Anda di halaman 1dari 125

Pemeliharaan/servis AC

BAB II
PEMBELAJARAN
A. Rencana Belajar Siswa

Suatu kegiatan pendidikan dan latihan (Diklat) menjadi jelas dan terlihat titik bidiknya hingga
dapat membuahkan hasil kompetensi dan sub kompetensi yang baik bagi para peserta Diklat,
maka peserta Diklat terlebih dahulu harus menentukan sasaran dengan menjabarkan sebuah
rencana kegiatan belajar.
Untuk itu isilah format berikut ini sesuai maksud dari masing-masing kolom pada table
dibawah ini. lakukanlah konsultasi secara kontinu kepada guru/pembimbing.

Standar Kompetensi : Pemeliharaan/servis sistem AC (air Conditioning )


Kode Modul : 020.KK19

Tempat Alasan Paraf


Jenis Kegiatan Tanggal Waktu
Belajar Perubahan guru
1. Prinsip kerja , konstruksi dan
cara kerja sistem AC
(Air Conditioning ).

2. Prosedur pemeliharaan/servis
sistem AC
(Air Conditioning )
3. Praktik pemeliharaan/servis
sistem sistem AC
(Air Conditioning )

Peserta Diklat harus selalu mengkonsultasikan setiap pengisian uraian pada


Guru/pembimbing tentang “ Jenis Kegiatan, Tanggal, Waktu, Tempat.
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Kegiatan Belajar 1 :

FUNGSI, PRINSIP , KONSTRUKSI DAN CARA KERJA


SISTEM AC (AIR CONDITIONING )
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 8
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

a. Tujuan pembelajaran 1
1) Setelah mempelajari materi pembelajaran 1, diharapkan siswa dapat :
2) Menyebutkan prinsip kerja sistem penyejuk ruangan.
3) Menyebutkan konstruksi dan cara kerja sistem penyejuk ruangan ( AC )
4) Menyebutkan komponen-komponen sistem penyejuk ruangan beserta fungsi
dan cara kerjanya.
5) Menyebutkan kelengkapan tambahan pada sistem penyejuk ruangan.
b. Uraian materi.
1) Fungsi sistem AC. ( Air conditioning ) pada kendaraan.
Pemeliharaan alam terutama kondisi hutan di indonesia semakin hari
semakin menyusut baik karena ekspansinya industri atau karena terjadinya
penebangan liar sehingga banyak hutan yang menjadi gundul. Hutan
merupakan paru-parunya alam yang menjaga keseimbangan kondisi alam;
akibat menyusutnya hutan-hutan di Indonesia yang paling terasa adalah
terjadinya pemanasan bglobal; temperatur udara terasa makin meningkat
apalagi di daerah perkotaan yang kondisi lingkungannya telah berubah
akibat adanya polusi udara temperatur terasa semakin panas sehingga
mengakibatkan kurang nyamannya bagi pengguna kendaraan roda empat.
Untuk mengatasi ketidak nyamanan menggunakan kendaraan roda empat ,
maka sistem penyejuk ruangan ( Air Conditioning ) pada kendaraan roda
empat sudah menjadi suatu kebutuhan, sehingga kendaraan baik kendaraan
pribadi maupun kendaraan penumpang umum banyak yang menggunakan
sistem penyejuk ruangan atau AC ( Air Conditioning )
AC atau Air Condisioner adalah suatu system kerja yang fungsinya antara
lain :
 Mengontrol temperatur
 Mengontrol sirkulasi udara
 Mengontrol kelembaban
 Menyaring dan memurnikan udara (Purification) .

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 9


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Gambar 1 fungsi AC

Air Condisioner ialah istilah umum untuk perlengkapan yang


memelihara udara didalam ruangan agar temperatur dan kelembabannya
menyenangkan. Apabila di dalam ruangan temperaturnya tinggi,maka maka
panas yang diambil agar temperatur turun disebut pendinginan.
Sebaliknya, ketika temperatur ruangan rendah, panas yang diberikan agar
temperatur naik (disebut pemanasan). Sebagai tambahan, kelembabannya
ditambah atau dikurangi agar terasa nyaman.
Perlengkapan yang diperlukan untuk suatu air condisioner terdiri atas
cooler,heater,moisture controller dan ventilator. Air condisioner untuk mobil
pada umumnya terdiri dari heater atau cooler dengan pembersih
embun(moisture remover) dan pengatur aliran udara.
Heater adalah suatu sistem kerja atau peralatan yang yang berfungsi
untuk memanaskan udara di dalam mobil atau udara segar dari luar yang
dihisap kedalam ruang dan di gunakan untuk pemanasan. Terdapat
beberapa tipe heater, antara lain heater air panas ( Hot water heater ),
heater pembakaran ( Combustion heater),dan heater gas buang( Exhaust
heater ), tetapi biasanya yang digunakan adalah heater air panas.
Sedangkan Cooler adalah suatu system kerja atau peralatan yang berfungsi
untuk mendinginkan atau menyejukan dan menjaga kelembaban udara, baik
udara didalam kendaraa atau udara luar yang dihisap kedalam ruang
kendaraan untuk menyegarkan dan menyamankan kondisi ruang kendaraan.
2) Prinsip kerja sistem AC ( Air conditioning )
a) Prinsip kerja sistem pemanas ruangan ( Heater )

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 10


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Pada heater sisitem air panas,air pendingin mesin disirkulasikan


melalui heater core agar heater core menjadi panas, kemudian blower
meniupkan udara dingin melalui heater core panas untuk memanaskan
udara.

Gambar 2 Prinsip kerja Heater.

Secara alamiah, air pendingin berfungsi sebagai sumber panas,


maka heater core tidak akan panas berlebihan selama temperatr air
pendingin rendah,dan udara yang melewati heater coere tetap dingin.
Terdapat dua tipe heater air panas, dibedakannya adalah dalam
system yang digunakan untuk mengatur temperatur. Pertama ialah tipe
campuran udara (air mix type) dan yang kedua tipe pengaturan aliran air
(water flow control type).
TIPE AIR MIX
Tipe ini menggunakan air mix control damper yang mengubah
temperatur udara dengan cara mengatur perbandingan udara dingin
yang melewati heater core dan yang tidak melewati heater core. Dewasa
ini heater tipe ini banyak digunakan.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 11


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Gambar 3 Heater type Air Mix

TIPE WATER FLOW CONTROL.


Tipe ini mengontrol temperatur dengan cara mengatur sejumlah air yang
melewati heater core dengan sebuah water valve. Hal ini menyebabkan
perubahan temperatur heater core itu sendiri dan penyetelan temperatur
udara yang melalui heater core.
Sistem heater tipe ini digunakan untuk heater belakang pada vans dan
lain-lain.

Gambar 4 Heater type Water flow control

b) Prinsip prinsip pada system pendingin ruangan.


TEORI DASAR PENDINGINAN
Kita merasa sedikit dingin setelah berenang, meskipun saat hari
panas. Hal ini dusebabkan air di badan menyerap panas dan menguap.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 12


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Gambar 5 Terjadi penguapan air ketika menjemur badan


setelah berenang dan badan terasa dingin.

Dengan alasan yang sama kita merasa dingin saat mengoleskan


alcohol pada lengan, alcohol menyerap panas dan terjadi penguapan.

Gambar 6 Penguapan alcohol akan menyerep panas, kulit terasa dingin .

Berdasarkan kedua gejala alam tersebut di atas, maka dapat


disimpulkan bahwa :
“ Bila zat cair menguap, maka gas zat cair tersebut akan
menyerap panas.”
Atas dasar teori di atas, kita bisa membuat suatu percobaan sebagai
berikut :
Suatu bejana yang memakai kran dimasukan kedalam kotak yang
terisolasi.Cairan yang mudah menguap pada temperatur atmosfir
dimasukkan kedalam bejana seperti gambar dibawah ini.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 13


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Gambar 7 Gas di dalam bejana terisolasi.


Apabila kran dibuka cairan yang berada di dalam menyerap panas
dari udara didalam kotak,berubah menjadi gas dan keluar.
Pada saat ini temperatur udara di dalam kotak lebih dingin daripada
sebelum kran dibuka.
Dengan cara inilah kita dapat mendinginkan suatu benda.
Akan tetapi cairan harus ditambah karena habis.Untuk itu di perlukan
efek pendingin yang menggunakan metode dimana gas dikembalikan
menjadi cairan dan selanjutnya kembali menguap menjadi gas.
Prinsip yang didapat dari hasil percobaan diatas diterapkan pada
system pendingin ruangan, dimana cairan yang menjadi media untuk
dipsoses menjadi gas guna menyerap panas dan diproses menjadi zat
cair kembali diantaranya adalah Refrigerant.

REFRIGERANT.
Pada umumnya refrigerant ialah suatu zat yang berupa cairan yang
mengalir didalam refrigerator dan bersirkulasi melalui komponen
fungsional untuk menghasilkan efek mendinginkan dengan cara
menyerap panas melalui ekspansi dan evaporasi (penguapan).

KARAKTERISTIK R-12
Pada tekanan atmosfir air mendidih pada 100º C - 12 º F ) , tetapi
R 12 mendidih pada – 29,8 º C -21,6 º F ). Pada tekanan 1 kg/cm², air
mendidih pada pada 121 º C ( 250 º F ) , tetapi R 12 mendidih pada
13º C ( 8,6º F )
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 14
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Bila R-12 dibebaskan pada temperatur ruangan normal dan


bertekanan atmosfir, akan segera menyerap panas dari udara
disekelilingnya dan mendidih berubah menjadi gas. Di samping itu R-12
mudah mengembun kembali menjadi cairan pada kondisi bertekanan
sambil melepaskan panas yang di kandungnya.
Sebaliknya, cairan refrigerant dapat diubah ke dalam gas dengan
menurunkan tekanan tanpa mengubah temperatur., atau menaikkan
temperatur tanpa mengubah tekanan.
Refrigerant (R-12) adalah salah satu gas yang paling aman untuk
pendingin (cooler), tidak terbakar, tidak explosive, tidak beracun, tidak
menimbulkan karat, tidak berbau dan tidak berbahaya untuk pakaian dan
makanan.
Prinsip kerja sistem pendingin ruangan mobil

EKSPANSI DAN EVAPORASI

Di dalam sistem refrigerant mekanis, udara menjadi dingin


dengan cara sebagai berikut:
Refrigerant cair yang bertemperatur dan bertekanan tinggi di
simpan di dalam wadah yang di sebut receiver, kemudian refrigerant
cair di bebaskan ke evaporator melalui lubang kecil yang di sebut
expansion valve. Pada saat ini temperatur dan tekanannya
menurun,dan sebagian refrigerant cair telah berubah menjadi uap.
Refrigerant bertemperatur dan bertekanan rendah ini mengalir
ke evaporator. Di dalam evaporator, refrigerant cair menguap dan
menyerap panas dari udara sekelilingnya.

BAGAIMANA MENGEMBALIKAN R-12 GAS MENJADI CAIRAN .


Sistem ini tidak dapat menghasilkan udara dingin bila refrigerant
cair telah habis. Karena itu kita harus mensuplai refrigerant cair yang
baru ke receiver. Sistem refrigerant mekanis mengubah refrigerant
gas yang meninggalkan evaporator manjadi cair seperti telah
diketahui, bila gas dikompresikan, temperatur dan tekanannya naik.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 15


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Sebagai contoh refrigerant gas dengan tekanan 2,1 kg/cm G(30


psi G) dikompresikan menjadi 15 kg/cm G(213 psi G ),
temperaturnya naik dari.
Titik didih refrigerant pada 15 kg/cm G(213 psi G) ialah
62º C.Sehingga temperatur (70 C,158º F)gas kompresi ini lebih tinggi
dari titik didih( 62º C,144 F ) dan lebih tinggi daripada udara
sekelilingnya.Karena itu refrugerant gas dapat berubah menjadi cair
debgan cara melepaskan panasnya sampai ke titik didih.
Sebagai contoh refrigerant gas dengan tekanan 15 kg/cm G
(213 psi G), gas refrigerant 70º C (158º F) dapat menjadi cair
dengan menurunkan temperatur sebanyak kira-kira 8º C (14º F ).

KONDENSASI GAS R-12


Di dalam system mekanis refrigerasi, pengembunan refrigerant
dilakukan dengan cara menaikkan tekanan dan kemudian
menurunkan temperatur. Gas refrigerant dari evaporator di
kompresikan oleh kompresor. Dalam condenser gas refrigerant ini
melepaskan panasnya ke udara sekeliling dan mengembun kembali
menjadi cairan.Dan selanjutnya cairan refrigerant kembali ke
receiver.
SIKLUS PENDINGINAN

Gambar 8 Instalasi system pendingin ruangan


Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 16
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

(1) Kompresor melepaskan refrigerant yang bertemperatur tinggi dan


bertekanan tinggi karena menyerap panas dari evaporator ditambah
panas yang di hasilkan kompresor saat langkah pengeluaran
( discharge stroke ).
(2) Gas refrigerant ini mengalir ke dalam condenser. Di dalam
condenser, gas refrigerant mengembun kembali menjadi cairan.
(3) Cairan refrigerant ini mengalir kedalam receiver yang menyimpan
dan menyaring cairan refrigerant sampai evaporator memerlukan
refrigerant.
(4) Expansion valve merubah cairan refrigerant menjadi campuran dan
cairan yang bertemperatur dan bertekanan tinggi.
(5) Gas refrigerant yang dingin dan berembun ini mengalir kedalam
condenser. Didalam condenser, gas refrigerant mengembun kembali
menjadi cairan.
3) Konstruksi sistem pendingin ruangan mobil dan
komponen-komponennya.
a) Konstruksi instalasi sistem pendingin ruangan mobil
Terdapat dua tipe pendingin ( cooler) mobil, dan di bedakan dalam
metode penggunaan untuk menyetel temperatur. Salah satunya adalah
tipe air mix dan yang lainnya adalah tipe thermostat.Tipe air mix ini sama
dengan tipe air mix heater, disini kita akan membahas tipe thermostat.

TIPE THERMOSTAT

Diantara system-sistem pendingin mobil yang di kontrol oleh


thermostat, yang paling banyak di gunakan sekarang ialah tipe
thermistor.Thermistor ialah semi conductor yang tahanannya berubah
sensitif terhadap perubahan temperatur seperti grafik di bawah, bila
temperatur naik, nilai tekanannya turun dan sebaliknya bila temperatur
rendah, tahanan resistor tinggi.
Thermistor di pasangkan pada sirip-sirip evaporator dan mengindera
temperatur pada permukaan sirip.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 17


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Temperatur di kontrol dengan cara membandingkan sinyal dari


thermistor dan sinyal dari temperatur control resistor,dan memperkuat
hasilnya untuk menjadikan magnetich clutch on dan off,yang
menyebabkan aliran refrigerant dari kompresor ke evaporator mengalir
atau terhenti.
Perubahan temperatur evaporator ini,mengontrol temperatur udara
yang mengalir melalui evaporator.

VENTILATOR
Alat untuk menggerakkan udara segar dari luar ke dalam
kendaraan,dan juga berfungsi sebagai ventilasi mobil.

Ada dua tipe ventilator mobil yang di gunakan yaitu aliran alamiah
dan tipe udara tekan ( forced air ventilator ).

VENTILATOR ALIRAN ALAMIAH


Masuknya udara luar ke dalam kendaraan disebabkan oleh gerakan
kendaraan di sebut ventilasi aliran alamiah. Distribusi tekanan udara di luar
kendaraan selama kendaraan bergerak di tunjukkan pada gambar di
bawah, pada satu tempat dihasilkan tekanan positif dan di lain tempat
terdapat tekanan negatif. Dengan demikian lubang masuk di tempatkan di
daerah yang bertekanan positif dan lubang keluar ( exhaust vents) udara
berada di tempat

VENTILATOR UDARA TEKAN (DOOST VENTILATOR)


Pada system ventilasi udara tekan, sebuah kipas listrik atau yang
serupa digunakan untuk menekan udara melalui kendaraan. Penempatan
lubang masuk udara dan lubang keluar sama sperti system vertilasi
alamiah. Biasanya system vertilasi tipe ini di gunakan bersama dengan
system lainnya misalnya heater atau cooler

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 18


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

b) Fungsi dan konstruksi komponen-komponen sistem pendingin ruangan

mobil.

Gambar 9 instalasi sistem pendingin ruangan mobil.

(1) KOMPRESOR DAN KELENGKAPANNYA.

Kompresor adalah suatu pompa yang berfungsi untuk menekan


refrigerant agar bertekan tinggi untuk mencapai tempetatur yang tinggi
pula.
Konstruksi kompresor pada dasarnya terdapat 2 konstruksi, yaitu :
(a) Tipe Resiprocating.
Suatu kompresor yang komponen penghisap dan penekannya bekerja
secara turun-naik atau maju mundur( Resiprocating ).
Kompresor tipe resiprocating terbagi menjadi 2 jenis konstruksi yaitu :
 Tipe Crank
Yaitu suatu kompresor yang komponen pengubah gerak putar menjadi
gerak bolak balik adalah poros engkol ( Crank ),
 Tipe Swash Plate
Yaitu suatu kompresor yang komponen pengobah gerak putar menjadi
gerak bolak balik adalah berupa lempengan miring ( Swash plate )
(b) Tipe rotari.
Yaitu suatu kompresor yang komponen penghisap dan penekannya
bekerja secara berputas ( Rotary ).

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 19


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Dibawah ini adalah diagram dan gambar macam-macam


konstruksi dari kompresor yang dipergunakan pada sistem pendingin
ruangan mobil.

Crank

Resiprocatin
g Swash
. kompresor Plate
Rotary
Through Vane

KOMPRESOR TIPE CRANK

Gambar 10 Kompresor tipe crank

Komponen Utama pada kompresoe tipe crank adalah:


 Pisto,ring piston dan batang penghubung
 Poros engkol ( Crank )
 Kelengkapan katup ( Valve )
Konstruksi katup yang digunakan yang dipergunakan adalah jenis
katup pelat ( Valve plate ) seperti gambar di bawah.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 20


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Gambar 11 Katup pelat ( Valve plate ) kaompresor

Cara kerja kompresor tipe crank.


Langkah pemasukan ( Suction )

Gambar 12 Langkah pemasukan

Bila piston bergerak dari titik mati atas ( TMA ) ke titik mati bawah
( TMB), katup masuk ( Suction valve ) terhisap dan membuka sehingga
refrigerant masuk ke ruang selinder.

Langkah pengeluaran ( Discharge )

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 21


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Gambar 13 Langkah pengeluaran

Bila piston bergerak dari TMB ke TMA karena digerakan ole poros
engkol, piston akan menekan refrigerant, dan refrigerant akan menekan
katup masuk (Suction valve) sehingga menutup dan menekan katup
pengeluaran (Dishcrage valve) sehingga membuka dan refrigerant keluar
menuju kondensor.

KOMPRESOR TIPE SWASH PLATE.

Gambar 14 Kompresor tipe Swash plate

Kompresor tipe swash plate dilengkapi dengan piston yang posisinya


horizontal di bagian kiri dan bagian kanan, dimana jumlah pistonnya ada
yang 6 piston dengan interval 72°, dan ada yang 10 piston dengan interval
120°

Cara kerja kompresor tipe swash plate.


Ketika poros kompresor bergerak, swash plate-pun bergerak, dan bila
piston-piston nagian kanan melakukan langkah penekanan ( Discharge),
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 22
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

piston-piston bagian kiri malakukan langkah pemasukan ( suction). Pada


langkah pemasukan piston-piston menghisap sehingga suction valve
membuka dan discharge valve menutup, refrigeranr terhisap masuk ke
ruangan selinder.

Langkah penekanan, piston-piston menekan refrigerant sehingga


suction valve tertutup dan discharge valve terbuka akibat tekanan
refrigerant dan refrigerant keluar menuju kondensor. Dibawah ini adalah
gambar cara kerja dari kompresor tipe swash plate.

Gambar 15 cara kerja kompresor tipe swash plate.

KOMPRESOR TIPE ROTARY JENIS THROUGH VANE

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 23


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

VANE

Gambar 16 kompresor tipe through vane

Cara kerja kompresor tipe Through vane.

Gambar 17 Cara kerja kompressor tipe Through vane

Gambar 18 Cara kerja kompressor tipe Through vane

Pelumas Kompresor
Oli kompresor diperlukan untuk melumasi bantalan-bantalan
kompresir dan permukaan yang bergesekan.
Alasannya sama seperti mesin yang memerlukan pelumasan. Oli
kompresor bersirkulasi melalui siklus pendinginan, maka harus
menggunakan oli khusus yang disarankan.
Oli yang di sarankan :
 Kompresor tipe crank shaft menggunakan oli jenis : DENSOOIL 6
atau
SUNISO No.5GS
 Kompresor tipe Swash plate menggunakan oli jenis : DENSOOIL 6
atau
SUNISO No.5GS
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 24
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

 kompresor tipe Trough Vane menggunakan oli jenis : DENSOOIL 7

Jumlah Oli Kompresor


Apabila cooler sedang bekerja, sebagian oli keluar bersama-sama
dengan refrigerant dan bersirkulasi di dalam siklus pendingin.
Bila jumlah oli yang keluar dari kompresor kedalam siklus pendingin
sangat sedikit, tidak akan merugikan bahkan memperbaiki pelumasan
katup. Sebaliknya bila oli yang bersirkulasi jumlahnya cukup banyak akan
berakibat sebagai berikut:
Bila oli yang bersirkulasi bersama refrigerant cukup banyak,
kebutuhan oli di crank case menjadi berkurang sehingga pelumasan tidak
berlangsung dengan sempurna dan menyebabkan kompresor terbakar.
Jumlah oli yang bersirkulasi bersama refrigerant dalam siklus
refrigerant selalu tidak konstan. Sehingga oli berkumpul di dalam
evaporator dan ini akan mengakibatkan tiba-tiba kembali dalam jumlah
besar ke kompresor.
Di samping itu, oli yang terkumpul di dalam evaporator ini mengganggu
perpindahan panas di dalam evaporator itu sendiri, sehingga kepastian
kapasitas pendinginan akan menjadi berkurang.
Bila di dalam sirkilasi R-12 tidak terdapat oli maka kapasitas
mendinginkannya dianggap 100%. Selanjutnya kapasitas ini makin
berkurang sebanding dengan bertambahnya oli yang bersirkulasi. Karena
itu jumlah oli di dalam kompresor harus tepat.

Penambahan Oli Setelah Pergangtian Part Fungsional


Bila part fungsional rusak saat pendinginan sedang bekerja,maka
sejumlah oli kompresor akan tertinggal di dalam siklus refrigerant. Dengan
demikian, evaporator atau kondenser harus diganti dengan yang baru
disebabkan adanya kerusakan, maka banyaknya oli yang tersisa pada part
yang di lepaskan harus di ganti.
Bila part fungsional di ganti,jumlah oli yang perlu di tambah sebagai
berikut:
 Bila receiver diganti………………… 20 cc (0,7 fl OZ)
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 25
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

 Bila condenser diganti…………….. 40 – 50 cc (1,4-1,7 fl OZ)


 Bila evaporator diganti…………….. 40 – 50 cc (1,4-1,7 fl OZ)
Bila kompresor yang diganti, oli yang harus diisikan ke dalam
kompresor baru harus sama jumlahnya dengan oli yang tersisa di dalam
kompresor lama.

MAGNETIC CLUTCH
Magnetic clutch digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan
kompresor dari mesin. Komponen utamanya terdiri dari stator, rotor dan
pressure plate.

PRINSIP
Apabila arus listrik di alirkan ke koil,dalam gambar sebelah kiri,akan timbul
gaya magnet pada besi II dan gaya magnet pada besi I.

Gambar 19 Prinsip kerja Magnetic Clutch

KONTRUKSI
Magnetic clutch terdiri dari stator,rotor dengan puli,dan pressure plate
untuk mengikat drive pulley dan kompresor secara magnet.
Stator diikat pada kompresor housing, dan pressure plate dipasangkan
kompresor shaft.
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 26
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Dua ball bearing terletak di antara permukaan dalam rotor dan depan
housing dari kompresor.

CARA KERJA
Apabila mesin hidup,maka puli berputar karena gerakan oleh shaft
melalui tali penggerak(drive belt),tetapi kompresor tidak berputar kecuali
magnetic clutch di aliri arus. Pada saat system air condition ON, amplifier
mengalirkan arus listrik ke stator coil. Selanjutnya gaya electro magnet
pada stator akan menarik pressure plate dan menarik plat terhadap
permukaan gesek pada puli. Pergesekan antara permukaan dan plat
menyebabkan clutch assembly berputar sebagai satu unit dan
menggerakkan kompressor.

Gambar 20 kelengkapan magnetic clutch


TIPE-TIPE DARI MAGNETIC CLUTCH.
Magnetic clutch dapat diklasifikasikan sesuai dengan bentuk kompresor
dan jarak mesin seperti berikut:
Tipe F, tipe G : Untuk kompresor tipe crank shaft.
Tipe R, tipe P : Untuk kompresor tipe swash plate dan tipe through vane.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 27


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Gambar 21 Magnetic clutch tipe F

Gambar 22 Magnetic clutch tipe G

Gambar 23 Magnetic clutch tipe R Gambar 24 Magnetic clutch tipe R

(2) CONDENSOR.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 28


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Gambar 25 Kondensor

Gas refrigerant yang mengalir ke kondensor adalah gas yang


bertemperatur tinggi, selain telah menyerap panas dari udara yang
dihembuskan oleh blower, juga telah ditekan oleh kompresor dengan tujuan
agar mudah menjadi cair kembali bila didinginkan.
Kondensor berfungsi untuk menyerap panas yang terkandung dalam
gas refrigerant dan melepas panas tersebut ke udara luar, atau dengan kata
lain kondensor berfungsi untuk mendinginkan gas refrigerant agar berubah
wujudnya dari zat gas menjadi jat cair kembali ( Proses kondensasi )

Penyerapan panas yang terkandung dalam gas refrigerant oleh


kondensor berdampak terhadap terhadap penyerapan panas gas refrigerant
terhadap udara yang dihembuskan oleh blower, makin besar pelepasan
panas gas refrigerant didalam kondensor, maka makin besar pula efek
pendinginan pada evaporator, untuk itu agar penyerapan panas kondersor
lebih baik, kondensor biasa dipasang di depan kendaraan agar tertiup oleh
udara luar selain oleh blower kondensor. Dibawah ini adalah gambar yang
menunjukan terjadinya proses kondensasi atau proses perubahan wujud
refrigerant dari zat cair menjadi zat gas.

Gambar 26 Proses kondensasi gas refrigerant di dalam kondensor

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 29


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

(3) RECEIVER ( DRYER )

Gambar 27 Receiver atau Dryer

Receiver berfungsi untuk menampung sementara cairan refrigerant


yang kemudian akan mengalir ke evaporator, tetapi selain berfungsi sebagai
penampungan sementara, receiver berfungsi pula sebagai filter dan dryer ,
yaitu menyaring kandungan debu dan menyerap kandungan air dalam cairan
refrigerant ; untuk itu di dalan receiver dilengkapi filter untuk menyaring dan
decicant berfungsi untuk menyerap kandungan air, agar tidak terjadi
penyumbatan dan karat terutama pada komponen expantion valve yang
mempunyai valve orifice dan plug orifice.
Receiver dilengkapi dengan fusible plug atau biasa disebut Melt bolt
,yaitu solderan timah khusus pada lubang di tengah-tengah baud. fusible
plug berfungsi sebagai alat pengaman bila terjadi kenaikan tekanan dan
temperatur refrigerant.
Bila tekanan dan temperatur refrigeranr pada area tekanan tinggi
meningkat hingga mencapai 30 Kg/Cm² G ( 427 Psi / 2,942 kpa ) dan
temperaturnya mencapai 95º - 100º C atau 203º F - 212º F, maka solderan
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 30
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

khusus tersebut akan meleleh sehingga refrigeran akan bocor keluar. Hal ini
dimaksudkan jangan sampai terjadi kerusakan patal yaitu pecahnya instalasi
pipa saluran. Gambar di bawah ini menunjukan konstruksi fusible plug
terpasang pada receiver dan perkembangan konstrusi receiver saat ini yaitu
bentuknya agak kecil.

Gambar 28 posisi fusible plug pada Receiver atau Dryer

Gambar 29 Melt metal pada fusible plug ( Spesial solderan )

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 31


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Gambar 30 Konstruksi receiver saat ini

(4) UNIT PENDINGIN DAN KELENGKAPANNYA

Gambar 31 Kelengkapan unit pendingin

(a) EXPANSION VALVE

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 32


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Gambar 32 Kelengkapan EXPANSION VALVE

Expansion valve terpasang bersama evaporator, di mana


fungsinya adalah untuk merubah tekanan cairan refrigerant dari
tekanan tinggi menjadi tekanan rendah, agar cairan refrigerant
berubah wujudnya dari zat cair menjadi zat gas guna menyerap panas
dari udara yang dihembuskan oleh blower ke evapurator, atau dengan
kata lain expansion valve berfungsi untuk mengabutkan cairan
refrigerant.
Expansion valve dapat diklasifikasikan antara lain:
 Expansion valve tipe tekanan konstan.
 Expansion valve tipe thermal.
Pada kendaraan kebanyakan menggunakan expansion valve tipe
thermal yang mana jenisnya terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
 Expansion valve jenis Inner equalizing.
 Expansion valve jenis external equalizing.
 Expansion valve jenis Inner equalizing.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 33


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Gambar 33 Expansion valve jenis Inner equalizing.

Pada expansion valve tipe inner equalizing, diaphragma


expansion valve dihubungkan dengan inlet evaporator dan pada outlet
evaporator refrigerant masih berbentuk uap yang terpanaskan.
Cara kerja
Bila tekanan uap refrigerant bekerja stabil, maka tekanan diatas
diaphragma (pf) yang merupakan tekanan uap dari heat sensiting tube
akan sama dengan tekanan di bawah diaphragma yang terdiri dari
tekanan pegas (ps) dan tekanan uap refigerant (pe) atau pf=ps+pe,
maka pembukaan needle valve akan konstan sehingga aliran
refrigerant akan tetap. Tapi bila uap refrigerant di dalam evaporator
berkurang, refrigeran akan lebih cepat menguap dan menyebabkan
uap yang terpanaskan (Super heated vapour) pada bagian outlet
evaporator bertambah panjang; sedangkan temperatur pada heat
sensitizing tube bertambah, yang mengakibatkan tekanannya naik
sehingga tekanan di atas diaphragma (pf) lebih besar dari pada
tekanan di bawah diaphragma atau pf>ps+pe, maka diaphragma akan
tertekan dan menekan needle valve untuk membuka lebih besar dan
aliran refrigerant ke evaporator lebih banyak. Sebaliknya bila uap
evaporator banyak, maka uap yang terpanaskan di outlet evaporator
makin pendek dan mengakibatkan temperatur dan tekanan pada heat
sensitizing tube turun; akibatnya tekanan di atas diaphragma (pf) lebih
kecil dari pada tekanan di bawah diaphragma ( ps+pe) atau pf <
ps+pe, maka diapragma bergerak ke atas dan needle valve akan
sedikit menutup sehingga aliran refrigerant berkurang.
Kelemahan pada tipe inner equalizing adalah tekanan di bawah
diaphragma selalu rendah akiabat adanya hambatan pada saluran
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 34
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

evaporator sehingga aliran refrigerant ke evaporator kurang sesuai


dengan temperatur didalam ruangan kendaraan.
 Expansion valve jenis external equalizing.

Gambar 34 Expansion valve jenis external equalizing.

Kelemahan yang terjadi pada tipe inner equalizing dapat diatasi,


karena ruang di bawah diaphragma tidak dihubungkan dengan inlet
evaporator tetapi dihubungkan dengan outlet evaporator, sehingga
aliran refrigerant ke evaporator akan sesuai dengan temperatur di
ruang kendaraan.

(b) EVAPURATOR

Gambar 35 EVAPORATOR

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 35


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Evaporator berfungsi sebagai tempat penguapan refrigerant untuk


menyerap panas yang terkandung dari udara yang ditiupkan oleh
blower ke dalam ruangan kendaraan, sehingga udara yang masuk ke
ruangan kendaraan temperaturnya telah menurun menjadi sejuk,
bersih dan segar.
Evaporator terbuat dari alumunium, dimana konstruksinya terdiri dari
beberapa tipe antara lain:
 Tipe Plate pin.
 Tipe Serpentie pin.
 Tipe Drawn cup.
Dibawah ini adalah gambar dari macam-macam tipe evaporator di atas.

Gambar36 Tipe Plate pin.

Gambar 37 Tipe Serpentie pin.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 36


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Gambar 38 Tipe Drawn cup.

(5) UNIT KELENGKAPAN TAMBAHAN.


(a) Pressure switch
Presure switch dipasang diantara receiver dan expansion valve yang
berfungsi untuk mendeteksi tekanan pada sisi tekanan tinggi siklus
refrigerant guna mengontrol kerjanya magnetic clutch. Tujuan
dipasangnya pressure switch adalah untuk mencegah kerusakan pada
komponen dan instalasinya, sebab bila tekanan refrigerant terlalu tinggi
akan menyebabkan kerusakan patal pada instalasi system pendingin
ruangan dan komponennya
Dibawah ini adalah gambar dimana pressure switch terpasang.

Gambar 39 posisi Pressure switch pada instalasi

Cara kerja Pressure swich.


Tekanan terlalu tinggi.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 37


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Bila tekanan refrigerant mencapai 17 kg/Cm² atau 38 Psi , 2648 Kpa,


refrigerant akan menekan diaphragma dan batangnya akan menekan
kontak point menjadi OFF sehingga magnetic clutch tidak bekerja yang
berarti kompresor juga tidak bekerja.

Tekanan terlalu tinggi.


Bila jumlah refrigerant didalan instalasi berkurang banyak karena
kebocoran, pelumas yang dihasilkan oleh kompresor akan berkurang pula
sehingga akan menyebabkan kerusakan bila kompresor terus bekerja.
Bila jumlah refrigerant di dalan instalasi berjurang, maka tekanannya akan
berkurang pula dan bila tekanan refrigerant tersebut mencapai 2,1 kg/Cm²
atau 30 Psi, 206 Kpa , maka tekanan terhadap diaphragma kurang kuat
yang menyebabkan kontak poin tidak bisa berhubungan atau OFF dan
magnetic clutch tidak bekerja , begitu pula kompresor tidak bekerja pula.
Dibawah ini adalah gambar cara kerja dari pressure switch.

Gambar 40 cara kerja pressure switch.

Tipe pressure switch


Terdapat dua tipe pressure switch, yaitu :

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 38


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Single switch, yaitu switch yang hanya bekerja satu kondisi, sehingga
untuk mendeteksi tekanan tinggi dan tekanan rendah dilengkapi dua
switch secara terpisah.
Dual switch, yaitu switch yang bisa mendeteksi tekanan tinggi dan tekanan
rendah sehingga cukup dipasang satu switch. Dibawah ini adalah gambar
pressure switch tipe Dual.

Gambar 41 pressure switch tipe Dual

(b) Idle Up
Bila kendaraan berada pada jalanan yang tidak memungkinkan
engine berputar cepat dan hanya bisa berputar idle seperti ketika berada
dijalanan macet dan sistem AC harus terus bekerja yang mana untuk
mengerakan kompresor memerlukan tenaga yang lebih dari tenaga
putaran idle, maka pada kendaraan yang dilengkapi sistem AC biasa
dilengkapi dengan peralatan Idle Up yang berfungsi untuk menambah
daya engine ketika ketika sistem AC bekerja dan pedal gas tidak ditekan
( Idle ). Perlengkapan idle up terdiri dari Vacum Switch valve ( VSV ) dan
actuator yang digerakan oleh kevacuman dari intake manifold, untuk
kendaraan motor bensin yang menggunakan karburator dan untuk
kendaraan diesel. Pada kendaraan motor bensin yang menggunakan
karburator, actuator menggerakan tuas akselasi karburator dan pada
motor diesel menggerakan tuas akselerasi pompa injeksi. Sedangkan untuk
motor bensin jenis EFI actuator merupakan katup ( Valve ) yang akan
memberikan tambahan udara sehingga terdeteksi oleh EFI dan EFI akan
memberikan sinyal ke injector untuk memberikan bahan bakar tambahan.
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 39
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Dibawah ini adalah gambar Idle Up untuk motor bensin konvensional dan
EFI.

Gambar 42 Idle up pada karburator Gambar 43 Idle up pada engine


EFI

(c) Alat pencegah pembekuan.


(Anti Frosting devices).
Bila udara hangat melewati fin evaporator dan menjadi dingin,
kelembaban dari udara tadi menempel pada fin evaporator.
Bila temperatur fin turun menjadi 0° C (32 ° F) atau lebih rendah, maka
kelembaban yang menempel tadi akan mengembun dan membeku.
Akibatnya fin evaporator tertutup es dan efek pendinginan akan berkurang.
Keadaan ini harus di cegah. Salah satu dari dua metode inilah yang biasanya
digunakan untuk mencegah pembekuan.

TIPE THERMISTOR
Pada tipe ini, thermistor di pasang pada fin evaporator Sinyal-sinyal
dari thermistor di gunakan untuk mengontrol temperatur. Bila temperatur fin
turun, magnetic clutch OFF, dan kompresor berhenti berputar.

TIPE EPR
(EVAPORATION PRESSURE REGULATOR)

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 40


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Gambar 44 Pemasangan EPR pada instalali system AC.


Dengan tipe ini, jumlah refrigerant yang mengaliri dari evaporator ke
kompresor di atur dan tekanan di dalam evaporator dijaga tetap 1,9 kg/cm
atau lebih tinggi agar temperatur fin evaporator tidak turun sampai dibawah
0° (32° F).

Gambar 45 konstruksi EPR

c. Rangkuman Pembelajaran 1
1) Fungsi sistem AC. ( Air conditioning ) pada kendaraan.
AC atau Air Condisioner adalah suatu system kerja yang fungsinya antara lain:
 Mengontrol temperatur
 Mengontrol sirkulasi udara
 Mengontrol kelembaban
 Menyaring dan memurnikan udara (Purification) .
Air Condisioner ialah istilah umum untuk perlengkapan yang memelihara
udara didalam ruangan agar temperatur dan kelembabannya menyenangkan.
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 41
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Apabila di dalam ruangan temperaturnya tinggi, maka panasnya diambil agar


temperatur turun disebut pendinginan.
Sebaliknya,ketika temperatur ruangan rendah, panas yang diberikan agar
temperatur naik(disebut pemanasan). Sebagai tambahan kelembabannya
ditambah atau dikurangi agar terasa nyaman.
Perlengkapan yang diperlukan untuk suatu air condisioner terdiri atas
cooler,heater,moisture controller dan ventilator. Air condisioner untuk mobil pada
umumnya terdiri dari heater atau cooler dengan pembersih embun(moisture
remover) dan pengatur aliran udara.
Heater adalah suatu sistem kerja atau peralatan yang yang berfungsi untuk
memanaskan udara di dalam mobil atau udara segar dari luar yang dihisap
kedalam ruang dan di gunakan untuk pemanasan. Terdapat beberapa tipe heater,
antara lain heater air panas( Hot water heater), heater pembakaran (Combustion
heater), dan heater gas buang ( Exhaust heater ), tetapi biasanya yang digunakan
adalah heater air panas. Sedangkan Cooler adalah suatu system kerja atau
peralatan yang berfungsi untuk mendinginkan atau menyejukan dan menjaga
kelembaban udara, baik udara didalam kendaraan atau udara luar yang dihisap
kedalam ruang kendaraan untuk menyegarkan dan menyamankan kondisi ruang
kendaraan.
2) Prinsip kerja sistem AC ( Air conditioning )
a) Prinsip kerja sistem pemanas ruangan ( Heater )
Pada heater sisitem air panas, air pendingin mesin disirkulasikan
melalui heater core agar heater core menjadi panas, kemudian blower
meniupkan udara dingin melalui heater core panas untuk memanaskan
udara.
Terdapat dua tipe heater air panas, dibedakannya adalah dalam
system yang digunakan untuk mengatur temperatur. Pertama ialah tipe
campuran udara(air mix type) dan yang kedua tipe pengaturan aliran
air(water flow control type).
b) Prinsip prinsip pada system pendingin ruangan.
TEORI DASAR PENDINGINAN
“ Bila zat cair menguap, maka gas zat cair tersebut akan
menyerap panas.”
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 42
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

REFRIGERANT.
Pada umumnya refrigerant ialah suatu zat yang berupa cairan yang
mengalir didalam refrigerator dan bersirkulasi melalui komponen
fungsional untuk menghasilkan efek mendinginkan dengan cara
menyerap panas melalui ekspansi dan evaporasi (penguapan).

KARAKTERISTIK R-12
Pada tekanan atmosfir air mendidih pada 100º C - 12 º F ) , tetapi
R 12 mendidih pada – 29,8 º C -21,6 º F ). Pada tekanan 1 kg/cm², air
mendidih pada pada 121 º C ( 250 º F ) , tetapi R 12 mendidih pada
13º C ( 8,6º F )

3) Prinsip kerja sistem pendingin ruangan mobil

EKSPANSI DAN EVAPORASI

Di dalam system refrigerant mekanis,udara menjadi dingin dengan cara


sebagai berikut:
Refrigerant cair yang bertemperatur dan bertekanan tinggi di simpan di
dalam wadah yang di sebut receiver, kemudian refrigerant cair di bebaskan
ke evaporator melalui lubang kecil yang di sebut expansion valve. Pada saat
ini temperatur dan tekanannya menurun,dan sebagian refrigerant cair telah
berubah menjadi uap.
Refrigerant bertemperatur dan bertekanan rendah ini mengalir ke
evaporator. Di dalam evaporator, refrigerant cair menguap dan menyerap
panas dari udara sekelilingnya.

BAGAIMANA MENGEMBALIKAN R-12 GAS MENJADI CAIRAN ?


Sistem ini tidak dapat menghasilkan udara dingin bila refrigerant cair
telah habis. Karena itu kita harus mensuplai refrigerant cair yang baru ke
receiver. Sistem refrigerant mekanis mengubah refrigerant gas yang
meninggalkan evaporator manjadi cair seperti telah diketahui, bila gas
dikompresikan, temperatur dan tekanannya naik.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 43


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Sebagai contoh refrigerant gas dengan tekanan 2,1 kg/cm G(30 psi G)
dikompresikan menjadi 15 kg/cm G(213 psi G), temperaturnya naik dari
titik didih refrigerant pada 15 kg/cm G (213 psi G) ialah 62º C. Sehingga
temperatur (70º C,158 F) gas kompresi ini lebih tinggi dari titik didih
(62ºC,144 F) dan lebih tinggi daripada udara sekelilingnya. Karena itu
refrigerant gas dapat berubah menjadi cair dengan cara melepaskan
panasnya sampai ke titik didih.

KONDENSASI GAS R-12


Di dalam sistem mekanis refrigerasi, pengembunan refrigerant
dilakukan dengan cara menaikkan tekanan dan kemudian menurunkan
temperatur. Gas refrigerant dari evaporator di kompresikan oleh kompresor.
Dalam condensor gas refrigerant ini melepaskan panasnya ke udara
sekeliling dan mengembun kembali menjadi cairan. Dan selanjutnya cairan
refrigerant kembali ke receiver.

SIKLUS PENDINGINAN

(1) Kompresor melepaskan refrigerant yang bertemperatur tinggi dan


bertekanan tinggi karena menyerap panas dari evaporator ditambah
panas yang di hasilkan kompresor saat langkah pengeluaran
(discharge stroke).
(2) Gas refrigerant ini mengalir ke dalam condensor. Di dalam condensor,
gas refrigerant mengembun kembali menjadi cairan.
(3) Cairan refrigerant ini mengalir kedalam receiver yang menyimpan dan
menyaring cairan refrigerant sampai evaporator memerlukan
refrigerant.
(4) Expansion valve merubah cairan refrigerant menjadi campuran dan
cairan yang bertemperatur dan bertekanan tinggi.
(5) Gas refrigerant yang dingin dan berembun ini mengalir kedalam
condensor. Didalam condensor, gas refrigerant mengembun kembali
menjadi cairan,

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 44


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

4) Konstruksi sistem pendingin ruangan mobil dan komponen-komponennya.


a) Konstruksi instalasi sistem pendingin ruangan mobil
Terdapat dua tipe pendingin (cooler) mobil,dan di bedakan dalam
metode penggunaan untuk menyetel temperatur. Salah satunya adalah
tipe air mix dan yang lainnya adalah tipe thermostat. Tipe air mix ini sama
dengan tipe air mix heater, disini kita akan membahas tipe thermostat.

TIPE THERMOSTAT

Diantara system-sistem pendingin mobil yang di kontrol oleh


thermostat, yang paling banyak di gunakan sekarang ialah tipe
thermistor.Thermistor ialah semi conductor yang tahanannya berubah
sensitif terhadap perubahan temperatur ,bila temperatur naik, nilai
tekanannya turun dan sebaliknya bila temperatur rendah, tahanan resistor
tinggi.
Thermistor di pasangkan pada sirip-sirip evaporator dan mengindera
temperatur pada permukaan sirip.

Temperatur di kontrol dengan cara membandingkan sinyal dari thermistor


dan sinyal dari temperatur control resistor, dan memperkuat hasilnya
untuk menjadikan magnetich clutch on dan off, yang menyebabkan aliran
refrigerant dari kompresor ke evaporator mengalir atau terhenti.
Perubahan temperatur evaporator ini, mengontrol temperatur udara yang
mengalir melalui evaporator.

VENTILATOR
Alat untuk menggerakkan udara segar dari luar ke dalam kendaraan, dan
juga berfungsi sebagai ventilasi mobil.
Ada dua tipe ventilator mobil yang di gunakan yaitu aliran alamiah dan tipe
udara tekan( forced air ventilator ).
 VENTILATOR ALIRAN ALAMIAH
 VENTILATOR UDARA TEKAN
(DOOST VENTILATOR)

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 45


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

b) Fungsi dan konstruksi komponen-komponen sistem pendingin ruangan

mobil.

(1) KOMPRESOR DAN KELENGKAPANNYA.

Kompresor adalah suatu pompa yang berfungsi untuk menekan


refrigerant agar bertekan tinggi untuk mencapai tempetatur yang tinggi
pula.
Konstruksi kompresor pada dasarnya terdapat 2 konstruksi, yaitu :
(a) Tipe Resiprocating.
Suatu kompresor yang komponen penghisap dan penekannya bekerja
secara turun-naik atau maju mundur( Resiprocating ).
Kompresor tipe resiprocating terbagi menjadi 2 jenis konstruksi yaitu :
 Tipe Crank
Yaitu suatu kompresor yang komponen pengubah gerak putar menjadi
gerak bolak balik adalah poros engkol ( Crank ),
 Tipe Swash Plate
Yaitu suatu kompresor yang komponen pengobah gerak putar menjadi
gerak bolak balik adal berupa lempengan miring ( Swash plate )
(b) Tipe rotari.
Yaitu suatu kompresor yang komponen penghisap dan penekannya
bekerja secara berputas (Rotary).
Dibawah ini adalah diagram dan gambar macam-macam konstruksi
dari kompresor yang dipergunakan pada sistem pendingin ruangan
mobil.

Crank

Resiprocatin
g Swash
. kompresor Plate
Rotary
Through Vane

KOMPRESOR TIPE CRANK

Komponen Utama pada kompresoe tipe crank adalah:


Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 46
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

 Pisto,ring piston dan batang penghubung


 Poros engkol ( Crank )
 Kelengkapan katup ( Valve )
Cara kerja kompresor tipe crank.

Langkah pemasukan ( Suction )


Bila piston bergerak dari titik mati atas ( TMA ) ke titik mati bawah
(TMB), katup masuk ( Suction valve ) terhisap dan membuka sehingga
refrigerant masuk ke ruang selinder.
Langkah pengeluaran ( Discharge )

Bila piston bergerak dari TMB ke TMA karena digerakan ole poros
engkol, piston akan menekan refrigerant, dan refrigerant akan menekan
katup masuk ( Suction valve ) sehingga menutup dan menekan katup
pengeluaran ( Dishcrage valve ) sehingga membuka dan refrigerant keluar
menuju kondensor.

KOMPRESOR TIPE SWASH PLATE.


Kompresor tipe swash plate dilengkapi dengan piston yang posisinya
horizontal di bagian kiri dan bagian kanan, dimana jumlah pistonnya ada
yang 6 piston dengan interval 72°, dan ada yang 10 piston dengan interval
120°
Cara kerja kompresor tipe swash plate.
Ketika poros kompresor bergerak, swash plate-pun bergerak, dan bila
piston-piston nagian kanan melakukan langkah penekanan ( Discharge ),
piston-piston bagian kiri malakukan langkah pemasukan ( suction ). Pada
langkah pemasukan piston-piston menghisap sehingga suction valve
membuka dan discharge valve menutup, refrigeranr terhisap masuk ke
ruangan selinder.
Langkah penekanan, piston-piston menekan refrigerant sehingga
suction valve tertutup dan discharge valve terbuka akibat tekanan
refrigerant dan refrigerant keluar menuju kondensor. Dibawah ini adalah
gambar cara kerja dari kompresor tipe swash plate.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 47


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

KOMPRESOR TIPE ROTARY JENIS THROUGH VANE


Cara kerja kompresor tipe Swash plate

Pelumas Kompresor
Oli kompresor diperlukan untuk melumasi bantalan-bantalan
kompresir dan permukaan yang bergesekan.
Alasannya sama seperti mesin yang memerlukan pelumasan. Oli
kompresor bersirkulasi melalui siklus pendinginan, maka harus
menggunakan oli khusus yang disarankan.
Oli yang di sarankan :
 Kompresor tipe crank shaft menggunakan oli jenis : DENSOOIL 6
atau SUNISO No.5GS
 Kompresor tipe Swash plate menggunakan oli jenis : DENSOOIL 6
atau SUNISO No.5GS
 kompresor tipe Trough Vane menggunakan oli jenis : DENSOOIL 7

Penambahan Oli Setelah Pergangtian Part Fungsional


Bila part fungsional rusak saat pendinginan sedang bekerja,maka
sejumlah oli kompresoraka tertinggal di dalam siklus refrigerant. Dengan
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 48
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

demikian, evaporator atau kondenserharus diganti dengan yang baru


disebabkan adanya kerusakan, maka banyaknya oli yang tersisa pada part
yang di lepaskan harus di ganti.
Bila part fungsional di ganti,jumlah oli yang perlu di tambah sebagai
berikut:
 Bila receiver diganti………………… 20 cc (0,7 fl OZ)
 Bila condenser diganti…………….. 40 – 50 cc (1,4-1,7 fl OZ)
 Bila evaporator diganti…………….. 40 – 50 cc (1,4-1,7 fl OZ)

MAGNETIC CLUTCH
Magnetic clutch digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan
kompresor dari mesin.Komponen utamanya terdiri dari stator, rotor dan
pressure plate.

TIPE-TIPE DARI MAGNETIC CLUTCH.


Magnetic clutch dapat diklasifikasikan sesuai dengan bentuk
kompresor dan jarak mesin seperti berikut:
Tipe F, tipe G : Untuk kompresor tipe crank shaft.
Tipe R, tipe P : Untuk kompresor tipe swash plate dan tipe through vane.

(2) CONDENSOR.
Kondensor berfungsi untuk menyerap panas yang terkandung dalam gas
refrigerant dan melepas panas tersebut ke udara luar, atau dengan kata lain
kondensor berfungsi untuk mendinginkan gas refrigerant agar berubah
wujudnya dari zat gas menjadi jat cair kembali ( Proses kondensasi )

(3) RECEIVER ( DRYER )


Receiver berfungsi untuk menampung sementara cairan refrigerant yang
kemudian akan mengalir ke evaporator, tetapi selain berfungsi sebagai
penampungan sementara, receiver berfungsi pula sebagai filter dan dryer ,
yaitu menyaring kandungan debu dan menyerap kandungan air dalam cairan
refrigerant ; untuk itu di dalan receiver dilengkapi filter untuk menyaring dan
decicant berfungsi untuk menyerap kandungan air, agar tidak terjadi
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 49
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

penyumbatan dan karat terutama pada komponen expantion valve yang


mempunyai valve orifice dan plug orifice.
Receiver dilengkapi dengan fusible plug atau biasa disebut Melt bolt, yaitu
solderan timah khusus pada lubang di tengah-tengah baud. fusible plug
berfungsi sebagai alat pengaman bila terjadi kenaikan tekanan dan temperatur
refrigerant.

(4) UNIT PENDINGIN DAN KELENGKAPANNYA


EXPANSION VALVE
Expansion valve terpasang bersama evaporator, di mana fungsinya
adalah untuk merubah tekanan cairan refrigerant dari tekanan tinggi menjadi
tekanan rendah, agar cairan refrigerant berubah wujudnya dari zat cair
menjadi zat gas guna menyerap panas dari udara yang dihembuskan oleh
blower ke evapurator, atau dengan kata lain expansion valve berfungsi untuk
mengabutkan cairan refrigerant.
Expansion valve dapat diklasifikasikan antara lain:
 Expansion valve tipe tekanan konstan.
 Expansion valve tipe thermal.
Pada kendaraan kebanyakan menggunakan expansion valve tipe thermal yang
mana jenisnya terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
 Expansion valve jenis Inner equalizing.
 Expansion valve jenis external equalizing.

EVAPURATOR
Evaporator berfungsi sebagai tempat penguapan refrigerant untuk menyerap
panas yang terkandung dari udara yang ditiupkan oleh blower ke dalam
ruangan kendaraan, sehingga udara yang masuk ke ruangan kendaraan
temperaturnya telah menurun menjadi sejuk, bersih dan segar.
Evaporator terbuat dari alumunium, dimana konstruksinya terdiri dari beberapa
tipe antara lain:
 Tipe Plate pin.
 Tipe Serpentie pin.
 Tipe Drawn cup.
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 50
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

(5) UNIT KELENGKAPAN TAMBAHAN.


(a) Pressure switch
Presure switch dipasang diantara receiver dan expansion valve yang
berfungsi untuk mendeteksi tekanan pada sisi tekanan tinggi siklus
refrigerant guna mengontrol kerjanya magnetic clutch. Tujuan
dipasangnya pressure switch adalah untuk mencegah kerusakan pada
komponen dan instalasinya, sebab bila tekanan refrigerant terlalu tinggi
akan menyebabkan kerusakan patal pada instalasi system pendingin
ruangan dan komponennya

Cara kerja Pressure swich:


Tekanan terlalu tinggi.
Bila tekanan refrigerant mencapai 17 kg/Cm² atau 38 Psi , 2648 Kpa,
refrigerant akan menekan diaphragma dan batangnya akan menekan
kontak point menjadi OFF sehingga magnetic clutch tidak bekerja yang
berarti kompresor juga tidak bekerja.

Tekanan terlalu tinggi.


Bila jumlah refrigerant didalan instalasi berkurang banyak karena
kebocoran, pelumas yang dihasilkan oleh kompresor akan berkurang pula
sehingga akan menyebabkan kerusakan bila kompresor terus bekerja.
Bila jumlah refrigerant di dalan instalasi berjurang, maka tekanannya akan
berkurang pula dan bila tekanan refrigerant tersebut mencapai 2,1 kg/Cm²
atau 30 Psi, 206 Kpa , maka tekanan terhadap diaphragma kurang kuat
yang menyebabkan kontak poin tidak bisa berhubungan atau OFF dan
magnetic clutch tidak bekerja , begitu pula kompresor tidak bekerja pula.

Tipe pressure switch


Terdapat dua tipe pressure switch, yaitu :

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 51


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Single switch, yaitu switch yang hanya bekerja satu kondisi, sehingga
untuk mendeteksi tekanan tinggi dan tekanan rendah dilengkapi dua
switch secara terpisah.
Dual switch, yaitu switch yang bisa mendeteksi tekanan tinggi dan tekanan
rendah sehingga cukup dipasang satu switch.

(b) Idle Up
Pada kendaraan yang dilengkapi system AC biasa dilengkapi dengan
peralatan Idle Up yang berfungsi untuk menambah daya engine ketika
ketika system AC bekerja dan pedal gas tidak ditekan( Idle ).
Perlengkapan idle up terdiri dari Vacum Switch valve ( VSV ) dan actuator
yang digerakan oleh kevacuman dari inteke manifold, untuk kendaraan
motor bensin yang menggunakan karburator dan untuk kendaraan diesel.
Pada kendaraan motor bensin yang menggunakan karburator, actuator
menggerakan tuas akselasi karburator dan pada motor diesel
menggerakan tuas akselerasi pompa injeksi. Sedangkan untuk motor
bensin jenis EFI actuator merupakan katup ( Valve ) yang akan
memberikan tambahan udara sehingga terdeteksi oleh EFI dan EFI akan
memberikan sinyal ke injector untuk memberikan bahan bakar tambahan.

(c) Alat pencegah pembekuan.


(Anti Frosting devices).
Bila udara hangat melewati fin evaporator dan menjadi dingin,
kelembaban dari udara tadi menempel pada fin evaporator.
Bila temperatur fin turun menjadi 0° C (32 ° F) atau lebih rendah, maka
kelembaban yang menempel tadi akan mengembun dan membeku.
Akibatnya fin evaporator tertutup es dan efek pendinginan akan berkurang.
Keadaan ini akan harus di cegah. Salah satu dari dua metode inilah yang
biasanya digunakan untuk mencegah pembekuan.

TIPE THERMISTOR

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 52


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Pada tipe ini, thermistor di pasang pada fin evaporator. Sinyal-sinyal


dari thermistor di gunakan untuk mengontrol temperatur.Bila temperatur fin
turun, magnetic clutch OFF, dan kompresor berhenti berputar.

TIPE EPR
(EVAPORATION PRESSURE REGULATOR)
Dengan tipe ini, jumlah refrigerant yang mengaliri dari evaporator ke
kompresor di atur dan tekanan di dalam evaporator dijaga tetap 1,9 kg/cm
atau lebih tinggi agar temperatur fin evaporator tidak turun sampai dibawah
0° (32° F).

d. Test Formatif 1
1) Sebutkan fungsi-fungsi sistem AC
2) Jelaskan teori dasar dari sistem penyejuk ruangan.
3) Sebutkan 5 komponen dari sistem penyejuk ruangan pada kendaraan.
4) Sebutkan fungsi dari magnetic clutch pada kompresor
5) Sebutkan fungsi idle up

e. Kunci jawaban
1) Fungsi-fungsi sistem AC adalah :
 Mengontrol temperatur
 Mengontrol sirkulasi udara
 Mengontrol kelembaban
 Menyaring dan memurnikan udara (Purification) .
2) Teori dasar dari sistem penyejuk ruang mobil adalah
Bila zat cair menguap, maka gas zat cair tersebut akan
menyerap panas.”
3) Lima komponen sistem penyejuk ruangan ialah
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 53
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

 Kompressror.
 Kondensor
 Receuver/dryer
 Expansion valve
 Evaporator dan blower
4) Untuk menghubungkan dan memutuskan antara pully kompresor dengan poros
kompresor.
5) Untuk menambah putaran engine ketika sistem AC dioperasikan.

f. Lembar Penilaian

NO ASPEK YANG DINILAI LULUS TIDAK LULUS KET.


1 Sikap
2 Tes Formatif 1 (Soal no 1 - 5)
NILAI AKHIR

Keterangan :
Tidak = 0 (nol) (tidak lulus)
Ya = 7 s.d. 9 (lulus)
Kategori kelulusan :
7 : Mengisi dengan benar minimal 80 %
8 : Mengisi dengan benar minimal 90 %
9 : Mengisi dengan benar 100 %

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 54


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

2. Kegiatan Pembelajaran 2

PROSEDUR PERAWATAN/SERVIS

a. Tujuan pembelajaran 2
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2, diharapkan siswa dapat :
1) Menyebutkan Standard Operational Prosedur ( SOP ) penggunaan
peralatan khusus pada pemeliharaan/servis system AC.
2) Menyebutkan Standard Operational Prosedur ( SOP ) keselamatan kerja
dalam Pemeliharaan/servis sisten Air conditioning ( AC )
3) Menyebutkan Standard Operational Prosedur ( SOP )
Pemeliharaan/servis system air conditioning ( AC ) beserta komponen-
komponennya.
4) Memeriksa dan menguji kinerja dan kemampuan system AC

b. Uraian materi.
Prosedur dan langkah kerja pemeliharan / servis sisten AC ( Air Conditioner ).
1) Prosedur dan langkah kerja penggunaan peralatan khusus pada
pemeliharaan/servis system AC.
a) Prosedur dan langkah kerja penggunaan Manifold gauge.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 55


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Gambar 46 Manifold gauge

(1) Manifold gauge adalah suatu peralatan pada pekerjaan


pemeliharaan/ servis dan perbaikan system AC, yang fungsinya
antara lain :
(2) Mengeluarkan ( Evakuasi ) dan mengisi refrigerant ke dalam
instalasi sistem AC.
(3) Mengukur tekanan pada instalasi sistem guna memeriksa

Gambar 47 Komponen manifold gauge

Keistimewaan.
(1) Tombol-tombol di depan gauge ialah kran untuk
menggerakkan katup. LO untuk katup tekanan rendah, HI untuk
katup tekanan tinggi. Membuka dan menutupnya katup dengan cara
memutar kran.
(2) Dengan menggunakan hubungan (connection) (dengan valve
core) di dalam dapat mengeluarkan dari sebelah kiri manifold gauge
vacum menghisap dan pengisian refrigerant dapat berlaku dengan
efisiensi.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 56


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

(3) Valve handle dan selang pengisian dapat di bedakan dengan


warna untuk mempermudah pekerjaan tanpa menimbulkan bahaya
disebabkan tertukar antara high pressure dengan charging side.
(4) Sambungan blind (buntu) pada dua tempat untuk menyimpan
selang agar debu dan uap air tidak masuk saat tidak di gunakan.

Kontruksi dan metode penanganan


Pada gambar ditunjukkan saluran yang berhubungan dengan
membuka dan menutupnya katup tekanan tinggi dan rendah.

(1) Apabila katup tekanan rendah (LO) membuka dan katup


tekanan tinggi (HI) menutup.
(4) kinerja atau mencari sumber gangguan

Gauge sisi tekanan rendah

3 2

4 Valve core membuka

1 Gauge sisi tekanan tinggi

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 57


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Gambar 48 Posisi manifold gauge LO ON dan HI OFF

(2) Apabila katup tekanan rendah (LO) menutup dan katup


tekanan tinggi (HI) membuka.

3 Gauge sisi tekanan rendah

Gauge sisi tekanan tinggi

1 2

4 Valve core membuka

Gambar 49 Posisi manifold gauge LO OFF dan HI ON

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 58


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

(3) Apabila katup tekanan rendah (LO) menutup dan katup


tekanan tinggi (HI) membuka:
Semua saluran membuka.

Gambar 50 Posisi manifold gauge LO ON dan HI ON

(4) Apabila katup tekanan rendah (LO) dan katup tekanan


tinggi(HI) menutup:
3 Gauge sisi tekanan rendah

1 Gauge sisi tekanan tinggi

Gambar 51 Posisi manifold gauge LO OFF dan HI OFF


Selang Pengisian Refrigerant.
Selang di bedakan menurut warnanya yaitu merah (orange), hijau
dan biru.Pada umumnya selang biru di gunakan sisi tekana rendah,
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 59
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

selang hijau untuk pengisian dan selang merah ( orange) untuk sisi
tekana tinggi:

Penting
Apabila mengisi kompresor dengan refrigerant dalam
keadaan mesin hidup, pengisian harus dilakukan dari sisi
tekanan (low pressure), tetapi bila karena kesalahan selang
tekanan tinggi dipasang pada service valve tekanan rendah
(tertukar) dan katup tekanan rendah membuka, gas tekana
tinggi akan masuk ke service can ini dapat menyebabkan
meledaknya service can.
Untuk menghindari tertukarnya selang, mulai model produksi
maret 1987 diameter ulir service valve dikurangi dari 7/16 in
(11,1mm) menjadi 3/8 in (9,5 mm). Selang orange adalah
selang yang ukurannya lebih kecil.

Service valve ukuran biasa (7/16 in, 11,1 mm)


Service valve ukuran kecil (3/8 in, 9,5 mm)

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 60


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Gambar 52 posisi manifold gauge pada pengisian dengan gas refrigerant

Gambar 53 posisi manifold gauge pada pengisian dengan gas refrigerant

Mur pada ujung selang dengan kopling L memakai pin untuk


membuka valve core. Jadi meskipun dipasang pada service valve core
tidak perlu memakai adapter.
Pelan-pelan putar mating coupling akan meyakinkan penyambungan
sempurna.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 61


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Gambar 54 Kopling L

Penting
Bila jarum gauge bergetar, perbaiki pengerasan mur ini
secukupnya.

Setelah selesai mengisikan gas refrigerant, selang pengisi dilepas dengan


cara sebagai berikut:
(1) Mengendorkan mur selang pengisi sambil menahan kopling
agar pin tetap menekan valve core.
(2) Apabila mur telah terbuka kemudian melepas selang pengisi
secara mendadak (agar cairan tidak mengenai tangan).
Apabila manifold gauge set tidak di gunakan lagi, ujung selang harus
dihubungkan ke fitting cadangan

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 62


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Gambar 55 Manifold gauge

b) Prosedur dan langkah kerja penggunaan Katup kran container


refrigerant.

Gambar 56 Katup kran

Katup ini digunakan bila mengisi refrigerant dari service can ke


dalam system.

Dengan cara memutar handle berlawanan dengan arah jarum jam,


needle valve akan naik, dan memungkinkan refrigerant keluar melalui
valve dan mengisi refrigerant kedalam system pendingin. Bila pengisian
akan di stop putarkan handle sepenuhnya searah jarum jam, maka aliran
gas akan berhenti.

c) Prosedur dan langkah kerja penggunaan Stop valve.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 63


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Gambar 57 Stop valve

Bila melepas selang pengisi ( charging hose) dari service valve tipe
core, gas refrigerant dan oli kompresor mungkin menyembur keluar.
Untuk menghindarinya digunakan stop valve. Seperti di perlihatkan pada
gambar, service stop valve mempunyai mur untuk pemasangan, nipple,
selang pengisi, stem untuk menekan valve core dan handle untuk
menggerakkan batang stem.
Bila handle diputar searah jarum jam, maka stem akan bergerak ke
arah menekan valve core, dan bila stop valve dipasang pada discharge
service valve, pertama putarlah handle sepenuhnya berlawanan dengan
arah jarum jam, kemudian pasanglah. Seperti halnya selang pengisi,
terdapat dua ukuran stop valve, yaitu untuk ukuran service valve
konvensional dan yang lainnya untuk service valve ukuran kecil.

REFERENSI
Tergantung pada modelnya, adakalanya stop valve tidak dapat
dipasang karena kesulitan pada bodi kendaraan. Dalam
keadaan seperti ini pasanglah selang pengisian langsung pada
discharge service valve tanpa pemasangan service stop valve.

d) Prosedur dan langkah kerja penggunaan T- Joint.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 64


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Gambar 58 T- Joinn

T-joint digunakan ketika akan mengisikan refrigerant dari dua


service can secara bersamaan agar lebih efisien.

REFERENSI
Service valve wrench
Alat ini diperlukan untuk service valve tipe plunger. Sedangkan
untuk tipe valve core (Schrader valve) tidak memerlukan alat
ini,halnya seperti pada model-model sekarang.

e) Prosedur dan langkah kerja penggunaan Detektor kebocoran.

Tester yang dapat mendeteksi kebocoran gas refrigerant di sebut


detector kebocoran. Untuk menentukan lokasi yang bocor, diperlukan
kesungguhan dan hati-hati; Khususnya tingkat kebocoran yang baru
dirasakan setelah lebih dari 10 hari. Periksalah sambungan, bagian yang
berputar, tempat sambungan las, dan bagian lainnya dengan penuh
ketelitian, bila tidak sukar ditemui.
Ada beberapa tipe gas leak detector:
 Detektor kebocoran halide torch
 Detektor listrik
Alat tipe halide torch dapat mendeteksi kebocoran cukup kecil yaitu bila
baru dirasakan kurang dingin.
Menggunakan detector listrik memungkinkan dapat mendeteksi
kebocoran yang lebih kecil lagi yaitu 1/15 ukuran yang dapat dideteksi
oleh tipe halide torch.

DETEKTOR KEBOCORAN HALIDE TORCH

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 65


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Gambar 59 Detektor kebocoran Halide torch


a : Cylinder l : Cap
b : Valve nain body m : Soldering cap
c : Suction tube & hose n : Handle
d : Strainer o : Flame lengthadjust line (upper
e : Holder (combustion tube set limit)
screw) p : Flame length adjust line (lower
f : Nozzle limit)
g : Flame nose q : Inside valve (cylinder use)
h : Ignition hole r : Nozzle cleaner
i : Copper plate set screw s : Cylinder valve wrench
j : Copper plate t : Nozzle wrenc
k : Combustion tube
Komponen-komponen utama dari detector kebocoran halide torch
adalah a : silinder, b : valve bodi, c : suction tube, f : nozzle, g:
flame nose dan k : combustion tube.
Apabila udara yang bercampur refrigerant yang berbentuk gas
masuk melalui suction tube, menumbuk cooper plate panas j dan
membentuk cooper halide, sehingga warna api berubah. Warna api
berubah menunjukkan kebocoran. Dengan melepas tutup I dengan tutup
solder m detector ini dapat digunakan sebagai besi solder.
Sebelum menggunakan detector ini, periksalah lingkungan
sekitarnya dari gas yang mudah terbakar. Hal ini karena alat ini
menggunakan nyala api.
Metode pendeteksian kebocoran gas.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 66


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

(1) Memeriksalah silinder untuk melihat adanya gas (propane gas) dan
meputarkan silinder ke valve body. Setelah di keraskan, maka valve
di dalam ujung silinder akan membuka dan menempatkan gas dalam
keadaan mengalir keluar; dengan memutar handle berlawanan jarum
jam saat ini menyebabkan gas keluar.
(2) Untuk menyalakannya adalah menempelkan api ke combustion tube
h pada lubangnya dan meputar handle berlawanan dengan arah
jarum jam.
(3) mengatur membukanya valve hingga panjang api antara garis atas o
(batas atas) dan garis bawah p (batas bawah).
Nyala api yang terlalu panjang daripada garis atas menyebabkan
combustion tube menjadi panas dan mengurangi kemampuan
mendeteksi kebocoran kecil. Api makin kecil akan menjadi lebih
sensitif terhadap kebocoran.
(4) Setelah mengatur panjang nyala api, membawa ujung suction tube
secara perlahan-lahan ke dekat tempat yang bocor (sambungan pipa)
dan perhatikan warna api.
Pada tabel dibawah di tunjukkan hubungan antara warna api dan
derajat kebocoran.
Pada waktu memeriksa, harus memposisikan detector secara vertical.

(5) Bila detector tidak lagi di gunakan, lepaskan selalu silinder.


Tingkat Banyaknya kebocoran
kebocoran Warna Api
G/bulan ℓ/bulan mm³/detik
N0.
1 4 0,8 0,13 Sukar dideteksi
2 24 4,8 1,85 Hijau redup
3 32 6,8 2,47 Hijau muda
4 42 8,4 3,23 Hijau muda
5 114 22,8 3,78 Ungu kehijauan
6 163 32,6 12,57 Ungu kehijauan dengan ungu
gelap
7 500 100,0 3,85 Ungu kehijauan dengan ungu kuat
8 1400 280,0 10,80 Ungu dengan adanyadekomposisi
gas

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 67


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

NYALA HALIDE TORCH DAN BESARNYA KEBOCORAN R-12

DETEKTOR KEBOCORAN LISTRIK.


Tipe detektor kebocoran listrik adalah banyak dan di uraikan disini ialah
SST detektor kebocoran gas.

Gambar 60 Detektor kebocoran elektik

Cara mengoperasikan
(1) Mengatur sensitivity switch ke “MEDIUM”
(2) Memutarkan power switch ON dan lampu power akan menyala,
buzzer akan bunyi kira-kira 2 detik, dan leakage lamp menyala
dengan buzzer.
(3) Menempatkan ujung probe dekat kebocoran, dan menggerakan
probe kira-kira1 cm/detik.
(a) Bila alarm mulai berbunyi cepat, kebocoran telah
ditemukan.
(b) Bila lokasi bocor sulit ditemukan karena alarm selalu
bunyi, sensitivity digeser ke “LARGE” dan
memeriksa kembali.
(c) Bila alarm berbunyi interval di sekeliling area yang diduga,
maka
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 68
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Switch diganti ke “SMALL” untuk menemukan kebocoran.


(4) Dengan menggunakan sensitivity switch ukuran, kebocoran dapat
ditentukan. Kebocoran yang ditemukan memakai “LARGE” kira-
kira 150 gr/tahun atau lebih besar. Daerah “MEDIUM”
menunjukkan kebocoran kira-kira 15 gr/tahun atau lebih besar,
dan “SMAL” menunjukkan kebocoran kira-kira 6 gr/ tahun atau
lebih besar.
(5) Untuk memeriksa bekerjanya H-12, Dicantumkan botol kebocoran
khusus. Untuk penggunaannya bukalah sekerup diatas tutup,
aturlah H-12 bentuk “MEDIUM” dan tempatkan ujung probe ke
lubang tutup bottle. H-12 akan menunjukkan kebocoran yang
menunjukkan bahwa bekerja dengan normal.
(6) Sensor H-12 sangat lunak, oleh sebab itu berhati-hatilah.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 69


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

2) Prosedur keselamatan kerja dalam pemeliharaan/servis system


AC.

a) Menangani refrigerant ( R 12 ).
Waktu menangani refrigeran ( R 12 ) harus memperhatikan hal-hal berikut
ini

Gambar 61 Menamgani refrigent di tempat terbuka

(1) Pada waktu menangani refrigerant jangan di tempat tertutup atau


dekat dengan nyala api.
(2) Pada waktu menangani refrigerant harus menggunakan kaca m,ata
pengaman.
(3) Berhati-hatilah jangan sampai refrigerant mengenai mata atau kulit.
(4) Bila cairan refrigerant mengenai mata atau kulit, maka hal-hal yang
harus dilakukan adalah:

Gambar 62 Mencuci dengan air bila kena refrigerant

(a) Jangan menggosok

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 70


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

(b) Mencuci dengan air dingin sebanyak-banyaknya.


(c) Segera pergi ke Dokter.
(d) Jangan berusaha menobati sendiri

b) Menggati komponen.

Gambar 63 Menyumbat komponen yang dilepas

(1) Sebelum melepas instalasi system AC, refrigerant harus dikeluarkan


secara perlahan-lahan.
(2) Menyumbat komponen yang telah dilepas, supaya tidak masuk debu
atau uap air.
(3) Jangan meninggalkan kondensor atau receiver yang baru atau yang
lainnya dalam keadaan tidak tersumbat.
(4) Mengeluarkan refrigerant dari katup pengisi ( Suction ) sebelum
memasang kompresor baru.
Bila refrigerant tidak dikeluarkan tellebih dahulu, oli kompresor akan
menyembur bersama zat nitrogen ketika sumbat dilepas.

Gambar 64 Jangan menggunakan alat pembakar


Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 71
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

(5) Jangan menggunakan alat pembakar untuk membengkokan atau


mengeraskan pipa.
Bila pipa dipanaskan dengan pembakar , maka akan membentuk
oksidasi didalam pipa yang mengakibatkan kesulitan karena terjadinya
timbungan seperti debu.

c) Mengeraskan sambungan.

(1) Mengoleskan oli kompresor pada O ring agar pengerasan mudah dan
tidak bocor.

Gambar 65 Mengoleskan oli kompresor pada O ring

(2) Mengeraskan mur dengan menggunakan dua kunci.


(3) Mengeraskan fitting atau sambungan sesuai dengan spesifikasi momen

Gambar 66 Mengeraskan Mur dengan dua kunci

d) Menangani tabung refrigerant (Sevice can).

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 72


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Gambar 67 jangan memanaskan tabung refrigerant

(1) Jangan memanaskan tabung refrigerant.


(2) Temperatur tabung harus dijaga di bawah 40º C ( 104º F ).
(3) Bila menghangatkan service can, hangatkan dengan air panas, dan
tutup bagian atasnya jangan sampai terkena air karena akan masuk
kedalam siklus refrigerant.
(4) Service can bekas jangan digunakan kembali.

e) Menambah gas refrigeran ketika system AC ON.

Gambar 68 Menambah refrigerant ketia Sistem ON

(1) Bila gas refrigerant kurang, maka pelumasan oli pun kurang dan
kompresor akan terbakar. Oleh sebab itu hindarkan kekurangan
refrigerant didalam system.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 73


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

(2) Bila katup pada sisi tekanan tinggi dibuka, maka refrigerant akan
mengalir dengan arah kebalikan dan menyebabkan services can pecah.
(3) Bila service can dibalik dan refrigerant diisikan dalam bentuk cair,
cairan ini akan dikompresikan yang menyebabkan kompresor akan
rusak. Oleh karena itu refrigerant harus diisikan dalam bentuk gas.
(4) Jangan mengisikan refrigerant dalam bentuk gas terlalu banyak,
karena akan mengakibatkan kesulitan seperti pendinginan, bahan
bakar boros, mesin panas dan lain-lain.

f) Menggunakan detector kebocoran ( Hoild torch ).

Gambar 69 Menggunakan detector kebocoran

(1)Sebelum pemeriksaan dilakukan, yakinkan bahwa tidak ada zat yang


mudah terbakar di sekitarnya.
(2)Berhati-hatilah terhadap refrigerant bila kena pasan akan
menghasilkan gas beracun.
2) Prosedur dan langkah kerja Pemeliharaan/servis sistem AC.

Prosedur dan langkah kerja


a) Langkah kerja persiapan.

(1) Menyiapkan kendaraan pada tempat yang aman untuk


pemeliharaan/servis sistem AC.
(2) Menyiapkan peralatan tangan dan peralatan khusus
untuk pemeliharaan / servise AC

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 74


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Gambar 70 Peralatan pada servis sistem AC

b) Prosedur dan langkah kerja Pemeliharaan/servis sistem AC.


(1) Memeriksa pemasangan tali penggerak kompresor.

Gambar 71 Pemasangan tali penggerak

(2) Memeriksa ketegangan tali penggerak kompresor menggunakan


tension belt gauge.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 75


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Gambar 72 Tensioner belt tester

Spesifikasi ketegangan tali penggerak kompresor :


 Tali penggerak baru : 160 lb + 20 lb.
 Tali penggerak bekas : 160 lb + 20 lb.

(3) Memeriksa sirip-sirip kondensor dari kerusakan atau tersumbat.

Gambar 73 Memeriksa sirip-sirip kondendoe.

(4) Memeriksa kinerja komponen-komponen sistem AC dengan


langkah kerja sebagai berikut:
(a) Menghidupkan engine.
(b) Memposisikan switch AC ke posisi ON
(c) Memeriksa kerja magnetic clutch, bila tidak bekerja fuse AC harus
diperiksa.
(d) Memeriksa kerja idle UP
(e) Memeriksa kerja blower evaporator pada posisi lambat sedang
sampai posisi cepat.
(f) Memeriksa kerja blower kondensor, bila tidak bekerja fuse atau
relaynya harus diperiksa.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 76


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Gambar 74 Memeriksa blower kondensor

(g) Memeriksa jumlah refrigerant pada instalasi dengan langkah kerja


sebagai berikut:
 Menghidupan engine pada putaran 1500 Rpm.
 Mengoperasikan sistem AC pada posisi maksimum selama
beberapa menit.
 Memeriksa jumlah refrigerant pada pengintai ( Sight glass ) di
receiver.

Gambar 75 Memeriksa jumlah refrigerant pada sigh glass

 Memperhatikan kondisi jumlah refrigerant pada instalasi serta


memeriksa dan menganalisa gejala gangguan, sumber
gangguan dan cara pemecahannya seperti termabtub pada
tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1 gejala gangguan dari kondisi jumlah refrigerant pada
instalasi sistem AC

Jumlah
Item Gejala gangguan Pemecahan
refrigerant
Terdapat Periksa kebocoran
1 gelembung pada Kurang pada sambungan
kaca pengintai
2 Tidak terdapat Kosong, tepat Melakukan
gelembung atau lebih pemompaan
vacum, isi

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 77


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

refrigerant dan
periksa kebocoran
pada sambungan.
Tidak terdapat Melakukan
perbedaan pemompaan
temperatur Kosong atau vacum, isi
3
antara inlet dan hampir kosong refrigerant dan
outlet kompresor. periksa kebocoran
pada sambungan.
Perbedaan
temperatur
Tepat atau
4 antara inlet dan
lebih
outlet kompresor
terlalu besar
Setelah sistem
AC dimatikan,
5 refrigerant pada Terlalu banyak
kaca pengintai
tetap bening.
Setelah sistem
AC dimatikan,
refrigerant pada Kosong, tepat
6 kaca pengintai atau terlalu
berbusa banyak
kemudian tetap
bening.

(h) Memeriksa kualitas kerja sistem AC apakah dingin atau kurang


dingin. Bila kurang dingin periksa kebocoran instalasi menggunakan
detector kebocoran.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 78


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Gambar 76 memeriksa kebocoran


(i) Mengeraskan pipa-pipa sambungan dengan menggunakan dua
kunci agar tidak melintir.

Gambar 77 Mengeraskan pipa dengan dua kunci

(5) Melakukan pengosongan dan pengisian refrigerant dengan


ketentuan sebagai berikut:

PERLUNYA PENGOSONGAN (EVAKUASI)


Di dalam menangani perlengkapan pendingin pada sistem AC, hal
penting yang harus diperhatikan ialah adanya uap air (kelembaban) di
dalam alat.
R-12 tidak larut di dalam air, uap air ini dapat membeku di dalam
expansion valve dan mengakibatkan “moisture clogging” (penyumbatan
oleh kelembaban). Karena itu sebelum mengisi, uap yang tersisa di
dalam perlengkapan harus di keluarkan.
Metode untuk menurunkan kelembaban di dalam sistem AC ialah
memanfaatkan vakum dan menyebabkan kelembaban menguap agar
mudah di keluarkan.
Pada vakum 740 mmHg, air mendidih pada 22,5º C.

REFERENSI

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 79


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Kapasitas pompa vakum dinyatakan dalam satuan torr. Vakum absolut


adalah 0 Torr dan tekanan atmosfir yaitu 760 Torr selanjutnya dibagi
menjadi satuan torr.

(a) Memasang manifold gauge dengan langkah kerja sebagai berikut:

Gambar 78 Manifold gauge pada posisi LO OFF dan HI OFF

Gambar 79 Pemasangan manifold gauge pada kompresor

 Menutup katup tekanan tinggi dan katup tekanan rendah


manifold gauge.
 Menghubungkan selang tekanan rendah ke charging valve
tekanan rendah dan selang tekanan tinggi ke charging valve
tekanan tinggi mengeraskannya mur selang dengan tangan.

PENTING
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 80
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Jangan mengoleskan minyak kompresor pada dudukan sambungan.


(b) Mengosongkan udara dari dalam sistem atau instalasi dengan
langkah kerja sebagai berikut:

Gambar 80 Manifold gauge dengan LO terbuka dan HI terbuka

 Menghubungkan selang tengah ke inlet pompa vakum.


 Membuka katup tekanan tinggi dan katup tekanan rendah serta
jalankan pompa vakum (vacuum pump).
 Memeriksalah bahwa gauge tekanan rendah menunjukkan lebih
dari 600 mmHg (23,62 in Hg, 80,0 kPa) vakum, setelah 10
menit.
 Menutup kedua katup dan mematikan pompa vakum, bila
pembacaan kurang dari 600 mmHg kemudian meriksa
kebocoran serta melakukan perbaikan.
 Meneruskan pengosongan udara dari dalam sistem, bila tidak
terdapat kebocoran.
 Melakukan pengosongan udara sampai gauge tekanan rendah
menunjukkan vakum 750 mmHg (29,53 in Hg, 99,98 kPa).
 Menutup katup tekanan tinggi dan katup tekanan rendah serta
mematikan pompa vakum, kemudian membiarkan sistem pada
kondisi tersebut selama 5 menit atau lebih dan memeriksa
apakah tidak ada perubahan penunjukkan gauge.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 81


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

(c) Memasang katup kran pada tabung refrigerant


dengan ketentuan sebagai berikut:

Gambar 81 Pemasangan Katup kran pada tabung refrigerant

 Memutarlah handle berlawanan dengan arah


jarum jam sampai jarum katupnya tertarik penuh, sebelum
memasang katup pada tabung refrigerant
 Memutarkan disc berlawanan jarum jam sampai
posisi paling atas.
 Memutarkan katup pada tabung refrigerant.

 Menghubungkan selang tengah ke katup.

Gambar 82 Pemasangan selang tengah ke katup kran

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 82


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

 Memutarkan disc searah jarum jam dengan


tangan.
 Memutarkan handle searah jarum jam untuk
membuat lubang pada tutup. Kemudian memutarkan handle
sepenuhnya berlawanan dengan jarum jam untuk mengisi
selang tengah dalam bentuk gas.

PENTING
Jangan membuka katup tekanan tinggi dan katup tekanan
rendah.
Tekanlah schrader valve disisi manifold gauge dan keluarkan
udara dari dalam selang tengah.

PETUNJUK:Tekanlah schrader valve sampai refrigerant keluar.

(d) Memeriksa kebocoran pada instalasi sistem AC


REFERENSI
Memeriksa kebocoran instalasi sistem AC setelah mengeluarkan
udara dari instalasi sistem AC.
Bukalah katup tekanan tinggi untuk mengisi instalasi sistem
dengan refrigerant dalam bentuk uap.
 Membuka katup tekanan tinggi untuk mengisi instalasi
sistem dengan refrigerant dalam bentuk uap

REFERENSI
 Mengisi instalasi sistem dalam bentuk uap adalah
pengisian instalasi sistem yang masih terdapat refrigerant
tetapi kurang.
 Mengisi instalasi sistem dalam bentuk uap, tabung
refrigerant harus menghadap ke atas, sehingga refrigerant
yang keluar bentuknya uap.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 83


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Gambar 83 Membuka katu HI dan memutup katup LO


 Menutup katup tekanan tinggi bila tekanan rendah sudah
menunjukkan 1 kg/cm (14 psi, 98 kPa),
 Memeriksa kebocoran pada instalasi sistem dengan
menggunakan detektor.
 Memperbaiki komponen atau sambungan yang rusak bila
ada kebocoran.

MENGISI INSTALASI SISTEM PENDINGIN KOSONG DENGAN


REFRIGERANT BENTUK CAIR
PETUNJUK:
Langkah ini untuk mengisi sistem yang kosong melalui sisi tekanan
tinggi dengan refrigerant dalam bentuk cair.Bila wadah refrigerant di
posisikan terbalik, refrigerant akan masuk ke dalam sistem dalam
bentuk cair.
PENTING
 Jangan menhidupkan mesin ketika mengisi sistem melalui sisi
takanan tinggi.
 Jangan membuka katup tekanan rendah ketika sistem sedang di isi
dengan refrigerant dalam bentuk cair.
(a) Membuka katup tekanan tinggi dan membiarkan wadah dalam
posisi terbalik.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 84


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Gambar 84 Membuka katu HI dan memutup katup LO tabung refrigerant


Diposisikan terbalik

(b) Mengisi instalasi sistem dengan satu wadah refrigerant; kemudian


menututup katup tekanan tinggi.
REFERENSI
 Sistem yang sudah terisi penuh ditandai oleh tidak adanya
gelembung yang terlihat pada kaca pengintai.
 Bila gauge tekanan rendah tidak menunjukkan pembacaan,
sistem tersumbat dan harus di perbaiki.

MENGGANTI DENGAN REFRIGERANT BARU.


(a) Menutup katup tekanan tinggi dan tekanan rendah.
(b) Melepaskan katup kran dari tabung (container).
(c) Memasanglah katup kran pada tabung refrigerant
baru.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 85


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Gambar 85 Memasang katup kran pada tabung refrigerant

REFERENSI
Pekerjaan tersebut tidak di perlukan bila dua service can di sambung
dengan menggunakan T-joint.

Gambar 86 Pemasangan T- Joint


MENGISI SEBAGIAN INSTALASI SISTEM DENGAN REFRIGERANT
BENTUK UAP.
REFERENSI
 Langkah ini untuk mengisi sistem dengan uap refrigerant
bentuk uap melalui sisi tekanan rendah.
 Bila tabung refrigerant menhadap ke atas, refrigerant yang
masuk ke sistem dalam bentuk uap.
 Letakkan tabung refrigerant di dalam panci air hangat (max 40º
F) agar tekanan uapnya lebih tinggi dari tekanan uap di dalam
sistem.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 86


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Gambar 87 Posisi tabung pada pengisian gas

 Memasang katup kran seperti langkah kerja pemasangan katup


kran yang telah diuraikan di atas.
 Membuka katup tekanan rendah., dan mengatur katup agar gauge
tekanan rendah tidak terbaca lebih dari 4,2 kg/cm (60psi,
412kPa).
 Menghidupkan engine pada fast idle ( 1500 Rpm ) dan
mengoperasikan AC.

PENTING
Jagalah agar tabung selalu menghadap ke atas,agar bukan refrigerant
cair yang masuk ke sistem, karena dapat menyebabkan kerusakan
kompresor.
 Meneruskan pengisian sampai terisi penuh; kemudian
menututup katup tekanan rendah.
REFERENSI
Keadaan sistem yang sudah terisi penuh di tandai oleh tidak adanya
gelembung yang terlihat pada kaca pengintai.

Gambar 88 Kondisi refrigerant pada sigh galss receiver.


Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 87
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

PENTING
Jangan mengisi sistem terlalu banyak karena dapat merusak bantalan
dan tali penggerak (tali kipas)

(6) Memeriksa dan menguji kinerja sistem AC hasil dari


pekerjaan pemeliharaan / servise.
(a) Mengatur putaran engine pada 2000 Rpm.
(b) Memposisikan switch AC ke posisi ON.
(c) Mengatur Blower switch ke posisi HI
( Maksimum ).
(d) Mengatur kontrol temperatur pada posisi COOL.
(e) Mengatur posisi kontrol air flow pada posisi
VENT.
(f) Memposisikan seluruh jendela dan pintu
terbuka.
(g) Menempatkan thermometer dry bold di outlet
udara dingin.
(h) Menempatkan psychrometer di inlet unit
pendingin.
(i) Membiarkan Sistem AC bekerja dengan stabil.
(j) Memeriksa dan membaca penunjukan pada
gauge tekanan tinggi menunjukan 14,0 – 15,5 Kg / Cm² ( 199 –
220 psi, 1,373 – 1,520 kpa ).
Catatan :
 Bila pembacaan terlalu tinggi, tuangkan air pada kondensor.
 Bila pembacaan terlalu rendah, tutuplah bagian depan
kondensor.

(k) Memeriksa pembacaan thermometer pada air inlet ialah


25º C – 30º C ( 77º F – 95º F ).
(l) Memeriksa kemampuan sistem AC dengan cara sebagai
berikut :

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 88


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

 Menghitung kelembaban relatif dari grafik


phsychrometrik dan membandingkan dengan hasil
pembacaan wet dan dry bold phsycrometrik pada air inlet.
Dibawah ini adalah grafik phsycrometrik dan cara
pembacaannya.

Gambar 89 grafik phsycrometrik

Cara membaca Grafik Phsyhcrometrik.


Setelah mengukur thermometer basah ( Wet ) dan kering
(Dry) buld pada air inlet evaporator, kelembaban relatif ( % )
dapat diketahui.
Contoh :
Misalkan pembacaab dry dan wet bulb masing-masing 25º C
( 77º F ) dan 19,5º C ( 67º F ). Titing potong antara kedua
garis terputus-putus di 60 %.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 89


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

 Mengukur temperatur dry bold pada outlet udara


dingin dan menghitung perbedaan antara pembacaan di inlet dry
bold dengan di outlet dry bold.
 Memeriksa bahwa titik potong antara kelembaban
relatif dan perbedaan temperatur berada diantara dua garis.

Gambar 90 Cara membaca grafik phsycrometrik

Catatan :
Bila titik potong tersebut berada pada dua garis berarti kemampuan
sistem AC cukup baik.

MELEPASKAN MANIFOLD GAUGE.


 Menutup katup tekanan tinggi dan katup tekanan rendah.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 90


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Gambar 91 Menutup katup LO dan katup HI

 Menutup katup pada tabung refrigerant.


 Mematikan engine.
 Melepaskan selang dari service valve dan dari katup kran dengan
cepat
menggunakan lap bersih

PENTING
Lakukan dengan cermat agar tidak mengenai mata dan kulit ketika
melepas selang tekanan tinggi.

 Memasanglah mur penutup pada fitting service valve.

MELEPASKAN KATUP KRAN DARI TABUNG REFRIGERANT.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 91


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Gambar 92 Melepas katup kran dari tabung refrigerant.

 Mengendorkan handle perlahan-lahan, untuk meyakinkan


bahwa tabung telah kosong.
 Melepaskan katup kran dari tabung refrigerant

c. Rangkuman kegiatan pembelajar 2

Prosedur dan langkah kerja pemeliharan /servis sisten AC ( Air Conditioning )

1) Peralatan pada pemeliharaan/servis sistem AC.

Manifold gauge T- Joint

Katup kran Stop valve

Detektor kebocoran Tensioner belt tester


2) Prosedur keselamatan kerja dalam pemeliharaan/servis system AC.

a) Menangani refrigerant ( R 12 ).

Waktu menangani refrigeran ( R 12 ) harus memperhatikan hal-hal berikut


ini
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 92
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

(1) Pada waktu menangani refrigerant jangan di tempat tertutup atau


dekat dengan nyala api.
(2) Pada waktu menangani refrigerant harus menggunakan kaca mata
pengaman.
(3) Berhati-hatilah jangan sampai refrigerant mengenai mata atau kulit.
(4) Bila cairan refrigerant mengenai mata atau kulit, maka hal-hal yang
harus dilakukan adalah:
(a) Jangan menggosok.
(b) Mencuci dengan air dingin sebanyak-banyaknya.
(c) Segera pergi ke Dokter.
(d) Jangan berusaha mengobati sendiri.
b) Menggati komponen.

(1) Sebelum melepas instalasi system AC, refrigerant harus dikeluarkan


secara perlahan-lahan.
(2) Menyumbat komponen yang telah dilepas, supaya tidak masuk debu
atau uap air.
(3) Jangan meninggalkan kondensor atau receiver yang baru atau yang
lainnya dalam keadaan tidak tersumbat.
(4) Mengeluarkan refrigerant dari katup pengisi ( Suction ) sebelum
memasang kompresor baru.
Bila refrigerant tidak dikeluarkan terlebih dahulu, oli kompresor akan
menyembur bersama zat nitrogen ketika sumbat dilepas.
(5) Jangan menggunakan alat pembakar untuk membengkokkan atau
mengeraskan pipa.
Bila pipa dipanaskan dengan pembakar , maka akan membentuk
oksidasi didalam pipa yang mengakibatkan kesulitan karena
terjadinya timbungan seperti debu
c) Mengeraskan sambungan.

(1) Mengoleskan oli kompresor pada O ring agar pengerasan mudah dan
tidak bocor.
(2) Mengeraskan mur dengan menggunakan dua kunci.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 93


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

(3) Mengeraskan fitting atau sambungan sesuai dengan spesifikasi


momen
d) Menangani tabung refrigerant (Sevice can).

(1) Jangan memanaskan tabung refrigerant.


(2) Temperatur tabung harus dijaga di bawah 40º C ( 104º F ).
(4) Bila menghangatkan service can, hangatkan dengan air panas, dan
tutup bagian atasnya jangan sampai terkena air karena akan masuk
kedalam siklus refrigerant.
(5) Service can bekas jangan digunakan kembali.
e) Menambah gas refrigerant ketika system AC ON.
(1) Bila gas refrigerant kurang, maka pelumasan oli pun kurang dan
kompresor akan terbakar. Oleh sebab itu hindarkan kekurangan
refrigerant didalam system.
(2) Bila katup pada sisi tekanan tinggi dibuka, maka refrigerant akan
mengalir dengan arah kebalikan dan menyebabkan services can
pecah.
(3) Bila service can dibalik dan refrigerant diisikan dalam bentuk cair,
cairan ini akan dikompresikan yang menyebabkan kompresor akan
rusak. Oleh karena itu refrigerant harus diisikan dalam bentuk gas.
(4) Jangan mengisikan refrigerant dalam bentuk gas terlalu banyak,
karena akan mengakibatkan kesulitan seperti pendinginan, bahan
bakar boros, mesin panas dan lain-lain.
f) Menggunakan detector kebocoran ( Hoild torch ).

(1) Sebelum pemeriksaan dilakukan, yakinkan bahwa tidak ada zat yang
mudah terbakar di sekitarnya.
(2) Berhati-hatilah terhadap refrigerant bila kena panas akan
menghasilkan gas beracun.
3) Prosedur dan langkah kerja Pemeliharaan/servis sistem AC.
Prosedur dan langkah kerja
a) Langkah kerja persiapan.
(1) Menyiapkan kendaraan pada tempat yang aman untuk
pemeliharaan/servis sistem AC.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 94


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

(2) Menyiapkan peralatan tangan dan peralatan khusus


untuk pemeliharaan / servise AC.
b) Prosedur dan langkah kerja Pemeliharaan/servis sistem AC.
(1) Memeriksa pemasangan tali penggerak kompresor.
(2) Memeriksa ketegangan tali penggerak kompresor menggunakan belt
tension gauge.
Spesifikasi ketegangan tali penggerak kompresor :
 Tali penggerak baru : 160 lb + 20 lb.
 Tali penggerak bekas : 160 lb + 20 lb.
(3) Memeriksa sirip-sirip kondensor dari kerusakan atau tersumbat
(4) Memeriksa kinerja komponen-komponen sistem AC dengan
langkah kerja sebagai berikut:
(a) Menghidupkan engine.
(b) Memposisikan switch AC ke posisi ON
(c) Memeriksa kerja magnetic clutch, bila tidak bekerja fuse AC
harus diperiksa.
(d) Memeriksa kerja idle UP
(e) Memeriksa kerja blower evaporator pada posisi lambat sedang
sampai posisi cepat.
(f) Memeriksa kerja blower kondensor, bila tidak bekerja fuse atau
relaynya harus diperiksa.
(g) Memeriksa jumlah refrigerant pada instalasi dengan langkah kerja
sebagai berikut:
 Menghidupan engine pada putaran 1500 Rpm.
 Mengoperasikan sistem AC pada posisi maksimum selama
beberapa menit.
 Memeriksa jumlah refrigerant pada pengintai ( Sight glass ) di
receiver.
 Memperhatikan kondisi jumlah refrigerant pada instalasi serta
memeriksa dan menganalisa gejala gangguan, sumber
gangguan dan cara pemecahannya seperti termaktub pada
tabel 1 di bawah ini.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 95


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Tabel 1 gejala gangguan dari kondisi jumlah refrigerant pada instalasi


sistem AC
Jumlah
Item Gejala gangguan Pemecahan
refrigerant
Terdapat gelembung Periksa kebocoran
1 Kurang
pada kaca pengintai pada sambungan
Tidak terdapat Melakukan
gelembung pemompaan
Kosong, tepat vacum, isi
2
atau lebih refrigerant dan
periksa kebocoran
pada sambungan.
Tidak terdapat Melakukan
perbedaan pemompaan
temperatur antara Kosong atau vacum, isi
3
inlet dan outlet hampir kosong refrigerant dan
kompresor. periksa kebocoran
pada sambungan.
Perbedaan
temperatur antara
Tepat atau
4 inlet dan outlet
lebih
kompresor terlalu
besar
Setelah sistem AC
dimatikan,
5 refrigerant pada Terlalu banyak
kaca pengintai tetap
bening.
Setelah sistem AC
dimatikan,
Kosong, tepat
refrigerant pada
6 atau terlalu
kaca pengintai
banyak
berbusa kemudian
tetap bening.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 96


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

(h) Memeriksa kualitas kerja sistem AC apakah dingin atau kurang


dingin. Bila kurang dingin periksa kebocoran instalasi
menggunakan detector kebocoran.
(i) Mengeraskan pipa-pipa sambungan dengan menggunakan dua
kunci agar tidak melintir.
(5) Melakukan pengosongan dan pengisian refrigerant dengan
ketentuan sebagai berikut:
PERLUNYA PENGOSONGAN (EVAKUASI)
R-12 tidak larut di dalam air, uap air ini dapat membeku di dalam
expansion valve dan mengakibatkan “moisture clogging”
(penyumbatan oleh kelembaban). Karena itu sebelum mengisi, uap
yang tersisa di dalam perlengkapan harus di keluarkan.
Metode untuk menurunkan kelembaban di dalam sistem AC ialah
memanfaatkan vakum dan menyebabkan kelembaban menguap agar
mudah di keluarkan.
Pada vakum 740 mmHg, air mendidih pada 22,5º C.

REFERENSI
Kapasitas pompa vakum dinyatakan dalam satuan torr. Vakum absolut
adalah 0 Torr dan tekanan atmosfir yaitu 760 Torr selanjutnya dibagi
menjadi satuan torr.

(a) Memasang manifold gauge dengan langkah kerja sebagai


berikut:
 Menutup katup tekanan tinggi dan katup tekanan rendah
manifold gauge.
 Menghubungkan selang tekanan rendah ke charging valve
tekanan rendah dan selang tekanan tinggi ke charging valve
tekanan tinggi mengeraskannya mur selang dengan tangan.
PENTING
Jangan mengoleskan minyak kompresor pada dudukan sambungan.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 97


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

(b) Mengosongkan udara dari dalam sistem atau instalasi


dengan langkah kerja sebagai berikut:
 Menghubungkan selang tengah ke inlet pompa vakum.
 Membuka katup tekanan tinggi dan katup tekanan rendah serta
jalankan pompa vakum (vacuum pump).
 Memeriksalah bahwa gauge tekanan rendah menunjukkan lebih
dari 600 mmHg (23,62 in Hg, 80,0 kPa) vakum, setelah 10
menit.
 Menutup kedua katup dan mematikan pompa vakum, bila
pembacaan kurang dari 600 mmHg kemudian meriksa
kebocoran serta melakukan perbaikan.
 Meneruskan pengosongan udara dari dalam sistem, bila tidak
terdapat kebocoran.
 Melakukan pengosongan udara sampai gauge tekanan rendah
menunjukkan vakum 750 mmHg (29,53 in Hg, 99,98 kPa).
 Menutup katup tekanan tinggi dan katup tekanan rendah serta
mematikan pompa vakum, kemudian membiarkan sistem pada
kondisi tersebut selama 5 menit atau lebih dan memeriksa
apakah tidak ada perubahan penunjukkan gauge.
(c) Memasang katup kran pada tabung refrigerant
dengan ketentuan sebagai berikut:
 Memutarlah handle berlawanan dengan arah
jarum jam sampai jarum katupnya tertarik penuh, sebelum
memasang katup pada tabung refrigerant.
 Memutarkan disc berlawanan jarum jam sampai
posisi paling atas.
 Memutarkan katup pada tabung refrigerant.
 Menghubungkan selang tengah ke katup.
 Memutarkan disc searah jarum jam dengan
tangan.
 Memutarkan handle searah jarum jam untuk
membuat lubang pada tutup. Kemudian memutarkan handle

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 98


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

sepenuhnya berlawanan dengan jarum jam untuk mengisi


selang tengah dalam bentuk gas.
PENTING
Jangan membuka katup tekanan tinggi dan katup tekanan
rendah.
Tekanlah schrader valve disisi manifold gauge dan keluarkan
udara dari dalam selang tengah.
PETUNJUK:Tekanlah schrader valve sampai refrigerant keluar.

(d) Memeriksa kebocoran pada instalasi sistem AC


REFERENSI
Memeriksa kebocoran instalasi sistem AC setelah mengeluarkan
udara dari instalasi sistem AC.
Bukalah katup tekanan tinggi untuk mengisi instalasi sistem
dengan refrigerant dalam bentuk uap.

 Membuka katup tekanan tinggi untuk mengisi instalasi


sistem dengan refrigerant dalam bentuk uap

REFERENSI
 Mengisi instalasi sistem dalam bentuk uap adalah
pengisian instalasi sistem yang masih terdapat refrigerant
tetapi kurang.
 Mengisi instalasi sistem dalam bentuk uap, tabung
refrigerant harus menghadap ke atas, sehingga refrigerant
yang keluar bentuknya uap.
 Menutup katup tekanan tinggi bila tekanan rendah sudah
menunjukkan 1 kg/cm (14 psi, 98 kPa),
 Memeriksa kebocoran pada instalasi sistem dengan
menggunakan detektor.
 Memperbaiki komponen atau sambungan yang rusak bila
ada kebocoran.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 99


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

MENGISI INSTALASI SISTEM PENDINGIN KOSONG DENGAN


REFRIGERANT BENTUK CAIR
PETUNJUK:
Langkah ini untuk mengisi sistem yang kosong melalui sisi tekanan
tinggi dengan refrigerant dalam bentuk cair.Bila wadah refrigerant di
posisikan terbalik, refrigerant akan masuk ke dalam sistem dalam
bentuk cair.
PENTING
 Jangan menhidupkan mesin ketika mengisi sistem melalui sisi
takanan tinggi.
 Jangan membuka katup tekanan rendah ketika sistem sedang di isi
dengan refrigerant dalam bentuk cair.
(a) Membuka katup tekanan tinggi dan membiarkan wadah dalam
posisi terbalik.
(b) Mengisi instalasi sistem dengan satu wadah refrigerant; kemudian
menututup katup tekanan tinggi.
REFERENSI
 Sistem yang sudah terisi penuh ditandai oleh tidak adanya
gelembung yang terlihat pada kaca pengintai.
 Bila gauge tekanan rendah tidak menunjukkan pembacaan,
sistem tersumbat dan harus di perbaiki.

MENGGANTI DENGAN REFRIGERANT BARU.


(a) Menutup katup tekanan tinggi dan tekanan rendah.
(b) Melepaskan katup kran dari tabung (container).
(c) Memasanglah katup kran pada tabung refrigerant
baru.
REFERENSI
Pekerjaan tersebut tidak di perlukan bila dua service can di sambung
dengan menggunakan T-joint.

MENGISI SEBAGIAN INSTALASI SISTEM DENGAN REFRIGERANT


BENTUK UAP
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 100
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

REFERENSI
 Langkah ini untuk mengisi sistem dengan uap refrigerant
bentuk uap melalui sisi tekanan rendah.
 Bila tabung refrigerant menhadap ke atas, refrigerant yang
masuk ke sistem dalam bentuk uap.
 Letakkan tabung refrigerant di dalam panci air hangat (max 40º
F) agar tekanan uapnya lebih tinggi dari tekanan uap di dalam
sistem.
 Memasang katup kran seperti langkah kerja pemasangan katup
kran yang telah diuraikan di atas.
 Membuka katup tekanan rendah., dan mengatur katup agar
gauge tekanan rendah tidak terbaca lebih dari 4,2 kg/cm (60psi,
412kPa).
 Menghidupkan engine pada fast idle ( 1500 Rpm ) dan
mengoperasikan AC

PENTING
Jagalah agar tabung selalu menghadap ke atas,agar bukan refrigerant
cair yang masuk ke sistem, karena dapat menyebabkan kerusakan
kompresor.
Meneruskan pengisian sampai terisi penuh; kemudian menututup katup
tekanan rendah.
REFERENSI
Keadaan sistem yang sudah terisi penuh di tandai oleh tidak adanya
gelembung yang terlihat pada kaca pengintai.
PENTING
Jangan mengisi sistem terlalu banyak karena dapat merusak bantalan
dan tali penggerak (tali kipas)

(6) Memeriksa dan menguji kinerja sistem AC hasil dari pekerjaan


pemeliharaan / servise.
(a) Mengatur putaran engine pada 2000 Rpm.
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 101
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

(b) Memposisikan switch AC ke posisi ON.


(c) Mengatur Blower switch ke posisi HI ( Maksimum ).
(d) Mengatur kontrol temperatur pada posisi COOL.
(e) Mengatur posisi kontrol air flow pada posisi VENT.
(f) Memposisikan seluruh jendela dan pintu terbuka.
(g) Menempatkan thermometer dry bold di outlet udara dingin.
(h) Menempatkan psychrometer di inlet unit pendingin.
(i) Membiarkan Sistem AC bekerja dengan stabil.
(j) Memeriksa dan membaca penunjukan pada gauge tekanan tinggi
menunjukan 14,0 – 15,5 Kg / Cm² ( 199 – 220 psi, 1,373 – 1,520
kpa ).
Catatan :
 Bila pembacaan terlalu tinggi, tuangkan air pada kondensor.
 Bila pembacaan terlalu rendah, tutuplah bagian depan kondensor.
(k) Memeriksa pembacaan thermometer pada air inlet ialah
25º C – 30º C ( 77º F – 95º F ).
(l) Memeriksa kemampuan sistem AC dengan cara sebagai
berikut :
 Menghitung kelembaban relatif dari grafik
phsychrometrik dan membandingkan dengan hasil pembacaan wet
dan dry bold phsycrometrik pada air inlet.
 Mengukur temperatur dry bold pada outlet udara
dingin dan menghitung perbedaan antara pembacaan di inlet dry
bold dengan di outlet dry bold.
 Memeriksa bahwa titik potong antara kelembaban
relatif dan perbedaan temperatur berada diantara dua garis.
Catatan :
Bila titik potong tersebut berada pada dua garis berarti kemampuan
sistem AC cukup baik.

MELEPASKAN MANIFOLD GAUGE.


 Menutup katup tekanan tinggi dan katuptekanan rendah.
 Menutup katup pada tabung refrigerant.
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 102
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

 Mematikan engine.
 Melepaskan selang dari service valve dan dari katup kran dengan
cepat
menggunakan lap bersih.
PENTING
Lakukan dengan cermat agar tidak mengenai mata dan kulit ketika
melepas selang tekanan tinggi.

(m) Pasanglah mur penutup pada fitting service valve.

MELEPASKAN KATUP KRAN DARI TABUNG REFRIGERANT.


(a) Mengendorkan handle perlahan-lahan, untuk meyakinkan bahwa
tabung telah kosong.
(b) Melepaskan katup kran dari tabung refrigerant.

d. Test formatif 2

1) Sebutkan peralatan khusus pada pekerjaan pemeliharaan/servis sistem AC.


2) Sebutkan fungsi Manifold gauge.
3) Apa yang dilakukan bila kulit atau mata kena refigerant.
4) Mengapa komponen yang telah dilepas harus disumbat.
5) Sebutkan langkah kerja memeriksa dan menguji kinerja sistem AC.

e. Kunci jawaban.
1) Peralatan khusus yang dipergunakan pada
servis AC adalah.
 Manifold gauge.
 Tensioner belt gauge.
 Katup kran.
 Stop valve.
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 103
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

 T- Joint.
 Detektor kebocoran.
2) Fungsi Manifold gauge adalah :
 Mengeluarkan dan mengisi refrigerant.
 Mengukur tekanan guna servis dan perbaikan sistem AC.
3) Dibersihkan dengan air sebanyak- banyaknya
bila perlu pergi ke Dokter dan jangan mengobati sendiri.
4) Komponen yang telah dilepas harus disumbat
supaya tidak kemasukan debu dan uap air karenan akan menghambat sirkulasi
refrigerant.
5) Langkah kerja memeriksa dan menguji
kinerja sistem AC adalah sebagai berikut:
(a) Mengatur putaran engine pada 2000 Rpm.
(b) Memposisikan switch AC ke posisi ON.
(c) Mengatur Blower switch ke posisi HI
( Maksimum ).
(d) Mengatur kontrol temperatur pada posisi
COOL.
(e) Mengatur posisi kontrol air flow pada posisi
VENT.
(f) Memposisikan seluruh jendela dan pintu
terbuka.
(g) Menempatkan thermometer dry bold di
outlet udara dingin.
(h) Menempatkan psychrometer di inlet unit
pendingin.
(i) Membiarkan Sistem AC bekerja dengan
stabil.
(j) Memeriksa dan membaca penunjukan pada
gauge tekanan tinggi menunjukan 14,0 – 15,5 Kg / Cm² ( 199 – 220 psi,
1,373 – 1,520 kpa ).
Catatan :
 Bila pembacaan terlalu tinggi, tuangkan air pada kondensor.
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 104
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

 Bila pembacaan terlalu rendah, tutuplah bagian depan kondensor.


(k) Memeriksa pembacaan thermometer pada air inlet ialah 25º C – 30º C
( 77º F – 95º F ).
(l) Memeriksa kemampuan sistem AC dengan cara sebagai berikut :
 Menghitung kelembaban relatif dari grafik
phsychrometrik dan membandingkan dengan hasil pembacaan wet
dan dry bold phsycrometrik pada air inlet.
 Mengukur temperatur dry bold pada outlet udara
dingin dan menghitung perbedaan antara pembacaan di inlet dry
bold dengan di outlet dry bold.
 Memeriksa bahwa titik potong antara kelembaban
relatif dan perbedaan temperatur berada diantara dua garis.
Catatan :
Bila titik potong tersebut berada pada dua garis berarti kemampuan
sistem AC cukup baik.
f. Lembaran penilaian

N LULU TIDAK
ASPEK YANG DINILAI KET.
O S LULUS
1 Sikap
Tes Formatif 2 (Soal no
2
1 -5)
NILAI AKHIR
Keterangan :
Tidak = 0 (nol) (tidak lulus)
Ya = 7 s.d. 9 (lulus)
Kategori kelulusan :
7 : Mengisi dengan benar minimal 80 %
8 : Mengisi dengan benar minimal 90 %
9 : Mengisi dengan benar 100 %
3. KEGIATAN BELAJAR 3

PEMELIHARAAN/SERVIS SISTEM AC ( AIR CONDITIONING )

Lembaran Pekerjaan
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 105
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Lembaran pekerjaan ini merupakan panduan dan pengarah bagi anda sebagai
peserta pelatihan untuk melakukan kegiatan-kegiatan dalam praktik Pemeliharaan / servis
sistem AC, dimana Indikator yang termaktub pada bab I modul ini dapat dicapai dengan
efektif dan efisien.
a. Tujuan Pembelajaran.
Setelah selesai melakukan pembelajaran praktik pemeliharaan/servis sistem AC,
diharapkan siswa dapat :
1)Menggunakan peralatan khusus pada pemeliharaan/servis AC sesuai dengan
prosedur operasi standar.
2)Memelihara/servis sistem AC sesuai dengan prosedur operasi standar.
3)Memeriksa dan menguji kinerja dan kemampuan sistem AC sesuai dengan prosedur
operasi standar.

b. Petunjuk pelaksanaan.
1) Lakukan intruksi dan arahan dalam lembaran pekerjaan ini sesuai dengan
urutannya.
2) Perhatikan kaidah-kaidah keselamatan kerja pada waktu melaksanakan berbagai
kompetensi dasar
3) Kerjakan secara individu atau kelompok secara mandiri dan minta bimbingan dari
pelatih bila terdapat kesulitan.
4) Gunakan buku informasi dan buku petunjuk lainnya sebagai pedoman dalam
melaksanakan tugas-tugas operasional pelatihan.

c. Keselamatan Kerja
1) Peserta harus mematuhi undang-undang tentang Kesehatan dan Keselamatan
Kerja yang dilakukan oleh pemerintah dan di tempat kerja.
2) Dalam melakukan setiap kegiatan harus sesuai dengan prosedur kerja dan langkah
kerja.
3) Dalam setiap kegiatan praktek harus memepertimbangkan azas keselamatan kerja.
4) Pada waktu menggunakan alat ukur elektronik harus memperhatikan prosedur
penggunaannya sebagaimana termaktub pada buku informasi.
d. Persiapan Peralatan
1) Kendaraan TOYOTA KIJANG 7 K
2) Macam–macam peralatan tangan sesuai dengan kebutuhan Memelihara/menservis
sistem AC dan komponen-komponennya, seperti:

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 106


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

a) Kunci pas
b) Kunci ring
c) Kunci sok
d) Tang kombinasi
e) Obeng biasa dan obeng bintang.
3) Macam-macam alat khusus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan memelihara/servis
sistem AC, seperti gambar di bawah ini.

Manifold gauge T- Joint

Katup kran Stop valve

Detektor kebocoran Tensioner belt tester

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 107


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Gambar 93 Peralatan khusus ( SST ) pada pekerjaan pemeliharaan/servis system AC

e. Praktik Perawatan/servis sistem AC


Prosedur dan langkah kerja
a) Langkah kerja persiapan.
(1) Siapkan kendaraan pada tempat yang aman untuk
pemeliharaan/servis sistem AC.
(2) Siapkan peralatan tangan dan peralatan khusus untuk
pemeliharaan / servis sistem AC
b) Prosedur dan langkah kerja Pemeliharaan/servis sistem AC.
(1) Periksa pemasangan tali penggerak kompresor.

Gambar 94 Pemasangan tali penggerak

Hasil Pemeriksaan:..................................................................................
................................................................................................………………..

(2) Periksa ketegangan tali penggerak kompresor menggunakan


tension belt gauge.
Spesifikasi ketegangan tali penggerak kompresor :
 Tali penggerak baru : 160 lb + 20 lb.
 Tali penggerak bekas : 160 lb + 20 lb.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 108


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Gambar 95 Tensioner belt tester

Hasil Pemeriksaan:..................................................................................
................................................................................................………………..

(3) Periksa sirip-sirip kondensor dari kerusakan atau tersumbat.

Gambar 96 Memeriksa sirip-sirip kondendoe.

Hasil Pemeriksaan:..................................................................................
................................................................................................………………..

(4) Periksa kinerja komponen-komponen sistem AC dengan


langkah kerja sebagai berikut:
(a) Hidupkan engine.
(b) Posisikan switch AC ke posisi ON
(c) Periksa kerja magnetic clutch, bila tidak bekerja fuse AC harus
diperiksa.
(d) Periksa kerja idle UP
(e) Periksa kerja blower evaporator pada posisi lambat sedang
sampai posisi cepat.
(f) Periksa kerja blower kondensor, bila tidak bekerja fuse atau
relaynya harus diperiksa.
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 109
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Gambar 97 Memeriksa blower kondensor

(g) Periksa jumlah refrigerant pada instalasi dengan langkah kerja


sebagai berikut:
 Hidupkan engine pada putaran 1500 Rpm.
 Operasikan sistem AC pada posisi maksimum selama beberapa menit.
 Periksa jumlah refrigerant pada pengintai ( Sight glass ) di receiver.

Gambar 98 Memeriksa jumlah refrigerant pada sigh glass

 Perhatikan kondisi jumlah refrigerant pada instalasi serta memeriksa dan


menganalisa gejala gangguan, sumber gangguan dan cara
pemecahannya seperti termaktub pada tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1 gejala gangguan dari kondisi jumlah refrigerant pada instalasi
sistem AC

Jumlah
Item Gejala gangguan Pemecahan
refrigerant
Terdapat gelembung Periksa kebocoran
1 Kurang
pada kaca pengintai pada sambungan
2 Tidak terdapat Kosong, tepat Melakukan

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 110


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Jumlah
Item Gejala gangguan Pemecahan
refrigerant
gelembung pemompaan
vacum, isi
atau lebih refrigerant dan
periksa kebocoran
pada sambungan.
Tidak terdapat Melakukan
perbedaan pemompaan
temperatur antara Kosong atau vacum, isi
3
inlet dan outlet hampir kosong refrigerant dan
kompresor. periksa kebocoran
pada sambungan.
Perbedaan
temperatur antara
Tepat atau
4 inlet dan outlet
lebih
kompresor terlalu
besar
Setelah sistem AC
dimatikan,
5 refrigerant pada Terlalu banyak
kaca pengintai tetap
bening.
Setelah sistem AC
dimatikan,
Kosong, tepat
refrigerant pada
6 atau terlalu
kaca pengintai
banyak
berbusa kemudian
tetap bening.

(h) Periksa kualitas kerja sistem AC apakah dingin atau kurang


dingin. Bila kurang dingin periksa kebocoran instalasi menggunakan
detector kebocoran.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 111


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Gambar 99 memeriksa kebocoran

(i) Keraskan pipa-pipa sambungan dengan menggunakan dua


kunci agar tidak melintir.

Gambar 100 Mengeraskan pipa dengan dua kunci

Hasil Pemeriksaan dan pengujian kinerja komponen sistem AC :


............................................................................................………………
…………………………………………………………………………………………………………

(7) Lakukan pengosongan dan pengisian refrigerant dengan


ketentuan sebagai berikut:

REFERENSI
Kapasitas pompa vakum dinyatakan dalam satuan torr. Vakum
absolut adalah 0 Torr dan tekanan atmosfir yaitu 760 Torr
selanjutnya dibagi menjadi satuan torr.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 112


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

(a) Pasang manifold gauge dengan langkah


kerja sebagai berikut:
 Tutuplah katup tekanan tinggi dan katup tekanan rendah
manifold gauge.

Gambar 101 Manifold gauge pada posisi LO OFF dan HI OFF

 Hubungkan selang tekanan rendah ke charging valve tekanan


rendah dan selang tekanan tinggi ke charging valve tekanan
tinggi mengeraskannya mur selang dengan tangan.

PENTING
Jangan mengoleskan minyak kompresor pada dudukan
sambungan.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 113


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Gambar 102 Pemasangan manifold gauge pada kompresor

(b) Kosongkan udara dari dalam sistem atau


instalasi dengan langkah kerja sebagai berikut:
 Hubungkan selang tengah ke inlet pompa vakum.
 Bukalah katup tekanan tinggi dan katup tekanan rendah serta
jalankan pompa vakum (vacuum pump).

Gambar 103 Manifold gauge dengan LO terbuka dan HI terbuka


 Periksalah bahwa gauge tekanan rendah menunjukkan lebih
dari 600 mmHg (23,62 in Hg, 80,0 kPa) vakum, setelah 10
menit.
 Tutuplah kedua katup dan mematikan pompa vakum, bila
pembacaan kurang dari 600 mmHg kemudian memeriksa
kebocoran serta melakukan perbaikan.
 Teruskan pengosongan udara dari dalam sistem, bila tidak
terdapat kebocoran.
 Lakukan pengosongan udara sampai gauge tekanan rendah
menunjukkan vakum 750 mmHg (29,53 in Hg, 99,98 kPa).
 Tutuplah katup tekanan tinggi dan katup tekanan rendah serta
mematikan pompa vakum, kemudian membiarkan sistem pada
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 114
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

kondisi tersebut selama 5 menit atau lebih dan memeriksa


apakah tidak ada perubahan penunjukkan gauge.

Hasil Pengosongan dan pengisian instalasi sistem AC :


............................................................................................………………

(c) Pasangkan katup kran pada tabung refrigerant


dengan ketentuan sebagai berikut:

Gambar 104 Pemasangan Katup kran pada tabung refrigerant


 Putarkan handle berlawanan dengan arah jarum
jam sampai jarum katupnya tertarik penuh, sebelum memasang
katup pada tabung refrigerant
 Putarkan disc berlawanan jarum jam sampai
posisi paling atas.
 Putarkan katup pada tabung refrigerant.
 Hubungkan selang tengah ke katup.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 115


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Gambar 105 Pemasangan selang tengah ke katup kran


 Putarkan disc searah jarum jam dengan tangan.
 Putarkan handle searah jarum jam untuk
membuat lubang pada tutup. Kemudian Memutarkan handle
sepenuhnya berlawanan dengan jarum jam untuk mengisi
selang tengah dalam bentuk gas.

PENTING
Jangan membuka katup tekanan tinggi dan katup tekanan
rendah.
Tekanlah schrader valve disisi manifold gauge dan
keluarkan udara dari dalam selang tengah.

PETUNJUK:Tekanlah schrader valve sampai refrigerant keluar.

(d) Periksa kebocoran pada instalasi sistem AC

REFERENSI
Memeriksa kebocoran instalasi sistem AC setelah
mengeluarkan udara dari instalasi sistem AC.
Bukalah katup tekanan tinggi untuk mengisi instalasi
sistem dengan refrigerant dalam bentuk uap.

 Bukalah katup tekanan tinggi untuk mengisi instalasi


sistem dengan refrigerant dalam bentuk uap

REFERENSI
 Mengisi instalasi sistem dalam bentuk uap adalah
pengisian instalasi sistem yang masih terdapat refrigerant
tetapi kurang.
 Mengisi instalasi sistem dalam bentuk uap, tabung
refrigerant harus menghadap ke atas, sehingga refrigerant
yang keluar bentuknya uap.
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 116
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Gambar 106 Membuka katu HI dan memutup katup LO

 Tutuplah katup tekanan tinggi bila tekanan rendah sudah


menunjukkan 1 kg/cm (14 psi, 98 kPa),
 Periksa kebocoran pada instalasi sistem dengan
menggunakan detektor.
 Perbaiki komponen atau sambungan yang rusak bila ada
kebocoran.

Hasil Pemeriksaan kebocoran pada instalasi sistem AC :


............................................................................................…………
……………………………………………………………………………………………………

MENGISI INSTALASI SISTEM PENDINGIN KOSONG DENGAN


REFRIGERANT BENTUK CAIR.

Prosedur dan langkah kerja.

PETUNJUK:
Langkah ini untuk mengisi sistem yang kosong melalui sisi
tekanan tinggi dengan refrigerant dalam bentuk cair.Bila

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 117


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

wadah refrigerant di posisikan terbalik, refrigerant akan masuk


ke dalam sistem dalam bentuk cair.

PENTING
 Jangan menhidupkan mesin ketika mengisi sistem melalui sisi
takanan tinggi.
 Jangan membuka katup tekanan rendah ketika sistem sedang
di isi dengan refrigerant dalam bentuk cair.

(a) Bukalah katup tekanan tinggi dan biarkan tabung refrigerant dalam
posisi terbalik.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 118


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Gambar 106 Membuka katu HI dan memutup katup LO tabung refrigerant


Diposisikan terbalik

(b) Isilah instalasi sistem dengan satu tabung refrigerant; kemudian


tutuplah katup tekanan tinggi.

REFERENSI
 Sistem yang sudah terisi penuh ditandai oleh tidak
adanya gelembung yang terlihat pada kaca pengintai.
 Bila gauge tekanan rendah tidak menunjukkan
pembacaan, sistem tersumbat dan harus di perbaiki.

Hasil Pengisian sistem AC dengan refrigerant bentuk cair:


............................................................................................…………
……………………………………………………………………………………………………

MENGGANTI DENGAN REFRIGERANT BARU.


Prosedur dan langkah kerja.
(a) Tutuplah katup tekanan tinggi dan tekanan rendah.
(b) Lepaskan katup kran dari tabung (container).
(c) Pasangkan katup kran pada tabung refrigerant baru.

Gambar 107 Memasang katup kran pada tabung refrigeran

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 119


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

REFERENSI
Pekerjaan tersebut tidak di perlukan bila dua service can di
sambung dengan menggunakan T-joint.

Gambar 108 Pemasangan T- Joint

Hasil Pengisian sistem AC dengan refrigerant baru :


............................................................................................…………
……………………………………………………………………………………………………

MENGISI SEBAGIAN INSTALASI SISTEM DENGAN REFRIGERANT


BENTUK UAP.

REFERENSI
 Langkah ini untuk mengisi sistem dengan uap refrigerant
bentuk uap melalui sisi tekanan rendah.
 Bila tabung refrigerant menhadap ke atas, refrigerant yang
masuk ke sistem dalam bentuk uap.
 Letakkan tabung refrigerant di dalam panci air hangat
(max 40º F) agar tekanan uapnya lebih tinggi dari tekanan
uap di dalam sistem.

Prosedur dan langkah kerja.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 120


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Gambar 109 Posisi tabung pada pengisian gas


 Pasangkan katup kran seperti langkah kerja pemasangan katup
kran yang telah diuraikan di atas.
 Bukalah katup tekanan rendah dan atur katup agar gauge tekanan
rendah tidak terbaca lebih dari 4,2 kg/cm (60psi, 412kPa).
 Hidupkan engine pada fast idle ( 1500 Rpm ) dan operasikan AC.

PENTING
Jagalah agar tabung selalu menghadap ke atas,agar bukan
refrigerant cair yang masuk ke sistem, karena dapat
menyebabkan kerusakan kompresor.

 Teruskan pengisian sampai terisi penuh; kemudian menututup


katup tekanan rendah.

REFERENSI
Keadaan sistem yang sudah terisi penuh di tandai oleh tidak
adanya gelembung yang terlihat pada kaca pengintai.
PENTING
Jangan mengisi sistem terlalu banyak karena dapat merusak
bantalan dan tali penggerak (tali kipas)

(8) Memeriksa dan menguji kinerja sistem AC hasil dari pekerjaan


pemeliharaan / servise.
(a) Atulah putaran engine pada 2000 Rpm.
(b) Posisikan switch AC ke posisi ON.
(c) Aturlah Blower switch ke posisi HI ( Maksimum ).
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 121
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

(d) Aturlah kontrol temperatur pada posisi COOL.


(e) Aturlah posisi kontrol air flow pada posisi VENT.
(f) Posisikan seluruh jendela dan pintu terbuka.
(g) Tempatkan thermometer dry bold di outlet udara dingin.
(h) Tempatkan psychrometer di inlet unit pendingin.
(i) Biarkan Sistem AC bekerja dengan stabil.
(j) Periksa dan membaca penunjukan pada gauge tekanan tinggi
menunjukan 14,0 – 15,5 Kg / Cm² ( 199 – 220 psi, 1,373 – 1,520
kpa ).
Catatan :
 Bila pembacaan terlalu tinggi, tuangkan air pada kondensor.
 Bila pembacaan terlalu rendah, tutuplah bagian depan kondensor.
(k) Periksa pembacaan thermometer pada air inlet ialah 25º C
– 30º C ( 77º F – 95º F ).
(l) Periksa kemampuan sistem AC dengan cara sebagai berikut
:
 Hitung kelembaban relatif dari grafik phsychrometrik
dan bandingkan dengan hasil pembacaan wet dan dry bold
phsycrometrik pada air inlet.

Gambar 110 grafik phsycrometrik

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 122


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

 Ukurlah temperatur dry bold pada outlet udara


dingin dan hitung perbedaan antara pembacaan di inlet dry bold
dengan di outlet dry bold.
 Periksa bahwa titik potong antara kelembaban relatif
dan perbedaan temperatur berada diantara dua garis.

Gambar 111 Cara membaca grafik phsycrometrik

Catatan :
Bila titik potong tersebut berada pada dua garis berarti kemampuan
sistem AC cukup baik.

MELEPASKAN MANIFOLD GAUGE.

Gambar 112 Menutup katup LO dan katup HI


Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 123
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

 Tutup katup tekanan tinggi dan katup tekanan rendah.


 Tutup katup pada tabung refrigerant.
 Matikan engine.
 Lepaskan selang dari service valve dan dari katup kran dengan
cepat
menggunakan lap bersih

PENTING
Lakukan dengan cermat agar tidak mengenai mata dan kulit
ketika melepas selang tekanan tinggi.

(m) Pasanglah mur penutup pada fitting service valve.

MELEPASKAN KATUP KRAN DARI TABUNG REFRIGERANT.

Gambar 113 Melepas katup kran dari tabung refrigerant.

(b) Kendorkan handle perlahan-lahan, untuk meyakinkan bahwa tabung


telah kosong.
(c) Lepaskan katup kran dari tabung refrigerant.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 124


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

f. LEMBAR PENILAIAN

TIDAK
NO ASPEK YANG DINILAI LULUS KET
LULUS

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 125


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

1 Persiapan
2 Keselamatan kerja
3 Menggunakan peralatan khusus ( SST ) pada
pemeliharaan/servis AC.
4 Memelihara/servis kinerja komponen-
komponen sistem AC.
5 Memeriksa kebocoran instalasi sistem AC.

6 Mengisi refrigerant kedalam instalasi sistem


AC dalam bentuk uap.
7 Mengisi refrigeran kedalam instalasi sistem AC
dalam bentuk cair.
8 Mengganti refrigerant baru kedalam instalasi
sistem AC.
9 Memeriksa dan menguji kinerja dan
kemampuan sistem AC.

Nilai Akhir
Keterangan :
Tidak = 0 (nol) (tidak lulus)
Ya = 7 s.d. 9 (lulus)

Kategori kelulusan :
7 : memenuhi kriteria minimal dengan bimbingan
8 : memenuhi kriteria minimal tanpa bimbingan
9 : di atas minimal tanpa bimbingan

BAB III
EVALUASI
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 126
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

A. TEST PENGETAHUAN.
1. Sebutkan fungsi kompresor dan jenis-jenis konstruksinya.
2. Sebutkan fungsi receiver.
3. Sebutkan fungsi kondensor.
4. Sebutkan fungsi dan jenis-jenis expansion valve.
5. Sebutkan fungsi evaporator.
6. Sebutkan peralatan khusus pada pekerjaan pemeriharaan dan
perbaikan system AC.
7. Sebutkan dua prinsip keselamatan kerja pada waktu melakukan
pekerjaan pemeliharaan dan perbaiakan system AC.
8. Sebutkan langkah kerja mengosongkan udara dalam instalasi system
AC.
9. Senutkan langkah kerja mengisi refrigerant dalam bentuk uap.
10. Sebutkan langkah kerja mengisi refrigerant dalam bentuk cair.

B. KUNCI JAWABAN
1. Fungsi kompresor adalah untuk menekan cairan refrigerant agar
bertekanan tinggi dan bertemperatur tinggi, sedangkan jenis-jenis kompresor
adalah type crank, type swash plate dan type through vane.
2. Fungsi receiver adalah sebagai penampungan sementara, sebagai
filter dan dryer yaitu untuk membersihkan kotoran dan menyerap kandungan uap
air pada refrigerant.
3. Fungsi kondensor adalah sebagai tempat bagi refrigerant untuk
melepaskan panas yang dikandungnnya ke udara luar atau untuk mendinginkan
refrigerant.
4. Fungsi expansion valve adalah untuk mengabutkan cairan refrigerant,
dan jenisnya adalah inner sensitizing tube dan outer sensitizing tube.

5. Fungsi evaporator adalah tempat menguapnya refrigerant untuk


menyerap panas dari udara yang ditiupkan oleh blower.
6. Peralatan khusus pada servis AC adalah: manifold gauge, katup kran,
stop valve, detector kebocoran, T-joint dan tension belt tester.
7. Dua prinsip keselamatan kerja pada waktu servis AC adalah harus
pada tempat yang terbuka dan jauh dari api, serta bila akan mengeraskan mur
harus selalu menggunakan dua kunci.
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 127
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

8. Langkah kerja mengosongkan udara adalah:


 Menghubungkan selang tengah ke inlet pompa vakum.
 Membuka katup tekanan tinggi dan katup tekanan rendah serta
jalankan pompa vakum (vacuum pump).
 Memeriksalah bahwa gauge tekanan rendah menunjukkan lebih
dari 600 mmHg (23,62 in Hg, 80,0 kPa) vakum, setelah 10 menit.
 Menutup kedua katup dan mematikan pompa vakum, bila
pembacaan kurang dari 600 mmHg kemudian meriksa kebocoran serta
melakukan perbaikan.
 Meneruskan pengosongan udara dari dalam sistem, bila tidak
terdapat kebocoran.
 Melakukan pengosongan udara sampai gauge tekanan rendah
menunjukkan vakum 750 mmHg (29,53 in Hg, 99,98 kPa).
 Menutup katup tekanan tinggi dan katup tekanan rendah serta
mematikan pompa vakum, kemudian membiarkan sistem pada kondisi
tersebut selama 5 menit atau lebih dan memeriksa apakah tidak ada
perubahan penunjukkan gauge.
9. Langkah kerja mengisi refrigerant dalam bentuk uap adalah sebagai
berikut:
 Meletakkan tabung refrigerant di dalam panci air hangat (max
40º F) agar tekanan uapnya lebih tinggi dari tekanan uap di dalam sistem.
 Memasang katup kran seperti langkah kerja pemasangan katup kran yang
telah diuraikan di atas.
 Membuka katup tekanan rendah., dan mengatur katup agar gauge tekanan
rendah tidak terbaca lebih dari 4,2 kg/cm (60psi, 412kPa).
 Menghidupkan engine pada fast idle ( 1500 Rpm ) dan mengoperasikan AC

10. Langkah kerja mengisi refrigerant dalam bentuk cair adalah sebagai
berikut
 Membuka katup tekanan tinggi dan membiarkan wadah dalam
posisi terbalik.
 Mengisi instalasi sistem dengan satu wadah refrigerant;
kemudian menututup katup tekanan tinggi.
Keterangan:
 Sistem yang sudah terisi penuh ditandai oleh tidak adanya gelembung yang
terlihat pada kaca pengintai.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 128


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

 Bila gauge tekanan rendah tidak menunjukkan pembacaan, sistem


tersumbat dan harus di perbaiki.

C. LEMBAR PENILAIAN EVALUASI.

No Aspek yang dinilai Lulus Tidak Lulus Ket.


1 Sikap
2 Tes pengetahuan
Nilai Akhir
Keterangan :
Tidak = 0 (nol) (tidak lulus)
Ya = 7 s.d. 9 (lulus)
Kategori kelulusan :
7 : Mengisi dengan benar minimal 80 %
8 : Mengisi dengan benar minimal 90 %
9 : Mengisi dengan benar minimal 100 %

D. KRITERIA KELULUSAN.

NILAI
Aspek Tidak Lulus
7 8 9
Sikap
Tes pembelajaran 1
Tes pembelajaran 2
Nilai keterampilan
Tes Evaluasi
Nilai Akhir

Kriteria Kelulusan :
7 : memenuhi kriteria minimal dengan bimbingan
8 : memenuhi kriteria minimal tanpa bimbingan
9 : di atas minimal tanpa bimbingan

BAB IV
PENUTUP

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 129


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

Standar Kompetensi Pemeliharan/servis system AC ( Air conditioning ) dan


komponen-komponennya harus dikuasai dengan baik sebelum mempelajari standar
kompetensi Perbaikan system AC dan komponen-komponennya.
Setelah siswa merasa menguasai kompetensi dasar yang ada, siswa dapat
memohon uji kompetensi. Uji kompetensi dilakukan secara teroritis dan praktik. Uji
teoritis dengan cara siswa menjawab pertanyaan yang pada soal evaluasi, sedangkan
uji praktik dengan mendemontrasikan kompetensi yang dimiliki pada guru/instruktur.
Guru/instruktur akan menilai berdasarkan lembar observasi yang ada, dari sini
kompetensi siswa dapat diketahui.
Bagi siswa yang telah mencapai syarat kelulusan minimal dapat melanjutkan ke
modul berikutnya, namun bila syarat minimal kelulusan belum tercapai maka harus
mengulang modul ini, atau bagian yang tidak lulus dan karena tidak diperkenankan
mengambil modul berikutnya.

REFERENSI

o PT TOYOTA-ASTRA MOTOR, 1995, New Step 1, Jakarta.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 130


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis AC

o PT TOYOTA-ASTRA MOTOR NASIONAL SERVICE DEVISION TRAINING

CENTRE, 1995, Buku Praktek Untuk STM Otomotif, Jakarta.

o Modul Bahan Pelatihan Nasional Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan, 2000

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 131


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009

Anda mungkin juga menyukai