BIOTEKNOLOGI PANGAN
Disusun Oleh :
Kelompok VII
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa berkat rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan Modul Pembelajaran Bioteknologi Pangan
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Modul ini dibuat untuk memenuhi
persyaratan pada mata kuliah Bioteknologi Pangan dengan dosen pengajar Bapak
Ir. Zukhrawardi Z, M.Si.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................
ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................
iii
A. Aspartam....................................................................................................
17
B. Siklamat.....................................................................................................
19
iii
BAB 9 - 10. APLIKASI REKAYASA INDUSTRI PANGAN...........................
22
iv
S. Revolusi biru .............................................................................................
.............................................................................................................35
T. Permasalahan & dampak negatif ..............................................................
.............................................................................................................35
U. Bioteknologi dalam kedokteran & produksi obat-obatan .........................
.............................................................................................................35
A. Pengertian GMO........................................................................................
......................................................................................................54
B. Mekanisme GMO......................................................................................
......................................................................................................54
C. Faktor-faktor pemotongan dengan penggunaan enzim restriksi................
......................................................................................................55
D. Karakteristik enzim restriksi......................................................................
......................................................................................................55
v
BAB 14. KONTROVERSI
....................................................................................................................................
56
DAFTAR PUSTAKA
....................................................................................................................................
61................................................................................................................................
vi
BAB 7
TANAMAN TRANSGENIK
A. Definisi
Tanaman transgenik diperoleh dengan menyisipkan gen-gen tertentu baik
berasal dari tanaman, hewan atau mikroorganisme ke dalam DNA tanaman.
Adanya gen baru yang disisipkan akan merubah sifat tanaman sesuai yang
diinginkan atau memberikan kemampuan pada tanaman untuk memproduksi
substansi baru yang diperlukan untuk tujuan tertentu. Tanaman yang mempunyai
sifat baru seperti tahan hama dan penyakit dan menghasilkan senyawa baru yang
penting baik untuk tanaman itu sendiri maupun kepentingan manusia.
7
1. Mengatasi kebutuhan pangan.
Untuk kanola (penghasil oilseed), penelitian terfokus pada perbaikan mutu nutrisi
kanola dengan mempertinggi kadar vitamin E atau memodifikasi keseimbangan
asam lemak (Mardiana, 2002 dalam Susiyanti, 2003).
8
1. Dikhawatir tanaman tersebut akan mengganggu keseimbangan lingkungan
(ekologi)
9
racun terhadap serangga, juga akan berakibat racun pada manusia. Sanggahan
yang muncul adalah gen Cry I Bt hanya kompatibel pada golongan
Lepidoptera, sedangkan gen Cry III Bt kompatibel pada Coleoptera. Namun ini
barulah semacam praduga karena belum dapat menyajikan bukti ilmiah.
Sementara penelitian yang dilaksanakan Fares dan El Sayed (1998), melakukan
percobaan memberi makan tikus dengan kentang transgenik Bt var. Kurstaki
Cry 1. Hasil yang diperoleh ternyata memperlihatkan gejala villus ephitelial
cell hypertrophy, multinucleation, disrupted microvili, degenerasi mitokondrial,
peningkatan jumlah lisosom, autofagic vacuoles, serta pengaktifan crypt paneth
cell (Motulo, dalam Darmasiwi, 2007; Anonim, 2008).
10
1. Identifikasi atau pencarian gen yang akan menghasilkan sifat tertentu (sifat
yang diinginkan). Gen yang diinginkan dapat diambil dari tanaman lain,
hewan, cendawan, atau bakteri.
2. Kloning gen
Pada tahapan kloning gen, DNA asing akan dimasukkan ke dalam vektor
kloning (agen pembawa DNA), contohnya plasmid (DNA yang digunakan
untuk transfer gen).
4. Transfer gen asing tersebut ke dalam sel tumbuhan yang berasal dari bagian
tertentu, salah satunya adalah bagian daun. Transfer gen ini dapat dilakukan
dengan beberapa metode, yaitu metode senjata gen, metode transformasi
DNA yang diperantarai bakteri Agrobacterium tumefaciens, dan
elektroporasi (metode transfer DNA dengan bantuan listrik).
11
plasmid tersebut ke dalam genom (DNA) tanaman. Setelah DNA asing
menyatu dengan DNA tanaman maka sifat-sifat yang diinginkan dapat
diekspresikan tumbuhan.
Metode elektroporasi. Pada metode elektroporasi ini, sel tanaman
yang akan menerima gen asing harus mengalami pelepasan dinding sel
hingga menjadi protoplas (sel yang kehilangan dinding sel). Selanjutnya
sel diberi kejutan listrik dengan voltase tinggi untuk membuka pori-pori
membran sel tanaman sehingga DNA asing dapat masuk ke dalam sel dan
bersatu (terintegrasi) dengan DNA kromosom tanaman. Kemudian,
dilakukan proses pengembalian dinding sel tanaman.
5. Seleksi sel daun untuk mendapatkan sel yang berhasil disisipi gen asing. Hasil
seleksi ditumbuhkan menjadi kalus (sekumpulan sel yang belum terdiferensiasi)
hingga nantinya terbentuk akar dan tunas. Apabila telah terbentuk tanaman muda
(plantlet), maka dapat dilakukan pemindahan ke tanah dan sifat baru tanaman
dapat diamati.
Jenis
Sifat yang telah
tanama Modifikasi Foto
dimodifikasi
n
12
g tanaman.
Mengandung asam
oleat tinggi dan tahan Gen resisten herbisida dari
terhadap herbisidaglifosat bakteri Agrobacteriumgalur CP4
. Dengan demikian, dimasukkan ke kedelai dan juga
Kedelai
ketika disemprot digunakan teknologi molekular
dengan herbisidatersebut, untuk meningkatkan
hanya gulma di sekitar pembentukan asam oleat.
kedelai yang akan mati.
13
teknologi peredaman gen.
Menghasilkan minyak ka
nola yang
mengandung asam
laurat tinggi sehingga Gen FatB dari Umbellularia
lebih menguntungkan californica ditransfer ke dalam
Kanola untuk kesehatan dan tanaman kanola untuk
secara ekonomi.Selain meningkatkan kandungan asam
itu, kanola transgenik laurat
yang disisipi gen
penyandi vitamin E juga
telah ditemukan.
Gen dari
bakteri Agrobacterium galur
Tahan terhadap
Bit CP4 dan
herbisida glifosat dan glu
gula cendawan Streptomyces
fosinat
viridochromogenesditransfer ke
dalam tanaman bit gula.
14
Resisten terhadap infeksi
Prem Gen selubung virus cacar prem
virus cacar prem (plum
(plum) ditransfer ke tanaman prem.
pox virus).
15
banyak terjual karena harganya dua kali lipat dari tomat biasa namun rasa yang
dihasilkan sama.
BAB 8
Sakarin
16
Sakarin ditemukan dengan tidak sengaja oleh Fahbelrg dan Remsen pada tahun
1897, digunakan sebagai antiseptik dan pengawet, namun sejak tahun 1900
digunakan sebagai pemanis. Sakarin sebagai pemanis buatan biasanya dalam
bentuk garam berupa kalsium, kalium, dan natrium sakarin. Secara umum, garam
sakarin berbentuk kristal putih, tidak berbau atau berbau aromatik lemah, dan
mudah larut dalam air, serta berasa manis. Kombinasi penggunaannya dengan
pemanis buatan rendah kalori lainnya bersifat sinergis (12) . Intensitas rasa manis
garam natrium sakarin cukup tinggi, yaitu kira-kira 200-700 kali sukrosa 10 %. Di
samping rasa manis, sakarin juga mempunyai rasa pahit yang disebabkan oleh
kemurnian yang rendah dari proses sintetis (1) . Sakarin tidak dimetabolisme oleh
tubuh, lambat diserap oleh usus, dan cepat dikeluarkan melalui urin tanpa
perubahan. Pada suatu penelitian diperoleh penggunaan sakarin dalam tikus dapat
merangsang terjadinya tumor di kandung kemih, penelitian yang lebih ektensif
dilakukan pada populasi manusia tidak menunjukkan terjadinya tumor. Sejak
bulan Desember 2000, FDA (Food and Drug Administration) telah menghilangkan
kewajiban pelabelan pada produk pangan yang mengandung sakarin, dan 100
negara telah mengijinkan penggunaannya. CAC (Codex Alimentarius
Commission) mengatur maksimum penggunaan sakarin pada berbagai produk
pangan berkisar antara 80 – 5.000 mg/kg produk. Saat ini, meskipun sakarin telah
dinyatakan aman untuk dikonsumsi, namun di USA sendiri penggunaannya dalam
produk pangan masih sangat dibatasi (12) . Pemerintah Indonesia mengeluarkan
peraturan melalui Menteri Kesehatan RI No. 208 / Menkes / Per /IV/1985 tentang
pemanis buatan dan No. 722/Menkes/Per/IX/1988 tentang bahan tambahan
pangan, bahwa pada pangan dan minuman olahan khusus yaitu berkalori rendah
dan untuk penderita penyakit diabetes mellitus kadar maksimum sakarin yang
diperbolehkan adalah 300 mg/kg (4)
17
Sifat Kimia
Pemerian : Berupa serbuk atau hablur putih, tidak berbau atau berbau aromatik
lemah, larutan encer sangat manis, larutan bereaksi asam terhadap lakmus.
Kelarutan : Agak sukar larut dalam air, dalam kloroform dan dalam eter, larut
dalam air mendidih; sukar larut dalam etanol, mudah larut dalam larutan amonia
encer, dalam larutan alkali hidroksida dan dalam alkali karbonat dengan
pembentukan karbondioksida. c)
Identifikasi
Asamkan kurang lebih 100 ml contoh (bila berupa cairan) dengan 10 ml H2SO4
10%. Ekstrak dengan 50 ml etil asetat dalam corong pisah. Saring lapisan etil
asetat dengan Na2SO4 anhidrat untuk menghilangkan air. Uapkan etil asetat hinga
mencapai 2 ml. Totolkan lebih kurang 5 μl pada lapisan tipis silica gel 60 GF 254
pada lempeng, dengan jarak 1 – 1,5 cm dari tepi lempeng. Rendam lempeng,
dalam bejana yang jenuh dengan uap fase gerak (90 ml aseton – 10 ml amonia),
hingga mencapai jarak 15 cm dari tepi lempeng. Kemudian semprot dengan
larutan alfa naftilamin 1%, keringkan dan biarkan di bawah sinar ultra violet
selama 1 menit, warna ungu muda menunjukkan adanya sakarin.
A. Siklamat
Siklamat pertama kali ditemukan dengan tidak sengaja oleh Michael Sveda pada
tahun 1937. Sejak tahun 1950 siklamat ditambahkan ke dalam pangan dan
minuman (3) . Siklamat (C6H11NHSO3Na) umumnya dalam bentuk garam
kalsium, kalium, dan natrium siklamat. Garam siklamat berbentuk kristal putih,
18
tidak berbau, tidak berwarna, dan mudah larut dalam air dan etanol, intensitas
kemanisannya ± 30 kali kemanisan sukrosa. Kombinasi penggunaan siklamat
dengan sakarin bersifat sinergis, dan kompatibel dengan pencitarasa dan sebagai
bahan pengawet.
Sifat fisik siklamat tahan panas, sehingga sering digunakan dalam pangan yang
diproses dalam suhu tinggi misalnya pangan dalam kaleng. Meskipun memiliki
tingkat kemanisan yang tinggi dan rasanya enak (tanpa rasa pahit) tetapi siklamat
dapat membahayakan kesehatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa tikus yang
diberikan siklamat dapat menimbulkan kanker kantong kemih. Hasil metabolisme
dari siklamat yaitu senyawa sikloheksamina merupakan senyawa karsinogen,
pembuangan sikloheksamina melalui urin dapat merangsang tumbuhnya tumor
kandung kemih
Identifikasi
Asamkan kurang lebih 100 ml contoh (bila berupa cairan) dengan 10 ml H2SO4
10%. Ekstrak dengan 50 ml etil asetat dalam corong pisah. Saring lapisan etil
asetat dengan Na2SO4 anhidrat untuk menghilangkan air. Uapkan etil asetat hinga
mencapai 5 ml. Totolkan lebih kurang 5 μl dan standar pada lapisan tipis silica gel
60 GF 254 pada lempeng, dengan jarak 1 – 1,5 cm dari tepi lempeng. Rendam
lempeng, dalam bejana yang jenuh dengan uap fase gerak (90 ml etanol – 10 ml
amonia), hingga mencapai jarak 15 cm dari tepi lempeng. Selanjutnya
dimasukkan ke dalam bejana yang telah diisi aqua brom selama 30 menit,
19
keringkan dan biarkan di bawah sinar ultra violet selama 1 menit, warna total
putih menunjukkan adanya siklamat.
B. Aspartam
Aspartam ditemukan secara kebetulan oleh James Schulter pada tahun 1965,
ketika mensintesis obat-obat untuk bisul atau borok. Aspartam senyawa metil
ester dipeptida yaitu L-aspartil-L-alanin-metilester dengan rumus C14H16N2O5
memiliki daya kemanisan 250 kali sukrosa (3). Aspartam merupakan senyawa
yang tidak berbau, berbentuk tepung kristal berwarna putih, sedikit larut dalam
air, dan berasa manis. Aspartam tidak cocok untuk produksi makanan kering, roti
dan lain-lain. Kelarutannya dalam air memberikan suasana asam cukup besar.
Rasa manisnya 150-200 x gula, hal ini mengherankan karena baik L- aspartil
maupun L-fenilalanin tidak ada yang manis. Kenyataannya sejumlah kecil peptida
menyebabkan pahit, stabilitas maksimal aspartam dalam pelarut cair sekitar Ph 4-
5 (15). Aspartam dimetabolisme dan terurai secara cepat menjadi asam amino,
asam aspartat, fenilalanin, dan metanol, sehingga dapat meningkatkan kadar
fenilalanin dalam darah. Oleh karena itu, pada label perlu dicantumkan peringatan
khusus bagi penderita kelemahan mental (fenilketonuria) (12).
Fenilketonuria atau PKU (Phenylketonuria) adalah kelainan genetis pada orang-
orang tertentu dimana tubuhnya tidak dapat memetabolisme asam amino
fenilalanin secara efektif. Hal ini menyebabkan akumulasi fenilalanin dalam tubuh
hingga berapa kadar yang dapat membahayakan dan apabila tidak ditangani
dengan tepat dapat menyebabkan kerusakan otak dan pada akhirnya dapat
mengakibatkan cacat mental.
Penderita PKU hanya satu dari sepuluh ribu orang yang biasanya dapat diketahui
segera setelah lahir, melalui pemeriksaan darah rutin (16). Penderita PKU
diharuskan mematuhi aturan diet yang ketat untuk membatasi asupan fenilalinin.
Kadar fenilalanin yang tinggi dapat membahayakan janin yang dikandung oleh
wanita hamil yang menderita PKU, oleh karenanya wanita penderita PKU yang
berencana untuk hamil diharuskan juga menerapkan pola makan dengan kadar
fenilalanin yang terkontrol (preconception phenyalanin-controlled diet).
20
Asam amino sebagai penyusun aspartam memiliki nilai energi 4 kkal/g. Pada
penggunaannya 100 g sukrosa dapat diganti dengan 1 g aspartam, dapat dikatakan
bahwa aspartam merupakan bahan pemanis nonkalori.
Aspartam dapat menimbulkan gangguan tidur dan migrain bagi yang sensitif.
Penggunaan aspartam sesuai dengan petunjuk FDA dinilai aman bagi wanita
hamil. FDA menerbitkan ADI (Acceptable Daily Intake) atau batas aman
penggunaan yaitu 50 mg/kg BB. Misalnya orang dewasa 68 kg butuh 97 sachet
gula meja pemanis untuk mencapai tingkat ADI. Sementara CAC
mengatur maksimum penggunaan aspartam pada berbagai produk pangan berkisar
antara 500 sampai dengan 5500 mg/kg produk.
Sifat Fisika
Pemerian : Senyawa yang tidak berbau, berbentuk tepung Kristal berwarna putih
Kelarutan : Sedikit larut dalam air dan etanol
Identifikasi
Aspartam dapat ditentukan secara kualitatif dengan kromatografi lapis tipis. Fase
diam untuk penentuan aspartam adalah silica gel 60 GF 254, sedangkan fase
geraknya adalah sistem pengembang n-butanol, asam asetat glacial, dan air
dengan pembanding 2 : 1 : 1. Untuk menampakkan bercak (noda) dapat
digunakan larutan ninhidrin 0,2 % dalam air yang dipanaskan selama 30 menit
21
dan larutan brom 1% dalam CCl4. Noda dilihat di bawah lampu UV pada panjang
gelombang 254 nm. Warna total coklat kemerahan menunjukkan adanya aspartam.
A. Xylitol
adalah gula alkohol atau golongan polialkohol tipe pentitol berantai lima karbon
dan bersifat non-kariogenik dengan formula (CHOH)3(CH2OH)2 yang banyak
ditemukan pada berbagai produk pertanian. Xylitol memiliki atom karbon yang
lebih pendek dibandingkan pemanis yang lainnya. Pendeknya rantai karbon
xylitol ini menyebabkan xylitol tidak dapat dicerna oleh bakteri Streptococcus
mutans sehingga dapat menekan pertumbuhan koloni bakteri tersebut.
Sejarah Xylitol
Xylitol pertama kali ditemukan oleh peneliti berkebangsaan Jerman bernama Emil
Fischer pada tahun 1891. Pada tahun 1943, xylitol pertama kali ditemukan pada
tanaman birch di Finlandia. Xylitol juga dapat diperoleh dari beberapa tanaman
lain, contohnya plum, stroberi, kembang kol, jagung, rasberi dan bayam. Di dalam
tubuh manusia xylitol juga diproduksi sebagai bagian dari metabolisme normal
sebanyak 10-15 gram per hari (Makinen, 1978). Pada tahun 1963, The United
States Food and Drug Administration menyetujui penggunaan xylitol. Kemudian
pada tahun 1970, penelitian pertama tentang efek xylitol terhadap plak gigi di
Turku, Finlandia dimulai. Setelah diputuskan sebagai pemanis yang aman untuk
dikonsumsi pada tahun 1983, xylitol banyak diproduksi dalam bentuk permen
karet di Swedia dan Norwegia (Makinen, 1978). Xylitol juga dapat dijumpai
dalam bentuk tablet, pastiles, minuman ringan dan obat-obatan (Kusumayani,
2011). c.
Metabolisme Xylitol
Xylitol memiliki konsentrasi dalam darah antara 0,03-0,06 mg/100 ml. Di dalam
tubuh xylitol diabsorpsi secara pasif melalui dinding usus dan penyerapannya
lebih lambat dari D-glukosa dan D-fruktosa. Di dalam usus 1/3 dari dosis xylitol
yang dikonsumsi akan diabsorpsi masuk ke dalam sistem metabolisme di hati,
22
sedangkan 2/3 dosis xylitol lainnya akan dipecah oleh bakteri di bagian distal
usus. Eksresi xylitol melalui urin diperkirakan sekitar 0,3 mg/jam (Makinen,
1978).
BAB 9 - 10
23
4. Merekayasa mikroorganisme menjadi lebih sensitif dalam mendeteksi
senyawa mutagenik dalam makanan.
5. Mengembangkan cara deteksi mikroorganisme yang sangat spesifik
berdasarkan tekhnologi hirbridisasi DNA.
B. Produksi Enzim
1. Semua enzim yang sangat berguna bagi industri pangan dan non pangan
merupakan senyawa “protein”.
3. Banyak diantara enzim tersebut diproduksi dari fungi, kapang atau mikroba
lain yang awalnya memiliki laju pertumbuhan yang relatif lamban dengan
rendemen yang rendah sehingga produktifitasnya juga rendah.
5. Enzim yang diproduksi dari mikroba harganya lebih murah, aktifitas lebih
tinggi, jaminan kontinuitas suplai yang mantap dan biaya produksi relatif
rendah akibat tekhnologi rekombinan rDNA.
Protease Pelunakdaging,mempertahankan
dinginnyabir,menghasilkan
citarasa keju.
24
Bromelin Pelunak daging
Geraniol Flavorant
25
Gliserol Texturizer
Isobutilen Flavorant
Lonalol Flavorant
Nerol Flavorant
Nukleotida Flavorant
Aspartam Pemanis
sorbitol Anticaking
Protein sel tunggal (Single Cell Protein = SCP) adalah makanan berkadar
protein tinggi yang berasal dari mikroorganime.
kelebihan SCP : 1. Kadar protein lebih tinggi dari protein kedelai atau hewan
2. Pertumbuhan cepat.
26
Protein sel tunggal merupakan produk pengembangan bahan makanan
berkadar protein tinggi yang berasal dari mikroba melalui mekanisme
bioteknologi.
Istilah protein sel tunggal (PST) digunakan untuk membedakan bahwa
protein sel tunggal berasal dari mikro organisme bersel tunggal atau
banyak, contoh seperti bakteri atau alga.
Pemanfaatan mikroorganisme tersebut dilakukan untuk menghasil kualitas
produk makanan berprotein tinggi.
Mikroorganisme yang umum digunakan sebagai protein sel tunggal, antara
lain alga Chlorella, Spirulina, dan Scenedesmus, dari khamir Candida
utylis, dari kapang berfilamen fusarium gramineaum, maupun dari bakteri.
Istitlah protein sel tunggal digunakan untuk menyatan protein
mikroorganisme yang membedakannya dengan protein yang berasal dari
hewan dan tumbuhan.
PST mengacu kepada sel mikroorganisme yang dikeringkan seperti
bakteri,alga dan jmur yang sebelumnya ditumbuhkan didalam sistem
biakan yang berskala besar. Meskipun mikroorganisme ini ditumbuhkan
untuk menghasilkan protein, tetapi juga mengandung
karbohidrat,lemak,vitamin, dan senyawa nitrogen bukan protein seperti
asam nukleat.
Produksi PST pertama yang memberikan harapan berasal dari jerman,
diperoleh dengan jalan menumbuhkan Saccharomyces serevisae dalam
medium molase (limbah pabrik gula) dan garam amonium. Hasil proses ini
dapat dikonsumsi sebagai pengganti protein.
Limbah pabrik bubur kayu berupa sulfit juga telah digunakan sebagai
bahan baku dengan memanfaatkan khamir Candida utilia untuk
menghasilkan protein.
H. MIKROPROTEIN
Protein sel tunggal yang berasal dari kapang berfilamen disebut
mikroprotein. Diamerika Serikat, mikroprotein telah diproduksi secara
komersial bernama quorn.
Mikroprotein merupakan produk makanan yang berasal dari miselium
jamur (tubuh jamur). Pada pembuatan mikroprotein ini, digunakan jasa
jamur Fusarium graminearum.
27
Mikroprotein dihasilkan melalui fermentasi menggunakan glukosa sebagai
bahan baku dan zat hara lain serta gas amoniak dan garam amoniak
1. Laju pertumbuhan sangat cepat yaitu dalam ukuran jam dan masih bisa
ditingkatkan
3. Produksi protein sel tunggal tidak bergantung pada iklim dan musim.
4.Memiliki kandungan protein lebih tinggi dari pada hewan dan tumbuhan.
28
a. Amilase digunakan dalam produksi sirup,kanji, glukosa.
Glukosa isomerase: mengubah amilum menjadi fruktosa
fruktosa digunakan sebagai pemanis makanan menggantikan sukrosa.
mikroba : Aspergillus niger, Aspergillus oryzae; Bacillus subtilis
b. Protease digunakan antara lain dalam produksi roti, bir protease proteolik
berfungsi sebagai pelunak daging dan campuran deterjen untuk menghilangkan
noda protein
miroba: Aspergillus oryzae, Bacillus subtilis
c. Lipase : Antara lain dalam produksi susu dan keju untuk meningkatkan cita
rasa.
mikroba: Aspergillus niger, Rhizopus spp
d. Asam Amino : Asam glutamat merupakan bahan utama MSG (Monosodium
Glutamat)
Liain / asam amino esensial,dibutuhkan dalam jumlah besar oleh ternak.
keduanya oleh Corynobacterium glutamicum.
29
menjadi merah gelap. Kapang Monascus purpureus merupakan bahan alam
yang terbukti efektif untuk mereduksi kadar kolesterol dalam darah.
Beberapa contoh produk makanan yang telah menggunakan pewarna merah
angkak adalah anggur, keju, sayuran, pasta ikan, kecap ikan, minuman
beralkohol, aneka kue, serta produk olahan daging (sosis, ham, kornet).
Telah diketemukan pula adanya kandungan senyawa mevinolin dan
lovastatin dalam angkak. Kedua senyawa tersebut dikenal sangat efektif untuk
mengendalikan hiperkolesterolemia (kadar kolesterol berlebihan di dalam
darah). Baik, mevinolin maupun lovastatin sangat efektif dalam menghambat
produksi enzim 3 - hidroksi - 3 - metilglutaril Coa reductase, HMG-Coa
reductase adalah enzim yang sangat berperan dalam pembentukan kolesterol.
Mekanisme ini meberikan jaminan bahwa angkak merupakan salah satu
bahan alami yang dapat membantu mengatasi penyakit - penyakit
kardiovaskular yang disebabkan karena kadar lemak darah terlalu berlebihan.
Kadar lemak darah berlebihan juga dapat meyebabkan penyempitan pembuluh
darah (aterosklerosis), penyakit jantung koroner, strok dan hipertensi.
30
c. Nata de Coco, oleh Acetobacter xilinum
Prinsipnya adalah pemecahan amilum oleh mikroba menghasilkan gula,
yang kemudian difermentasi
d. Cuka, oleh Acetobacter aseti Alkohol difermentasi dalam kondisi aerob
31
Gambar. Tahapan Proses Pembuatan Minuman Anggur Merah.
M. Industri Susu
Susu merupakan emulsi lemak dalam air yang mengandung beberapa
senyawa terlarut. Agar lemak dan air dalam susu tidak mudah terpisah, maka
protein susu bertindak sebagai emulsifier (zat pengemulsi). Kandungan air di
dalam susu sangat tinggi, yaitu sekitar 87,5%, kandungan gula susu (laktosa)
sekitar 5%, protein sekitar 3,5%, dan lemak sekitar 3-4%. Susu juga
merupakan sumber kalsium, fosfor, dan vitamin A yang sangat baik.
Menurut salah satu definisi resmi (Codex Alimentarius, 1975), yogurt
adalah "sejenis produk susu terkoagulasi, diperoleh dari fermentasi asam
laktat tertentu melalui aktivitas Lactobacillus delbrueckii var. bulgaricus dan
Streptococcus salivarius var. thermophilus, di mana mikroorganisme dalam
produk akhir harus hidup-aktif dan berlimpah".
Keju (dipinjam dari bahasa Portugis, queijo) adalah sebuah kanan yang
dihasilkan dengan memisahkan zat-zat padat dalam susu melalui proses
pengentalan atau koagulasi. Proses pengentalan ini dilakukan dengan bantuan
bakteri atau enzim tertentu yang disebut rennet. Hasil dari proses tersebut
32
nantinya akan dikeringkan, diproses, dan diawetkan dengan berbagai macam
cara.
Renin yang dikenal dengan Chymosin adalah enzim proteolitik pada
proses pembuatan keju yang digunakan sebagai penggumpal skim
O. Revolusi Hijau
Merupakan usaha pengembangan tekhnologi pertanian untuk
meningkatkan produksi pangan.
Mengubah dari pertanian tradisional menjadi pertanian yang menggunakan
tekhnologi lebih maju.
Diawali oleh Ford dan Rockefeller Foundation yang mengembangkan
gandum di Meksiko (1950) dan padi di Filipina (1960)
Revolusi hijau menekankan pada serealia,padi,jagung,gandung dan lain-
lain.
33
pengembangan lebih banyak pada intensifikasi. Intensifikasi dilakukan melalui
Panca Usaha Tani, yaitu:
1. Teknik pengolahan lahan pertanian
2. Pengaturan irigasi
3. Pemupukan
4. Pemberantasan hama
5. Penggunaan bibit unggul
S. Revolusi Biru
Latarbelakangi munculnya revolusi biru adalah bahwa revolusi hijau
belum dapat memenuhi seluruh kebutahan pangan dan 70 % bagian bumi
kita adalah laut.
Sumber daya alam yang dapat diambil:
1. Tumbuhan: alga
2. Hewan : ikan kerang kepiting dan lain-lain
3. Mineral : NaCl, Mg dan lain-lain
4. Tanah diatomi
34
T. Permasalahan dan Dampak Negatif
1. Penangkapan ikan yang tak kenal batas dengan alat dan bahan
berbahaya.
2. Meningkatnya jumlah penduduk dan industri di daratan menyebabkan
pemasukan limbah ke laut dalam jumlah yang besar pula. Akibatnya
terjadi pencemaran laut sehingga akan menurunkan produktifitas
ganggang dan menurunnya jumlah ikan.
35
lama (dibanding kecepatan replikasivirus), karena itu dilakukan rekayasa
genetika.
5. Vaksin
Contoh: Vaksin Hepatitis B dan malaria. Secara konvensional pelemahan
kuman dilakukan dengan pemanasan atau pemberian bahan kimia. Dengan
bioteknologi dilakukan fusi atau transplantasi gen.
BAB 11
ENZIM RESTRIKSI
36
Enzim restriksi endonuklease (enzim restriksi) mengenali urutan nukleotida
spesifik dan memotong DNA pada posisi diantara atau di luar sekuen yang
dikenalinya tersebut. Enzim ini telah ditemukan lebih dari 30 tahun yang lalu
sehubungan dengan fenomena pemotongan yang spesifik terhadap bakteri inang
dan modifikasi oleh virus bakteri. Bakteri pada mulanya tahan terhadap infeksi
virus karena bakteri memiliki sistem pertahanan dengan merusak molekul DNA
asing yang masuk ke dalam selnya.
Enzim restriksi yang berhasil dimurnikan pertama kali adalah EcoRI dan
EcoRII dari Escherichia coli, dan HindII dan HindIII dari Haemophilis influenza.
Enzim-enzim tersebut diketahui memotong DNA pada urutan basa tertentu yang
spesifik, yang menghasilkan fragmen-fragmen seukuran gen yang dapat
disambungkan kembali. Para peneliti dengan cepat segera mengetahui bahwa
enzim restriksi merupakan alat biologis baru yang dapat digunakan untuk
mempelajari organisasi, fungsi, dan ekspresi gen.
Enzim restriksi melindungi bakteri dari infeksi virus. Enzim ini berperan
dalam sistem imun pada mikroorganisme. Jika bakteri E. coli yang tidak memiliki
enzim restriksi diinfeksi virus, maka sebagian besar partikel virus mampu
menyebabkan infeksi. Namun, jika bakteri E. coli memiliki enzim restriksi,
kemungkinan infeksi virus akan menurun.
1. Enzim-Enzim Tipe I
Merupakan enzim yang kompleks, multisubunit, kombinasi antara restriksi
dan pemodifikasi yang memotong DNA pada area random yang jauh dari sisi
pengenalan. Enzim tipe I secara biokimia mungkin banyak berfungsi di dalam sel,
37
tetapi mereka kurang menguntungkan untuk digunakan dalam percobaan di
laboratorium.
2. Enzim-Enzim Tipe II
Enzim tipe II memotong DNA pada posisi tertentu yang dekat atau berada di
antara sekuen yang dikenalnya. Enzim tipe II menghasilkan fragmen-fragmen
tertentu dengan pola pita-pita yang spesifik pada gel agarosa. Enzim tipe inilah
yang dipakai untuk berbagai percobaan dalam analisis DNA dan kloning gen.
38
Ada beberapa faktor kunci yang harus diperhatikan untuk melakukan
pemotongan dengan enzim restriksi (enzyme digestion), diantaranya adalah:
- Gunakan jumlah DNA, enzim, dan buffer yang benar dalam volume reaksi
total yang sesuai. Satu unit enzim restriksi akan memotong 1 ug DNA secara
sempurna dalam 50 ul reaksi selama 1 jam. Rasio enzim : DNA : volume
reaksi ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam menentukan reaksi.
Meskipun demikian, sebagian besar peneliti mengikuti pedoman umum
reaksi digesti di mana 10 kali over-digesti direkomendasikan untuk
mengatasi variasi dalam sumber, jumlah, dan kemurnian DNA.
- DNA harus terbebas dari kontaminan seperti fenol, kloroform, alkohol,
EDTA, deterjen (SDS), atau garam yang berlebih. Metilasi DNA dapat
mengakibatkan penghambatan digesti dengan enzim tertentu. DNA plasmid
superkoil dan DNA yang terikat gel agarosa pada umumnya memerlukan
lebih dari 1 unit/ug untuk dapat terpotong sempurna.
- Enzim restriksi merupakan enzim yang tidak stabil. Oleh karena itu,
sebaiknya disimpan pada suhu -20C untuk sebagian besar enzim. Beberapa
enzim perlu disimpan pada -70C. Enzim ini harus tetap disimpan di dalam es
ketika dikeluarkan dari freezer dan harus selalu menjadi komponen yang
ditambahkan terakhir pada campuran reaksi. Selain stabilitas, harga enzim
restriksi pun mahal. Campur reaksi dengan baik dengan cara pemipetan atau
menggoyang (tapping) tabung reaksi. Sentrifus dengan cepat selama
beberapa detik jika ada cairan yang menempel di dinding tabung.
39
Sekuen pengenalan atau sering disebut juga situs pengenalan merupakan
sekuen DNA yang menjadi tempat menempelnya enzim restriksi dan melakukan
pemotongan pada sekuen tersebut. Panjang sekuen pengenalan enzim restriksi
berbeda-beda, seperti enzim EcoRI, SacI, dan SstI mempunyai sekuen pengenalan
sepanjang 6 pasang basa, sedangkan NotI 8 pasang basa, dan Sau3AI hanya 4
pasang basa. Kebanyakan dari enzim restriksi bersifat palindromik (palindromic)
yang berarti sekuen pengenalan sama jika dibaca dari 5’ 3’ baik utas atas
maupun utas bawah. Contohnya adalah HindIII dengan situs pengenalan 5’-
AAGCTT-3’ (utas atas)/3’-TTCGAA-5’ (utas bawah).
Ada tiga tipe enzim restriksi endonuklease yaitu tipe I, II dan III. Enzim
restriksi endonuklease tipe I dan III jarang digunakan, karena hasil
pemotongannya tidak tepat pada sekuens yang diinginkan, sedangkan
enzimrestriksi endonuklease tipe II dapat memotong tepat atau dekat dengan
sekuens yang diinginkan.
40
D. Karakteristik Enzim Restriksi
Enzim restriksi merupakan enzim yang tidak stabil. Oleh karena itu,
sebaiknya disimpan pada suhu -20C untuk sebagian besar enzim. Beberapa enzim
perlu disimpan pada -70C. Enzim ini harus tetap disimpan di dalam es ketika
dikeluarkan dari freezer dan harus selalu menjadi komponen yang ditambahkan
terakhir pada campuran reaksi. Selain stabilitas, harga enzim restriksi pun mahal.
Campur reaksi dengan baik dengan cara pemipetan atau menggoyang (tapping)
tabung reaksi. Sentrifus dengan cepat selama beberapa detik jika ada cairan yang
menempel di dinding tabung.
Enzim restriksi yang mempunyai sekuen pengenalan yang pendek akan
menghasilkan banyak potongan DNA sedangkan jika mempunyai sekuen
pengenalan yang panjang, akan dihasilkan potongan DNA yang lebih sedikit. Baik
enzim yang mempunyai sekuen pemotongan pendek maupun panjang,
mempunyai fungsi masing-masing dalam rekayasa genetika.
Beberapa enzim sering yang digunakan dalam laboratorium dibagi
menjadi tiga berdasarkan perkiraan pemotongan:
1. 6-cutters
Enzim restriksi yang tergolong dalam 6-cutters memiliki situs pemotongan
yang spesifik pada 6 nukleotida. Ezim ini cocok digunakan untuk pekerjaan
kloning sehari-hari karena enzim ini lumayan sering memotong satu atau dua situs
pada plasmid, namun jarang memotong bagian penting seperti titik asal replikasi
(origin of replication) atau gen resisten ampisilin.
2. 8-cutters
Enzim restriksi ini mempunyai situs pengenalan sepanjang 8 nukleotida;
cocok digunakan untuk membentuk kromosommenjadi potongan-potongan yang
spesifik dalam ukuran yang besar. Sebagai contoh: PacI (enzim 8-cutters)
memotong-motong kromosom E. coli menjadi 20 bagian, sedangkan BamHI
(enzim 6-cutters) memotong sekitar 300 bagian. Jika langsung menggunakan
enzim 6-cutters, maka fragmen yang dihasilkan terlalu kecil dan banyak. Untuk
itu digunakan enzim 8-cutters terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan
menggunakan enzim 6-cutters.
41
3. 4-cutters
Enzim restriksi ini cocok untuk percobaan yang menginginkan pemotongan
pada beberapa situs yang potensial. Contohnya: jika ingin mengumpulkan
fragmen DNA secara acak, dan pada potongan tersebut terdapat gen yang
diinginkan; dapat dilakukan digestsi parsial (partial digestion) menggunakan
enzim 4-cutters.
Pada dasarnya, penamaan enzim restriksi diambil dari nama bakteri yang
menghasilkan enzim tersebut. Seperti contohnya enzim EcoRI yang memiliki
pola:
42
Gambar 2. Pola pemotongan ujung menggantung 5’
2) Ujung menggantung 3’
Enzim restriksi ini juga memotong secara asimetris pada situs pengenalan,
namun menghasilkan hasil pemotongan memanjang pada ujung 3’. Contoh enzim
yang menghasilkan pola seperti ini adalah KpnI.
Sumber : http://sivitas.lipi.go.id
3) Ujung tumpul
Enzim ini memotong secara simetris antara kedua utas DNA sehingga
menghasilkan ujung tumpul. Contoh enzim yang menghasilkan pola seperti ini
adalah SmaI.
43
Gambar 4. Pola pemotongan ujung tumpul
Sumber : http://sivitas.lipi.go.id
Pola ujung menggantung, baik yang 3’ ataupun 5’, sering disebut juga
dengan ujung lengket (sticky ends) atau ujung kohesif (cohesive ends). Pola
seperti ini lebih mudah menempel ( annealing) dengan pasangan DNA nya karena
adanya ikatan basa antara ujung-ujung yang menggantung.
Hasil pemotongan enzim restriksi endonuklease ada dua macam yaitu
unjung blunt atau flush dan ujung sticky atau cohesive. Ujung blunt atau flush
menghasilkan fragmen yang double-stranded, sedangkan ujung sticky atau
cohesive menunjukkan enzim restriksi endonuklease pada posisi yang berbeda
dari dua untai DNA yang komplementer. Beberapa pemotong ujung sticky
menghasilkan ujung 5’ atau ujung 3’ yang menggantung. Fragmen DNA yang
dipotong dengan enzim restriksi endonuklease dapat ditentukan berapa besar
ukurannya dengan menggunakan teknik elektroforesis gel agarosa. Teknik ini
tergantung oleh konsentrasi agarosa dalam gel. Fragmen yang berukuran
kurang dari 150 pasang basa dapat dipisahkan dengan cara elektroforesis yang
konsentrasi agarosanya 4% atau 5%.
44
BAB 12
45
Asam amino merupakan unsur-unsur yang membentuk protein. Kumpulan
asam amino di sebut sebagai protein. Sebagai contoh sederhana pengandaian :
sebuah bangunan bisa diartikan sebagai protein, sedangkan semen, batu-bata, atap,
jendela, pintu, kayu dan bahan-bahan yang membentuk bangunan tersebut bisa
diibaratkan sebagai asam amino. Dengan bantuan enzim stereospesifik, sel hidup
dalam tubuh kita mempunyai kemampuan untuk mesintesis beberapa asam amino.
Klasifikasi asam amino dapat dilihat pada tabel 1.
46
a. Triptofan beberapa sumber didapatkan dari karbohidrat. Triptofan juga
terdapat pada telur, daging, susu skim, pisang, susu, dan keju.
b. Treonin terdapat pada bahan pangan berupa susu, daging, ikan ,dan bici wijen.
c. Metionin Sumber utama metionin adalah buah-buahan, daging (ayam, sapi,
ikan,susu : susu murni, beberapa jenis keju, sayuran;bayam, bawang putih,
jagung, serta kacang-kacangan: kacang kapri, kacang mete, kacang merah, tahu
tempe.
d. Lisin terdapat dalam protein kedelai,bici polong-polongan, dan ikan. Rata-rata
kebutuhan lisin per hari adalah 1-1,5 g.
e. Leusin banyak tersedia pada makanan yang tinggi protein, seperti daging, susu,
beras merah dan kacang kedelai. Pada produk-produk susu kedelai juga banyak
di temui kandungan leusin.
f. Isoleusin
g. Fenilalanin merupakan asm amino esensial yang menjadi bahan baku bagi
pembentukan katekolamin. Katekolamin ini di kenal sebagai peningkat
kewaspadaan penting bagi tranmisi impuls saraf. Fenilalamin terdapat pada
daging ayam, sapai, ikan, telur, dan kedelai.
h. Valin terdapat pada produk-produk peternakan seperti daging, telur, susu dan
keju. Selain itu, asam amino esensial ini terdapat pada biji-bijian yang
mengandung minyak seperti kacang tanah, wijen, dan gentil).
47
meningkatkan kinerja mental dan fisik di bawah tekanan, tanpa efek
samping. Tirosin terkandung dalam hati ayam, keju, alpukat, pisang, ragi,
ikan dan daging.
2. Sistein sekalipun asam amino bukan esensial kandungan atom sistein
hampir sama dengan metionin. Sistein juga di temukan pada bahan pangan
seperti cabai, bawang putih, bawang bombai, brokoli, haver, dan inti bulis
gandum.
3. Serin pertama kali diisolasi dari protein serat sutra pada tahun 1865.
5. Glisin secara umu, protein itu sendiri tidak banyak mengandung glisin
(kecuali pada kolagen yang mengandung glisin dari dua per tiga
kandungannya). Tubuh manusia memproduksi glisin dalam jumlah yang
mencukupi.
6. Asam glutamat karena ion glutamat yang dapat merangsang beberapa type
saraf yang ada pada lidah manusia, glutamat di manfaatkan dalam industri
penyedap rasa. Dalam keseharian di dapati dalam bentuk garam turunan
yang di sebut sebagai monosodium glutamat atau MSG.
9. Alanin ditemukan dalam bahan pangan bentuk lain seperti daging, ikan,
susu, telur, dan kacang-kacangan.
48
10. Histidin bagi manusia, histidin merupakan asam amino yang esensial bagi
anak-anak.
11. Glutamin merupakan asam amino yang dikenal pula dengan sebutan asam
glumatik. Asam amino ini berfungsi sebagai bahan bakar otak yang
mengontrol kelebihan amonia yang terbentuk dalam tubuh akibat proses
biokimia. Secara alami, glutamin di temukan dalam gandum dan kedelai.
12. Asparagin di perlukan oleh sistem saraf untuk menjaga kesetimbangan dan
di perlukan pula dalam transformasi asam amino. Asparagin di temukan
pula pada daging (segala macam sumber), telur dan susu (serta produk
turunanya)
a. Asam Glutamat
Asam glutamat termasuk asam amino yang bermuatan (polar). Ini terlihat
dari titik titik isoelektriknya yang rendah, yang menandakan ia sangat mudah
menangkap elektron. Asam glutamat dapat diproduksi sendiri oleh tubuh
manusia sehingga tidak tergolong esensial.
Ion glutamat merangsang beberapa tipe syaraf yang ada di lidah manusia.
Sifat ini dimanfaatkan dalam industri penyedap. Garam turunan dari asam
glutamat, yang dikenal sebagai mononatrium glutamat ( dikenal juga sebagai
monosodium glutamat, MSG, vetsin atau micin), sangat dikenal dalam dunia
boga sebagai penyedap masakan.
Nama sistematik Asam aminopentadioat Singkatan Glu E. Kode genetik
GAA GAG, rumus kimia C5H9NO4 , massa molekul 147,13 g mol-1 , titik
lebur 247-249 °C, massa jenis 1,538g cm-3 , titik isoelektrik 3,22.
Wujud MSG adalah serbuk kristal berwarna putih dan tidak berbau yang
dalam larutan terdisosiasi menjadi glutamat dan natrium. Bahan ini sangat
mudah larut dalam air, tetapi tidak bersifat higroskopis dan praktis tidak larut
dalam pelarut organik umum seperti eter. Secara umum, MSG stabil dalam
kondisi pemrosesan makanan biasa, selama pemasakan MSG tidak terurai.
49
MSG diproduksi dengan tiga metode, diantaranya hidrolisis protein nabati
dengan asam hidroklorida untuk memutuskan ikatan peptid, sintesis kimia
langsung dengan akrilonitril dan Fermentasi bakteri. Pada awalnya, untuk
hidrolisis digunakan gluten gandum karena mengandung lebih dari 30 g
glutamat dan glutamin dalam 100 g protein. Tetapi seiring dengan
meningkatnya produksi untuk memenuhi permintaan MSG yang terus
bertambah, dipelajarilah proses-proses produksi baru: sintesis kimia dan
fermentasi.
Sebagian besar produksi MSG dunia dilakukan dengan fermentasi bakteri.
Natrium (sodium) ditambahkan pada tahap netralisasi. Selama fermentasi,
bakteri terpilih (Coryneform bacteria) yang dikultur dengan amonia dan
karbohidrat dari bit gula, tebu gula, tapioka, atau molase, mengeluarkan asam
amino ke dalam kultur kaldu, yang daripadanya L-glutamat kemudian diisolasi.
b. Fenilalanin
Fenilalanina (Phenylalanine, Phe, F) adalah suatu asam amino penting dan
banyak terdapat pada makanan, yang bersama-sama dengan asam amino
tirosina dan triptofan merupakan kelompok asam amino aromatik yang
memiliki cincin benzena. Fenilalanina bersama-sama dengan taurin dan
triptofan merupakan senyawa yang berfungsi sebagai penghantar atau
penyampai pesan pada sistem saraf otak. Dalam keadaan normal, tubuh akan
mengubah fenilalanina menjadi tirosina sebuah asam amino yang dibutuhkan
dalam proses sintesis protein, zat kimiawi otak, adrenalin, nor-adrenalin dan
hormon tiroid.
Karena hormon noradrenalin memberikan efek psikologis, beberapa
bentuk fenilalanina telah tersedia guna mengatasi kemungkinan depresi. Gejala
kekurangan asam amino ini antara lain, sering terlihat bingung, kurang
bergairah, depresi, kurang waspada, kesulitan mengingat, kurangnya nafsu
makan, stamina rendah. Dosis ringan umumnya aman nnamun efek samping
bagi anak-anak dan orang dewasa mungkin saja timbul. Oleh karenanya
mengkonsumsi fenilalanin sebagai suplemen haruslah sesuai dosis yang
dianjurkan. Ada tiga bentuk fenilalanin:
1. L-fenilalanin (bentuk alam),
2. D-fenilalanin (versi buatan),
50
3. DLPA (kombinasi dari jenis L dan D).
Fenilalanin jenis pertama terdapat di otak, sementara dua terakhir tidak
dapat disintesis oleh tubuh. Nama sistematis : Asam 2-amino-3-fenil-
propanoat, Singkatan Phe F , kode genetik : UUU UUC. Rumus kimia :
C9H11NO2. Massa molekul 165,19 g mol-1 titik lebur 283 °C, massa jenis
1,29 g cm-3 titik isoelektrik , 5,5.
c. Triptofan
51
L-triptofan sering digunakan untuk membantu mengobati depresi dan
gangguan bipolar. Aplikasi ini juga berfungsi sebagai penambah suasana hati
untuk menenangkan kegelisahan dan mengurangi serangan panik dan
membantu Anda tidur lebih baik. Hal ini juga dapat berguna untuk mereka
yang berusaha untuk berhenti merokok atau berhenti minum alkohol. L-
triptofan dapat membantu menyeimbangkan mood Anda saat Anda Berhenti
diri dari kecanduan.
d. Lisin
Lisina (Lysine) merupakan asam amino penyusun protein di dalam air
bersifat basa, seperti juga histidin. Lisina tergolong asam amino esensial bagi
manusia, yakni asam amino yang dibutuhkan untuk kesehatan, tetapi tidak
dapat diproduksi sendiri oleh tubuh manusia. Lisina menjadi kerangka bagi
niasin (vitamin B1). Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan pelagra.
Lisina bersifat antivirus, sehingga dapat mencegah perkembangbiakan
virus penyebab herpes. Di samping itu, manfaat lain lisina adalah membantu
penyerapan kalsium, pembentukan hormon dan kolagen serta antibodi. Secara
tidak langsung, lisina juga dapat menstimulasi selera makan, karena perannya
membantu proses detoksifikasi pada hati dan menghasilkan enzim pencernaan.
Lisina banyak terdapat pada makanan yang mengandung protein, seperti
daging, keju, susu, ikan dan telur untuk protein hewani . Sementara untuk
protein nabati bisa didapat dari kacang-kacangan, seperti kacang kedelai dan
hasil proses kedelai lainnya seperti tahu dan tempe. Kekurangan lisina dapat
menyebabkan tubuh menjadi mudah lelah, pusing, kehilangan selera makan,
anemia, gangguan pertumbuhan dan gangguan reproduksi.
Nama sistematik Lisin adalah Asam S-2,6-diaminoheksanoat, singkatan
Lys K, kode genetik : AAA AAG. Rumus kimia C6H14N2O2, massa molekul
146,19 g mol-1, titik lebur 224 °C. Massa jenis g cm-3, titik isoelektrik 9,74.
e. Treonin
Secara struktural, treonina memiliki dua pusat perputaran sehingga ada
empat kemungkinan stereoisomer untuk treonina, atau dua diastereomer bagi
L-treonin. Meskipun demikian, nama L-treonin hanya dipakai untuk satu
enantiomer asam (2S,3R)-2-amino-3-hidroksibutanoat. Diastereomer kedua,
(2S,3S), yang jarang muncul di alam, dinamakan L-allo-treonin.
52
Kehadiran enzim treonina-kinase dapat menyebabkan fosforilasi pada
treonina, menghasilkan fosfotreonina, senyawa antara penting pada biosintesis
metabolit sekunder.
Tumbuhan dan mikroorganisme mampu membuat (menyintesis) treonina
dari asam aspartat, suatu asam amino lain. Tahap yang penting dikatalis oleh
enzim aspartokinase yang mengikatkan fosfat ke gugus β-karboksil pada asam
aspartat.
Nama sistematik treonin adalah asam (2S,3R)-2-amino-3-hidroksibutanoat
singkatan Thr T, kode genetik ACx (x = sembarang basa N),rRumus kimia
C4H9NO3 massa molekul 119,12g mol-1 , titik lebur 256 °C, massa jenis g
cm-3, titik isoelektrik 5,60
53
BAB 13
PRODUK GENETICALLY MODIFIED ORGANISMS (GMO)
Selama bumi ini ada, selama itu pulalah manusia akan tetap ada dengan
segala kebutuhan yang dari hari-kehari kian meningkat baik kulitas maupun
kuantitasnya. Meningkatnya kulitas hidup serta nilai-nilai budaya manusia itu
sendiri akan menuntut peningkatan dari kulitas kebutuhannya, sedangkan
pertambahan jumlah populasi manusia akan meningkatkan kuantitas kebutuhan
tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan manusia tersebut maka berkembanglah
suatu kemajuan teknologi baru yang memberikan kesempatan kepada manusia
untuk menjadi arsitek kehidupan yaitu GMO. GMO adalah Suatu jasad yang
memiliki sifat baru, yang sebelumnya tidak dimiliki oleh jenis jasad tersebut,
sebagai hasil penambahan gen yang berasal dari jasad lain. Juga
disebutorganisme transgenik.
54
Plasmid merupakan DNA yang berada diluar kromosom (ekstra-chromosomal)
berbentuk linear atau sirkular yang dapat bereplikasi secara autonom di dalam sel
penerima tanpa tergantung kromosom, karena mempunyai original of DNA
replication. Plasmid umumnya terdapat pada bakteri.plasmid yang digunakan
sebagai vector harus memiliki beberapa kriteria yaitu berukuran kecil,
relatifmemiliki jumlah Salinan yang tinggi (high copy number), memiliki gen
penanda seleksi dan gen pelapor. Ada 2 enzim yang dibutuhkan dalam modifikasi
genetic yaitu enzim endonuclease retriksi (enzim pemotong/gunting biologi) dan
enzim ligase (enzim penyambung). Adapun langkah-langkah yang dilakukan
dalam modifikasi genetika adalah sebagai berikut:
55
Peningkatan rasa: tomat dengan pelunakan yang lebih lama, cabe,
buncis, kedelai
Peningkatan kualitas: pisang, cabe, stroberi dengan tingkat kesegaran
dan tekstur yang meningkat
Mengurangi alergen: polong-polongan dengan kandungan protein
allergenik yang lebih rendah
Kandungan bahan berkhasiat obat: tomat dengan kandungan lycopene
yang tinggi (antioksidan untuk mengurangi kanker), bawang dengan
kandungan allicin untuk menurunkan kolesterol, padi dengan
kandungan vitamin A dan besi untuk mengatasi anemia dan kebutaan
Tanaman untuk produksi vaksin dan obat-obatan untuk mengobati
penyakit manusia
Tanaman dengan kandungan nutrisi yang lebih baik untuk pakan
ternak, dan lain-lain
Selain itu, pemanfaatan GMO pertanian seperti rekayasa genetika juga dapat
memudahkan petani dalam budidaya tanaman. Misalkan dalam pengendalian
gulma yaitu dengan menghasilkan tanaman yang memiliki ketahanan terhadap
jenis herbisida tertentu. Sebagai contoh adalah Roundup Ready yang terdiri dari
kedelai, canola dan jagung yang tahan terhadap herbisida Roundup. Di dunia saat
ini telah banyak dilepas berbagai tanaman transgenik. Sebagai contoh, di Asia
yaitu di China pada tahun 2006 saja, telah telah ada sekitar 30 spesies tanaman
transgenik, antara lain padi, jagung, kapas, rapeseed, kentang, kedelai, poplar,
tomat (delay ripening dan ketahanan virus), petunia (warna bunga), paprika (virus
resistance), kapas (ketahanan hama) yang telah dilepas untuk produksi.
BAB 14
KONTROVERSI
56
Kemajuan dan penerapan GMO pertanian tidak terlepas dari tanaman
pangan. Untuk memenuhi kebutuhan pangan dunia termasuk kebutuhan nutrisi,
kemajuan GMO telah mewarnai trend produksi pangan dunia. Padi saat ini masih
merupakan tanaman pangan utama dunia. Dengan demikian prioritas utama untuk
teknik biologi molekuler dan transgenik saat ini masih diutamakan pada padi.
Selain karena merupakan tanaman pangan utama, padi memiliki genom dengan
ukuran sehingga dapat digunakan sebagai tanaman model utama. Selain padi
tanaman pangan yang telah banyak mendapat sentuhan GMO adalah kentang.
57
transgenik, (3) Efek yang dikaitkan dengan sifat konstruksi gen artifisial yang
disisipkan ke dalam organisme transgenik, dan (4) Efek dari aliran gen, terutama
penyebaran secara horizontal dan sekunder dari gen dan konstruksi gen dari
organisme transgenik ke spesies yang tidak berkerabat.
Resiko di atas menimbulkan potensi bahaya bagi lingkungan dan manusia
sebagai berikut:
Pemindahan DNA transgenik secara horisontal ke mikroorganisme
tanah, yang dapat mempengaruhi ekologi tanah,
Kerusakan organisme tanah akibat toksin dari transgenik yang bersifat
pestisida,
Gangguan ekologis akibat transfer transgen kepada kerabat liar
tanaman,
Kerusakan pada serangga yang menguntungkan akibat transgenik
bersifat pestisida,
Timbulnya virus baru,
Meningkatnya resistensi terhadap antibiotik, termasuk dan terutama
pada manusia yang memakan produk transgenik,
Meningkatnya kecenderungan allergen, sifat toksik atau menurunnya
nilai gizi pada pangan transgenik.
58
makanan-makanan yang diproduksi secara organik. Peraturan-peraturan ini
mengatur prinsip-prinsip produksi organik di lahan, pada tahap persiapan,
penyimpanan, transportasi, pelabelan dan pemasaran. Hal ini tidak secara
langsung mencakup hewan ternak tetapi pada proses pengembangan peraturan
untuk produksi hewan ternak secara organik. Adopsi dari pedoman internasional
merupakan langkah yang penting dalam penyediaan pendekatan yang terpadu
untuk mengatur subsektor makanan organik dan fasilitas bagi perdagangan
makanan organik. Pemahanam umum tentang pengertian dari organik seperti
halnya yang ada pada pedoman internasional yang diketahui memberikan ukuran
yang penting terhadap gerakan pemberdayaan perlindungan konsumen melawan
praktek-praktek kecurangan.
59
penyediaan unsur hara tersedia dan ketahanan terhadap serangan organisme
pengganggu tanaman. Pengeloaan secara langsung diarahkan pada pencegahan
masalah, dengan menstimulasi proses-proses yang mendukung dalam penyediaan
hara dan pengendalian hama penyakit.
Departmen Pertanian Amerika Serikat (1980), menegaskan konsep
pertanian organik adalah sebagai berikut: sistem produksi yang menghindari
penggunaan pupuk sintetis, pertisida, hormon pertumbuhan, dan bahan aditif
sintetik makanan ternak. Untuk hasil yang maksimum, sistem pertanian organik
mengandalkan rotasi tanaman, sisa-sisa tanaman, pupuk kandang, legume, pupuk
hijau, sampah-sampah organik, budidaya mekanis, batuan mineral, dan aspek-
aspek pengendalian hama penyakit biologis untuk memelihara produktivitas tanah
untuk menyediakan hara tanaman dan untuk mengendalikan serangga, gulma dan
organisme pengganggu tanaman lainnya.
Menurut CAC (1999), pertanian organik adalah keseluruhan sistem
pengelolaan produksi yang mendorong dan mengembangkan kesehatan
agroekosistem, termasuk keragaman hayati, siklus biologis dan aktivitas biologis
tanah. Hal itu menekankan penggunaan praktek-praktek pengelolaan yang
mengutamakan penggunaan input off-farm yang memperhitungkan kondisi
regional sistem yang disesuaikan secara lokal. Hal ini merupakan penyempurnaan
dengan menggunakan jika memungkinkan agronomik, biologis, dan metode
mekanis yang bertentangan dengan penggunaan bahan-bahan sintetik untuk
memenuhi fungsi-fungsi spesifik dalam sistem.
Sistem pertanian organik berpijak pada kesuburan tanah sebagai kunci
keberhasilan produksi dengan memperhatikan kemampuan alami dari tanah,
tanaman, dan hewan untuk menghasilkan kualitas yang baik bagi hasil pertanian
maupun lingkungan. Ada tiga kunci yang harus ada pada sistem pertanian organik,
yaitu : (1) merupakan suatu sistem pertanian menyeluruh; (2) membatasi bahan
aatau input noorganik; dan (3) menjaga kelestariaan dan kelangsungan
agroekosistem. Prinsip pertanian organik adalah bersahabat dan selaras dengan
lingkungan.
60
DAFTAR PUSTAKA
http://unmasmataram.ac.id/wp/wp-content/uploads/3.-I-Wayan-Karmana.pdf
61
http://www.catatankimia.com/tanaman-transgenik/
https://id.wikipedia.org/wiki/Tanaman_transgenik
http://wanenoor.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-asam-amino-esensial-dan-
asam.html#.WXdYvrbVDIU. Dilihat tgl 25 Juli 2017, Pkl. 22.30 WIB
http://lemlit.uhamka.ac.id/files/JamuGendong-Yusnidar.pdf
http://abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/G0012180_bab2.pdf
62