MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG
PEDOMAN TEKNIS PENGAJUAN DAN VERIFIKASI ANGGOTA
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN
RAKYAT DAERAH PROVINSI DAN DEWAN PERWAKILAN
RAKYAT DAERAH KABUPATEN/KOTA.
KESATU : Menetapkan Pedoman Teknis Pengajuan dan Verifikasi
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten/Kota sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Keputusan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan ini.
KEDUA : Pedoman Teknis Sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KESATU terdiri atas:
a. Lampiran I : Petunjuk Teknis Tata Cara Pengajuan
dan Verifikasi Calon Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Provinsi dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten/Kota;
b. Lampiran II : Keterwakilan Perempuan dalam
Pengajuan Daftar Bakal Calon Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten/Kota;
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 876/PL.01.4-Kpt/06/KPU/VII/2018
TENTANG
PEDOMAN TEKNIS PENGAJUAN DAN
VERIFIKASI ANGGOTA DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
PROVINSI DAN DEWAN PERWAKILAN
RAKYAT DAERAH KABUPATEN/KOTA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam rangka pelaksanaan tahapan pencalonan anggota Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi (DPRD Provinsi)/Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kabupaten/Kota (DPRD Kabupaten/Kota) sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 dan Peraturan
Komisi Pemiliha Umum Nomor 20 Tahun 2018, perlu menerbitkan
petunjuk teknis tentang tata cara pengajuan dan verifikasi bakal calon
anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota sebagai
pedoman Komisi Pemilihan Umum (KPU), Komisi Pemilihan Umum
Provinsi (KPU Provinsi), Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota (KPU
Kabupaten/Kota) dan peserta Pemilu Tahun 2019.
B. Maksud dan Tujuan
1. Memberikan penjelasan teknis secara lebih detail terhadap ketentuan-
ketentuan yang terdapat dalam Peraturan KPU Nomor 20 Tahun 2018.
2. Menghindari pengertian yang multitafsir terhadap ketentuan yang
terdapat dalam Peraturan KPU Nomor 20 Tahun 2018.
3. Memberikan pemahaman yang komprehensif kepada Penyelenggara
Pemilu.
C. Ruang Lingkup
Pedoman Teknis ini meliputi:
1. Persyaratan Pengajuan Bakal Calon dan Syarat Calon; dan
2. Tata Cara Pengajuan Bakal Calon dan Verifikasi.
D. Pengertian Umum
1. Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut Pemilu adalah sarana
pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih anggota Dewan
Perwakilan Rakyat, anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan
Wakil Presiden, serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang
dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia
Tahun 1945.
2. Pemilu Terakhir adalah Pemilu anggota Dewan Perwakilan Rakyat,
Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Derah yang
diselenggarakan paling akhir.
-3-
BAB II
PERSYARATAN PENGAJUAN BAKAL CALON DAN SYARAT CALON
A. Syarat pengajuan bakal calon anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD
Kabupaten/Kota sebagai berikut:
1. diajukan oleh Pimpinan Partai Politik sesuai tingkatannya;
2. jumlah bakal calon paling banyak 100% (seratus persen) dari jumlah
kursi yang ditetapkan pada setiap Dapil;
3. disusun dalam daftar bakal calon yang wajib memuat keterwakilan
perempuan paling sedikit 30% (tiga puluh persen) di setiap Dapil; dan
4. di setiap 3 (tiga) orang bakal calon pada susunan daftar calon wajib
terdapat paling sedikit 1 (satu) orang bakal calon perempuan.
5. Pimpinan Partai Politik sesuai dengan tingkatannya menandatangani
dan melaksanakan pakta integritas pencalonan Anggota DPR, DPRD
Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.
B. Adapun dokumen syarat pengajuan bakal calon adalah sebagai berikut:
1. Surat pencalonan dari partai politik (Model B);
2. Daftar bakal calon Anggota DPR/DPRD Provinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota (Model B.1);
3. Surat Pernyataan Pimpinan Partai Politik bahwa telah melaksanakan
proses seleksi bakal calon secara demokratis (Model B.2) beserta
lampirannya berupa Salinan AD dan ART Partai Politik atau aturan
internal Partai Politik yang mengatur mekanisme seleksi, yang
dilegalisir oleh pejabat yang berwenang sesuai tingkatannya;
4. Pakta Integritas (Model B.3) yang ditandatangani oleh Pimpinan
Partai Politik sesuai dengan tingkatannya yang menyatakan bahwa
bakal calon yang diajukan bukan mantan terpidana bandar narkoba,
kejahatan seksual terhadap anak dan korupsi; dan
5. Salinan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk
kepengurusan Partai Politik tingkat pusat, Keputusan Pimpinan
Partai Politik tingkat pusat untuk kepengurusan Partai Politik tingkat
provinsi dan/atau kepengurusan Partai Politik tingkat
kabupaten/kota, dan Keputusan Pimpinan Partai Politik tingkat
provinsi untuk kepengurusan Partai Politik tingkat kabupaten/kota
atau Keputusan yang ditetapkan sesuai dengan AD/ART/Peraturan
Partai Politik yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang sesuai
tingkatannya.
-8-
2. Telah berumur 21 tahun atau lebih Fotokopi KTP Elektronik bakal calon
terhitung sejak penetapan DCT yang bersangkutan
3. Bertempat tinggal di wilayah Negara a. Fotokopi KTP Elektronik Warga
Kesatuan Republik Indonesia Negara Indonesia;
b. Paspor dan surat keterangan dari
Kantor Perwakilan Republik
Indonesia di negara setempat bagi
bakal calon yang bertempat tinggal
di luar negeri.
4. Berpendidikan paling rendah tamat Fotokopi ijazah/STTB Sekolah
sekolah menengah atas, madrasah Menengah Atas atau sederajat, surat
aliyah, sekolah menengah kejuruan, keterangan berpenghargaan sama
madrasah aliyah kejuruan, atau sekolah dengan ijazah/STTB, syahadah, atau
lain yang sederajat. sertifikat yang dilegalisasi oleh
instansi yang berwenang.
5. Dalam hal bakal calon mencantumkan: Fotokopi ijazah perguruan tinggi
a. gelar pendidikan pada nama; yang dilegalisasi oleh pejabat yang
dan/atau berwenang di peguruan tinggi yang
b. pendidikan tinggi pada riwayat bersangkutan.
pendidikan dalam informasi bakal
calon (Formulir Model BB.2).
6. Sehat Jasmani, rohani, dan bebas a. Surat Keterangan Sehat Jasmani;
penyalahgunaan narkotika, b. Surat Keterangan Sehat Rohani;
psikotropika, dan zat adiktif c. Surat Keterangan Bebas
Penyalahgunaan Narkotika,
Psikotropika, dan Zat Adiktif,
dari Puskesmas atau Rumah Sakit
Pemerintah yang memenuhi syarat
atau dari BNN, BNN Provinsi, atau
BNN Kabupaten/Kota
- 10 -
Tabel 3. Syarat Bagi Bakal Calon yang Harus Mundur dari Jabatan
Tertentu
NO PEKERJAAN SYARAT DOKUMEN
1. a. Gubernur, Wakil Mengundurkan diri a. Formulir Model BB.1
Gubernur, Bupati, dan tidak dapat ditarik (menjadi salah satu
Wakil Bupati, Walikota kembali pernyataan bakal
atau Wakil Walikota calon);
b. Kepala Desa b. Surat pengajuan
c. Perangkat desa yang pengunduran diri dari
mencakup unsur staf jabatan tertentu;
yang membantu c. Tanda terima dari
Kepala Desa dalam pejabat yang berwenang
penyusunan kebijakan atas penyerahan surat
- 13 -
BAB III
TATA CARA PENGAJUAN BAKAL CALON DAN VERIFIKASI
A. Persiapan
1. KPU/KPU Provinsi/KPU Kabupaten/Kota membentuk kelompok kerja
dengan melibatkan pihak-pihak terkait yang relevan dan sesuai
kebutuhan pada tahapan pencalonan.
2. Melakukan rapat koordinasi/rapat kelompok kerja.
3. Memastikan ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM),
Pengamanan, Aplikasi, Sarana dan Prasarana.
4. KPU/KPU Provinsi/KPU Kabupaten/Kota mengumumkan
pendaftaran calon anggota DPR/DPRD Provinsi/DPRD
Kabupaten/Kota tanggal 1 s.d. 3 Juli 2018 melalui media cetak,
media eletronik dan/atau laman KPU/KPU Provinsi/KPU
Kabupaten/Kota, dengan mencantumkan:
a) syarat pengajuan bakal calon dan syarat bakal calon
b) waktu dan tempat penyerahan dokumen pengajuan bakal calon.
5. berkoordinasi dengan Bawaslu, Bawaslu Provinsi, atau Bawaslu
Kabupaten/Kota dalam melaksanakan tahapan dimaksud.
B. Pengajuan Bakal Calon
1. Ketentuan Pengajuan Bakal Calon
a) Pengajuan bakal calon oleh Partai Politik hanya dilakukan 1
(satu) kali pada masa pengajuan. Ketentuan ini bermakna
bahwa Partai Politik tidak dapat mengajukan dokumen susulan
ketika pengajuan bakal calon telah dinyatakan diterima selama
masa pengajuan.
b) Partai Politik wajib memasukkan data pengajuan bakal calon
dan data bakal calon serta mengunggah dokumen persyaratan
pengajuan bakal calon dan dokumen bakal calon ke dalam
Sistem Informasi Pencalonan (SILON).
c) Partai Politik dapat memasukkan data dan dokumen bakal calon
ke dalam SILON pada 30 (tiga puluh) hari sebelum masa
pengajuan bakal calon dengan sebelumnya meminta username
dan password kepada KPU atau KPU Provinsi/KIP Aceh atau
KPU/KIP Kabupaten/Kota.
2. Waktu dan Tempat Pengajuan Bakal Calon
Pengajuan Bakal Calon dilaksanakan selama 14 (empat belas) hari
- 17 -
dengan rincian:
a) Tanggal : 4 s.d. 17 Juli 2018
b) Waktu :
1) Hari pertama s.d. hari ketiga belas dilakukan pada pukul
08.00 s.d. 16.00 waktu setempat.
2) Hari terakhir dilakukan pada pukul 08.00 s.d. 24.00 waktu
setempat.
3. Prosedur Pengajuan Bakal Calon
a. KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh, dan KPU/KIP Kabupaten/Kota
menyiapkan buku penerimaan pengajuan bakal calon dari Partai
Politik yang memuat informasi:
4.
Formulir a. Kesesuaian Format a. Format Formulir Model B.3
Model B.3
Formulir Model B.3 yang diserahkan Partai Politik
dengan ketentuan harus sesuai dengan Formulir
Peraturan KPU No yang tercantum dalam
20 Tahun 2018. Peraturan KPU Nomor 20
Tahun 2018.
- 23 -
5.
Salinan a. Pemberian legalisir a. Terdapat legalisir pada salinan
Kepengurusan salinan Keputusan Keputusan tentang
Partai Politik tentang Kepengurusan Partai Politik
sesuai Kepengurusan oleh pejabat yang berwenang
tingkatannya. Partai Politik melakukan legalisir.
dilakukan oleh
b. Salinan Keputusan tentang
pejabat yang Kepengurusan Partai Politik
berwenang. yang diberikan oleh Partai
b. Salinan Keputusan Politik sesuai dengan
tentang Keputusan tentang
Kepengurusan Kepengurusan Partai Politik
Partai Politik sesuai yang sah, sebagaimana
dengan tercantum di dalam website
kepengurusan yang KPU.
sah sesuai dengan
c. Dalam hal salinan tersebut
tingkatannya, yang berupa hasil scan dikarenakan
berdasarkan salinan pengiriman dokumen dari
Keputusan
Pengurus Tingkat Pusat masih
Kepengurusan
dalam proses, dapat diterima
- 24 -
2) Dalam hal terdapat gelar akademis pada e-KTP, namun yang bersangkutan
tidak mencantumkan gelar akademis tersebut di dalam dokumen pencalonan,
yang bersangkutan tidak perlu melampirkan surat penetapan
pengadilan.
Lampiran Formulir Model BB.1 berdasarkan jenis pekerjaan dan status khusus
yang dicantumkan bakal calon pada surat pernyataan, yaitu sebagai berikut:
Tabel 7. Dokumen yang diteliti dan Parameter Keabsahan Lampiran
Formulir Model BB.1
SEKURANG-KURANGNYA
JUMLAH CALON 30% KETERWAKILAN
PEREMPUAN
1 calon 1 calon
2 calon 1 calon
3 calon 1 calon
4 calon 2 calon
5 calon 2 calon
6 calon 2 calon
7 calon 3 calon
8 calon 3 calon
9 calon 3 calon
10 calon 3 calon
11 calon 4 calon
12 calon 4 calon
Contoh Penempatan Bakal Calon Perempuan untuk Memenuhi Syarat
Keterwakilan Perempuan
Pada hari ini …………. tanggal ………….. bulan…………….……… Tahun dua ribu
delapan belas, KPU/KPU Provinsi/KPU Kabupaten/KPU
Kota…………………………….. *) telah menerima dan meneliti kelengkapan dan
keabsahan dokumen pengajuan bakal calon Anggota DPR/DPRD
Provinsi/DPRD Kabupaten/DPRD Kota*) dalam Pemilihan Umum Tahun …….
dari Partai ………………………….. dengan jumlah daerah pemilihan sejumlah
…….. (……………………………….), dengan rincian :
( ……………………………. ) ( ……………………………. )
BA-PENGEMBALIAN
BERITA ACARA
PENGEMBALIAN DOKUMEN SYARAT PENGAJUAN BAKAL CALON
ANGGOTA DPR/DPRD PROVINSI/DPRD KABUPATEN/KOTA*)
PADA PEMILIHAN UMUM TAHUN ...............
Pada hari ini …………. tanggal ………….. bulan…………….……… Tahun dua ribu
delapan belas, KPU/KPU Provinsi/KPU Kabupaten/KPU Kota……………………………..
*) telah melakukan verifikasi kelengkapan dan keabsahan terhadap dokumen syarat
pengajuan bakal calon Anggota DPR/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/DPRD Kota*)
dari Partai ………………………….. dengan jumlah daerah pemilihan sebanyak ……
(…………………………………..) berdasarkan hasil verifikasi terhadap dokumen syarat
pengajuan bakal calon.
5. Anggota : ………………………
Keterangan :
*) coret yang tidak perlu
Instrumen Verifikasi Kelengkapan & Keabsahan Dokumen Bakal Calon
Partai Politik :
Nomor Urut Parpol :
Nama Calon :
Nomor Urut Calon :
Daerah Pemilihan :
5 Fotokopi ijazah/STTB Sekolah Menengah Atas atau sederajat, surat keterangan berpenghargaan sama
dengan ijazah/STTB, syahadah, atau sertifikat yang dilegalisasi oleh instansi yang berwenang
Fotokopi ijazah perguruan tinggi yang dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang di peguruan tinggi yang
6 bersangkutan. (Jika mencantumkan gelar pendidikan pada nama /pada riwayat pendidikan di Form
BB.2 )
7 Surat Keterangan Sehat Jasmani
8 Surat Keterangan Sehat Rohani
9 Surat Keterangan Bebas Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif
10 Tanda bukti telah terdaftar sebagai pemilih yang ditandatangani asli oleh Ketua PPS serta cap basah
PPS, atau surat keterangan dari KPU/KIP Kabupaten/Kota
11 Fotokopi Kartu Tanda Anggota Partai Politik yang masih berlaku
12 Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)
13 Pas Foto Berwarna Terbaru Bakal Calon
Penetapan Pengadilan dalam hal terdapat perbededaan nama bakal calon pada dokumen pengajuan /
14
syarat bakal calon dengan nama di ktp elektronik
19 Bukti pernyataan atau pengumuman yang dimuat di media masa lokal atau nasional
Terpidana
20 Salinan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap
Surat keterangan dari kejaksaan yang menerangkan bahwa yang bersangkutan terpidana karena
21 kealpaan ringan (culpa levis ) atau alasan politik yang tidak menjalani pidana dalam penjara
berdasarkan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap
22 Surat dari pemimpin redaksi media massa lokal atau nasional yang menerangkan bahwa bakal calon
telah secara terbuka dan jujur mengemukakan kepada publik sebagai terpidana karena kealpaan
ringan (culpa levis) atau alasan politik yang tidak menjalani pidana dalam penjara
23
Bukti pernyataan atau pengumuman yang dimuat di media massa lokal atau nasional.
Syarat Bagi Bakal Calon yang Harus Mundur dari Jabatan Tertentu
a. Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Walikota atau Wakil Walikota
b. Kepala Desa
c. Perangkat desa yang mencakup unsur staf yang membantu Kepala Desa dalam penyusunan
kebijakan dan koordinasi yang diwadahi dalam Sekretariat Desa, dan unsur pendukung tugas
Kepala Desa dalam pelaksanaan kebijakan yang diwadahi dalam bentuk pelaksana teknis dan unsur
kewilayahannya
Anggota DPR, DPRD Provinsi, atau DPRD Kabupaten/Kota yang dicalonkan oleh Partai Politik yang berbeda
dengan Partai Politik yang diwakili pada Pemilu Terakhir.
28
Surat pengajuan pengunduran diri sebagai anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota
29 Tanda terima dari pejabat yang berwenang atas penyerahan surat pengajuan pengunduran diri
30 Surat keterangan bahwa pengajuan pengunduran diri sedang diproses oleh pejabat yang berwenang
Anggota DPR, DPRD Provinsi, atau DPRD Kabupaten/Kota yang dicalonkan oleh Partai Politik yang berbeda
dengan Partai Politik yang diwakili pada Pemilu Terakhir, tetapi yang bersangkutan tidak diberhentikan atau
tidak ditarik sebagai Anggota DPR, DPRD Provinsi, atau DPRD Kabupaten/Kota oleh Partai Politik yang
diwakilinya tersebut
Surat pernyataan pengunduran diri sebagai anggota Partai Politik yang diwakili pada Pemilu Terakhir
31
MODEL BA.HP DPR/DPRD
PROVINSI/DPRD KABUPATEN/KOTA*)
BERITA ACARA
NOMOR ………………………………………………………………
…………,………………………
Keterangan :
*) coret yang tidak perlu
LAMPIRAN
MODEL BA.HP-DPR/DPRD PROVINSI/DPRD
KABUPATEN/KOTA*)
Partai : ………………………………………
Daerah Pemilihan : ………………………………………
4. luar negeri :
a. Paspor
b. Surat Keterangan dari Kantor
Perwakilan Republik Indonesia di
negara setempat
Keterangan :
L : Lengkap
TL : Tidak Lengkap
MS : Memenuhi Syarat
BMS : Belum Memenuhi Syarat