Anda di halaman 1dari 8

INFEKSI YG PADA SALURAN

PERNAPASAN ATAS DI
DALAMNYA HIDUNG DAN
TENGGOROKAN
 INFLUENZA :
GEJALA
Pilek, bersin, demam ringan
 RADANG TENGGOROKAN :
KLASIFIKASI Batuk, Gatal tenggorokan,
Suara Serak, demam
Masuknya VIRUS  RADANG AMANDEL : Sakit
Pneumococcus, virus Menelan, demam tinggi
Influenza, Bakteri ke Mulut
 RADANG HIDUNG : Gatal
Hidung, bersin
 SINUSITIS : cairan hidung
kental, sakit kepala
PENANGANAN

 Istirahat yang CUKUP


 Minum Air Putih yg banyak  Pemberian ASI yg CUKUP.
 CUCI tangan SEBELUM dan SESUDAH
 Periksakan ke
makan.
PUSKESMAS, dokter.
 MEMASAK makanan dgn cara yg BENAR.
 Berikan obat sesuai dengan  Memberi makanan yg BERGIZI dan
anjuran petugas kesehatan SEIMBANG
 Gunakan SAPU TANGAN khusus untuk
penderita atau TISSUE sekali pakai
PENCEGAHAN sewaktu MEMBUANG INGUS
 Menutup MULUT saat BATUK

TERIMA KASIH
DAFTAR HADIR
PENYULUHAN ISPA & PNEUMONIA
HARI/TANGGAL :
DESA :
No Nama Peserta Tanda Tangan Ket
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

………, / / 2018
Mengetahui,
Kepala Desa Penyuluh

La Untu, S.Kep.,Ns
NRPK.12 7 0300443
MATERI PENYULUHAN ISPA
A. Definisi
ISPA adalah infeksi yang terjadi pada saluran nafas atas, termasuk didalamnya adalah
hidung dan tenggorokan.

B. Klasifikasi ISPA
1. Influenza
2. Radang tenggoroka
3. Radang amandel
4. Radang pada hidung
5. Sinusitis

C. Penyebab ISPA
ISPA disebabkan oleh masuknya kuman (Pneumococcus, virus Influenza, dll) ke
saluran nafas atas melalui udara yang dihirup.

D. Tanda dan Gejala


1. Flu (Nasofaring)
Sakit pada tenggorokan, bersin, demam ringan, badan lemah, hidung berair dan
tersumbat.
2. Radang tenggorokan
Suara serak, batuk, sulit menelan, demam.
3. Radang amandel
Nyeri saat menelan, demam tinggi.
4. Radang pada hidung
Gatal pada hidung, bersin.
5. Sinusitis
Nyeri diatas sinus, cairan hidung kental, sakit kepala

E. Penanganan ISPA
1. Istirahat yang cukup
2. Minum lebih banyak cairan
3. Periksakan ke puskesmas, dokter atau pelayanan kesehatan lainnya
4. Berikan obat sesuai dengan anjuran petugas kesehatan
F. Pencegahan
1. Makan makanan yang bergizi
2. Hindari tempat ramai bila sedang terjadi wabah batuk, pilek.
3. Menutup mulut bila batuk

Yang perlu diperhatikan dalam merawat anggota keluarga yang sakit ISPA
1. Pemberian ASI jangan dihentikan bila anak masih menyusui
2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.
3. Memasak makanan dengan cara yang benar.
4. Memberi makanan yang bergizi dan seimbang.
5. Gunakan sapu tangan khusus untuk penderita atau tissue sekali pakai
sewaktu membuang ingus.
6. Menutup mulut saat batuk.

Bawalah penderita ke pelayanan kesehatan bila :


1. Tidak membaik dalam 3 hari
2. Anak tidak bisa minum / menetek
3. Muntah berulang ulang
4. Tubuh menjadi lemah dan tidak sadarkan diri
5. Demam tinggi
6. Kejang
Pneumonia adalah infeksi akut
pd jaringan paru-paru (alveoli).
(Wilson, 2006)

Penyebab:
Bakteri : streptococus pneumoniae,
staphylococus aureus.
Virus : Influenza, parainfluenza,
adenovirus.
Jamur : Candidiasis
Tanda-Tanda
Aspirasi : Makanan, cairan, lambung.
 Demam, Inhalasi : Racun atau bahan kimia,
 Batuk, Bernapas dengan nada rokok, debu dan gas
yang tinggi,
 Kesulitan bernapas
 Muntah-muntah,
 Rasa nyeri pada bagian dada dan
Nyeri pada perut. Pencegahan :
 bibir dan kuku anak Anda akan  Menutup mulut bila ada penderita yg
membiru serta Berkeringat bersin atau batuk
 Mencuci tangan dengan sabun

Catatan Bila sesak memberat segera bawa anak ke


Fasilitas Kesehatan untuk mendapat
pertolongan
Batuk nonproduktif, Ingus (nasal discharge), Suara napas lemah, Retraksi intercosta, Penggunaan otot
bantu nafas, Demam, Ronchii, Cyanosis, Leukositosis, Thorax photo menunjukkan infiltrasi melebar,
Batuk, Sakit kepala, Kekakuan dan nyeri otot, Sesak nafas, Menggigil, Berkeringat, Lelah.

Gejala lain yang mungkin ditemukan adalah:

1. kulit yang lembab

2. mual dan muntah

3. kekakuan sendi.

Penatalaksanaan Terapi

1. Bila dispnea berat berikan Oksigen

2. IVFD ; cairan DG 10 % atau caiara 24 Kcl, Glukosa 10 % tetesan dibagi rata dalam 24 jam.

3. Pengobatan: Penicilin Prokain 50.000 unit / kg BB / hari dan Kloramfenikol 75 mg /kg BB/ hari
dibagi dalam 4 dosis.

Riwayat Masuk, Anak biasanya dibawa ke rumah sakit setelah sesak nafas, cyanosis atau batuk-batuk
disertai dengan demam tinggi. Kesadaran kadang sudah menurun apabila anak masuk dengan disertai
riwayat kejang demam (seizure).

c. Riwayat Penyakit Dahulu, Predileksi penyakit saluran pernafasan lain seperti ISPA, influenza
sering terjadi dalam rentang waktu 3-14 hari sebelum diketahui adanya penyakit Pneumonia. Penyakit
paru, jantung serta kelainan organ vital bawaan dapat memperberat klinis penderita

ffffffffffffff

tik. Berikut beberapa gejala pneumonia pada anak yang sebaiknya Anda ketahui.

Apa itu pneumonia?


Pneumonia adalah kondisi di mana salah satu paru-paru Anda mengalami peradangan. Penyebabnya
dapat disebabkan oleh banyak hal seperti jamur, bakteri, dan virus. Namun sebagian besar kasus
pneumonia umumnya disebabkan oleh adanya infeksi bakteri pada paru-paru Anda. Umumnya gejala
pneumonia berkembang dalam waktu satu hingga dua hari, lalu mengalami perlambatan setelah
beberapa hari.
Infeksi ini diawali dengan mengganggu sistem pernapasan bagian atas (hidung dan tenggorokan) Anda.
Lalu infeksi tersebut akan berpindah menuju paru-paru, yang kemudian menghambat pergerakan udara
dalam paru-paru, sehingga Anda akan semakin mengalami kesulitan dalam bernapas. Sebagian besar
pneumonia dapat ditangani hingga sembuh dalam waktu satu hingga dua minggu (pneumonia karena
virus umumnya membutuhkan waktu yang lebih lama). Namun kondisi Anda tentu akan lebih buruk bila
pneumonia yang Anda alami dibarengi dengan keberadaan penyakit lain dalam tubuh Anda.

Gejala pneumonia pada anak


Agak berbeda dengan pneumonia secara umum, pneumonia pada anak justru pada beberapa kasus tidak
ditandai dengan peningkatan tempo pernapasan, terutama bila pneumonia tersebut menyerang paru-paru
bagian bawah. Gejala yang terjadi umumnya justru demam, muntah-muntah serta nyeri pada perut
bagian bawah.

Beberapa gejala lain yang menandakan anak Anda diserang pneumonia antara lain:

 Demam,
 Batuk, yang mungkin kering dan mungkin juga berdahak diikuti dengan lendir atau mukus
berwarna hijau atau kuning.
 Bernapas dengan nada yang tinggi,
 Kesulitan bernapas. Umumnya anak Anda tetap akan merasakan kesulitan bernapas bahkan saat
ia tengah beristirahat.
 Muntah-muntah,
 Rasa nyeri pada bagian dada.
 Nyeri pada perut yang bisa terjadi karena usaha anak Anda yang terlalu keras untuk bernapas
dengan normal.
 Penurunan aktivitas.
 Kehilangan nafsu makan.
 Pada kondisi yang lebih parah warna bibir dan kuku anak Anda akan membiru.
 Berkeringat

Bagaimana mencegah pneumonia pada anak?


Pada usia anak-anak, pneumonia dapat dicegah dengan rutin mendapatkan vaksin yang biasanya akan
diberikan sejak usianya kira-kira berusia dua bulan. Tapi seperti yang telah disebutkan di atas,
pneumonia akan berdampak lebih buruk saat serangannya datang berbarengan dengan penyakit lain.
Terlebih bila penyakit penyerta merupakan penyakit kronis yang datangnya kambuhan seperti jantung
atau asma.

Meskipun pneumonia bukan merupakan penyakit menular, namun mikroorganisme yang menyebabkan
penyakit ini mampu menyebar melalui tetesan air saat bersin maupun batuk. Sehingga sebaiknya anak
Anda:

 Menutup mulut setiap kali seseorang dengan pneumonia batuk maupun bersin didekatnya
 Mencuci tangan dengan sabun, untuk mencegah penyebaran bakteri maupun virus apapun.
Beberapa kondisi lain juga dapat meningkatkan peluang anak Anda terserang pneumonia. Kondisi
tersebut seperti tinggal pada wilayah dengan tingkat polusi yang tinggi dan padat serta memiliki
orangtua seorang perokok aktif.

Anda mungkin juga menyukai