Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada pengolahan mineral, proses yang pertama kali dilakukan adalah
proses kominusi. Dimana pada proses ini, material akan dikecilkan ukurannya
untuk diproses lebih lanjut, karena sebenarnya material yang telah ditambang
memiliki ukuran yang cukup besar. Setelah proses kominusi, maka material akan
diproses lagi dengan proses Classification dan sizing yaitu pengelompokan
berdasarkan ukuran dengan metode pengayakan. Setelah itu proses konsentrasi,
yaitu proses pemisahan mineral berharga dari pengotornya (gangue) dengan
memanfaatkan sifat logam. Salah satunya dengan memanfaatkan perbedaan sifat
kemagnetan logam. Proses ini disebut magnetic separation.
Metode magnetic separation ini telah digunakan lebih dari 200 tahun
dalam proses konsentrasi bijih besi dan masih digunakan hingga saat ini. Berbagai
macam peralatan pemisahan magnetik telah banyak digunakan sejak awal dan
hingga sekarang telah banyak perkembangan dan perbaikan dalam peralatannya
untuk dapat meningkatkan kadar besi yang tinggi. Pada saat ini hampir 90% dari
proses konsentrasi besi menggunakan metode pemisahan magnetik karena besi
merupakan unsur yang sifat kemagnetannya sangat baik, sehingga lebih efisien
untuk dikonsentrasi. Alatnya disebut magnetic separator, alat ini bekerja
berdasarkan pada kuat lemahnya mineral tersebut tertarik oleh magnet sehingga
dapat terpisah antara mineral magnetik dan non magnetik. Pemisahan dapat
dilakukan dalam keadaan kering atau basah.

1.2 Tujuan Percobaan


Adapun tujuan dari Praktikum ini yaitu melakukan proses
pemisahan mineral berdasarkan sifat kemagnetannya dengan
menggunakan alat magnetic separator.
2

1.3 Batasan Masalah


Dalam percobaan magnetic separation, terdapat variabel bebas dan tetap.
Dimana variabel bebasnya adalah pemilihan mineral, massa pasir besi dan kwarsa,
tegangan rotor dan umpan serta laju pengumpanan. Sedangkan variabel tetapnya
adalah waktu pengumpanan serta kadar (gram dan persen) pasir pada konsentrat
dan tailing.

1.4 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan laporan ini terdiri dari lima bab. Bab I menjelaskan
mengenai latar belakang, tujuan percobaan, batasan masalah, dan sistematika
penulisan. Bab II menjelaskan mengenai tinjauan pustaka yang berisi mengenai
teori singkat dari percobaan yang dilakukan, Bab III menjelaskan mengenai
metode penelitian, Bab IV menjelaskan mengenai hasil dan pembahasan, Bab V
menjelaskan mengenai kesimpulan serta saran dari percobaan. Selain itu juga di
akhir laporan terdapat lampiran yang memuat contoh perhitungan, jawaban
pertanyaan dan tugas khusus serta blangko percobaaan.

Anda mungkin juga menyukai