Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM : 141734022
Kelas: 2-D Konservasi Energi
TUGAS SISTEM PROTEKSI
1. Sebutkan bagian- bagian yang harus di proteksi pada sub sistem tenaga listrik!
Keterangan :
1 = Zone Generator
3 = Zone Busbar
4 = Zone Transmisi
5 = Zone Transformator Step-Down
6 = Zone Beban
3. Berapa energi panas yang di akibatkan karena gangguan arus abnormal (Joule)!
H = I2.R.t (Joules)
Dimana;
H = panas yang dihasilkan (Joule)
I = arus listrik (ampere)
R = tahanan konduktor (ohm)
t = waktu atau lamanya arus yang mengalir (detik)
1. Fungsi : mengamankan arus listrik hubung singkat atau beban lebih yang hanya bisa
digunakan sekali.
2. Penggunaan : digunakan pada peralatan rumah tangga.
3. Komponen : terdiri dari sebuah kawat halus pendek yang akan meleleh dan terputus
jika dialiri oleh Arus Listrik yang berlebihan ataupun terjadinya hubungan arus pendek
(short circuit) dalam sebuah peralatan listrik / Elektronika.
MCB :
1. Fungsi: alat pengaman arus listrik dari beban lebih dan hubung singkat
2. Penggunaan : Berdasarkan penggunaan dan daerah kerjanya, MCB dapat
digolongkan menjadi 5 jenis
Relay Proteksi
1. Fungsi:
2. Penggunaan :
a. Pengaman Generator
b. Pengaman Saluran Transmisi
c. Pengaman Transformator
d. Pengaman sistem Distribusi
3. Komponen:
1. Elemen pengindera.
Elemen ini berfungsi untuk merasakan besaran-besaran listrik, seperti arus, tegangan,
frekuensi, dan sebagainya tergantung relay yang dipergunakan. Pada bagian ini besaran
yang masuk akan dirasakan keadaannya, apakah keadaan yang diproteksi itu
mendapatkan gangguan atau dalam keadaan normal, untuk selanjutnya besaran tersebut
dikirimkan ke elemen pembanding.
2. Elemen pembanding.
Elemen ini berfungsi menerima besaran setelah terlebih dahulu besaran itu diterima oleh
elemen oleh elemen pengindera untuk membandingkan besaran listrik pada saat keadaan
normal dengan besaran arus kerja relay.
3. Elemen pengukur/penentu.
Elemen ini berfungsi untuk mengadakan perubahan secara cepet pada besaran ukurnya
dan akan segera memberikan isyarat untuk membuka PMT atau memberikan sinyal.
Transformator arus ( CT ) berfungsi sebagai alat pengindera yang merasakan apakah
keadaan yang diproteksi dalam keadaan normal atau mendapat gangguan. Sebagai alat
pembanding sekaligus alat pengukur adalah relay, yang bekerja setelah mendapatkan
besaran dari alat pengindera dan membandingkan dengan besar arus penyetelan dari kerja
relay.
Apabila besaran tersebut tidak setimbang atau melebihi besar arus penyetelannya, maka
kumparan relay akan bekerja menarik kontak dengan cepat atau dengan waktu tunda dan
memberikan perintah pada kumparan penjatuh (trip-coil) untuk bekerja melepas PMT.
Sebagai sumber energi penggerak adalah sumber arus searah atau batere.
Fuse : jika dalam sebuah sistem rangkaian elektonik atau rangkaain listrik terjadi arus
lebih maka sekering (fuse) akan putus sehingga arus listrik tidak lagi mengalir
dalam sistem tersebut untuk mengamankan komponen elektronikalain. Kelebihan
arus tersebut dapat disebabkan karena adanya hubung singkat atau karena kelebihan
beban output.
MCB:
Berdasarkan konstruksinya, maka MCB memiliki dua cara pemutusan yaitu :
pemutusan bersarkan panas dan berdasarkan elektromagnetik. Pemutusan karena
beban lebih dan pemutusan berdasarkan elektromagnetic karena hubung pendek
atau hubung singkat
1. Thermis
Prinsip kerjanya berdasarkan pada pemuaian atau pemutusan dua jenis logam
yang koefisien jenisnya berbeda. Kedua jenis logam tersebut dilas jadi satu keping
(bimetal)dan dihubungkan dengan kawat arus. Jika arus yang melalui bimetal
tersebut melebihi arusnominal yang diperkenankan maka bimetal tersebut akan
melengkung dan memutuskan aliran listrik.
2. Magnetik
Prinsip kerjanya adalah memanfaatkan arus hubung singkat yang cukup besar
untuk menarik sakelar mekanik dengan prinsip induksi elektromagnetis, koil akan
terinduksi dan daerah sekitarnya akan terdapat medan magnet sehingga akan
menarik poros dan mengoperasikan tuas pemutus. Semakin besar arushubung
singkat, maka semakin besar gaya yang menggerakkan sakelar tersebut
sehinggalebih cepat memutuskan rangkaian listrik dan gagang operasi akan kembali
ke posisi off .Busur api yang terjadi masuk ke dalam ruangan yang berbentuk pelat-
pelat, tempat busur apidipisahkan, di dinginkan dan dipadamkan dengan cepat
MCB dapat segera digunakan lagi setelah gangguan telah di perbaiki.
Relay proteksi:
relay tersebut dipasang pada rangkaian pengendali./kontrol atau pada rangkaian
sekunder. Yang dimaksud dengan rangkaian sekunder adalah relay tersebut tidak
merasakan langsung keadaan abnormal dari suatu rangkaian utama, melainkan
melalui media perantara di antaranya adalah trafo arus (Current transformer /CT)
atau trafo tegangan ( Potential transformer/PT).
Relay berfungsi sebagai alat pengendali untuk dapat merasakan adanya keadaan
abnormal,kemudian dapat memberikan keputusan untuk melepaskan sistem dari
sunber tegangan atau meneruskan informasi ke sistem yang lain seperti alarm.
Informasi keadaan abnormal pada relay tersebut di dapat dari CT atau PT.
Trafo arus atau trafo tegangan berfungsi sebagai media pertama penerima informasi
dari keadaan abnormal. Kabel kontrol berfungsi sebagai media prasarana untuk
meneruskan informasi dari sistem satu kesistem lainnya. Suplai tegangan yang
dalam hal ini adalaah tegangan baterai, yaitu berfungsi sebagai prasarana untuk
sumplai tegangan pada relay-relay,agar relay tersebut aktif.
7. Sebutkan persyaratan yang harus di penuhi pada sistem proteksi (7 poin jelaskan)!