Powerpoint Templates
Templates
Page 2
Ketua Bidang Lit Bang – Mutu – Man Risiko KARS th
2014-2018
Ketua Komite Etik-Disiplin KARS th 2014-2017,
2017-2020
Koordinator Konsilor KARS sejak 2016
Komite Nasional Keselamatan Pasien RS – Kem Kes
th 2012-2015, 2016
Ketua KKPRS PERSI IKPRS-Institut Keselamatan
Pasien RS th 2005-2012, 2012-2015, 2015-2018
Advisory Council Asia Pacific, Joint Commission
International, sejak 2009
Kelompok Staf Medis Penyakit Dalam – Ginjal
Hipertensi RS Mediros, Jakarta, sejak 1996
Powerpoint Templates
Templates
Page 3
Surveyor Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) sejak 1996
Konsilor KARS sejak 2012.
Ketua Komite Etik & Disiplin KARS th 2014 - 2017
PJ SubPokja Model Akreditasi Baru, Pokja Penyempurnaan
Akreditasi RS, DitJen Bina Yan Med, DepKes, 2010-2011
Direktur Ketua RS PGI Cikini Jakarta 1983-1993
Dekan Fak Kedokteran UKI 1988-1991
Sekretaris Jenderal PERSI Pusat 1988–1990, 1990–1993, 1993–
1996
Kepala Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK-UKI, Jakarta, 1992 –
1995
Kepala Renal Unit (Unit Ginjal) RS.PGI Cikini, 1973 – 1981
Powerpoint Templates
Templates
Page 4
• Asuhan Pasien, Beberapa Aspek Filosofi dan Dimensi
Budaya Q-S
• Person Centered Care
• WHO Conceptual Framework on PCC 2016-2026
• Standar Akreditasi yang mendasari PCC
• Kendala & Kiat
Berbagai aspek penting asuhan pasien dalam standar akreditasi
rumah sakit versi 2012 adalah a.l.
• dilakukan oleh banyak profesi & sebagai tim,
• terintegrasi, diperlukan kolaborasi interprofesional,
• aspek care dan cure
• keperawatan adalah profesi “24/7” dgn penekanan pd care,
• profesi medis dgn penekanan pd cure
• perlu kolaborasi interdisiplin
• keseragaman pelayanan
• identifikasi kebutuhan pelayanan pasien,
• keterlibatan dan pemberdayaan pasien yang didukung oleh
sistem pendukungnya,
• kemandirian pasien, kualitas hidup,
• keseragaman pelayanan
• termasuk reimbursemen yang sesuai dan memadai
Konsep yg mendasari standar asuhan pasien yg memenuhi
standar akreditasi RS adalah Person Centred Care dengan
Asuhan Pasien Terintegrasi
PENDAHULUAN ..
Pelayanan Berfokus pd Pasien /Patient Centered Care berada
dalam kumpulan standar akreditasi RS, suatu paradigma yg
menuntun ke asuhan pasien yg bermutu dan aman, dasar utama
adalah Standar HPK.
Istilah Patient Centered Care sudah mulai tdk mencukupi lagi,
krn sesungguhnya pasien merupakan seorg individu / person yg
selain sakit juga memiliki hal-hal lain spt kebiasaan,
preferensi/pilihan, situasi keluarga, sosio-spiritual-kultural,
keadaan wellness, yg harus dimasukkan dlm keputusan klinis.
Pasien umumnya ingin independen juga pasca ranap. Sebab itu
pelayanan diberikan tidak sekedar kpd Pasien, melainkan harus
lebih yaitu kpd Person. Pemberi pelayanan perlu memahami
pasien sbg person : Knowing the patient as an individual.
Karenanya lebih tepat memakai istilah “Pelayanan Berfokus
pada Person” (Person Centred Care) sejalan dgn strategi WHO
People Centred and Integrated Health Services (PCIHS), 2015
Patient Centred Care sekrg berevolusi menjadi Person Centred
Care – PCC. PCC sudah merupakan trend global dalam Asuhan
Pasien
PENDAHULUAN ..
Psikologi Nurisionis
Klinis Dietisien
Std Yan
Sistem Pelayanan Regulasi :
PCC
• Kebijakan
Fokus Pasien Klinis • Pedoman,
APK, HPK, Asuhan Pasien / Patient Care • Panduan
AP, PP, • SPO
PAB, MPO • Program
PPK Indikator :
Sistem • Ind. Area
Standar Manajemen Klinis
Manajemen • Ind Klinis
PMKP, PPI, • Ind SKP
TKP, MFK, • Ind Upaya
KPS, MKI Manajemen
Sasaran KP
Sasaran Dokumen
MDG’s Implementasi
Pelayanan
Manajemen
Fokus Person
Risiko RS
(Person Centred
Risiko Klinis
Care)
“Safety is a
fundamental principle
Etik
of patient care and a
critical component of
• Mutu Quality Management.”
4 Fondasi Kebutuhan
• Patient
PPA Asuhan pasien Pasien
Safety (World Alliance for Patient
• Asuhan Medis
Safety, Forward Programme,
• Asuhan Keperawatan
EBM WHO, 2004)
• Asuhan Gizi
• Asuhan Obat VBM • Evidence Based Medicine
• Value Based Medicine
Dokumen Dokumen
Regulasi di RS Implementasi di RS
Kebijakan – Pedoman – Rekam Medis – Form –
Panduan – SPO – Program Dok bukti lainnya
Penyusunan Pencacatan
o Cermati Gamb Umum Bab o Check list proses konsisten
o Cermati pernyataan Standar o Pencatatan akurat, nama, ttd
o Cermati Maksud & Tujuan Std o Pencatatan terbaca
o Cermati Elemen Penilaian o Wadah Integrasi-komunikasi
o Pahami Filosofi/Konteks Perubahan o Perlindungan hukum
Budaya Q-S
3 2
(People) 3
(System)
1
1
(Structure)
ASUHAN PASIEN
RISIKO SAFETY
MUTU
(Nico Lumenta, 2015)
ASUHAN PASIEN Dimensi Budaya
Good Patient Care
Patient Centered Care
Quality dan Safety
dalam Standar Akreditasi RS
Asuhan Pasien Terintegrasi
PPA sebagai Tim, Kolaborasi
Interprofesional + Kompetensinya
Berpartner dgn Pasien SAFETY
DPJP sebagai Clinical Leader • Just Culture
MDR - Multidisciplinary Round • Reporting Culture
BPIS • Learning Culture
• Informed Culture
RISIKO • Flexible Culture
RS institusi yg kompleks dan • Generative Culture (MaPSaF)
high risk : asuhan multi PPA, • 7 Standar KP, 6 SKP, 7 Langkah
multi budaya, multi regulasi, KPRS, 13 Program WHO-PS
legal, finance, SD
Risk Register MUTU
Matrix Grading Good Corp Governance
FMEA Leadership
Situational Awareness Good Clinical Governance
RCA Standarisasi Input-Proses-Output-
Outcome
Pengukuran Mutu
PDCA (Nico Lumenta, 2015)
ASUHAN PASIEN
Good Patient Care
Patient Centered Care
Asuhan Pasien Terintegrasi
PPA sebagai Tim, Kolaborasi Interprofesional +
Kompetensinya
Berpartner dgn Pasien
DPJP sebagai Clinical Leader
MDR - Multidisciplinary Round
BPIS
SAFETY
Just Culture
Reporting Culture
Learning Culture
Informed Culture
Flexible Culture
Generative Culture (MaPSaF)
7 Standar KP
6 SKP
7 Langkah KPRS
13 Program WHO-PS
RISIKO
RS institusi yg kompleks dan high risk : asuhan multi
PPA, multi budaya, multi regulasi, legal, finance, SD
Risk Register
Matrix Grading
FMEA
Situational Awareness
RCA
MUTU
4 2
Psikologi Nurisionis
Klinis Dietisien
Pasien :
Masuk RS seperti masuk “hutan”, relatif
banyak yg tidak jelas, pengalaman baru…. Pasien
Pasien tidak “pernah” melalui “pendidikan
untuk menjadi pasien” !!!
Relatif tidak punya kewenangan ikut ambil “Hutan”
keputusan, harus ikut “kata” dokter…
Ada rasa cemas, ngeri, bingung, takut.
Di RS, hanya Pasien yg menjalani “3 shift” !!
KARS
Patient Centered Care :
PPA sebagai Tim
Kolaborasi Interprofesional
“Partnership” dgn Pasien-Kel
Pasien
Perawat Dokter Keluarga
Bidan
Barrier
Radio
Analis
grafer
(Kohn LT, Corrigan JM, Donaldson MS, eds. To err is human: building
a safer health system. Washington, D.C.: National Academy Press, 2000.)
Laporan
Institute of Medicine – IOM
TO ERR IS HUMAN
Building a Safer Health
System
“Wake-up Call”
…….bagi dunia pelayanan kesehatan…….
Patient-Centered Care
IOM – Institute of Medicine
‘Patient-centered care’ :
Patient-centered care :
“asuhan yang menghormati
“care that is respectful of
dan responsif terhadap
and responsive to
pilihan, kebutuhan dan
individual patient
nilai-nilai pribadi pasien.
preferences, needs and
Serta memastikan bahwa
values, and ensuring that
nilai-nilai pasien menjadi
patient values guide all
panduan bagi semua
clinical decisions.”
keputusan klinis”
(2001)
Picker Institute :
*Std APK 1.2. : Pada admisi RI, pasien & keluarganya mendapat
penjelasan ttg pelayanan yg ditawarkan, hasil yg diharapkan &
perkiraan biaya dari yan tsb.
Elemen penilaian APK 1.2.
1. Pasien & keluarganya diberikan penjelasan pada waktu admisi.
5. Penjelasan cukup bagi pasien & keluarganya utk membuat
keputusan yg benar
*Std PP.2.4 : Pasien & keluarga diberi tahu ttg hasil asuhan dan
pengobatan termasuk kejadian tidak diharapkan / KTD.
*Std PP.6 : Pasien dibantu dalam pengelolaan rasa nyeri secara efekif.
Elemen Penilaian PP.6
3. Berdasarkan lingkup yan yg diberikan, RS menjalankan proses utk
berkomunikasi dan mendidik pasien & keluarga ttg rasa sakit.
Std PPK.4 : Pendidikan pasien & kel termsk topik2 berikut ini, terkait
dgn pelayanan pasien : penggunaan obat yg aman, penggunaan
peralatan medis yg aman, potensi interaksi antara obat dgn makanan,
pedoman nutrisi, manajemen nyeri dan teknik2 rehabilitasi.
Std MKI. 6 : Informasi ttg pelayanan pasien dan respon thd pelayanan
dikomunikasikan antara tenaga medis, tenaga keperawatan dan
tenaga kes lainnya selama bekerja dalam shift dan antara shift.
Dignity &
Respect
Infor-
mation Partici-
Sharing pation
Collaboration
Pasien
• Sikap yang pasif
• Kurang percaya diri bertanya
• Tidak cukup pengetahuan utk analisis informasi
• Status social-ekonomi
• Cara pandang dan budaya yang keliru
Dokter/Staf
• Kurangnya pengetahuan, pelatihan ttg PCC
• Kurang waktu, impractical (cara pikir yang berbelit)
• Kurang motivasi
• Kurang dihargai
• Tidak terlatih menangkap ekspresi pasien ttg nilai, ide, perasaan
• Sulit diimplementasi, tidak jelas akan adanya perbaikan outcome
Rumah Sakit
• RS yang enggan melakukan perubahan
• Kurangnya sumber daya
• Dunn,N : Practical Issues Around Putting The Patient in Centre of Care, J R Soc Med. Jul 2003
• Bensberg, M :Patient Centred Care Literatur Review, Dandenong District Division of General Practice, October 2007
Promoting Patient-centered Care
Beberapa elemen pokok untuk keberhasilan RS menerapkan / melaksanakan asuhan
berfokus pasien / PCC adalah :
1. Komitmen kuat senior leadership
2. Komunikasi yang jelas tentang visi strategis,
3. Keikutsertaan aktif dengan pasien dan keluarga di seluruh RS,
4. Fokus terhadap kepuasan staf,
5. Penilaian dan umpan balik secara aktif dalam pelaporan pengalaman pasien,
6. Sumber yg adekuat untuk redesain pemberian asuhan,
7. Capacity building staf,
8. Akuntabilitas dan insentif
9. Budaya yang kuat mendukung perubahan dan pembelajaran.
(Luxford,K., Safran,DG., Delbanco,T . Promoting patient-centered care: a qualitative study of facilitators and barriers in
healthcare organizations with a reputation for improving the patient experience.
Journal for Quality in Health Care, vol 23, 2011)
• Patient Centred Care telah berevolusi menjadi Person Centred Care
• Pemberi pelayanan tidak hanya melayani pasien tetapi harus mengenal
pasien tsb sbg individu yg utuh / person : Knowing the patient as an
individual.
• Seorang individu umumnya ingin independen, memiliki hal-hal lain spt
kebiasaan, preferensi/pilihan, situasi keluarga, sosio-spiritual-kultural,
keadaan wellness, yg harus dimasukkan dlm keputusan klinis.
• Pasien sebagai person adalah pusat dalam proses asuhan pasien
Person Centered Care – PCC
• Konsep inti PCC :
A. Sisi Pasien : Martabat & Respek, Informasi, Partisipasi, Kolaborasi
B. Sisi PPA : Berpartner dgn Pasien, PPA adalah Tim Interdisiplin, DPJP
adalah Clinical Leader, Asuhan Pasien Terinte
• Profesional Pemberi Asuhan (PPA) Tim Interdisiplin, Kolaborasi
Interprofesional (Interproffesional Collaboration), dibutuhkan
Interproffesional Competency. Tugas mandiri, delegatif dan kolaboratif
• Pasien & keluarga adalah Mitra PPA bagian dari tim : mereka ikut
memilih alternatif ikut merasa memiliki keputusan ikut
bertanggungjawab
Person Centred Care
(Std HPK)
Manajemen
Perawat
Sistem Fisio
Manajemen terapis Apoteker