BAB I
PENDAHULUAN
bulan dari tanggal 1 Agustus – 31 Agustus 2017 mulai dari proses produksi,
sejarah perusahaan dan peralatan produksi. Adapun metode-metode yang
digunakan untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut:
a. Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab baik dengan isntruktur maupun
dengan karyawan yang berada di lapangan.
b. Observasi, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
melakukan pengamatan langsung di lapangan.
c. Studi Pustaka, yaitu pengumpulan data yang berhubungan dengan
penganalisaan dari buku manual yang berhubungan dengan industri.
BAB II
1. Lokasi
Kendal memiliki potensi sangat besar untuk berkembang dalam
bidang industri karena letaknya dekat dengan semarang yang
merupakan pusat industri dan perekonomian di Jawa Tengah,
sehingga dalam kegiatannya dibidang pemasaran produk, PT
Samator tidak mengalami suatu kendala
2. Bahan baku
Udara umpan yang dijadikan bahan baku utama masih bersih
dari polusi udara karena lokasi PT. Samator cabang Kendal
sendiri berdekatan dengan kawasan hutan buatan yang masih
bersih dan segar.
3. Pemasaran:
4. Transportasi
b. Misi
Misi PT.Samator:
1. Memberikan yang terbaik bagi pemangku kepentingan
2. Berintegritas dan berkomitmen terhadap kualitas, Health &
Safety Environment dan tata kelola Perusahaan.
3. Meningkatkan TCS (Total Customer Solution)
4. Memperluas wilayah usaha dan mengembangkan produk
layanan serta teknologi
2.1.5 Ketenagakerjaan
2.1.5.a Jumlah Karyawan PT.Samator Cabang Kendal
Sampai dengan Agustus 2017, jumlah karyawan sebanyak: 131 orang, yang
terdiri dari:
Bagian pemasaran : 46 orang
Bagian produksi : 41 orang
Bagian akuntansi dan keuangan : 15 orang
Bagian personalia dan umum : 29 orang
1. Karyawan Shift
Shift A : Jam 07.00 sampai 15.00 WIB
Shift B : Jam 15.00 sampai 23.00 WIB
Shift C : Jam 23.00 sampai 07.00 WIB
Pergantian shift dilakukan tiap 2 hari sekali dengan 2 kali hari libur.
2. Karyawan Staff
Hari Senin-Jumat : Jam 08.00 sampai 16.00 WIB
Hari Sabtu : Jam 08.00 sampai 14.00 WIB
Hari Minggu : Libur
Mekanisme proses yang terjadi pada operasi pemisahan diatas dapat dilakukan
dengan tahapan seperti berikut :
1. Tahapan pencampuran
Udara dalam fase gas merupakan campuran dari berbagai zat, dengan sifat
dan konsentrasi tertentu. Pada tahap ini dilakukan pencampuran dengan
menambahkan tenaga mekanik (penyaringan, penekanan) dan pendinginan
dengan menambahkan sejumlah massa refrigerant agar panas laten dapat
ditransfer keluar dari udara dengan tujuan didapatkan udara jenuh dalam
kondisi yang siap mencair.
2. Tahap Pembentukan phase kedua di ikuti terbentuknya kesetimbangan.
Sejumlah udara jenuh dengan suhu yang lebih rendah dikontakan dengan
refluk nitrogen dengan suhu yang lebih tinggi dari udara umpan/ udara
tekan. Karena adanya beda suhu tersebut akan mengakibatkan terjadinya
perpindahan panas dari fluida panas ke fluida yang lebih dingin. Jika kontak
antar fase dibiarkan dalam waktu yang relatif cukup maka dimungkinkan
campuran akan berada dalam kesetimbangan ( netto properties = 0 )
3. Tahap pemisahan
Setelah tercapainya keadaan kesetimbangan maka campuran yang terdapat
dalam udara dapat dipisahkan dengan proses sebagai berikut :
a. Sebagian uap akan mengembun, sebagai akibat uap melepaskan
sejumlah panas. Komponen yang menguap mempunyai titik didih tinggi
dan tekanan uap murni yang rendah. Embunan akan mengalir bersamaan
dengan turunnya cairan ke bawah. Sedangkan cairan akan menerima
panas, sebagian cairan akan menguap. Komponen yang menguap
mempunyai titik didih yang rendah dan tekanan uap murni yang tinggi.
Uap yang terbentukakan mengalir bersamaan dengan aliran uap yang
mengalir ke atas. Dengan kelangsungan proses diatas disetiap tray di
sepanjang kolom mengakibatkan semakin ke atas uap menjadi semakin
banyak mengandung komponen yang bertitik didih rendah. Sementara
di bagian bawah kolom destilasi cairan banyak mengandung komponen
yang bertitik didih tinggi.
b. Produk berupa gas nitrogen, gas oksigen, nitrogen cair, oksigen cair dan
argon cair yang diproduksi di kolom ganda high pressure column dan
low pressure column dengan kondisi operasi pada high pressure column
tekanan dasar 5,2 kg/cm2 g dan pada puncak bertekanan 5,1 kg/cm2 g.
Sedangkan pada low pressure column bertekanan dasar kolom 0,64
kg/cm2 g dan pada tekanan puncak 0,25 kg/cm2 g. Temperatur operasi
kedua kolom sama yaitu antara 196o C sampai dengan temperatur 40o C.
a. Heating
Untuk membantumembersihkan absorber dari pengotor (CO2 dan
H2O) dengan pemanasan dan penguapan menggunakan waste gas
dari reactivation exchanger.
Lama waktu saat heating adalah 75 menit.
b. Cooling
Adsorber yang tersisa dikembalikan dalam keadaan semula dengan
didinginkan sampai dengan temperatur kerja 40o C dengan waste gas
dari cold box.
Lama waktu yang digunakan saat cooling ini adalah 105 menit.
c. Pressure Rise
Pendinginan tower yang direaktifikasikan dengan udara proses dari
tower yang berfungsi sebagai adsorber udara prose, sehingga
tekanan dalam tower yang direaktifikasi berubah dari 0,3 kg/cm2 g
menjadi 5,3 kg/cm2 g agar tower yang direaktifikasikan siap pakai.
Lama proses pressurizing adalah 30 menit.
d. Paralel
Kedua tower bekerja bersama – sama agar tower yang direaktifasi
dapat digunakan secara normal untuk mengolah udara proses
sehingga tower yang telah digunakan agar siap direaktifasi.
Lama proses paralel adalah 5 menit.
e. Blowing
Apabila tower yang di reaktifasi sudah dapat beroperasi dengan
normal, maka tower lainnya siap untuk di reaktifasi dengan
membuang sisa udara proses keluar , sehingga tekanan berkurang
menjadi 0 kg/cm2g.
Lama waktu yang digunakan pada saat blowing adalah 10 menit
Lama keselurahan proses yang berlangsung pada molecular sieves
secara keseluruhan adalah 225 menit atau sama dengan 3,75 jam.
Keterangan aliran pada tiap gas
(Saat T18 B yang servis, diubah A B, B A)
a. Udara umpan
3 phasa
No. Seri : 9930058
Berat : 4450 Ton
Impedansi :6
Proses :
Udara dari atmosfer masuk ke filter udara (F10) karena adanya hisapan dari
kompresor tiga tingkat. Filter udara berfungsi untuk menghilangan partikel
debu dari udara proses yang dapat mengganggu proses destilasi. Debu yang
terakumulasi akan menjadi lumpur dalam proses separasi selanjutnya.
Sehingga menyebabkan penyumbatan alat proses dan penurunan kemurnian
produk. Udara yang keluar darifilter udara, masuk ke dalam kompresor
udara ( C10) dengan debit udara 10.000 m3/jam di dalam kompresor udara
ini udara ditekan hingga tekanannya cukup untuk mencapai tekanan di high
pressure column (K50).
2.2.3.5 Pemisahan Udara Secara Kriogenik Untuk Produksi Gas dan Oksigen
Cair
Udara setelah difilter, kemudian dikompresi sekitar 612 – 714
kg/cm2 (592,45 – 691,19 atm), lalu didinginkan dan kontak langsung dengan
water wash tower dan masuk plate fin dari reverse heat exchanger, dimana
akan didinginkan lebih lanjut secara lawan arah untuk oksigen produk dan
waste nitrogen.
Karbon dioksida dan uap air dihilangkan dari udara dengan
kondensasi pada heat exchanger ini. Beberapa menit, sebagian udara masuk
dan waste nitrogen direverse agar deposit pengotor dapat dibuang dari heat
exchanger.
Keadaan plant dikonstruksi bersama unit adsorbsi mollecular sieve
pada tempat reversing heat exchanger. Sesudah karbon dioksida dan uap air
dihilangkan oleh mollecular sieve, kemudian didinginkan oleh waste gas
yang dingin dalam heat exchanger secara lawan arah.
Keterangan gambar:
1. Water Wash Tower
2. Reverse Heat Exchanger
3. Turbin Ekspansi
4. Kolom Reaktifikasi Ganda
5. Kondensor – Reboiler
6. Heat Exchanger
7. Adsorber
8. Kompresor
9. Filter
2.2.3.6 Pendinginan
Pendinginan terhadap udara umpan bertujuan untuk memperoleh kondisi
udara yang siap mencair. Pendingin dilakukan dengan air exchanger (E-20)
dengan prinsip pertukaran kalor. Suhu udara masuk sebesar 22 – 27o C dan
sebagai media penukar kalor dimasukkan gas – gas yang keluar dari kolom
destilasi. Gas tersebut antara lain :
- Crude argon bersuhu -185oC
- Gas nitrogen diatas Low Pressure Column dengan suhu -179oC
- Gas nitrogen diatas High Pressure Column dengan suhu -177oC
- Waste gas dengan suhu -175oC
Karena adanya perbedaan temperatur antara gas – gas dari kolom destilasi
dengan udara umpan , maka terjadi perpindahan panas sehingga suhu udara turun
menjadi -168oC dan tekanan dari 5,4 kg/cm2 menjadi 5,2 kg/cm2 sedangkan suhu
gas – gas dari kolom destilasi berubah menjadi 22 – 27o C .
Tahap proses pencairan menggunakan media pendingin nitrogen produk
dari puncak high pressure column dengan suhu -177oC dan tekanan 5,1 kg/cm2 .
sebagian nitrogen produk dari puncak high pressure column ada yang masuk
menuju air exchanger (E-20), sehingga suhu naik dari -168oC menjadi 22 – 27oC .
sebagian lagi dengan suhu -177oC dan tekanan 4,9 kg/cm2 dialirkan menuju recycle
exchanger (E-30) dengan ditambahkan nitrogen yang keluar dari turbin ekspansi
(D-10) untuk melakukan pertukaran gas sehingga suhu yang keluar menjadi 35oC
ditambah dengan nitrogen produk yang dilewatkan dari air exchanger (E-20)
kemudian ditekan oleh recycle nitrogen compressor (C-60) sehingga tekanannya
naik dari 4,8 kg/cm2 menjadi 40,4 kg/cm2. Dari kompresor tadi aliran nitrogen
terbagi menjadi dua yaitu aliran pertama dilewatkan low level freon cooler (E-32)
Sehingga mengalami penurunan suhu dari 40oC menjadi -40oC kemudian
dimasukkan ke recycle exchanger untuk dikembalikan lagi ke atas high pressure
column dengan suhu -177oC . aliran kedua dimasukkan langsung ke recycle
exchanger dan dilewatkan ke turbin ekspansi.
(pendinginan) yang dihasilkan oleh turbin ekspansi (D10) dan low level freon
cooler (E32) dan efek joule – thomson ( efek J-T) ke recycle nitrogen tekanan
tinggi. Yang dimaksud dengan efek Joule – Thomson adalah Ekspansi
“isoenthalpic” yaitu bila gas diekspansikan melalui lubang kecil, seperti throttle
valve (valve pencekik), ke tekanan yang lebih rendah, temperatur gas akan turun
dibawah temperatur awal.
Nitrogen tekanan tinggi tersebut diatas dikirimkan ke unit pemisah udara
sebagai liquid nitrogen dan memberikan energi dingin untuk pemisah udara,
pencairan oksigen, nitrogen dan argon, kerugian panas pada bagian panas dari
penukar panas bocoran di cold box.
Kapasitas penghasil panas di bagian ini dapat diatur dalam beberapa derajat
sesuai yang diinginkan dengan mengubah tekanan masukan di kompresor recycle
nitrogen.
Tekanan masukan diatur melalui PV – C60E dan PV- C60M. Dalam
keadaaan ini, tekanan keluaran harus diatur sebanding dengan tekanan masukan
(perbandingan kompresi dijaga tetap) melalui PV – C606 dan FV – C606.
Tekanan keluaran biasanya tidak melebihi perbandingan kompresi yang
ditentukan kompresor ini untuk mencegah “surge” (sentakan) kompresor (keluaran
menjadi tidak stabil).
Tekanan masukan Tekanan keluaran
PC – C60E (kg/cm2 g) PC – C60E (kg/cm2 g)
4,75 40,4
4,5 38,6
4,0 35,0
3,5 31,5
3,0 27,9
2,5 24,3
2,0 20,7
1,5 17,1
Tabel 4. Perbandingan antara tekanan masukan dan tekanan keluaran.
Dan temperatur keluaran turbin ekspansi (D10) perlu dijaga. Temperatur ini harus
diatas temperatur pencairan. (Jika terjadi pencairan di turbin ekspansi, ini
memungkinkan bahwa turbin akan rusak).
Tabel berikut menunjukkan temperatur pencairan di beberapa tekanan :
Tekanan (kg/cm2 g) Nitrogen (oC) Udara (oC)
4,75 -117,6 -173,0
4,5 -178,1 -173,6
4,0 -179,4 -170,8
3,5 -180,7 -176,1
3,0 -182,1 -177,5
2,5 -183,6 -179,0
2,0 -185,4 -180,8
Tabel 5. Temperatur Pencairan di Beberapa Tekanan
Selama menjalankan awal bagian ini, sampai gas yang di recycle bagian ini
digantikan nitrogen, temperatur keluaran perlu perhatian khusus.
BATAS MAKSIMUM
KOTORAN (ppm)
bahan kohesi ( paduan) tidak terdeteksi
asam kuat tidak ada
alkali kuat tidak ada
Debu 1 mg/Nm3 udara
senyawa belerang tidak ada
NH3 tidak ada
Minyak tidak ada
Sianida tidak ada
H2O Jenuh
CO2 350
CO Trace ( sedikit )
NO + NO2 + N2O total 0,025
O3 0,025
C2H2 0,5
CH4 2
C2 - C6 (parafin) total 1
C2 - C6 (olefin) total 0,1
komponen diene 0,025
C7 keatas total tidak ada
komponen lain tidak ada
2.3.2.1 Kelistrikan
Sumber listrik
Tegangan tinggi = 3300 V, 50 Hz, 3 Phase
Tegangan rendah = 380 V,50 Hz, 3 phase
Instrumentasi = 100 V, 50 Hz, 1 Phase
Secara desain
Tekanan suplai = 3,5 kg/cm2 g
Tekanan kembalian = 1,5 kg/cm2 g min
Temperatur suplai = 32o C max
Temperatur kembalian = 40o C max
Keterangan : dapat dilihat dalam tabel kualitas air pendingin
Tabel kualitas air Pendingin
KUALITAS AIR PENDINGIN
(standart TEISAN)
1. Penerapan
Standart ini dapat diterapkan untuk sistem air pendingin yang
dipisahkan sepenuhnya dari aliran gas proses di pabrik pemisah
udara (bukan sistem pendingin langsung).
2. Kualitas Air
a. kualitas air pendingin
NAMA NILAI
PH (pada 25o C) 6,0 – 8,0
Daya hantar listrik (pada 25o C) µs/cm ≤ 500
Total hardness (seperti CaCO3) ppm ≤ 150
M – Alkalinity (seperti CaCO3) ppm ≤ 100
Ion Chlorin ( Cl-) ppm ≤ 200
Ion Asam Belerang (SO42-) ppm ≤ 200
Total Iron (Fe) ppm ≤1
Mangan (batu kawi) (Mn) ppm
Ion belerang (S2-) ppm Tidak terdeteksi
Ion Amonium (NH4+) ppm Tidak terdeteksi
Silika (SiO2) ppm ≤ 50
Suspended Solid (SS) ppm ≤ 10
Langelier indeks 0
Stability indeks 6,0 – 7,0
Tabel 8. Kualitas air pendingin
NAMA NILAI
PH (pada 25o C) 6,5 – 7,5
Daya hantar listrik (pada 25o C) µs/cm ≤ 200
Total hardness (seperti CaCO3) ppm ≤ 50
M – Alkalinity (seperti CaCO3) ppm ≤ 50
Ion Chlorin ( Cl-) ppm ≤ 50
Ion Asam Belerang (SO42-) ppm ≤ 50
Total Iron (Fe) ppm ≤ 0,5
Mangan (batu kawi) (Mn) ppm
Ion belerang (S2-) ppm Tidak terdeteksi
Ion Amonium (NH4+) ppm Tidak terdeteksi
Silika (SiO2) ppm ≤ 30
Tabel 9. Kualitas Air Tambahan
3. Pengontrolan kualitas air pendingin
Pengontrolan kualitas harus dilakukan untuk air pendingin bukan air
make – up, dengan water treatment ( perawatan air ) yang sesuai,
jika kualitas air pendingin diatas nilai yang ditunjuk atau kehilangan
berat karena korosi diatas nilai berikut ini
Kotoran di hidrogen
Untuk
Unit pemurnian argon
(standart TEISAN)
Catatan :
Purity hidrogen diijinkan
1. Hidrogen elektrolisa air – lebih dari 99,9% (J15 – k – 0512,kelas 4)
2. Hidrogen yang diproduksi dengan cara yang lain dari elektrolisa air
– lebih dari 99,99%
BAB III
3.1 Pelaksanaan
3.1.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dimulai tanggal 1 Agustus
2017 sampai dengan 31 Agustus 2017. Tempat Praktek Kerja Lapangan adalah
di PT.Samator Kendal di Unit LONA (Liquid Oksigen, Nitrogen dan Argon).
Mesin utama merupakan peralatan utama yang harus ada dalam suatu plant/
pabrik kerja dan mesin utama tidak bisa lepas dari peralatan bantu, peralatan
bantu adalah peralatan penunjang yang bekerja untuk membantu tugas dari
mesin utama tersebut. Dalam plant pemisah udara atau air separation plant
(ASP) dibagi menjadi 5 komponen utama yaitu:
a. Prinsip kerja
Kompresor adalah peralatan mekanik yang digunakan untuk
memberikan energi kepada fluida gas/ udara, sehingga gas/ udara dapat
mengalir dari suatu tempat ke tempat yang lain secara kontinyu.
Penambahan energi bisa terjadi karena adanya gerakan mekanik,
dengan kata lain fungsi kompresor adalah mengubah energi mekanik
(kerja) ke dalam energi tekanan (potensial) dan energi panas yang tidak
berguna
Sedangkan kompresor sentrifugal , termasuk dalam kelompok
kompesor dinamik adalah kompresor dengan prinsip kerja
mengkonversi energi kecepatan gas/ udara yang dibangkitkan oleh aksi/
gerakan impeller yang berputar dari energi mekanik unit pergerakan
menjadi energi potensial ( tekanan ) di dalam diffuser.
b. Karakteristik
Karakteristik kompresor sentrifugal secara umum adalah sebagai
berikut :
- Aliran discharge uniform.
- Kapasitas tersedia dari kecil sampai besar.
- Tekanan discharge dipengaruhi oleh density gas/udara .
- Mampu memberikan unjuk kerja pada efisiensi yang tinggi dengan
beroperasi pada range tekanan dan kapasitas yang besar.
c. Bagian utama dan fungsinya
Kompresor terdiri dari beberapa bagian yang fungsinya satu dengan
yang lain saling berhubungan, diantaranya adalah :
- Bagian statis
a. Casing
Casing merupakan bagian paling luar kompresor yang
berfungsi :
- -sebagai pelindung terhadap pengaruh mekanik dari luar.
- -sebagai pelindung dan penumpu/pendukung dari bagian –
bagian yang bergerak.
- sebagai tempat kedudukan nozel suction dan discharge serta
bagian diam lainnya.
b. inlet wall
inlet wall dalah diafram (dinding penyekat) yang dipasang
pada sisi suction sebagai inlet channel dan berhubungan dengan
inlet nozle. Karena berfungsi sebagai saluran gas masuk pada
stage pertama, maka materialnya harus tahan terhadap abrasive
dan erosi.
c. Guide vane
Guide vane ditempatkan pada bagian depan eye impeller
pertama pada suction (inlet channel). Fungsi utama guide vane
- Bagian dinamis
a. Shaft and shaft sleeve
Shaft atau poros transmisi digunakan untuk mendung
impeller dan meneruskan daya dari penggerak ke impeller.
Untuk penempatan impelller pada shaft digunakan pasak (key)
dan pada multi stage, posisi pasak dibuat selang – seling agar
seimbang. Sedangkan jarak antar stage dari impeller digunakan
shaft sleeve, yang berfungsi sebagai pelindung shaft terhadap
pengaruh korosi, erosi dan abrasi dari aliran dan sifat gas dan
untuk penempatan shaft seal diantara stage impeller
b. Impeller
Impeller berfungsi untuk menaikkan kecepatan gas dengan
cara berputar, sehingga menimbulkan gaya. Hal ini
menyebabkan gas masuk/mengalir dari inlet tip (eye impeller)
ke discharge tip. Karena adanya perubahan jari – jari dari sumbu
putar antara tip sudu masuk dengan tip sudu keluar maka terjadi
kenaikan energi kecepatan.
c. Bantalan (bearing)
Peralatan bantu pada satu unit kompresor udara ini membantu kerja dari
mesin utama itu sendiri. Mesin utama pada bagian “Unit kompresor udara”
adalah kompresor udara dan peralatan bantu dari kompresor udara tersebut
adalah :
a. Filter udara ( F10)
Berupa kantung filter yang terbuat dari serat polyesrter untuk menahan
beku, yang dapat menyebabkan kompresor udara terganggu, terletak di
udara terbuka dan rumahan beton dengan sistem pembersihan otomatis.
Fungsi : menyaring debu atau kotoran yang terdapat di
udara umpan (feed air)
Tipe : bagian filter dari polyester (berupa kantung)
Jumlah : 3 buah primary air filter dan 3 buah secondary air
filter serta 1 buah pre filter
Pembuat : Sumitomo Prection Product Co. Ltd
Medium penyaring
Pre filter: kasa
Primary air filter: wire screen
Secondary air filter: scrim cloth
Tekanan: 1,033 kg/cm2
Bahan: Stainless Steel
Ukuran
Diameter= 116 mm
Panjang= 2515 mm
Flow: 10.000 Nm3/jam pada 30oC
b. Penukar Panas (H17)
Ini adalah sebuah penukar panas yang menggunakan panas dari udara
panas yang dilepaskan oleh tingkat akhir dari kompresor udara untuk
memanaskan waste gas reaktifasi untuk menghemat pemakaian tenaga
listrik dari heater-pemanas-reaktifasi.
Peralatan bantu yang digunakan untuk unit freon dingin adalah pemisah air
dan mesin utama yang digunakan adalah high level refrigerant.
a. Pemisah Air / Water Sparator (B14)
Berupa tabung silinder yang dilengkapi dengan penangkap air di dalam
tabung untuk menyisihkan uap air dari udara proses dan dilengkapi
dengan drain trap – saluran jebakan – otomatis.
Pada unit molecular sieves tidak ada mesin utama yang digunakan, hanya
digunakan peralatan bantu atau penunjang dalam unit ini. Peralatan
penunjangnya adalah sebagai berikut :
a. Menara Molecular Sieves (T18A, B)
Keduanya berupa tabung silinder yang berisi penyerap molecular sieves
dan alumina – gel untuk menghilangkan uap air dan karbon dioksida di
udara proses dan dengan bahan isolator. (Alumina – gel diletakkan di
bagian bawah, pertama uap air diserap oleh alumina – gel dan karbon
dioksida oleh molecular sieves ) .
Lama operasi : kurang lebih 3,5 jam
Tipe : S/N:2E – 0534
Kapasitas
Pressure : 7 kg/cm3
Temperatur : 300oC
Pembuat : IMAI IRON WORK CO LTD
Tahun : 1991
Jumlah : 2 Unit
Flow : 10.000 Nm3/jam
Ukuran
Diameter : 5500 mm
Tebal : 1254 mm
Tinggi : 900 mm
Temperatur keluar : 22 – 27 oC
Crude argon dari argon column
Temperatur masuk : -185 oC
Temperatur keluar : 22 – 27 oC
Media pemanas : udara jenuh
Temperatur masuk : 22 – 27 oC
Temperatur keluar : -168 oC
b. Kolom tekanan tinggi (K50)
Ini adalah tabung yang dilengkapi dengan sekumpulan tray (baki)
pemurnian. Udara umpan dipisahkan ke dalam nitogen murni di
bagian atas dan rich liquid di bagian bawah dari kolom pemurnian.
Fungsi : kolom pemisah udara umpan
menjadi nitrogen pada bagian atas
dan rich liquid pada bagian bawah.
Tipe : vertical cylindrical
Jumlah : 1 set
Bahan : Shell – baja stainless
Tray – aluminium
Tekanan puncak : -177 oC
Tekanan dasar : -172 oC
Ukuran
Diameter : 1300mm
Tinggi : 8754 mm
Jumlah tray : 60 buah
Kapasitas : 12,2 m3
Jumlah : 1 set
Bahan : aluminium
Tekanan : 5,1 kg/cm2
Temperatur : -178 oC sampai -171 oC
Jumlah : 3 buah
Pembuat : Liang Chi Industry Co,Lt.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. PT Samator merupakan produsen O2, N2, dan argon baik dalam
bentuk gas maupun liquid, dengan kapasitas produk yang dihasilkan
untuk LOX ( liquid oksigen ) adalah 2000 Nm3/jam, LIN ( liquid
Nitrogen ) 1000 Nm3/jam dan LAR ( Liquid argon) 60 Nm3/jam.
2. Proses pembentukan produk dari udara bebas berdasarkan operasi
pemisahan secara kriogenik yaitun proses pemisahan dibawah suhu
100oC.
3. Untuk memperlancar proses produksi maka dibantu dengan utility
meliputi penyedia udar tekan, penyedia tenaga listrik, dan
penyediaan refrigerant.
4. PT Samator ini mempunyai kualitas produk yang baik karena
dilengkapi dengan quality control pada produk yang dihasilkannya.
Dengan tujuan agar tetap menjaga kepuasan dari konsumen.
5. Udara adalah campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi.
Udara mengandung 78% nitrogen, 21 % oksigen, dan 1% kotoran
udara meliputi uap air, karbon dioksida, debu , dll.
6. Alat – alat yang digunakan pada proses produksi PT Samator
dibawah lisensi Teisan Japan.
7. Peralatan instrumentasi di PT Samator menggunakan otomatis dan
manual.
8. Sumber tenaga listrik utama di PT Samator adalah tenaga listrik
yang berasal dari PLN sebesar 8660 KVA dan tidak ada sistem
pembangkit atau energi listrik yang lain selain dumber tenaga listrik
dari PLN.
4.2 Saran
1. Untuk meningkatkan kualitas kerja dilakukan pelatihan berkala
bagi para karyawan.
2. Adanya penghargaan kepada karyawan berprestasi untuk
memotivasi dan meningkatkan kinerja dari karyawan.
3. Hendaknya para pegawai yang berada di daerah lingkup PT
Samator lebih memperhatikan Alat Perlindungan Diri yang harus
digunakan. Agar dapat mengurangi resiko terjadinya kecelakaan
kerja.
4. Dilakukannya pemeliharaan pada alat-alat seperti alat ukur dan alat
bantu untuk melakukan pemeliharaan pada sistem-sistem yang ada
di PT Samator.
5. Perlu dilakukan perawatan dan perbaikan terhadap peralatan yang
ada di dalam proses produksi seperti motor – motor listrik, heater,
kompresor, dll. Agar kerja dari peralatan tersebut lebih efisien dan
rugi – rugi dapat dikurangi.
6. Pengadaan perpustakaan dan penambahan buku sebagai bahan
referensi.
7. Pengukuran dari data – data plant secara berkala untuk mengetahui
tingkat keefektifan dari plant tersebut.