PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
psikologis, fraktur adalah satu bentuk trauma fisik yang perlu di tangani
dengan cepat dan tepat agar tidak menimbulkan kerusakan yang lebih
lebih dari 5,6 juta orang meninggal dikarenakan insiden kecelakaan dan
1
2
disebabkan oleh cidera seperti terjatuh, kecelakaan lalu lintas dan trauma
(3,8 %). Kasus kecelakaan lalu lintas sebanyak 20.829 kasus, dan yang
mengalami fraktur sebanyak 1.770 orang (8,5 %), dari 14.127 trauma
benda tajam atau tumpul, yang mengalami fraktur sebanyak 236 orang (1,7
kejadian fraktur terbanyak pada korban kecelakaan lalu lintas serta faktor-
angka kejadian 54 kasus dari 300 kasus dan persentase sebesar 18%.
Angka kejadian fraktur cruris dengan angka kejadian 44 kasus dari 300
pada pasien terbagi dalam beberapa periode, yaitu : kematian dalam menit
pertama sampai beberapa jam yang disebabkan oleh fraktur panggul dan
3
dari Open Reduksi Internal Fiksasi (ORIF), setelah dilakukan operasi akan
hebat pada 12 jam hingga 36 jam setelah pembedahan dan menurun pada
hari kedua atau ketiga (kozier, 2010). Pendapat ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Sommer, dkk (2008) pada pasien rawat
inap bedah didapatkan hasil bahwa prevalensi nyeri sedang dan berat
sejumlah 30%, hari ke dua 19% dan hari ke empat 14%. Keluhan nyeri
sedang atau berat ditemukan pada hari pertama sampai keempat pada
Peran perawat dalam hal ini dibutuhkan untuk mengatasi nyeri yaitu
dan obat anti inflamasi non steroid (NSAID) (Potter&Perry, 2006). Secara
dilakukan teknik relaksasi terjadi perubahan intensitas nyeri. Hal ini dapat
(5%) dengan intensitas tidak nyeri. Hal yang sama juga terjadi pada 8
nyeri ringan. Intensitas nyeri ringan 1 orang (5%) berkurang menjadi tidak
nyeri.
pengaruh terhadap perubahan tingkat skala nyeri dari nyeri sedang (skala
Soejarwo Pontianak”.
5
B. Rumusan Masalah
Salah satu masalah utama yang dialami yang dialami pasien Post
Operasi ORIF atas indikasi Fraktur Femur yaitu nyeri. Nyeri apabila tidak
Soedjarwo Pontianak”.
1. Tujuan Umum
Soedjarwo Pontianak”.
2. Tujuan Khusus
Soedjarwo Pontianak”.
mandiri.
2. Bagi Peneliti
4. Bagi Pendidikan