Bab - 05 Aliran Dalam Pipa PDF
Bab - 05 Aliran Dalam Pipa PDF
Aliran laminer:
Adalah aliran fluida yang mengikuti pola
tertentu dalam pipa.
Aliran laminer bersifat halus dan beraturan
Aliran laminer memiliki tahanan gesek yang
kecil.
Aliran turbulen:
Adalah aliran yang bersifat kasar dan tidak
beraturan serta memiliki pusaran-pusaran kecil
dan berfluktuasi dalam semua arah (eddy current).
Aliran turbulen memiliki tahanan aliran yang
tinggi
E p mgz
1 2
EK mv
2
Oleh: I Nengah Diasta 13
Energi Tekanan
ET p.V
1 2
ETot mgz mv p.V
2
dimana g adalah percepatan gravitasi
bumi.
Oleh: I Nengah Diasta 15
Persamaan Bernoulli
Berdasarkan hukum kekekalan energi
berlaku:
p p
m e Q W p m e
1 2
V12 p1 v12 p2
m u1 gz1 Q W p m u 2 gz 2
2 2
p1 V12 p 2 V22
gz1 gz 2
2 2
Persamaan ini disebut dengan persamaan
Bernoulli, yang difomulasikan untuk
menghitung variabel-variabel yang tidak
diketahui pada setiap penampang pipa.
p1 V12 p 2 V22
gz1 gz 2
2 2
p1 v12 p2 v22
z1 z2
2g 2g
Oleh: I Nengah Diasta 18
Persamaan Bernoulli
Didalam aliran fluida riil, terjadi gesekan-gesekan
sepanjang saluran sehingga terjadi kehilangan
energi yang disebut sebagai “losses”, persamaan-
persamaan di atas berubah menjadi:
p1 v12 p2 v22
gz1 z2 H L
2g 2g
v12 v 22
p1 gz1 p2 gz 2 p
2 2
Kerugian
gesek
pada pipa
lurus
untuk
C=100
Kerugian
gesek
pada pipa
lurus
untuk
C=110
Kerugian
gesek
pada pipa
lurus
untuk
C=120
Kerugian
gesek
pada pipa
lurus
untuk
C=130
2
v
H L KL
2g
Gate valve
Globe valve
47
Pengukuran Laju Aliran
Orifice Nosel
Venturi
48
Pengukuran Laju Aliran
Untuk aliran ideal (tidak ada kehilangan energi),
persamaan Bernoulli antara pipa dan hambatan dapat
ditulis menjadi:
2 2
V1 p1 V2 p2
z1 z2
2g 2g
Persamaan kontinyuitas untuk aliran ideal:
A2 D22 / 4 D22 2
V1 V2 V2 2
V2 2
V2
A1 D1 / 4 D1
Dimana = D2/D1
49
Pengukuran Laju Aliran
Substitusi persamaan kontinyuitas ke dalam
persamaan Bernoulli memberikan persamaan:
p1 p2
2 g ( z1 z2 )
V2
(1 4 )
p1 p2
2 g ( z1 z2 )
Qideal A2
(1 4 )
50
Pengukuran Laju Aliran
Untuk pipa horisontal maka: z1 = z2, sehingga:
2( p1 p2 )
Qideal A2
(1 4 )
Laju aliran yg sebenarnya (riil)
2( p1 p2 )
Q CA2
(1 4 )
Dimana A2 adalah luas penampang aliran yang
sesungguhnya dan C koefisien kalibrasi, ditentukan dari
grafik-grafik berikut:
51
Pengukuran Laju Aliran
Untuk orifice
berlaku:
A2 = AO; C = Co
52
Pengukuran Laju Aliran
Untuk nosel berlaku: A2 = An; C = Cn
53