Anda di halaman 1dari 4

Nama : ERNIWATI HULU

Kelas : C Ekstensi D4 Kebidanan

UTS METOPEL
Jawaban Pilihan Ganda :

1. A 6. C 11. B 16. C 21.


2. C 7. A 12. D 17. B 22. D
3. A 8. A 13. A 18. A 23. D
4. C 9. 14. C 19. D 24.
5. D 10. B 15. D 20. C 25.

Jawaban Essay :

1. a. Variabel Independen : “pengetahuan dan sikap Ibu”

b. Variabel Dependen : “Pemberian Makanan Tambahan (PMT)”

2. a. Hipotesa penelitian dua arah :

b. Hipotesa statistik :

3. Macam Metode Riset :


a. Metode Sejarah

Riset sejarah menghendaki data yang bersumber dari data primer seperti
berupa dokumen dan peninggalan-peninggalan masa lalu. Sumber data sekunder
dapat digunakan jika data primer tidak ditemui. Kecenderungan metode ini bertumpu
pada kegiatan mengevaluasi suatu objek seperti peristiwa atau tokoh masa lampau
dipandang dari sudut standard an kebudayaan dewasa ini, dengan mengingat
kebudayaan dan standar yang ada sekarang, maka peneliti sejarah dihadapkan kepada
masalah perspektif sejarah.
b. Metode Deskriptif

Menurut Travers (1978), metode deskriptif bertujuan untuk menggambarkan sifat


sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab
dari suatu gejala tertentu. Sedangkan menurut Gay (1976), metode ini bertujuan untuk
menjawab pertanyaan yang menyangkut sesuatu pada waktu sedang berlangsungnya
proses riset. Metode riset ini dapat digunakan dengan lebih banyak segi dan lebih luas
dari metode yang lain. Iapun memberikan informasi yang mutakhir sehingga yang
bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta lebih banyak dapat diterapkan
pada berbagai macam masalah. Menurut Consuelo (1988), riset dengan metode
deskriptif terdiri dari berbagai macam yang penjelasan ringkasnya dibawah ini.

*. Studi Kasus

Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang rinci mengenai suatu obyek
tertentu selama kurun waktu tertentu dengan cukup mendalam dan menyeluruh
termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya. Selanjutnya peneliti berusaha
menemukan hubungan antara faktor-faktor tersebut satu dengan yang lain.
Studi kasus kadang-kadang peneliti dengan unit yang terkecil seperti
perusahaan atau kelompok-kelompok masyarakat tertentu. Keuntungan riset studi
kasus ini antara lain adalah penelitian dapat lebih mendalam sehingga dapat
mendawab mengapa keaadaan itu terjadi dan peneliti diharapkan dapat menemukan
hubungan-hubungan yang tadinya tidak diharapkan. Tetapi disamping itu memiliki
kelemahan-kelemahan misalnya kajian relative kurang luas dan dalam, sulit
digeneralisasikan dengan keadaan yang berlaku umum dan kecenderungan mengarah
kesubyektifitas oleh karna obyek penelitiannya sehingga dapat mempengaruhi
prosedur.

*. Survei

Survei digunakan untuk mengukur gejala-gejala yang ada tanpa menyelidiki


kenapa gejala-gejala tersebut ada, sehingga tidak perlu memperhitungkan hubungan
antara variabel-variabel karna hanya menggunakan data yang ada untuk pemecahan
masalah dari pada menguji hipotesis. Survei dapat memberikan manfaat untuk
tujuan-tujuan deskriptif, membantu dalam hal membandingkan donsisi-kondisi yang
ada dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya dan juga untuk pelaksanaan
evaluasi. Survei dapat dilakukan dengan cara sensus maupun sampling terhadap
hal-hal yang nyata dan tidak nyata.

*. Riset Pengembangan

Penelitian ini berguna untuk mempengaruhi informasi tentang perkembangan


suatu obyek tertentu dalam waktu tertentu, misalnya penelitian tentang metode
pelatihan terhadap produktifitas kerja karyawan. Ada dua cara yang saling
melengkapi dalam melakukan penelitian pengembangan ini, yaitu;

 Metode Longitudinal, yaitu mempelajari sampel peserta pada jangka waktu yang
panjang. Misalnya 10 mahasiswa dipantau terus sejak semester pertama sampai
semester delapan sebagai obyek penelitian, sehingga akan memakan waktu empat
tahun.
 Metode Cross-sectional, yaitu mempelajari sampel dari berbagai strata pada
waktu bersamaan. Misalnya diambil beberapa mahasiswa dari setiap semester,
mulai semester satu sampai semester delapan untuk dijadikan bahan penelitan.
Cara ini dapat membantu metode longitudinal.

*. Riset Lanjutan (Follow-up Study)

Secara umum riset ini dilakukan bila peneliti hendak mengetahui


perkembangan lanjutan dari subyek setelah diberikan perlakuan tertentu atau setelah
kondisi tertentu. Misalnya dipakai dalam menilai kesuksesan program-program
tertentu yang dicanangkan seperti program pelatihan karyawan.

*. Riset Dokumen (Content Analysis)

Peneliti yang meliput pengumpulan data dan informasi melalui pengujian


arsip dan dokumen maka metode yang dipakai adalah analysis dokumen atau
analisis isi. Sebagai contoh, peneliti ingin mengetahui seberapa banyak buku-buku
pelajaran dijurusan manajemen yang mengandung analisis tentang bisnis dari sisi
etika.

*. Riset Kecenderungan (Trend Analysis)

Suatu penelitian yang bertujuan untuk melihat kondisi yang akan datang
dengan melakukan proyeksi atau ramalan (forecast), pemakaian metode yang paling
sesuai adalah dengan cara analysis kecenderungan. Dalam melakukan proyeksi masa
datang itu, ramalan jangka pendek biasa dianggap lebih realibel ketimbang ramalan
jangka panjang karna banyak keadaan yang berada diluar control atau harapan yang
terjadi.

*. Riset Korelasi (Correlational Study)

Penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-


variabel yang berada dalam suatu populasi disebut penelitian correlatianal. Sifat
perbedaan yang utama adalah usaha untuk menaksir hubungan yang bukan sekedar
deskripsi (Fox, 1969). Di sini peneliti dapat mengetahui kontribusi variabel-variabel
bebas terhadap variabel terikatnya secara besarnya arah hubungan yang terjadi.
Penelian ini sangat digemari oleh mahasiswa pasca sarjana dikarenakan mudah
merancangannya dan juga dalam mengumpulkan datanya.
Metode deskriptif ini lebih sering digunakan dalam riset bisnis dan
ekonomi. Hal ini logis saja karena keingintahuan terhadap hiruk pukuk-nya bisnis tidak
hanya dari satu sisi, akan tetapi ingin diketahui dari banyak sisi.

c. Metode Eksperimen

Metode eksperimen merupakan langkah-langkah lengkap yang diambil sebelum


eksperimen dilakukan agar data yang semestinya dapat diperoleh sehingga analisis
akan menjadi obyektif. Variabel bebas dijadikan sebagai variabel eksperimen, yaitu
variabel penyebab atau variabel perlakuan yang karakteristiknya diyakini dapat
menghasilkan perbedaan, sedangkan variabel terikat atau variabel akibat merupakan
hasil dari suatu penelitian. Dikatakan tarikat karena bergantung pada variabel bebas.

d. Metode Kausal-Komparatif (Ex-Post Facto)

Pendekatan eksperimental sulit atau tidak bisa ditentukan dalam riset untuk
obyek-obyek tertentu, misalnya yang menyangkut manusia. Sebagai contoh, untuk
menyelidiki pengaruh rokok terhadap daya tahan paru-paru, tidak mungkin variabel
bebasnya dimanipulasi, maksudnya orang-orang yang bukan perokok disuruh merokok
atau yang merokok disuruh tidak merokok dalam beberapa lama untuk kemudian
diteliti paru-parunya. Atau contoh lain, pengaruh jenis kelamin terhadap produktivitas
kerja. Tidak mungkin variabel bebasnya yang dalam hal ini kelamin dimanipulasikan,
yang berjenis kelamin laki-laki diganti dengan perempuan atau sebaliknya. Oleh karena
itu dalam riset perlu dicari pendekatan lain yaitu Ex post facto yang berarti “setelah
kejadian”.
e. Metode Partisipatori

Pertimbangan dalam proses riset ekperimen, pengacakan, pengontrolan yang


ketat terhadap variabel dan lain-lain adalah tepat, akan tetapi pengontrolan yang ketat
ini bisa gagal karena kadang-kadang lupa bahwa yang diteliti adalah kehidupan
manusia. Oleh karenanya riset yang menyangkut kehidupan manusia harus dicari
metodenya yang lebih tepat, metode baru itu disebut metode Partisipatori.

Riset dengan metode partisipatori ini memiliki beberapa prinsip yang harus
dipenuhi, antara lain ia memiliki implikasi ideology, memberikan manfaat langsung
kepada masyarakat, melibatkan semua partisipan yang terlibat dalam riset di mana
mereka sadar bahwa proses riset sebagai keseluruhan pengalaman masyarakat di mana
kebutuhan masyarakat dibangun serta kesadaran dan kesepakatan masyarakat
ditingkatkan. Juga partisipan harus melihat bahwa proses riset sebagai dialog yang rutin
dan berkesinambungan.

Sebagai contoh, misalkan seorang peneliti ingin mengetahui bagaimana


tanggapan dan perilaku masyarakat di suatu Kelurahan terhadap kebijakan pemerintah
tentang Sistim Keamanan Lingkungan (Siskamling). Bisa saja semua pak RT di
Kelurahan tersebut mengajak masyarakatnya untuk memberikan penilaian tentang
kebijakan maupun pelaksanaan siskamling tersebut baik secara rutin maupun pada saat
tertentu saja. Data ini dapat diberikan pada pak RT dan selanjutnya diolah oleh peneliti
tersebut. Keterlibatan masyarakat inilah sebagai cerminan maksud dari metode
Partisipatori ini.

Anda mungkin juga menyukai