Anda di halaman 1dari 3

Hukum Wanita Bercadar Dalam Islam

Menutup aurat adalah kewajiban muslimah dan siapa saja muslimah yang sudah baligh atau dewasa
harus melaksanakannya. Wanita dalam islam sangat dimuliakan mengingat peran dan kedudukannya
dalam islam (baca peran wanita dalam islam dan kedudukan wanita dalam islam). Aurat wanita
adalah sesuatu yang harus dijaga dan ditutup dengan baik dari pandangan orang luar atau mereka
yang bukan muhrimnya (baca muhrim dalam islam dan pengertian mahram dalam islam).
ads

Dengan menutup aurat maka seorang wanita sudah memenuhi salah satu kewajiban yang diberikan
oleh Allah SWT. Menutup aurat wanita identik dengan menggunakan hijab atau pakaian panjang
penutup aurat, bahkan ada juga wanita muslimah yang menggunakan burka atau cadar penutup
wajah. Bagaimanakah sebenarnya hukum menggunakan cadar atau penutup wajah dalam islam?
Simak penjelasan berikut ini. (baca juga hukum wanita bekerja dalam islam dan wanita karir dalam
pandangan islam)

Definisi Hijab dan Cadar


Hijab dan juga termasuk jilbab dan cadar adalah beberapa aturan yang tercantum dalam
hukum Islam terutama yang mengatur bagaimana tatacara pergaulan manusia yang baik
(baca pergaulan dalam islam). Hijab sebenarnya dapat didefinisikan sebagai salah satu aturan dalam
Islam tentang keharusan menjaga jarak atau pandangan antara pria dan wanita saat bergaul.
Dengan kata lain, hijab dapat diartikan sebagai pembatas yang ada dalam suatu rumah yang
memisahkan bagian luar dengan bagian dalam rumah sehingga tamu yang dating tidak langsung
meihat bagian dalam rumah tersebut.

Hijab saat ini telah mengalami penyempitan makna dimana hijab diartikan sebagai pakaian yang
menutupi seluruh aurat atau tubuh seorang wanita mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki.
Beberapa ulama menyebutkan bahwa cadar adalah bagian dari hijab yang menutup bagian wajah. Di
Indonesia penggunaan cadar sebagai bagian dari hijab belum begitu familiar dan masih dianggap
tabu bagi sebagian kalangan meskipun sudah ada banyak wanita yang menggunakan cadar saat
berada di luar ruangan. (baca juga wanita shalehah idaman pria shaleh dan ciri-ciri istri shalehah)

Dasar Hukum Hijab


Aturan hijab dalam Islam dapat ditemukan dalam beberapa surat alqur’an. Ayar-ayat mengenai hijab
tersebut menurut ulama imam al-Jashshash diturunkan karena adanya suatu sebab atau peristiwa.
Pada masa Rasulullah SAW, rasul sering mengadakan jamuan dengan tamu-tamunya dan tamu-
tamu tersebut bebas keluar masuk rumahnya dan bercakap-cakap dengan bebas.

Hal tersebut dirasaan dapat mengganggu keberadaan istri-istri Rasulullah yang juga bisa dipandang
oleh para tamu (baca juga istri-istri nabi Muhammad SAW dan cara makan rasulullah). Oleh karena
itu Allah SWT menurunkan ayat berikut untuk menghindarkan Rasul dan istri-istrinya dari fitnah.

َ‫طع ِْمت ُ ْم فَا ْنتَش ُِروا َو ََل ُم ْست َأْنِسِين‬ َ ‫طعَ ٍام َغي َْر نَاظِ ِرينَ إِنَاهُ َو ٰلَك ِْن إِذَا ُدعِيت ُ ْم فَا ْد ُخلُوا فَإِذَا‬ َ ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا ََل ت َ ْد ُخلُوا بُيُوتَ النَّبِي ِ إِ ََّل أ َ ْن يُؤْ ذَنَ لَ ُك ْم ِإلَ ٰى‬
ْ ٰ ٍ ‫سأ َ ْلت ُ ُموه َُّن َمت َاعًا َفا ْسأَلُوه َُّن مِ ْن َو َراءِ حِ َجا‬ ٰ
َ
‫ب ۚ َذ ِل ُك ْم أط َه ُر‬ َ ‫ق ۚ َوإِ َذا‬ ِ ‫َّللاُ ََل يَ ْست َحْ يِي مِ نَ ْال َح‬
َّ ‫ي فَيَ ْست َحْ يِي مِ ْن ُك ْم ۖ َو‬
َّ ِ‫ث ۚ إِ َّن ذَ ِل ُك ْم َكانَ يُؤْ ذِي النَّب‬
ٍ ‫ِل َحدِي‬
ٰ َ َ َ
ِ َّ ‫َّللا َو ََل أ ْن ت َ ْن ِك ُحوا أ ْز َوا َجهُ مِ ْن َب ْع ِد ِه أبَدًا ۚ إِ َّن َذ ِل ُك ْم َكانَ ِع ْن َد‬
‫َّللا َعظِ ي ًما‬ ِ َّ ‫سو َل‬ َ
ُ ‫ِلقُلُوبِ ُك ْم َوقُلُوبِ ِه َّن ۚ َو َما َكانَ ل ُك ْم أ ْن تُؤْ ذوا َر‬
ُ َ

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi kecuali bila kamu
diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak (makanannya), tetapi jika kamu
diundang maka masuklah dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang
percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi lalu Nabi malu kepadamu
(untuk menyuruh kamu keluar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar. Apabila kamu
meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri-isteri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir.
Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati)
Rasulullah dan tidak (pula) mengawini isteri-isterinya selama-lamanya sesudah ia wafat.
Sesungguhnya perbuatan itu adalah amat besar (dosanya) di sisi Allah. (QS Al Ahzab ; 53)
Hukum Wanita Mengenakan Cadar
Meskipun sudah diketahui bahwa mengenakan hijab adalah wajib hukumnya, sebaliknya hukum
mengenakan cadar masih menjadi perdebatan diantara beberapa kalangan ulama. Adapun pendapat
mengenai hukum wanita bercadar berdasarkan pendapat ulama 4 mahzab adalah sebagai berikut :

 Menurut Mahzab Hanafi

Menurut ulama yang menganut mahzab hanafi, menggunakan cadar bagi seorang wanita muslim
hukumnya sunnah karena wajah bukan merupakan bagian aurat wanita. Sebagaimana pendapat Al
Imam Muhammad ‘Alaa-uddin

“Seluruh badan wanita adalah aurat kecuali wajah dan telapak tangan dalam. Dalam suatu riwayat,
juga telapak tangan luar. Demikian juga suaranya. Namun bukan aurat jika dihadapan sesama
wanita. Jika cenderung menimbulkan fitnah, dilarang menampakkan wajahnya di hadapan para
lelaki” (Ad Durr Al Muntaqa, 81)

 Menurut Mahzab Maliki

Sama seperti ulama mahzab hanafi, ulama yang menganut mahzab maliki juga berpendapat bahwa
hukum mengenakan cadar bagi seorang muslimah adalah sunah karena wajah bukanlah bagian dari
aurat wanita. Sebagaimana pendapat ulama Az Zarqaani berikut

“Aurat wanita di depan lelaki muslim ajnabi adalah seluruh tubuh selain wajah dan telapak tangan.
Bahkan suara indahnya juga aurat. Sedangkan wajah, telapak tangan luar dan dalam, boleh
dinampakkan dan dilihat oleh laki-laki walaupun wanita tersebut masih muda baik sekedar melihat
ataupun untuk tujuan pengobatan. Kecuali jika khawatir timbul fitnah atau lelaki melihat wanita untuk
berlezat-lezat, maka hukumnya haram, sebagaimana haramnya melihat amraad. Hal ini juga
diungkapkan oleh Al Faakihaani dan Al Qalsyaani” (Syarh Mukhtashar Khalil, 176)

 Menurut Mahzab Syafi’i

Berbeda dengan pendapat kedua mahzab diatas, ulama Syafi’I menganggap bahwa aurat seorang
wanita dihadapan pria yang bukan mahramnya dalah seluruh tubuh sehingga wajib hukumnya
seorang wanita mengenakan cadar. Sebagaimana pendapat ulama Ast Syarwani berikut

“Wanita memiliki tiga jenis aurat, (1) aurat dalam shalat -sebagaimana telah dijelaskan- yaitu seluruh
badan kecuali wajah dan telapak tangan, (2) aurat terhadap pandangan lelaki ajnabi, yaitu seluruh
tubuh termasuk wajah dan telapak tangan, menurut pendapat yang mu’tamad, (3) aurat ketika berdua
bersama yang mahram, sama seperti laki-laki, yaitu antara pusar dan paha” (Hasyiah Asy Syarwani
‘Ala Tuhfatul Muhtaaj, 2/112)

 Menurut Mahzab Hambali

Ulama yang menganut mahzab Hambali juga sependapat dengan mahzab Syafii yang mengharuskan
wanita untuk mengenakan cadar penutup wajah. Menurut Imam Ahmad bin Hambal, sekuruh tubuh
wanita adalah aurat dan termasuk juga kuku-kukunya. Sebagaimana disebutkan dalam pendapat
Syaikh Abdullah bin Abdil Aziz Al ‘Anqaari berikut

“Setiap bagian tubuh wanita yang baligh adalah aurat, termasuk pula sudut kepalanya. Pendapat ini
telah dijelaskan dalam kitab Ar Ri’ayah… kecuali wajah, karena wajah bukanlah aurat di dalam
shalat. Adapun di luar shalat, semua bagian tubuh adalah aurat, termasuk pula wajahnya jika di
hadapan lelaki atau di hadapan banci. Jika di hadapan sesama wanita, auratnya antara pusar hingga
paha” (Raudhul Murbi’, 140)

Meskipun terdapat beberapa perbedaan pendapat dikalangan para ulama, mengenakan cadar adalah
memang budaya islam dan tidak hanya milik muslimah atau mereka yang tinggal di negara Arab atau
Timur Tengah saja. Muslimah yang menutup wajahnya dengan cadar dan berhijab bukanlah sesuatu
yang ekstrim dan bukanlah sesuatu yang tidak wajar. Justru seharusnya seorang muslimah
atau wanita yang baik menurut islam bisa sedikit demi sedikit menyempurnakan hijabnya dengan
menggunakan cadar. Wallahu A’lam bis shawab. (baca perkembangan islam di Eropa dan sejarah
islam di Arab )

https://dalamislam.com/hukum-islam/hukum-wanita-bercadar

Anda mungkin juga menyukai