Pada pengolahan mineral, proses yang pertama kali dilakukan adalah proses kominusi. Dimana pada proses ini, material akan dikecilkan ukurannya untuk diproses lebih lanjut, karena sebenarnya material yang telah ditambang memiliki ukuran yang cukup besar. Setelah proses kominusi, maka material akan diproses lagi dengan proses Classification dan sizing yaitu pengelompokan berdasarkan ukuran dengan metode pengayakan. Setelah itu proses konsentrasi, yaitu proses pemisahan mineral berharga dari pengotornya (gangue) dengan memanfaatkan sifat logam. Salah satunya dengan memanfaatkan perbedaan sifat kemagnetan logam. Proses ini disebut magnetic separation. Metode magnetic separation ini telah digunakan lebih dari 200 tahun dalam proses konsentrasi bijih besi dan masih digunakan hingga saat ini. Berbagai macam peralatan pemisahan magnetik telah banyak digunakan sejak awal dan hingga sekarang telah banyak perkembangan dan perbaikan dalam peralatannya untuk dapat meningkatkan kadar besi yang tinggi. Pada saat ini hampir 90% dari proses konsentrasi besi menggunakan metode pemisahan magnetik karena besi merupakan unsur yang sifat kemagnetannya sangat baik, sehingga lebih efisien untuk dikonsentrasi. Alatnya disebut magnetic separator, alat ini bekerja berdasarkan pada kuat lemahnya mineral tersebut tertarik oleh magnet sehingga dapat terpisah antara mineral magnetik dan non magnetik. Pemisahan dapat dilakukan dalam keadaan kering atau basah.
1.2 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari Praktikum ini yaitu melakukan proses pemisahan mineral berdasarkan sifat kemagnetannya dengan menggunakan alat magnetic separator. 2
1.3 Batasan Masalah
Dalam percobaan magnetic separation, terdapat variabel bebas dan tetap. Dimana variabel bebasnya adalah pemilihan mineral, massa pasir besi dan kwarsa, tegangan rotor dan umpan serta laju pengumpanan. Sedangkan variabel tetapnya adalah waktu pengumpanan serta kadar (gram dan persen) pasir pada konsentrat dan tailing.
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan ini terdiri dari lima bab. Bab I menjelaskan mengenai latar belakang, tujuan percobaan, batasan masalah, dan sistematika penulisan. Bab II menjelaskan mengenai tinjauan pustaka yang berisi mengenai teori singkat dari percobaan yang dilakukan, Bab III menjelaskan mengenai metode penelitian, Bab IV menjelaskan mengenai hasil dan pembahasan, Bab V menjelaskan mengenai kesimpulan serta saran dari percobaan. Selain itu juga di akhir laporan terdapat lampiran yang memuat contoh perhitungan, jawaban pertanyaan dan tugas khusus serta blangko percobaaan.