bahan konduktor dan isolator. Sedangkan kemampuan menyalurkan energy listrik ditentukan dalam
KHA yaitu kemampuan hantar arus dalam satuan ampere. Jenis kabel listrik umumnya ada tiga jenis,
yaitu kabel listrik NYA, NYM, dan NYY. Jenis kabel listrik ini dipisahkan berdasarkan kegunaan
masing-masing kabel dalam menyalurkan energy listrik. Sebelum membahas tentang kabel NYY,
terlebih dulu kita harus mengetahui perbedaan kabel NYY dengan kabel NYM dan kabel NYA.
Kabel NYA Biasanya digunakan untuk instalasi rumah dan sistem tenaga. Dalam instalasi rumah
digunakan ukuran 1,5 mm2 dan 2,5 mm2. Jenis kabel NYA mempunyai inti tunggal, berlapis bahan
isolasi PVC, dan sering digunakan untuk instalasi kabel udara. Sedangkan Kabel NYM biasanya
digunakan untuk instalasi listrik pada gedung dan sistem tenaga. Kabel NYM berinti lebih dari 1,
serta memiliki lapisan isolasi PVC. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis, sehingga tingkat
keamanannya lebih baik dari kabel NYA, harganya pun lebih mahal dari kabel NYA. Lalu gambaran
umum untuk kabel NYY, sebelum dibahas secara rinci, yaitu bahwa kabel ini mempunyai lapisan
isolasi PVC, ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYY digunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah),
dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM, dan isolasinya yang terbuat dari bahan
yang tidak disukai tikus.
Berikutnya, kabel jenis NYY, jenis kabel listrik NYY merupakan jenis kabel listrik
yang . Memiliki lapisan isolasi PVC, biasanya lapisan isolasi PVC nya berwarna
hitam, ada yang berinti 2, 3 atau 4. Biasanya Kabel NYY digunakan untuk instalasi
tertanam (kabel tanah), dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM,
itu karena harganya memang lebih mahal dari jenis kabel NYM. Kabel NYY memiliki
isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus. Umumnya dalam
perencanaan instalasi listrik, jenis kabel tanah yang digunakan biasanya adalah kabel
listrik jenis NYY. Pada prinsipnya susunan atau konstruksi kabel NYY ini sama
dengan susunan kabel NYM. Hanya tebal isolasi dan selubung luarnya, serta jenis
kompon PVC yang digunakan, berbeda. Warna selubung luamya hitam. Untuk kabel
tegangan rendah, tegangan nominalnya 0,6/1 kV, di mana 0,6 kV adalah tegangan
nominal terhadap tanah dan I kV adalah tegangan nominal antar penghantar.
Uratnya berjumlah satu sampai dengan lima. Luas penampang penghantamya dapat
mencapai ukuran 240 mm atau lebih. Gambar kabel NYY dapat di lihat di bawah ini:
Sebagai tambahan, perlu diketahui bahawa Kemampuan hantar sebuah kabel listrik
ditentukan oleh KHA (kemampuan hantar arus) yang dimilikinya dalam satuan
Ampere. Kemampuan hantar arus ditentukan oleh luas penampang konduktor yang
berada dalam kabel listrik. Sedangkan tegangan listrik dinyatakan dalam Volt, besar
daya yang diterima dinyatakan dalam satuan Watt, yang merupakan perkalian dari :
Pada tegangan 220 Volt dan KHA 10 Ampere, sebuah kabel listrik dapat
menyalurkan daya sebesar 220V x 10A = 2200 Watt. Untuk Kemampuan Hantar
Arus (KHA) kabel NYY dapat di lihat pada tabel di bawah ini.
Sktm
SUTM merupakan jaringan kawat tidak berisolasi dan berisolasi. Bagian utamanya adalah tiang
(beton, besi), Cross arm dan konduktor. Konduktor yang digunakan adalah aluminium (AAAC),
berukuran 240 mm2, 150 mm2, 70 mm2 dan 35 mm2.
Kabel yang digunakan adalah berisolasi XLPE. Kabel ini ditanam langsung di tanah pada kedalaman
tertentu dan diberi pelindung terhadap pengaruh mekanis dari luar. Kabel tanah ini memiliki isolasi
sedemikian rupa sehingga mampu menahan tegangan tembus yang ditimbulkan. Dibandingkan
dengan kawat pada SUTM maka kabel tanah banyak memiliki keuntungan diantaranya :
a) Kabel
Jenis kabel tegangan menengah adalah :
Contoh : CVC5ZV, Jointing, Termination, Sepatu kabel (Schoen cable), Instalasi Pembumian
a) Tiang Listrik
Tiang listrik untuk SUTM biasanya terdiri dari tiang tunggal, kecuali untuk gardu tiang memakai tiang
ganda. Pemasangan tiang biasanya dipasang di tepi jalan baik jalan raya maupun gang. Pemasangan
tiang dapat dikurangi dengan pemakaian sistem saluran bawah tanah pada sistem distribusi. Tiang
listrik biasanya berupa pipa makin ke atas makin kecil diameternya, jadi tiang bawah mempunyai
diameter besar. Tiang besi berangsur-angsur diganti dengan tiang beton.
Perencanaan material dan ukuran tiang listrik ditentukan oleh faktor-faktor mekanis seperti momen,
kecepatan angin, kekuatan tanah, besar beban penghantar, kekuatan tiang dan sebagainya. Jenis
tiang listrik menurut kegunaanya :
ü Tiang penyangga
ü Tiang sudut
ü Tiang Topang
nfb
post by : yosiea.blogspot.com
NFB dalam bahasa indonesia bisa diartikan sebagai pemutus tanpa sikring, berfungsi untuk
menghubungkan dan memutus tegangan/arus utama dengan sirkuit atau beban, selain itu
berfungsi juga
untuk memutuskan/melindungi beban dari arus yang berlebihan ataupun jika terjadi hubung
singkat. Cara kerja NFB, ketika arus yang mengalir melaluinya melebihi dari nilai yang tertera pada
NFB maka secara otomatis NFB akan memutuskan arusnya gambar diatas adalah NFB 3 Phase
umumnya digunakan pada sirkuit induktion motor atau control panel.
Selain itu NFB sangat baik di gunakan pada pengguna listrik rumah tingkat atas dan industry. Ini di
karenakan Penggunaan NFB yang sangat menjamin keamanan listrik anda.
Namun sebaliknya penggunaan NFB jangan pernah anda gunakan untuk pengguna rumah
menengah ke bawah(SEDERHANA), karena alat ini tidak akan berfungsi pada instalasi rumah anda.
Bus bar
Gardu induk adalah merupakan alat penghubung listrik dari jaringan tranmisi ke jaringan
distribusi perimer yang kuntruksinya. Busbar atau rel merupakan bahan atau peralatan yang
berada di gardu induk.
Busbar atau rel adalah titik pertemuan atau hubungan trafo-trafo tenaga, SUTT, SKTT dan
peralatan listrik lainnya untuk menerima dan menyalurkan tenaga listrik atau daya listrik. Ada
pula yang mengartikan, Busbar dalam sistem tenaga adalah lokasi di mana jalur transmisi,
sumber generasi, dan beban distribusi bertemu. Karena konvergensi ini, sirkuit pendek yang
terletak di dekat busbar cenderung memiliki arus besar yang sangat tinggi. Karena arus sangat
besarnya, maka jika ada kesalahan memerlukan kecepatan yang tinggi dalam operasi
perlindungan busbar untuk membatasi kerusakan peralatan tersebut. Namun, kliring
berkecepatan tinggi harus seimbang terhadap kebutuhan untuk keamanan. Tersandung salah
untuk kesalahan eksternal dapat menyebabkan gangguan besar, dan membahayakan stabilitas
daya sistem. Besarnya kesalahan yang tinggi meningkatkan kemungkinan CT saturasi selama
kesalahan eksternal dekat dengan busbar, dan CT saturasi meningkatkan kemungkinan operasi
yang salah dari perlindungan busbar.
Perlindungan busbar mungkin rumit dan bervariasi dengan topologi bus. Banyak busbar
menghubungkan semua sirkuit untuk satu segmen umum dari busbar. Komplikasi untuk bus
ini adalah hanya jumlah sirkuit terhubung. Namun, busbar tertentu mungkin memiliki beberapa
segmen bus, dengan sirkuit individu yang terhubung ke segmen bus yang berbeda tergantung
pada kebutuhan operasi. Untuk bus kompleks seperti, perlindungan busbar harus mampu
melindungi setiap segmen bus individual, dan dinamis melacak sirkuit terhubung ke segmen
bus tertentu. Semua generator sinkron pada pusat pembangkit listrik menyalurkan tenaga listrik
ke rel pusat listrik. Demikian pula semua saluran yang mengambil maupun yang mengirim
tenaga listrik dihubungkan ke rel ini.
Mayoritas kesalahan busbar melibatkan fase satu dan bumi, tetapi kesalahan muncul dari
berbagai banyak. Bahkan, sebagian besar hasil kerusakan pada busbar dari kesalahan manusia
dan bukan kegagalan komponen switchgear.
Sepatu kabel
Dalam terminasi kabel, kita sering menjumpai aksesoris kabel seperti pada gambar di atas. Gambar di atas adalah
schoen kabel. Schoen kabel sering juga disebut sepatu kabel / Cable lug.
Schoen kabel adalah salah satu accessories kabel yang berfungsi untuk penyambungan kabel ke terminal atau
panel dengan dibautkan pada bussbar atau panel.
Untuk kebutuhan penyambungan kabel jaringan listrik (Terminasi), Schoen kabel terdiri dari beberapa jenis, yaitu
:
Aluminium 99,5%.
Mudah digunakan.
Mendukung hingga 20 kV.
Untuk ukuran kabel schoen yang umum dijumpai di lapangan adalah sebagai berikut :
10mm
16mm
25mm
35mm
50mm
70mm
95mm
120mm
150mm
185mm
240mm
300mm
400mm
Demikian sedikit ulasan tentang schoen kabel /sepatu kabel / cable lug. Semoga bermanfaa
Untuk saluran bawah tanah sistem penyaluran tenaga listriknya akan dilakukan di bawah tanah
sepanjang saluran yang digunakan adalah kabel tanah yang direntangkan sepanjang daerah beban yang
dilaluinya. Bahan untuk kabel tanah pada umumnya terdiri atas tembaga dan alumunium. Sebagai
isolasi dipergunakan bahan bahan berupa kertas serta perlindungan mekanikal berupa timah hitam.
Untuk tegangan menengah sering juga dipakai minyak sebagai isolasi. Jenis kabel yangs sering
digunakan adalah GPLK (Gewapend Papier Lood Kabel)atau NKBA (Normalkabel mit Bleimantel
Ausenumheullung). Kabel ini jenis kabel minyak dengan bahan isolasi XLPE (Cross Linked
Polyethylene). Jaringan bawah tanah direncanakan untuk kawasan dengan padat beban lebih tinggi,
misalnya kota metropolitan atau kota kota besar. Untuk kawasan dengan padat beban sedang atau tidak
seragam biasanya menggunakan jaringan campuran. Bagian bagaian kabel untuk melayani daerah
industri, perdagangan dan kantor kantor. Penanaman kabel dapat dilakukan secara langsung atau
memakai pipa pelindung. Pemakaian kabel tanah dengan pipa pelindung dilakukan untuk keperluan
setempat, misalnya jaringan menyebrang sungai, instalasi didalam gedung dan lain lain. Selain itu
penanaman dan perentangan kabel tanah didalam lubang yang telah digali perlu penanganan khusus,
karena hal ini akan mempengaruhi umur maupun kemampuan kabel dalam penyaluran tenaga.
Beberapa pertimbangan untuk kabel tanah dapat disebut seperti berikut.
Pengoperasiannya lebih mudah karena tidak terpengaruh oleh hujan, petir, atau angin rebut.
Bilamana terjadi gangguan, tidak mudah untuk menemukan tempat gangguan terjadi.
Lagipula, melakukan reparasi pada kabel yang rusak, sangat sulit karena mengganggu
lalu1lintas kendaraan, sehingga menambah masalah kemacetan lalu1lintas.
Phb tr
Busbar pada tipe terbuka ini banyak dijumpai digardu sel atau gardu open type, dimana semua
peralatan termasuk rel pengumpul (Busbar) kelihatan secara visual. Hal ini menunjukkan bahwa
semua peralatan yang terpasang memerlukan tempat tersendiri sehingga membutuhkan areal yang
luas untuk tipe terbuka ini, karena masing-masing peralatan secara utuh akan terpasang pada PHB
tipe terbuka ini. Oleh karena keadaan terbuka tersebut sehingga bagian-bagian yang bertegangan
dari PHB ini sangat membahayakan operatornya, untuk mengatasi hal tersebut maka pada
PHB/Gardu terbuka selalu diberi pagar dan tanda rambu keselamatan kerja untuk membatasi daerah
berbahaya dan memperingatkan kepada semua petugas agar lebih berhati-hati.
Yang dimaksud dengan PHB TR adalah Perlengkapan Hubung Bagi yang dipasang pada sisi TR atau
sisi sekunder Trafo sebuah gardu Distribusi baik Gardu beton, Gardu kios, Gardu portal maupun
Gardu cantol. Adapun PHB TR yang banyak kita jumpai adalah PHB TR yang ada pada Gardu Trafo
Tiang (GTT). PHB TR yang terpasang pada Gardu Trafo Tiang berbentuk lemari
1. Kerangka / Rak TR
2. Saklar Utama
3. NH Fuse Utama
4. Rel Tembaga
5. NH Fuse jurusan
7. Sirkuit Pengukuran
Fungsi atau kegunaan PHB TR adalah sebagai penghubung dan pembagi atau pendistribusian tenaga
listrik dari out put trafo sisi tegangan rendah TR ke Rel pembagi dan diteruskan ke Jaringan Tegangan
Rendah (JTR) melalui kabel jurusan (Opstyg Cable) yang diamankan oleh NH Fuse jurusan masing-
masing. Untuk kepentingan efisiensi dan penekanan susut jaringan (loses) saat ini banyak unit PLN
yang mengambil kebijaksanaan untuk melepas atau tidak memfungsikan rangkaian pengukuran
maupun rangkaian kontrolnya, hal ini dimaksudkan agar tidak banyak energi listrik yang mengalir ke
alat ukur maupun kontrol terbuang untuk keperluan kontrol dan pengukuran secara terus menerus,
sedangkan untuk mengetahui besarnya beban maupun tegangan, dilakukan pengukuran pada saat di
perlukan saja dan bisa menggunakan peralatan ukur portable seperti AVO atau Tang Ampere saja.
konstruksi yaitu :
Untuk mengoperasikan PHB TR baru harus mengikuti prosedur yang sudah ditetapkan oleh
manajemen dalam hal ini adalah unit operasi Jaringan Tegangan Rendah (JTR) dalam bentuk
Standing Operation Procedure (SOP). Adapun pembuatan SOP bisa mengambil contoh dari beberapa
referensi antara lain:
Operation Guidance
Kondisi Jaringan
Pengalaman (Experience)
Dan lain-lain
2. Siapkan Alat Kerja, Alat Ukur, Alat K-3. Material Kerja dan Alat Bantu sesuai dengan
kebutuhan
3. Setelah Petugas sampai di Lokasi gunakan Alat K-3 dan selanjutnya lapor ke Posko, petugas
akan mengoperasikan PHB – TR baru
Kekencangan Baut
6. Lakukan pengukuran tahanan isolasi antar arel dan antara Rel dengan Body serta tahanan
pembumian dan dicatat dalam Formulir Berita Acara (BA).
7. Bersihkan Rel. Dudukan Fuse Holder, Pisau Saklar Utama (Hefboom Saklar). Sepatu Kabel
dari kotoran/korosi. Dan bersihkan ruangan dalam panel hubung bagi.
8. Periksa kekencangan peningkatan mur/baut pada Saklar Utama Sepatu Kabel, Rel, Fuse
Holder, kondisi isolator binnen dan Sistem pembumian.
9. Lakukan pemeriksaan hasil pekerjaan secara visual dan amankan seluruh peralatan kerja.
10. Lapor ke posko bahwa kondisi PHB – TR dan Petugas dalam keadaan aman dan selanjutnya
meminta tegangan dimasukkan (pemasukan CO gardu dilaksanakan oleh petugas operasi
SUTM).
11. Setelah menerima ijin pemasukan tegangan dari posko masukan CUT OUT (CO).
12. Lakukan penukaran tegangan pada sisi masuk saklar utama dan amati putaran fasa dan
selanjutnya catat dalam formulir BA.
15. Lapor ke posko, bahwa pekerjaan pengoperasian PHB – TR baru telah selesai dan petugas
akan meninggalkan lokasi pekerjaan.
17. Buat laporan dan berita acara pelaksanaan pekerjaan pengoperasian PHB – TR baru.
18. Buat laporan pekerjaan pengoperasian PHB – TR baru dan berita acara diserahkan kepada
Asman Distribusi.
Persiapan Pemeliharaan
Pemeriksaaan Pemeliharaan
2. Siapkan Alat Kerja, Alat Ukur, Alat K-3. Material Kerja dan Alat Bantu sesuai dengan
kebutuhan.
3. Setelah Petugas sampai di Lokasi gunakan Alat K-3 dan selanjutnya lakukan pengukuran
tegangan, arus beban, dan putaran fasa serta catat dalam formulir.
5. Laporkan pada Posko bahwa pekerjaan akan dilaksanakan dan meminta pelepasan CO gardu
(pelepasan CO gardu dilaksanakan oleh petugas operasi SUTM).
6. Tanahkan (Grounding) seluruh kabel jurusan dengan menggunakan Grounding cabel TR.
7. Bersihkan Rel, Dudukan Fuse Holder, Pisau Saklar Utama (Hefboom Saklar). Sepatu Kabel
dari kotoran/korosi. Dan bersihkan ruangan dalam Panel Hubung Bagi.
8. Periksa kekencangan peningkatan mur/baut pada Saklar Utama Sepatu, Kabel, Rel, Fuse
Holder, Kondisi Isolator Binnen dan Sistem Pembumian.
9. Bila ada komponen PHB-TR yang rusak maka perbaiki atau ganti baru.
10. Berikan Vaseline pada Pisau Saklar Utama, Terminal Fuse Holder.
11. Ukur dan Catat nilai tahanan isolasi antar Rel dan atau Rel terhadap body setelah Tahanan
Pentanahan dan catat dalam formulir berita acara (BA).
12. Lakukan pada posko bahwa pekerjaan pemeliharaan telah selesai dan meminta pemasukan
CO gardu (pemasukan CO gardu dilaksanakan oleh petugas operasi SUTM).
13. Lepaskan pentanahan (Grounding cable TR) pada seluruh kabel jurusan.
14. Laporkan pada posko bahwa pekerjaan pemeliharaan telah selesai dan meminta pemasukan
CO gardu (pemasukan CO gardu dilaksanakan oleh petugas operasi SUTM).
15. Masukkan saklar utama tanpa beban, kemudian ukur besaran tegangan antara fasa dan fasa,
dan atara fasa dengan nol di rel, serta check arah putaran fasa dan selanjutnya catat dalam
formulir BA.
16. Lakukan pengecekkan Rating NH Fuse untuk disesuaikan dengan data Fuse semula.
20. Tutup ke Posko bahwa pekerjaan memelihara PHB TR telah selesai dan petugas akan
meninggalkan lokasi pekerjaan.
22. Buat laporan Berita Acara pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan PHB TR.
23. Laporkan penyelesaian pekerjaan dan penyerahan Formulir BA kepada Asman Distribusi.
Dalam sistem kelistrikan Trafo arus ( CT ) / Current transformer di gunakan untuk pengukuran arus listrik.
Current Transformer hampir sama dengan VT trafo tegangan atau sering di sebut dengan ( PT) Potential
Transformer, keduanya di kenal dengan instrument transformer. Di saat Arus terlalu tinggi dalam jaringan
maka di perlukan CT untuk converter pembacaan pada alat ukur jadi yang di gunakan progresif arus imbas dari
hantaran dari sebuah rangkaian listrik bolak balik atau AC. Sebuah trafo arus menghasilkan conversi arus yang
akurat untuk pembacaan alat ukur atau sensor safety device