FAKULTAS KEDOKTERAN / RUMAH SAKIT UMUM FAKULTAS KEDOKTERAN / UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Jl. Mayjen Sutoyo No.2 Cawang, Jakarta Timur, 13630 Tel. (021) 80992317 ext.108 / 205
LAPORAN OPERASI
Nama : Ny.Erika D. Simanjuntak Jenis Kelamin : P Usia: 30 thn No.MR: 03 26 41
Operator : Dr.H.I.O.Marsis Sp.OG Asisten I : Dr.Benhur Ahli Bius : Dr. Ganda Sibabiat, SpAn Asisten II : Dedy Dr. Erica Simanjuntak, SpAn Koass : Nur kusumawati Instrumentator : Zr.Herlina Triyanto agung Diagnosa pra operasi : CPD pada kehamilan 40 minggu Tanggal Operasi : 26 April 2005 Diagnosa pasca operasi : CPD + Lilitan tali pusat Lama operasi : 1 jam 15 menit Tindakan pembedahan Jenis operasi: Sectio Caesarea Transperitoneal Profunda Emergency □ Minor Poliklinik Medium Elektif Mayor
Uraian pembedahan (sesuai dengan prosedur)
1. Pasien tidur terlentang dalam keadaan anestesi spinal.
2. Pemasangan dauer kateter. 3. Dilakukan asepsis dan antisepsis pada abdomen dan sekitarnya. 4. Lapangan operasi diperkecil dengan duk steril. 5. Dilakukan insisi Pfanenstiel’s ± 12 cm pada regio bawah abdomen, insisi diperdalam berturut–turut kutis, subkutis, fascia, M. Rectus abdominis dibersihkan secara tumpul ke lateral. Perdarahan dirawat. 6. Peritoneum dibuka keatas dan bawah, dimasukkan kain steril dua buah ke rongga abdomen kanan dan kiri untuk memisahkan uterus dan organ lain. 7. Dilakukan sayatan pada plika vesikouterina ke arah bawah serendah-rendahnya dari uterus, dilanjutkan dengan menyayat pada segmen bawah rahim secara melintang ± 2 cm, hingga menembus selaput ketuban dan diperlebar ke arah lateral secara tajam kanan dan kiri. 8. Setelah kavum uteri terbuka, tampak air ketuban putih keruh, tampak kepala bayi. 9. Kepala bayi dilahirkan dengan menggunakan kedua tangan dan sedikit tekanan pada fundus uteri dan bayi ditarik keatas terus dilahirkan berturut–turut bahu depan, bahu belakang, trochanter depan, dan trochanter belakang. Tampak lilitan tali pusat dan kemudian dibebaskan. 10.Bayi langsung menangis, mulut dibersihkan dengan kassa steril, tali pusat di klem di dua tempat 6 cm dan 7 cm dari pusat bayi kemudian digunting diantaranya. 11.Bayi diserahkan ke dokter anak dan dilakukan penghisapan lendir. 12.Lahir bayi Perempuan pada pukul 10.40, tunggal, hidup, BBL 3200 gram, PBL 49 cm, APGAR score 9/10, tidak tampak tanda – tanda kelainan kongenital mayor. 13.Plasenta dilahirkan secara manual, kotiledon lengkap, ukuran 25 x 20 x 2,5 cm, panjang tali pusat ± 40 cm, insersio sentralis. 14.Perdarahan dirawat, sayatan pada segmen bawah rahim dijahit kembali secara simpel pada kedua ujungnya dengan “ chromic cat gut “ no 1, kemudian dijahit : Lapisan I : Miometrium secara overhecting dengan “chromic cat gut” no 1 Lapisan II : Lapisan miometrium dan lapisan serosum dengan “chromic cat gut” no 1. 15.Dilakukan reperitonealisasi dengan menjahit plika vesikouterina secara jelujur dengan “plain cat gut” no. 2. 0. 16.Rongga abdomen dibersihkan dari dalam dan kain steril dikeluarkan dari rongga abdomen. 17.Setelah yakin tidak ada perdarahan, rongga abdomen ditutup berturut-turut : - Peritoneum parietal di jahit dengan “plain cat gut” no 2.0 secara jelujur. - Kemudian dimasukkan kortison asetat 25 mg 10 cc ke dalam rongga abdomen. - M. Rectus abdominis dijahit dengan “chromic cat gut” no 2.0 secara simpel. - Fascia dijahit dengan “vycril” no. 0 secara jelujur. - Subkutis dijahit dengan “plain cat gut” no 2.0 secara simpel. - Kutis dijahit dengan “chromic cat gut” no 3.0 secara subkutikuler. 18.Luka operasi dibersihkan dengan NaCl, kemudian ditutup dengan Sufratulle, kassa steril dan Hipafix. 19.Luka operasi dan perdarahan dirawat. 20.Operasi selesai KU : Tampak sakit sedang Kes : Compos Mentis TD : 140/90 mmHg Nadi : 72 x/menit Suhu : 36 0 C RR : 16 x/menit