Makalah Konseptual Kebidanan
Makalah Konseptual Kebidanan
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya seorang bidan harus mengerti model konseptual
asuhan kebidanan. Asuhan kebidanan dapat dimengerti melalaui teori-teori model konseptual
kenidanan dan macam-macam asuhan kebidanan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Model Konseptual Asuhan Kebidanan
Model adalah contoh atau peraga untuk menggambarkan sesuatu .
Model kebidanan adalah suatu bentuk pedoman atau acuan yang merupakan kerangka
kerja seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan.
Konsep adalah penopang sebuah teori yang menjelaskan tentang suatu teori yang
menjelaskan tentang suatu teori yang dapat dites dalam suatu observasi atau penelitian.
Konseptual model adalah gambaran abstrak dari suatu ide yang menjadi dasar suatu
disiplin.
Model asuhan kebidanan yaitu kehamilan dan persalinan merupakan suatu proses
kehidupan yang normal
Model konseptual kebidanan adalah:
1. Gambaran abstrak suatu ide yang menjadi dasar suatu disiplin ilmu
2. Pada dasarnya sam a dengan pengertian konsep kerja,sistem,dan skema ,yaitu
menunjukan ide global tentang individu,kelompok,situasi dan kejadian yang menarik
untuk suatu ilmu. Model konseptual kebidanan biasanya berkembang datri teori
wawasan intuitif keilmuan yang sering kali disimpulkan dalam kerangka acuan
disiplin ilmu yang bersangkutan (Fawcett 1992) sehinga model konseptual
memberikan gambaran abstrak atau ide yang mendasari disiplin ilmu
3. Model memberikan kerangka untuk memahami dan mengembangkan praktik guna
membimbing tindakan dalam pendidikan untuk mengidentifikasi pertanyaan yang
harus dijawab dalam penelitian. Konsep model ditunjukan dalam banyak cara,yaitu
mental model,fisik mental,dan simbolik (Lancaster).
Kegunaan Modal Konseptual adalah sebagai berikut :
Untuk menggambarkan beberapa aspek (konkret maupun abstrak).
Merupakan gagasan mental sebagai bagian dari teori yang membantu ilmu-ilmu
sosial mengonsep dalam menyamakan aspek-aspek proses social.
Menggambarkan suatu kenyataan gambaran abstrak sehingga banyak digunakan
displin ilmu lain sebagai parameter garis besar praktik.
Dalam asuhan kebidahan termasuk:
1. Memonitor kesejahteraan ibu baik fisik, psikologis maupun sosial dalam siklus kehamilan
dan persalinan.
2. Mempersiapkan ibu dengan memberikan pendidikan, konseling, asuhan prenatal, dalam
proses persalinan dan bantuan masa post partum.
3. Intervensi teknologi seminimal mungkin.
4. Mengidentifikasi dan memberikan bantuan obstetric yang dibutuhkan.
5. Ruang lingkup praktek kebidanan
Menolong persalinan
Konseling
Penyuluhan
Asuhan pada saat hamil, melahirkan; nifas dan BBL
Deteksi dini penyakit
Pengobatan terbatas ginekologi
Pertolongan gawat darurat
Pengawasan tumbuh kembang
Supervisi
Praktek kebidanan, managemen kesehatan wanita secara mandiri berfokus pada
kehamilan, persalinan , nifas, asuhan BBL, KB dan kesehatan reproduksi wanita.
Mercer memberikan 3 model yang saling berhubungan antara peran individu, peran
timbal baik dan peran keluarga terhadap status kesehatan.
Famili sistem yang dinamik termasuk sub sistem individu dan pasangan.
Penting memperhatikan subsistem dan hubungan timbal baik antara ibu-bapak, ibu -
janin, ibu-orang lain.
Peran ibu (matemal role) menjadi seorang ibu berarti memperoleh identitas baru
yang membutuhkan pemikiran dan penguraian yang lengkap tentang diri sendiri.
Satu-dua juta ibu di amerika yang gagal memerankan peran ibu terbukti dengan
tingginya jumlah anak yang mendapat perlakukan kejam (Mercer, 1981).
Menurutnya menjadi seorang ibu tidak hanya pribadi wanita yang menjadi ibu,
tetapi ia juga melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi ibu dalam melaksanakan peran ibu.
Peran dan partisipasi suami sangat penting untuk menyakinkan dan memberikan penghargaan
terhadap peran baru ini.
Pencapaian peran ibu dalam kurun waktu tertentu dimana ibu menjadi dekat
dengan bayinya yang membutuhkan pendekatan yang berkompeten termasuk peran dalam
mengekspresikan kepuasan dan penghargaan peran. Peran aktif ibu dan pasangannya
berinteraksi satu dengan yang lain.
Menurut Mercer, stress yang disebabkan oleh adanya resiko kehamilan akan
mempengaruhi penilaian diri terhadap status kesehatan. Penghargaan diri, status kesehatan dan
dukungan sosial mempunyai efek langsung yang positif terhadap penguasaan. Dan mempunyai
efek negatif terhadap ketakutan dan depresi yang mempunyai efek negatif yang langsung
terhadap fungsi keluarga.
Hasil penelitian wanita dengan kehamilan resiko tinggi mengalami fungsi keluarga
yang kurang optimal daripada wanita dengan kehamilan resiko rendah.
Ekspresi peran banyak dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu. Mercer
menguraikan 4 langkah dalam pencapaian peran ibu:
1. Anticipatory
adalah suatu masa sebelum menjadi ibu, memulai penyesuaian sosial dan psikologi
terhadap peran barunya nanti dengan mempelajari apa saja yang dibutuhkan untuk
menjadi seorang ibu.
2. Fonnal
Dimulai dengan peran sesungguhnya seorang ibu. Pada masa ini bimbingan peran
secara formal dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh sistem sosial dari wanita.
3. Informal
Dimulai pada saat wanita telah seorang menemukan jalan yang unik dalam
melaksanakan perannya sebagai ibu lahir telah seorang menentukan caranya sendiri
dalam melaksanakan peran bainya ini.
4. Personal
Dimulai pada saat wanita telah sepenuhnya seorang melaksanakan perannya sebagai
ibu.
Bila Rubin menyatakan bahwa pencapaian peran ibu ini dimulai sejak mulai hamil sampai
6 bulan setelah melahirkan. Mercer melihat bahwa peran aktif seorang wanita dalam
pencapaian peran ini umumnya dimulai setelah bayi lahir yaitu pada 3 bulan sampai 7
bulan post partum.
Mercer menemukan 11 faktor yang mempengaruhi wanita dalam pencapaian peran
ibu yaitu:
Factor ibu
Umur ibu pada waktu melahirkan.
Persepsi ibu pada waktu melahirkan anak pertama kali.
Memisahkan ibu dan anak secepatnya.
Stress sosial
Dukungan sosial
Konsep diri
Sifat pribadi
Sikap terhadap membesarkan anak
Status kesehatan ibu.
Factor bayi
Temperamen
Kesehatan bayi
Factor-Faktor Lain
Latar Belakang Etnik
Status Perkawinan
Status Ekonomi
Suatu hal yang sangat menarik yang dikemukakan oleh Mercer adalah penekanannya
pada pengaruh bayi (infant personality) pada waktu ibu melaksanakan perannya sebagai
ibu. .
Dengan mengambil factor sosial suppport, Mercer mengidentifikasi 4 faktor
pendukung yaitu :
1. Emosional Support
Adalah perasaan mencintai, penuh perhatian, percaya diri dan mengerti.
2. Informational Support
Yaitu membantu individu untuk menolong dirinya sendiri dengan memberikan
informasi yang berguna dan berhubungan dengan masalah situasi.
3. Physical Support
Adalah pertolongan yang langsung seperti membantu merawat bayi dan memberikan
dukungan dana.
4. Appraisal Support
Merupakan informasi yang menjelaskan tentang peran pelaksanaan, bagaimana ia
menampilkan dalam peran. Hal ini memungkinkan individu seorang mengevaluasi
dirinya sendiri yang berhubungan dengan penampilan orang lain.
Bidan yang diharapkan mercer dalam teorinya membantu wanita dalam melaksanakan
tugasnya yang berhubungan dengan adaptasi peran ibu dan mengidentifikasi factor apa yang
mempengaruhi peran ibu dalam pencapaian peran ibu dalam pencapaian peran, fungsi dan
kontribusi dari stress antepartum.
3. Gambaran tubuh
Berhubungan dengan perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan dan perubahan yang
spesifik yang terjadi selama kehamilan dan setelah melahirkan.
Rubin melihat beberapa tahap I fase aktivitas penting sebelum seseorang menjadi ibu:
Ø Taking On
Wanita meniru dan melakukan peran ibu, fase ini dikenal sebagai tahap meniru
Ø Taking In
Pada tahap ini fantasi wanita tidak hanya meniru tetapi sudah mulai membayangkan peran
yang dilakukanhya pada tahap sebelumnya : introjection, projection dan rejection merupakan
tahap dimana wanita menirukan model-model yang ada sesuai dengan pendapatnya.
Ø Letting Go
Merupakan fase dimana wanita mengingat kembali. proses dan aktivitas yang sudah
dilakukannya.
Pengalaman baik interpersonal maupun situasional yang berhubungan dengan masa lalu
dirinya sebelum proses yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan serta harapan
untuk masa yang akan datang. Pada tahap ini wanita akan meninggalkan perannya pada masa
yang lalu.
TEORI JEAN BALL
"Teori kursi goyang keseimbangan emosional ibu"
Tujuan asuhan maternitas : agar ibu seorang melaksanakan tugasnya sebagai ibu baik
fisik maupun psikologis.
Psikologis dalam hal ini tidak hanya pengaruh emosional tetapi juga proses emosional
agar tujuan akhir memenuhi kebutuhan untuk menjadi orang tua terpenuhi. Kehamilan dan
persaingan dan masa post partum adalah masa untuk mengadopsi peran baru.
Teori ball:
1. Teori perubahan
2. Teori stress, coping dan support
3. Teori dasar
Hypotesa ball :
Respon emosional wanita terhadap perubahan yang terjadi bersama dari dengan kelahiran
anak yang mempengaruhi personality seseorang dan dengan dukungan peran yang berarti
mereka mendapatkan sistem keluarga dan sosial. Persiapan yang sudah diantisipasi oleh
bidan dalam masa post natal akan mempengaruhi respon emosional wanita terhadap
perubahan yang dialaminya pada proses kelahiran anak.
Dalam teori kursi gojiand, kurti yang dibentuk dalam tiga elemen:
1. Pelayanan identitas
2. Pandangan masyarakat terhadap kelurga.
3. Sisi penyanggah support terhadap kepribadian wanita.
Asuhan partisipastive
Bidan dapat melibatkan klien dalam pengkajian, evaluasi dan perencanaan. Pasien /
klien ikut bertanggung jawab ata ambil dalam pelayanan antenetal. Dalam pemeriksaaan fisik,
misalnya palipasi klien akan melakukan pada tempat tertentu atau ikut mendengarkan denyut
jantung.
Kedelapan komponen yang dibuat Leherman ini kemudian diuji cobakan oleh Morten
(1991) pada pasien post partium.
Dari hasil penerapan tersebut morten menambahkan 3 komponen lagi ke dalam 8
komponen yang telah dibuat oleh leherman, yaitu :
1. Tehnik therapeutic.
2. Pemberdayaan
3. Hubungann sesama
Therapeutic
Ø Mengkaji
Ø Klarifikasi
Ø Humor
Ø Pengakuan
Ø Fasilitasi
Ø Pemberi ijin
Empowerment (pembberdayaan)
Suatu dalam memberi kekuasaan dan kekuataan. Bidan melalui penampilan dan
pendekatannya akan meningkatkan keseorangan pasien dalam mengoreksi, memvalidasi dan
memberi dukungan.
Lateral Relationship
Menjalin hubungan yang baik terhadap klien, bersikap terbuka, sejalan dngan klien
sehingga antara bidan dan klienya nampak akrab. Misalnya sikap empati atau berbagi
pengalaman.
TEORI OREM
Orem menamakan teori self-care deficit sebagai teori umum. Teori yang terkait di
dalamnya yaitu:
Self Care adalah :
Kontribusi yang terus menerus dari seorang dewasa terhadap kelanjutan eksistensi,
kesehatan dan kesejahteraan.
Individu pribadi yang memprakarsai dan melaksanakan sendiri aktivitas yang diperlukan
untuk mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan.
Individu yang peribadi yang memperkrasai dan melaksanakan sendiri aktivitas yang
diperlukan
Self care model menekanakan bahwa setiap omg mempunyai kebutuhan untuk
merawat dirinya sendiri dan mereka mempunyai hak untuk memnuhi kebutuhan itu sendiri,
kecuafi bila tidak memungkinkan.
Orang yang dapat memenuhi kebutuhan self care sendiri disebut sefl-care agent.
Orang dewasa yang normal dan sehat merupakan agent untuk dirinya sendiri: Sedangkan untuk
bayi, anak dan orang tidak sadar atau luka berat, keluarga atau perawat merupakan dependent
care agent.
Menurut orem kebutuhan self-care dibadi 3 kategori :
1. Universal Self-Care
Bertaku untuk semua orang dikaitkan dengan fungsi dan proses kehidupan sering
disebut sebagai kebutuhan dasar manusia" '
2. D e v e l o p m e n t a l Self-Care
Kebutuhan ini timbul menurut tahap perkembangan individu dan lingkungan dimana
individu tersebut berada dan mempengaruhi perkembangan hidup sesearang
dihubungkan dengan perubahan hidup seseorang atau siklus kehidupan.
3. Health D e v i a t i o n Self-Care
Kebutuhan ini dibutuhkan karena keseatan seseorang tergnggu, misalnya keadaan sakit
atau ketidakseorangan yang mengakibatkan perubahan dalam perilaku self-care.
Bila ada tuntutan merawat dirinya sendiri dan individu tersebut seorang memenuhi
tuntutan maka self-care ini memungkinkan, tetapi bila tuntutan lebih besar dari
keseorangan individu untuk memenuhinya maka akan terjadi ketidakseimbangan dan hal ini
disebut self-care d e f i c i t .
S e l f - c a r e deficit merupakan inti dari teori orem general theory of nursing sebab hal ini
menggambarkan kapan keperawatan ini diperlukan. Self-care deficit merupakan criteria
untuk mengidentifikasi apakah seseorang memerlukan bantuan asuhan keperawatan. Dengan
demikian keperawatan diperlukan bila terdapat ketidak seorangan atau keterbatasan seseorang
dewasa atau oaring tua (untuk anak) dalam memenuhi kebutuhan self-care yang diperlukan
secara terus menerus atau bila timbul kebutuhan untuk menggunakan tehnik khusus I
menerapkan pengetahuan ilmiah dalam merencanakan 1 menentukan asuhan.
Dari uraian di atas jelas bahwa untuk mencpai tujuan pemenuhan kebutuhan seperti yang
diuraikan oleh orem perlu pengetahuan tentang :
Manusia
Kebutuhan self-care
Self-care deficit
Penerapan 5 metode bantuan
Proses keperawatan berdasarkan self-care model. Definisi proses keperawatan menurut
orem :
Menentukan mengapa seseorang membutuhkah asuhan kebidanan.
Menentukan sistem bantuan kebidanan
Merencanakan pelaksanaan bantuan kebidanan yang spesifik.
Memberikan dan mengevaluasi pelaksanaan bantuan kebidanan.
Langkah-langkah pengkajian
Tujuan : menentukan kebutuhan self care individu, mengidentifikasi apakah ada atau
tidakan ada self care deficit.
Bidan bekerjasama dengan pasien I keluarga dalam merencanakan strategi yang akan
mengurangi l menghilangkan deficit yang ada dengan:
Mengurangi kebutuhan self care
Meningkatkan keseorangan pasien untuk memenuhi kebutuhan self care Memperbolehkan
keluarga I orang lain memberikan dependent care Memenuhi langsung kebutuhan self-care
Mengkoordinasikan dan mengintegrasikan asuhan keperawatan dengan kegiatan pasien sehari-
hari, pelayanan kesehatan yang lain diperlukan 1 diterima dan pelayanan sosial dan pendidkan
yang diperlukan I diterima.
1) P a r a d i g m a s e h a t ® p e m b a n g u n a n berwawasan kesehatan.
a. Berorientasi pada peningkatan perlindungan pendidikan kesehatan.
b. Pembangunan kesehatan ditekankan pada upaya preventif dan prornotif disamping
upaya kuratif dan rehabilitatif.
2) Profesionalisme ® Dilaksanakan melalui penerapan kemajuan ilmu :
a) Pemantapan managemen SDM
b) Pemantapan ilmu pengetahuan dan teknologi, iman dan taqwa, etika.
c) Penajaman konsep profesi kedokteran dan kesehatan.
d) Penciptaan aliansi strategis dengan pihak lain --> dokter, bidan, obat, dll.
3) JPKM (Jaminan Pemeliharaan K e s e h a t a n Masyarakat)
Cara penyelenggaraan kesehatan yang peripurna berdasarkan usaha bersama dan
kekeluargaan serta berkesenambungan dengan mutu tedamin dan pembiayaan secara
pra upaya.
Tujuan : Mewujudkan derajad kesehatan yang optimal melalui pemeliharaan kesehatan
paripuma.
4) Desentralisasi Dan Otonomi
a) Otonomi daerah dengan prinsip demokratisasi.
b) Otonomi luas.
c) Otonomi luas pada kabupaten dan kota.
d) Tetap menjamin keserasian pusat dan daerah.
e) Harus lebih meningkatkan kemandirian daerah otonomi.
f) Lebih meningkatkan peran dan fungsi DPRD.
Dasar : UU tentang pembangunan daerah No. 22 UU No. 25 tahun 1999 fentang perimbangan
keuangan pusat dan daerah. Pendelegasian wewenang yang lebih besar pada pemerintah daerah untuk
mengatur sistem pemerintahan dan rumah tangganya sendiri.
3. REFORMASI KESEHATAN
Ada 5 fenomena yang mempunyai pengaruh kesehatan terhadap pembangunan kesehatan :
a. Perubahan-perubahan mendasar pada dinamika kependudukan yang mendorong
lahimya transisi demografis dan epidemiologis.
b. Temuan-temuan substansial dalam ilmu dan teknologi kedokteran yang membuka
cakrawala baru dalam memandang proses hidup sehat, sakit dan mati.
c. Tantangan global sebagai akibat kebijaksanaan perdagangan bebas, revolusi dalam
bidang informasi, telekomunikasi dan transportasi.
d. Perubaan lingkungan yang berpengaruh terhadap derajad kesehatan dan upaya
kesehatan.
e. Demokratisasi di segala bidang yang menuntut pemberdayaan dan kemitraan dalam
pembangunan kesehatan.
6. KEBIJAKAN
Adalah suatu pelayanan kesehatan yang esensial berdasarkan metode yang praktis
berdasarkan ilmu pengetahuan yang dapat diandalkan dan dapat diterima oleh masyarakat
dan secara teknis dapat diterima secara universal untuk individu, keluarga dan masyarakat
melalui partisipasi penuh dan dengan biaya yang dapat dijangkau oleh masyarakat.
8. Tiga Pesanan Unicef (WHO) Yang Berhubungan. Dengan Kesehatan Ibu Dan
Anak Dan Dapat Diterapkan Di Seluruh Dunia
a. Kesehatan baik untuk ibu maupun bayi dapat diringkatkan secara nyata dengan
menjarangkan kehamilan paling sedikit berjarak 2 tahun dengan menghindari kehamilan
kurang dari umur 18 tahun dan membatasi total kehamilan 4 kali.
b. Mengurangi bahaya persalinan, semua wanita hamil harus pergi ke petugas kesehatan
untuk memeriksakan antenatal dan semua persalinan harus ditolong oleh orang yang
terlatih.
c. Untuk beberapa bulan pertama kehidupan bayi, ASI adalah satu-satunya makanan /
minuman yang terbaik.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan