi-konsekuensi yang
bermanfaat dalam praktek keperawatan. Serta sosok seorang Imogene King yang selalu
aktif memberikan pemikiran-pemikiran untuk kemajuan para perawat, agar menjadi
perawat yang professional.

Teori pencapaian tujuan (Theory of Goal Attainment) merupakan derivat dari


kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) dan asumsi dasar King tentang
Human Being. Teori pencapaian tujuan (Theory of Goal Attainment) berfokus pada
interpersonal systems. Menurut King sistem interaksi yang dinamis digambarkan
sebagai proses interaksi manusia sebagai individu, kelompok dan masyarakat dengan
lingkungannya sebagai sistem yang terbuka dan berorientasi pada pencapaian tujuan
dengan sembilan konsep utama, yaitu: interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi, peran,
stress, tumbuh kembang, waktu dan ruang.

3.2 Saran

Salah satu komponen penting pengembangan disiplin keperawatan adalah riset


keperawatan karena riset keperawatan sangat diperlukan untuk menyelesaikan masalah
keperawatan dan mengembangkan atau menvalidasi teori yang sangat dibutuhkan
sebagai landasan dalam praktek keperawatan serta pengembangan tubuh ilmu
pengetahuan keperawatan (Body of Knowledge). Oleh karena itu, sebagai seorang
tenaga kesehatan maka harus memehami berbagai teori dan model keperawatan yang
ada salah satunya model Goal Attainment yang dikembangkan oleh Imogene King
sehingga perawat mampu menentukan asuhan keperawatan kepada pasien.

11
DAFTAR PUSTAKA

Potter. 2009. Fundamental of Nursing Fundamental Keperawatan buku 1 edisi


7.Penerbit Salemba Medika:Jakarta
Alligood,Martha Raile.2014. Nursing Theorists and their work 8th edition.Elsevier:
USA
Muwarni A.2009.Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Fitramaya: Yogyakarta
A.Aziz Alimul Hidayat, Konsep Dasar keperawatan, Edisi 2, Jakarta: Salemba
Medika, 2008.
Kozier, Et al., Fundamental Of Nursing ; Consepts, Process, and Practice, Fifth
Edition, California; Addison Wesley, 1995.
Kathleenkoening Blais, Et al,. Praktik Keperawatan Profesional, Konsep dan
Perspektif, Edisi 4, Jakarta: EGC, 2006.

12

Anda mungkin juga menyukai