THT 1 Redoks Hayati 4
THT 1 Redoks Hayati 4
PT. Tiga ManunggalSynthetic Indusutries yang di kenal dengan nama Timatex secara
de facto didirikan tahun 1975. PT timatex meruakan perusahaan manufaktur yang menjadikan
benang menjadi kain yang menghasilkan limbah cair dengan kandungan amoniak yang tinggi.
PT Timatex mempunyai IPAL yang digunakan untuk pengolahan limbah cair yang menjadi
tugas bagian pengolahan limbah cair (UPL)
1. Melaksanakan uji zat-zat untuk dijadikan bahan kimia dalam proses pengolahan limbah
cair.
2. Melakukan proses pengolahan limbah cair dari proses produksi yang terdapat di PT.
Timatex. ( Pengolahan limbah ke Sungai Ledok)
3. Melakukan pemeliharaan terhadap mesin-mesin di UPL dan perbaikan terhadap mesin-
mesin untuk pengolahan limbah yang rusak.
4. Membuat Laporan Hasil Proses Pengolahan Limbah, Laporan Pekerjaan Harian, Laporan
Hasil Analisa Laborat, dan Laporan Bulanan.
5. Bertanggung jawab atas tercapainya target yang sudah di tetapkan untuk proses
pengolahan limbah.
Argumen
Pengolahan limbah cair PT Timatex cukup baik dibandingkan dengan IPAL RS.
Sisma Medika, karena PT timatex yang mempunyai bagian UPL untuk melakukan
pengolahan limbah, sedangkan RS. Sisma Medika tidak ada bagian khusus UPL.
Equalisasi
Limbah cair dari industri umumnya bersifat asam sehingga diperlukan proses kimia
netralasi limbah cair. Di bak netralisasi terdapat sebuah pH analyzer yang bertujuan untuk
mengontrol pH sampai mencapai ambang pH netral yaitu 6,5 – 7,5 .
Bak Sedimentasi
Sedimentasi adalah suatu proses pemisahan suspensi secara mekanik menjadi dua bagian,
yaitu slurry dan supernatant. Slurry adalah bagian dengan konsentrasi partikel terbesar, dan
supernatant adalah bagian cairan yang bening. Proses ini memanfaatkan gaya gravitasi, yaitu
dengan mendiamkan suspensi hingga terbentuk endapan yang terpisah dari beningan (Foust,
1980).
Aerasi
Setelah melalui proses sedimentasi, air limbah masih mengandung zat-zat pencemar
lain yang tidak dapat diuraikan dengan proses sedimentasi maka dilakukanlah proses
berikutnya yaitu proses pengu-raian organik menggunakan mikroorganisme aerob. Pada
proses aerasi, mikroba yang digunakan adalah bakteri filamen yang berfungsi untuk
mereduksi zat-zat pencemar yang tersisa. Di bak aerasi, zat-zat organik diubah kedalam
bentuk karbon dioksida dan air, dan sejumlah energi juga dihasilkan sehingga
mikroorganisme dapat berkembang biak. Bakteri aerobik memerlukan oksigen untuk
menunjang kehidupannya, suplay oksigen didapatkan 4 unit motor aerator yang secara
langsung menyuntikan oksigen ke dalam bak aerasi. Untuk menjaga proses penguraian agar
proses penguraian berjalan sempurna, maka harus dipenuhi pula kebutuhan mikroba seperti
pH antara 6,5-8,5, kecukupan oksigen, temperatur antara 20°C-30°C , bebas dari zat toksik
dan juga kecukupan akan nutrien. Dan untuk mengetahui kecukupan kandungan nutrien,
maka dilakukanlah pengecekan kandungan nitrit dan kandungan phospatnya. Nutrien akan
dikatakan cukup apabila nilai nitrit ± 5 ppm dan nilai phospat ±0,5 ppm.
Sand filter
Sand filter untuk menyaring air dan menghilangkan kekeruhan pada air dan
memberihkan dari partikel yang tidak larut sehingga air menjadi lebih jernih dari
sebelumnya. Sehingga diperoleh air yang siap dibuah kelingkungan, yang dilihat pada
gambar dibawah.