Disusun oleh:
Kelompok 2
Aditama Mahatmaputra Ramadhan 1610913210001
Anggelia Nurlikasari 1610913320005
Ayu Aprilla Maharani 1610913220003
Nadila 1610913320027
i
LEMBAR PENGESAHAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat
dan hidayah-Nya yang senantiasa selalu diberikan kepada penulis, sehingga tim
penulis dapat menyelesaikan Makalah Falsafah dan Teori Keperawatan.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih
kepada dosen pengampu mata kuliah ini, yaitu Alfian Noor, S.Kep., Ns dan semua
yang terlibat tidak lepas dari doa dan dukungan beberapa pihak yang telah
memberikan bantuan baik secara moril maupun materil. Tim penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang
bersifat membangun sangatlah diharapkan untuk menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata, besar harapan penulis semoga makalah ini dapat memberi manfaat,
khususnya bagi mahasiswa dan umumnya bagi pihak-pihak yang terkait.
Kelompok 2
iii
DAFTAR ISI
Hal
1.2 Tujuan………………………………………………………....... 2
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
Kerangka Kerja Konseptual Keperawatan (A Conceptual Framework for Nursing)
yang berorientasi pada pencapaian tujuan (Goal Attainment). Pada tahun 1971 King
memperkenalkan suatu model konseptual yang terdiri atas tiga system yang saling
berinteraksi. Model keperawatan terakhir dari King memadukan tiga system
interaksi yang dinamis-personal, interpersonal dan social yang mengarah pada
perkembangan teori pencapaian tujuan (King,1981 dalam Christensen J.P,2009).
King memilih 15 konsep dari literature keperawatan (diri, peran, persepsi,
komunikasi, interaksi, transaksi, tumbuh kembang, stess, waktu, ruang pribadi,
organisasi, status, kekuasaan, kewenangan, dan pengambilan keputusan) sebagai
pengetahuan yang penting digunakan oleh perawat. Dipilih sepuluh konsep dalam
kerangka kerja tersebut (diri, peran, persepsi, komunikasi, interaksi, transaksi,
tumbuh-kembang, stress, waktu dan ruang pribadi) sebagai pengetahuan inti yang
digunakan perawat dalam situasi keperawatan yang sebenarnya.
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami dan mengaplikasikan teori Virginia Handerson’s
dalam memberikan asuhan keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa Mampu Mengetahui Conceptual System (Personal, Interpersonal
dan Social System) And Middle Range Of Goal Attainment.
b. Mahasiswa Mampu Mengetahui Goal Attainment Dan Nursing Outcomes
c. Mahasiswa Mampu Mengetahui Interaksi Perawat Dan Klien.
d. Mahasiswa Mampu Mengetahui Aplikasi Kasus.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
menjadi anggota The Defense Advisory Committee on Women in the Services di
departemen pertahanan. Tahun 1980 ia pindah ke Tampa, Florida. Manuskrip buku
keduanya dikirimkan ke penerbit bulan Juni 1980 “A Theory For Nursing: System,
Cocepts, Process” dan di terbitkan tahun 1981.
King adalah salah satu anggota American Nurse’s Association, the Florida
Nurse’s Assosiation dan beberapa perkumpulan kehormatan dan profesi. King
menulis buku ketiganya yang berjudul “Curriculum and Instruction in Nursing”,
yang di terbitkan tahun 1986.
4
4. Ruang
Ruang adalah universal sebab semua orang punya konsep ruang, personal
atau subjektif, individual, situasional, dan tergantung dengan hubunganya
dengan situasi, jarak dan waktu, transaksional, atau berdasarkan pada
persepsi individu terhadap situasi. Defmisi secara operasioanal, ruang meliputi
ruang yang ada untuk semua arah, didefinisikan sebagai area fisik yang
disebut territory dan pcrilaku orang yang menempatinya.
5. Waktu
King mendefisikan waktu sebagai lama antra satu kejadian dengan
kejadian yang lain merupakan pengalaman unik setiap orang dan hubungan
antara satu kejadian dengan kejadian yang lain.
6. Interaksi
Interaksi didefinisikan sebagai tingkah laku yang dapat diobserfasi oleh dua
orang atau lebih didalam hubungan timbal balik.
7. Komunikasi
King mendefmisikan komunikasi sebagai proses dimana informasi yang
diberikan dari satu orang keorang lain baik langsung maupun tidak
langsung, misalnya melalui telpon, televisi atau tulisan kata. ciri-ciri komunikasi
adalah verbal, non verbal, situasional, perceptual, transaksional, tidak dapat
diubah, bergerak maju dalam waktu, personal, dan dinamis. Komunikasi
dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis dalam menyampaikan ide-ide
satu orang keorang lain.
Aspek perilaku nonverbal yang sangat penting adalah sentuhan. Aspek
lain dari perilaku adalah jarak, postur, ekspresi wajah, penampilan fisik
dan gerakan tubuh.
8. Transaksi
Ciri-ciri transaksi adalah unik, karena setiap individu mempunyai
realitas personal berdasarkan persepsi mereka. Dirnensi temporal-
5
spatial, mereka mempunyai pengalaman atau rangkaian-rangkaian kejadian
dalam waktu
9. Peran
Peran melibatkan sesuatu yang timbal balik dimana seseorang pada suatu saat
sebagai pemberi dan disat yang lain sebagai penerima ada 3 elemen utama peran
yaitu, peran berisi set perilaku yang di harapkan pada orang yang meriducuki
posisi di social sistem, set prosedur atau aturan yang ditentukan oleh hak dan
kewajiban yang berhubungan dengan prosedur atau organisasi, dan hubungan
antara 2 orang atau lebih berinteraksi untuk tujuan pada situasi khusus.
10. Stress
Definisi stress menurut king adalah suatu keadaan yang dinamis dimanapun
manusia berinteraksi dengan lingkungannya untuk memelihara keseimbangan
pertumbuhan, perkembangan dan perbuatan yang melibatkan pertukaran energi
dan informasi antara seseorang dengan lingkungannya untuk mengatur stressor..
11. Sistem Sosial
King mendefinisikan sistem sosial sebagai sistem pembatas peran organisasi
sosisal, perilaku, dan praktik yang dikembangkan untuk memelihara nilai-nilai
dan mekanisme pengaturan antara praktek-praktek dan aturan (George, 1995).
12. Organisasi
Organisasi bercirikan struktur posisi yang berurutan dan aktifitas yang
berhubungan dengan pengaturan formal dan infonnal seseorang dan kelompok
untuk mencapai tujuan personal atau organisasi.
13. Otoritas
King mendefinisikan otoritas atau wewenang, bahwa wewenang ituaktif,
proses transaksi yang timbal balik dimana latar belakang, persepsi, nilai-nilai dari
pemegang mempengaruhi definisi, validasi dan penerimaan posisi di dalam
organisasi berhubungan dengan wewenang.
14. Kekuasaan
6
Kekuasaan adalah universal, situasional, atau bukan sumbangan
personal,esensial dalam organisasi, dibatasi oleh sumber-sumber dalam suatu
situasi,dinamis dan orientasi pada tujuan.
15. Status
Status bercirikan situasional, posisi ketergartungan dapat diubah. King
mendefinisikan status sebagai posisi seseorang didalam kelompok atau kelo
mpok dalam hubungannya dengan kelompok lain di dalam organisasi dan
mengenai bahwa status berhubungan dengan hak-hak istimewa, tugas-tugas, dan
kewajiban.
7
b) Kesehatan
Kesehatan adalah status yang dinamis dalam siklus kehidupan, kesakitan adalah
gangguan dalam siklus kehidupan. Kesehatan adalah penyesuaian diri yang secara
terus menerus terhadap stress baik dari lingkungan eksternal maupun internal
melalui sumber-sumber yang digunakan secara optimum untuk mencapai kegiatan
sehari-hari yang maksimum.
c) Keperawatan
Keperawatan adalah perilaku yang dapat diobservasi yang ditemukan dalam system
asuhan kesehatan yang ada dimasyarakat. Tujuan keperawatan adalah membnatu
individu memelihara kesehatannya sehingga mereka dapat berfungsi sesuai
perannya. Keperawatan merupakan proses kegiatan interpersnel, reaksi, interaksi
dan transaksi. Persepsi perawat dan pasien juga mempengaruhi proses interpersonal.
d) Individu
Menurut King individu adalah makhluk spiritual yang memiliki kapasitas untuk
berfikir, mengetahui, membuat pilihan, dan memilih alternative tindakan, memiliki
kemampuan berbahasa dan menggunakan simbol-simbol. Individu merupakan
system terbuka dalam transaksi dengan lingkungan. Transaksi mengandung arti
bahwa tidak ada pemisahan keberadaan antara manusia dan lingkungan. Individu
adalah makhluk yang unik dan holistic, mampu berpikir rasional dan mengambil
keputusan dalam berbagai situasi. Individu berbeda dalam kebutuhan, keinginan dan
tujuannya.
8
King mengidentifikasi kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework)
sebagai sebuah kerangka kerja sistem terbuka, dan teori ini sebagai suatu pencapaian
tujuan. King mempunyai asumsi dasar terhadap kerangka kerja konseptualnya,
bahwa manusia seutuhnya (Human Being) sebagai sistem terbuka yang secara
konsisten berinteraksi dengan lingkungannya. Asumsi yang lain bahwa keperawatan
berfokus pada interaksi manusia dengan lingkungannya dan tujuan keperawatan
adalah untuk membantu individu dan kelompok dalam memelihara kesehatannya.
Kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) terdiri dari tiga sistem interaksi
yang dikenal dengan Dynamic Interacting Systems, meliputi: Personal systems
(individuals), interpersonal systems (groups) dan social systems (keluarga, sekolah,
industri, organisasi sosial, sistem pelayanan kesehatan, dll).
Human being mempunyai tiga dasar kebutuhan kesehatan yang fundamental :
1. Kebutuhan terhadap informasi kesehatan dan dapat dipergunakan pada saat
dibutuhkan.
2. Kebutuhan terhadap palayanan kesehatan bertujuan untuk pencegahan
penyakit.
3. Kebutuhan terhadap pelayanan kesehatan yang dibutuhkan ketika individu
tidak mampu untuk membantu dirinya sendiri.Perawat dalam posisinya,
membantu: apa yang mereka ketahui, apa yang mereka pikirkan, bagaimana
mereka merasakan dan bagaimana mereka melakukan kegiatan untuk
memelihara kesehatannya.
Berdasarkan kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) dan asumsi
dasar tentang human being, King menderivatnya menjadi teori Pencapaian Tujuan
(Theory of Goal Attainment). Elemen utama dari teori pencapaian tujuan adalah
interpersonal systems, dimana dua orang (perawat-klien) yang tidak saling mengenal
berada bersama-sama di organisasi pelayanan kesehatan untuk membantu dan
dibantu dalam mempertahankan status kesehatan sesuai dengan fungsi dan
perannya.Dalam interpersonal systems perawat-klien berinteraksi dalam suatu area
(space).
9
2.5 Konsep Interaksi Teori
King mempunyai asumsi dasar terhadap kerangka kerja konseptualnya, bahwa
manusia seutuhnya (Human Being) sebagai system terbuka yang secara konsisten
berinteraksi dengan lingkungannya. Asumsi dasar King tentang manusia seutuhnya
meliputi social, perasaan, rasional, reaksi, control, tujuan, orientasi kegiatan dan
orientasi pada waktu. Dari keyakinannya tentang Human Being ini, King telah
menderivat asumsi tersebut lebih spesifik terhadap interaksi perawat – klien;
1. Persepsi dari perawat dan klien mempengaruhi proses interaksi.
2. Tujuan, kebutuhan - kebutuhan dan nilai dari perawat dan klien mempengaruhi
interaksi.
3. Individu mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri.
4. Individu mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.
5. Profesional kesehatan mempunyai tanggung jawab terhadap pertukaran informasi
6. Individu mempunyai hak untuk menerima atau menolak pelayanan kesehatan.
7. Tujuan dari professional kesehatan dan tujuan dari penerima pelayanan kesehatan
dapat berbeda.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah menguraikan msalah dan semua teori-teori dari Imogene King di atas maka
dapat kami tarik kesimpulan bahwa banyak sekali konsekuensi-konsekuensi yang
bermanfaat dalam praktek keperawatan. Serta sosok seorang Imogene King yang selalu
aktif memberikan pemikiran-pemikiran untuk kemajuan para perawat, agar menjadi
perawat yang professional.
3.2 Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
12