Anda di halaman 1dari 21

BAB III

TINJAUAN KASUS

Pada BAB ini penulis akan menguraikan tentang asuhan keperawatan

klien dengan kanker serviks diruang B3 Ginekologi RSUP Dr. kariyadi

semarang. asuhan keperawatan ini dilakukan pada tanggal 20 april 2009.

B. Pengkajian

1) Identitas klien

Nama : Ny.P

Umur : 69 Tahun

Alamat : Salatiga

Agama : Islam

Suku bangsa : Jawa Indonesia

Status perkawinan : Kawin (janda)

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Pendidikan : SD

No.RM : 0910133308

Diagnosa medis : ca serviks endometrium stadium IIB dengan

terapi radiasi dan kemoterapi hari ketiga

Tanggal masuk : 31 Maret 2009

2) Identitas penanggung jawab

Nama : Tn.P

Umur : 50 Tahun

Agama : Islam

55
Pekerjaan : Swasta

Suku bangsa : Jawa Indonesia

Hubungan dengan pasien: Anak

Jenis kelamin : Laki-Laki

3) Riwayat Kesehatan Klien

a. Keluhan Utama

klien mengatakan pusing

b. Riwayat Penyakit Sekarang

kurang lebih ½ bulan keluar darah seperti flek-flek dalam jumlah

banyak kemudian klien berobat di RSU Salatiga kemudian di

diagnosa oleh dokter kanker serviks stadium IIB, lalu klien

dirujuk ke RSUP Dr.Kariyadi semarang untuk dilakukan

pengobatan radiasi dan kemoterapi

c. Riwayat Penyakit Dahulu

sebelumnya kurang lebih 4 Tahun yang lalu klien pernah

mengalami kecelakaan lalu lintas.kaki klien sebelah kiri

menngalami fraktur. sebelumnya klien dirawat di RSU Salatiga

selama 1bulan. kemudian dibawa ke pengobatan alternative.

d. Riwayat Kesehatan Keluarga

Keluarga Ny.P tidak ada yang sakit seperti ini, keluarga Ny.P

tidak ada yang sakit DM, Hipertensi, Jantung.

e. Riwayat Menstruasi

Ny.P Menarche usia 15 Tahun, HPHT 14 Tahun yang lalu

56
f. Riwayat Perkawinan

Pada saat dikaji klien lupa dirinya menikah pada usia berapa.

Ny.P menikah 1 kali selama 52 Tahun. sekarang suami klien

sudah meninggal.

g. Riwayat Obstetri

Klien memiliki 6 orang anak, partus 6 kali, abortus tidak pernah.

anak pertama laki-laki berusia 50 tahun, anak kedua laki-laki

berusia 45 tahun, anak ketiga perempuan berusia 44 tahun, anak

keempat laki-laki berusia 40 tahun, anak kelima laki-laki berusia

35 tahun, anak keenam laki-laki berusia 27 tahun.

h. Riwayat KB

Klien mengatakan tidak menggunakan metrode kontrasepsi

apapun, karena zaman dahulu belum ada jenis kontrasepsi seperti

sekarang ini.

4) Pola Kesehatan Fungsional

a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan

klien mengatakan kesehatan itu penting dan menjaga kesehatan

juga penting. apabila klien sakit, klien langsung pergi ke

pelayanan kesehatan, baik itu ke rumah sakit maupun ke

pelayanan kesehatan lain.

b. Pola nutrisi dan metabolic

sebelum sakit: klien makan 3 kali sehari dengan menu nasi, lauk,

sayur, habis satu porsi, tidak ada gangguan menelan.

57
Selama sakit: klien makan 3 kali sehari dengan menu makan

rumah sakit ( nasi, sayur, lauk ) habis satu porsi. tetapi apabila

klien post kemoterapi klien mengatakan mual dan ingin muntah,

nafsu makan berkurang.

IMT = BB/(TB)2m
= 45/(1,5)2m
= 45/2,25
= 20 kg/m2
Jadi berdasarkan penghitungan indeks massa tubuh didapatkan

hasilnya yaitu 20 kg/m2, maka dapat ditentukan hasil tersebut

dalam batas normal (18-20 kg/m2).

c. Pola eliminasi

sebelum sakit: BAB klien satu kali sehari dengan konsistensi

lunak,bau khas, BAK 5-6 kali sehari.

Selama sakit: BAB klien satu kali sehari dengan konsistensi lunak,

BAK klien jarang.

d. Pola aktivitas

sebelum sakit: klien bekerja sebagai ibu rumah tangga. dirumah

klien membersihkan rumah dan memasak.

Selama sakit: klien hanya bisa berbaring lemah di tempat tidur.

paling-paling jika kondisi klien tidak habis kemoterapi klien

jalan-jalan disekitar ruangan dan pergi ke kamar mandi bila perlu.

klien selalu dibantu keluarga dalam melakukan aktivitas.

e. Pola konsep diri dan persepsi

58
4. Persepsi diri

klien berharap setelah dilakukan pengobatan kemoterapi dan

radiasi bisa segera sembuh dari penyakitnya walaupun klien

tahu tidak bisa sembuh sepenuhnya.

5. konsep diri

a) Citra tubuh

klien menyukai seluruh anggota tubuhnya walaupun

anggota gerak tidak bisa begitu sempurna.

b) Identitas diri

klien merasa puas sebagai seorang perempuan sekaligus

sebagai seorang ibu.

c) Peran diri

dalam keluarga klien berperan sebagai seorang ibu dari ke

enam putra putrinya.

d) Ideal diri

Klien berharap agar bisa segera sembuh dari penyakitnya

dan bisa kembali berkumpul dengan anggota keluarga.

e) Harga diri

Keluarga sangat menghargai klien sebagai orang tua.

f. Pola reproduksi dan seksual

klien lupa pada usia berapa dirinya menikah. klien menikah satu

kali, suaminya sudah meninggal sekitar 17 tahun yang lalu karena

sakit. klien memiliki 6 orang anak yang terdiri dari: anak pertama

59
laki-laki, anak kedua laki-laki, anak ketiga perempuan, anak ke

empat laki-laki, anak kelima laki-laki, anak ke enam laki-laki.

g. Pola hubungan dengan orang lain

hubungan klien dengan anggota keluarga dan tetangga baik.

h. Pola keyakinan dan nilai

klien beragama islam.sebelum sakit: klien rajin sholat lima waktu.

Selama sakit: klien jarang melakukan sholat karena kondisinya

yang lemah.

i. Pola istirahat dan tidur

sebelum sakit: klien tidur kurang lebih 8 jam setiap hari dengan

frekwensi siang dan malam.

Selama sakit: klien tidur siang kurang lebih satu jam, sedangkan

tidur malam kurang lebih 6 jam dan mudah terbangun karena

pusing.

j. Pemeriksaan Fisik

a. Tanda-tanda vital

Tekanan darah :120/80 mmHg

Suhu :36,80C

Nadi :72 kali/menit

RR :18 kali/menit

b. Keadaan umum : Baik

c. Kesadaran : Composmentis

d. Kepala : Mesosefal tidak ada luka

60
1. Rambut : berwarna putih, agak kotor diikat

2. Conjungtiva: palpebra anemis, sclera tidak ikterik

3. Hidung : tidak ada secret, hidung bersih, tidak ada

pernapasan cuping hidung, tidak ada pembesaran polip.

4. Mulut : mukosa mulut kering, gigi ompong

e. Leher : tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan

tidak ada distensi vena jugularis.

f. Dada : simetris

1. Payudara : simetris tidak ada benjolan

2. Thorak : cor pulmonal dalam batas normal

3. Jantung

I : Ictus cordis tidak tampak

P : Ictus cordis teraba 2cm media linealis midklavikula

sinistra

Pe : Konfigurasi jantung dalam batas normal

Au : Bunyi jantung I-II normal,bising tidak ada,gallop

tidak ada

4. Paru-paru

I : Simetris

P : Steam fromitus kanan dan kiri

Pe : Sonor seluruh lapisan paru

Au : Suara datar vesikuler

5. Abdomen

61
I : Datar, supel, ada gambar batasan kemoterapi

P : lien atau hati tidak teraba

Pe : Pekak sisi ada, pekak alih tidak ada

Au : Bising usus ada

6. Genitalia

Vagina infiltrate ad,1/3 proximal vagina, portio berbenjol-

benjol rapuh, mudah berdarah, serviks uteri sebesar telur

ayam, anterior posterior infiltrate ada sampai denagn

dinding pelvis.

7. Ekstremitas

Edema tidak ada

5) Pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang

1. Pemeriksaan Laboratorium

Hematologi (22 april 2009)

Hemoglobin 11,8 GR% Normal 12-15

Hematokrit 35,1 % Normal 35,0-47,0

Eritrosit 3,81 juta/mmk Normal 3,90-5,60

MCH 31,00 pg Normal 27,00-32,00

MCV 92,10 FL Normal 76-96,00

MCHC 33,60 gr/dl Normal 29,00-36,00

Leukosit 4,90 ribu/mmk Normal 4,00-11,00

Trombosit 210,0 ribu/mmk Normal 150,0-400,0

RDW 13,50 % Normal 11,60-14,80

62
MPV 9,10 FL Normal 4,00-11,00

Kimia klinik

Ureum 26 mg/dl Normal 15-39

Kreatinin 0,86mg/dl Normal 0,60-1,30

SGOT 34 U/I Normal 15-37

SGPT 20 U/I Normal 30-65

2. Pemeriksaan penunjang

foto USG Abdomen (23 februari 2009)

a. Hepar

Ukuran tidak membesar, parenkim normal, ekogenesitas

normal tidak tampak nodul, vena porta tidak melebar, vena

hepatica tidak melebar, duktus biliaris intra dan

ekstrahepatal tak melebar, vesika felia ukuran normal,

dimding tak menebal,tak tampak batu, tak tampak sludge

b. Pankreas

Ukuran dan parenkim normal

a. Lien Parenkim dan ukuran normal

b. Ginjal kanan

Bentuk dan ukuran normal, batas kortiko modeler

jelas,tak tampak batu, pretokoliks tak melebar

c. Ginjal kiri

63
Bentuk dan ukuran normal, batas kortiko modeler jelas,

tak tampak penipisan korteks, tak tampak batu,

prelokaliks tak melebar

d. Para aorta tak tampak pembesaran kelenjar limfe para

aorta

e. Vesika urinaria

Dinding tak menebal, permukaan rata, tak tampak masa

f. Uterus

Ukuran normal, tak tampak massa

c. Therapy

1. Therapy 20 april 2009

Vitamin A 1X50000

Vit BC/C/SF 2X1

Asam mefenamat 3X500 mg

Onderselon Fe 3X1

Diit : nasi, sayur, lauk dan snack

Pasien telah dilakukan kemoterapi sebanyak 3X dari 5X

kemoterapi yang dianjurkan. kemudian dilakukan

ER (eksternal radiasi) sebanyak 13X dari 25X eksternal

radiasi.

64
C. Pengelompokan Data

Data fokus pada tanggal 20 april 2009 yaitu:

DS: Klien mengatakan pusing, Klien mengatakan jika setelah kemoterapi

dirinya pusing dan tidak nafsu makan, mual dan ingin muntah, klien

mengatakan kesulitan dalam melakukan aktivitas, klien tidak nafsu

makan, klien mengatakan jarang mandi,klien mengatakan gatal didaerah

kemaluan dan sekitar anus.

DO: klien terlihat menahan sakit kepala, TD:120/80mmhg, N:72

kali/menit, RR:18 kali/menit, Suhu:360C, Klien terlihat dibantu keluarga

dan perawat, Porsi klien habis ½ porsi, Klien tidak nafsu makan, Klien

tampak pucat, Mukosa bibir kering, Klien berbaring ditempat tidur, Klien

berjalan menggunakan tongkat, Klien post kemoterapi yang ke 3, Hb:

11,8 gr%, Klien tampak kurang bersih, Konjungtiva anemis, Klien

mendapat diit nasi, sayur, lauk dan snack, Aktivitas klien berkurang,

IMT= BB/(TB)2= 45/(1,5)2m = 45/2,25= 20 kg/m2 , Klien terlihat

menggaruk daerah yang gatal, Bagian monsveneris lesi putih, Bagian

lipatan bokong juga terdapat lesi warna putih

65
D. Analisa Data
Nama klien: Ny.P
NO RM : 0910133308
N HARI/TA DATA FOKUS MASALAH ETIOLOGI
O NGGAL KEPERAWATAN
1. Senin, DS:- Klien mengatakan Perubahan perfusi Penurunan
20 april pusing jaringan ke otak aliran darah
2009 DO: - TD:120/80mmhg ke otak
- Nadi:72 kali/menit
- RR:18 kali/menit
- Suhu:36,80C
- Hb :11,8 gr %
2. Senin, DS:- Klien mengeluh Intoleransi aktivitas Program
20 april kesulitan melakukan kemoterapi
2009 aktivitas sehari-hari. yang sedang
DO: - klien post dijalani
kemoterapi yang ke 3
kali dari 5 kali
program kemoterapi
yang diperoleh
- Klien berbaring di
tempat tidur
- Klien terlihat
dibantu keluarga dan
perawat
- Aktivitas klien
berkurang
3. Senin, 20 DS:- Klien mengatakan Gangguan Efek
april 2009 gatal didaerah integritas kulit; kemoradiasi
kemaluan dan sekitar pruritus eritema
anus

66
DO:- klien terlihat
menggaruk daerah
yang gatal
- Bagian monsveneris
lesi putih
- Bagian lipatan
bokong juga terdapat
lesi warna putih
4. Senin, 20 DS:- Klien mengatakan Perubahan nutrisi Efek
april 2009 nafsu makan kurang dari kemoterapi
menurun, mual dan kebutuhan tubuh
ingin muntah
DO:- Klien habis ½ porsi
- Klien tampak pucat
- Mukosa bibir kering
- Klien mendapat diit
biasa
- Klien post
kemoterapi yang ke 3
- IMT= BB/(TB)2m
= 45/(1,5)2m
= 45/2,25
= 20 kg/m2

67
E. Diagnosa Keperawatan

1. Perubahan perfusi jaringan ke otak berhubungan dengan penurunan

aliran darah ke otak

2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan program kemoterapi yang

sedang dijalani

3. Gangguan integritas kulit; pruritus eritema berhubungan dengan efek

kemoradiasi

4. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan efek kemoterapi

F. Rencana keperawatan

a. Perubahan perfusi jaringan ke otak berhubungan dengan penurunan

aliran darah ke otak.

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3X24 jam

diharapkan perubahan perfusi jaringan tidak terjadi.

Kriteria Hasil :

- Menunjukkan perfusi adekuat

- TTV normal

- Keluaran urine adekuat

Intervensi keperawatan:

1. Pantau tanda vital palpasi nadi perifer dan perhatikan pengisian

kapiler, kaji keluaran urine.

Rasional: Indicator keadekuatan perfusi sistemik.

68
2. Ubah posisi pasien setelah 6-8 jam setelah kemoterapi, dan dorong

pasien untuk latihan napas dalam.

Rasional: Mencegah komplikasi pernapasan.

3. Ubah posisi secara perlahan ditempat tidur.

Rasional: Mekanisme vasokonstriksi ditekan dan akan begerak

dengan cepat pada kondisi hipotensi.

b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan program kemoterapi yang

sedang dijalani

Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1X 24 jam

intoleransi klien tidak terjadi.

Kriteria hasil:

- Klien mengalami peningkatan aktivitas

- Klien tidak mengalami kelemahan saat aktivitas

Intervensi:

1. Kaji respon pasien terhadap aktivitas. Perhatikan adanya keluhan

kelemahan.

Rasional: Penurunan curah jantung dapat menyebabkan penurunan

kondisi tubuh.

2. Pantau tanda-tanda vital klien meliputi: suhu,TD,nadi dan pernafasan

Rasional: Membantu meningkatkan derajat toleransi klien.

3. Ajarkan kepada klien bahwa aktivitas itu penting demi kesembuhan

Rasional: Meningkatkan motivasi klien.

69
4. Motivasi klien untuk lebih meningkatkan aktivitas setelah program

kemoterapi 6-8 jam.

Rasional: Untuk meningkatkan motivasi klien.

c. Gangguan integritas kulit; pruritus eritema berhubungan dengan efek

kemoradiasi

Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2X24 jam tidak

terjadi kerusakan yang berlebih.

Kriteria hasil:

- Klien ikut memelihara kulit

Inervensi:

a. kaji integritas kulit.

Rasional: memperoleh informasi untuk perencanaan asuhan.

b. inspeksi area yang di radiasi.

Rasional: mengidentifikasi dini adanya kerusakan kulit.

c. anjurkan klien untuk tidak menggaruk area kulit yang rusak, memakai

deodorant.

Rasioanl: mencegah iritasi lanjut dari kulit yang telah rusak.

d. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan efek kemoterapi.

Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3X24 jam

perubahan nutrisi tidak terjadi.

Kriteria hasil:

- Berat badan stabil

70
- Tidak ada tanda-tanda malnutrisi

Intervensi:

1. Anjurkan pola makan sedikit tapi sering

Rasional: Dapat meningkatkan selera makan dan kebutuhan selera

makan dan kebutuhan nutrisi terpenuhi

2. Beritahu bahwa porsi makan tidak harus dihabiskan sesaat

Rasional: Meningkatkan motivasi makan klien

3. Motivasi keinginan makan dengan harapan kesembuhan

Rasional: Meningkatkan motivasi pasien

4. Temani dan bantu pasien makan dengan menu nasi, sayur, lauk dan

snack.

Rasional: Dapat memotivasi pasien untuk menghabiskan makan

5. Timbang BB setiap hari

Rasional: Indikator untuk mengetahui perkembangan BB klien

6. Observasi muntah

Rasional:Mengetahui jumlah makanan yang keluar

7. Kolaborasi pemberian Vit.seperti: vit A,vit BC,vit C

Rasional: Sebagai tindakan kolaborasi medis untuk meningkatkan

daya tahan tubuh klien dan metabolisme.

71
F. Implementasi dan evaluasi

Tanggal 20 april 2009

a. Diagnosa keperawatan: Perubahan perfusi jaringan ke otak

Implementasi:

mengobservasi kondisi klien, merapikan dan mengganti linen,

memberikan obat per oral (vit A, asam mefenamat,vit BC,C,SF,Fe),

memonitor tanda-tanda vital, mengkaji pngeluaran urine, mengubah

posisi klien dan mengajarkan napas dalam, Mengubah posisi secara

perlahan di tempat tidur.

Evaluasi:

S : Klien mengatakan kepala pusing

O : Kondisi umum baik, kesadaran

Composmentis

TD : 120/80 mmhg RR : 18 kali/menit

N : 72 x/menit S : 36,8 oC

Hb: 11,8 gr%

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

Untuk selalu mengubah posisi klien dan tirah baring setelah 6-8 jam post

kemoterapi

72
b. Diagnosa keperawatan: Intoleransi aktivitas

Implementasi:

Mengobservasi kondisi umum pasien, Merapikan tempat tidur, Mengkaji

respon pasien terhadap aktivitas, Memonitor tanda-tanda vital klien,

Mengkaji pola kebersihan diri, Mengajarkan kepada klien bahwa

meningkatkan aktivitas itu penting demi kesembuhan, Memotivasi

keluarga untuk membantu klien dalam beraktivitas, Memotivasi klien

bahwa aktivitas itu penting, Memotivasi klien untuk istirahat.

Evaluasi:

S :- Klien mengatakan kesulitan untuk

melakukan aktivitas harian, keluarga bersedia

untuk membantu klien beraktivitas.

O : TD : 120/70 mmhg

N : 82 x/menit

RR : 20 kali/menit

S : 36,3 oC

Klien berusaha untuk lebih meningkatkan aktivitas

A : Masalah belum teratasi

P : lanjutkan Intervensi untuk selalu memotivasi klien dalam

meningkatkan aktivitas demi kesembuhan.

c. Diagnosa keperawatan: Gangguan integritas kulit; pruritus

Implementasi:

73
Mengobservasi kondisi umum klien, Memonitor tanda-tanda vital,

mengkaji keadaan kulit.

Evaluasi:

S: kalau gatal saya garuk, setelah mandi saya kasih bedak yang gatal

O: tidak ada kemerahan, masih terlihat lesi atau lecet bekas digaruk

A: masalah teratasi sebagian

P: lanjutkan intervensi untuk selalu memotivasi klien tidak menggaruk

jika gatal.

d. Diagnosa keperawatan: Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh

Implementasi:

Mengobservasi kondisi umum klien, Memonitor tanda-tanda vital,

Mengkaji pola makan klien dan mengobservasi muntah, Menganjurkan

pola makan sedikit tapi sering, Menimbang BB klien, Memberitahu

bahwa porsi makan tidak harus habis sesaat, Memberikan obat peroral

(vit A,vit BC,C,SF,Fe),

Menganjurkan keluarga untuk pemberian menu makan dan membantu

klien makan, Motivasi untuk makan demi kesembuhan.

Evaluasi:

S : Klien mengatakan makan 3x sehari dengan

menu diit nasi,sayur,lauk keluarga mau menemani

klien pada saat makan.

O : Porsi makan habis, Mual dan Muntah

74
berkurang

A : Masalah belum teratasi

P : lanjutkan Intervensi Untuk selalu memotivasi klien makan setelah

program kemoterapi

75

Anda mungkin juga menyukai