Anda di halaman 1dari 38

BAB IV

RENCANA POLA RUANG

Dalam UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang


disebutkan bahwa yang dimaksud pola ruang adalah distribusi
peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan
ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi
budidaya. Secara keruangan, BWP IKKab Maybrat mencakup tiga
klaster, yaitu Klaster Susumuk, Kumurkek dan Ayawasi. Masing-
masing klaser terdiri dari beberapa kampung kecil hasil pemekaran
tiga kampung besar tersebut. Tiga klaster tersebut saat ini memiliki
lahan budidaya masing-masing sekitar 3 km2. Secara umum, lahan
BWP IKKab Maybrat di antara ketiga klaster tersebut masih
didominasi oleh hutan.
Di Klaster Susumuk, guna ruang saat ini dari lahan
budidayanya adalah untuk kebun, hunian, serta beberapa fasilitas
umum yaitu sekolah, poliklinik kesehatan, pasar, peribadatan dan
ruang terbuka sebagai lapangan olah raga atau ruang terbuka
publik. Susumuk dalam RTRW Kabupaten Maybrat diarahkan
menjadi bagian dari perkotaan Jitmau-Susumuk-Kisor yang
kawasan terbangunnya tidak diarahkan menyatu dengan
Kumurkek karena kondisi lahan di utara Susumuk adalah
berbukit. Lahan berbukit di utara Susumuk diarahkan untuk
fungsi terbuka hijau dan non hijau yang memerlukan lahan luas,
dan sekaligus menjadi view dengan keindahan bagi pusat
pemerintahan, misal lapangan golf, stadion, taman, hutan kota, dan
sebagainya.
Di Klaster Kumurkek, guna ruang saat ini dari lahan
budidayanya adalah untuk kebun, hunian, perkantoran SKPD yang
memanfaatkan rumah bekas hunian, perkantoran Bupati dan
DPRD, bank, terminal / tempat henti angkutan antar kota, serta

Laporan Akhir | Rencana Detail Tata Ruang 4-1


Ibukota Kabupaten Maybrat
beberapa fasilitas umum/sosial yaitu sekolah, puskesmas, pasar,
peribadatan, dan ruang terbuka sebagai lapangan olah raga atau
ruang terbuka publik.
Di Klaster Ayawasi, guna ruang saat ini dari lahan
budidayanya adalah untuk kebun, hunian, lapangan terbang, serta
beberapa fasilitas umum/sosial yaitu sekolah, rumah sakit, pasar,
peribadatan dan ruang terbuka sebagai lapangan olah raga atau
ruang terbuka publik.

4.1. Jenis Ruang Kota Yang Direncanakan


Dalam RDTR IKKab Maybrat ini, ruang di IKKab Maybrat
direncanakan sebagai zona lindung dan zona budidaya.
Zona lindung meliputi:
1. Zona perlindungan setempat (PS). Zona perlindungan
setempat merupakan bagian dari kawasan lindung yang
mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan terhadap
sempadan sungai, dan kawasan sekitar mata air. Area
genangan di tepi sungai (floodplain dataran rendah) juga
merupakan bagian dari zona perlindungan setempat.
Penetapan zona ini bertujuan untuk menjaga kelestarian
fungsi sungai dan menjaga kawasan dari aktivitas
manusia. Zona perlindungan setempat yang direncanakan
di IKKab Maybrat berupa:
a. Sempadan sungai (PS-1)
b. Sempadan mata air (PS-2)
2. Zona Ruang Terbuka Hijau (RTH). Zona ruang terbuka
hijau merupakan area memanjang/jalur dan atau
mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat
terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh
secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. Penetapan
zona ini bertujuan untuk menjaga ketersediaan lahan

Laporan Akhir | Rencana Detail Tata Ruang 4-2


Ibukota Kabupaten Maybrat
sebagai kawasan resapan air, menciptakan aspek
planologis perkotaan melalui keseimbangan antara
lingkungan alam dan lingkungan binaan yang berguna
untuk kepentingan masyarakat, serta untuk
meningkatkan keserasian lingkungan perkotaan sebagai
sarana pengaman lingkungan perkotaan yang aman,
nyaman, segar, indah, dan bersih. Zona Ruang Terbuka
Hijau yang direncanakan di IKKab Maybrat berupa:
a. RTH alami atau hutan kota (RTH-1)
b. RTH binaan (RTH-2).

Zona budidaya meliputi:


1. Perumahan kepadatan rendah (R-4), merupakan bagian
dari kawasan budi daya yang difungsikan untuk tempat
tinggal atau hunian dengan perbandingan yang kecil
antara luas bangunan rumah dengan luas lahan.
Kepadatan bangunan 10-40 bangunan tiap hektar atau
ukuran tiap kapling 150-600 m2. Perumahan kepadatan
rendah di IKKab Maybrat dialokasikan pada:
a. Rumah Dinas Pejabat Eselon III dan IV (R-4-1)
b. Kapling siap bangun atau rumah siap huni untuk
pegawai (R-4-2).
c. Kapling siap bangun atau rumah siap huni untuk
masyarakat umum (R-4-3).
d. Kampung spontan (R-4-4), yaitu kampung yang telah
ada pada saat ini dan pengembangannya di kemudian
hari.
2. Perumahan kepadatan sangat rendah (R-5), merupakan
bagian dari kawasan budi daya yang difungsikan untuk
tempat tinggal atau hunian dengan perbandingan yang
sangat kecil antara luas bangunan rumah dengan luas

Laporan Akhir | Rencana Detail Tata Ruang 4-3


Ibukota Kabupaten Maybrat
lahan. Kepadatan bangunan dibawah 10 bangunan tiap
hektar atau ukuran tiap kapling lebih besar dari 600 m2.
Perumahan kepadatan sangat rendah di IKKab Maybrat
dialokasikan pada:
a. Rumah Dinas Pejabat Tinggi Daerah dan Intansi
Vertikal seperti Bupati dan Wakil Bupati, Ketua dan
Wakil Ketua DPRD, Sekda, Kapolres, Dandim, dan yang
sederajad (R-5-1)
b. Rumah Dinas Pejabat Eselon II (R-5-2).
c. Kapling siap huni atau rumah siap huni untuk
masyarakat umum (R-5-3)
d. Kampung spontan (R-5-4), yaitu kampung yang telah
ada pada saat ini dan pengembangannya di kemudian
hari.
3. Perkantoran Pemerintah (KT-1), merupakan bagian dari
kawasan budi daya yang difungsikan untuk
pengembangan kegiatan pemerintahan dan pelayanan
masyarakat. Perkantoran pemerintah di IKKab Maybrat
dialokasikan pada:
a. Perkantoran pemerintah Daerah (KT-1-1)
b. Perkantoran perwakilan pemerintah Pusat / instansi
vertikal (KT-1-2)
c. Perkantoran atau instansi Hankam (KT-1-3).
4. Perkantoran Swasta (KT-2), merupakan bagian dari
kawasan budi daya yang difungsikan untuk
pengembangan kelompok kegiatan perkantoran swasta,
jasa, tempat bekerja, tempat berusaha dengan fasilitasnya
yang dikembangkan dengan bentuk tunggal /renggang
secara horizontal maupun vertikal.
5. Perdagangan dan Jasa Tunggal (K-1), merupakan bagian
dari kawasan budi daya yang difungsikan untuk

Laporan Akhir | Rencana Detail Tata Ruang 4-4


Ibukota Kabupaten Maybrat
pengembangan kelompok kegiatan perdagangan dan/atau
jasa, tempat bekerja, tempat berusaha, tempat hiburan
dan rekreasi dengan skala pelayanan regional (kawasan,
lokal, wilayah atau nasional) yang dikembangkan dalam
bentuk tunggal secara horisontal maupun vertikal. Contoh
dari perdagangan dan jasa K-1 adalah pasar, pusat
perbelanjaan atau mall.
6. Perdagangan dan Jasa Deret (K-3), merupakan bagian dari
kawasan budi daya yang difungsikan untuk
pengembangan kelompok kegiatan perdagangan dan/atau
jasa, tempat bekerja, tempat berusaha, tempat hiburan
dan rekreasi dengan skala pelayanan regional (kawasan,
lokal, wilayah, atau nasional) yang dikembangkan dalam
bentuk deret. Contoh dari perdagangan dan jasa K-2
adalah kompleks pertokoan.
7. Sarana Pelayanan Umum Pendidikan (SPU-1), merupakan
bagian dari kawasan budi daya yang dikembangkan untuk
sarana pendidikan dasar sampai dengan pendidikan
tinggi, pendidikan formal dan informal, Bangunan
pendidikan yang berdiri sendiri terpisah dari bangunan
pendidikan lain, atau bukan merupakan kompleks
pendidikan, tidak termasuk dalam SPU-1, tidak
dikembangkan dalam satu zona tersendiri namun
merupakan satu kesatuan dengan permukiman (bagian
dari fasilitas perumahan)..
8. Sarana Pelayanan Umum Transportasi (SPU-2),
merupakan bagian dari kawasan budi daya yang
dikembangkan untuk manampung fungsi transportasi
dalam upaya untuk mendukung kebijakan pengembangan
sistem transportasi, meliputi transportasi darat dan
transportasi udara.

Laporan Akhir | Rencana Detail Tata Ruang 4-5


Ibukota Kabupaten Maybrat
9. Sarana Pelayanan Umum Kesehatan (SPU-3), merupakan
bagian dari kawasan budi daya yang dikembangkan untuk
pengembangan sarana kesehatan dengan hierarki dan
skala pelayanan yang disesuaikan dengan jumlah
penduduk yang akan dilayani yang dikembangkan secara
horizontal maupun vertikal. Sarana kesehatan yang
dikembangkan dalam satu zona tersendiri adalah sarana
kesehatan dengan skala pelayanan tingkat kecamatan
atau lebih. Sarana kesehatan yang melayani tingkatan di
bawahnya tidak dikembangkan dalam satu zona tersendiri
namun merupakan satu kesatuan dengan permukiman
(bagian dari fasilitas perumahan).
10. Sarana Pelayanan Umum Olahraga (SPU-4),
merupakan bagian dari kawasan budi daya yang
dikembangkan untuk menampung sarana olahraga baik
dalam bentuk terbuka maupun tertutup sesuai dengan
lingkup pelayanannya. Sarana olahraga yang
dikembangkan dalam satu zona tersendiri adalah sarana
olahraga dengan tingkat pelayanan lebih luas dari
kecamatan, antara lain gedung olahraga, kolam renang,
gelanggang olahraga, stadion, lapangan golf. Sarana
olahraga dengan skala pelayanan lebih rendah dari tingkat
kecamatan tidak dikembangkan dalam satu zona
tersendiri namun merupakan satu kesatuan dengan
permukiman (bagian dari fasilitas perumahan).
11. Sarana Pelayanan Umum Sosial Budaya (SPU-5)
merupakan bagian dari kawasan budi daya yang
dikembangkan untuk menampung sarana sosial budaya
dengan hierarki dan skala pelayanan yang disesuaikan
dengan jumlah penduduk yang dilayani. sarana sosial
budaya yang dikembangkan dalam satu zona tersendiri

Laporan Akhir | Rencana Detail Tata Ruang 4-6


Ibukota Kabupaten Maybrat
adalah sarana sosial budaya tingkat pelayanan kecamatan
atau lebih besar, meliputi antara lain balai warga, gedung
serba guna, gedung pertemuan umum.
12. Penggunaan Lain Kebun (PL-1) merupakan bagian dari
kawasan budi daya yang dikembangkan untuk
menampung kegiatan yang berhubungan dengan
pengusahaan tanaman tertentu, pemberian makanan,
pengkandangan, dan pemeliharaan hewan untuk pribadi
atau tujuan komersial. PL-1 dimaksudkan untuk
menghasilkan bahan pangan, palawija, tanaman keras,
hasil peternakan, dan hasil perikanan, sebagai daerah
resapan air hujan untuk kawasan sekitarnya, dan
membantu penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat
setempat.

4.2. Rencana Pola Ruang Kota


Bagian Wilayah Perkotaan (BWP) IKKab Maybrat memiliki
panjang 26 km dan lebar 3 km. Sesuai dengan tujuan perencanaan
sebagaimana tertuang dalam Bab III, ruang di IKKab Maybrat
direncanakan untuk mewadahi kegiatan perkotaan dengan
karakter dominan hijau. IKKab Maybrat direncanakan dibagi
menjadi 6 sub BWP berdasar kegiatan utamanya dengan rencana
pola ruang sebagai berikut:

Laporan Akhir | Rencana Detail Tata Ruang 4-7


Ibukota Kabupaten Maybrat
Laporan Akhir | Rencana Detail Tata Ruang 4-8
Ibukota Kabupaten Maybrat
Tabel 4.1. Rencana Pola Ruang IKKab Maybrat
N S.BWP I (Ha) S.BWP II (Ha) S.BWP III (Ha) S.BWP IV (Ha) S.BWP V (Ha) S.BWP VI (Ha)
Kode
o Zona
Kebutuhan Alokasi Kebutuhan Alokasi Kebutuhan Alokasi Kebutuhan Alokasi Kebutuhan Alokasi Kebutuhan Alokasi
1 Perlindungan Setempat PS
Sempadan Sungai PS-1
Sempadan Mata Air PS-2

2 Ruang Terbuka Hijau RTH


Hutan Kota RTH-1 2961.43 419.90 179.48 233.05 2892.03 928.48
Ruang Terbuka Hijau RTH-2 16.95
Binaan

3 Perumahan R
Perumahan Kepadatan R-4-1 0 0 0 0 10.00 s/d 37.8 0 0 0 0 0 0
Rendah: Rumah Dinas 40.00
Pejabat Eselon III dan
IV
Perumahan Kepadatan R-4-2 0 0 7.50 s/d 54.01 7.50 s/d 55.36 0 0 0 0 0 0
Rendah: Kapling siap 30.00 30.00
bangun atau rumah
siap huni untuk
Pegawai
Perumahan Kepadatan R-4-3 0 0 5.00 s/d 21.39 3.75 s/d 16.30 0 0 0 0 8.75 s/d 28.04
Rendah: Kapling siap 20.00 15.00 35.00
bangun atau rumah
siap huni untuk
masyarakat umum
Perumahan Kepadatan R-4-4 12.50 s/d 46.45 0 0 0 0 11.25 s/d 29.61 0 0 18.75 s/d 101.29
Rendah: Kampung 50.00 45.00 75.00
Spontan

Laporan Akhir | Rencana Detail Tata Ruang 4-9


Ibukota Kabupaten Maybrat
N S.BWP I (Ha) S.BWP II (Ha) S.BWP III (Ha) S.BWP IV (Ha) S.BWP V (Ha) S.BWP VI (Ha)
Kode
o Zona
Kebutuhan Alokasi Kebutuhan Alokasi Kebutuhan Alokasi Kebutuhan Alokasi Kebutuhan Alokasi Kebutuhan Alokasi
Perumahan Kepadatan R-5-1 0 0 0 0 0 0 0 0 6.5 6.5 0 0
Sangat Rendah: Rumah
Dinas Pejabat Tinggi
Daerah dan Pejabat
Tinggi Instansi Vertikal
Perumahan Kepadatan R-5-2 0 0 0 0 0 0 0 0 6 6 0 0
Sangat Rendah: Rumah
Dinas Pejabat Eselon II
Perumahan Kepadatan R-5-3 0 0 0 0 25.00 29.98 0 0 0 0 0 0
Sangat Rendah:
Kapling Siap Huni untuk
Masyarakat Umum
Perumahan Kepadatan R-5-4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sangat Rendah:
Kampung Spontan

4 Perkantoran KT
Perkantoran KT-1-1 0 0 0 21.67 72.00 235.49 0 0 4.50 4.50 0 0
Pemerintah Daerah
Perkantoran Perwakilan KT-1-2 0 0 0 0 0 0 0 0 20.00 20.00 0 0
Pemerintah Pusat /
Instansi Vertikal
Perkantoran KT-1-3 0 0 0 0 0 0 0 0 6 6 0 0
Perkantoran atau
Instalasi Hankam
Perkantoran Swasta KT-2 0 0 0 0 32.81 32.81 0 0 0 0 0 0

5 Perdagangan dan Jasa K


Perdagangan dan Jasa K-1 0 0 3.60 4.06 0 0 0 0 0 0 0 0
Tunggal: Pasar

Laporan Akhir | Rencana Detail Tata Ruang 4 - 10


Ibukota Kabupaten Maybrat
N S.BWP I (Ha) S.BWP II (Ha) S.BWP III (Ha) S.BWP IV (Ha) S.BWP V (Ha) S.BWP VI (Ha)
Kode
o Zona
Kebutuhan Alokasi Kebutuhan Alokasi Kebutuhan Alokasi Kebutuhan Alokasi Kebutuhan Alokasi Kebutuhan Alokasi
Perdagangan dan Jasa K-3 29.12 29.12
Deret: Pertokoan

6 Sarana Pelayanan SPU


Umum
Sarana Pelayanan SPU-1 4.00 4.00
Umum: Pendidikan
Sarana Pelayanan SPU-2 0 0 12.00 18.08 0 0 0 0 0 0 6.39 6.39
Umum: Transportasi
Sarana Pelayanan SPU-3 37.27 37.27 0.28 0.28
Umum: Kesehatan
Sarana Pelayanan SPU-4 2.40 2.40 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Umum: Olahraga
Sarana Pelayanan SPU-5 18.59
Umum: Sosial Budaya

7 Peruntukan Lain: PL-1 25.00 10.00 47.40 22.50 128.05 128.05 0 0 0 0 0 0


Pertanian - Kebun
27.40 58.85 63.00 141.71 295.13 608.64 29.12 58.73 47.00 47.00 6.67 136.00
Luas Total 3,020.28 3,020.28 561.61 561.61 788.13 788.13 291.78 291.78 2,939.03 2,939.03 1,064.48 1,064.48
Sumber: Analisis, 2016

Laporan Akhir | Rencana Detail Tata Ruang 4 - 11


Ibukota Kabupaten Maybrat
4.2.1. Rencana Pola Ruang Kota di Sub BWP I
Sub BWP I mencakup Klaster Susumuk. Sub BWP I secara
umum direncanakan sebagai pintu gerbang kota di bagian selatan.
Susumuk merupakan pintu masuk Ibukota Kabupaten Maybrat
dari Kabupaten Bintuni lewat Aisa-Ayata, pintu masuk Ibukota
Kabupaten Maybrat dari Teminabuan, Sorong Selatan lewat Kisor,
dan pintu masuk Ibukota Kabupaten Maybrat dari Teminabuan dan
Sorong lewat Kambuaya.
Pola ruang Sub BWP I secara umum untuk hunian milik
masyarakat sebanyak 2.000 penduduk, fasilitas olah raga terpadu
skala kabupaten, kebun pertanian, ruang terbuka hijau binaan dan
hutan kota. Dialokasikannya fasilitas olahraga terpadu skala
kabupaten di Sub BWP I selain karena tersedia lahan yang cukup
untuk pengembangan kegiatan olahraga, juga karena Susumuk
berada di simpang jalan dari/ke wilayah kabupaten Maybrat
lainnya dan ke kabupaten lain sehingga dimungkinkan untuk
dipakai sebagai wadah kegiatan olahraga pada skala yang lebih
besar. Alasan lain dari dialokasikannya wadah kegiatan olah raga
skala kabupaten dan yang lebih besar di Sub BWP I adalah karena
sesuai dengan arahan RTRW yaitu menjadikan bagian utara dari
Perkampungan Susumuk yang ada saat ini sebagai ruang terbuka
hijau dan non hijau yang memerlukan lahan luas, dan sekaligus
menjadi view dengan keindahan bagi pusat pemerintahan, misal
lapangan golf, stadion, taman, hutan kota, dan sebagainya.
Sesuai dengan gambaran rencana umum pola ruang di atas,
Zona yang direncanakan di Sub BWP I adalah sebagai berikut:
(1) Zona Lindung, terdiri dari:
a. Sempadan sungai (PS-1) meliputi area sejauh 15 meter
dari tepi kanan dan kiri palung sungai sepanjang alur
sungai yang ada di Sub BWP I.

Laporan Akhir | Rencana Detail Tata Ruang 4 - 12


Ibukota Kabupaten Maybrat
b. Sempadan mata air (PS-2) meliputi area sejauh 200
meter dari pusat mata air yang ada di Sub BWP I.
c. Zona Ruang Terbuka Hijau Hutan Kota (RTH-1)
meliputi seluruh hutan kota yang ada di Sub BWP I.
d. Zona Ruang Terbuka Hijau binaan (RTH-2) berupa
seluruh RTH Taman yang ada di Sub BWP I yang
berpenduduk sekitar 2.000 jiwa pada Tahun 2036,
yaitu:
(a) RTH Taman yang melayani tiap 250 penduduk
sebanyak 8 taman seluas 8 x 250 = 2.000 m2.
(b) RTH Taman yang melayani 2.500 penduduk
sebanyak 1 taman seluas 1 x 1.250 = 1.250 m2.
Taman-taman tersebut berlokasi di tengah-tengah
permukiman penduduk.
(2) Zona Budidaya, terdiri dari:
a. Perumahan berkepadatan rendah berupa intensifikasi
dan penataan kampung spontan (R-4-4) yang telah ada
dan pengembangannya. Untuk melayani penduduk
sebanyak 2.000 jiwa atau 500 KK, dengan kepadatan
bangunan 10-40 rumah per hektar, dialokasikan lahan
seluas 12,5-50 hektar. Dalam rencana pola ruang
dialokasikan lahan seluas 46,445 hektar.
b. Kebun Pertanian (PL-1) sebagai tempat kerja penduduk
yang bermata pencaharian sebagai petani.
Diasumsikan 50% KK bekerja sebagai petani dan tiap
petani mengerjakan kebun seluas 1.000 m2, maka di
Sub BWP I dialokasikan lahan kebun seluas 250 x
1.000 m2 = 250.000 m2 atau 25 hektar. Lokasi kebun
direncanakan ada di sekitar permukiman dan tidak

Laporan Akhir | Rencana Detail Tata Ruang 4 - 13


Ibukota Kabupaten Maybrat
jauh dari sungai agar tanaman mendapat pengairan
yang baik, tidak hanya mengandalkan turunnya hujan.
c. Stadion (SPU-4) direncanakan untuk melayani kegiatan
olahraga pada skala kabupaten yang berpenduduk
sekitar 120.000 jiwa. Fasilitas olahraga dengan skala
tersebut direncanakan seluas 24.000 m2 atau 2,4
hektar.
d. Selain itu, di dalam permukiman dikembangkan
fasilitas umum/sosial berupa fasilitas perkantoran,
pendidikan, kesehatan, perdagangan untuk
melengkapi kebutuhan sosial-ekonomi-budaya
masyarakat setempat yang letaknya berada di tengah-
tengah permukiman. Untuk fasilitas peribadatan
dialokasikan lahan sesuai kebutuhan setempat.
Jumlah dan Luas lahan yang dialokasikan untuk
fasilitas tersebut di Sub BWP I yang berpenduduk
sekitar 2.000 jiwa adalah sebagai berikut.

Tabel 4.2.
Rencana Pola Ruang Fasilitas Umum/Sosial di Sub BWP I.

No Jenis Fasilitas Jumlah Standard Total


Luas per unit Luas
Lahan

1 Balai Pertemuan 1 > 300 m2 300 m2


(2.500 pddk).
2 Kantor Kampung 2 > 1.000 m2 4.000 m2
(1.000 pddk)
3 Kantor Distrik 1 > 2.500 m2 2.500 m2
4 Kantor Polisi Sektor 1 > 1.000 m2 1.000 m2
5 Taman Kanak-kanak 2 > 500 m2 1.000 m2
(1.250 pddk)
6 Sekolah Dasar 1 > 2.000 m2 2.000 m2
(1.600 pddk)
7 SMP 1 > 9.000 m2 9.000 m2

Laporan Akhir | Rencana Detail Tata Ruang 4 - 14


Ibukota Kabupaten Maybrat
(4.800 pddk)
8 SMA 1 > 12.500 m2 12.500 m2
(4.800 pddk)
9 Taman Bacaan 1 > 1.000 m2 1.000 m2
(2.500 pddk)
10 Balai Pengobatan 1 > 300 m2 300 m2
(2.500 pddk)
11 Apotik 1 > 250 m2 250 m2
(30.000 pddk)
12 Praktek Dokter 1 - -
(5.000 pddk)
12 Toko/Warung 8 >100 m2 100 m2
(250 pddk)
13 Pertokoan 1 > 3.000 m2 3000 m2
(6.000 pddk)
Sumber: Rencana 2016

4.2.2. Pola Ruang Kota di Sub BWP II


Sub BWP II merupakan bagian dari Klaster Kumurkek
bagian selatan, tepatnya berada di bekas Kampung Sahbur. Sub
BWP ini direncanakan direncanakan sebagai lokasi fasilitas
transportasi dan logistik skala kabupaten berupa pasar, terminal,
pergudangan, serta hunian milik masyarakat. Sub BWP II
direncanakan dihuni oleh penduduk sekitar 2.000 jiwa.
Sesuai dengan gambaran rencana umum pola ruang di atas,
Zona yang direncanakan di Sub BWP II adalah sebagai berikut:
(1) Zona Lindung, terdiri dari:
a. Sempadan sungai (PS-1) meliputi area sejauh 15 meter
dari tepi kanan dan kiri palung sungai sepanjang alur
sungai yang ada di Sub BWP II.
b. Sempadan mata air (PS-2) meliputi area sejauh 200
meter dari pusat mata air yang ada di Sub BWP II.
c. Zona Ruang Terbuka Hijau Hutan Kota (RTH-1)
meliputi seluruh hutan kota yang ada di Sub BWP II.

Laporan Akhir | Rencana Detail Tata Ruang 4 - 15


Ibukota Kabupaten Maybrat
d. Zona Ruang Terbuka Hijau binaan (RTH-2) berupa
seluruh RTH Taman yang ada di Sub BWP II yang
berpenduduk sekitar 2.000 orang pada Tahun 2036,
yaitu:
(a) RTH Taman yang melayani tiap 250 penduduk
sebanyak 8 taman seluas 8 x 250 = 2.000 m2.
(b) RTH Taman yang melayani 2.500 penduduk
sebanyak 1 taman seluas 1 x 1.250 = 1.250 m2.
Taman-taman tersebut berlokasi ditengah-tengah
permukiman penduduk.
(2) Zona Budidaya, terdiri dari:
a. Perumahan berkepadatan rendah berupa rumah
pegawai (R-4-2) sebanyak 300 pegawai atau 1.200 jiwa.
Dengan kepadatan bangunan 10-40 rumah per hektar.
Dialokasikan lahan seluas 7,5-30 hektar. Dalam pola
ruang dialokasikan lahan seluas 54,01 hektar.
b. Perumahan berkepadatan rendah berupa lahan siap
bangun dan rumah siap huni untuk masyarakat umum
(R-4-3). Untuk melayani penduduk sebanyak 800 jiwa
atau 200 KK, dengan kepadatan bangunan 10-40
rumah per hektar, dialokasikan lahan seluas 5-20
hektar untuk perumahan R-4-3 di Sub BWP II. Dalam
pola ruang dialokasikan lahan seluas 21,39 hektar.
c. Kebun Pertanian (PL-1) sebagai tempat kerja penduduk
yang bermata pencaharian sebagai petani.
Diasumsikan 50% dari KK yang tidak bekerja sebagai
pegawai pemerintah bekerja sebagai petani, dan tiap
petani mengerjakan kebun seluas 1.000 m2, maka di
Sub BWP II dialokasikan lahan kebun seluas 100 x
1000 = 100.000 m2 atau 10 hektar. Lokasi kebun

Laporan Akhir | Rencana Detail Tata Ruang 4 - 16


Ibukota Kabupaten Maybrat
direncanakan tidak jauh dari permukiman dan tidak
jauh dari sungai agar tanaman mendapat pengairan
yang baik, tidak hanya mengandalkan turunnya hujan.
Dalam pola ruang dialokasikan lahan seluas 47,397
hektar.
d. Sarana Pelayanan Umum Transportasi berupa
Terminal angkutan penumpang dan barang (SPU-2)
yang melayani angkutan umum perdesaan dan
angkutan umum Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP).
Untuk terminal angkutan penumpang dan barang
tersebut dialokasikan lahan seluas 6 hektar. Dalam
pola ruang dialokasikan lahan seluas 12,04 hektar.
e. Perkantoran Pemerintah (KT-1-1). Jika diasumsikan
tiap SKPD dialokasikan lahan seluas 2 hektar dan ada
30 SKPD selain distrik yang dimiliki Pemerintah
Kabupaten Maybrat, maka dialokasikan lahan seluas
60 hektar untuk perkantoran pemerintah. Di BWP II
dialokasikan sebagian dari perkantoran SKPD seluas
21,67 hektar.
f. Sarana Pelayanan Umum Transportasi berupa
Pergudangan (SPU-2) yang melayani penyimpanan
barang logistik untuk mencukupi kebutuhan hidup
masyarakat Kabupaten Maybrat. Untuk pergudangan
tersebut dialokasikan lahan seluas 6 hektar. Dalam
pola ruang dialokasikan lahan seluas 6,0386 hektar
g. Pasar sebagai wadah kegiatan perdagangan/jasa
berbangunan tunggal (K-1) yang dialokasikan di Sub
BWP II adalah pasar yang melayani skala kabupaten.
Luas lahan yang dibutuhkan untuk pasar kategori

Laporan Akhir | Rencana Detail Tata Ruang 4 - 17


Ibukota Kabupaten Maybrat
tersebut minimal 3,6 hektar. Lahan yang dialokasikan
untuk Pasar di Sub BWP II adalah 4 Hektar.
h. Selain itu, di dalam permukiman dikembangkan
fasilitas umum/sosial berupa fasilitas perkantoran,
pendidikan, kesehatan, perdagangan untuk
melengkapi kebutuhan sosial-ekonomi-budaya
masyarakat setempat yang letaknya berada di tengah-
tengah permukiman. Untuk fasilitas peribadatan
dialokasikan lahan sesuai kebutuhan setempat.
Jumlah dan Luas lahan yang dialokasikan untuk
fasilitas tersebut di Sub BWP II yang berpenduduk
sekitar 2.000 jiwa adalah sebagai berikut.

Tabel 4.3.
Rencana Pola Ruang Fasilitas Umum/Sosial di Sub BWP II.

Standard Total
Jumlah Luas per Luas
No Jenis Fasilitas
unit Lahan

1 Balai Pertemuan 1 > 300 m2 300 m2


(2.500 pddk).
2 Kantor Kampung 2 > 1.000 m2 2.000 m2
(1000 pddk)
3 Kantor Distrik 0 > 2.500 m2 0 m2
4 Kantor Polisi Sektor 0 > 1.000 m2 0 m2
5 Taman Kanak-kanak 2 > 500 m2 1.000 m2
(1.250 pddk)
6 Sekolah Dasar 1 > 2.000 m2 2.000 m2
(1.600 pddk)
7 SMP 1 > 9.000 m2 9.000 m2
(4.800 pddk)
8 SMA 1 > 12.500 m2 12.500 m2
(4.800 pddk)
9 Taman Bacaan 1 > 1.000 m2 1.000 m2
(2.500 pddk)
10 Balai Pengobatan 1 > 300 m2 300 m2
(2.500 pddk)

Laporan Akhir | Rencana Detail Tata Ruang 4 - 18


Ibukota Kabupaten Maybrat
11 Apotik 1 > 250 m2 250 m2
(30.000 pddk)
12 Praktek Dokter 1 - -
(5.000 pddk)
12 Toko/Warung 8 >100 m2 100 m2
(250 pddk)
13 Pertokoan 1 > 3.000 m2 3000 m2
(6.000 pddk)
Sumber: Rencana 2016

4.2.3. Pola Ruang Kota di Sub BWP III


Sub BWP III merupakan bagian dari Klaster Kumurkek
bagian tengah selatan, tepatnya berada di bekas Kampung
Faitmayaf. Sub BWP ini direncanakan sebagai lokasi perkantoran
pemerintah skala kabupaten, gedung serbaguna dan lapangan
untuk kegiatan sosial budaya, rumah dinas pejabat eselon III dan
IV, perumahan pegawai dan perumahan untuk masyarakat umum.
Sub BWP III direncanakan dihuni oleh penduduk sekitar 4.000 jiwa.
Sesuai dengan gambaran rencana umum pola ruang di atas,
Zona yang direncanakan di Sub BWP III adalah sebagai berikut:
(1) Zona Lindung, terdiri dari:
a. Sempadan sungai (PS-1) meliputi area sejauh 15 meter
dari tepi kanan dan kiri palung sungai sepanjang alur
sungai yang ada di Sub BWP III.
b. Sempadan mata air (PS-2) meliputi area sejauh 200
meter dari pusat mata air yang ada di Sub BWP III.
c. Zona Ruang Terbuka Hijau Hutan Kota (RTH-1)
meliputi seluruh hutan kota yang ada di Sub BWP III.
d. Zona Ruang Terbuka Hijau binaan (RTH-2) berupa
seluruh RTH Taman yang ada di Sub BWP III yang
berpenduduk sekitar 4.000 orang pada Tahun 2036,
yaitu:

Laporan Akhir | Rencana Detail Tata Ruang 4 - 19


Ibukota Kabupaten Maybrat
(a) RTH Taman yang melayani tiap 250 penduduk
sebanyak 16 taman seluas 16 x 250 = 4.000 m2.
(b) RTH Taman yang melayani 2.500 penduduk
sebanyak 2 taman seluas 2.500 m2.
Taman-taman tersebut berlokasi ditengah-tengah
permukiman penduduk.
e. Zona Ruang Terbuka Hijau binaan (RTH-2) berupa
alun-alun dan ruang terbuka binaan di sekelilingnya
yang dapat digunakan untuk jogging track dan
sebagainya seluas 16,95 hektar.
(2) Zona Budidaya, terdiri dari:
a. Perumahan berkepadatan rendah berupa rumah dinas
pejabat eselon III dan IV (R-4-1) sebanyak 400 pegawai
atau 1.600 jiwa jika dihitung beserta anggota
keluarganya. Kepadatan rumah dinas yang
berkepadatan rendah direncanakan 10-40 rumah per
hektar, untuk itu dialokasikan lahan seluas 10-40
hektar untuk rumah dinas R-4-1 di Sub BWP III. Dalam
pola ruang dialokasikan lahan seluas 37,84 hektar.
b. Perumahan pegawai berupa kapling siap bangun atau
rumah siap huni (R-4-2) untuk 300 pegawai atau 1.200
jiwa jika dihitung bersama anggota keluarganya.
Rumah pegawai yang direncanakan berkepadatan
rendah (R-4-2) berkepadatan bangunan 10-40 rumah
per hektar, sehingga dialokasikan lahan seluas 7,5-30
hektar. Dalam pola ruang dialokasikan lahan seluas
55,36 hektar
c. Perumahan berkepadatan rendah berupa lahan siap
bangun dan rumah siap huni untuk masyarakat umum
(R-4-3). Untuk melayani penduduk sebanyak 600 jiwa

Laporan Akhir | Rencana Detail Tata Ruang 4 - 20


Ibukota Kabupaten Maybrat
atau 150 KK, dengan kepadatan bangunan 10-40
rumah per hektar, dialokasikan lahan seluas 3,75-15
hektar untuk perumahan R-4-3 di Sub BWP II.
Dialokasikan lahan seluas 16,3 hektar.
d. Lahan siap bangun dan rumah siap huni berkepadatan
sangat rendah (R-5-3) untuk melayani penduduk
sebanyak 1.000 jiwa atau 250 KK. Dengan kepadatan
<10 rumah per hektar direncanakan lahan seluas 25
hektar untuk perumahan R-5-3 di Sub BWP III.
Dialokasikan lahan seluas 29,98 hektar.
e. Perkantoran Pemerintah (KT-1-1). Jika diasumsikan
tiap SKPD dialokasikan lahan seluas 2 hektar dan ada
30 SKPD selain distrik yang dimiliki Pemerintah
Kabupaten Maybrat, maka dialokasikan lahan seluas
60 hektar untuk perkantoran pemerintah. Selanjutnya,
untuk kantor bupati dan DPRD dialokasikan lahan
masing-masing 6 hektar, sehingga total dialokasikan
lahan seluas 72 hektar. Dalam pola ruang dialokasikan
lahan seluas 235,49 hektar.
f. Perkantoran Swasta, termasuk BUMN/BUMD (KT-2).
Tidak ada pedoman tentang luas lahan yang harus
disediakan untuk perkantoran swasta. Di Ibukota
Masybrat, perkantoran swasta dialokasikan di utara
kawasan zona perkantoran pemerintah atau di selatan
zona perdagangan sehingga akan tercipta gradasi
fungsi. Lahan yang dialokasikan untuk perkantoran
swasta di dalam pola ruang adalah 32,8 hektar.
g. Sarana Pelayanan Umum Kesehatan (SPU-3) berupa
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk melayani
penduduk skala kabupaten. Luas lahan yang

Laporan Akhir | Rencana Detail Tata Ruang 4 - 21


Ibukota Kabupaten Maybrat
dialokasikan untuk rumah sakit umum daerah tersebut
adalah 37,27 hektar.
h. Sarana Pelayanan Umum Sosial Budaya (SPU-5) berupa
gedung serbaguna dan lapangan tempat berbagai
kegiatan sosial budaya skala kabupaten dilakukan.
Untuk bangunan gedung serbaguna dibutuhkan lahan
seluas 3.000 m2, tetapi gedung serbaguna perlu
dilengkapi dengan lapangan seluas 24.000 m2,
sehingga secara keseluruhan akan dialokasikan lahan
untuk kegiatan sosial budaya di zona SPU-5 seluas 2,7
ha. Dalam pola ruang dialokasikan lahan seluas 18,59
hektar. Luas tersebut digunakan untuk kegiatan
lainnya seperti pertunjukan seni daerah, ruang publik,
serta fasilitasnya.
i. Kebun Pertanian (PL-1) sebagai tempat kerja penduduk
yang bermata pencaharian sebagai petani.
Diasumsikan 50% KK yang tidak bekerja sebagai
pegawai pemerintah di BWP III dan BWP IV (225 KK)
bekerja sebagai petani, dan tiap petani mengerjakan
kebun seluas 1.000 m2, maka di Sub BWP I
dialokasikan lahan kebun seluas 225.000 m2 atau 22,5
hektar. Dalam pola ruang dialokasin lahan seluas 128
hektar. Lokasi kebun direncanakan tidak jauh dari
permukiman dan tidak jauh dari sungai agar tanaman
mendapat pengairan yang baik, tidak hanya
mengandalkan turunnya hujan.
j. Selain itu, di dalam permukiman dikembangkan
fasilitas umum/sosial berupa fasilitas perkantoran,
pendidikan, kesehatan, perdagangan untuk melengkapi
kebutuhan sosial-ekonomi-budaya masyarakat

Laporan Akhir | Rencana Detail Tata Ruang 4 - 22


Ibukota Kabupaten Maybrat
setempat yang letaknya berada di tengah-tengah
permukiman. Untuk fasilitas peribadatan dialokasikan
lahan sesuai kebutuhan setempat. Jumlah dan Luas
lahan yang dialokasikan untuk fasilitas tersebut di Sub
BWP III yang berpenduduk sekitar 4.400 jiwa adalah
sebagai berikut.

Tabel 4.4.
Rencana Pola Ruang Fasilitas Umum/Sosial di Sub BWP III.

Standard Total
Jumlah Luas per Luas
No Jenis Fasilitas
unit Lahan

1 Balai Pertemuan 2 > 300 m2 600 m2


(2.500 pddk).
2 Kantor Kampung 4 > 1.000 m2 1.000 m2
(1000 pddk)
3 Kantor Distrik 1 > 2.500 m2 2.500 m2
4 Kantor Polisi Sektor 1 > 1.000 m2 1.000 m2
5 Taman Kanak-kanak 4 > 500 m2 1.000 m2
(1.250 pddk)
6 Sekolah Dasar 3 > 2.000 m2 4.000 m2
(1.600 pddk)
7 SMP 1 > 9.000 m2 9.000 m2
(4.800 pddk)
8 SMA 1 > 12.500 m2 12.500 m2
(4.800 pddk)
9 Taman Bacaan 2 > 1.000 m2 2.000 m2
(2.500 pddk)
10 Balai Pengobatan 2 > 300 m2 600 m2
(2.500 pddk)
11 Apotik 1 > 250 m2 250 m2
(30.000 pddk)
12 Praktek Dokter 1 - -
(5.000 pddk)
12 Toko/Warung 18 >100 m2 1600 m2
(250 pddk)
13 Pertokoan 1 > 3.000 m2 3000 m2
(6.000 pddk)
Sumber: Rencana 2016

Laporan Akhir | Rencana Detail Tata Ruang 4 - 23


Ibukota Kabupaten Maybrat
4.2.4. Pola Ruang Kota di Sub BWP IV
Sub BWP IV merupakan bagian dari Klaster Kumurkek
bagian tengah utara, tepatnya berada di area terbangun Kampung
Kumurkek saat ini. Sub BWP ini direncanakan sebagai lokasi
perdagangan dan jasa skala kabupaten, serta hunian milik
masyarakat. Sub BWP IV direncanakan dihuni oleh penduduk
sekitar 2.200 jiwa.
Sesuai dengan gambaran rencana umum pola ruang di atas,
Zona yang direncanakan di Sub BWP IV adalah sebagai berikut:
(1) Zona Lindung, terdiri dari:
a. Sempadan sungai (PS-1) meliputi area sejauh 15 meter
dari tepi kanan dan kiri palung sungai sepanjang alur
sungai yang ada di Sub BWP IV.
b. Sempadan mata air (PS-2) meliputi area sejauh 200
meter dari pusat mata air yang ada di Sub BWP IV.
c. Zona Ruang Terbuka Hijau Hutan Kota (RTH-1)
meliputi seluruh hutan kota yang ada di Sub BWP IV.
d. Zona Ruang Terbuka Hijau binaan (RTH-2) berupa
seluruh RTH Taman yang ada di Sub BWP III yang
berpenduduk sekitar 2.200 orang pada Tahun 2036,
yaitu:
(a) RTH Taman yang melayani tiap 250 penduduk
sebanyak 9 taman seluas 9 x 250 = 2.250 m2.
(b) RTH Taman yang melayani 2.500 penduduk
sebanyak 1 taman seluas 1.250 m2.
Taman-taman tersebut berlokasi di tengah-tengah
permukiman penduduk.
(2) Zona Budidaya, terdiri dari:
a. Perumahan berkepadatan rendah berupa kampung
spontan (R-4-4) untuk penduduk sebanyak 1.800 jiwa

Laporan Akhir | Rencana Detail Tata Ruang 4 - 24


Ibukota Kabupaten Maybrat
atau 450 KK. Kepadatan bangunan kampung spontan
R-4-4 direncanakan 10-40 rumah per hektar, untuk itu
dialokasikan lahan seluas 11,25-45 hektar untuk
kampong R-4-4 di Sub BWP IV. Pada pola ruang ini
dialokasikan lahan seluas 29,61 hektar.
b. Perdagangan jasa deret (K-3) sebagai wadah kegiatan
perdagangan dan jasa yang melayani penduduk skala
lokal atau skala kabupaten. Direncanakan lahan seluas
29,1 hektar sebagai wadah kegiatan perdagangan dan
jasa tersebut.
c. Selain itu, di dalam permukiman dikembangkan
fasilitas umum/sosial berupa fasilitas perkantoran,
pendidikan, kesehatan, perdagangan untuk melengkapi
kebutuhan sosial-ekonomi-budaya masyarakat
setempat yang letaknya berada di tengah-tengah
permukiman. Untuk fasilitas peribadatan dialokasikan
lahan sesuai kebutuhan setempat. Jumlah dan Luas
lahan yang dialokasikan untuk fasilitas tersebut di Sub
BWP IV yang berpenduduk sekitar 1.800 jiwa adalah
sebagai berikut.

Tabel 4.5.
Rencana Pola Ruang Fasilitas Umum/Sosial di Sub BWP IV.

Standard Total
Jumlah Luas per Luas
No Jenis Fasilitas
unit Lahan

1 Balai Pertemuan 1 > 300 m2 300 m2


(2.500 pddk).
2 Kantor Kampung 2 > 1.000 m2 2.000 m2
(1000 pddk)
3 Kantor Distrik 0 > 2.500 m2 0 m2
4 Kantor Polisi Sektor 0 > 1.000 m2 0 m2

Laporan Akhir | Rencana Detail Tata Ruang 4 - 25


Ibukota Kabupaten Maybrat
5 Taman Kanak-kanak 2 > 500 m2 1.000 m2
(1.250 pddk)
6 Sekolah Dasar 2 > 2.000 m2 4.000 m2
(1.600 pddk)
7 SMP 1 > 9.000 m2 9.000 m2
(4.800 pddk)
8 SMA 1 > 12.500 m2 12.500 m2
(4.800 pddk)
9 Taman Bacaan 1 > 1.000 m2 1.000 m2
(2.500 pddk)
10 Balai Pengobatan 1 > 300 m2 300 m2
(2.500 pddk)
11 Apotik 1 > 250 m2 250 m2
(30.000 pddk)
12 Praktek Dokter 1 - -
(5.000 pddk)
12 Toko/Warung 7 >100 m2 900 m2
(250 pddk)
13 Pertokoan 1 > 3.000 m2 3000 m2
(6.000 pddk)
Sumber: Rencana 2016

4.2.5. Pola Ruang di Sub BWP V


Sub BWP V merupakan bagian dari Klaster Kumurkek
bagian utara, tepatnya di sekitar Kampung Emon. Sub BWP V
merupakan lokasi dari sumber mata air bagi IKKab Maybrat, fungsi
hijau di kawasan ini harus dilindungi dengan ketat. Selain untuk
melindungi mata air di dalamnya, perlindungan fungsi hijau di Sub
BWP V harus dijaga karena elevasinya yang lebih tinggi dibanding
sekitarnya menjadikan area di bawahnya rawan banjir jika fungsi
hijau tak dipelihara. Intensitas kegiatan di Sub BWP ini diarahkan
sangat rendah, kegiatan budidaya diarahkan berupa spot-spot
kegiatan secara terbatas di antara hutan kota. Kegiatan tersebut
antara lain adalah perkantoran instansi vertikal, sekolah menengah
dan perguruan tinggi terpadu, perumahan kepadatan sangat
rendah berupa rumah dinas pegawai eselon II, rumah dinas bupati

Laporan Akhir | Rencana Detail Tata Ruang 4 - 26


Ibukota Kabupaten Maybrat
dan sekda, rumah dinas Ketua dan Wakil Ketua DPRD, Kapolres,
Dandim.
Sesuai dengan gambaran rencana umum pola ruang di atas,
Zona yang direncanakan di Sub BWP V adalah sebagai berikut:
(1) Zona Lindung, terdiri dari:
a. Sempadan sungai (PS-1) meliputi area sejauh 15 meter
dari tepi kanan dan kiri palung sungai sepanjang alur
sungai yang ada di Sub BWP V.
b. Sempadan mata air (PS-2) meliputi area sejauh 200
meter dari pusat mata air yang ada di Sub BWP V.
c. Zona Ruang Terbuka Hijau Hutan Kota (RTH-1)
meliputi seluruh hutan kota yang ada di Sub BWP V.
d. Zona Ruang Terbuka Hijau binaan (RTH-2) berupa
seluruh RTH Taman yang ada di Sub BWP V yang
berpenduduk sekitar 250 orang pada Tahun 2036,
yaitu:
(a) RTH Taman yang melayani tiap 250 penduduk
sebanyak 1 taman seluas 1 x 250 = 250 m2.
Taman tersebut berlokasi di tengah-tengah perumahan
dinas pejabat eselon II.
(2) Zona Budidaya, terdiri dari:
a. Rumah Dinas Bupati sebagai rumah dinas pejabat
tinggi, bagian dari perumahan berkepadatan sangat
rendah (R-5-1) seluas 1 hektar dan rumah dinas wakil
bupati seluas 5000 m2. Kedua rumah dinas berdekatan
tap tidak berdampingan.
b. Rumah Dinas Ketua DPRD sebagai rumah dinas
pejabat tinggi, bagian dari perumahan berkepadatan
sangat rendah (R-5-1) seluas 5.000 m2 dan rumah

Laporan Akhir | Rencana Detail Tata Ruang 4 - 27


Ibukota Kabupaten Maybrat
dinas 3 wakil ketua DPRD masing-masing seluas 2.500
m2, beraglomerasi dalam satu lokasi seluas 2 hektar.
c. Rumah Dinas Sekretaris Daerah sebagai rumah dinas
pejabat tinggi, bagian dari perumahan berkepadatan
sangat rendah (R-5-1) seluas 5.000 m2 dan rumah
dinas 4 asisten masing-masing seluas 2.500 m2,
beraglomerasi dalam satu lokasi seluas 2 hektar.
d. Rumah Dinas Kapolres sebagai rumah dinas pejabat
tinggi, bagian dari perumahan berkepadatan sangat
rendah (R-5-1) seluas 5.000 m2.
e. Rumah Dinas Dandim sebagai rumah dinas pejabat
tinggi, bagian dari perumahan berkepadatan sangat
rendah (R-5-1) seluas 5.000 m2.
f. Rumah Dinas Pejabat Eselon II sebagai rumah dinas
pejabat tinggi, bagian dari perumahan berkepadatan
sangat rendah (R-5-1) sebanyak 40 rumah masing-
masing 1.000 m2. Beraglomerasi dalam satu lokasi
seluas 6 hektar.
g. Perkantoran Pemerintah (KT-1-1) berupa kantor samsat
seluas 4,5 hektar.
h. Intansi vertikal (KT-1-2) sebanyak 10 instansi,
termasuk kepolisian, masing-masing 2 hektar, letak
terpisah.
i. Perkantoran dan Instansi Hankam (KT-1-3) berupa
Koramil dan tempat latihan menembak seluas 6 hektar.
j. Pendidikan menengah dan perguruan tinggi terpadu
(SPU-1) seluas 4 hektar.
k. Selain itu, di dalam kluster permukiman pejabat eselon
II dikembangkan fasilitas umum/sosial berupa fasilitas
kesehatan, perdagangan untuk melengkapi kebutuhan

Laporan Akhir | Rencana Detail Tata Ruang 4 - 28


Ibukota Kabupaten Maybrat
sosial-ekonomi-budaya masyarakat setempat yang
letaknya berada di tengah-tengah permukiman. Untuk
fasilitas peribadatan dialokasikan lahan sesuai
kebutuhan setempat. Fasilitas tersebut juga melayani
penduduk lainnya yang tinggal di Sub BWP V yaitu para
pejabat tinggi dan pelajar di sekolah menengah terpadu.
Jumlah penduduk yang dilayani sekitar 300 orang,
terdiri dari pejabat tinggi beserta keluarganya. Jumlah
dan Luas lahan yang dialokasikan untuk fasilitas
tersebut di Sub BWP V adalah sebagai berikut.

Tabel 4.6.
Rencana Pola Ruang Fasilitas Umum/Sosial di Sub BWP V.

Standard Total
Jumlah Luas per Luas
No Jenis Fasilitas
unit Lahan

1 Balai Pertemuan 1 > 300 m2 300 m2


(2.500 pddk)
2 Balai Pengobatan 1 > 300 m2 300 m2
(2.500 pddk)
3 Apotik 1 > 250 m2 250 m2
(30.000 pddk)
4 Praktek Dokter 1 - -
(5.000 pddk)
5 Toko/Warung 2 >100 m2 200 m2
(250 pddk)
Sumber: Rencana 2016

4.2.6. Pola Ruang di Sub BWP VI


Sub BWP VI mencakup Klaster Ayawasi. Sub BWP ini
direncanakan secara umum untuk lapangan terbang, hunian
masyarakat, dan rumah sakit milik swasta.

Laporan Akhir | Rencana Detail Tata Ruang 4 - 29


Ibukota Kabupaten Maybrat
Sub BWP VI direncanakan dihuni oleh penduduk sebanyak
4.400 jiwa. Pengembangan sekolah menengah terpadu dan
perguruan tinggi di Sub BWP V kemungkinan besar berdampak
pada timbulnya kebutuhan hunian bagi mahasiswa. Dikarenakan
Sub BWP V tidak dialokasikan untuk kawasan terbangun yang
memerlukan lahan cukup luas karena fungsi hijaunya yang harus
dipertahankan, maka akomodasi untuk kegiatan pendukung
perguruan tinggi dialokasikan di Sub BWP VI. Meski demikian,
lapangan terbang di Sub BWP VI juga harus didukung dengan tidak
mengalokasikan bangun-bangunan bertingkat di Sub BWP VI.
Sesuai dengan gambaran rencana umum pola ruang di atas,
Zona yang direncanakan di Sub BWP IV adalah sebagai berikut:
(1) Zona Lindung, terdiri dari:
a. Sempadan sungai (PS-1) meliputi area sejauh 15 meter
dari tepi kanan dan kiri palung sungai sepanjang alur
sungai yang ada di Sub BWP VI.
b. Sempadan mata air (PS-2) meliputi area sejauh 200
meter dari pusat mata air yang ada di Sub BWP VI.
c. Zona Ruang Terbuka Hijau Hutan Kota (RTH-1)
meliputi seluruh hutan kota yang ada di Sub BWP IV.
d. Zona Ruang Terbuka Hijau binaan (RTH-2) berupa
seluruh RTH Taman yang ada di Sub BWP III yang
berpenduduk sekitar 4.500 jiwa pada Tahun 2036,
yaitu:
(c) RTH Taman yang melayani tiap 250 penduduk
sebanyak 18 taman seluas 18 x 250 = 4.500 m2.
(d) RTH Taman yang melayani 2.500 penduduk
sebanyak 2 taman seluas 2 x 1.250 = 2.500 m2.
Taman-taman tersebut berlokasi di tengah-tengah
permukiman penduduk.

Laporan Akhir | Rencana Detail Tata Ruang 4 - 30


Ibukota Kabupaten Maybrat
(2) Zona Budidaya, terdiri dari:
a. Perumahan berkepadatan rendah berupa kampung
spontan (R-4-4) untuk penduduk sebanyak 3.000 jiwa
atau 750 KK. Kepadatan kampung spontan R-4-4
direncanakan 10-40 rumah per hektar, untuk itu
dialokasikan lahan seluas 18,75-75 hektar untuk
kampung R-4-4 di Sub BWP VI. Dalam pola ruang
dialokasikan lahan seluas 101,29 hektar.
b. Perumahan berkepadatan rendah berupa rumah siap
huni (R-4-3) untuk penduduk sebanyak 1400 jiwa atau
350 KK. Kepadatan rumah siap huni direncanakan 10-
40 rumah per hektar, untuk itu dialokasikan lahan
seluas 8,75-35 hektar untuk rumah siap huni R-4-3 di
Sub BWP VI. Dalam pola ruang dialokasikan lahan
seluas 28.04 hektar.
c. Rumah Sakit Umum (SPU-3) milik swasta. Rumah sakit
tersebut saat ini menjadi tempat pengobatan bagi
penduduk di Maybrat. Rumah sakit tersebut tetap
dipertahankan keberadaannya, tetapi tidak
dikembangkan menjadi lebih besar lagi karena
Pemerintah Kabupaten Maybrat telah mengembangkan
Rumah Sakit Umum Daerah di Sub BWP III. Lahan yang
dialokasikan untuk kegiatan ini adalah seluas 0,2
hektar.
d. Lapangan Terbang sebagai bagian dari Sarana
Pelayanan Umum Transportasi (SPU-2). Lapangan
terbang Ayawasi diarahkan untuk melayani pesawat
kecil saja, tidak dikembangkan lebih besar karena
Pemerintah Kabupaten Maybrat saat ini mengarahkan
pengembangan lapangan terbang Kambuaya sebagai

Laporan Akhir | Rencana Detail Tata Ruang 4 - 31


Ibukota Kabupaten Maybrat
lapangan terbang utama di Kabupaten Maybrat. Luas
lahan yang dialokasikan untuk lapangan terbang
Ayawasi adalah 6,4 hektar.
e. Selain itu, di dalam permukiman dikembangkan
fasilitas umum/sosial berupa fasilitas perkantoran,
pendidikan, kesehatan, perdagangan untuk melengkapi
kebutuhan sosial-ekonomi-budaya masyarakat
setempat yang letaknya berada di tengah-tengah
permukiman. Untuk fasilitas peribadatan dialokasikan
lahan sesuai kebutuhan setempat. Jumlah dan Luas
lahan yang dialokasikan untuk fasilitas tersebut di Sub
BWP VI yang berpenduduk sekitar 4.400 jiwa adalah
sebagai berikut.

Tabel 4.7.
Rencana Pola Ruang Fasilitas Umum/Sosial di Sub BWP VI

Standard Total
Jumlah Luas per Luas
No Jenis Fasilitas
unit Lahan

1 Balai Pertemuan 2 > 300 m2 600 m2


(2.500 pddk).
2 Kantor Kampung 4 > 1.000 m2 2.000 m2
(1.000 pddk)
3 Kantor Distrik 1 > 2.500 m2 2.500 m2
4 Kantor Polisi Sektor 1 > 1.000 m2 1.000 m2
5 Taman Kanak-kanak 3 > 500 m2 1.500 m2
(1.250 pddk)
6 Sekolah Dasar 3 > 2.000 m2 6.000 m2
(1.600 pddk)
7 SMP 1 > 9.000 m2 9.000 m2
(4.800 pddk)
8 SMA 1 > 12.500 m2 12.500 m2
(4.800 pddk)
9 Taman Bacaan 2 > 1.000 m2 2.000 m2
(2.500 pddk)
10 Balai Pengobatan 2 > 300 m2 600 m2

Laporan Akhir | Rencana Detail Tata Ruang 4 - 32


Ibukota Kabupaten Maybrat
(2.500 pddk)
11 Apotik 1 > 250 m2 250 m2
(30.000 pddk)
12 Praktek Dokter 1 - -
(5.000 pddk)
12 Toko/Warung 18 >100 m2 1.800 m2
(250 pddk)
13 Pertokoan 1 > 3.000 m2 3.000 m2
(6.000 pddk)
Sumber: Rencana 2016

Laporan Akhir | Rencana Detail Tata Ruang 4 - 33


Ibukota Kabupaten Maybrat
Laporan Akhir | Rencana Detail Tata Ruang 4 - 34
Ibukota Kabupaten Maybrat
Laporan Akhir | Rencana Detail Tata Ruang 4 - 35
Ibukota Kabupaten Maybrat
Laporan Akhir | Rencana Detail Tata Ruang 4 - 36
Ibukota Kabupaten Maybrat
Laporan Akhir | Rencana Detail Tata Ruang 4 - 37
Ibukota Kabupaten Maybrat
Laporan Akhir | Rencana Detail Tata Ruang 4 - 38
Ibukota Kabupaten Maybrat

Anda mungkin juga menyukai