Anda di halaman 1dari 38

BAB I

PENDAHLUAN

1.1 Latar Belakang


Peningkatan mutu maupun kualitas tamatan pada jenjang sekolah telah
menjadi topik utama dalam sistem pendidikan. Guna menghasilkan tamatan yang
mempunyai kemampuan sesuai standar kompetensi lulusan, diperlukan
pengembangan pembelajaran untuk setiap kompetensi secara sistematis, terpadu,
dan tuntas. Pada pendidikan menengah umum, selain buku-buku teks, juga
terdapat lembar pembelajaran, lembar informasi, dan bahan ajar lainnya baik
cetak maupun non cetak. Media dan bahan ajar merupakan salah satu komponen
sistem pembelajaran yang memegang peranan penting dalam membantu peserta
didik mencapai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar atau tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan.

Salah satu masalah penting yang sering dihadapi oleh guru dalam
kegiatan pembelajaran adalah memilih dan menentukan media dan bahan ajar
atau materi pembelajaran yang tepat dalam rangka keberlangsungan proses
belajar dan mengajar sehingga menjadi efektif. Melalui penerapan media dan
bahan ajar yang telah dikembangkan, diharapkan menjadi alternatif bagi tenaga
pendidik dalam menyampaikan suatu materi pembelajaran sehingga proses
belajar mengajar akan berjalan lebih baik dan bervariasi. Pada makalah ini
penulis akan membahas media dan bahan ajar sebagai bagian dari hasil
perencanaan seorang tenaga pendidik sebelum mengajar di kelas

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam makalah
ini, antara lain:
a) Bagaimana konsep pengembangan bahan ajar biologi?
b) Bagaimana cara penyusunan bahan ajar?
c) Apa hakikat dan kedudukan media pembelajaran?
d) Bagaimana cara memilih dan menetapkan media yang tepat?
e) Apa saja macam-macam media pembelajaran?

Konsep Bahan Ajar dan Media Pembelajaran Biologi 1


1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam makalah ini,
antara lain:
a) Untuk mengetahui konsep pengembangan bahan ajar biologi.
b) Untuk mengetahui cara penyusunan bahan ajar.
c) Untuk mengetahui hakikat dan kedudukan media pembelajaran.
d) Untuk mengetahui cara memilih dan menetapkan media yang tepat.
e) Untuk mengetahui macam-macam media pembelajaran.

Konsep Bahan Ajar dan Media Pembelajaran Biologi 2


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Pengembangan Bahan Ajar Biologi


2.1.1 Pengertian Bahan Ajar
Pengertian bahan belajar adalah bahan-bahan atau materi pelajaran yang
disusun secara lengkap dan sistematis berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran yang
digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Bahan ajar bersifat sistematis
artinya disusun secara urut, mengikuti proses pengembangan sistem, sehingga
memudahkan siswa belajar. Di samping itu bahan ajar juga bersifat unik dan spesifik.
Unik maksudnya bahan ajar hanya digunakan untuk sasaran tertentu dan dalam
proses pembelajaran tertentu, dan spesifik artinya isi bahan ajar dirancang
sedemikian rupa hanya untuk mencapai kompetensi tertentu dari sasaran tertentu.
Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis
besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa
dalam rangkamencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci,
jenis- jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip,
prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilaiyang harus dipelajari siswa dalam
rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan.
Menurut Tim Sosialisasi KTSP, bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang
digunakan untuk membantu guru/ instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar di kelas.Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan
tidak tertulis. Selain itu bahan ajar adalah segala bentuk bahan, informasi, alat dan
teks yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa tertulis maupun bahan yang
tidak tertulis. Bahan ajar atau materi kurikulum (curriculum material) adalah isi atau
muatan kurikulum yang harus dipahami oleh siswa dalam upaya mencapai tujuan
kurikulum.
Bahan ajar dependen adalah bahan ajar yang ada kaitannya antara bahan ajar
yang satu dengan bahan ajar yang lain, sehingga dalam penulisannya harus saling
memperhatikan satu sama lain, apalagi kalau saling mempersyaratkan. Bahan ajar

Konsep Bahan Ajar dan Media Pembelajaran Biologi 3


independen adalah bahan ajar yang berdiri sendiri atau dalam penyusunannya tidak
harus memperhatikan keterikatan dengan bahan ajar yang lain.

2.1.2 Fungsi Bahan Ajar


Menurut panduan pengembangan bahan ajar Depdiknas (2007) disebutkan
bahwa bahan ajar berfungsi sebagai:
1) Pedoman bagi guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses
pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya
diajarkan kepada siswa.
2) Pedoman bagi siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses
pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya
dipelajari/dikuasa
3) Alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran.

Dengan demikian, fungsi bahan ajar sangat akan terkait dengan kemampuan guru
dalam membuat keputusan yang terkait dengan perencanaan (planning), aktivitas-
aktivitas pembelajaran dan pengimplementasian (implementing), dan penilaian
(assessing).

2.1.3 Prinsip-Prinsip Dalam Memilih Bahan Ajar


1) Prinsip relevansi artinya materi pembelajaran hendaknya relevan memiliki
keterkaitan dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar
sebagai penyesuaian kurikulum. Pada kompetensi dasar tersirat konsep yang
harus diajarkan dan karakteristik konsepnya. Jika konsep merujuk pada jenis
konsep tentu diperlukan strategi pengajaran spesifik sebaiknya siswa diberikan
fakta-fakta konkrit kemudian sisiwa dapat membantu inferensi dari interaksi
fakta-fakta yang dikemukakan oleh guru..
2) Prinsip konsistensi artinya adanya kesesuaian antara bahan ajar dengan
kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Misalnya, kompetensi dasar yang
harus dikuasai siswa empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga
harus meliputi empat macam.
3) Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai
dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi
tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit

Konsep Bahan Ajar dan Media Pembelajaran Biologi 4


akan kurang membantu mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang
tidak perlu untuk mempelajarinya.

2.1.4 Kriteria Penyusunan Bahan Ajar


Dalam sebuah bahan ajar paling tidak harus mempunyai criteria sebagai
berikut:
1) Petunjuk belajar (petunjuk siswa/guru)
2) Kompetensi yang akan dicapai
3) Informasi pendukung
4) Latihan-latihan
5) Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK)
6) Evaluasi

Bahan pembelajaran yang baik memenuhi syarat substansial dan penyajian


sebagai berikut:
a. Secara substansial bahan pembelajaran harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
1) Sesuai dengan visi dan misi sekolah
Visi merupakan wawasan jauh ke depan yang menunjukkan arah bagi
pencapaian tujuan. Sedangkan misi merupakan gambaran tentang apa yang
seharusnya dilakukan oleh lembaga, dalam hal ini sekolah/madrasah. Visi dan misi
sekolah dalam pencapaiannya diwujudkan melalui proses pembelajaran, sedangkan
proses pembelajaran dibanguna diantaranya karena adanya bahan pembelajaran. Oleh
karena itu bahan pembelajaran yang disusun harus sesuai dengan visi, misi, karena
bahan pembelajaran itu sendiri merupakan sarana materi yang akan disampaikan
pada siswa dalam upaya mencapai visi dan misi sekolah.
2) Sesuai dengan kurikulum
Kurikulum yang dimaksud adalah seperangkat program yang harus ditempuh
siswa dalam penyelesaian pendidikannya. Paling tidak, secara sempit kurikulum
meliputi aspek tujuan/kompetensi, indikator hasil materi, metoda dan penilaian yang
digunakan dalam proses pembelajaran. Bahan ajar, dalam hal ini merupakan
pengembangan materi pembelajaran hendaknya senantiasa sesuai dengan
tujuan/kompetensi, materi dan indikator keberhasilan.

Konsep Bahan Ajar dan Media Pembelajaran Biologi 5


3) Menganut azas ilmiah
Ilmiah yang dimaksud adalah bahan ajar tersebt disusun dan disajikan secara
sistematis (terurai dengan baik) metodologis (sesuai dengan kaidah-kaidah
penulisan).
4) Sesuai dengan kebutuhan siswa
Bahan ajar merupakan hal yang harus dicerna dan dikuasai siswa. Dengan
demikian bahan ajar disusun semata-mata untuk kepentingan siswa. Oleh karena itu,
maka bahan ajar yang disusun hendaknya sesuai dengan kebutuhan siswa, yaitu
sesuai dengan tingkat berpikir, minat, latar sosial budaya dimana siswa itu berada.

b. Memenuhi kriteria penyajian, yang meliputi:


1) Memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi
Bahan pembelajaran yang disusun hendaknya memiliki derajat keterbacaan
yang tinggi, dalam arti bahasa yang disajikan menggunakan struktur kalimat dan
kosa kata yang baik, bentuk kalimat sesuai tata bahasa, dan isi pesan yang
disampaikan melalui huruf, gambar, photo dan ilustrasi lainnya memiliki
kebermaknaan yang tinggi.
2) Penyajian format dan fisik bahan pembelajaran yang menarik
Format dan fisik bahan pembelajaran juga harus diperhatikan. Format dan
fisik buku ini berkaitan dengan tata letak (layout), penggunaan model dan ukuran
huruf, warna, gambar komposisi, kualitas dan ukuran kertas, penjilidan, dsb. Format
dan fisik bahan ajar sebenarnya merupakan tanggung jawab penerbit (bila bahan ajar
tersebut diterbitkan), tetapi sebaiknya penulis memiliki gagasan bagaimana format
dan fisik bahan ajar yang diinginkan.

2.1.5 Aspek-aspek Materi Bahan Ajar


Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam bahan ajar , yaitu :
1) Konsep adalah suatu ide atau gagasan atau suatu pengertian yang umum,
misalnya sumber kekayaan alam yang dapat diperbarui.
2) Prinsip adalah suatu kebenaran dasar sebagai titik tolak untuk berpikir atau
merupakan suatu petunjuk untuk berbuat/melaksanakan sesuatu.
3) Fakta adalah sesuatu yang telah terjadi atau yang telah dikerjakan/dialami.
Mungkin berupa hal, objek atau keadaan.

Konsep Bahan Ajar dan Media Pembelajaran Biologi 6


4) Proses adalah serangkaian perubahan, gerakan-gerakan perkembangan. Suatu
proses dapat terjadi secara sadar atau tidak disadari.
5) Nilai adalah suatu pola, ukuran atau merupakan suatu tipe atau model.
Umumnya nilai bertalian dengan pengakuan atau kebenaran yang bersifat
umum, tentang baik atau buruk.
6) Keterampilan adalah kemampuan berbuat sesuatu dengan baik. Berbuat dapat
berarti secara jasmaniah (menulis, berbicara dan sebagainya) dan dapat juga
berarti rohaniah (membedakan, menganaliss dan sebagainya).

2.1.6 Jenis- Jenis Bahan Ajar


1) Bahan ajar cetak(printed), antara lain hand out, buku, modul, poster, brosur,
lembar kerja siswa (LKS), wallchart, foto atau gambar, dan leaflet.
2) Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk
audio.
3) Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti compact disk video, film.
4) Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI
(Computer Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia pembelajaran
interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials).

2.1.7 Langkah-langkah Dalam Memilih Bahan Ajar


1) Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan
kompetensi dasar.
Sebelum menentukan materi pembelajaran terlebih dahulu perlu
diidentifikasi aspek-aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus
dipelajari atau dikuasai siswa. Aspek tersebut perlu ditentukan, karena setiap
aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar memerlukan jenis materi yang
berbeda-beda dalam kegiatan pembelajaran. Sejalan dengan berbagai jenis aspek
standar kompetensi, materi pembelajaran juga dapat dibedakan menjadi jenis
materi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Materi pembelajaran aspek
kognitif secara terperinci dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu: fakta, konsep,
prinsip dan prosedur .Materi jenis fakta adalah materi berupa nama-nama objek,
nama tempat, nama orang, lambang, peristiwa sejarah, nama bagian atau
komponen suatu benda, dan lain sebagainya. Materi konsep berupa pengertian,

Konsep Bahan Ajar dan Media Pembelajaran Biologi 7


definisi, hakekat, inti isi. Materi jenis prinsip berupa dalil, rumus, postulat
adagium, paradigma, teorema.Materi jenis prosedur berupa langkah-langkah
mengerjakan sesuatu secara urut, misalnya langkah-langkah menelpon, cara-cara
pembuatan telur asin atau cara-cara pembuatan bel listrik.Materi pembelajaran
aspek afektif meliputi: pemberian respon, penerimaan (apresisasi), internalisasi,
dan penilaian. Materi pembelajaran aspek motorik terdiri dari gerakan awal, semi
rutin, dan rutin.

2) Memilih jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi
dasar
Materi yang akan diajarkan perlu diidentifikasi apakah termasuk jenis fakta,
konsep, prinsip, prosedur, afektif, atau gabungan lebih daripada satu jenis materi.
Dengan mengidentifikasi jenis-jenis materi yang akan diajarkan, maka guru akan
mendapatkan kemudahan dalam cara mengajarkannya. Setelah jenis materi
pembelajaran teridentifikasi, langkah berikutnya adalah memilih jenis materi
tersebut yang sesuai dengan standar kompetensi atau kompetensi dasar yang
harus dikuasai siswa. Identifikasi jenis materi pembelajaran juga penting untuk
keperluan mengajarkannya. Sebab, setiap jenis materi pembelajaran memerlukan
strategi pembelajaran atau metode, media, dan sistem evaluasi/penilaian yang
berbeda-beda. Misalnya, metode mengajarkan materi fakta atau hafalan adalah
dengan menggunakan “jembatan keledai”, “jembatan ingatan” (mnemonics),
sedangkan metode untuk mengajarkan prosedur adalah “demonstrasi”.

3) Memilih sumber bahan ajar.


Setelah jenias materi ditentukan langkah berikutnya adalah menentukan
sumber bahan ajar. Materi pembelajaran atau bahan ajar dapat kita temukan dari
berbagai sumber seperti buku pelajaran, majalah, jurnal, koran, internet, media
audiovisual, dsb.

2.1.8 Mengidentifikasi Jenis-Jenis Materi Bahan Ajar


Memilih jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi
dasar. Materi yang akan diajarkan perlu diidentifikasi apakah termasuk jenis fakta,
konsep, prinsip, prosedur, afektif, atau gabungan lebih daripada satu jenis materi.
Dengan mengidentifikasi jenis-jenis materi yang akan diajarkan, maka guru akan

Konsep Bahan Ajar dan Media Pembelajaran Biologi 8


mendapatkan kemudahan dalam cara mengajarkannya. Setelah jenis materi
pembelajaran teridentifikasi, langkah berikutnya adalah memilih jenis materi tersebut
yang sesuai dengan standar kompetensi atau kompetensi dasar yang harus dikuasai
siswa. Identifikasi jenis materi pembelajaran juga penting untuk keperluan
mengajarkannya. Sebab, setiap jenis materi pembelajaran memerlukan strategi
pembelajaran atau metode, media, dan sistem evaluasi/penilaian yang berbeda-beda.
Selanjutnya pilihlah bahan ajar yang sesuai dan relevan dengan standar kompetensi
dan kompetensi dasar yang telah teridentifikasi. Dengan demikian maka proses
pembelajaran di kelas menjadi lebih efektif dan efisien sehingga tujuan dari
pembelajaran tersebut bisa tercapai dengan baik.Setelah jenis materi ditentukan
langkah berikutnya adalah menentukan sumber bahan ajar. Materi pembelajaran atau
bahan ajar dapat kita temukan dari berbagai sumber seperti buku pelajaran, majalah,
jurnal, koran, internet, media audiovisual, dan sebagainya. Perbayaklah sumber
materi bahan ajar karena dengan demikian maka bahan ajar yang terlahir akan
mempunyai banyak referensi dan data yang adapun lebih akurat. Jangan hanya
mengandalkan materi-materi dari referensi internet saja, perkaya pengetahuan
dengan buku.

2.1.9 Aspek-aspek Pemilihan Bahan Ajar


a) Menentukan Cakupan Bahan Ajar
Dalam menentukan cakupan atau ruang lingkup materi pembelajaran harus
diperhatikan apakah jenis materinya berupa aspek kognitif (fakta, konsep, prinsip,
prosedur) aspek afektif, ataukah aspek psikomotorik. Selain itu, perlu diperhatikan
pula prinsip-prinsip yang perlu digunakan dalam menentukan cakupan materi
pembelajaran yang menyangkut keluasan dan kedalaman materinya. Keluasan
cakupan materi berarti menggambarkan berapa banyak materi-materi yang
dimasukkan ke dalam suatu materi pembelajaran, sedangkan kedalaman materi
menyangkut seberapa detail konsep-konsep yang terkandung di dalamnya harus
dipelajari/dikuasai oleh siswa. Prinsip berikutnya adalah prinsip kecukupan
(adequacy). Kecukupan (adequacy) atau memadainya cakupan materi juga perlu
diperhatikan dalam pengertian. Cukup tidaknya aspek materi dari suatu materi
pembelajaran akan sangat membantu tercapainya penguasaan kompetensi dasar yang
telah ditentukan. Cakupan atau ruang lingkup materi perlu ditentukan untuk

Konsep Bahan Ajar dan Media Pembelajaran Biologi 9


mengetahui apakah materi yang harus dipelajari oleh murid terlalu banyak, terlalu
sedikit, atau telah memadai sehingga sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin
dicapai.

b) Menentukan Urutan Bahan Ajar


Urutan penyajian (sequencing) bahan ajar sangat penting untuk menentukan
urutan mempelajari atau mengajarkannya. Tanpa urutan yang tepat, jika di antara
beberapa materi pembelajaran mempunyai hubungan yang bersifat prasyarat
(prerequisite) akan menyulitkan siswa dalam mempelajarinya. Materi pembelajaran
yang sudah ditentukan ruang lingkup serta kedalamannya dapat diurutkan melalui
dua pendekatan pokok , yaitu: pendekatan prosedural, dan hierarkis. Pendekatan
prosedural yaitu urutan materi pembelajaran secara prosedural menggambarkan
langkah-langkah secara urut sesuai dengan langkah-langkah melaksanakan suatu
tugas. Misalnya langkah-langkah menelpon, langkah-langkah mengoperasikan
peralatan kamera video. Sedangkan pendekatan hierarkis menggambarkan urutan
yang bersifat berjenjang dari bawah ke atas atau dari atas ke bawah. Materi
sebelumnya harus dipelajari dahulu sebagai prasyarat untuk mempelajari materi
berikutnya.

2.1.10 Strategi Penyampaian Bahan Ajar Oleh Guru

1) Strategi urutan penyampaian simultan yaitu jika guru harus menyampaikan


materi pembelajaran lebih daripada satu, maka menurut strategi urutan
penyampaian simultan, materi secara keseluruhan disajikan secara serentak, baru
kemudian diperdalam satu demi satu.
2) Strategi urutan penyampaian suksesif, jika guru harus manyampaikan materi
pembelajaran lebih daripada satu, maka menurut strategi urutan panyampaian
suksesif, sebuah materi satu demi satu disajikan secara mendalam baru kemudian
secara berurutan menyajikan materi berikutnya secara mendalam pula.
3) Strategi penyampaian fakta, jika guru harus manyajikan materi pembelajaran
termasuk jenis fakta (nama-nama benda, nama tempat, peristiwa sejarah, nama
orang, nama lambang atau simbol, dsb.),
4) Strategi penyampaian konsep, materi pembelajaran jenis konsep adalah materi
berupa definisi atau pengertian. Tujuan mempelajari konsep adalah agar siswa

Konsep Bahan Ajar dan Media Pembelajaran Biologi 10


paham, dapat menunjukkan ciri-ciri, unsur, membedakan, membandingkan,
menggeneralisasi, dsb.Langkah-langkah mengajarkan konsep: Pertama sajikan
konsep, kedua berikan bantuan (berupa inti isi, ciri-ciri pokok, contoh dan bukan
contoh), ketiga berikan latihan (exercise) misalnya berupa tugas untuk mencari
contoh lain, keempat berikan umpan balik, dan kelima berikan tes;
5) Strategi penyampaian materi pembelajaran prinsip, termasuk materi
pembelajaran jenis prinsip adalah dalil, rumus, hukum (law), postulat, teorema,
dsb.
6) Strategi penyampaian prosedur, tujuan mempelajari prosedur adalah agar siswa
dapat melakukan atau mempraktekkan prosedur tersebut, bukan sekedar paham
atau hafal. Termasuk materi pembelajaran jenis prosedur adalah langkah-langkah
mengerjakan suatu tugas secara urut.

2.1.11 Strategi Mempelajari Bahan Ajar Oleh Siswa


Ditinjau dari guru, perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran berupa
kegiatan guru menyampaikan atau mengajarkan kepada siswa. Sebaliknya, ditinjau
dari segi siswa, perlakuan terhadap materi pembelajaran berupa mempelajari atau
berinteraksi dengan materi pembelajaran. Secara khusus dalam mempelajari materi
pembelajaran, kegiatan siswa dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu :
1) Menghafal (verbal parafrase). Ada dua jenis menghafal, yaitu menghafal verbal
(remember verbatim) dan menghafal parafrase (remember paraphrase).
Menghafal verbal adalah menghafal persis seperti apa adanya. Terdapat materi
pembelajaran yang memang harus dihafal persis seperti apa adanya, misalnya
nama orang, nama tempat, nama zat, lambang, peristiwa sejarah, nama-nama
bagian atau komponen suatu benda, dsb. Sebaliknya ada juga materi
pembelajaran yang tidak harus dihafal persis seperti apa adanya tetapi dapat
diungkapkan dengan bahasa atau kalimat sendiri (hafal parafrase). Yang penting
siswa paham atau mengerti, misalnya paham inti isi Pembukaan UUD 1945,
definisi saham, dalil Archimides, dsb.

2) Menggunakan/mengaplikasikan (Use). Materi pembelajaran setelah dihafal atau


dipahami kemudian digunakan atau diaplikasikan. Jadi dalam proses
pembelajaran siswa perlu memiliki kemampuan untuk menggunakan,

Konsep Bahan Ajar dan Media Pembelajaran Biologi 11


menerapkan atau mengaplikasikan materi yang telah dipelajari. Penggunaan fakta
atau data adalah untuk dijadikan bukti dalam rangka pengambilan keputusan.
Penggunaan materi konsep adalah untuk menyusun proposisi, dalil, atau rumus.
Selain itu, penguasaan atas suatu konsep digunakan untuk menggeneralisasi dan
membedakan. Penerapan atau penggunaan prinsip adalah untuk memecahkan
masalah pada kasus-kasus lain. Penggunaan materi prosedur adalah untuk
dikerjakan atau dipraktekkan. Penggunaan materi sikap adalah berperilaku sesuai
nilai atau sikap yang telah dipelajari. Misalnya, siswa berhemat air dalam mandi
dan mencuci setelah mendapatkan pelajaran tentang pentingnya bersikap hemat.
3) Menemukan. Yang dimaksudkan penemuan (finding) di sini adalahmenemukan
cara memecahkan masalah-masalah baru dengan menggunakan fakta, konsep,
prinsip, dan prosedur yang telah dipelajari. Menemukan merupakan hasil tingkat
belajar tingkat tinggi. menyebutnya sebagai penerapan strategi kognitif.
Misalnya, setelah mempelajari hukum bejana berhubungan seorang siswa dapat
membuat peralatan penyiram pot gantung menggunakan pipa-pipa paralon.
Contoh lain, setelah mempelajari sifat-sifat angin yang mampu memutar baling-
baling siswa dapat membuat protipe, model, atau maket sumur kincir angin untuk
mendapatkan air tanah.
4) Memilih di sini menyangkut aspek afektif atau sikap. Yang dimaksudkan dengan
memilih di sini adalah memilih untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.
Misalnya memilih membaca novel dari pada membaca tulisan ilmiah. Memilih
menaati peraturan lalu lintas tetapi terlambat masuk sekolah atau memilih
melanggar tetapi tidak terlambat, dsb.

2.1.12 Aspek Yang Harus Dipertimbangkan Dalam Menulis Bahan Ajar


Berdasarkan Permendiknas No 2 Tahun 2008 pasal 1 nomor 3 menyebutkan
bahwa buku teks pelajaran pendidikan dasar, menengah, dan perguruan tinggi yang
selanjut-nya disebut buku teks adalah buku acuan wajib untuk digunakan di satuan
pendidikan dasar dan menengah atau perguruan tinggi yang memuat materi
pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan, ketakwaan, akhlak mulia, dan
kepribadian, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kepekaan dan
kemampuan estetis, peningkatan kemampuan kinestetis dan kesehatan yang disusun

Konsep Bahan Ajar dan Media Pembelajaran Biologi 12


berdasarkan standar nasional pendidikan. Secara umum dapat dikemukakan dalam
penulisan bahan ajar adapun hal-hal yang harus diperhatikan, antara lain adalah :
a. Aspek Isi
Aspek ini merupakan bahan pembelajaran yang disajikan di dalam bahan ajar. Isi
buku berkaitan dengan tuntutan kurikulum yang berlaku seperti standar kompetensi,
kompetensi dasar dan indikator kompetensi. Untuk mencapai kompetensi itu dalam
kurikulum telah disebutkan materi pokok bahan ajar.
 Kriteria materi harus spesifik, jelas, akurat, dan mutakhir dari segi penerbitan
 Informasi yang disajikan tidak mengandung makna yang bias.
 Rujukan yang digunakan, dicantumkan sumbernya.
 Perincian materi harus sesuai dengan kurikulum.
 Perincian materi harus memperhatikan keseimbangan dalam penyebaran materi,
baik yang berkenaan dengan pengembangan makna dan pemahaman, pemecahan
masalah, pengembangan proses, latihan dan praktik, tes keterampilan maupun
pemahaman.

b. Aspek Metode Pembelajaran


Aspek ini merupakan pemilihan metode pembelajaran yang tepat dilihat dari
segi pengembangan materi isi bahan ajar. Metode pembelajaran terkait dengan
metode belajar dalam arti bahwa dalam memilih metode pembelajaran,penyusunan
buku teks pelajaran perlu mengetahui teori belajar yang sesuai:
 Penyusunan bahan ajar menyajikan bahan atau contoh nyata/konkrit kemudian
mengarah ke yang abstrak.
 Memberikan kesempatan kepada siswa dalam melakukan pengamatan, praktek
serta diskusi terhadap apa yang ditemukan mereka (kemenarikan minat dan
perhatian siswa),
 Memberikan kesempatan kepada siswa berperan serta dalam proses
pembelajaran secara aktif (aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan).

C. Aspek bahasa
Aspek bahasa merupakan sarana (alat komunikasi) penyampaian dan penyajian
bahan ajar, seperti kosakata, struktur kalimat, panjang paragraf, dan tingkat
kemenarikan sesuai dengan minat dan kognisi siswa. Aspek keterbacaan berkaitan

Konsep Bahan Ajar dan Media Pembelajaran Biologi 13


dengan tingkat kemudahan bahasa (kosakata, kalimat, paragraph, dan wacana) bagi
kelompok atau tingkatan siswa.
Ada tiga ide utama yang terkait dengan keterbacaan, yakni:
 Kemudahan membaca (berhubungan dengan bentuk tulisan atau tipografi, ukuran
huruf, dan lebar spasi) yang berkaitan dengan aspek grafika.
 Kemenarikan (berhubungan dengan minat pembaca, kepadatan ide bacaan, dan
penilaian keindahan gaya tulisan) yang berkaitan dengan aspek penyajian materi;
 Kesesuaian (berhubungan dengan kata dan kalimat, panjang-pendek, frekuensi,
bangun kalimat, dan susunan paragraf) yang berkaitan dengan bahasa dan
keterbacaan.

d. Aspek Ilustrasi
Ilustrasi berfungsi untuk memperjelas konsep /teori dan dapat dibuat dalam
bentuk gambar, tabel, grafik, diagram, sketsa, denah, peta atau potret. Dengan
ilustrasi, uraian dapat dibuat menjadi lebih singkat, jelas, terfokus dan menarik.
Dalam membuat ilustrasi perlu diperhatikan hal-hal berikut :
 Relevansi ilustrasi dengan konsep atau fenomena yang hendak dijelaskan
(Ilustrasi harus sesuai dengan teks.
 Ketepatan dan kesesuaian ilustrasi
 Warna, khususnya jika warna tersebut mengandung makna.
 Penempatan ilustrasi, ditempatkan sedekat mungkin dengan konsep yang
dijelaskan dengan ilustrasi.
 Peta, tabel, dan grafik harus sesuai dengan teks, harus akurat, dan sederhana.

e. Aspek Dalam Unsur-Unsur Grafika


Dalam penyusunan buku teks, keahlian dalam menguasai kegrafikaan ini
sangat diperlukan. Karena ketika hal tersebut telah dikuasai, maka penampilan fisik
pada buku teks pelajaran akan dapat membangkitkan motivasi peserta didik dalam
membaca serta mempelajarinya. Hal-hal yang berkaitan dengan kegrafikaan ini
dibahas oleh perancang buku (book designer) penerbit dan penyusun buku teks
pelajaran. Yang termasuk kedalam unsur grafika adalah :
 Desain buku
 Kertas dan ukuran buku

Konsep Bahan Ajar dan Media Pembelajaran Biologi 14


 Tipografi
 Tata letak kulit dan isi buku
 Disamping untuk daya tarik, unsur-unsur grafika diatas mempengaruhi harga
produksi buku pelajaran.

2.2 Penyusuna Bahan Ajar


2.2.1 Analisis Kebutuhan Untuk Bahan Ajar
Berdasarkan panduan pengembangan Bahan Ajar yang diterbitkan Depdiknas
(2008) untuk mendapatkan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kompetensi yang
harus dikuasai oleh peserta didik, diperlukan analisis terhadap SK-KD, analisis
sumber belajar, dan penentuan jenis serta judul bahan ajar. Analisis yang dimaksud
dijelaskan sebagai berikut:
2.2.1.1 Analisis SK-KD
Analisis kebutuhan bahan ajar adalah proses awal yang harus ditempuh dalam
menyusun bahan ajar. Analisis ini bertujuan untuk menentukan kompetensi-
kompetensi mana yang memerlukan bahan ajar. Dari hasil analisis ini akan dapat
diketahui berapa banyak bahan ajar yang harus disiapkan dalam satu semester
tertentu dan jenis bahan ajar mana yang dipilih.
2.2.1.2 Analisis Sumber Belajar
Sumber belajar yang akan digunakan sebagai bahan penyusunan bahan ajar
perlu dianalisis. Analisis dilakukan terhadap ketersediaan, kesesuaian, dan
kemudahan dalam memanfaatkannya. Caranya adalah menginventarisasi
ketersediaan sumber belajar yang dikaitkan dengan kebutuhan.
2.2.1.3 Pemilihan dan Penentuan Bahan Ajar
Pemilihan dan penentuan bahan ajar bertujuan untuk memenuhi salah satu
kriteria bahwa bahan ajar harus menarik, dapat membantu siswa untuk mencapai
kompetensi. Berdasarkan hal tersebut diharapkan bahan ajar yang dibuat sesuai
dengan kompetensi dasar dan kebutuhan peserta didik. Jenis dan bentuk bahan ajar
ditetapkan atas dasar analisis sebelumnya.

2.2.2 Penyusunan Bahan Ajar Cetak


Bahan ajar dapat berupa handout, buku, lembar kegiatan siswa (LKS), modul,
brosur, Foto/Gambar. Hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan bahan ajar

Konsep Bahan Ajar dan Media Pembelajaran Biologi 15


yaitu judul atau materi yang disajikan sesuai KD atau materi pokok yang harus
dicapai oleh peserta didik, selain itu harus memperhatikan beberapa hal berikut:
a) Susunan tampilan, meliputi: urutan yang mudah, judul yang singkat, terdapat
daftar isi, struktur kognitifnya jelas, rangkuman, dan tugas pembaca.
b) Bahasa yang mudah, meliputi: mengalirnya kosa kata, jelasnya kalimat, jelasnya
hubungan kalimat, kalimat yang tidak terlalu panjang.
c) Menguji pemahaman, meliputi: check list pemahaman.
d) Stimulan, meliputi: tulisan mendorong pembaca untuk berfikir, menguji
stimulan.
e) Kemudahan dibaca, meliputi: keramahan terhadap mata (huruf yang digunakan
tidak terlalu kecil dan enak dibaca), urutan teks terstruktur, mudah dibaca.
f) Materi instruksional, meliputi: pemilihan teks, bahan kajian, lembar kerja (work
sheet).

2.2.3 Evaluasi Pengembangan Bahan Ajar


Setelah penyusunan bahan ajar telah selesai, tahap selanjutnya adalah evaluasi
terhadap bahan ajar tersebut. Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui
keefektifan bahan ajar. Teknik evaluasi bisa dilakukan dengan beberapa cara,
misalnya evaluasi oleh validator ahli, evaluasi oleh guru yang bersangkutan, uji coba
produk/uji lapangan. Teknik tersebut dilakukan sebelum bahan ajar dipublikasi.
Komponen evaluasi mencakup kelayakan isi, kebahasaan, sajian, dan kegrafikan
(Depdiknas, 2008).
2.2.3.1 Komponen kelayakan, antara lain:
 Kesesuaian dengan SK, KD
 Kesesuaian dengan perkembangan anak
 Kesesuaian dengan kebutuhan bahan ajar
 Kebenaran substansi materi pembelajaran
 Manfaat untuk penambahan wawasan
 Kesesuaian dengan nilai moral, dan nilai-nilai sosial
2.2.3.2 Komponen Kebahasaan, antara lain:
 Keterbacaan
 Kejelasan informasi
 Kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar

Konsep Bahan Ajar dan Media Pembelajaran Biologi 16


 Pemanfaatan bahasa secara efektif dan efisien (jelas dan singkat)

2.2.3.3 Komponen Penyajian antara lain:


 Kejelasan tujuan (indikator) yang ingin dicapai
 Urutan sajian
 Pemberian motivasi, daya tarik
 Interaksi (pemberian stimulus dan respon)
 Kelengkapan informasi

2.2.3.4 Komponen Kegrafikan antara lain:


 Penggunaan font; jenis dan ukuran
 Lay out atau tata letak
 Ilustrasi, gambar, foto
 Desain tampilan

2.3 Hakikat dan Kedudukan Media Pembelajaran


Secara etimologi, kata “media” merupakan bentuk jamak dari “medium”, yang
berasal dan Bahasa Latin “medius” yang berarti tengah. Sedangkan dalam Bahasa
Indonesia, kata “medium” dapat diartikan sebagai “antara” atau “sedang” sehingga
pengertian media dapat mengarah pada sesuatu yang mengantar atau meneruskan
informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan. Media dapat
diartikan sebagai suatu bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses
penyajian informasi. Sedangkan pembelajaran adalah proses komunikatif-interaktif
antara sumber belajar, guru dan peserta didik yaitu saling bertukar informasi. Media
pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan
siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna.
Menurut Arsyad (2007), dalam proses belajar-mengajar media pembelajaran
memiliki kedudukan diantaranya adalah:
a) Alat untuk memperjelas bahan pengajaran pada saat pengajar menyampaikan
pelajaran
b) Alat untuk mengangkat atau menimbulkan persoalan untuk dikaji lebih lanjut dan
dipecahkan oleh siswa dalam proses belajar dan pengajar bisa menempatkan
media sebagai sumber pertanyaan atau stimulsi belajar siswa

Konsep Bahan Ajar dan Media Pembelajaran Biologi 17


c) Sumber belajar bagi siswa
d) Alat untuk mempertinggi proses interaksi guru siswa, dan interaksi siswa dengan
lingkungan sehingga memepertinggi kualitas proses belajar-mengajar.

2.4 Memilih dan Menetapkan Media Yang Tepat


Media pada hakekatnya merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran.
Sebagai komponen, media hendaknya merupakan bagian integral dan harus sesuai
dengan proses pembelajaran secara menyeluruh. Ujung akhir dari pemilihan media
adalah penggunaaan media tersebut dalam kegiatan pembelajaran, sehingga
memungkinkan siswa dapat berinteraksi dengan media yang guru pilih. Apabila guru
telah menentukan alternatif media yang akan guru gunakan dalam pembelajaran,
maka pertanyaan berikutnya sudah tersediakah media tersebut di sekolah atau di
pasaran ? Jika tersedia, maka guru tinggal meminjam atau membelinya saja. Itupun
jika media yang ada memang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah guru
rencanakan, dan terjangkau harganya. Jika media yang guru butuhkan ternyata belum
tersedia, mau tak mau guru harus membuat sendiri program media sesuai keperluan
tersebut.
2.4.1 Kriteria Memilih Media
Menurut Widowati (2008) memilih media hendaknya tidak dilakukan secara
sembarangan, melainkan didasarkan atas kriteria tertentu. Kesalahan pada saat
pemilihan, baik pemilihan jenis media maupun pemilihan topik yang dimediakan,
akan membawa akibat panjang yang tidak guru inginkan di kemudian hari. Banyak
pertanyaan yang harus guru jawab ebelum guru menentukan pilihan media tertentu.
Secara umum, kriteria yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media
pembelajaran diuraikan sebagai berikut.
1) Tujuan
Apa tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai? Apakah tujuan
itu masuk kawasan kognitif, afektif , psikhomotor atau kombinasinya? Jenis
rangsangan indera apa yang ditekankan: apakah penglihatan, pendengaran, atau
kombinasinya? Jika visual, apakah perlu gerakan atau cukup visual diam? Jawaban
atas pertanyaan itu akan mengarahkan guru pada jenis media tertentu, apakah media
realia, audio, visual diam, visual gerak, audio visual gerak dan seterusnya.

Konsep Bahan Ajar dan Media Pembelajaran Biologi 18


2) Sasaran Didik
Siapakah sasaran didik yang akan menggunakan media? Bagaimana
karakteristik mereka, berapa jumlahnya, bagaimana latar belakang sosialnya, apakah
ada yang berkelainan, bagaimana motivasi dan minat belajarnya? dan seterusnya.
Apabila guru mengabaikan kriteria ini, maka media yang guru pilih atau guru buat
tentu tak akan banyak gunanya. Mengapa? Karena pada akhirnya sasaran inilah yang
akan mengambil manfaat dari media pilihan guru itu. Oleh karena itu, media harus
sesuai benar dengan kondisi mereka.

3) Karateristik Media Yang Bersangkutan


Bagaimana karakteristik media tersebut? Apa kelebihan dan kelemahannya,
sesuaikah media yang akan guru pilih itu dengan tujuan yang akan dicapai? Guru
tidak akan dapat memilih media dengan baik jika guru tidak mengenal dengan baik
karakteristik masing-masing media. Karena kegiatan memilih pada dasarnya adalah
kegiatan membandingkan satu sama lain, mana yang lebih baik dan lebih sesuai
dibanding yang lain. Oleh karena itu, sebelum menentukan jenis media tertentu,
pahami dengan baik bagaimana karaktristik media tersebut.

4) Waktu
Yang dimaksud waktu di sini adalah berapa lama waktu yang diperlukan untuk
mengadakan atau membuat media yang akan guru pilih, serta berapa lama waktu
yang tersedia / yang guru memiliki, cukupkah? Pertanyaan lain adalah, berapa lama
waktu yang diperlukan untuk menyajikan media tersebut dan berapa lama alokasi
waktu yang tersedia dalam proses pembelajaran ? Tak ada gunanya guru memilih
media yang baik, tetapi guru tidak cukup waktu untuk mengadakannya. Jangan
sampai pula terjadi, media yang telah guru buat dengan menyita banyak waktu, tetapi
pada saat digunakan dalam pembelajran ternyata guru kekurangan waktu.

5) Biaya
Faktor biaya juga merupakan pertanyaan penentu dalam memilih media.
Bukankah penggunaan media pada dasarnya dimaksudkan untuk meningkatkan
efisiensi dan efektifitas pembelajaran. Apalah artinya guru menggunakan media, jika
akibatnya justru pemborosan. Oleh sebab itu, faktor biaya menjadi kriteria yang
harus guru pertimbangkan. Berapa biaya yang guru perlukan untuk membuat,

Konsep Bahan Ajar dan Media Pembelajaran Biologi 19


membeli atau meyewa media tersebut? Bisakah guru mengusahakan beaya tersebut/
apakah besarnya biaya seimbang dengan tujuan belajar yang hendak dicapai? Tidak
mungkinkan tujuan belajar itu tetap dapat dicapai tanpa menggunakan media itu,
adakah alternatif media lain yang lebih murah namun tetap dapat mencapai tujuan
belajar? Media yang mahal, belum tentu lebih efektif untuk mencapai tujuan belajar,
dibanding media sederhana yang murah.

6) Ketersediaan
Kemudahan dalam memperoleh media juga menjadi pertimbangan guru.
Adakah media yang guru butuhkan itu di sekitar guru, di sekolah atau di pasaran ?
Kalau guru harus membuatnya sendiri, adakah kemampuan, waktu tenaga dan sarana
untuk membuatnya? Kalau semua itu ada, petanyaan berikutnya tersediakah sarana
yang diperlukan untuk menyajikannya di kelas? Misalnya, untuk menjelaskan
tentang proses tejadinya gerhana matahari memang akan lebih efektif jika disajikan
melalui media video. Namun karena di sekolah tidak ada aliran listrik atau tidak
punya video player, maka sudah cukup bila digunakan alat peraga gerhana matahari.

7) Konteks Penggunaan
Konteks penggunaan maksudnya adalah dalam kondisi dan strategi bagaimana
media tersebut akan digunakan. Misalnya: apakah untuk belajar individual,
kelompok kecil, kelompok besar atau masal? Dalam hal ini guru perlu merencanakan
strategi pembelajaran secara keseluruhan yang akan guru gunakan dalam proses
pembelajaran, sehingga tergambar kapan dan bagaimana konteks penggunaaan media
tersebut dalam pembelajaran.

8) Mutu Teknis
Kriteria ini terutama untuk memilih/membeli media siap pakai yang telah ada,
misalnya program audio, video, garafis atau media cetak lain. Bagaimana mutu
teknis media tersebut, apakah visualnya jelas, menarik dan cocok? Apakah suaranya
jelas dan enak didengar? Jangan sampai hanya karena keinginan guru untuk
menggunakan media saja, lantas media yang kurang bermutu guru paksakan
penggunaannya. Perlu diingat bahwa jika program media itu hanya menjajikan
sesuatu yang sebenarnya bisa dilakukan oleh guru dengan lebih baik, maka media itu
tidak perlu lagi guru gunakan.

Konsep Bahan Ajar dan Media Pembelajaran Biologi 20


Untuk pemilihan media pembelajaran Sains terdapat faktor-faktor yang
dipertimbangkan dalam pemilihan media untuk keperluan pembelajaran adalah:
a) Kategori komunikasi yang diselenggarakan, yaitu informasi atau pembelajaran.
Perbedaan utama kedua kategori tersebut adalah, pada komunikasi berisifat
informasi saja, maka penerima informasi tidak dibebani tanggungjawab untuk
melakukan suatu perbuatan atau penampilan yang dapat diukur. Pada
pembelajaran, penerima informasi harus dapat memberikan bukti nyata bahwa
mereka telah belajar, yaitu dengan perbuatan atau penampilan yang dapat
terukur.
b) Cara transmisi yang digunakan. Hal ini berkaitan dengan: (1) sifat pembelajaran
klasikal atau individual, (2) lokasi pembelajaran dalam satu ruang atau dalam
banyak ruang, (3) peran media sebagai alat bantu guru (guru masih berperan
aktif) atau media instruksional (guru sebagai fasilitator dan administrator saja).
c) Ciri-ciri khas materi ajar. Tidak ada satu jenis media yang terbaik untuk semua
materi pembelajaran. Oleh sebab itu karateristik materi pembelajaran perlu
dipertimbangkan dalam menentukan media yang akan digunakan. Jika materi
pembelajaran bersifat abstrak, pemodelan atau simulasi akan membantu
pemahaman siswa. Jika materi bersifat identifikasi obyek, media transparansi
atau penyajian secara butir per butir atau bertahap akan membantu pemahaman
siswa.
d) Kategori media yang dipilih, yaitu sebagai alat instruksional atau media
instruksional. Perbedaan keduanya lebih ditekankan pada peran media dan guru.
Sebagai alat instruksional, guru mempunyai peran utama dan media merupakan
alat bantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Pada media
instruksional, media berperan utama semacam modul pembelajaran dan guru
membantu pelaksanaan pembelajaran sebagai fasilitator, administrator,
pembimbing, dan supervisor.
e) Analisis ciri-ciri khas media. Ciri-ciri khas media, keuntungan dan kelemahannya
perlu dipertimbangkan dalam memilih media. Ciri-ciri tersebut termasuk nilai
ekonomis dan kebutuhan akan peralatan atau fasilitas pendukung yang
diperlukan. Kebiasaan belajar siswa yang berbeda menurut usia, harapan, budaya

Konsep Bahan Ajar dan Media Pembelajaran Biologi 21


setempat. Cara belajar yang berbeda menurut kebiasaan atau budaya setempat
memerlukan penyesuaian agar keberhasilan sesuai harapan.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, secara ringkas untuk merencanakan media


pembelajaran sains perlu mempertimbangkan:
a) Tujuan pembelajaran atau standard kompetensi dan kompetesi dasar
b) Kesesuaian media dengan materi pembelajaran
c) Karakteristik siswa
d) Tersedianya sarana dan prasarana.

2.4.2 Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran


Menurut Widowati (2008) untuk jenis media rancangan (by design), beberapa
macam cara telah dikembangkan untuk memilih media. Dalam proses pemilihan ini,
prosedur pemilihan media dapat menggunakan pendekatan flowchart (diagram alur).
Dalam proses tersebut ia mengemukan beberapa langkah dalam pemilihan dan
penentuan jenis penentuan media, yaitu :
a) Menentukan apakah pesan yang akan guru sampaikan melalui media termasuk
pesan pembelajaran atau hanya sekedar informasi umum/hiburan. Jika hanya
sekedar informasi umum akan diabaikan karena prosedur yang dikembangkan
khusus untuk pemilihan media yang bersifat /untuk keperluan pembelajaran.
b) Menentukan apakah media itu dirancang untuk keperluan pembelajaran atau
hanya sekedar alat bantu mengajar bagi guru (alat peraga). Jika sekedar alat
peraga, proses juga dihentikan (diabaikan).
c) Menentukan apakah tujuan pembelajaran lebih bersifat kognitif, afektif atau
psikomotor.
d) Menentukan jenis media yang sesuai untuk jenis tujuan yang akan dicapai,
dengan mempertimbangkan kriteria lain seperti kebijakan, fasilitas yang tersedia,
kemampuan produksi dan beaya.
e) Mereview kembali jenis media yang telah dipilih, apakah sudah tepat atau masih
terdapat kelemahan, atau masih ada alternatif jenis media lain yang lebih tepat.
f) Merencanakan, mengembangkan dan memproduksi media. Pendekatan lain yang
dapat digunakan dalam memilih media adalah pendekatan secara matrik. Salah
satu dari pendekatan ini adalah yang dikemukakan oleh Alen. Matrik ini

Konsep Bahan Ajar dan Media Pembelajaran Biologi 22


memberikan petunjuk yang dapat dijadikan pertimbangan dalam memilih media
yang sesuai dengan jenis tujuan pembelajaran tertentu. Ia menggambarkan tinggi
rendahnya kemampuan setiap jenis media bagi pencapaian berbagai tujuan
belajar sebagaimana Tabel 1.

Untuk menggunakan matrik di atas, terlebih dahulu guru mempelajari jenis


belajar mana yang akan dipelajari / harus dikuasai siswa, apakah informasi faktual,
konsep, keterampilan dan seterusnya. Setelah itu, guru bisa memilih jenis media
yang sesuai dengan jenis belajar tersebut. Caranya dengan melihat dalam kolom yang
yang berlabel “tinggi “ yang tertera di bawah kolom jenis belajar. Selanjutnya guru
lihat secara horizontal ke kolom paling kiri untuk memperoleh petunjuk jenis media
mana yang sebaiknya guru pilih. Jika media tersebut ternyata tidak tersedia, atau
tidak mungkin disediakan kareana mahal, tidak praktis, atau tidak sesuai dengan
kondisi siswa, dengan cara yang samamaka pilihan guru beralih pada jenis media
yang berlabel “ “sedang”. Ini berati guru telah memilih jenis media “terbaik kedua”,
bukan yang terbaik. Pertimbangan utama dalam memilih media adalah kesesuaian
media tersebut dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa. Jika
terdapat beberapa jenis media yang sama sama baik dan sesuai, maka prioritas guru
adalah memilih jenis media yang murah, lebih praktis dan yang telah tersedia di
sekitar kita.

Konsep Bahan Ajar dan Media Pembelajaran Biologi 23


2.5 Macam-macam Media Pembelajaran
1) Media Cetak
Media cetak merupakan media yang digunakan dalam proses terlaksananya
suatu pembelajaran. Fungsi dari media cetak adalah sebagai sumber belajar, sumber
informasi, memperjelas, memfasilitasi untuk berpikir maupun bertindak dimana
memiliki ragam bentuk , yang terdiri atas :
a. Buku Teks
Buku teks merupakan sumber informasi dalam pembelajaran biologi. Buku
teks tentang biologi pada saat ini jumlahnya banyak sekali, baik yang berbahasa
Inggris maupun berbahasa Indonesia. Guru biologi harus mampu membantu siswa
untuk memilih buku teks yang sesuai dengan perkembangan belajar dan psikologi
siswa. Bahkan seorang guru biologi harus mampu membuat buku teks yang dapat
berfungsi sebagai media belajar bagi siswanya. Contoh seperti pada gambar 1 di
bawah ini

Gambar 1. Model Buku Sebagai Bahan Ajar

b. Modul
Modul merupakan suatu bahan ajar yang dirancang atau dikembangkan oleh
pendidik untuk memudahkan peserta didik dalam proses belajar mandiri mereka.
Modul adalah bahan ajar yang disusun secara sistematik, menarik, yang mencakup isi
materi, metode, cara belajar, dan penilaian. Modul dapat digunakan oleh siswa untuk
belajar secara mandiri. Contoh pada gambar 2 di bawah ini merupakan sebuah
contoh modul

Konsep Bahan Ajar dan Media Pembelajaran Biologi 24


Gambar 2. Modul dalam Pembelajaran

c. Lembar Kerja
Lembar kerja merupakan suatu tampilan tugas berupa pegangan kepada siswa
yang akan mereka kerjakan berdasarkan indicator yang sudah ada sebelumnya,
dimana tugas yang harus diselesaikan oleh siswa dalam bentuk lembar teks. Lembar
kerja yang menuntut siswa berpikir kritis disebut lembar kerja berpikir kritis. Lembar
kerja problem solving menuntut siswa melakukan praktik pemecahan masalah.
Lembar kerja secara umum terdiri atas, pengantar, tujuan, bahan bacaan, dan
seperangkat pertanyaan atau tugas. Lembar kerja untuk praktik hal-hal yang rumit
dan berbahaya biasanya dalam bentuk tugas resep. Lembar kerja praktikum ini
disebut tugas resep karena sudah ada langkah-langkah kegiatan, siswa belajar
melakukan praktik menggunakan langkahlangkah yang sudah disediakan oleh
penyusunnya, seperti contoh pada gambar 3 di bawah ini.

Konsep Bahan Ajar dan Media Pembelajaran Biologi 25


Gambar 3. Contoh Tampilan LKS
d. Gambar atau Foto
Gambar atau foto merupakan suatau bahan ajar yang paling umum dan
gampang digunakan untuk diajarkan kepada siswa dan ini merupakan media yang
paling umum dipakai. Gambar atau foto didapat yaitu akibat dari visualisasi yang
dapat dilihat atau dan amati secara langsung ataupun dapat dideskripsikan dalam
bentuk gambar. Media gambar memeiliki beberapa kelebihan, sebagai berikut.
1) Sifatnya konkret; gambar/foto lebih realistis menunjukkan pokok masalah
dibandingkan dengan media verbal semata.
2) Tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu
bisa siswa dibawa ke objek/peristiwa tersebut. Gambar atau foto dapat mengatasi
hal tersebut.
3) Peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau, kemarin, atau bahkan semenit
yang lalu kadang-kadang tidak dapat kita lihat seperti apa adanya. Gambar atau
foto amat bermanfaat dalam hal ini.
4) Media gambar/foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Sel atau
penampang daun yang tidakmungkin kita lihat dengan mata telanjang dapat
disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar atau foto
5) Foto dapat memperjelas suatu masalah dalam bdang apa saja dan untuk tingkat
usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman.

Konsep Bahan Ajar dan Media Pembelajaran Biologi 26


Gambar 4. Gambar atau Foto Sebagai Media Belajar
e. Sketsa
Sketsa adalah gambar yang sederhana atau gambaran secara umum dalam
mendeskripsikan suatu proses secara umum yang melukiskan bagian-bagian pokok
tanpa detail. Contoh sketsa adalah gambar bunga, gambar serangga, dan lain-lain.
Sketsa diperlukan jika ingin memperlihatkan detail yang tidak dapat diungkapkan
oleh foto. Setiap guru yang baik haruslah dapat menuangkan ide-idenya ke dalam
bentuk sketsa.

Gambar 5. Sketsa Sistem Pencernaan Sebagai Media Belajar


f. Diagram
Diagram menunjukkan hubungan antar komponennya dengan segala sifat-
sifat dan prosesnya yang kompleks dalam bentuk sederhana sederhana sehingga
dapat memperjelas penyajian pesan. Diagram atau skema adalah penggambaran
struktur dari objek secara garis besar. Rantai makanan dan jarring-jaring makanan
adalah salah satu contoh dari diagram.

Konsep Bahan Ajar dan Media Pembelajaran Biologi 27


Gambar 6. Diagram atau Bagan Sebagai Media Belajar

g. Bagan/Charta
Secara garis besar bagan/chart terbagi dua, yakni bagan yang menyajikan
pesan secara bertahap dan bagan yang penyajikan pesan secara sekaligus. Pembagian
bagan ini sebenarnya didasarkan pada kompleksitas data atau pesan yang akan
disampaikan. Dalam biologi bagan ini biasanya digunakan untuk menjelaskan
kekerabatan dan menggambarkan proses evolusi. Bagan arus menggambarkan arus
suatu proses. Tanda panah seringkali untuk menggambarkan arah arus tersebut.
Bagan arus misalnya proses pencernaan makanan, proses pernapasan, jalannya
impuls saraf.

Konsep Bahan Ajar dan Media Pembelajaran Biologi 28


Gambar 7. Bagan atau Charta sebagai Media Pembelajaran

h. Grafik
Grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis, atau
gambar. Seringkali untuk melengkapinya digunakan simbol-simbol verbal Fungsi
gafik adalah untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan
perkembangan atau perbandingan sesuatu objek atau peristiwa yang saling
berhubungan secara singkat dan jelas, sehingga sangat membantu di dalam proses
pembelajaran khususnya dalam menyajikan data yang bersifat kuantitatif . Beberapa
macam grafik yang dapat digunakan antara lain, grafik garis(line graphs), grafik
batang (bargraphs), grafik lingkaran (circle atau pie graphs) dan grafik gambar
(pictorial graphs).

Gambar 8. Grafik Untuk Mempermudah Memahami Konsep

Konsep Bahan Ajar dan Media Pembelajaran Biologi 29


i. Poster
Poster merupakan suatu bahan atau alat belajar yang esensial terhadap suatu
permasalahan yang muncul dalam kehidupan sehari-hari. Poster dapat didefinisikan
sebagai kombinasi visual dari rancangan yang kuat, dengan warna, dan pesan dengan
maksud untuk menangkap perhatian orang yang dan mampu menanamkan gagasan
yang berarti dalam ingatannyan pemirsa. Poster tidak saja penting untuk
menyampaikan pesan tetapi juga dapat memberi kesan tertentu bagi yang melihatnya.
Poster dapat mempengaruhi orang untuk merubah pola tingkah laku sesuai pesan
yang disampaikannya.

Gambar 9. Media Poster Sebagai Bahan Belajar

2) Media Realia dan Model


Media realia adalah benda nyata yang digunakan sebagai media
pembelajaran. Benda nyata tersebut dalam pembelajaran dapat dihadirkan di kelas,
misalnya kultur bakteri dan jamur yang digunakan dalam pembelajaran mikrobiologi,
serangga dan hewan-hewan invertebrata yang dapat diamati oleh siswa di kelas
dalam pembelajaran invertebrate. Namun, adakalanya benda tersebut tidak harus
dihadirkan di ruang kelas, terutama jika tidak mungkin membawa ke ruang kelas.
Untuk media realia yang tidak dapat dihadirkan siswa difasilitasi oleh guru dapat
melihat langsung ke objek, misalnya ekosistem, siswa lebih baik dibawa langsung ke
lapangan; atau misalnya membelajarkan berbagai jenis hewan vertebrata, siswa

Konsep Bahan Ajar dan Media Pembelajaran Biologi 30


langsung dibawa ke kebun binatang dan taman safari. Kelebihan dari media realia ini
adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari
keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ
tanaman, siswa dapat melakukan observasi secara langsung. Media realia dapat
disiapkan oleh sekolah, guru, siswa, atau guru dan siswa. Misalnya untuk praktik
pengamatan struktur tanaman, guru dapat meminta setiap siswa untuk membawa
berbagai macam tumbuhan ke sekolah.
Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan
representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk
mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realia.

Gambar 10. Struktur 3 Dimensi Sel Tumbuhan Buatan

Herbarium
Para ahli biologi mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri. Ciri
yang digunakan terutama adalah ciri morfologi selain anatomi maupun genetik.
Organisme yang memiliki ciri-ciri yang serupa dikelompokkan dalam satu kelompok
yang disebut takson. Organisme yang memiliki ciri yang berbeda dipisahkan dalam
taksa yang berbeda. herbarium merupakan tempat penyimpanan contoh koleksi
spesimen tanaman/tumbuhan yang telah diawetkan dengan cara-cara khusus. Secara
umum ada dua macam herbarium yaitu herbarium kering dan herbarium basah.
Herbarium kering merupakan pengawetan contoh koleksi tumbuhan dengan cara
dikeringkan, sedangkan herbarium basah merupakan pengawetan contoh tumbuhan
yang disimpan dalam air yang diberi bahan pengawet.

Konsep Bahan Ajar dan Media Pembelajaran Biologi 31


Gambar 11. Herbarium Sebagai Media Belajar Secara Langsung

3) Media Audio Visual


Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur
gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi
kedua jenis media auditif (mendengar) dan visual (melihat). Media Audiovisual
merupakan sebuah alat bantu audiovisual yang berarti bahan atau alat yang
dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan kata yang diucapkan
dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide. Dari hasil penelitian media
audiovisual sudah tidak diragukan lagi dapat membantu dalam pengajaran apabila
dipilih secara bijaksana dan digunakan dengan baik.

Gambar 12. Media Audio Visual sebagai Media Pembelajaran Interaktif

Konsep Bahan Ajar dan Media Pembelajaran Biologi 32


Gambar 13. Media Animasi Sebagai Media Pembelajaran Yang Mudah

4) Media Berbasis Komputer


Komputer merupakan jenis media yang secara virtual dapat menyediakan
respon yang segera terhadap hasil belajar yang dilakukan oleh siswa. Lebih dari itu,
komputer memiliki kemampuan menyimpan dan memanipulasi informasi sesuai
dengan kebutuhan. Perkembangan teknologi yang pesat saat ini telah memungkinkan
komputer memuat dan menayangkan beragam bentuk media di dalamnya.
Adapun macam- macam media pembelajaran berbasis komputer terdiri dari:
a. Presentasi PowerPoint
Microsoft power point yang dikembangkan oleh Microsoft inc” yang
mengembangkan banyak sekali jenis perangkat lunak untuk mendukung kepentingan
tersebut. Kelebihan media ini adalah menggabungkan semua unsur media seperti
teks, video, animasi, image, grafik dan sound di dalam persentasi power point
sehingga dapat dibuat semenarik mungkin.
b. CD/Multimedia Pembelajaran Interaktif
Sifat media ini selain interaktif juga bersifat multi media terdapat unsur-unsur
media secara lengkap yang meliputi: sound, animasi, video, teks dan grafis.

Konsep Bahan Ajar dan Media Pembelajaran Biologi 33


Gambar 15. Media PPT dalam Pembelajaran Biologi

5) Media Berbasis TI
Internet adalah jaringan dari komputer yang saling terkait. Internet
memungkinkan pengguna untuk berbagi informasi melalui berbagai kanal (saluran)
di internet. Sebuah komputer yang tersambung ke internet dapat mengakses
informasi dari banyak server maupun komputer lain yang tersambung.
a. WEB (World Wide Web) Web Broser adalah perangkat lunak aplikasi yang
memungkinkan pengguna untuk menayangkan dan berinteraksi dengan tulisan,
gambar, viseo, musik, dan berbagai informasi lainnya yang terdapat dalam
halaman web di sebuah situs di internet atau jaringan lokal.
b. WEB Blog/Wiki dimana sebagaian materi belajar yang ada bisa diakses dan
dapat digunakan dengan belajar yang mudah. Namun terdapat kekurangan yaitu
sumber atau referensi tentang materi yang disampaikan kurang akurat.

Konsep Bahan Ajar dan Media Pembelajaran Biologi 34


Gambar 16. WEB Sebagai Media Yang Dapat Diakses Dengan Mudah Sebagai
Media Pembelajaran

6) Media Pembelajaran Berbasis Aplikasi (Android/IOS)


Perkembangan teknologi komunikasi (TI) yang semakin pesat membawa
perubahan paradigma dalam dunia pendidikan. Perubahan paradigma tersebut terlihat
secara nyata salah satunya dalah hal media pembelajaran. Android sangat menunjang
pembelajaran dengan berbagai fitur yang telah disediakan. Semua fitur-fitur yang
tersedia sangat bermanfaat untuk membantu siswa memahami materi pembelajaran,
sehingga guru tidak perlu menjelaskan secara berulang-ulang siswa dapat lebih
mudah memahami materi pembelajaran melalui media. Selain itu siswa cenderung
lebih suka belajar dengan media dibanding hanya dengan mendengarkan penjelasan
dari guru, siswa akan lebih sulit dalam memahami apa yang disampaikan.

Konsep Bahan Ajar dan Media Pembelajaran Biologi 35


Gambar 17. Aplikasi Pembelajaran Berbasis Android

Konsep Bahan Ajar dan Media Pembelajaran Biologi 36


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada makalah ini, antara lain:
a) Bahan belajar adalah bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara
lengkap dan sistematis berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran yang
digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
b) Fungsi bahan ajar yaitu sebagai pedoman bagi guru, pedoman bagi siswa, dan
sebagai alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran.
c) Penyusunan bahan ajar memerlukan analisis kebutuhan, penyusunan bahan
ajar, dan evaluasi bahan ajar. Ketiganya merupakan unsur penting untuk
menghasilkan bahan ajar yang efektif dalam penerapannya.
d) Media dalam proses pembelajaran merujuk pada perantara atau pengantar
sumber pesan dengan penerima pesan, merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemampuan sehingga terdorong serta terlibat dalam
pembelajaran.
e) Untuk memilih media yang tepat terdapat beberapa pertimbangan yang
diperlukan antara lain: tujuan pembelajaran atau standard kompetensi dan
kompetesi dasar, kesesuaian media dengan materi pembelajaran, karakteristik
siswa, dan tersedianya sarana dan prasarana.

3.2 Saran
Sebagai seorang pendidik diharapkan dapat mengembangkan bahan ajar dan
media pembelajaran dalam dunia pendidika, karena dengan menguasai hal tersebut
maka penyampaian materi akan lebih mudah dipahami oleh peserta didik.

Konsep Bahan Ajar dan Media Pembelajaran Biologi 37


DAFTAR PUSTAKA

Arifin, samsul. 2007. Sukses Menulis Buku Ajar & Referensi. Jakarta: PT Grasindo.
Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Asep Hery Hermawan, dkk. 2008. Jurnal Pengembangan Bahan Ajar. (Online),
diakses dari http://jurnal.dpe.go.id, pada 25 Januari 2018.
Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. (Online),
(gurupembaharu.com), diakses 25 Januari 2018.
Jasmadi, dkk. 2008. Panduan Menyusun Bahan Ajar Berbasis Kompetensi. Jakarta:
PT Elex Media Komputindo.
Depdiknas. 2010. Juknis Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat Pendidikan.
Kemdiknas. 2008. Sosialisasi KTSP: Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta:
Kemdiknas.
Mbulu, J. dan Suhartono. 2004. Pengembangan Bahan Ajar. Malang: Elang Mas.
Pannen, P., Purwanto. 2001. Penulisan Bahan Ajar. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas
Permendiknas No 2 Tahun 2008.
Prastowo, Andi. 2015. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Tematik Terpadu Implementasi Kurikulum 2013 Untuk SD/MI. Jakarta:
Kencana.
Suwono, H. 2011. Pengembangan Media Pembelajaran Biologi. Workshop PPG. UM
Malang.
Widowati, Asri. 2008. Pemilihan Media Pembelajaran. Makalah disampaikan pada
kegiatan Diklat Mapel UAN IPA Kabupaten Cilacap Bagi Guru-guru IPA
SLTP Kab.Cilacap, tanggal 4 Agustus 2008, di Balai Badan Diklat dan
Perpusda Kabupaten Cilacap.

Konsep Bahan Ajar dan Media Pembelajaran Biologi 38

Anda mungkin juga menyukai