Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. Latar Belakang
PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap) Tambak Lorok Semarang
merupakan pembangkit listrik yang bekerja pada beban dasar, dimana
pembangkit akan melayani listrik selama 24 jam nonstop, saat proses
pembangkitan pada PLGU tidak dapat dilakukan maka UP (Unit Pembangkiatan)
Semarang akan rugi besar karena tidak dapat menjual listrik, sedangkan biaya
pengoperasian pembangkit terus dikeluarkan antara lain yaitu biaya operator,
pemeliharaan investasi dan lain-lain.
Pada jaringan listrik PLTGU Tambak Lorok Semarang sering terjadi
kegagalan proteksi, kegagalan proteksi yang terjadi adalah selektifitas breaker
akan gangguan yang kurang baik, sehingga terjadi pemutusan listrik pada
jaringan yang lebih luas yang membuat banyak peralatan kehilangan daya,
bahkan peralatan bantu pada PECC (package electriccal control center) yang
perannya penting pada pembangkitan. Kehilangan daya ini sangat
membahayakan kerja pembangkit, karena jika terlambat ditangani dapat
menyebabkan unit trip. Untuk menagani gangguan ini operator harus bekerja
secara manual dengan cara memutus semua beban, lalu menghubungkan breaker
jaringan dan memasukan beban satu persatu, saat ada breaker yang dimasukan
dan memutus jaringan diatasnya diindikasikan bahwa gangguan berada pada
beban tersebut. Cara tersebut sangat manual dan membutuhkan waktu yang lama
sehingga beresiko membuat unit trip.
Untuk itu perlu dilakukan analisis pada jaringan untuk menentukan
permasalahan yang terjadi dapat diketahui penyebab terjadinya gangguan
sehingga kemungkinan terjadinya gangguan menurun. Analisis yang dilakuakan
adalah analisisi ground fault dan analisis pembebanan hal ini dilakuakan karena
ditemukan baban arus dan tegangan yang tidak seimbang pada jaringan,
sedangkan analisis pembebanan dilakukan untuk mengetahui berapa kapasitas
breaker yang tersedia dan berapa kapasitas breaker terpasang sehingga dapat
ditentukan penyebab dari gangguan yang terjadi.
1
2
C. Batasan Masalah
Dalam penulisan laporan proyek akhir ini penulis akan memberikan
penjelasan secara umum dan singkat mengenai sistem kerja pada PLTGU Tambak
Lorok Semarang untuk memberikan gambaran umum bagi pembaca mengenai
keadaan lapangan yang ditemukan oleh penulis, dan memberikan arahan awal
pada pembaca mengenai judul yang diangkat dalam laporan tugas akhir ini.
Sedangkan secara khusus laporan proyek akhir ini hanya akan membahas
mengenai :
1. Permasalahan pengamanan yang terjadi pada GTG PLTGU Tambak Lorok
Semarang.
2. Data gangguan yang dialami akibat kegagalan proteksi.
3. Analisis gangguan ground fault dan analisis pembebanan pada MCC
4. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahn yang
terjadi.
5. Biaya kerugian yang diakibatkan unit trip
1. Pengamatan Langsung
2. Wawancara
Metode ini penulis mengajukan pertanyaan pada pihak-pihak yang mampu
memberikan keterangan mengenai hal-hal yang ingin diketahui penulis, dan
memberikan keterangan mengenai masalah yang dihadapi.
3. Pengambilan Data
Metode ini dilakukan dengan cara mengambil data karakteristrik jaringan bus
PDC dan MCC, dan pengambilan data kapasitas breaker MCC dan breaker motor
sehingga dapat diketahui karakteristik beban dan keadaan jaringan agar
permasalahn yang terjadi dan penanganan dapat ditentukan.
4. Studi Pustaka
Metode ini dilakukan dengan cara mengembangkan dan membandingkan data
yang didapat dari literatur yang ada hubunganya dengan masalah yang menjadi
obyek penelitian.
pembebanan, salain itu pada bab ini membahas hasil dari analisis yang dilakukan
dan analisis potensi kerugian akibat gangguan yang terjadi.
4. BAB IV : ANALISIS dan PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang pengkajian dan hasil yang diperoleh dari hasil analisis
jaringan dan pemebebanan. Salian itu juga dibahas mengenai metode yang dapat
dilakukan untuk menanggulangi permasalahn yang ditemukan dari hasil analisis.
5. BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan serta saran dalam implementasi proyek akhir
pada PT. Indonesia Power UP Semarang.