SKRIPSI
OLEH:
NURJANAH
RRA1A109002
SKRIPSI
Diajukan kepada
Universitas Jambi
untuk memenuhi sebagai syarat
Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi
OLEH:
NURJANAH
RRA1A109002
Nurjanah. 2014. Hubungan antara Hasil Belajar Ekonomi dengan Motivasi Siswa
Memilih Jurusan IPS pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kota Jambi.
Pembimbing I Drs. Amin Saib, M.E dan Pembimbing II Siti Syuhada,
S.Pd., M.E.
Jurusan IPS merupakan salah satu jurusan yang ditawarkan oleh Sekolah
Menengah Atas. Jurusan tersebut, dimaksudkan untuk mengkonsentrasikan bidang
ilmu sesuai dengan kemampuan siswa. Pada saat penjurusan siswa diberikan
kebebasan untuk memilih antara IPA dan IPS, dengan ketentuan yang telah ditetapkan
oleh sekolah. Motivasi siswa untuk memilih jurusan merupakan salah satu faktor
penting dalam penjurusan agar siswa dapat belajar sesuai kemampuannya,
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan hasil belajar ekonomi
dengan motivasi siswa memilih jurusan IPS Siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kota
Jambi.
Jenis penelitian ini yaitu deskriptif korelasional. Dengan sampel penelitian
yaitu siswa/siswi kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kota Jambi yang berjumlah 60 siswa.
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu angket. Angket disusun
berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. Untuk mengetahui hubungan antara variabel
bebas dengan variabel terikat, digunakan alat analisis korelasi sederhana melalui
software computer SPSS for windows release 16.0.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat hubungan antara hasil
belajar ekonomi dengan motivasi siswa memilih jurusan IPS siswa kelas XI IPS SMA
Negeri 1 Kota Jambi yaitu sebesar 0.461. Hubungan tersebut termasuk dalam kategori
sedang.
Dari hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
antara hasil belajar ekonomi dengan motivasi siswa memilih jurusan IPS Siswa Kelas
XI IPS SMA Negeri 1 Kota Jambi, dan termasuk dalam kategori rendah. Hasil
penelitian ini diharapkan mampu menjadi sumber informasi bagi siswa maupun guru
untuk dapat meningkatkan motivasi siswa.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya
sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Hubungan antara
Hasil Belajar Ekonomi dengan Motivasi Siswa Memilih Jurusan IPS pada Siswa
Penulisan skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan dengan baik tanpa
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, dengan penuh kerendahan hati penulis
1. Bapak Prof. Dr. M Rusdi, S.Pd M.Sc selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
2. Ibu Dr. Farida Kohar, M.P selaku Ketua Jurusan PIPS FKIP Universitas Jambi.
4. Ibu Siti Syuhada, S.Pd., ME selaku Pembimbing skripsi II yang telah banyak
5. Bapak Drs. Irwan, M.Pd selaku Pembimbing Akademik yang telah membimbing
6. Semua Bapak dan Ibu dosen jurusan PIPS yang telah mendidik dan memberikan
kesempurnaan oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan,
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAAN ............................................................................. ii
LEMBAR PERSEMBAHAN ............................................................................ iii
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................. iv
ABSTRAK ........................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL................................................................................................. xi
DAFTAR BAGAN .............................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Batasan Masalah ................................................................................ 5
1.3 Rumusan Masalah .............................................................................. 5
1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................... 5
1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................. 6
1.6 Definisi Operasional .......................................................................... 6
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ............................................................................................... 51
5.2 Saran ...................................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 jumlah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kota Jambi ........................ 3
Tabel 4.3 gambaran data variabel motivasi siswa memilih jurusan IPS .............. 45
PENDAHULUAN
mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Oleh sebab
itu, hampir semua Negara menempatkan variable pendidikan sebagai sesuatu yang
penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara. Begitu juga
Indonesia menempatkan pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan utama. Hal ini
dapat dilihat dari isi Pembukaan UUD 1945 alinea IV yang menegaskan bahwa salah
landasan pacu bagi peserta didik untuk terus menerus belajar dan mengembangkan
keingintahuannya bagi kepentingan dirinya agar dapat hidup dalam dunia yang
sekolah menengah siswa di beri kesempatan untuk memilih jurusan yang sesuai
dengan bidang keahlian dan minatnya. Dan secara umum dibagi menjadi beberapa
jurusan yaitu jurusan IPA, jurusan IPS, Bahasa, dan olahraga. Pembagian jurusan ini
Pada dasarnya, menurut Wulandari (2012:8) ada beberapa hal yang menjadi
dan kesenangan siswa terhadap salah satu jurusan; 3) pemilihan jurusan yang
didasarkan atas pertimbangan nilai; 4) pemilihan jurusan yang didasarkan oleh unsur
coba-coba atau iseng terhadap jurusan yang dipilih; dan 5) jurusan sebagai media
adapun jumlah siswa kelas XI yaitu berjumlah 243 siswa. Terjadi penurunan jumlah
siswa pada jurusan IPS pada tahun ajaran 2013/2014. Sehingga pada tahun ajaran
2013/2014 di SMA Negeri 1 Jambi hanya membuka dua kelas untuk jurusan IPS,
berbeda dengan tahun ajaran sebelumnya yang membuka tiga kelas untuk jurusan
IPS. kriteria penjurusan siswa di dasarkan atas hasil angket yang diberikan kepada
siswa dan dilihat dari nilai rata-rata mata pelajaran matematika, fisika, kimia dan
biologi siswa semester 1 dan 2 pada saat kelas X dengan rata-rata nilai > 76
dijuruskan kejurusan IPA, sedangkan siswa dengan rata-rata nilai < 76 dijuruskan ke
IPS. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut ini.
Tabel 1.1 jumlah siswa kelas XI Jurusan IPA dan IPS SMAN 1 Kota Jambi
Dari tabel 1.1 di atas menunjukkan bahwa perbandingan jumlah siswa yang
memilih jurusan IPA dan IPS. Pada tabel tersebut persentase jumlah siswa yang
memilih jurusan IPA lebih banyak bila dibandingkan dengan siswa yang memilih
jurusan IPS. Proses penjurusan IPA dan IPS di SMA tersebut sebenarnya
menunjukkan bahwa sebanyak 213 siswa berminat ke jurusan IPA dan 30 siswa
berminat ke jurusan IPS. Pada seleksi ini, hasil belajar tidak menjadi ketentuan dalam
penjurusan. Misalnya siswa yang nilai IPAnya tinggi, apabila berminat masuk ke
jurusan IPS. Maka dapat memilih jurusan IPS. Namun, apabila nilai IPAnya rendah,
dan beminat masuk ke jurusan IPA, maka hal ini termasuk ke dalam seleksi hasil
belajar. Dengan ketentuan hasil belajar mata pelajaran tertentu harus memenuhi
kriteria penjurusan. Dan hasilnya yaitu jumlah siswa yang dikelompokkan ke dalam
jurusan IPA sebanyak 180 dan 63 siswa yang dijuruskan ke dalam jurusan IPS. Dari
data tersebut sebanyak 33 siswa yang dijuruskan ke dalam jurusan IPS. Hal ini
IPS.
Menurut Soedarmayanti (2011:233) motivasi merupakan keinginan yang
kekuatan dalam diri seseorang untuk melakukan tujuan tertentu yang ingin dicapai.
Motivasi dapat bersumber dari dalam diri siswa dan dari luar diri siswa. Dari dalam
diri siswa, salah satunya yaitu kemampuan siswa dalam belajar atau intelegensi siswa.
Untuk mengukur kemampuan siswa dalam belajar yaitu dengan menggunakan hasil
belajar siswa.
Siswa dikatakan berhasil apabila telah terjadi perubahan dari tidak tahu
menjadi tahu. Dan untuk mengukur keberhasilan siswa dalam belajar tersebut baik
jurusan IPA maupun IPS yaitu hasil belajar yang dicapai setelah siswa melakukan
tindak belajar dan tindak mengajar. Dengan barometer ketuntasan yaitu nilai Keriteria
Ketuntasan Minimum yang ditentukan oleh sekolah. Hal seperti yang dinyatakan oleh
Hamalik (2007:30) bahwa bukti seseorang telah belajar adalah terjadi perubahan
tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari
tidak mengerti menjadi mengerti. Hasil belajar, menurut Dimyati dan Mudjiono
(2006:3) adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Menurut
Slameto (2010:54) hasil belajar siswa pada dasarnya dipengaruhi oleh fakor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari minat, bakat, motivasi, intelegensi,
kematangan, dan kesiapan. Sementara pada faktor eksternal dipengaruhi oleh faktor
dengan judul “Hubungan antara Hasil Belajar Ekonomi dengan Motivasi Siswa
Memilih Jurusan IPS pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kota Jambi”.
Bertitik tolak dari latar belakang yang telah dipapar di atas, maka adapun
rumusan masalah dalam penelitian ini yiatu:Apakah terdapat hubungan antara hasil
belajar ekonomi dengan motivasi siswa memilih jurusan IPS pada siswa kelas XI IPS
Agar penelitian ini terarah, fokus, dan dapat menjawab rumusan masalah yang
1. Penelitian ini lakukan terhadap siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kota Jambi
2. Hasil belajar ekonomi yang dimaksud yaitu nilai yang diperoleh siswa pada
ekonomi dengan motivasi siswa memilih jurusan IPS pada siswa kelas XI IPS SMA
Secara teoretis skripsi ini bermanfaat sebagai sarana dalam menerapkan dan
penelitian lebih lanjut dengan tema yang sama, serta dapat memberikan
2. Manfaat Praktis
a) Bagi siswa, penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi tentang
secara maksimal.
b) Bagi guru, penelitian ini dapat dijadikan informasi dan masukan untuk dapat
secara maksimal.
laku siswa memilih jurusan IPS untuk mencapai hasil sesuai dengan tujuan
guru dalam membelajarkan siswa; dan 6) unsur yang dinamis dalam belajar
2. Hasil belajar ekonomi adalah nilai yang diperoleh siswa setelah mengikuti
pembelajaran. Dalam hal ini yaitu nilai ujian semester genap tahun pelajaran
2013/2014.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Motivasi
yang mengarah pada tujuan tertentu dengan penuh komitmen sampai tercapainya
tujuan yang dimaksud. Selain itu, menurut Donald (dalam Uno, 2011:73) motivasi
adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya
dorongan dan kekuatan dalam diri seseorang untuk melakukan tujuan tertentu yang
ingin dicapai. Lebih lanjut lagi Siagian, 1994 (dalam Soedarmayanti, 2011:233)
kepada bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi
tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis. Sejalan dengan pendapat
yang menyebabkan intensitas, arah, dan usaha terus menerus individu menuju
pencapaian tujuan.
dorongan yang berasal dari dalam atau dari luar diri seseorang untuk melakukan
Menurut Uno (2011:23) hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan
perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang
mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam
perilaku. Bertitik tolak dari pendapat para ahli di bawah dapat dikatakan bahwa
fungsi motivasi yaitu sebagai pendorong, penggerak, dan sebagai pengarah tingkah
laku.
Fungsi motivasi, menurut Hamalik (2011:108) dapat dibagi menjadi berikut
ini:
berikut:
1. Mendorong seseorang untuk berbuat, motivasi dalam hal ini merupakan motor
apa yang seharusnya anak didik ambil dalam rangka belajar. Misalnya, pada
mula anak didik tidak ada hasrat untuk belajar, tetapi karena adanya sesua
yang dicari muncullah minatnya untuk belajar. Sesuatu yang akan dicari itu
dalam rangka untuk memuaskan rasa ingin tahunya dari sesuatu yang akan
dipelajari. Sesuatu yang belum diketahui itu akhirnya mendorong anak didik
Seorang anak didik yang ingin mendapatkan sesuatu dari suatu mata pelajaran
lain. Pasti anak didik akan mempelajari mata pelajaran di mana tersimpan
sesuatu yang dicari itu. Sesuatu yang akan dicari anak didik merupaka tujuan
belajar yang akan dicapainya. Tujuan belajar itulah sebagai pengarah yang
Pada penelitian ini, indicator penelitian yang akan digunakan yaitu teori yang
penguatan dengan hadiah atau juga hukuman akan dapat mengubah keinginan
2. Kemampuan siswa
3. Kondisi siswa
melalui latihan dan pengalaman, seseorang belajar tidak ditentukan oleh kekuatan-
kekuatan yang datang dari dalam dirinya atau oleh stimulus-stimulus yang datang dari
(2010:90) belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif
menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan
bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
untuk memperoleh suatu perubahan dengan tingkah laku sebagai hasil dari
kognitif, afektif, dan psikomotor.. Slameto (2010:2) juga mengatakan bahwa belajar
ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Uno (2011:15) belajar adalah
sikap, atau keterampilan) tertentu. Selain itu, Menurut Sardiman (2011:20) belajar
dikatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu dengan tujuan
untuk memperoleh perubahan tingkah laku sebagai akibat dari hasil pengalaman
dengan lingkungan.
Seseorang dikatakan belajar apa bila telah terjadi perubahan, baik perubahan
tingkah laku atau pola pikir. Hal ini seperti dikatakan oleh Hamalik (2007:30) bahwa
bukti seseorang telah belajar adalah terjadi perubahan tingkah laku pada orang
tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi
mengerti.
sesuatu yang tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang
dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikaf, dan
keterampilan. Selain itu, menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:3) hasil belajar adalah
Berdasarkan teori di atas, maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar adalah
perubahan tingkah laku seseorang yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk
pengetahuan, sikap, dan keterampilan sebagai akibat tindak belajar dan mengajar.
sendiri.
4. Kemampuan motoric yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak-gerik jasmani
1. Faktor lingkungan
a. lingkungan alami
Lingkungan hidup adalah lingkungan tempat tinggal anak didik, hidup dan
anak didik yang hidup di dalamnya. Udara yang tercemar merupakan polusi yang
dapat mengganggu pernapasan. Udara yang terlalu dingin menyebabkan anak didik
kedinginan. Suhu udara terlalu panas menyebabkan anak didik kepanasan, pengap,
dan tidak betah tinggal di dalamnya. Oleh karena itu, keadaan suhu dan kelembaban
udara berpengaruh terhadap belajar anak didik di sekolah. Belajar pada keadaan udara
yang segar akan lebih baik hasilnya dari pada belajar dalam keadaan udara yang
panas dan pengap. Kesejukan udara dan tenang suasana kelas diakui sebagai kondisi
menyenangkan.
social. System social yang terbentuk mengikat perilaku anak didik untuk tunduk pada
Pembangunan gedung sekolah yang tak jauh dari hiruk pikuk lalu lintas menimbulkan
2. Faktor Instrumental
a. Kurikulum
berlangsung, sebab materi apa yang harus dibawa guru sampaikan dalam suatu
didik. Seorang guru terpaksa menjejalkan sejumlah bahan pelajaran kepada anak
didik dalam waktu yang masih sedikit tersisa, karena ingin mencapai target
kurikulum,akan memaksa anak didik belajar dengan keras tanpa mengenal lelah.
Padahal anak didik sudah lelah belajar ketika itu. Tentu saja hasil belajar yang
diakui dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar anak didik di sekolah.
b. Program
Setiap sekolah mempunyai program pendidikan. Program pendidikan disusun
Anak didik tentu dapat belajar lebih baik dan menyenangkan bila suatu sekolah dapat
memenuhi segala kebutuhan belajar anak didik. Masalah yang anak didik hadapi
dalam belajar relatif kecil. Hasil belajar anak didik tentu akan lebih baik.
d. Guru
diperlukan di dalamnya. Kalau hanya anak didik, tetapi guru tidak ada, maka tidak
3. Kondisi Fisiologis
belajar seseorang. Orang yang dalam keadaan segar jasmaninya akan berlaianan
4. Kondisi Psikologis
Belajar pada hakikatnya adalah proses psikologis. Oleh karena itu, semua
keadaan dan fungsi psikologis tentu saja mempengaruhi belajar seseorang. Faktor
psikologis sebagai faktor dari dalam tentu saja merupakan hal yang utama dalam
menentukan intensitas belajar seorang anak. Faktor psikologis antara lain, sebagai
berikut: (1) minat; (2) kecerdasan; (3) bakat; (4) motivasi; dan (5) kemampuan
kognitif.
Selain itu, menurut Slameto (2010:5) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
dapat dibagi menjadi 2 yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Berikut akan dijelaskan
akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu akan cepat lelah, kurang
semangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya lemah kurang darah ataupun ada
dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin
mengenai tubuh atau badan. Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi hasil belajar. Siswa
yang cacat badanya belajarnya juga tergangu. Jika hlal ini terjadi, hendaknya ia belajar pada
lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu agar mengurangi pengaruh
kecatatannya.
b. Faktor psikologi
1) Intelegensi
Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar, siswa yang mempunyai
tingkat intelegensi yang rendah. Walaupun begitu siswa mempunyai tingkat intelegensi yang
tinggi dan belum pasti berhasil belajarnya. Hal ini disebabkan karena belajar adalah suatu
proses yang kompleks dengan banyak faktor yang mempengaruhinya, sedangkan intelegensi
jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu obyek (benda /hal)
atau sekumpulan objek. Untuk menjamin hasil belajar yang baik maka siswa harus
mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan ajar tidak jadi
perhatian siswa mulailah timbulah kebosanan, sehinga dia tidak lagi suka untuk belajar.
3) Minat
Minat adalah kecendrungan yang tetap untuk memperhatikan dengan mengenang
(tidak dalam waktu yang lama) dan belum tentu diikuti dengan minat siswa tidak akan
belajar degan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya jika terdapat siswa kurang
berminat terhadap belajar dapat diusahakan agar siswa tersebut mempunyai minat yang
besar dengan cara menjelaskan hal-hal yang menarik yang berhubungan dengan
4) Bakat
Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu akan tereleasisai menjadi
kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Bakat sanagat mempengaruhi dalam
belajar, jika bahan pelajaran dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya
lebih baik karena ia senag belajar dan pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajarnya
itu.
5) Motif
Motif erat sekali degan tujuan yang akan dicapai. Untuk mencapai tujuan, perlu
berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab burbuat adalah motif. Dalam proses belajar
haruslah diperhatikan apa yang dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik.
Faktor eksternal lainya yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam masyarakat.
6) Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang dimana
alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Belajar akan lebih
berhasil jika anak sudah siap (matang). Jadi kemajuan baru untuk memeliki kecakapan itu
untuk memberi respons atau bereaksi. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses
belajar, karena jika siswa tidak belajar dan sudah ada kesiapan, maka hisil belajarnya
8) Cara belajar
mempengaruhi hasil yang kurang memuaskan. Ada seseorang yang sangat rajin
belajar, siang dan malam tanpa istirahat yang cukup, cara belajar seperti ini tidak
baik. Belajar harus ada istirahat untuk memberi kesempatan kepada mata, otak serta
organ tubuh yang lainnya untuk memperoleh tenaga kembali. Selain itu teknik-teknik
membuat ringkasan dan sebagainya. Selain itu perlu diperhatikan waktu belajar,
tempat, fasilitas, penggunaan media dan penyesuaian bahan pelajaran. Karena semua
itu dapat mempengaruhi minat belajar siswa untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
c. Faktor kelelahan
Kelelahan pada seseorang dapat di bedakan memjadi dua macam, yaitu kelelahan
jasmani dan kelelahan rohani.Kelelahan jasmani tubuh akan terasa lemas, dan hal ini akan
membuat siswa belajar nya yang tidak kondusip, dan mengantuk. Hal ini berbeda dengan
kelelahan rohani, kelelahan rohani berkaitan dengan kelesuan, kelelahan keduanya ini
2. Faktor Eksternal
a) Faktor Keluarga
1) Cara mendidik anak
Orang tua yang kurang/tidak memperhatikan pendidikan anaknya, misalnya mereka
acuh tak acuh terhadap belajar anaknya, tidak memperhatikan sama sekali akan
apakah anak belajar atau tidak, tidak mau tahu bagaimanakah kemajuan belajar anaknya,
kesulitan-kesulitan yang dialami dalam belajar dan lain-lain, dapat menyebabkan anak
Relasi antara anggota keluarga adalah relasi orang tua dengan anaknya. Selain
itu relasi anak dengan saudaranya atau anggota keluarga yang lain pun turut
mempengaruhi belajar anak. Wujud relasi itu apakah hubungan itu penuh kasih
antaranggota keluarga ini erat hubungannya dengan cara orang tua mendidik. Demi
kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu diusahakan relasi yang baik di
sedang belajar selain harus terpenuh kebutuhan pokoknya, missal makan, pakaian,
perlindungan kesehatan dan lain – lain, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti
ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis-menulis, buku-buku dan lain-lain.
Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang.
Pengertian Orang Tua anak belajar perlu dorongan dan perhatian orang tua. Bila anak
mengalami lemah semangat, orang tua wajib memberi pengertian dan mendorongnya
dan membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di sekolah, kalau perlu
dalam belajar. Perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar
mengajar. Selain itu, menurut Karo, metode mengajar adalah menyajikan bahan
pelajaran oleh orang kepada orang lain agar orang lain itu menerima, menguasai dan
mengembangkannya.
2) Kurikulum
Kegiatan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima,
menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu. Jelaslah bahan pelajaran itu
mempengaruhi belajar siswa. Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik
terhadap belajar.
Di dalam relasi (guru dengan siswa) yang baik, siswa akan menyukai gurunya,
juga akan menyukai mata pelajaran yang diberikan sehingga siswa berusaha
menyenangkan teman lain, mempunyai rasa rendah diri atau sedang mengalami
untuk masuk sekolah dengan alasan- alasan yang tidak-tidak karena di sekolah
Menciptakan relasi yang baik antar siswa adalah perlu, agar dapat memberikan
5) Disiplin sekolah
dan juga dalam belajar. Kedisiplinan sekolah mencakup kedisiplinan guru dalam
belajar baik di sekolah, di rumah dan di perpustakaan, agar siswa disiplin haruslah
guru beserta staf yang lain disiplin pula. Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara
belajar siswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar
dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu. Alat pelajaran
yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang
6) Waktu sekolah
waktu itu dapat pagi, siang, sore/malam hari. Waktu sekolah juga mempengaruhi
belajar siswa, jika terjadi siswa terpaksa masuk sekolah sore hari, sebenarnya kurang
masuk sekolah sehingga mereka masuk sekolah dengan keadaan mengantuk dan
sebagainya. Jadi memilih waktu sekolah yang tepat akan memberi pengaruh yang
pelajaran di atas ukuran standar. Bila banyak siswa yang tidak berhasil dalam
mempelajari mata pelajarannya, guru semacam itu merasa senang. Tetapi berdasarkan
teori belajar yang mengingat perkembangan psikis dan kepribadian siswa yang
berbeda-beda, hal tersebut tidak boleh terjadi. Guru dalam menuntut penguasaan
materi harus sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing. Yang penting tujuan
8) Keadaan Gedung
Dengan jumlah siswa yang banyak serta variasi karakteristik mereka masing-
masing menuntut keadaan gedung dewasa ini harus memadai di dalam setiap kelas.
Bagaimana mungkin mereka dapat belajar dengan enak, kalau kelas itu tidak
9) Metode Belajar
Banyak siswa malaksanakan cara belajar yang salah. Dalam hal ini perlu
pembinaan dari guru. Dengan cara belajar yang tepat dan efektif pula hasil belajar
siswa itu. Juga dalam pembagian waktu belajar, kadang-kadang siswa belajar tidak
rumah biarlah digunakan untuk kegiatan-kegiatan lain. Maka diharapkan guru jangan
terlalu banyak memberi tugas yang harus dikerjakan di rumah, sehingga anak tidak
c) Faktor Masyarakat
1) Kegiatan Siswa
Dalam Masyarakat Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan
terhadap perkembangan pribadinya. Tetapi jika siswa ambil bagian dalam kegiatan
masyarakat yang terlalu banyak, misalnya berorganisasi, kegiatan-kegiatan sosial, keagamaan
dan lain-lain, belajarnya akan terganggu, lebih-lebih jika tidak bijaksana dalam mengatur
waktunya
2) Mass Media
Mass media adalah bioskop, radio, TV, surat kabar, majalah, buku-buku, komik-komik
dan lain-lain. Mass media yang baik memberi pengaruh yang baik terhadap siswa dan juga
terhadap belajarnya, akan tetapi sebaliknya mass media yang jelek juga berpengaruh jelek
terhadap siswa. Maka dari itulah perlu kiranya siswa mendapatkan bimbingan dan kontrol
yang cukup bijaksana dari pihak orang tua dan pendidik, baik di dalam keluarga, sekolah dan
kita duga. Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap diri siswa, begitu juga
sebaliknya, teman bergaul yang jelek pasti mempengaruhi yang bersifat buruk juga.
4) Bentuk Kehidupan Masyarakat
siswa. Masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang tidak terpelajar, penjudi, suka
mencuri dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik, akan berpengaruh jelek kepada
anak (siswa) yang berada di situ. Anak/siswa tertarik untuk ikut berbuat seperti yang
bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas dan sebagainya. Misalnya
bangunan rumah penduduk yang sangat sempit, lalu lintas yang membisingkan,
suasana hiruk pikuk orang disekitar, suara pabrik, polusi udara, iklim yang terlalu
anak didik hidup dan berinteraksi dalam mata rantai yang disebut ekosistem. Saling
ketergantungan antara lingkungan biotic dan abiotik tidak dapat menghindarkan diri dari
lingkungan alami dan lingkungan sosial budaya. Interaksi dari kedua lingkungan yang
berbeda ini selalu terjadi dalam mengisi kehidupan anak didik, faktor yang
menurut fungsi masing-masing kelengkapan sekolah, kurikulum dan dipakai oleh guru
Belajar pada hakikatnya adalah proses psikologis. Karena itu semua keadaan
dan fungsi psikologis tentu saja mempengaruhi belajar seseorang, namun tidak
di mana siswa dapat memilih jurusan sesuai dengan keahlian dan minatnya masing-
Motivasi merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan siswa dalam
tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak
suka itu. Motivasi sebagai penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiata
belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah
pada kegiatan belajar sehingga tujuan belajar dapat tercapai. Selain itu, persepsi siswa
Hal ini karena dengan pembelajaran yang berkualitas akan muncul motivasi siswa
untuk belajar lebih giat lagi. Sehingga, dengan demikian pada akhirnya siswa akan
memperoleh hasil belajar yang optimal serta tujuan pembelajaran dapat tercapai
secara maksimal.
Dari uraian tersebut, maka dapat disusun kerangka berpikirnya seperta tampak
Adapun hipotesis pada penelitian ini yaitu: Terdapat hubungan antara hasil
belajar ekonomi dengan motivasi siswa memilih jurusan ips siswa kelas XI IPS SMA
METODE PENELITIAN
Ranangan penelitian merupakan unsur pokok yang harus ada dalam proses
penelitian yang dilaksanakan. Karena dengan sebuah rancangan yang baik maka
penelitian ini, rancangan atau desain yang akan digunakan yaitu penelitian deskriptif
berusaha memberikan gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel
atau populasi sebagaimana adanya. Selain itu menurut Arikunto (2006:309) penelitian
mengenai status atau gejala yang ada, yaitu gejala menurut apa adanya pada
yaitu untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain
dan motivasi siswa memilih jurusan IPS. Kemudian akan dianalisis secara
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Berkaitan dengan pengertian di atas, maka populasi dalam penelitian ini yaitu siswa
siswa SMA Negeri 1 Kota Jambi kelas XI yang berjumlah 64 siswa. Hal ini dapat
Penelitian ini akan menjadi penelitian populasi karena kurang dari 100.
dari 100 lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi”
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Adapun variable
terikat dalam penelitian ini yaitu motivasi siswa memilih jurusan IPS kelas XI IPS
SMA Negeri 1 Kota Jambi yang diperoleh pada Ujian Semester Ganjil 2013/2014.
3.3.2 Variabel Bebas
Variabel bebas atu independent adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 1 Kota Jambi yang terletak di
Jalan Urip Sumaharjo No. 15 Kecamatan Sungai Putri Kecamatan Telanaipura Kota
variabel yang akan diteliti. Sejalan dengan pendapat tersebut, menurut Sugiyono
(2008:119) instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
3.5.1 Angket
yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui. Dalam penelitian ini, angket di
gunakan untuk mengetahui motivasi siswa memilih jurusan IPS. Adapun jenis angket
yang digunakan yaitu angket tertutup, di mana responden tinggal memberi tanda pada
3.5.2 Dokumentasi
Pada penelitian ini, yang menjadi dokumentasi peneliti yaitu hasil belajar
siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kota Jambi, yang diperoleh dari Tata Usaha
Sekolah.
Untuk menganalisis hasil angket, maka perlu adanya penskoran data. Maka
untuk itu, digunakan skala likert dengan lima kemungkinan jawaban. Hal ini pun
dijelaskan oleh Sugiyono (2008:133), bahwa “variabel yang akan diukur dijabarkan
dalam skala Likert menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan
titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau
Jenis data penelitian yang akan dilaksanakan ini yaitu data berbentuk angkat-
angka atau data kuantitatif. Karena data diskor dengan menggunakan angka-angka
1. Data Sekunder, yaitu data yang diambil dari pihak ketiga, seperti Tata Usaha,
Guru, atau yang lainnya. Adapun data sekunder yang dimaksud yaitu hasil
belajar siswa yang telah diolah oleh guru dan Tata Usaha SMA Negeri 1 Kota
Jambi.
2. Data Primer, yaitu data yang diambil langsung dari responden. Adapun data
yang dimaksud yaitu data angket variabel motivasi siswa memilih jurusan
IPS.
Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan digunakan
instrument tersebut dapat mengungkap data serta menjawab hipotesis yang diajukan.
Hal ini dikatakan oleh Arikunto (2006:168), bahwa sebuah instrumen dikatakan valid
apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Pendapat
tersebut sejalan dengan Sugiyono (2010:173) yang mengatakan bahwa instrumen
yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid
berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
diukur.
x
∑ ¿2
¿
y
∑ ¿2
¿
N ∑ y 2−¿
x 2−¿ ¿
N∑ ¿
¿
√¿
N ∑ xy −( ∑ x )( ∑ y )
r xy =
¿
Keterangan:
rxy : koefesien korelasi antara variabel X dan variabel Y
x : skor pada tiap butir angket
y : skor total
N : jumlah sampel
Arikunto (2006:178) reliabel artinya dapat dipercaya. Suatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut
sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan
responden untuk memilih jawaban tertentu. Adapun rumus yang digunakan yaitu
{∑s
}
2
k
r i= 1− 2 i
( k−1) st
Keterangan:
K : Mean kuadrat antara subyek
∑Si2 : Mean kuadrat kesalahan (varians item)
St 2 : Varians total
Xt
∑ ¿2
¿
¿
S 2t =
∑ X 2t
−¿
n
2 JKi JKt
Si = − 2
n n
(Nopriansyah, 2011:54):
penelitian. Data penelitian yang normal dapat digunakan sebagai alat analisis untuk
menjawab hipotesis yang diajukan, sebaliknya jika data tidak normal maka data
tersebut tidak dapat digunakan sebagai alat analisis. Menurut Sugiyono (2008:241)
untuk melakukan uji normalitas dapat digunakan rumus chi-square berikut ini:
Fo−Fh
¿
¿
¿2
¿
2
X =¿
Keterangan:
berikut:
2. Jika signifikansi yang diperoleh > a , maka sampel berasal dari populasi yang
berdistribusi normal
3. Jika signifikansi yang diperoleh < a , maka sampel bukan berasal dari
Selain uji normalitas, data juga harus homogeny. Di mana uji homogeny yaitu
uji homogenitas yaitu uji yang dilakukan untuk mengetahui homogen atau tidaknya
berikut ini:
Varian terbesar
F=
Varian terkecil
Untuk menguji hipotesis pertama yaitu terdapat hubungan antara hasil belajar
ekonomi siswa dengan motivasi siswa memilih jurusan IPS kelas XI IPS di SMA
Y : Skor Y
N : jumlah sampel
r √ n−2
t=
√ 1−r 2
Keterangan:
r : Koefisien korelasi
n : Jumlah sampel
penelitian ini, untuk taraf kesalahan yaitu 5%. Dengan ketentuan jika t hitung lebih besar
daripada ttabel maka Ho ditolak dan sebaliknya, jika thitung lebih kecil daripada ttabel maka
Ho diterima.
maka akan dilakukan interpretasi koefisien korelasi yang mengacu pada tabel berikut
ini.
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah seluru siswa-siswi kelas XI IPS
SMA Negeri 1 Kota Jambi yang terdiri dari 2 kelas yaitu kelas XI IPS 1 dan kelas XI
IPS 2. Jumlah siswa yang menjadi sampel berjumlah 63 siswa. Namun, ketika
peneliti melakukan penelitian ada 3 siswa yang sudah pindah ke sekolah lain.
Sehingga jumlah seluruh siswa yang diteliti yaitu 60 siswa. Adapun data sampel
Pada variabel hasil belajar ini, data dikumpulkan melalui dokumentasi dari
guru mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Kota Jambi. Jenis data tersebut yaitu
data skunder. Adapun gambaran data pada variabel hasil belajar ini yaitu:
Tabel 4.2 Gambaran data variabel hasil belajar
siswa atau 13,3% yang mendapatkan hasil belajar ekonomi termasuk dalam kategori
sangat tinggi, sebanyak 17 siswa atau 28,4% yang mendapatkan hasil belajar ekonomi
termasuk dalam kategori tinggi, sebanyak 30 siswa atau 50,0% yang mendapatkan
hasil belajar ekonomi termasuk dalam kategori sedang, sebanyak 2 siswa atau 3,3%
yang memperoleh hasil belajar ekonomi termasuk dalam kategori rendah, dan 5,0%
yang memperoleh hasil belajar ekonomi termasuk dalam kategori sangat rendah.
Tabel 4.2 gambaran data variabel motivasi siswa memilih jurusan IPS
Interval Frekuensi Persentase (%) Kriteria
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat sebanyak 18 siswa atau 30%
yang memiliki motivasi termasuk dalam kategori sangat tinggi dalam memilih
jurusan IPS, sebanyak 40 siswa atau 66,7% yang memiliki motivasi termasuk dalam
kategori tinggi dalam memilih jurusan IPS, dan sebanyak 2 siswa atau yang memiliki
berdistribusi normal. Namun, apabila tidak normal maka data tersebut tidak dapat
digunakan untuk penelitian. Adapun hasil analisis uji normalitas dapat dilihat pada
Dari hasil pengujian normalitas, untuk variabel hasil belajar, dapat dikatakan
berdistribusi tidak normal. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansinya lebih kecil
bila dibandingkan dengan nilai alpha (0.000 < 0.050). Selanjutnya, untuk variabel
motivasi siswa memilih jurusan IPS juga dapat dikatakan berdistribusi normal. Nilai
signifikansi yang diperoleh yaitu sebesar 0.913. Sementara nilai alpha yaitu 0.050
(0.913 > 0.050). Adapun hasil analisis tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi homogen atau
tidak. Adapun hasil analisis homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut ini.
digunakan untuk pengujian hipotesis ini berdistribusi homogeny. Sehingga data ini
Ho : tidak terdapat hubungan antara hasil belajar ekonomi dengan motivasi siswa
memilih jurusan ips siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kota Jambi.
memilih jurusan ips siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kota Jambi.
Adapun hasil analisis pengujian hipotesis dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.6 Correlations
hasil belajar motivasi siswa
ekonomi memilih jurusan ips
hasil belajar ekonomi Pearson
1 .461**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000
N 60 60
motivasi siswa memilih Pearson
.461** 1
jurusan ips Correlation
Sig. (2-tailed) .000
N 60 60
sementara rtabel untuk sampel 60 responden yaitu sebesar 0,266. Dari harga r tersebut,
dapat dikatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima (0.461 > 0.266), yang artinya
“terdapat hubungan antara hasil belajar ekonomi dengan motivasi siswa memilih
r √ n−2
t=
√ 1−r 2
Diketahui:
r : 0.461
n : 60
0.461 √ 60−2
t=
√ 1−0.4612
(0.461)(7.615773)
t=
√ 1−0.212521
3.5108714
t=
0.8874
t=3.956357
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa t hitung yang
diperoleh yaitu sebesar 3.956357 sementara ttabel yaitu sebesar 2.002. Dari hasil
belajar ekonomi dengan motivasi siswa memilih jurusan ips siswa kelas XI IPS
4.4 Pembahasan
motivasi siswa memilih jurusan IPS, yang dilakukan di SMA Negeri 1 Kota Jambi.
penelitian terdapat 3 siswa yang sudah pindah ke sekolah yang lain. Sehingga total
melalui alat analisis software SPSS for windows release 16.0 diperolah data bahwa
nilai rhitung yaitu sebesar 0.461. Sehingga dapat dikatakan bahwa “terdapat hubungan
antara hasil belajar ekonomi dengan motivasi siswa memilih jurusan IPS siswa kelas
XI IPS SMA Negeri 1 Kota Jambi”. Hasil analisis tersebut tersebut termasuk dalam
kategori sedang. Hal ini diduga karena hasil belajar ekonomi yang diperoleh siswa
sebagian besar termasuk dalam kategori sedang atau antara nilai 70,00 sampai dengan
79,00. Selain itu, adanya faktor lain yang tidak diteliti selain hasil belajar yang
Wulandari (2012:8) bahwa ada beberapa hal yang menjadi dasar pertimbangan siswa
dalam memilih jurusan yaitu 1) karena pertimbangan peluang kerja yang ditawarkan
salah satu jurusan; 3) pemilihan jurusan yang didasarkan atas pertimbangan nilai; 4)
pemilihan jurusan yang didasarkan oleh unsur coba-coba atau iseng terhadap jurusan
yang dipilih; dan 5) jurusan sebagai media untuk mendapatkan ijazah kelulusan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara hasil belajar ekonomi dengan
motivasi siswa memilih jurusan IPS siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kota Jambi
yaitu sebesar 0.461. Hubungan tersebut termasuk ke dalam kriteria sedang dan
Kota Jambi banyak dipengaruhi oleh faktor lain selain hasil belajar yang diperoleh
seperti cita-cita masa depan, kemampuan siswa, dan kondisi lingkungan siswa.
5.2 Saran
kelemahan pada hasil penelitian ini. Maka dari itu, diharapkan kepada peneliti
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali pers
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta
Uno, Hamzah. B. 2011. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara
Walgito, Bima. 1997. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Andi Offset
Wulandari, Indah Suci. 2012. Alasan Pemilihan Jurusan pada Siswa Sekolah
Menengah Kejuruan (Studi Kasus Di SMK Negeri 3 Sukoharjo Tahun 2012).
Skripsi. Universitas Sebelas Maret. Surakarta
LAMPIRAN-
LAMPIRAN
KISI-KISI ANGKET UJI COBA
Nama :
Nama Sekolah :
Kelas :
Petunjuk pengisian!
1. Bacalah pernyataan berikut dengan cermat dan seksama;
2. Pilihlah alternatif jawaban sesuai dengan yang Saudara alami dengan cara
memberi tanda centang (√)
Keterangan:
SK : Sangat Kuat
K : Kuat
KK : Kurang Kuat
TK : Tidak Kuat
L : Lemah
3. Jawaban Saudara tidak mempengaruhi nilai Ekonomi Saudara;
4. Jawablah dengan sejujur-jujurnya.
No.
Res ITEM
p
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 5 5 4 4 4 5 5 5 4 3 2 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 2 4 93 8649
2 5 5 4 5 4 4 4 5 3 2 1 3 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 95 9025
3 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2 4 95 9025
4 5 5 4 1 4 5 4 5 2 3 5 5 5 4 2 3 4 3 4 3 4 4 5 89 7921
5 4 5 4 4 3 3 4 5 2 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 84 7056
6 4 5 5 2 5 4 5 5 3 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 3 5 100 10000
7 5 4 4 5 5 5 5 5 1 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 100 10000
8 5 4 4 4 4 5 4 5 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 90 8100
9 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 5 5 5 4 3 4 3 4 92 8464
10 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 101 10201
11 4 5 4 4 4 4 5 4 1 4 3 4 4 4 5 4 4 3 4 5 5 2 4 90 8100
12 4 5 5 4 4 5 5 4 1 5 1 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 95 9025
13 4 5 4 4 5 5 4 5 3 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 3 3 2 5 95 9025
14 4 5 4 4 3 4 4 4 2 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 5 1 3 81 6561
15 4 4 4 3 3 4 4 4 3 5 2 4 4 4 5 4 3 3 4 3 4 3 4 85 7225
16 5 5 4 5 4 4 4 5 3 4 4 5 3 4 4 4 4 4 5 4 4 1 5 94 8836
17 5 4 5 5 4 5 4 5 2 5 2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 95 9025
18 5 4 4 4 4 5 3 4 1 5 1 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 82 6724
19 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 91 8281
20 5 5 5 5 5 5 5 5 1 4 1 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 104 10816
21 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 5 5 5 110 12100
22 5 4 5 4 4 5 4 5 3 5 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 89 7921
23 5 4 4 5 4 3 3 5 1 5 4 5 5 5 4 3 5 4 5 1 5 4 5 94 8836
24 5 4 4 4 4 4 4 5 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 91 8281
25 5 5 4 5 4 5 4 5 1 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 102 10404
26 5 5 5 5 5 5 4 5 2 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 100 10000
27 5 5 5 5 4 4 5 5 1 4 3 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 102 10404
28 5 5 5 4 5 5 4 5 1 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 97 9409
29 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 101 10201
30 5 5 5 5 5 5 4 5 3 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 105 11025
31 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 102 10404
32 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 107 11449
33 5 5 5 5 4 4 5 5 3 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 104 10816
34 5 5 5 5 4 3 4 3 3 4 5 5 5 3 3 4 4 3 5 3 5 3 3 92 8464
35 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 3 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 3 5 105 11025
∑ 167 164 158 151 148 158 154 166 81 145 120 148 148 148 151 145 141 146 152 133 156 123 149 3352 322798
278 268 249 228 219 237 275 65 210 144 219 219 228 210 198 213 231 243 151 222
∑2 89 96 64 01 04 24964 16 56 61 25 00 04 21904 04 01 25 81 16 04 17689 36 29 01 495870
122
n 35 5
k 23
∑X2 322798
∑(X)
2
11235904
322798 11235904 12314 495870
Jki
JKt
14580
495870
S 2❑t=
2
35
−
1225
S 2❑i=
35
−
(1225)
r 1=
23
(23−1)
1− {
11,78
50,6 }
922
3
416.
6 S ❑t=9222,8−¿ 9172,17 2
917
2
404.
8
S ❑ i=416,57−404,79 1−0,7674
r 1=1,0455 { ¿ }
11.7 S 2❑t=50,6
50.6 8 S 2❑i=¿ 11,78 r 1=0. 08022
1.0 0.
5 8
KISI-KISI ANGKET PENELITIAN
Nama :
Nama Sekolah :
Kelas :
Petunjuk pengisian!
5. Bacalah pernyataan berikut dengan cermat dan seksama;
6. Pilihlah alternatif jawaban sesuai dengan yang Saudara alami dengan cara
memberi tanda centang (√)
Keterangan:
SK : Sangat Kuat
K : Kuat
KK : Kurang Kuat
TK : Tidak Kuat
L : Lemah
7. Jawaban Saudara tidak mempengaruhi nilai Ekonomi Saudara;
8. Jawablah dengan sejujur-jujurnya.
Jumlah Siswa
Kelas Total Prosentase
Laki-laki Perempuan
XI IPS 1 15 14 29 48%
XI IPS 2 12 19 31 52%
Jumlah 27 33 60 100%
Sumber: guru ekonomi SMA 1 Kota Jambi
Lampiran 10
Tabel di atas, dapat digambarkan ke dalam bentuk diagram pie berikut ini.
36.67%
Tunta s
63.33% Ti da k Tunta s
Y
N 60
Normal Parametersa Mean 82.7500
Std. Deviation 9.25647
Most Extreme Differences Absolute .072
Positive .043
Negative -.072
Kolmogorov-Smirnov Z .560
Asymp. Sig. (2-tailed) .913
Sumber: hasil pengolahan melului SPSS
Lampiran 15
Correlations
X Y
X Pearson Correlation 1 .461**
Sig. (2-tailed) .000
N 60 60
Y Pearson Correlation .461** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: hasil pengolahan melului SPSS