Anda di halaman 1dari 10

GOAT SCORE UNTUK MENENTUKAN DERAJAT KEPARAHAN

PADA CEDERA OTAK RINGAN DI RUMAH SAKIT


dr. MOH. HOESIN PALEMBANG
Zieky Yoansyah(1), Sahat Edison Sitorus(2), KMS. Yakub Rahadiyanto(3)
1
Residen Bedah Umum FK UNSRI/ RSUP.dr.Moh. Hoesin Palembang,
2
Konsultan Bedah Syaraf FK UNSRI/ RSUP dr.Moh. Hoesin, Palembang, 3Staf
Pengajar Epidemiologi FK UNSRI

Latar Belakang : Cedera otak traumatik ringan merupakan kejadian yang sering
dijumpai sebagai bagian dari trauma. Angka kejadian yang tinggi 558
kasus/100.000 penduduk pertahunnya, merupakan penyebab kecacatan
fungsional. 10%-15% bahkan 58% penderita mengalami sindroma pasca trauma
yang timbul pada hari ke 7 pasca trauma. Pengenalan awal penderita yang
berisiko mengalami sindroma pasca trauma (PTS) dapat dikenali dari adanya
amnesia. Pengukuran Post traumatik amnesia (PTA) dilakukan dengan penilaian
GOAT.
Tujuan Penelitian : Mencari rasio prevalensi PTA pada Cedera Otak Traumatik
Ringan dan hubungan berbagai faktor penderita terhadap skala amnesia di RSUP
dr. Moh. Hoesin Palembang
Metode: Penelitian cross sectional ini melibatkan 54 orang pasien sesuai kriteria
ACRM yang dilakukan penilaian skala GOAT untuk mendapatkan amnesia.
HASIL: Didapatkan usia rata-rata 35,63 tahun, Angka kejadian amnesia 23
orang (42,6%). Jenis kelamin laki-laki lebih banyak dari wanita yaitu sekitar 2:1.
Pendidikan menengah paling banyak mengalami cedera otak traumatik ringan
yaitu 30 orang (55,6%). Sedangkan Jenis pekerjaan petani paling banyak
mengalami cedera otak traumatik ringan sebesar 7 orang (13,0%) dan berdasarkan
mekanisme trauma sebesar 42 orang (77,2%) akibat kecelakaan lalu-lintas.
Simpulan: Angka kejadian amnesia menggunakan kriteria GOAT sebanyak 23
orang (42,6 %), Terdapat hubungan yang bermakna antara angka kejadian
amnesia dan angka kejadian Sindroma Pasca trauma (PTS).
Kata kunci : Cedera Otak Traumatik Ringan, GOAT, PTA
Latar Belakang cedera otak traumatik ringan tanpa
dan dengan penyulit mencapai 17
Saat ini cedera otak traumatik
milyar US dollar(9) belum termasuk
didefinisikan sebagai gangguan
kehilangan karena penurunan kinerja
fungsi otak karena kerusakan otak
dan produktifitas. (10)
sementara atau menetap akibat energi
luar yang mengenai kepala langsung Batasan cedera otak traumatik ringan
maupun tak langsung, merupakan bervariasi, baik oleh American
masalah kesehatan masyarakat utama Congress of Rehabilitation Medicine
karena menjadi salah satu penyebab (ACRM), Centre of Disease Control
kecacatan fungsional terbesar di atau WHO, yang didasarkan atas
seluruh dunia. skala Koma Glasgow 13-15 saat
pemeriksaan awal, riwayat
Angka kejadian cedera otak
kehilangan kesadaran atau loss of
traumatik diperkirakan 558 per
(1)
consciousness dibawah 30 menit dan
100.000 penduduk pertahunnya
amnesia pasca-trauma atau post
dan cedera otak traumatik ringan
traumatic amnesia dibawah 24 jam
diperkirakan sekitar 75% dari seluruh
setelah trauma. Pada penelitian ini
cedera otak traumatik (2)
digunakan batasan dari ACRM(11),
Sebagian besar dari cedera otak terlampir.
ringan akan pulih seperti sediakala,
(3,4)
Di antara presentasi Skala Koma
tetapi sekitar 10-15% bahkan
(5)
Glasgow, lama hilangnya kesadaran,
58% mengalami gangguan
serta lamanya amnesia pasca-trauma
berkelanjutan atau menahun yang
pada cedera otak traumatik ringan
dikenal sebagai post – traumatic
untuk menentukan penggolongan
syndrome. Post traumatic syndrome
cedera otak ringan, sedang, berat
sudah manifest dalam 7 hari pertama
(6,7)
ternyata amnesia pasca trauma atau
dimana kualitas hidup penderita
PTA mempunyai nilai penentuan
menurut penilaian Lipp and Ocha
beratnya cedera otak dan penentuan
quality of life inventory dibanding
prognostik yang lebih bermakna
populasi normal menurun
karena hanya bisa diukur saat
bermakna.(8) Di perkirakan biaya
kesadaran penuh dan Skala Koma
untuk mendiagnosis dan mengobati
Glasgow maksimal yaitu GCS skor Metode Penelitian
15 yang ditentukan oleh orientasi
Populasi penelitian ini adalah semua
diri, tempat dan waktu. (12)
penderita cedera otak traumatik
PTA di definisikan sebagai selang ringan yang masuk dan dirawat di
waktu dari ingatan terakhir sebelum RSUP. Dr. Mohammad Hoesin
trauma sampai kembalinya daya Palembang sesuai dengan kriteria
ingat dan menyatakannya, dengan inklusi. Kriteria Inklusi penelitian
orientasi yang sudah normal(13,14), adalah semua pasien cedera otak
karena itu PTA bisa dikatakan traumatik ringan sesuai dengan
meliputi periode kehilangan kriteria ACRM.
kesadaran, kebingungan atau
Kriteria ekslusi adalah penderita
disorientasi atau gangguan kesadaran
cedera otak sedang dan berat lainnya
lain.(14,15)
(multiple trauma) dengan gangguan
Ada berbagai cara mengukur PTA, hemodinamik dan respirasi, penderita
masing-masing memiliki kelebihan dengan adiksi alkohol atau obat-
dan kekurangan dipandang dari sudut obatan, dan penderita dengan afasia.
kemudahan melaksanakan dan hasil
Analisis Univariat dilakukan untuk
yang dikehendaki. Salah satunya
gambaran Post Traumatik Amnesia
adalah Galveston Orientation and
dan cedera otak traumatik ringan,
Amnesia Test yang disingkat GOAT,
analisis bivariat dilakukan dengan
yang dikembangkan dengan dasar
komputerisasi untuk mengetahui
orientasi atau pengenalan diri,
hubungan antara variabel dan
tempat, dan waktu.(16) Dari hasil test
berbagai faktor menggunakan uji
yang sifatnya numerik berjumlah
Pearson Chi-Square Test.
total 100, bisa digolongkan ke dalam
tiga kategori, yaitu bebas PTA bila Data penelitian ini dianalisis
hasil > 75, dan masih dalam periode menggunakan program statistik
amnesia bila hasil < 66 serta 66-75 SPSS. Nilai p bermakna bila kurang
meragukan. dari 0,05
Hasil Karakteristik berdasarkan jenis
pekerjaan, sangat bervariasi dengan
Karakteristik berdasarkan usia, usia
pekerjaan petani terbanyak
termuda 15 tahun satu orang dan usia
mengalami PTA yaitu 7 orang diikuti
paling tua 80 tahun satu orang. Usia
pelajar 5 orang dan paling sedikit
42 tahun paling banyak mengalami
pekerjaan satpam 1 orang.
cedera otak traumatik ringan
berjumlah tujuh orang. Usia Karakteristik mekanisme trauma,
responden < 50 tahun sebanyak 45 kecelakaan lalu-lintas paling banyak
orang (83,3%) dan > 50 tahun 9 menyebabkan cedera otak traumatik
orang (16,7%). Dengan usia rata-rata yaitu 42 orang (77,8%). Angka
35,63 tahun. Dengan angka kejadian kejadian amnesia sebesar 21 orang
amnesia usia < 50 tahun 16 orang (17,9%) akibat kecelakaan lalu-
(19,2%) dan > 50 tahun 7 orang lintas dan 2 orang (5,1%) yang bukan
(3,8%), dan odd ratio 0,15. kecelakaan lalu lintas, dan odd ratio
5.
Karakteristik berdasarkan jenis
kelamin, jumlah laki-laki 42 orang Angka kejadian Amnesia
(77,8%) dan perempuan 12 menggunakan GOAT (Galveston
orang(22,2%). Perbandingan laki- Orientation and Amnesia Test) yang
laki dan perempuan kurang lebih 3:1. dibagi dalam tiga kategori, yaitu
Jumlah laki-laki yang amnesia 19 bebas PTA bila hasil > 75, dan masih
orang (17,9%) dan wanita 4 orang dalam periode amnesia bila hasil <
(5,1%), dan odd ratio 1,65. 66 serta 66-75 meragukan. Dari skala
GOAT jumlah responden Amnesia
Karakteristik tingkat pendidikan,
berjumlah 23 orang(42,6%) dengan
pendidikan menengah paling banyak
nilai GOAT rata-rata 79,26.
mengalami cedera otak traumatik
ringan sebesar 30 orang (55,6%) dan Pembahasan
pendidikan tinggi sebesar 2 orang
Penelitian ini merupakan suatu
(3,7%). Dengan angka kejadian
survey analitik dengan cross
amnesia pendidikan menengah 13
sectional untuk mencari rasio
orang (12,8%), dan pendidikan dasar
prevalensi PTA pada Cedera Otak
10 orang (9,4%) dan odd ratio 1,08.
Traumatik Ringan dan hubungan Penderita laki-laki berjumlah 42
berbagai faktor yaitu jenis kelamin, orang (77,8%), sedangkan jenis
usia, pendidikan, pekerjaan dan kelamin perempuan berjumlah 12
mekanisme trauma terhadap skor orang (22,2%). Hasil penelitian
amnesia. tersebut sesuai dengan kepustakaan,
yaitu laki-laki lebih banyak dengan
Penelitian ini melibatkan 54 orang
perbandingan kurang lebih 2:1. (10,17)
pasien cedera otak traumatik ringan
Tingkat pendidikan menengah paling
sesuai kriteria ACRM (The
banyak mengalami cedera otak
American Congress of Rehabilitation
traumatik dengan kejadian sebesar 30
Medicine).
orang (55,6%) dan pada pendidikan
Usia rata-rata sebesar 35,63 tahun.
tinggi sebesar 2 orang (3,7%).
Usia tertinggi adalah 80 tahun dan
terendah 15 tahun. Jumlah penderita Distribusi jenis pekerjaan, profesi
terbanyak pada usia 15-50 tahun yang paling banyak mengalami
sebanyak 45 orang (83,3%) yang Cedera Otak Traumatik Ringan
dapat dikategorikan sebagai usia adalah wiraswasta sebanyak 13 orang
dewasa muda atau produktif. (24,1%) dan paling sedikit Sopir 1
Bondanelli et al tahun 2005 orang (1,9%).
menyatakan insiden tertinggi pada
Distribusi berdasarkan mekanisme
kelompok usia 15-24 tahun atau 75
trauma, dari 54 orang penyebab
tahun lebih, sedangkan pada anak
terbanyak cedera otak traumatik
insiden puncaknya pada usia kurang
ringan adalah Kecelakaan Lalulintas
dari 5 tahun.
(KLL) sebanyak 42 orang (77,8%)
Angka insiden untuk laki-laki dua sedangkan yang bukan kecelakaan
kali lebih sering dibanding lalu lintas 12 orang (22,2%). Sesuai
perempuan dengan rasio tertinggi dengan banyak kepustakaan yang
pada remaja dan dewasa muda, dan menyebutkan paling banyak adalah
range dari 1,2 : 1 sampai 4,4 :1 kecelakaan lalu lintas terutama
dalam populasi yang berbeda.(18,19, bermotor. (10)
20,21)
Dari analisis data menggunakan
SPSS didapatkan nilai Pearson Chi-
Square antara Amnesia dan sindroma Daftar Pustaka
pasca trauma (SPT) 0,010 yaitu
memiliki hubungan bermakna antara 1. Cynthia L. Leibson, Allen W.

amnesia dan sindroma pasca trauma Brown, Jeanine E.


(PTS) pada Cedera Otak Traumatik
Ransom, Nancy N.
Ringan.
Diehl, Patricia K. Perkins, Jay
Simpulan
Mandrekar, andJames F. Malec,
Pada penelitian ini didapatkan
Incidence of Traumatic Brain
42,6% (23 orang) pada insiden
terjadinya post traumatik amnesia di Injury Across the Full Disease
RSUP dr. Moh. Hoesin Palembang. Spectrum: A Population-Based
Ada hubungan bermakna antara
Medical Record Review Study,
kejadian amnesia dan sindroma pasca
trauma (PTS) pada cedera otak Epidemiology. 2011 Nov; 22(6):
traumatik ringan dan faktor - faktor 836–844.
yang paling berpengaruh terhadap
angka kejadian post traumatic 2. Centers for diseases control and
amnesia adalah Usia, Pekerjaan, dan preventions, CDC’s Report to
mekanisme trauma, GOAT dapat Congress on Traumatic Brain
digunakan sebagai prosedur Injury Epidemiology and
pemeriksaan pada cedera otak Rehabilitation, 2016
traumatik ringan dan juga dapat
3. Anderson-Barnes, Victoria C.;
menilai prognostik pasien. Walaupun
Weeks, Sharon R.; Tsao, Jack
dengan cedera kepala ringan (skor
W., Mild traumatic brain injury
GCS 15) harus tetap waspada
update, Lifelong Learning in
terhadap munculnya sindroma pasca
Neurology: December 2010 -
trauma yang akan dialami oleh
Volume 16 - Issue 6, Traumatic
pasien.
Brain Injury - p 17-26

4. King NS, Crawford S, Wenden


FJ, Moss NE, Wade
DT, Caldwell FE., Measurement
of post-traumatic amnesia:how review.JAMA. 2008 Aug
reliable is it?. Journal of 13;300(6):711-9.
Neurology, Neurosurgery, and
8. Hugo André de Lima Martins,
Psychiatry 1997;62:38-42
Bianca Bastos Mazullo Martins,
5. Lew, Henry L. MD, PhD; Lin, Valdenilson Ribeiro Ribas,
Pei-Hsin MD; Fuh, Jong-Ling Silvya Nery Bernardino,
MD; Wang, Shuu-Jiun MD; Daniella Araújo de Oliveira,
Clark, David J. MD, PhD; Louana Cassiano Silva, Everton
Walker, William C. MD, Botelho Sougey, Marcelo
Characteristics and Treatment of Moraes Valença, Life quality,
Headache After Traumatic Brain depression and anxiety
Injury: A Focused Review, symptoms in chronic post-
American Journal of Physical traumatic headache after mild
Medicine & Rehabilitation: July brain injury, Dement.
2006 - Volume 85 - Issue 7 - p neuropsychol. vol.6 no.1 São
619-627 Paulo Jan./Mar. 2012
6. S. Faux, FAFRM (RACP) 9. Vincent AS, Roebuck-Spencer
FFPMANZCAJ. Sheedy, BApp TM, Cernich A. Cognitive
Sc (Physio), B.Psych Grad Dip changes and dementia risk after
(Research), A Prospective traumatic brain injury:
Controlled Study in the implications for aging military
Prevalence of Posttraumatic personnel. Alzheimers
Headache Following Mild Dement. 2014 Jun;10(3
Traumatic Brain Injury , Pain Suppl):S174-87.
Medicine, Volume 9, Issue 8, 1
10. Carroll LJ, Cassidy JD, Peloso
November 2008, Pages 1001–
PM, Borg J, von Holst H, Holm
1011
L, Paniak C, Pépin M, Prognosis
7. Nampiaparampil DE, Prevalence for mild traumatic brain injury:
of chronic pain after traumatic results of the WHO
brain injury: a systematic Collaborating Centre Task Force
on Mild Traumatic Brain Injury.
J Rehabil Med. 2004 Feb;(43 16. Brown AW, Malec
Suppl):84-105. JF, McClelland RL, Diehl
NN, Englander J, Cifu DX.
11. Bob Roozenbeek, Andrew I. R.
Clinical elements that predict
Maas, David K. Menon,
outcome after traumatic brain
Changing patterns in the
injury: a prospective multicenter
epidemiology of traumatic brain
recursive partitioning (decision-
injury. 2013, Nat. Rev. Neurol.
tree) analysis. J
9, 231–236
Neurotrauma. 2005
12. Russell WR, Nathan PW. Oct;22(10):1040-51.
Traumatic amnesia. Brain. 1946
17. Brazinova A, Rehorcikova
Dec;69(4):280-300.
V, Taylor MS, Buckova
13. Taylor HG, Drotar D, Wade S, V, Majdan M, Psota M, Peeters
et al. Recovery from traumatic W, Feigin V, Theadom
brain injury in children: the A, Holkovic L, Synnot A
importance of the family. In: Epidemiology of Traumatic
Broman S, Michel ME, Brain Injury in Europe: A Living
eds.Traumatic head injury in Systematic Review. J
children. New York: Oxford Neurotrauma. 2016 Aug 25.
University Press, 1995:188–218.
18. Bondanelli M, Ambrosio
14. Ronald M. Ruff, Paul Jurica In MR, Zatelli MC, De Marinis
search of a unified definition for L, degli Uberti EC,
mild traumatic brain injury, Hypopituitarism after traumatic
Brain 1999, Vol. 13 issue 12 p. brain injury.Eur J
943-952 Endocrinol. 2005
May;152(5):679-91.
15. Levin HS, Grossman RG, Rose
JE, Teasdale G. Longterm 19. Laurence A.G. Marshman ,
neuropsychological outcome of David Jakabek , Maria Hennessy
closed head injury. J Neurosurg , Frances Quirk , Eric P. Guazzo,
1979;50:412-22. Post-traumatic amnesia . Journal
of Clinical Neuroscience 20 Brain Injury over the World: A
(2013) 1475–1481 Systematic Review, 2016,
Austin Neurol & Neurosci; 1(2):
20. Frost et al., Prevalence of
1007.
Traumatic Brain Injury in the
General Adult Population: A
Meta-Analysis,
Neuroepidemiology
2013;40:154–159

21. Min Li, Zilong Zhao, Gongjie


Yu and Jianning Zhang,
Epidemiology of Traumatic
Tabel 1. Distribusi Frekuensi dan Angka kejadian Post Traumatic Amnesia

Distribusi Post Traumatik Amnesia


Parameter
(n= 54) PTA (+) PTA (-)
Usia 35,63 ± 15,10
< 50 tahun 45 (83,25%) 16 (19,2%) 29(25,8%)
>50 tahun 9 (16,65%) 7(3,8%) 2(5,2%)
Jenis kelamin
Laki-laki 42 (77,8%) 19(17,9%) 23(24,1%)
Perempuan 12 (22,2%) 4(5,1%) 8(6,9%)
Pendidikan
Dasar 22 (40,7%) 10(9,4%) 12(12,6%)
Menengah 30 (55,5%) 13(12,8%) 17(17,2%)
Tinggi 2 (3,7%) 0 2(1,1%)
Pekerjaan
Sopir 1 (1,85%) 0 1
Satpam 3 (5.55%) 1 2
Buruh 6 (11,1%) 3 3
Petani 7 (12,95%) 7 0
Ibu Rumah Tangga 8 (14,8%) 2 6
Pelajar 6 (11,1%) 5 1
Wiraswasta 13 (24,05%) 2 11
PNS 2 (3,7%) 0 2
Tidak bekerja 8 (14,8%) 3 5
Mekanisme Trauma
KLL 42 (77,8%) 21(17,9%) 21(24,1%)
Bukan KLL 12 (22,2%) 2(5,1%) 10(6,9%)

Tabel 2. Crosstabulation Amnesia dengan Sindroma Pasca Trauma

Sindroma Pasca Trauma

Ya Tidak

Kategori Amnesia 17 6 23
Amnesia
(73,9%) (26,1%) (100%)

Tidak Amnesia 12 19 31

(38,7%) (61,3%) (100%)

Anda mungkin juga menyukai