BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya dalam rangka mencapai
tujuan tersebut disusun standar nasional pendidikan, terdiri atas: standar kompetensi
lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar
Proses menyebutkan bahwa setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara lengkap dan sistematis
agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Oleh karena itu setiap
satuan pendidikan perlu melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran dengan strategi yang benar untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang
Implementasi Kurikulum Lampiran IV Pedoman Umum Pembelajaran, menyebutkan
bahwa Strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya seluruh
kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013. Kurikulum memuat apa yang
seharusnya diajarkan kepada peserta didik, sedangkan pembelajaran merupakan cara
bagaimana apa yang diajarkan bisa dikuasai oleh peserta didik. Pelaksanaan
pembelajaran didahului dengan penyiapan RPP yang dikembangkan oleh guru baik
secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus.
B. Tujuan
Secara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru mata pelajaran Bahasa
Inggris dalam mengimplementasikan kurikulum 2013. Secara khusus naskah ini
bertujuan untuk:
1. Memberikan rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi inti dan
kompetensi dasar.
2. Mengembangkan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3. Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari silabus.
Mengembangkan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan pendekatan
saintifik.
4. Merancang penilaian autentik.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup buku ini terdiri atas:
1. Penjelasan tentang Pembelajaran Saintifik dan Penilaian Autentik
2. Langkah-langkah pembelajaran saintifik dalam mata pelajaran Bahasa Inggris
3. Penilaian Autentik dalam pembelajaran Bahasa Inggris
4. Penjelasan tentang Analisis Kompetensi
5. Contoh Hasil analisis kompetensi
6. Contoh RPP
D. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang
Standar Kompetensi Lulusan
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang
Standar Penilaian Pendidikan
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tentang Implementasi
Kurikulum
9. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 156928/MPK.A/KR/2013
Tahun 2013 tanggal 8 November Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum
10. Surat Edaran bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 0258/MPK.A/KR/2014 Tahun 2014 dan Nomor 420/176/SJ
tanggal 9 Januari Tahun 2014 tentang Implementasi Kurikulum
BAB II
PEMBELAJARAN SAINTIFIK DAN PENILAIAN AUTENTIK
A. Prinsip
Karakteristik pembelajaran terkait erat dengan Standar Kompetensi Lulusan dan
Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang
sasaran pembelajaran yang harus dicapai, dan Standar Isi memberikan kerangka
konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang dikembangkan dari tingkat
kompetensi dan ruang lingkup materi. Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan,
sasaran pembelajaran mencakup pengembangan domain sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang memiliki karakteristik berbeda untuk masing-masing mata pelajaran.
Sikap diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan
mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengingat, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan diperoleh melalui
aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Pencapain
kompetensi tersebut berkaitan erat dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan. Oleh
sebab itu, guru harus merencanakan pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum dengan
menggunakan pendekatan saintifik dan model pembelajaran yang mendorong kemampuan
peserta didik untuk melakukan penyingkapan/penelitian, serta dapat menghasilkan karya
kontekstual, baik individual maupun kelompok. Pendidik disarankan untuk menggunakan
menggunakan model pembelajaran antara lain model inkuiri, discovery, problem, dan
projek.
Prinsip pembelajaran pada kurikulum 2013 menekankan perubahan paradigma: (1)
peserta didik diberi tahu menjadi peserta didik mencari tahu; (2) guru sebagai satu-satunya
sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar; (3) pendekatan tekstual
menjadi pendekatan proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; (4)
pembelajaran berbasis konten menjadi pembelajaran berbasis kompetensi; (5)
pembelajaran parsial menjadi pembelajaran terpadu; (6) pembelajaran yang menekankan
jawaban tunggal menjadi pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi
dimensi; (7) pembelajaran verbalisme menjadi keterampilan aplikatif; (8) peningkatan dan
keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental
(softskills); (9) pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik sebagai pebelajar sepanjang hayat; (10) pembelajaran yang menerapkan
nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun
kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik
dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); (11) pembelajaranyang berlangsung di
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 4
Naskah Bahasa Inggris
Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang digunakan oleh lebih dari separuh
penduduk dunia baik dalam komunikasi resmi maupun tidak resmi. Bahasa Inggris
berperan sebagai bahasa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Bahasa Inggris juga
digunakan dalam dunia ekonomi dan perdagangan, hubungan antarbangsa, sosial-budaya
dan pendidikan serta pengembangan karier.
Mata pelajaran Bahasa Inggris mempunyai karakteristik yang berbeda dengan mata
pelajaran eksakta atau mata pelajaran ilmu sosial yang lain. Perbedaan ini terletak pada
fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Hal ini mengindikasikan bahwa belajar bahasa Inggris
bukan saja belajar kosakata dan tata bahasa pada tahap pengetahuan tetapi
penguasaannya dilakukan sampai tahap penggunaan atau penerapan dalam kegiatan
komunikasi. Seorang peserta didik belum dapat dikatakan menguasai bahasa Inggris jika ia
belum mampu menggunakannya untuk tujuan komunikasi meskipun memiliki penguasaan
kosakata dan tata bahasa yang sangat baik. Sebaliknya seseorang tidak mungkin mampu
berkomunikasi dengan baik bila pengetahuan kosakatanya rendah. Oleh karena itu,
penguasaan kosakata tetap diperlukan untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris.
Dalam belajar bahasa, terdapat 2 (dua) jenis keterampilan yaitu keterampilan reseptif
dan keterampilan produktif. Keterampilan reseptif meliputi keterampilan menyimak
(listening) dan keterampilan membaca (reading), sedangkan keterampilan produktif
meliputi keterampilan berbicara (speaking) dan keterampilan menulis (writing). Baik
keterampilan reseptif maupun keterampilan produktif perlu dikembangkan dalam proses
pembelajaran Bahasa Inggris secara terpadu.
Agar dapat menguasai keterampilan tersebut di atas dengan baik, peserta didik perlu
dibekali dengan unsur-unsur bahasa yaitu kosakata, lafal, ejaan serta tata bahasa. Tata
bahasa membantu seseorang untuk mengungkapkan gagasannya dan membantu si
pendengar untuk memahami gagasan yang diungkapkan oleh orang lain. Namun, tata
bahasa hanyalah sebagai unsur pembantu dalam penguasaan keterampilan berbahasa.
Oleh karena itu, pembelajaran tata bahasa seharusnya dilakukan secara kontekstual.
Kemampuan seseorang dalam berkomunikasi dapat ditunjukkan dalam dua cara, yaitu
komunikasi lisan dan komunikasi tertulis. Dalam komunikasi lisan, unsur yang perlu
diperhatikan adalah ucapan/lafal atau pronunciation. Kesalahan dalam ucapan
menyebabkan lawan bicara salah dalam menangkap makna atau gagasan si pembicara.
Sedangkan dalam komunikasi tertulis, unsur yang perlu diperhatikan selain tata bahasa
(grammar) adalah topik, ide utama, kata, keberterimaan kalimat, gaya retorika, hingga
tanda baca. Keterpaduan semua unsur dalam komunikasi tertulis akan membentuk
wacana (discourse) yang dipahami oleh pembaca.
Untuk menunjang keberhasilan pembelajaran bahasa Inggris yang optimal dan menarik
perhatian peserta didik dapat digunakan perangkat teknologi seperti CD, VCD, DVD,
radio, tayangan televisi, dan internet. Selain itu, pendidikan dapat juga menggunakan
media cetak yang meliputi surat kabar, majalah, buku, brosur, dan lain-lain sebagai
sumber belajar atau bahan ajar dalam kegiatan pembelajaran saintifik.
Pendekatan pembelajaran saintifik dalam bahasa Inggris dapat dilakukan sebagai berikut;
Contoh:
Contoh:
Peserta didik mendiskusikan kapan, dimana, dengan siapa, dan apa yang orang-
orang katakan saat mereka melakukan percakapan perkenalan diri pada tayangan
gambar/video.
3. Mencoba
Peserta didik mencoba memperkenalkan diri dalam bahasa Inggris, mulai dengan
mengulang kalimat, melengkapi percakapan yang rumpang, sampai
memperkenalkan diri dengan beberapa teman di kelas.
4. Mengasosiasi
5. Mengomunikasikan
pada persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk
menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat membantu peserta didik dalam
mengeksplorasi bahan. Ketika memberikan stimulus, guru dapat menggunakan
teknik bertanya, dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat
mengarahkan peserta didik pada kondisi internal yang mendorong eksplorasi.
Dengan demikian, peserta didik terlibat secara aktif dalam bereksplorasi
b. Menyiapkan pernyataan masalah
Tahap kedua, guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengidentifikasi masalah-masalah yang relevan dengan bahan pelajaran.
Kemudian peserta memilih salah satu masalah dan dirumuskan dalam bentuk
pernyataan singkat. Dalam pembelajaran teks narratif, guru memberikan contoh
dalam bentuk cerita bergambar. Peserta didik ditugaskan mencari teks lain
dengan ciri-ciri (generic structure) yang sama dengan cerita bergambar yang
disajikan. Peserta didik merumuskan pernyataan masalah misalnya “semua teks
naratif memiliki alur cerita orientasi, komplikasi dan resolusi”, atau “semua teks
naratif menggunakan tata bahasa bentuk lampau (past tense)”.
c. Mengumpulkan data/mencoba
Tahap ketiga, ketika eksplorasi berlangsung, peserta didik mengumpulkan
informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau
tidaknya pernyataan masalah tersebut. Dalam hal ini informasi yang
dikumpulkan berfungsi untuk membuktikan pernyataan masalah dalam contoh
teks narratif. Pembuktian ini dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan
(collecting) berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati
objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba dan sebagainya.
Dengan demikian, peserta didik secara aktif menemukan pengetahuan baru yang
berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi.
d. Mengolah Data
Tahap keempat, peserta didik melakukan pengolahan data dan informasi yang
telah diperoleh baik melalui wawancara, observasi, dan metode lainnya, lalu
ditafsirkan. Semua informasi yang telah dikumpulkan, semuanya diolah, diacak,
dan diklasifikasikan.
e. Memverifikasi data
Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk
membuktikan benar atau tidaknya jawaban atas pernyataan masalah. Verifikasi
bertujuan agar proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif. Berdasarkan
hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan terdahulu itu
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 10
Naskah Bahasa Inggris
kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak.
f. Menarik kesimpulan
Tahap generalisasi atau menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah
kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua
kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi.
Berdasarkan hasil verifikasi, dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari
generalisasi. Setelah menarik kesimpulan, peserta didik harus memperhatikan
proses generalisasi yang menekankan pentingnya penguasaan materi pelajaran
atas makna dan kaidah atau prinsip-prinsip yang luas yang mendasari
pengalaman seseorang, serta pentingnya proses pengaturan dan generalisasi dari
pengalaman-pengalaman itu.
Contoh matrik pemilihan model yang dapat digunakan sesuai dengan dimensi
pengetahuan dan keterampilan tampak pada tabel 1 berikut;
Tabel 1
Dimensi Pengetahuan Dimensi Keterampilan
Abstrak Konkrit
Faktual Discovery Learning Discovery Learning
Konseptual Discovery Learning Discovery Learning
Discovery Learning Discovery Learning Problem
Prosedural
Problem Based Learning Based Learning
Discovery Learning Project Discovery Learning Project
Metakognitif Based Learning Based Learning
Problem Based Learning Problem Based Learning
Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program
perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil
penilaian autentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses
pembelajaran yang memenuhi Standar Penilaian Pendidikan.
Penilaian autentik dalam pembelajaran bahasa Inggris, dapat dilakukan dengan
menggunakan beragam kegiatan untuk mengecek pemahaman peserta didik bahwa
peserta didik yang belajar bahasa asing memerlukan berbagai cara untuk
mendemonstrasikan pemahaman mereka atas konsep-konsep yang telah mereka pelajari.
Beberapa contoh penilaian autentik pada tindakan peserta didik yang dapat diamati dan
didokumentasikan adalah sebagai berikut.
1. Oral Interviews
Guru bertanya kepada peserta didik tentang jati diri, kegiatan yang dilakukan, bacaan,
dan minat lainnya.
Peserta didik menceritakan ulang gagasan pokok atau informasi rinci pilihan yang
didapat pada waktu membaca atau menyimak.
3. Writing Samples
Peserta didik membuat tulisan naratif, ekspositori, deskriptif, atau bentuk tulisan
lainnya.
4. Projects/Exhibitions
Peserta didik bekerja dengan peserta didik lain dalam satu tim membuat suatu karya
dengan memanfaatkan multimedia, presentasi lisan dan tulis serta pameran.
5. Experiments/Demonstrations
6. Constructed-Response Items
Peserta didik memberikan respon atau jawaban atas pertanyaan terbuka dalam bentuk
tulisan.
7. Teacher Observations
8. Portofolios
Koleksi pekerjaan peserta didik yang terfokus untuk menunjukkan tingkat kemajuan
hasil belajar peserta didik dari waktu ke waktu.
Contoh kegiatan untuk penilaian autentik antara lain peserta didik membaca teks
autentik, menulis autentik tentang topik-topik yang bermakna, dan terlibat dalam tugas-
tugas literasi yang autentik seperti mendiskusikan buku cerita pendek, membuat jurnal,
menulis surat, dan menyunting teks sesuai dengan struktur dan fungsi sosialnya. Materi
maupun tugas penilaian harus dibuat senatural mungkin. Selain itu, penilaian autentik
menghargai kemampuan berpikir dan proses pembelajaran serta hasil akhir dari proses
pembelajaran.
Lima (5) dimensi penilaian autentik dalam pembeljaran bahasa menurut Gulikers,
Bastiaens, & Kirschner (2004).
1. Bentuk penilaian harus relevan dan mempresentasikan pengetahuan dan
keterampilan yang peserta didik harus pelajari.
2. Lingkungan fisik harus mempresentasikan bagaimana keterampilan berbahasa betul-
betul digunakan.
3. Konteks sosial harus mempresentasikan bagaimana keterampilan berbahasa akan
digunakan.
4. Hasil penilaian harus termasuk unjuk kerja yang harus diperlihatkan peserta didik.
5. Kriteria penilaian harus didasarkan pada level unjuk kerja yang ditentukan dalam
kompetensi dasar.
Beberapa alternatif penilaian autentik dalam pembelajaran bahasa Inggris, antara lain;
1. Kinerja
a. Melakukan monolog
b. Bermain peran
c. Simulasi
d. Presentasi
2. Observasi:
No Indikator
Percaya diri
Kerja sama
santun
peduli
Sikap.
3. Portofolio
a. Kumpulan karya peserta didik yang mencerminkan hasil atau capaian belajar
berupa rekaman penggunaan ungkapan dan skrip percakapan.
b. Kumpulan hasil tes dan latihan.
c. Catatan penilaian diri dan penilaian sejawat, berupa komentar atau cara
penilaian lainnya.
Kelas : _______________________________________
Guru : ________________________________________
Kreteria
No. SB B C K
Aspek
4. Penilaian Diri
a. Diary
b. Format khusus
Name:
5. Penilaian Sejawat
a. Format khusus
b. Komentar atau bentuk penilaian lain
BAB III
ANALISIS KOMPETENSI
A. Kompetensi
Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi yang
dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan, komptensi inti dan kompetensi dasar.
Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran
adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis itulah akan diperoleh
penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan.
Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata
pelajaran pada jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama
pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu.
Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji dalam rumusan kompetensi
dasar.
Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA adalah sebagai
berikut.
Tabel 2: Kompetensi Inti kelas X
Kompetensi inti tingkat SMA terdiri atas dua tingkatan, yaitu tingkat kompetensi ke lima
yang mencakup kelas X dan kelas XI, dan tingkat kompetensi ke enam untuk kelas XII.
Rumusan kompetensi yang relevan bagi kelas XI dan XII sesuai Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi adalah sebagai
berikut;
Tabel 3: Kompetensi Inti Kelsa XI dan XII
Kompetensi Deskripsi Kompetensi
Sikap Spiritual 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
Pengetahuan 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
Keterampilan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai
dengan kaidah keilmuan
B. Mengkaji keterkaitan KI dan KD dalam silabus dan buku (buku guru dan buku
siswa)
Mengkaji keterkaitan KI dan KD dalam silabus maupun buku secara umum dapat
digambarkn dengan bagan 1 sebagai berikut;
Penjelasan Bagan 1;
1. Kegiatan diawali dengan analisis keterkaitan antar KI dan KD sebagai berikut;
a. KI-3 dan KI-4 merupakan kompetensi pengetahuan dan keterampilan yang
harus dicapai oleh peserta didik melalui kegiatan pembelajaran (though
curriculum) yang akan memberikan pengalaman belajar secara langsung
(direct teaching) kepada peserta didik.
b. KI-1 dan KI-2 merupakan kompetensi sikap religious dan sikap social yang
harus dicapai peserta didik sebagai dampak pengiring (nurturant effects) yang
merupakan pengalaman belajar tidak langsung (indirect teaching)
c. Keempat kompetensi tersebut harus merupakan hasil pembelajaran secara
utuh atau teerpadu.
2. Aloksi waktu/Alat/Bahan/Media
a. Alokasi waktu diambil jumlah yang sesuai dengan silabus atau buku dengan
mempertimbangkan keluasan dan/atau kedalaman materi pembelajaran.
b. Sumber/Alat/media; jika hasil kajian analisis memiliki perbedaan dengan
yang tercangtum di salabus, maka dilakukn peneyesuain dengn hasil kajian
(sesuai karakteristik materi pemebelajaran)
3. Mengembangkan Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran dikembangkan sesuai dengan tuntutan KD-3. Guru dapat
mengembangkan materi pembelajaran yang sudah tercntum di silabus atau buku
sesuai dengan karakteristik peserta didik. Pengembangan materi pembelajaran
merujuk pada materi pokok dalam silabus atau buku, serta kompetensi dasar
yang termuat dalam kompetensi inti ketiga (pengetahuan).
sampai dapat mengajukan pertanyaan tentang ketiga aspek genre yang diamati
pada saat melakukan kegiatan-kegiatan dalam proses mengamati.
c. Mengumpulkan Data
Kegiatan pengumpulan data dalam konteks bahasa Inggris dilakukan dengan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berlatih mengungkapkan
hal-hal baru yang dipelajari dan mencoba menggunakan kemampuan itu dalam
dunia nyata, didalam/diluar kelas melalui kegiatan simulasi, bermain peran,
presentasi, diskusi dan bermain game.
d. Mengasosiasi
Kegiatan mengasosiasi atau menalar merupakan proses mengembangkan
kemampuan mengelompokkan dan membandingkan beragam ide dan peristiwa
untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan memori. Pengalaman-
pengalaman yang sudah tersimpan di memori otak berrelasi dan berinteraksi
dengan pengalaman sebelumnya yang sudah tersedia. Khusus untuk mata
pelajaran bahasa Inggris pada tahapan ini peserta didik dibimbing untuk
mengelompokkan dan membandingkan teks berdasarkan fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur kebahasaan.
e. Mengomunikasikan
Kegiatan mengomunikasikan bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
menyajikan atau mempresentasikan semua pengetahuan dan keterampilan yang
sudah dikuasai dan yang belum baik secara lisan maupun tulis. Pada kegiatan ini
tidak hanya pengetahuan dan keterampilan mengomunikasikan saja yang
disajikan tetapi juga permasalahan dan kesuksesan yang dialami peserta didik
selama proses pembelajaran. Disamping itu, kegiatan ini menggambarkan
kemampuan peserta didik secara utuh dalam penguasaan sikap, pengetahuan,
dan keterampilan. Sebaiknya proses mengomunikasikan ini disertai dengan
penulisan jurnal belajar. Dengan demikian, kegiatan yang dapat dilakukan untuk
proses mengomunikasikan adalah mempresentasikan kemampuan secara lisan di
depan kelas tanpa media presentasi, membuat laporan secara tertulis,
mempublikasikan hasil di majalah dinding kelas atau sekolah serta
memanfaatkan media komunikasi sosial seperti wechat, line, kakaotalk,
whatsup, facebook, twitter dan e-mail untuk mempublikasikan atau melaporkan
hasil belajar.
Catatan:
Agar lebih jelas bagaimana merancang dan menyusun, serta melaksanakan
penilaian, lihat naskah Model Penilaian di SMA).
Tabel 4: Contoh Hasil Kajian terhadap Silabus dan buku Bahasa Inggris
mengenalkan, Menentukan
mengidentifika pikiran pokok dari
Mengumpulkan data
si, memuji, suatu paragraf
mengritik, Peserta didik secara teks deskriptif
mempromosik kelompok membacakan tulisan.
an, dsb. teks deskriptif lain dari
berbagai sumber
Prosedur dengan pengucapan,
tekanan kata dan
Unsur
intonasi yang tepat
kebahasaan:
Peserta didik
Kata benda
berpasangan
yang terkait
menemukan gagasan
dengan orang,
pokok, informasi rinci
tempat wisata,
dan informasi tertentu
dan bangunan
serta fungsi sosial
bersejarah
dari teks deskripsi
terkenal
yang dibaca/didengar.
Peserta didik
Kata sifat yang
menyunting teks
terkait dengan
deskripsi yang
orang, tempat
diberikan guru dari
wisata, dan
segi struktur dan
bangunan kebahasaan
bersejarah Berkelompok, peserta
terkenal didik
Ejaan dan menggambarkan
tulisan tangan tempat wisata lain
dan cetak yang dalam konteks
jelas dan rapi penyampaian
Ucapan, informasi yang wajar
tekanan kata, terkait dengan tujuan
intonasi, ke- yang hendak dicapai
tika dari model yang
mempresenta- dipelajari
sikan secara
lisan.
Mengasosiasi
Rujukan kata
Dalam kerja
kelompok terbimbing
peserta didik
menganalisis dengan
membandingkan
berbagai teks yang
menggambarkan
orang, tempat wisata,
bangunanan bersejarah
terkenal dengan fokus
padastruktur teks dan
unsur kebahasaan.
Peserta didik
mengelompokkan
teks deskripsi sesuai
dengan fungsi
sosialnya.
Peserta didik
memperoleh balikan
(feedback) dari guru
dan teman tentang
setiap yang dia
sampaikan dalam
kerja kelompok.
mendiskusikan
ungkapan pemaparan
jati diri yang mereka
temukan dari sumber
lain
memperoleh balikan
(feedback) dari
Mengomunikasikan
mendemonstrasi-kan
penggunaan
pemaparan jati diri
secara lisan dan
tertulis
menuliskan
permasalahan dalam
menggu-nakan bahasa
Inggris untuk
memaparkan jati diri
Hasil analisis pada tabel di atas, digunakan untuk mengembangkan RPP. Langkah-langkah pengembangan RPP dapat dilihat dalam naskah Model
Pengembangan RPP.
BAB IV
PENUTUP
36
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
Naskah Bahasa Inggris
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Le.W. dan Kreathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy For Learning, Teaching, And
Assesssing: A Revision of Bloom,s Taxonomy of Educational Objectives. New York.
Longman.
Bruner, J. (1996). The Culture of Education. Cambridge, MA: Harvard University Press.
Calabrese Barton, A. (1998). Reframing “science for all” through the politics of poverty.
Educational Policy, 12, 525-541.
http://www.ase.org.uk/documents/principles-and-big-ideas-of-science-education
Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013 tentang perubahan atas PP No. 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional pendidikan (Lembar Negara RI Tahun 2013 No.71, Tambahan
Lembar Negara)
Permendikbud No.54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
Permendikbud No.64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
Permendikbud No.65 Tahun 2013 tentang Standar proses Pendidkan Dasar dan Menengah.
Permendikbud No.66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah.
Permendikbud No.69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
UU No 20 tahun 2003 tentang Sisten Pendidikan Nasional (lembar Negara RI tahun 2003 No. 78,
Tambahan lembar Negara RI No. 4301),
Young, Jolee. And Elaine Chapman (2010). Generic Competency Frameworks: a Brief Historical
Overview. Education Research and Perspectives, Vol.37. No.1. The University of
Western Australia.
37
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
Naskah Bahasa Inggris
(RPP)
Kelas/semester : X/Ganjil
Materi pokok : Teks deskriptif lisan dan tulis sederhana, tentang tempat wisata
Alokasi waktu : 3 X 2 JP
38
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
Naskah Bahasa Inggris
1.1. Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar
komunikasi internasional yang diwujudkan dalam semangat belajar
2.1. Menunjukkkan perilaku tanggung jawab, peduli, kerjasama, dan cinta damai, dalam
melaksanakan komunikasi fungsional
2.2. Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada teks deskriptif
sederhana tentang orang, tempat wisata, dan bangunan bersejarah terkenal, sesuai dengan
konteks penggunaannya.
3.7. Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada teks deskriptif
sederhana tentang orang, tempat wisata, dan bangunan bersejarah terkenal, sesuai dengan
konteks penggunaannya.
3.7.1. Mengidentifikasi gambaran umum, informasi tertentu dan rinci dari teks
deskriptif tentang tempat wisata dengan penuh percaya diri dan bertanggung
jawab.
3.7.2. Membedakan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada teks
deskriptif sederhana tentang tempat wisata.
4.8. Menangkap makna dalam teks deskriptif lisan dan tulis sederhana.
4.8.1. Menemukan gagasan pokok, informasi rinci dan informasi tertentu dari teks
deskriptif tentang tempat wisata dengan penuh percaya diri dan bertanggung
jawab.
4.8.2. Mendeteksi fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan dari teks deskriptif.
4.9. Menyunting teks deskriptif lisan dan tulis, sederhana, tentang orang, tempat wisata, dan
bangunan bersejarah terkenal, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
4.9.1. Menyunting teks deskriptif lisan sederhana tentang tempat wisata dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan
sesuai konteks.
39
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
Naskah Bahasa Inggris
4.9.2. Menyunting teks deskriptif tulis sederhana tentang tempat wisata dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan
sesuai konteks.
4.10. Menyusun teks deskriptif lisan dan tulis sederhana tentang orang, tempat wisata, dan
bangunan bersejarah terkenal, dengan memperhatikan tujuan, struktur teks, dan unsur
kebahasaan, secara benar dan sesuai dengan konteks.
4.10.1. Menyusun teks deskriptif lisan dan tulis sederhana tentang tempat wisata
dengan memperhatikan tujuan, struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara
benar dan sesuai dengan konteks.
A. Tujuan pembelajaran :
Pertemuan 1
Peserta didik terampil menganalisis dan menangkap makna teks deskripsi lisan dan tulis
sederhana tentang tempat wisata untuk melaksanakan komunikasi transaksional dan fungsional
menggunakan ungkapan dengan struktur teks yang runtut, unsur kebahasaan yang benar dan
sesuai konteks, dengan percaya diri, bertanggung jawab, peduli, kerjasama, dan cinta damai.
Pertemuan 2
Peserta didik terampil menangkap makna dan menyunting teks deskripsi lisan dan tulis
sederhana tentang tempat wisata untuk melaksanakan komunikasi transaksional dan fungsional
menggunakan ungkapan dengan struktur teks yang runtut, unsur kebahasaan yang benar dan
sesuai konteks, dengan percaya diri, bertanggung jawab, peduli, kerjasama, dan cinta damai.
Pertemuan 3
Peserta didik terampil menyunting dan menyusun teks deskripsi lisan dan tulis sederhana
tentang tempat wisata untuk melaksanakan komunikasi transaksional dan fungsional
menggunakan ungkapan dengan struktur teks yang runtut, unsur kebahasaan yang benar dan
sesuai konteks, dengan percaya diri, bertanggung jawab, peduli, kerjasama, dan cinta damai.
B. Materi pembelajaran,
Teks desriptif lisan dan tulis sederhana
40
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
Naskah Bahasa Inggris
1. Fungsi sosial
2. Struktur teks
3. Unsur kebahasaan
C. Metode Pembelajaran:
TBL (Task Based Learning), Diskusi, Tanya-jawab, dan Presentasi
E. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
a. Kegiatan Pendahuluan (10’)
41
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
Naskah Bahasa Inggris
b. Memotivasi peserta didik secara kontekstual sesuai dengan manfaat pembelajaran teks
deskripsi tentang tempat wisata dalam kehidupan sehari-hari, seperti brosur promosi
wisata sehingga dapat memilih tempat libur yang diinginkan;
d. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan
menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
a. Mengamati (20’)
1) Peserta didik dalam kelompok 4 orang membaca 3 deskripsi tempat wisata yang
dibagikan guru. Kemudian secara bergantian anggota kelompok membacakan
deskripsi tempat wisata yang dibagikan tersebut. Setelah itu peserta didik
menonton iklan tempat wisata yang ditayangkan guru. (Peserta didik melakukan
proses ini berdasarkan panduan yang disiapkan guru berupa lembar kerja)
3) Peserta didik belajar menemukan gagasan pokok, informasi rinci dan informasi
tertentu dari brosur yang dibaca melalui beberapa pertanyaan arahan.
b. Menanya (15’)
1) Dengan bimbingan dan arahan guru, peserta didik mempertanyakan antara lain
perbedaan antar berbagai teks deskripsi yang ada dalam bahasa Inggris terutama
tentang fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan.
c. Mengeksplorasi (40’)
1) Peserta didik melaporkan hasil diskusi kelompok pada tahap mengamati dan
ditanggapi oleh kelompok lain
42
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
Naskah Bahasa Inggris
2) Peserta didik dalam kelompok membacakan teks deskriptif berupa sebuah brosur
tempat wisata yang sudah dibawa dengan pengucapan, tekanan kata dan intonasi
yang tepat
3) Peserta didik secara berpasangan menemukan gagasan pokok, informasi rinci dan
informasi tertentu serta fungsi sosial dari teks deskripsi yang dibaca/didengar.
4) Kembali berkelompok peserta didik berlatih menyunting teks tempat wisata yang
diberikan dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaannya.
d. Penutup (5’)
Pertemuan 2
a. Kegiatan Pendahuluan (10’)
1) Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran seperti berdoa, mengecek
kahadiran peserta didik, menyiapkan buku pelajaran;
2) Memotivasi peserta didik secara kontekstual sesuai dengan manfaat pembelajaran teks
deskripsi tentang tempat wisata dalam kehidupan sehari-hari, seperti sebagai membaca
brosur wisata, membanggakan tempat wisata favorit;
43
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
Naskah Bahasa Inggris
a) Peserta didik secara berkelompok membacakan teks deskriptif dari berbagai sumber
dengan pengucapan, tekanan kata dan intonasi yang tepat
b) Peserta didik berpasangan membaca teks deskriptif lain untuk menemukan gagasan
pokok, informasi rinci dan informasi tertentu serta fungsi sosial dari teks deskripsi
yang dibaca.
c) Berkelompok 4 orang, peserta didik menyunting beberapa teks deskripsi lisan dan
tulis tentang tempat wisata yang diberikan guru dari segi struktur dan unsur
kebahasaan
d) Masih dalam kelompok yang sama peserta didik menyusun sebuah teks deskripsi
sederhana tentang tempat wisata favorit kelompok
2) Mengasosiasi (30’)
a) Peserta didik membedakan teks deskripsi yang sudah disunting dan disusun sesuai
dengan fungsi sosialnya.
b) Peserta didik memperoleh balikan (feedback) dari guru dan teman tentang setiap
yang dia sampaikan dalam kerja kelompok.
c. Penutup (5’)
1) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
You did a great job today, I’m very happy with your activity. Thank you very much for
your participation. By the way, how do you feel to be in my class? Please write your
feeling, your problem and your success during my class in your journal,
2) Peserta didik menulis permasalahan dalam jurnal belajar ketika mendeskripsikan tempat
wisata dalam menggunakan bahasa Inggris untuk mendeskripsikan tempat wisata.
3) melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas individu untuk
menyunting sebuah teks deskripsi tempat wisata yang dibaca melalui website dan
44
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
Naskah Bahasa Inggris
menyampaikan hasil suntingannya ke guru lewat media sosial, email, facebook, LINE,
Kakao Talk, WhatsApp, atau WeChat.
Pertemuan 3
a. Kegiatan Pendahuluan (7’)
2) Memotivasi peserta didik secara kontekstual sesuai dengan manfaat pembelajaran teks
deskripsi tentang tempat wisata dalam kehidupan sehari-hari, seperti sebagai pemandu
wisata mempromosikan wisata sehingga orang tertarik dan puas dengan layanannya;
1) Mengomunikasikan (18’)
c. Penutup (5’)
1) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
For all of you, thank you very much for your participation. Good job, I like your
performance today. Almost all of active. I hope next time all of you have to be active in
the class. Okay? Now as usual, please write your feeling, your problem and your success
during my class in your journal,
45
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
Naskah Bahasa Inggris
Aspek
SIKAP/
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
PERILAKU
Kegiatan
Fungsi sosial, ungkapan, Menemukan informasi
MENGAMAT Jujur dan unsur kebahasaan dengan menjawab pertanyaan
I Disiplin dari teks deskrptif seperti
(Peserta didik Tanggung- a. What tourist sport has been
membaca/ jawab described?
mendengarkan b.Where is it Located?
beberapa teks) c. How does it look like?
d.What does the writer use to
start the text?
e. Why do you think the
writer wrote the text
f. Which tourist sport do you
like? What makes you like
it?
g. What makes each text
46
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
Naskah Bahasa Inggris
Aspek
SIKAP/
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
PERILAKU
Kegiatan
different or the same?
Peduli Fungsi sosial, ungkapan, Keterampilan bertanya
MENANYA Tanggungja dan unsur kebahasaan berbagai informasi tentang
wab dari teks deskrptif fungsi sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan serta
isi teks deskripsi tentang
tempat wisata
(penggunaan bahasa yang
tepat, efektif, dan efisien)
Tanggung- Fungsi sosial, ungkapan, Melakukan monolog
MENGUM- jawab dan unsur kebahasaan Menyunting
PULKAN Peduli dari teks deskrptif Menulis teks deskripsi
DATA Kerja sama tentang tempat wisata
47
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
Naskah Bahasa Inggris
D C B A
KRITERIA
(1) (2) (3) (4)
Tidak Jelas Kegiatan jelas namun Beberapa Kegiatan Semua kegiatan Jelas
Mengamati
Pelaksanaannya tidak rinci Jelas dan Rinci dan Rinci
Kalimat jelas namun Kalimat dengan
Kalimat jelas dengan
ada beberapa unsur struktur sesuai dan
Kalimat kurang struktur dan unsur
Menanya bahasa yang belum unsur bahasa yang
bisa dipahami bahasa yang yang
tepat tepat serta
sederhana
pengucapan lancer
Membaca script, Sesekali melihat teks, Lancar dan kosa kata Lancar mencapai
Melakukan kosa kata kosa kata terbatas tapi dan kalimat fungsi sosial, struktur
Monolog terbatas, dan lancar berkembang, serta lengkap dan unsur
tidak lancar ada transisi kebahasaan sesuai
Fungsi sosial tercapai, Fungsi sosial
Penggunaan Fungsi sosial
struktur tepat dan tercapai, struktur dan
Menyunting kata, kalimat, tercapai, struktur dan
unsur kebahasaan unsur kebahasaan
Menulis teks dan struktur unsur kebahasaan
kurang tepat tepat serta ada
tidak sesuai tepat
modifikasi
Membacakan Membacakan hasil Menggunakan
Menggunakan
hasil tanpa menggunakan multimedia tanpa
Presentasi multimedia tanpa
media dan tidak multimedia membaca namun
membaca dan lancar
lengkap kurang lancar
2. Penugasan/ulangan harian
Tugas:
1) Read the following text carefully, then answer the questions that follow!
The Great Wall, one of the greatest wonders of the world, was listed as a World Heritage by
UNESCO in 1987. Just like a gigantic dragon, the Great Wall winds up and down across deserts,
grasslands, mountains and plateaus, stretching approximately 8,851.8 kilometers (5,500 miles)
48
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
Naskah Bahasa Inggris
from east to west of China. With a history of more than 2000 years, some of the sections are now
in ruins or have disappeared. However, it is still one of the most appealing attractions all around
the world owing to its architectural grandeur and historical significance.
Great Wall of China is the longest structure ever built. It was erected entirely by hand. The main
part of the wall is about 3,460 kilometres long. One of the highest sections of the Great Wall, on
Mount Badaling, near Beijing, rises to about 11 metres high. This section is about 7.5 metres
wide at its base and nearly 6 metres at the top. Watchtowers stand about 90 to 180 metres apart
along the wall.
Pulau Merah is one of awesome 'hidden' Venice is a magical place to explore and
gems that Indonesia has. It is still virgin with experience: unique environment to enjoy
many trees. It has a vast white sandy beach the day with an atmosphere so romantic in
stretching for miles, featuring the island in the evening.
the middle of the bay. Not only sandy beach, In the evenings, in that mysterious silence
there are also great scenery with many that is only possible in Venice, the city
amazing tremendous rocks and sunset. becomes even more extraordinary and
Moreover, the constant and huge waves dreamlike, leaving us time to abandon
invite surfers to have an enjoyable surfing ourselves to romance, poetry, and
and experience the mystical feeling of surfing melancholy
next to this gigantic "red island" rock in the Venice need to be visited day and night to
middle of the waves though it is a very get the real unforgettable feelings: find
forgiving beach break. your Venice Hotels, search for them on the
It takes 3 hours driving from Banyuwangi to Venice Italy map and make your
reach this place or about 1 hour from reservation before you leave.
Purwoharjo.
………., ……………..
Mengetahui:
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
------------------------------------------- --------------------------------------------------
49
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah