PENDAHULUAN
Tujuan umum dari penyusunan profil Puskesmas Susut I ini adalah : untuk
menyediakan data/informasi sesuai dengan kebutuhan dalam rangka meningkatkan
kemampuan manajemen kesehatan secara berhasil guna bedaya guna. Sedangkan
tujuan khusus dari penyusunan profil ini adalah:
1. Diperolehnya data/informasi umum
2. Diperolehnya data/informasi derajat kesehatan
3. Diperolehnya data/informasi upaya kesehatan
4. Diperolehnya data/informasi sumber daya kesehatan puskesmas
1.3 Sistematika
Profil Kesehatan Puskesmas terdiri atas 6 (enam) bab, yaitu:
Bab I – Pendahuluan. Bab ini berisikan tentang latar belakang, maksud dan tujuan
penyusunan profil puskesmas dan sistematika dari penyajian.
Bab II – Gambaran Umum. Bab ini menyajikan tentang gambaran umum wilayah
kerja Puskesmas Susut I. Selain uraian tentang letak geografis, administratif dan
1
informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas faktor- faktor lainnya misal
kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan lingkungan.
Bab III – Derajat Kesehatan. Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka
kematian, angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat.
Bab IV – Upaya Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar,
pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular,
pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat,
pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi
bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga
mengakomodir indikator kinerja standar pelayanan minimal (SPM).
Bab V – Sumber Daya Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan,
tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.
Bab VI - Kesimpulan. Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu
disimak dan ditelaah lebih lanjut dari profil puskesmas ditahu yang bersangkutan.
Selain keberhasilan – keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga mengemukakan
hal – hal yang dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan
kesehatan.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1 Geografi
Puskesmas Susut mewilayahi 5 Desa, 32 Dusun. Desa yang menjadi wilayah kerja
terdiri dari:
a. Desa Tiga, Luas wilayah 19,00 km2 Penduduk 6.966 jiwa.
Terdiri dari 9 Dusun.
1. Dusun Pukuh, Penduduk 467 jiwa
2. Dusun Malet Kuta Mesir, Penduduk 381 jiwa
3. Dusun Malet Tengah, Penduduk 1.301 Jiwa
4. Dusun Linjong, Penduduk 735 jiwa
5. Dusun Kayuambua, Penduduk 1.228 jiwa
6. Dusun Temaga, Penduduk 204 jiwa
7. Dusun Tiga Kangin, Penduduk 1.482 jiwa
8. Dusun Buungan, Penduduk 903 jiwa
9. Dusun Penglumbaran Kangin, Penduduk 265 jiwa
3
6. Dusun Juwuk Bali, Penduduk 330 jiwa
7. Dusun Pukuh, Penduduk 564 jiwa
8. Dusun Penatahan, Penduduk 1.054 jiwa
9. Dusun Penglumbaran, Penduduk 296 jiwa
2.1.3 Iklim
Wilayah kerja sebagian besar daerahnya merupakan dataran tinggi, hal ini
berpengaruh terhadap keadaan iklim di wilayah ini. Keadaan iklim dan perputaran
atau pertemuan arus udara yang disebabkan karena adanya pegunungan di daerah ini
yang menyebabkan rata-rata curah hujan di wilayah kerja puskesmas ini pada Tahun
4
2013 sebesar 1500 – 2000 mm/tahun. Hal ini terjadi pada bulan-bulan Oktober
sampai dengan April.
2.2 Kependudukan
Jumlah penduduk wilayah kerja puskesmas Susut I pada Tahun 2013 sebesar 24.783
jiwa bersumber dari Data Demografi Desa Tahun 2013. Jumlah Rumah Tangga pada
tahun 2013 sebesar 6.807 Kepala Keluarga, dengan rata – rata 3.6 jiwa/rumah tangga.
Tabel : 1.1
Luas Wilayah, Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Rasio Jenis Kelamin,
Kepadatan Penduduk dan Rata-Rata Jiwa dalam Rumah Tangga Perdesa Tahun 2013
Luas Kepadatan
Jumlah Penduduk Sex Rata-rata
Desa Wilayah Penduduk/
KK Ratio Jiwa/RT
(km2) km2
Laki Perempuan Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9
b. Persebaran Penduduk
5
Persebaran penduduk di wilayah kerja Puskesmas Susut I tidak merata
terbesar terdapat di Desa Tiga (28%), Desa Penglumbaran (16%), Desa
Susut (24%), Desa Selat ( 15%), Desa Demulih ( 17%) sedangkan wilayah
dengan jumlah penduduk paling kecil di Desa Selat (15%).
c. Kepadatan Penduduk.
Kepadatan penduduk diwilayah kerja Puskesmas Susut I yaitu 7 jiwa/km 2.
Kepadatan penduduk per desa untuk Tahun 2013 terpadat adalah Desa Selat
yaitu 12.22 jiwa/km2 dan terendah Desa Tiga yaitu 3.67 jiwa/km2
d. Sex Ratio
Perbandingan penduduk laki-laki dengan perempuan (sex ratio) di wilayah
kerja Puskesmas Susut I Tahun 2013 adalah 103% sex ratio masing-masing
Desa sudah ada yang mencapai di atas 100% yaitu Desa Tiga, Desa
Penglumbaran, Desa Susut, dan Desa Selat
e. Struktur Penduduk Menurut Umur
Distribusi penduduk pada Tahun 2013 menurut kelompok umur bersumber
dari kantor Desa masing-masing wilayah menunjukkan: dari perhitungan
proporsi menunjukkan bahwa penduduk di wilayah Kerja Puskesmas Susut I
yang berusia (0-4 tahun) laki-laki sebesar 951, perempuan sebesar 919 jiwa
(7%), berusia (5-14 tahun) laki-laki sebesar 2227 jiwa, perempuan sebesar
2341 jiwa ( 18 %), berusia (15-44 tahun ) laki-laki sebesar 5357 jiwa,
perempuan sebesar 5009 jiwa (42 %), berusia (45-64 tahun) laki-laki sebesar
2595 jiwa, perempuan sebesar 2263 jiwa (20 %), dan berusia (65 > tahun)
laki-laki sebesar 1565 jiwa, perempuan sebesar 1555 jiwa (13 %).
Tabel: 1.2
6
Jumlah Penduduk Menurut kelompok Umur Perdesa Tahun 2013 di Wiayah Kerja
Puskesmas Susut I
BAB III
DERAJAT KESEHATAN
7
Kebijakan pembangunan kesehatan sekarang ini adalah Paradigma Sehat yaitu
paradigma pembangunan kesehatan yang lebih mengutamakan uapaya-upaya
promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif,sehingga
nantinya diharapkan derajat kesehatan masyarakat meningkat. Derajat kesehatan
penduduk dapat dilihat dari 3 (tiga) indikator yaitu:
Tabel : 2.1
Jumlah Kematian Bayi dan Balita menurut jenis kelamin Perdesa di Wilayah kerja
Puskesmas Susut 1
8
JUMLAH KEMATIAN
LAKI-LAKI PEREMPUAN
No DESA ANAK BA ANAK JMLH
BAYI BALITA BALITA
BALITA YI BALITA
1 TIGA 2 0 2 0 0 0 2
2 PENGLUMBARAN 3 0 3 0 0 0 3
3 SUSUT 0 0 0 0 0 0 0
4 SELAT 0 0 0 1 0 1 1
5 DEMULIH 0 0 0 0 0 0 0
TAHUN 2013 5 0 5 1 0 1 6
TAHUN 2012 3 0 3 3 1 4 7
Tabel: 2.2
Jumlah Bayi Berat Badan Lahir Rendah menurut Jenis Kelamin per Desa di
Wilayah Kerja Puskesmas Susut 1
9
1 TIGA 5 45 102 57 45 0 1 1
2 PENGLUMBARAN 17 24 41 17 24 1 1 2
3 SUSUT 35 35 70 35 35 0 0 0
4 SELAT 31 23 54 31 23 1 2 3
5 DEMULIH 23 30 53 23 30 0 0 0
TAHUN 2013 163 157 320 163 157 2 4 6
TAHUN 2012 185 174 359 185 174 9 9 18
Tabel: 2.3
Jumlah Status Gizi Balita Menurut Jenis Kelamin per Desa di Wilayah Kerja
Puskesmas Susut 1
BALITA
GIZI GIZI
NO DESA GIZI LEBIH GIZI BAIK
KURANG KURANG
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 TIGA 0 0 0 188 197 385 0 0 0 5 1 6
2 PENGLUMBARAN 0 0 0 87 79 166 0 1 1 2 1 3
3 SUSUT 0 0 0 109 96 205 0 3 3 1 0 1
4 SELAT 0 0 0 67 91 158 0 0 0 0 0 0
5 DEMULIH 0 1 1 102 85 187 1 0 0 0 1 1
2013 0 1 1 553 548 1101 1 4 5 8 2 11
2012 0 0 0 683 641 1324 11 15 26 3 5 8
(Sumber : Program Gizi Puskesmas Susut 1)
BAB IV
UPAYA KESEHATAN
10
kebijakan pembangunan dalam segala bidang. Reformasi bidang kesehatan dimulai
dengan dicanangkannya
a. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil
Untuk mengetahui perkembangan janin dalam kandungan seorang ibu perlu
melakukan pemeriksaan terhadap kehamilannya setiap triwulan dan paling
sedikit dilakukan empat kali. Pada Tahun 2013 di Puskesmas Susut I
Cakupan Ibu Hamil K1 mencapai 340 orang atau (76.1 %), K4 mencapai
282 orang atau (63.1 %). Pencapaian desa tertinggi di Desa Selat (93.8 %),
terendah di Desa Penglumbaran (62.0 %).
b. Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Nakes
Tingkat kematian bayi sangat didukung pula oleh tenaga yang menolong
persalinan. Pada tahun 2013 di Puskesmas Susut I Cakupan pertolongan
persalinan oleh nakes mencapai 234 atau (54.9 %). Pencapaian tertinggi di
Desa Selat ( 54.9 %). Terendah di Desa Tiga (17.9%).
c. Pelayanan Ibu Nipas
Perawatan setelah melahirkan sangatlah penting untuk diperhatikan untuk
kesehatan serorang ibu. Pelayanan ibu nipas di puskesmas susut I pada
tahun 2013 mencapai 313 orang atau (73.5 %). Pencapaian tertinggi di
Desa Selat (93.1 % ). Terendah di Desa Penglumbaran (60.3%).
d. Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3
Pemberian vitamin Zat besi (Fe3) di Puskesmas Susut I pada tahun 2013
mencapai 228 orang atau sekitar (51.01 % ) dari 447 jumlah ibu hamil.
11
h. Peserta KB Baru Dan Peserta KB Aktif
Berdasarkan sumber yang dilaporkan oleh petugas KB Puskesmas Susut I
pada tahun 2013 pencapaian peserta KB baru Di Puskesmas Susut I sebesar
136 orang Atau (100 %). Kemudian Peserta KB Aktif sebanyak 4.048
orang atau (100 %).
i. Kunjungan Neonatus 1 (KN1) Dan Neonatus 3 (KN Lengkap)
Cakupan kunjungan neonatus 1 (KN1) Di Puskesmas Susut I sebanyak 314
atau (98.1 %), kemudian untuk kunjungan Neonatus 3 (KN Lengkap)
sebanyak 326 orang atau sekitar (101.9 %) dari jumlah 320 kelahiran
hidup.Untuk kunjungan bayi (minimal 4 Kali) sebanyak 552 (128.6 %)
j. Cakupan Imunisasi BCG, Polio, DPT, HB dan Campak
Cakupan imunisasi BCG pada tahun 2013 Di Puskesmas Susut I sebesar
322 orang atau sebesar 79 %, kemudian untuk polio3 sebesar 356 orang
atau sebesar 87.68 %, untuk DPT1+HB1 sebesar 85.2 %, untuk
DPT3+HB3 sebesar 84.2 %, untuk campak sebesar 83.0 %.
k. Pemberian ASI Eksklusif
Pemberian Asi Eksklusif memegang peranan penting dalam pertumbuhan
bayi,dan kekebalan daya tahan tubuh bayi.Untuk tahun 2013 jumlah bayi
yang mendapatkan Asi Eksklusif sebanyak 183 (45.1 %).
l. Balita Ditimbang
Jumlah balita di timbang Di Puskesmas Susut I pada tahun 2013 mencapai
1.118 atau (72.0 %), balita dengan berat badan naik sebesar 758 (67.8 %),
kemudian dibawah garis merah (BGM) sebanyak 19 (1.7 %).
12
Rasio pencabutan/tumpatan gigi tetap di poliklinik gigi Puskesmas Susut I
sebanyak 1.4 dari 49 tindakan pencabutan gigi tetap dan 68 tindakan
tumpatan gigi tetap.
q. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak SD dan Setingkat
Jumlah SD dan setingkat yang mendapatkan pelayanan gigi pada tahun
2013 di Puskesmas Susut I sebanyak 16 SD atau (100 %), Kemudian Murid
SD yang diperiksa adalah sebanyak 338 orang (15.7 %), yang perlu
perawatan 227 orang.
13
a. Rumah Sehat
Dari laporan program yang tergolong tatanan rumah tangga sehat pada
Tahun 2013 mencapai 1.774 unit atau (64.5 %) dari 3.707 unit rumah yang
ada.
b. Keluarga Yang Memiliki Jamban Sehat dan Pengelolaan Limbah Sehat
Untuk Keluarga yang memiliki jamban sehat di wilayah kerja puskesmas
susut I pada tahun 2013 sebesar 86.8 % dari 127.4 % keluarga yang
memiliki. Kemudian untuk pengelolaan limbah sehat sebesar 49 % dari
56.5 % keluarga yang memiliki.
c. TUPM Sehat
Persentase tempat umum dan pengelolaan makanan sehat pada tahun
2013 di Puskesmas Susut I mencapai 73.81 % dari 84 TUMP yang ada.
(Data Tabel : 28-68 Terlampir)
BAB V
SUMBER DAYA KESEHATAN
Upaya kesehatan dapat berdaya guna dan berhasil guna bila pemenuhan sumber daya
tenaga, pembiayaan dan sarana kesehatan dapat memadai dan seimbang dengan
kebutuhan. Sumber daya kesehatan dapat diukur dengan beberapa indikator
kecukupan sebagai berikut
14
posyandu. Klasifikasi posyandu yang dimiliki Pratama 0 %, Madya 0 %, Purnama
100 %, dan Posyandu Mandiri 0 %.
BAB VI
KESIMPULAN
6.1 Kesimpulan
Dari data-data Profil Kesehatan Tahun 2013 di Puskesmas Susut I ada beberapa
kesimpulan :
a. AKB pada tahun 2013 di Puskesmas Susut I mencapai 18,75 per 1000 KH
meningkat dibandingkan tahun 2012 yaitu sebesar 16,7 per 1000 KH
b. AKABA berdasarkan laporan Program KIA Puskesmas Susut I tahun 2013
mencapai 3,125 per 1000 KH menurun dari tahun sebelumnya yaitu 19,5
per 1000 KH
c. AKI di Puskesmas Susut I pada tahun 2013 sebesar 0 per 100.000 KH
d. Balita Gizi Buruk di wilayah Puskesmas Susut I pada tahun 2013 mencapai
0.98 % dari 1.118 balita yang ditimbang.
15
6.2 Saran
Langkah – langkah yang perlu diambil :
a. Perlu peningkatan akses pelayanan keseluruh lapisan masyarakat terutama
masyarakat miskin.
b. Peningkatan sarana dan prasarana dan disesuaikan dengan kebutuhan dan
kemajuan yang ada
c. Peningkatan profesional SDM dalam meningkatkan pelayanan.
d. Memanfaatkan secara optimal anggaran pembangunan kesehatan yang
bersumber dari Daerah, Pusat.
e. Mempercepat pertumbuhan program Jaminan Pelayanan Kesehatan
Masyarakat (JPKM)
f. Pengembangan program Promosi Kesehatan agar masyarakat lebih mandiri
dalam bidang kesehatan
16