Anda di halaman 1dari 24

MATEMATIKA

MODEL SILABUS PAKET A


SETARA SD/MI

MATA PELAJARAN
MATEMATIKA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DAN KESETARAAN
TAHUN 2017

MATEMATIKA i
KATA PENGANTAR
Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan

Pembelajaran pada pendidikan kesetaraan dilaksanakan dalam berbagai strategi, sesuai dengan karakteris k peserta didik,
oleh karena itu dalam rangka memberikan arah pencapaian kompetensi dari se ap mata pelajaran perlu adanya panduan
bagi tutor untuk menjabarkan rencana pembelajaran dalam bentuk silabus. Silabus merupakan suatu produk pengembangan
kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi dan kemampuan dasar yang ingin dicapai, dan pokok-pokok
serta uraian materi yang perlu dipelajari peserta didik dalam mencapai standar kompetensi dan kemampuan dasar.
Silabus ini adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu, yang mencakup
standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran dan indikator dan kegiatan pembelajaran. Pada silabus ini dak
mencatumkan alokasi waktu, penilaian dan sumber belajar dengan harapan waktu belajar, penilaian serta sumber belajar
ditentukan oleh tutor bersama peserta didik.
Pada model silabus ini juga memuat tentang kerangka pengembangan kurikulum, pembelajaran dan kontekstualisasi pada
pendidikan kesetaraan, agar para penyelenggara pendidikan kesetaraan dan para tutor memahami dasar-dasar pengembangan
pendidikan kesetaraan. Model silabus ini disajikan untuk ap mata pelajaran pada se ap jenjang pendidikan kesetaraan, satuan
pendidikan dapat mengembangkan lebih detail ap ngkatan kompetensi atau bentuk lain yang seuai dengan kebutuhan
satuan pendidikan.

Direktur

Abdul Kahar
NIP. 196402071985031005

ii MODEL SILABUS PAKET A SETARA SD/MI MATEMATIKA iii


DAFTAR ISI SILABUS MATA PELAJARAN MATEMATIKA

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................................ iii


A. PENDAHULUAN
DAFTAR ISI .................................................................................................................................................... iv
Kurikulum pendidikan kesetaraan dikembangkan mengacu dan melalui kontekstualisasi kurikulum pendidikan formal yang
A. Pendahuluan ............................................................................................................................................ 1 mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta disesuaikan dengan masalah, tantangan, kebutuhan dan karakteris k
B. Kompetensi Mata Pelajaran .................................................................................................................... 2 pendidikan kesetaraan. Lulusan pendidikan kesetaraan diharapkan dapat mengisi ketersediaan ruang-ruang publik di masyarakat
C. Karakteris k Pembelajaran dan Penilaian Mata Pelajaran .................................................................... 3 dengan berbagai ak fitas sosial, ekonomi, dan budaya secara krea f dan inova f sehingga pendidikan kesetaraan bukan hanya
sebagai pendidikan alterna f untuk mengatasi masalah, tetapi juga bersifat futuris k untuk meningkatkan kualitas hidup dan
D. Kontektualisasi Pembelajaran pada Kurikulum Pendidikan Kesetaraan................................................ 8
mendorong perkembangan kemajuan masyarakat.
E. Silabus Mata Pelajaran ............................................................................................................................ 9
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interak f, inspira f, menyenangkan, menantang,
Tingkatan I Setara Kelas I, II, dan III ......................................................................................................... 13
memo vasi pesertadidik untuk berpar sipasi ak f, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, krea vitas, dan
Tingkatan II Setara Kelas IV, V, dan VI ....................................................................................................... 27 kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu se ap satuan
pendidikan perlu menyusun perencanaan dan melaksanakan proses pembelajaran serta merencanakan dan melaksanakan
penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan mutu, ketepatan, efisiensi dan efek vitas strategi pembelajaran dalam
rangka mencapai kompetensi lulusan.
Dalam menyusun perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran pendidikan kesetaraan, perlu memadukan kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara menyeluruh melalui unjuk kerja yang utuh. Pendidik/tutor dalam merancang
pembelajaran dan menyediakan sumber belajar seper sarana dan prasarana pembelajaran, alat peraga, bahan, media, sumber
belajar lingkungan sosial dan alam, maupun sumber belajar lainnya, hendaknya memperha kan kondisi, kebutuhan, kapasitas
dan karakteris k kelompok belajar dan masyarakatnya minat dan kebutuhan peserta didik.

iv MODEL SILABUS PAKET A SETARA SD/MI MATEMATIKA 1


Kontekstualisasi kurikulum 2013 pendidikan kesetaraan digunakan sebagai dasar untuk menyusun silabus dan rencana sikap logis, kri s, cermat, teli , sistema s, taat azas, konsisten, menjunjung nggi kesepakatan, toleran, dan dak mudah
pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan memperha kan karakteris k pembelajaran kesetaraan, yaitu menggunakan menyerah dalam memecahkan masalah.
pendekatan tema k, fungsional, kontekstual, berbasis kebutuhan dan perkembangan usia peserta didik, karakteris k
Berbagai manfaat yang dapat diperoleh dengan belajar matema ka, yaitu menggunakan cara berpikir sistema s yang
pembelajaran orang dewasa dan menerapkan strategi pembelajaran melalui tatap muka, tutorial dan belajar mandiri secara
mendorong untuk menyelesaikan masalah secara sistema s; menggunakan penalaran deduk f untuk mengambil kesimpulan
terpadu. Dengan demikian, silabus dan RPP untuk suatu mata pelajaran atau tema pembelajaran tertentu disesuaikan dengan
dari hal-hal yang bersifat umum sehingga menghindarkan kita untuk menarik kesimpulan dari hal-hal yang bersifat khusus/
kebutuhan dan karakteris k dari kelompok belajar, pendidik, budaya dan lingkungan belajar masyarakatnya.
kasus; mela h untuk ber ndak secara teli , cermat dan dak ceroboh, sabar dalam menyelesaikan tahapan permasalahan
Model silabus yang dikembangkan ini diharapkan dapat menjadi acuan, pedoman, inspirasi, referensi atau diadaptasi, rumit dan kompleks. Pada program paket A setara SD/MI, kompetensi yang harus dicapai dalam belajar matema ka padalah:
diadopsi dan digunakan pendidik/tutor, satuan pendidikan atau kelompok satuan pendidikan dalam menyusun silabus
1. Memahami dan menggunakan operasi bilangan bulat dan pecahan sederhana dalam kehidupan sehari-hari;
pembelajaran dan RPP yang lebih tepat, krea f, efek f, efisien, inova f dan sesuai dengan kebutuhan, kapasitas dan karakteris k
peserta didik dan satuan pendidikan. 2. Menggunakan konsep bilangan prima, kelipatan dan persekutuan, penaksiran dan pembulatan dalam penyelesaian
masalah sehari-hari;
B. KOMPETENSI MATA PELAJARAN 3. Menggunakan konsep ruas garis, sudut, arah mata angin, bangun datar dan bangun ruang sederhana dalam kehidupan
Secara umum, tujuan kurikulum mencakup empat dimensi kompetensi, yaitu sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan sehari-hari;
keterampilan, yang dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler. Dalam belajar 4. Menggunakan konsep satuan pengukuran, satuan turunan dan satuan tanpa dimensi dan skala yang biasa digunakan
matema ka, pemahaman konsep sering diawali secara induk f melalui pengamatan pola atau fenomena, pengalaman peris wa sehari-hari;
nyata atau intuisi. Cara belajar secara deduk f dan induk f digunakan dan sama-sama berperan pen ng dalam matema ka
5. Membaca, menafsirkan, mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data dalam bentuk data terurut, tabel, diagram
sehingga terbentuk sikap kri s, krea f, jujur, dan komunika f pada peserta didik terutama dalam pengembangan penalaran,
dan grafik sederhana
komunikasi, dan pemecahan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan siswa sehari-hari.
C. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN MATA PELAJARAN
Kompetensi yang harus dicapai dalam belajar matema ka adalah memahami dan menggunakan konsep, algoritma, operasi
atau prosedur dan strategi matema ka secara luwes, akurat, efisien, efek f, dan tepat; melakukan penalaran matema s Pembelajaran matema ka hendaknya berangkat dari hal-hal yang bersifat kongkret menuju abstrak melalui problem solving
dalam membuat generalisasi berdasarkan pola, fakta, fenomena atau data yang ada, membuat dugaan dan memverifikasinya; sederhana yang juga menyentuh persoalan penalaran untuk membangun pola berpikir kri s peserta didik. Pendidik dituntut
melakukan manipulasi matema ka, menganalisis komponen yang ada dalam pemecahan masalah dalam konteks matema ka lebih banyak menggunakan berbagai sumber belajar, media dan alat peraga yang sesuai dan relevan dengan karakteris k
maupun di luar matema ka; mengkomunikasikan gagasan, penalaran, argumentasi atau pembuk an melalui kalimat lengkap, kompetensi serta memperha kan pilar-pilar pembelajaran berikut.
simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah; serta menumbuhkan sikap posi f seper

2 MODEL SILABUS PAKET A SETARA SD/MI MATEMATIKA 3


1. Menyajikan konsep dengan logika matema ka sederhana dan bahasa yang mudah dipahami. terbuka dan diharapkan menghasilkan banyak cara untuk menjawabnya dan jawabnya lebih dari satu, pertanyaan
2. Mencipatkan lingkungan belajar yang menarik serta menumbuhkan keasyikan dalam belajar, suasana senang, rasa ngkat rendah untuk mengukur ingatan, pertanyaan ngkat nggi untuk menuntut pemahaman atau pemikiran,
ingin tahu sehingga akan terus mengeksplor serta melakukan inves gasi dalam kegiatan belajar dalam memecahkan alasan atau kesimpulan peserta didik.
soal-soal dan masalah-masalah dalam materi terkait. c. Teknik peragaan /demonstrasi yang dikombinasikan dengan teknik pembelajaran lainnya dengan memberikan
3. Pembelajaran ak f yang berpusat pada peserta didik dengan merancang ak fitas peserta didik baik kegiatan berpikir kemungkinan kepada peserta didik untuk berpar sipasi ak f dalam pembelajaran. Demonstrasi digunakan
maupun berbuat (hands on dan minds onac vi es) sehingga peserta didik ak f bertanya, ak f belajar, mengemukakan utamanya bila peserta didik dak terampil menggunakannya, atau alat itu dapat “membahayakan” atau karena
gagasan, merespon gagasan orang lain dan membandingkannya dengan gagasannya sendiri. Bentuk kegiatan yang keterbatasan banyaknya alat.
mendukung belajar ak f misalnya: bermain peran, menulis dengan kata-kata sendiri, belajar kelompok, memecahkan d. Percobaan (eksperimen) dengan alat secara individual atau kelompok dan/atau ak fitas hands on mathema cs
masalah, diskusi, memprak kan ketrampilan, melakukan kegiatan inves gasi dan eksplorasi. Peran pendidik adalah (matema ka dengan sentuhan tangan atau pengutak-a kan obyek dengan tangan) dalam rangka penemuan
sebagai fasilitator, memantau ak fitas belajar, memberikan umpan balik dalam mendorong menemukan solusi, dan konsep atau prinsip matema ka melalui kegiatan eksplorasi, inves gasi, dan konklusi yang melibatkan ak vitas
mengajukan pertanyaan menantang. fisik, mental dan emosional dengan melibatkan ada ak vitas fisik.
4. Merancang pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk mengembangkan gagasannya (krea f dan inova f) e. Teknik pemecahan masalah dengan menerapkan berbagai strategi pemecahan masalah. Strategi ini akan sangat
dengan memanfatkan sumber belajar yang ada melalui penyajian situasi yang menarik (kontekstual) sesuai dengan bermanfaat jika dipelajari para peserta didik maupun pendidik agar dapat digunakan dalam kehidupan nyata
pengalaman dan pengetahuan peserta didik (informal), memberi kebebasan untuk mengembangkan gagasan dan mereka didalam mereka menyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Beberapa strategi yang sering digunakan
pengetahuan baru, bersikap respek dan menghargai ide-ide peserta didik, memberikan waktu yang cukup unuk peserta adalah:
didik berpikir dan menghasilkan karya, serta mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menggugah krea vitas. • Membuat diagram, sketsa atau gambar corat-coret untuk mempermudah pemahaman masalah dan
5. Efek fitas, yaitu pembelajaran yang berfokus pada kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses mendapatkan gambaran umum penyelesaian.
pembelajaran berlangsung (seper dicantumkan dalam tujuan pembelajaran) dengan menggunakan cara yang efisien. • Mencobakan pada soal yang lebih sederhana, pada contoh khusus tertentu dari masalah agar lebih mudah
Untuk meningkatkan efek fitas, seorang pendidik dapat menggunakan beberapa teknik pembelajaran berikut. dipelajari, sehingga gambaran umum penyelesaian yang sebenarnya dapat ditemukan.
a. Teknik menjelaskan secara terbatas untuk menghindarkan ceramah, dengan menggunakan bahasa sederhana, • Membuat tabel, untuk membantu menganalisis skenario penyelesaian dan untuk melihat berbagai
jelas dan mudah dimenger serta komunika f, ucapan yang jelas dan lengkap dengan intonasi yang tepat, divariasi kecenderungan yang terdapat dalam table itu.
dengan metode tanya jawab, menggunakan alat bantu seper lembar peraga(chart). • Menemukan pola, untuk menentukan keteraturan yang terlihat dalam suatu situasi dilanjutkan dengan
b. Teknik bertanya, dengan tujuan, teknik pengajuan, jenis dan ngkat pertanyaan yang disesuaikan dengan peserta pencarian aturan-aturan dalam memudahkan menemukan penyelesaiannya dan bukan dak mungkin
didik seper pertanyaan tertutup (bersifat konvergen), pertanyaan terbuka (bersifat divergen) memiliki jawaban memunculkan adanya aturan lainnya.

4 MODEL SILABUS PAKET A SETARA SD/MI MATEMATIKA 5


• Memecah tujuan umum yang hendak dicapai menjadi satu atau beberapa tujuan bagian. Tujuan bagian ini pada hal-hal yang memerlukan ngkat pemikiran dak terlalu nggi. Jika LK digunakan secara klasikal, maka pertanyaan atau
dapat digunakan sebagai batu loncatan untuk mencapai tujuan yang sesungguhnya. Hal ini dikarenakan bahwa tugas isian yang bervariasi, dak terlalu nggi dan dak terlalu rendah ngkat kesukarannya sehingga dapat dikerjakan oleh
seringkali suatu situasi yang amat kompleks dan permasalahannya juga dak sederhana. sebagian besar peserta didik. Untuk sebuah kelas dapat disusun beberapa jenis ngkat kesukaran LK dengan muatan yang
• Memperhitungkan se ap kemungkinan, dengan menggunakan berbagai aturan-aturan yang dibuat sendiri bertujuan sama di k akhirnya.
selama proses pemecahan masalah sehingga dak akan ada satupun alterna f yang terabaikan. Asesmen atau penilaian pembelajaran dirancang dan dilaksanakan dalam bentuk pengumpulan dan pengolahan informasi
• Berpikir logis, dengan menggunakan penalaran maupun penarikan kesimpulan yang sah atau valid dari untuk mengukur dan memberi keputusan pencapaian hasil belajar peserta didik. Ruang lingkup penilaian mencakup penilaian
berbagai informasi atau data yang ada. kompetensi sikap (a tude) yang ditekankan melalui pembiasaan, pembudayaan dan keteladanan, serta penilaian kompetensi
• Bergerak dari belakang, yang dimulai dengan menganalisis bagaimana cara mendapatkan tujuan yang hendak pengetahuan (knowledge) dan keterampilan (skill) yang dilaksanakan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk
dicapai. Dengan strategi ini, kita bergerak dari yang diinginkan lalu menyesuaikannya dengan yang diketahui. menentukan posisi rela f se ap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan.
• Mengabaikan (mengelimiasi) hal yang dak mungkin, dari berbagai alterna f yang ada, alterna f yang sudah Penilaian hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran matema ka dapat dilakukan dengan teknik penilaian tes
jelas-jelas dak mungkin hendaknya dicoret/diabaikan sehingga perha an dapat tercurah sepenuhnya untuk dan nontes. Teknik penilaian tes terdiri atas tes tulis, tes lisan, tes praktek atau penugasan lainnya. Untuk materi soal yang
hal-hal yang tersisa dan masih mungkin saja. membutuhkan lebih banyak waktu penilaian dapat diberikan melalui penugasan yang menuntut peserta didik melakukan
• Mencoba-coba, strategi ini biasanya digunakan untuk mendapatkan gambaran umum pemecahan masalahnya kegiatan tertentu di luar kegiatan pembelajaran di kelas, yaitu dalam bentuk kegiatan terstruktur seper pekerjaan rumah (PR)
dengan mencoba-coba berdasarkan informasi yang diketahui. atau proyek tertentu, baik secara individual ataupun kelompok. Penilaian pengetahuan melipu :
f. Teknik penemuan terbimbing, dalam teknik ini, peranan pendidik adalah menyatakan persoalan, kemudian 1. Pemahaman dalam mendeskripsikan konsep, menentukan hasil operasi matema ka (menggunakan algoritma standar),
membimbing peserta didik untuk menemukan penyelesaian dari persoalan itu dengan perintah-perintah atau mengiden fikasi sifat-sifat;
dengan penggunaan lembar kerja (LK). Peserta didik mengiku pertunjuk yang tersedia dalam lembar kerja dan 2. Penyajian dan penafsiran dalam membaca dan menafsirkan berbagai bentuk penyajian/representasi matema ka
menemukan sendiri penyelesaiannya. Penemuan terbimbing biasanya dilakukan berkaitan dengan bahan ajar seper konsep dan prosedur, tabel dan grafik, melukiskan bangun-bangun geometri, menyusun model matema ka
yang pembelajarannya dikembangkan secara induk f. suatu situasi/keadaan;
Dalam menyusun lembar kerja, tugas/pertanyaan untuk isian atau jawaban peserta didik, tergantung dari keadaan 3. Penalaran dan pembuk an dalam mengiden fikasi contoh dan bukan contoh, menduga dan memeriksa kebenaran
kelas secara umum atau ngkat kemampuan peserta didik. Jika peserta didiknya peserta didiknya berkemampuan nggi, suatu pernyataan, mendapatkan atau memeriksa kebenaran dengan penalaran induksi, menyusun algoritma proses
pertanyaannya juga berbobot untuk memberikan rangsangan yang masih terjangkau peserta didik dan dak sangat mudah bagi pengerjaan/pemecahan masalah matema ka, menurunkan atau membuk kan rumus dengan penalaran deduksi.
mereka. Jika peserta didiknya berkemampuan kurang, pertanyan atau tempat kosong yang harus diisi peserta didik cenderung

6 MODEL SILABUS PAKET A SETARA SD/MI MATEMATIKA 7


Penilaian keterampilan digunakan untuk mengukur kemampuan menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas Pembelajaran tatap muka difokuskan pada kompetensi atau materi pembelajaran yang sulit dan kompleks sehingga perlu
tertentu. Penilaian dilaksanakan dalam bentuk tes prak k; produk; projek mulai dari merancang, melaksanakan dan dibahas secara intensif bersama peserta didik. Pembelajaran tutorial difokuskan pada kompetensi atau materi pembelajaran
melaporkan; penilaian portofolio dari sekumpulan karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflek f-integra f yang dak terlalu sulit atau kompleks sehingga strategi pembelajaran dimulai dengan pendalaman materi oleh peserta didik
untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau krea vitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu; dan/atau secara mandiri sebelum proses tutorial dan pelaksanaan tutorial dalam bentuk pembahasan, pemberian umpan balik dan
teknik lainnya sesuai karakteris k kompetensi. verifikasi pencapaian hasil belajar peserta didik oleh pendidik.

D. KONTEKTUALISASI PEMBELAJARAN PADA KURIKULUM PENDIDIKAN KESETARAAN Pembelajaran mandiri difokuskan pada kompetensi atau materi pembelajaran yang dipas kan oleh pendidik dapat dipelajari
sendiri oleh peserta didik dengan bahan ajar atau modul yang telah disiapkan sehingga pendidik cukup melakukan penilaian hasil
Kontekstualisasi kurikulum dilakukan sesuai dengan tantangan pendidikan kesetaraan tanpa mengubah atau menurunkan
belajar peserta didik dalam bentuk tes maupun non tes. Pembelajaran mandiri dapat dilakukan peserta didik secara individual
standar kualitas atau kompetensi lulusan yang hendak dicapai sebagaimana terdapat dalam pendidikan formal. Dengan
ataupun berkelompok serta membutuhkan disiplin diri, inisia f, mo vasi kuat dan strategi belajar yang efisien dari berbagai
demikian, akan mudah dioperasionalisasikan dan diwujudkan di dalam praktek penyelenggaraan pendidikan kesetaraan dari
bahan ajar yang relevan, serta mengiku program tutorial dari pendidik, pusat sumber belajar ataupun media lainnya.
segi konten, konteks, metodologi dan pendekatan dengan menekankan pada konsep-konsep terapan, tema k dan induk f
yang terkait dengan permasalahan sehari-hari. Kontekstualisasi yang dilakukan mencakup konseptualisasi, rincian materi, Peran utama pendidik dalam proses pendidikan kesetaraan adalah mendorong kemandirian belajar, berpikir dan berdiskusi;
kejelasan ruang lingkup, deskripsi kata kerja operasional dan rumusan kalimat sehingga mudah diajarkan/dikelola oleh pendidik menjadi pembimbing, fasilitator, dan mediator dalam membangun pengetahuan, sikap dan keterampilan akademik dan profesional
(teachable); mudah dipelajari oleh peserta didik (learnable); terukur pencapaiannya (measurable assessable), dan bermakna secara mandiri; memberikan bimbingan dan panduan agar peserta didik secara mandiri memahami materi pembelajaran;
untuk dipelajari (worth to learn) sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan pendidikan peserta didik. memberikan umpan balik, dukungan dan bimbingan, memo vasi peserta didik mengembangkan keterampilan belajarnya.
Pembelajaran kesetaraan menerapkan prinsip pedagogik (mendidik) dan andragogik (belajar mandiri) sesuai latar belakang E. SILABUS MATA PELAJARAN
peserta didik yang terdiri atas usia sekolah dan dewasa. Strategi pembelajaran harus relevan kebutuhan kehidupan keseharian
Silabus merupakan garis-garis besar kegiatan pembelajaran dari mata pelajaran/tema tertentu untuk mencapai kompetensi
peserta didik, mengkaitkan dengan cara-cara memperoleh pengetahuan dan keterampilan, menerapkan kenyamanan belajar
dalam kurikulum melalui materi pembelajaran dan dilengkapi dengan indikator pencapaian kompetensi untuk memandu
dan sistem evaluasi diri dalam suasana saling menghorma , menghargai, dan mendukung.
penilaiannya. Pengembangan silabus disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi, kapasitas dan karakteris k peserta didik, satuan
Pembelajaran pada program pendidikan kesetaraan menggunakan pendekatan pembelajaran tatap muka antara pendidik, pendidikan dan budaya masyarakat, sehingga silabus antar satuan pendidikan bisa berbeda.
peserta didik dan sumber belajar; tutorial yang berupa bantuan atau bimbingan belajar oleh tutor kepada peserta didik dalam
Silabus digunakan sebagai acuan untuk menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang berisi rincian materi
membantu kelancaran proses belajar mandiri; dan/atau belajar mandiri. Dalam menyusun perencanaan, pendidik perlu mengelola
pembelajaran, langkah kegiatan pembelajaran dan proses penilaian pembelajaran untuk mencapai seperangkat kompetensi
materi pembelajaran untuk tatap muka, tutorial dan/atau mandiri sesuai dengan kondisi, kebutuhan, kapasitas dan karakteris k
dasar dan/atau indikator pencapaian kompetensi melalui tema/subtema tertentu yang kontekstual, dengan menggunakan
dari peserta didik, lingkungan belajar dan budaya masyarakat, serta kompleksitas dari kompetensi dan materi pembelajaran.

8 MODEL SILABUS PAKET A SETARA SD/MI MATEMATIKA 9


bahan ajar, modul, sarana, media dan alat pembelajaran, serta sumber belajar lainnya. RPP disusun oleh pendidik/tutor untuk c. Perumusan indikator bersifat kontekstual disesuaikan dengan karakteris k kompetensi dan ketersediaan sarana,
satu pertemuan atau lebih sesuai dengan dinamika dan kebutuhan, kondisi, kapasitas dan karakteris k peserta didik. Langkah media, alat pembelajaran, dan sumber belajar lainnya serta disesuaikan dengan kondisi dan kapasitas peserta
pengembangan silabus minimal adalah sebagai berikut. didik, lingkungan belajar dan satuan pendidikan.
1. Mengkaji dan menentukan kompetensi dasar (KD), yaitu mengurutkan pasangan KD pengetahuan dan KD keterampilan d. Rumusan indikator berbeda dengan tujuan pembelajaran yang lebih menekankan pada gambaran proses dan hasil
berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau ngkat kesulitan materi. belajar yang diharapkan dilaksanakan selama proses belajar sesuai KD
Pada mata pelajaran PPKn, mengurutkan pasangan KD sikap spiritual, KD sikap sosial, KD pengetahuan dan KD 4. Mengembangkan kegiatan pembelajaran untuk mencapai seperangkat kompetensi berdasarkan materi pembelajaran
keterampilan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau ngkat kesulitan materi. Urutan pasangan KD dak dan indikator pencapaian kompetensi untuk memandu penilaiannya. Pengembangan kegiatan pembelajaran
harus selalu sesuai dengan urutan dalam kurikulum. disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi, kapasitas dan karakteris k peserta didik, satuan pendidikan dan budaya
masyarakat. Dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran perlu diperha kan:
2. Menentukan materi pembelajaran yang memuat konsep, fakta, prinsip atau prosedur yang bersifat umum dan lengkap
a. Melakukan analisis konteks terhadap ak vitas pembelajaran yang mungkin dilaksanakan sesuai dengan karakteris k
sesuai dengan keluasan dan kedalaman KD. Materi harus aktual, kontekstual, dan faktual, terkini serta relevan dengan
KD dan kapasitas satuan pendidikan (ketersediaan sarana, sumber belajar, pendidik, dan sebagainya)
kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan;
b. Merumuskan ak vitas pemebelajaran secara garis besar yang runtut, bervariasi, interak f, dan komprehensif
3. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi yang merupakan karakteris k, ciri, tanda atau ukuran keberhasilan
sesuai karakteris k peserta didik.
peserta didik dalam menguasai suatu kompetensi yang digunakan sebagai acuan penilaian kompetensi. Strategi
dalam merumuskan indikator adalah SMART, yaitu simple (sederhana), measurable (dapat diukur atau diama c. Rancangan kegiatan pembelajaran memperha kan karakteri k pendidikan kesetaraan yang pelaksanaannya
pencapaiannya), a ributable dan reliable (merupakan rumusan utama/kunci/pokok yang dapat dipas kan bahwa bersifat tatap muka, tutorial, dan belajar mandiri.
kompetensi tercapai melalui rumusan indikatornya dan handal), dan mely (dapat dilakukan proses penilaian dengan d. Perlu dipas kan kegiatan pembelajaran yang dirancang menjadi sarana untuk mencapai KD secara op mal.
waktu cukup dan efek f). Kriteria perumusan indikator: Silabus dapat diperkaya atau dilengkapi dengan perkiraan alokasi waktu untuk menuntaskan pencapaian kompetensi,
a. Satu KD minimal dirumuskan dua indikator karena indikator merupakan rincian dari KD. Jumlah dan variasi rumusan garis besar penilaian yang memberikan petunjuk tentang bentuk, jenis instrumen penilaian dan rumusan tugas yang perlu
indikator disesuaikan dengan karakteris k, kedalaman, dan keluasan KD, serta disesuaikan dengan karakteris k dikembangkan, serta sumber belajar yang melipu alat, media, bahan ajar (buku, modul), sarana pembelajaran, sumber belajar
peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan alam dan sosial, serta lainnya yang disesuaikan dengan karakteris k kompetensi, indikator dan kapasitas peserta didik. Dengan
b. Kata kerja yang digunakan dalam indikator dak lebih nggi dari kata kerja dalam KD. Misalkan, KD “mendeskripsikan demikian, pembelajaran matema ka menjadi mudah diajarkan/dikelola oleh pendidik (teachable); mudah dipelajari oleh
….”, maka dak disarankan merumuskan kata kerja indikator “menganalisis perbedaan ….” peserta didik (learnable); terukur pencapaiannya (measurable assessable), dan bermakna untuk dipelajari (worth to learn)
sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan pendidikan peserta didik.

10 MODEL SILABUS PAKET A SETARA SD/MI MATEMATIKA 11


Pendidik menyusun sendiri rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara rinci dan dirancang khusus sesuai dengan 7. Media, alat dan sumber belajar
kebutuhan, kondisi, kapasitas dan karakteris k pendidik, peserta didik, satuan pendidikan dan budaya masyarakat melalui tema/ Media, alat dan sumber belajar merupakan sarana dan prasarana pembelajaran, alat peraga, media, bahan ajar dan
subtema tertentu yang kontekstual sebagai penjabaran dari silabus. RPP disusun oleh pendidik/tutor untuk satu pertemuan sumber belajar dari lingkungan sosial dan alam yang disesuaikan dengan karakteris k kompetensi, kapasitas dan
atau lebih. Komponen RPP minimal adalah sebagai berikut. karakteri k kelompok belajar.
1. Iden tas lembaga/kelompok belajar dan alokasi waktu Berikut ini adalah model silabus pembelajaran matema ka untuk program Paket A Setara SD/MI yang dapat diadopsi,
2. Tema/subtema diadaptasi, diperkaya, dilengkapi atau disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteris k pendidikan kesetaraan, peserta didik,
Tema/subtema dipilih dan ditetapkan secara kontekstual berdasarkan silabus yang disesuaikan dengan kondisi, kapasitas lingkungan belajar, kapasitas satuan pendidikan dan sosial budaya masyarakat, serta acuan dalam mengembangkan rencana
dan karakteris k kelompok belajar dan masyarakatnya, serta dikaitkan dengan minat dan kebutuhan peserta didik. pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan mengimplementasikannya dalam proses pembelajaran.
3. Materi pembelajaran
MODEL SILABUS KURIKULUM PENDIDIKAN KESETARAAN
Materi pembelajaran dipilih berdasarkan silabus dan memuat secara rinci konsep atau topik pembelajaran sesuai
dengan tema/subtema pembelajaran. Program : Paket A Setara SD/MI
4. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi Mata Pelajaran : Matema ka
Perangkat kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi dari se ap dimensi sikap, pengetahuan dan Tingkat : I Setara Kelas I s.d Kelas III
keterampilan dipilih dan diuraikan yang sesuai dengan tema pembelajaran pada silabus. Kriteria dan rumusan indikator Kompetensi In : 1. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengama (mendengar, melihat, membaca) dan
pencapaian kompetensi dapat diubah atau disesuaikan dengan tema, materi, kebutuhan dan karakteris k pembelajaran. menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
5. Langkah pembelajaran benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di satuan pendidikan
Langkah pembelajaran dipilih dan diuraikan secara rinci tahapan ak fitas belajar peserta didik yang sesuai dengan
2. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistema s dan logis, dalam karya yang
tema, materi, kebutuhan dan karakteris k pembelajaran keaksaraan. Langkah pembelajaran dapat memuat kegiatan
este s, dalam gerakan yang mencerminkan orang sehat, dan dalam ndakan yang mencerminkan
awal, in dan penutup.
perilaku orang beriman dan berakhlak mulia
6. Penilaian
Tema :
Penilaian pembelajaran berisi alat/instrumen dan rubrik penilaian yang disesuaikan dengan karakteris k kompetensi
dan indikator yang harus dicapai peserta didik.

12 MODEL SILABUS PAKET A SETARA SD/MI MATEMATIKA 13


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
3.1 Menjelaskan makna Membilang sekumpulan benda Konsep dan lambang Mengamati sekumpulan benda sehari-hari (diam dan 4.3 Mengurutkan bilangan- Menyelesaikan masalah yang Penyelesaian masalah Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
bilangan cacah sampai Membaca dan menulis bilangan bergerak) melalui berbagai kegiatan bilangan sampai dua angka berkaitan dengan mengurutkan sehari-hari terkait mengurutkan bilangan
dengan 99 sebagai lambang bilangan Penyelesaian masalah Membilang secara urut untuk menentukan banyak benda dari bilangan terkecil bilangan dengan perbandingan Membacakan hasil pengurutan bilangan
banyak anggota suatu Memasangkan bilangan cacah sehari-hari terkait dengan dari sekumpulan benda (diam dan bergerak) ke bilangan terbesar dua bilangan sampai dua
kumpulan objek atau dengan banyaknya benda konsep sebagai banyak Membaca dan menulis berbagai bentuk dan ukuran atau sebaliknya dengan angka
menggunakan kumpulan
benda sehari-hari Menyajikan bilangan cacah benda lambang bilangan
benda-benda konkret
4.1 Menyajikan bilangan yang bersesuaian dengan Memasangkan gambar dengan bilangan berdasarkan
cacah sampai dengan 99 banyak benda banyak benda Melakukan penjumlahan dua
3.4 Menjelaskan dan melakukan Konsep penjumlahan dan Melakukan penjumlahan dan pengurangan dengan
penjumlahan dan bilangan cacah pengurangan sampai 99 menggunakan benda di sekitar misalnya kerikil, kelereng,
yang bersesuaian dengan Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bilangan
pengurangan bilangan yang
Melakukan pengurangan dua Sifat dan operasi dan lain-lain, dan menuliskannya dalam bentuk kalimat
banyak anggota kumpulan cacah sampai dengan 99 melibatkan bilangan cacah
objek yang disajikan Menyajikan dan melaporkan hasil penyelesaian masalah bilangan cacah penjumlahan dan matematika
sampai dengan 99 dalam Menyelesaikan masalah yang pengurangan Melakukan penjumlahan dan pengurangan dengan
yang berkaitan dengan bilangan cacah sampai dengan 99 kehidupan sehari-hari serta
mengaitkan penjumlahan berkaitan dengan penjumlahan Penyelesaian masalah berbagai cara misalnya dengan pasangan bilangan
3.2 Menjelaskan bilangan Menentukan nilai tempat suatu Konsep nilai tempat Mengelompokkan sekumpulan benda dalam satuan dan
dan pengurangan dan pengurangan bilangan sehari-hari terkait berjumlah 5 (1 dan 4, 2 dan 3) dan10 (1 dan 9, 2 dan 8, 3
sampai dua angka dan angka pada bilangan bilangan sampai dua puluhan
nilai tempat penyusun 4.4 Menyelesaikan masalah cacah dengan penjumlahan dan dan 7, 4 dan 6, 5 dan 5)
Menuliskan lambang bilangan angka Menguraikan bilangan dalam bentuk panjang (satuan dan
lambang bilangan kehidupan sehari-hari pengurangan sampai 99 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
sampai dua angka Penyelesaian masalah puluhan)
menggunakan kumpulan Menyajikan hasil penyelesaian yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai
sehari-hari terkait dengan Menentukan nilai tempat suatu angka pada sebuah bilangan penjumlahan dan
benda sehari-hari serta dengan 99
masalah yang melibatkan nilai tempat bilangan Memasangkan gambar dengan bilangan berdasarkan pengurangan bilangan
cara membacanya Menyajikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan
4.2 Menuliskan lambang nilai tempat dari bilangan dua sampai dua angka banyak benda (dua angka) yang melibatkan bilangan penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai
bilangan sampai dua angka Menuliskan lambang bilangan sampai dua angka cacah sampai dengan 99 dengan 99
angka yang menyatakan Menyelesaikan masalah yang melibatkan nilai tempat dari
banyak anggota suatu bilangan dua angka 3.5 Mengenal pola bilangan Menentukan pola bilangan Pola benda/gambar/gerak Mengamati gambar berpola.
yang berkaitan dengan Memprediksikan pola bilangan Pola bilangan Menentukan pola dari kumpulan benda atau barisan
kumpulan objek dengan Menyajikan hasil penyelesaian masalah yang melibatkan
ide nilai tempat kumpulan benda/gambar/ yang berkaitan dengan Penyelesaian masalah bilangan tertentu
nilai tempat dari bilangan dua angka
gerakan atau lainnya kumpulan benda/gambar/ sehari-hari terkait dengan Memprediksi pola bilangan atau sekumpulan benda tertentu
3.3 Membandingkan dua Membandingkan dua Urutan Bilangan Mengamati dan menyebutkan sekumpulan benda/gambar Membuat pola bilangan dengan menggunakan kartu
4.5 Memprediksi dan gerakan pola bilangan
bilangan sampai dua angka kelompok benda Konsep perbandingan benda-benda di lingkungan sekitar bilangan atau benda konkret lainnya
membuat pola bilangan Menyelesaikan masalah Menentukan pola bilangan
melalui pengunaan benda Mengurutkan bilangan sampai dan urutan dua bilangan Membandingkan dua kelompok benda di lingkungan sekitar
yang berkaitan dengan yang berkaitan dengan pola Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pola bilangan
nyata, peragaan atau dua angka dari bilangan sampai dua angka Mengurutkan bilangan, menggunakan benda sehari-hari
kumpulan benda/gambar/ bilangan Menyajikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan
berdasarkan nilai tempat terkecil sampai terbesar dan melalui berbagai kegiatan atau permainan
gerakan atau lainnya pola bilangan
dari angka penyusunnya sebaliknya

14 MODEL SILABUS PAKET A SETARA SD/MI MATEMATIKA 15


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
3.6 Mengenal bangun Menyebutkan jenis-jenis Bangun datar dan bangun Mengenal dan menjelaskan jenis-jenis bangun datar 3.8 Mengenal dan Mengukur dan menentukan Satuan tidak baku: Mengamati berbagai alat ukur satuan tidak baku untuk
ruang dan bangun datar bangun datar (persegi, ruang sederhana (persegi, persegipanjang, segitiga, dan lingkaran) menentukan panjang panjang benda dengan satuan Perbandingan panjang menentukan panjang atau berat benda dari lingkungan sekitar
dengan menggunakan persegipanjang, segitiga, dan Klasifikasi benda/gambar/ Mengenal dan menjelaskan jenis-jenis bangun ruang (balok, dan berat dengan satuan tidak baku menggunakan benda, jarak antar lokasi Mengenal, membuat dan menggunakan alat ukur satuan
berbagai benda konkret lingkaran) bangun berdasar ciri kubus, tabung, kerucut dan bola) tidak baku menggunakan benda sebagai alat ukur Pengukuran panjang tak baku untuk mengukur panjang misalnya lidi dengan
4.6 Mengelompokkan Menyebutkan jenis-jenis atau sifat tertentu Membuat bangun ruang dengan menjiplak model bangun benda/situasi konkret Mengukur dan menentukan benda, jarak antar lokasi panjang tertentu digunakan sebagai satuan tak baku dalam
pengukuran panjang
bangun ruang bangun ruang (balok, kubus, Unsur bangun datar ruang, kemudian melipat 4.8 Melakukan pengukuran berat benda dengan satuan Perbandingan berat Mengukur berat benda dengan satuan tidak baku, misalnya
dan bangun datar tabung, kerucut dan bola) sederhana: segi empat, Mengidentifikasi dan menyebutkan benda-benda di dalam panjang dan berat tidak baku menggunakan benda melakukan percobaan mengukur berat benda dengan
berdasarkan sifat tertentu Mengelompokkan bangun persegi panjang, persegi, kelas yang berbentuk persegi, persegipanjang, segitiga, dalam satuan tidak baku benda sebagai alat ukur Pengukuran berat benda kelereng (berat sebuah batu setara dengan berat 3 kelereng)
dengan menggunakan datar berdasarkan sifat segitiga, lingkaran lingkaran, kubus, balok, kerucut, tabung, dan bola dengan menggunakan Menyelesaikan masalah yang Penyelesaian masalah Mengidentifikasi benda-benda yang sesuai untuk digunakan
berbagai benda konkret tertentu (misal: memiliki empat Unsur bangun ruang Mengelompokkan bangun datar berdasarkan sifat tertentu benda/situasi konkret berkaitan dengan pengukuran terkait panjang dan berat sebagai alat ukur satuan tak baku, misalnya mengukur panjang
sisi) sederhana: kubus, balok, (misal: memiliki empat sisi) panjang dan berat dengan satuan tidak sisi meja dengan menggunakan pensil sebagai alat ukur tak baku
Mengelompokkan bangun kerucut, tabung, bola Mengelompokkan bangun ruang berdasarkan sifat tertentu baku Menyajikan dan melaporkan berbagai hasil pengukuran
ruang berdasarkan sifat Penyelesaian masalah (misal: memiliki enam sisi) panjang dan berat berbagai benda ke bentuk tabel
tertentu (misal: memiliki enam sehari-hari terkait denganMenggambar atau melukis bangun datar dan bangun ruang sederhana dengan alat ukur tidak baku
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pengukuran
sisi) bangun datar dan sederhana panjang dan berat
Menyelesaikan masalah yang bangun ruang sederhana Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun
berkaitan dengan bangun datar dan bangun ruang sederhana 3.9 Membandingkan Membandingkan panjang benda Satuan baku: Mengukur panjang benda dengan satuan tak baku (lidi, tali
panjang, berat, lamanya dengan satuan tidak baku Perbandingan panjang rapia, kayu, dan lain-lain) dengan meletakkannya berjejer
datar dan bangun ruang Menyajikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan benda, jarak antar lokasi secara teratur kemudian membandingkan panjangnya
sederhana bangun datar dan bangun ruang sederhana waktu, dan suhu Membandingkan berat benda Pengukuran panjang
menggunakan benda/ dengan satuan tidak baku Membandingkan berat suatu benda (lebih berat atau lebih
3.7 Mengidentifikasi bangun Menentukan pola pengubinan Pengubinan: Mengamati berbagai bentuk pola pengubinan yang disusun benda, jarak antar lokasi ringan)
situasi konkret Membandingkan lama waktu Perbandingan berat benda
datar yang dapat Menyusun bangun datar untuk Konsep dan pola dari persegi atau segitiga sama sisi atau bangun datar tak Pengukuran berat benda Membandingkan lama waktu berbagai aktivitas kegiatan
4.9 Mengurutkan benda/ berbagai kegiatan (lebih lama atau lebih cepat)
disusun membentuk pola membentuk pola pengubinan pengubinan beraturan (puzzle) kejadian/ keadaan Membandingkan suhu Perbandingan lama aktifitas
pengubinan Menyajikan berbagai bentuk Penyelesaian masalah Menemukan pola pengubinan dari bentuk persegi atau berbagai proses/kejadian Membandingkan suhu berbagai benda (lebih dingin atau
berdasarkan panjang, berbagai benda Pengukuran waktu dan lebih panas) dengan memperhatikan aspek keamanan
4.7 Menyusun bangun- pola pengubinan sehari-hari terkait dengan segitiga sama sisi Mengurutkan benda/kejadian /
berat, lamanya waktu, lama aktifitas Mengurutkan benda/kejadian /keadaan berdasarkan
bangun datar untuk Menyelesaikan masalah yang pengubinan Melanjutkan pola pengubinan dari beberapa bangun datar dan suhu keadaan berdasarkan panjang, Perbandingan tingkat panjang, berat, waktu dan suhu.
membentuk pola berkaitan dengan pengubinan Menyajikan berbagai bentuk pola pengubinan yang disusun berat, waktu dan suhu suhu berbagai benda Menyajikan atau melaporkan hasil membandingkan
pengubinan sederhana dari persegi, atau segitiga sama sisi Pengukuran tingkat suhu berbagai panjang benda atau berat benda ke dalam bentuk
Menyelesaikan masalah yang benda sesuai dengan alat
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pengubinan berkaitan dengan ukuran yang tersedia gambar atau tabel
sederhana panjang, berat, lamanya waktu, Penyelesaian masalah terkait Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan ukuran
panjang, berat, waktu, suhu panjang, berat, lamanya waktu, dan suhu
dan suhu dengan satuan baku

16 MODEL SILABUS PAKET A SETARA SD/MI MATEMATIKA 17


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
3.10 Menjelaskan makna Mengidentifikasi nilai tempat Konsep bilangan cacah Menuliskan berbagai bentuk bilangan sampai 999 4.12 Menyelesaikan masalah Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
bilangan cacah dan pada suatu bilangan tertentu dan nilai tempat Menentukan suatu bilangan yang sudah diketahui nilai penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai dengan 999
menentukan lambangnya Menyajikan dan melaporkan Penyelesaian masalah tempatnya. pengurangan bilangan Menyajikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan
berdasarkan nilai tempat hasil membentuk bilangan terkait bilangan cacah Mengidentifikasi nilai tempat pada suatu bilangan tertentu yang melibatkan bilangan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat sampai
dengan menggunakan berdasarkan nilai-nilai dan nilai tempat Menyajikan dan melaporkan hasil membentuk bilangan cacah sampai dengan dengan 999
model konkret serta cara 999 dalam kehidupan
membacanya tempatnya berdasarkan nilai-nilai tempatnya
sehari-hari serta
4.10 Membaca dan Menyelesaikan masalah yang Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan lambang mengaitkan penjumlahan
menyajikan bilangan berkaitan dengan lambang bilangan dan nilai tempat dan pengurangan
cacah dan lambangnya bilangan dan nilai tempat
3.13 Menjelaskan perkalian Menyimpulkan bahwa Konsep dan operasi Mengamati operasi penjumlahan berulang
berdasarkan nilai tempat dan pembagian yang perkalian sebagai penjumlahan perkalian sampai 100 Menyimpulkan bahwa perkalian sebagai penjumlahan berulang
dengan menggunakan melibatkan bilangan
model konkret berulang Konsep dan operasi Membuat contoh penjumlahan berulang dan
cacah dengan hasil kali Menyeleaikan masalah yang pembagian sampai 100 menggantikannya menjadi operasi perkalian
3.11 Membandingkan dua Membandingkan dua bilangan Urutan Bilangan Menentukan benda yang paling banyak atau paling sedikit sampai dengan 100 berhubungan dengan perkalian Penyelesaian masalah Menyelesaikan soal cerita yang menggunakan tokoh dan isi
bilangan cacah cacah Konsep perbandingan Membandingkan dan mengurutkan gambar sekumpulan dalam kehidupan sehari-
benda-benda berdasarkan jumlahnya hari serta mengaitkan Menyimpulkan pembagian sehari-hari terkait dengan cerita yang berhubungan dengan perkalian
4.11 Mengurutkan bilangan- Mengurutkan bilangan dari dan urutan dua bilangan
Mengurutkan beberapa bilangan sampai tiga angka perkalian dan pembagian sebagai pengurangan berulang. perkalian dan pembagian Mengamati operasi pengurangan berulang
bilangan dari bilangan yang terkecil sampai terbesar cacah
Membuat urutan bilangan dari yang terbesar ke terkecil jika 4.13 Menyelesaikan masalah Menyelesaikan masalah Menyimpulkan pembagian sebagai pengurangan berulang.
terkecil ke bilangan dan sebaliknya Penyelesaian masalah
diberikan urutan bilangan dari terkecil ke terbesar perkalian dan pembagian yang berhubungan dengan Mengerjakan soal yang berhubungan dengan masalah
terbesar atau sebaliknya Menyelesaikan masalah sehari-hari terkait dengan Mempresentasikan, mendemonstrasikan, atau memperaga- yang melibatkan bilangan pembagian sehari-hari yang melibatkan perkalian dan pembagian
yang berkaitan dengan perbandingan dua kan cara membentuk bilangan dan mengurutkan bilangan cacah dengan hasil kali Menyelesaikan soal cerita yang terkait dengan perkalian
membandingkan dan bilangan cacah dari sejumlah bilangan yang diberikan sampai dengan 100 atau pembagian ke dalam bentuk gambar/diagram
mengurutkan bilangan Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan dalam kehidupan sehari- Menyajikan hasil penyelesaian masalah yang berkaitan
membandingkan dan mengurutkan bilangan hari serta mengaitkan dengan perkalian dan pembagian
3.12 Menjelaskan dan Melakukan penjumlahan dua Konsep penjumlahan dan Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan dengan mengguna- perkalian dan pembagian
melakukan penjumlahan bilangan tanpa teknik menyimpan pengurangan sampai 999 kan simbol +, -, atau = dalam pengerjaan hitung bilangan. 3.14 Menjelaskan nilai dan Menyebutkan jenis pecahan Konsep uang Mengenal uang logam dan uang kertas
dan pengurangan bilangan Melakukan penjumlahan Sifat dan operasi penjumlah- Menjumlah dua bilangan tanpa teknik menyimpan kesetaraan pecahan mata uang Nilai berbagai jenis uang Mengenal jenis pecahan uang yang biasa digunakan sehari-hari
yang melibatkan bilangan dengan teknik menyimpan Menentukan kesetaraan seperti pecahan 50, 100, 500, 1.000, 5.000, dan 10.000 rupiah
an dan pengurangan Menjumlah dua bilangan dengan teknik menyimpan mata uang (logam dan kertas) Mendemonstrasikan cara mengurutkan berbagai nilai mata uang
cacah sampai dengan 999 Menyajikan penyelesaian Penyelesaian masalah Menyusun berbagai pasangan bilangan pada penjumlahan 4.14 Mengurutkan nilai berbagai pecahan mata uang Kesetaraan antar nilai
dalam kehidupan sehari- masalah yang berkaitan Mendemonstrasikan cara menentukan kesetaraan berbagai
sehari-hari terkait dua bilangan yang diketahui jumlahnya tertentu mata uang serta Menyelesaikan masalah yang uang pecahan mata uang
hari serta mengaitkan dengan penjumlahan dan Menyelesaikan soal cerita penggunaan uang ke dalam
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan penjumlahan dan Mengubah kalimat penjumlahan ke bentuk pengurangan mendemonstrasikan berhubungan dengan nilai Penyelesaian masalah
berbagai kesetaraan mata uang sehari-hari terkait bentuk gambar/diagram
pengurangan sampai dengan 999 pengurangan atau sebaliknya Mendemonstrasikan penggunaan uang dalam bentuk
pecahan mata uang penggunaan uang bermain peran sebagai penjual dan pembeli

18 MODEL SILABUS PAKET A SETARA SD/MI MATEMATIKA 19


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
3.15 Menjelaskan dan Menentukan panjang mengguna- Pengukuran panjang Mengamati berbagai alat ukur sehari-hari (penggaris, 3.17 Menjelaskan ruas garis Menarik garis dari dua titik Ruas garis Mengidentifikasi ruas garis dalam ruangan kelas atau
menentukan panjang kan alat ukur dan satuan baku benda, jarak antar lokasi meteran, roll meter) untuk menentukan panjang benda dari dengan menggunakan pada bangun datar dan Konsep dan sketsa ruas benda-benda ruang yang ada di sekitarnya
(termasuk jarak), berat, dan Menentukan berat suatu benda Pengukuran berat benda lingkungan sekitar model konkret bangun bangun ruang garis Menarik garis dari dua titik pada bangun datar dan bangun ruang
waktu dalam satuan baku, menggunakan alat ukur dan Pengukuran waktu dan Mengamati berbagai alat ukur sehari-hari (neraca, datar dan bangun ruang Menentukan ruas garis pada Penyelesaian masalah Mengidentifikasi ruas garis pada bangun datar dan bangun
yang berkaitan dengan satuan baku lama aktifitas timbangan, timbangan duduk/gantung) untuk menentukan 4.17 Mengidentifikasi bangun datar terkait ruas garis ruang (diagonal sisi, diagonal ruang, dan ruas garis lainnya)
berat benda dari lingkungan sekitar ruas garis dengan Menentukan ruas garis pada Menentukan nama ruas garis-ruas garis pada bangun datar
kehidupan sehari-hari Menentukan lamanya suatu Kesetaraan satuan panjang, Mengamati demontrasi mengukur lama suatu aktivitas dengan menggunakan model bangun ruang dan bangun ruang
4.15 Melakukan pengukuran aktivitas menggunakan alat ukur berat dan waktu yang biasa menggunakan alat ukur waktu (stopwatch, jam analog/digital) konkret bangun datar Menyelesaikan masalah yang Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan ruas garis
panjang (termasuk Menyajikan penyelesaian digunakan sehari-hari Menyajikan penyelesaian masalah yang terkait dengan dan bangun ruang berkaitan dengan ruas garis pada bangun datar dan bangun ruang sederhana
jarak), berat, dan waktu masalah yang terkait dengan Penyelesaian masalah panjang, berat, dan waktu dalam satuan baku, 3.18 Menjelaskan bangun Menyebutkan bangun datar Unsur dan ciri/sifat Menggambar atau membentuk berbagai bangun datar sederhana
dalam satuan baku, panjang, berat, dan waktu sehari-hari terkait Menyelesaikan soal cerita penggunaan alat ukur dan satuan datar dan bangun ruang dan ciri-cirinya bangun datar Menunjukkan bagian unsur-unsur yang membentuk segitiga,
yang berkaitan dengan dalam satuan baku panjang, berat, waktu pengukuran panjang, berat dan waktu ke dalam bentuk segiempat, segilima, dan segienam beraturan (sisi, sudut)
gambar/diagram berdasarkan ciri-cirinya Mengelompokkan sekumpulan Unsur dan ciri/sifat
kehidupan sehari-hari dengan satuan baku 4.18 Mengklasifikasi bangun bangun datar berdasarkan bangun ruang Menyebutkan banyak sisi dan sudut bangun datar
3.16 Menjelaskan pecahan Menentukan pecahan Pecahan sederhana: Mengamati berbagai benda (kue, buah, atau bidang dua datar dan bangun ruang ciri-cirinya Penyelesaian masalah Mengelompokkan sekumpulan bangun datar berdasarkan
1/2, 1/3 , dan 1/4 ”setengah”, ”sepertiga”, Konsep dan nilai pecahan dimensi) yang dipotong menjadi beberapa bagian yang ciri-cirinya
berdasarkan ciri-cirinya Menyebutkan bangun ruang terkait bangun datar, Menunjukkan unsur-unsur pembentuk bangun ruang
menggunakan benda- dan ”seperempat” dalam sederhana 1/2, 1/3 dan sama dan ciri-cirinya bangun ruang sederhana
potongan benda yang (rusuk,sisi, sudut)
benda konkret dalam 1/4 Menggabungkan potongan-potongan benda yang Mengelompokkan sekumpulan Menyebutkan banyak rusuk,sisi, dan sudut yang terdapat
kehidupan sehari-hari bersesuaian dengan bagian Penyelesaian masalah berbentuk dan berukuran sama menjadi satu benda yang
dari keseluruhan suatu benda bangun ruang berdasarkan pada bangun ruang sederhana
4.16 Menyajikan pecahan konkret dalam kehidupan sehari-hari terkait utuh ciri-cirinya Mengelompokkan sekumpulan bangun ruang berdasarkan
1/2, 1/3 , dan 1/4 yang sehari-hari pecahan sederhana Menentukan pecahan ”setengah”, ”sepertiga”, dan Menyelesaikan masalah yang ciri-cirinya
bersesuaian dengan Menyatakan nilai pecahan ”seperempat” dalam potongan benda yang bersesuaian berhubungan dengan bangun Mengidentifikasi suatu bangun datar atau bangun ruang
bagian dari keseluruhan ”setengah”, ”sepertiga”, dengan bagian dari keseluruhan suatu benda konkret dalam datar dan bangun ruang berdasarkan ciri-cirinya
suatu benda konkret dan ”seperempat” ke dalam kehidupan sehari-hari Menyelesaikan soal cerita yang terkait dengan bangun
dalam kehidupan sehari- berbagai bentuk gambar dan Menyatakan nilai pecahan ”setengah”, ”sepertiga”, dan datar dan bangun ruang beserta ciri-cirinya
hari sebaliknya ”seperempat” ke dalam berbagai bentuk gambar dan 3.19 Menjelaskan pola Menentukan pola barisan Pola bangun-bangun Mengamati pola barisan bangun datar dan bangun ruang
Menyajikan pecahan sebaliknya barisan bangun datar bangun datar datar dan bangun ruang Menentukan pola barisan bangun datar dan bangun ruang
”setengah”, ”sepertiga”, dan dan bangun ruang Menentukan pola barisan Penyelesaian masalah Menemukan berbagai pola yang mungkin dari sekumpulan
Menyelesaikan soal cerita yang berhubungan dengan menggunakan gambar atau barisan bangun datar dan bangun ruang
”seperempat” bangun ruang sehari-hari terkait dengan Membuat berbagai bentuk barisan yang dapat dibentuk
Menyelesaikan masalah pecahan ”setengah”, ”sepertiga”, dan ”seperempat” atau benda konkret
yang berkaitan dengan 4.19 Memprediksi pola Membuat pola baru bangun datar dan dari sekumpulan bangun datar dan bangun ruang
barisan bangun datar berdasarkan pola yang sudah bangun ruang Membuat pola baru berdasarkan pola yang sudah ada dari
pecahan”setengah”, dan bangun ruang sekumpulan bangun datar dan bangun ruang
”sepertiga”, dan ”seperempat” menggunakan gambar ada dari sekumpulan bangun Menggunakan konsep pola barisan bangun datar dan
atau benda konkret datar dan bangun ruang bangun ruang dalam menyelesaikan masalah

20 MODEL SILABUS PAKET A SETARA SD/MI MATEMATIKA 21


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
3.20 Menjelaskan sifat-sifat Mengidentifikasi sifat operasi Sifat operasi hitung pada Mengidentifikasi sifat operasi hitung pada bilangan cacah 3.23 Menggeneralisasi Menyimpulkan pecahan Pecahan sederhana Mencermati permasalahan sehari-hari yang berkaitan
operasi hitung pada hitung pada bilangan cacah bilangan cacah: (pertukaran [komutatif], pengelompokkan [asosiatif], dan ide pecahan sebagai sebagai bagian dari Konsep dan nilai pecahan dengan pecahan sebagai bagian dari keseluruhan, misalnya
bilangan cacah (komutatif, asosiatif, dan Sifat operasi hitung penyebaran [distributif]) bagian dari keseluruhan keseluruhan benda sederhana sebagai dalam suatu wadah ada 5 bola yang terdiri dari 2 bola
4.20 Menyelesaikan masalah distributif) bilangan Mengidentifikasi dan menyelesaikan permasalahan sehari- menggunakan benda- Menyajikan nilai pecahan bagian dari keseluruhan merah dan 3 bola biru maka banyaknya bola merah dari
yang melibatkan Menyelesaikan masalah yang Penyelesaian masalah hari yang berkaitan dengan penggunaan sifat operasi benda konkret dengan menggunakan Penyajian pecahan keseluruhan adalah 2 dari 5, ditulis sebagai
hitung pada bilangan cacah (pertukaran [komutatif], Menggunakan konsep pecahan sebagai bagian dari
penggunaan sifat-sifat berhubungan dengan sifat-sifat sehari-hari terkait dengan pengelompokkan [asosiatif], dan penyebaran [distributif]) 4.23 Menyajikan pecahan berbagai bentuk gambar Penyelesaian masalah keseluruhan untuk menyelesaikan masalah sehari-hari,
operasi hitung pada operasi hitung penggunaan sifat operasi Menyajikan permasalahan sehari-hari yang dapat sebagai bagian terkait penyajian pecahan misalnya ada berapa bagian anak laki-laki dalam kelas jika
bilangan cacah hitung diselesaikan dengan sifat-sifat operasi hitung pada bilangan dari keseluruhan sederhana dalam kelas terdapat 15 anak laki-laki dan 20 anak perempuan
cacah (pertukaran [komutatif], pengelompokkan [asosiatif], menggunakan benda- Menyajikan nilai pecahan dengan menggunakan berbagai
dan penyebaran [distributif]) benda konkret bentuk gambar
3.21 Menjelaskan bilangan Menentukan letak nilai bilangan Bilangan dan pecahan Meletakkan nilai suatu bilangan pada garis bilangan Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan
cacah dan pecahan cacah pada garis bilangan sederhana Meletakkan nilai pecahan sederhana pada garis bilangan 3.24 Menjelaskan dan Melakukan penjumlahan Operasi hitung pecahan Melakukan penjumlahan dua pecahan berpenyebut sama
sederhana (seperti 1/2, 1/3, Menentukan letak nilai pecahan Garis bilangan Menggunakan garis bilangan untuk membandingan melakukan penjumlahan pecahan berpenyebut sama berpenyebut sama: dengan peragaan langsung (mis: menggabungkan ¼ apel
dan 1/4) yang disajikan sederhana pada garis bilangan Letak pecahan pada garis bilangan-bilangan cacah dan pecahan dan pengurangan Melakukan pengurangan Konsep dan operasi pen- dengan ¼ apel)
pada garis bilangan Menggunakan garis bilangan bilangan Menggunakan konsep membandingkan bilangan cacah dan pecahan berpenyebut pecahan berpenyebut sama jumlahan dan pengurangan Melakukan penjumlahan secara matematis berdasarkan
untuk membandingkan pecahan untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan Menyelesaikan masalah peragaan yang telah dilaksanakan
4.21 Menggunakan bilangan bilangan cacah dan pecahan Penyelesaian masalah sehari-hari
sama pecahan senama
Menjumlahkan pecahan berpenyebut sama dengan
cacah dan pecahan Menyajikan penyelesaian sehari-hari terkait garis Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penyajian 4.24 Menyelesaikan masalah penjumlahan dan pengurangan Penyelesaian masalah menjumlahkan pembilangnya dan penyebutnya tetap
sederhana (seperti 1/2, 1/3, masalah yang berkaitan bilangan bilangan cacah dan pecahan sederhana penjumlahan dan pecahan berpenyebut sama sehari-hari terkait dengan Menyelesaikan masalah yang terkait penjumlahan dan
dan 1/4 ) yang disajikan dengan penyajian bilangan Menyajikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan pengurangan pecahan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan berpenyebut sama
pada garis bilangan cacah dan pecahan sederhana penyajian bilangan cacah dan pecahan sederhana berpenyebut sama pengurangan pecahan Menyajikan penyelesaian masalah yang terkait penjumlahan
3.22 Menyatakan suatu Menyimpulkan suatu bilangan Penulisan bilangan Mencermati permasalahan sehari-hari yang berkaitan senama dan pengurangan pecahan berpenyebut sama
bilangan sebagai jumlah, sebagai jumlah, selisih, hasil kali, sebagai hasil berbagai dengan pernyataan suatu bilangan sebagai jumlah, selisih, 3.25 Menjelaskan dan Menentukan lama waktu suatu Pengukuran waktu dan Mengenal satuan ukuran waktu, misalnya: detik, menit, jam,
selisih, hasil kali, atau hasil atau hasil bagi dua bilangan cacah
Menentukan apakah suatu operasi bilangan hasil kali, atau hasil bagi dua bilangan cacah. menentukan lama kejadian lama aktifitas hari, minggu, bulan, tahun, dan lain-lain
bagi dua bilangan cacah  Penyelesaian masalah Menyelesaikan masalah yang terkait dengan hasil bilangan waktu suatu kejadian Menyelesaikan masalah yang Operasi hitung kesetaraan Mengidentifikasi waktu setelah dan sebelum suatu kejadian
bilangan merupakan jumlah, sebagai jumlah, selisih, hasil kali, atau hasil bagi dua berlangsung.
4.22 Menilai apakah selisih, hasil kali, atau hasil sehari-hari terkait dengan berlangsung berkaitan lama waktu suatu satuan waktu yang biasa
bagi dua bilangan cacah bilangan cacah 4.25 Menyelesaikan masalah kejadian berlangsung digunakan sehari-hari Menentukan lama waktu suatu kejadian
suatu bilangan dapat penulisan bilangan Menyimpulkan suatu bilangan sebagai jumlah, selisih, hasil Membandingkan durasi waktu dari kejadian-kejadian yang
dinyatakan sebagai Menyajikan penyelesaian sebagai hasil operasi yang berkaitan lama Penyelesaian masalah
masalah yang terkait dengan kali, atau hasil bagi dua bilangan cacah berlangsung bersamaan.
jumlah, selisih, hasil hasil bilangan sebagai jumlah, bilangan Menyajikan penyelesaian masalah yang terkait dengan hasil waktu suatu kejadian sehari-hari terkait waktu Menyelesaikan masalah yang terkait mengukur waktu
kali, atau hasil bagi dua selisih, hasil kali, atau hasil bilangan sebagai jumlah, selisih, hasil kali, atau hasil bagi berlangsung dalam satuan detik atau jam
bilangan cacah bagi dua bilangan cacah dua bilangan cacah Menyajikan penyelesaian masalah yang terkait mengukur
waktu dalam satuan detik atau jam

22 MODEL SILABUS PAKET A SETARA SD/MI MATEMATIKA 23


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
3.26 Mendeskripsikan dan Menentukan hubungan antar Operasi hitung kesetaraan Mencermati permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan 3.28 Menjelaskan simetri Menentukan simetri lipat pada Simetri: Mencermati permasalahan sehari-hari yang berkaitan
menentukan hubungan satuan panjang (km, hm, dam, satuan berat, panjang hubungan antar satuan baku untuk panjang, berat, dan waktu lipat dan simetri putar bangun datar Konsep simetri lipat dan dengan simetri lipat dan simetri putar
antar satuan baku untuk m, dm, cm, mm) dan waktu yang biasa Memilih alat ukur yang sesuai dengan benda yang diukur pada bangun datar Menentukan simetri putar pada simetri putar Mengenal sifat-sifat simetri lipat dan simetri putar pada
panjang, berat, dan Menentukan hubungan antar digunakan sehari-hari Mengidentifikasi hubungan antar satuan panjang (km, hm, menggunakan benda bangun datar Penyelesaian masalah bangun datar
waktu yang umumnya satuan berat, misalnya kg, ons, Penyelesaian masalah dam, m, dm, cm, mm) konkret sehari-hari terkait simetri Mencoba membuktikan dengan memutar papan peraga
Mengubah antar satuan panjang ke bentuk antar satuan lainnya
digunakan dalam gram sehari-hari terkait Mengidentifikasi hubungan antar satuan berat, misalnya kg, 4.28 Mengidentifikasi simetri simetri putar
kehidupan sehari-hari Menentukan hubungan antar kesetaraan satuan berat, ons, gram lipat dan simetri putar Membuat dan menggunting berbagai bangun datar untuk
4.26 Menyelesaikan masalah satuan waktu (detik, menit, panjang dan waktu Membaca tanda waktu jam, setengah jam, seperempat jam pada bangun datar menentukan garis simetri
yang berkaitan dengan jam) pada jarum jam menggunakan benda Membandingkan hasil lipatan berbagai bangun datar
hubungan antarsatuan Menyelesaikan masalah yang Membaca tanda waktu sampai lima menit pada jarum jam analog konkret Menemukan hubungan antara jenis lipatan bangun datar
baku untuk panjang, terkait dengan satuan baku Membaca jam digital (jam, menit, detik) Melakukan percobaan menentukan banyaknya simetri putar
berat, dan waktu yang Mengidentifikasi hubungan antar satuan waktu (detik, menit, jam) pada bangun datar
umumnya digunakan Mengidentifikasi hubungan satuan kuantitas rim, kodi, Menggunakan konsep simetri lipat dan simetri putar dalam
dalam kehidupan sehari- lusin, dan gros. menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari
Menyelesaikan masalah yang terkait dengan satuan baku
hari Menyajikan penyelesaian masalah yang terkait dengan Menyajikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan
satuan baku konsep simetri lipat dan simetri putar
3.27 Menjelaskan dan Menaksir luas bangun datar Luas: Menaksir luas bangun datar di lingkungan sekolah 3.29 Menjelaskan dan Menentukan keliling bangun Keliling bangun datar: Mencermati permasalahan sehari-hari yang berkaitan
menentukan luas dan dengan alat ukur tidak baku Konsep luas menggunakan alat ukur tidak baku, misalnya menggunakan menentukan keliling datar Keliling bangun datar dengan keliling bangun datar
volume dalam satuan Menaksir volume bangun datar Luas bangun datar kertas yang berbentuk persegi yang sisinya 5 cm sebagai bangun datar Menyelesaikan masalah yang sederhana: persegi, Mengukur panjang sisi-sisi dari bangun datar, kemudian
tidak baku dengan dengan kubus satuan sederhana dengan satuan alat ukur tidak baku 4.29 Menyajikan dan berkaitan dengan keliling persegipanjang, segitiga menghitung keliling darihasil mengukur dengan
menggunakan benda Menyelesaikan masalah yang tidak baku Menaksir volume bangun ruang dengan menghitung menyelesaikan masalah bangun datar Penyelesaian masalah menjumlahkan panjang sisi-sisinya
Penyelesaian masalah yang berkaitan dengan sehari-hari terkait keliling Menemukan rumus keliling bangun datar melalui percobaan
konkret berhubungan dengan luas dan sehari-hari terkait luas banyaknya kubus satuan
4.27 Menyelesaikan masalah volume dalam satuan tidak Menggunakan konsep luas dan volume pada satuan tidak keliling bangun datar yang dilakukan
Volume: Menyelesaikan masalah yang terkait dengan keliling
luas dan volume dalam baku Konsep volume baku untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan
satuan tidak baku Volume bangun ruang sehari-hari bangun datar (persegi, persegipanjang, segitiga)
dengan menggunakan sederhana dengan satuan Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas dan Menyajikan penyelesaian masalah yang terkait dengan
benda konkret tidak baku volume dengan satuan tidak baku keliling bangun datar (persegi, persegipanjang, segitiga)
Penyelesaian masalah Menyajikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan
sehari-hari terkait volume luas dan volume dengan satuan tidak baku

24 MODEL SILABUS PAKET A SETARA SD/MI MATEMATIKA 25


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN TINGKATAN : II SETARA KELAS IV S.D. KELAS VI
3.30 Menjelaskan sudut, jenis Membandingkan besar sudut Satuan sudut tidak baku: Mengamati berbagai macam bentuk sudut yang berbeda Alokasi waktu: 6 jam pelajaran/minggu
sudut (sudut siku-siku, dari berbagai macam bentuk Konsep dan jenis sudut pada bangun datar
sudut lancip, dan sudut sudut yang berbeda Besar sudut Membandingkan besar sudut dari berbagai macam bentuk Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran dak langsung (indirect teaching) pada
tumpul), dan satuan Mengidentifikasi sudut siku- Penyelesaian masalah sudut yang berbeda pada bangun datar pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
pengukuran tidak baku siku, lancip, atau tumpul sehari-hari terkait sudut Menentukan alat ukur yang sesuai untuk mengukur sudut
4.30 Mengidentifikasi jenis Menyelesaikan masalah yang Mendemonstrasikan cara mengukur sudut dengan
dengan memperha kan karakteris k mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
sudut, (sudut siku-siku, berhubungan dengan sudut menggunakan busur derajat Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat
sudut lancip, dan sudut Mengidentifikasi sudut siku-siku, lancip, atau tumpul
tumpul), dan satuan Menyelesaikan masalah yang terkait dengan sudut
digunakan sebagai per mbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
pengukuran tidak baku Menyajikan penyelesaian masalah yang terkait dengan Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan sebagai berikut ini.
sudut
3.31 Menganalisis berbagai Menentukan unsur dan sifat- Unsur dan sifat-sifat Mengenal konsep sisi dan titik pada bangun datar seperti KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
bangun datar sifat bangun datar bangun datar persegi, persegipanjang
3.1 Menjelaskan pecahan Menyatakan pecahan Pecahan senilai Menentukan pecahan ”setengah”, ”sepertiga”, dan
berdasarkan sifat-sifat Mengelompokan bangun datar Penyelesaian masalah Menyebutkan unsur dan sifat-sifat suatu bangun datar
pecahan senilai dengan sebagai potongan benda Konsep pecahan senilai ”seperempat” dalam potongan benda yang bersesuaian
yang dimiliki berdasarkan sifat yang dimiliki sehari-hari terkait sifat Mengklasifikasikan bangun datar sesuai sifat-sifatnya
gambar dan model konkret yang bersesuaian dengan Penyelesaian masalah dengan bagian dari keseluruhan suatu benda konkret dalam
4.31 Mengelompokkan bangun datar Menyelesaikan masalah yang terkait dengan unsur dan
yang ada di lingkungan bagian dari keseluruhan sehari-hari terkait pecahan kehidupan sehari-hari (misal sepotong coklat dibagi menjadi 2)
berbagai bangun datar sifat-sifat bangun datar
sekitar suatu benda konkret dalam senilai Mengenal pecahan senilai dengan menggunakan benda
berdasarkan sifat-sifat Menyajikan penyelesaian masalah yang terkait dengan
4.1 Menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari dilingkungan sekitar untuk menunjukkan dua pecahan itu
yang dimiliki unsur dan sifat-sifat bangun datar
yang berkaitan dengan Membedakan pecahan senilai atau tak senilai (misalnya: sepotong coklat dibagi
3.32 Menjelaskan data Mengidentifikasi data berbagai Diagram gambar Mencermati sajian data tentang peserta didik dan pecahan senilai dengan senilai dan tak senilai menjadi 2 sama besar maka akan senilai dengan 3 bagian
berkaitan dengan diri macam data yang berbeda Penyelesaian masalah lingkungan sekitar dalam bentuk gambar prosedur dan strategi berdasarkan gambar/benda dari sepotong coklat yang dipotong menjadi 6 sama besar)
peserta didik yang Menyajikan data dalam bentuk sehari-hari terkait Mengidentifikasi data tentang peserta didik dan lingkungan sesuai karakteritik masalah di lingkungan sekitar Memahami persamaan dan perbedaan pecahan senilai dan
disajikan dalam diagram tabel berbagai macam data diagram gambar sekitar misalnya tinggi badan, warna sepatu, makanan Menyelesaikan masalah yang pecahan tak senilai
gambar yang berbeda kesukaan, atau kegemaran dari siswa berkaitan dengan pecahan Menjelaskan strategi penyelesaian masalah yang terkait
4.32 Menyajikan data Menyajikan data dalam bentuk Menyajikan data dalam bentuk tabel dan piktogram dari senilai dengan pecahan senilai dengan mengalikan atau membagi
berkaitan dengan diri diagram berbagai macam data berbagai macam data yang berbeda pembilang dan penyebut dengan bilangan yang sama. Contoh:
peserta didik yang yang berbeda Menggunakan konsep penyajian data untuk menyelesaikan
disajikan dalam diagram masalah
gambar Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan data
tunggal sederhana Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan senilai

26 MODEL SILABUS PAKET A SETARA SD/MI MATEMATIKA 27


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
3.2 Menjelaskan dan Membedakan pecahan biasa, Bentuk pecahan: Mencermati permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan 3.4 Menjelaskan faktor dan Menentukan kelipatan suatu Faktor dan kelipatan Memperhatikan gambar/ilustrasi/alat peraga yang
membedakan berbagai campuran, desimal dan Konsep dan operasi pecahan biasa, pecahan campuran, desimal, dan persen kelipatan suatu bilangan bilangan Konsep dan metode berkaitan dengan faktor dan kelipatan suatu bilangan.
bentuk pecahan (biasa, persen pecahan biasa, campuran, Mengidentifikasi hubungan pecahan dengan desimal 4.4 Menyelesaikan masalah Menentukan faktor suatu penentuan faktor dan Misal: Jika ada 36 pemain musik dalam marching band
dimulai dengan pecahan berpenyebut 10 dituliskan sebagai maka akan ada beberapa formasi baris berbaris (tetap
campuran, desimal, Mengubah pecahan biasa ke decimal dan persen berkaitan dengan faktor bilangan kelipatan dalam parade) yang dapat mereka susun, misalnya formasi
dan persen) dengan bentuk desimal Penyelesaian masalah bilangan desimal satu angka di belakang koma, misalnya dan kelipatan suatu Menyelesaikan masalah yang Penyelesaian masalah 9 baris dan setiap baris ada 4 orang pemain musik
menggunakan gambar dan Mengubah bilangan desimal sehari-hari terkait berbagai bilangan menggunakan berkaitan dengan faktor dan sehari-hari terkait faktor Menentukan cara mencari faktor dari bilangan yang
model konkret yang ada di ke bentuk pecahan bentuk pecahan sederhana Mengidentifikasi hubungan pecahan dengan desimal untuk prosedur dan strategi kelipatan dan kelipatan ditentukan dengan tabel
lingkungan sekitar Mengubah bilangan pecahan pecahan yang berpenyebut 100, 1.000, dan seterusnya sesuai karakteritik masalah Menuliskan kelipatan dari bilangan yang ditentukan
Menggunakan konsep faktor dan kelipatan suatu bilangan
4.2 Menyelesaikan masalah ke desimal dan persen Mengubah pecahan campuran ke bentuk pecahan biasa
yang berkaitan dengan Menyelesaikan masalah yang Mengubah pecahan biasa ke bentuk desimal 3.5 Menjelaskan bilangan Menentukan bilangan prima Bilangan prima Mengamati bilangan dari 1 sampai 100 dalam bentuk tabel
pecahan (biasa, campuran, berkaitan dengan pecahan Mengubah bilangan desimal ke bentuk pecahan prima antara 1-100 Konsep dan metode persegi, kemudian mencari bilangan prima antara 1-100
desimal, dan persen) biasa, pecahan campuran, Mengubah bilangan pecahan ke desimal dan persen 4.5 Menyelesaikan masalah Menyelesaikan masalah yang penentuan bilangan prima Mencermati permasalahan sehari-hari yang berkaitan
Menjelaskan strategi penyelesaian masalah yang terkait yang berkaitan dengan berkaitan dengan bilangan Penyelesaian masalah dengan bilangan prima
menggunakan prosedur desimal, dan persen
dengan pecahan (biasa, campuran, desimal, dan persen) operasi hitung bilangan prima sehari-hari terkait Menyelesaikan masalah yang terkait dengan bilangan prima
dan strategi sesuai Menyajikan penyelesaian masalah yang terkait dengan
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan prima penggunaan bilangan prima
karakteritik masalah biasa, pecahan campuran, desimal, dan persen bilangan prima
Menyajikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan 3.6 Menentukan faktor Menentukan faktor suatu FPB dan KPK Mengidentifikasi faktor dari bilangan yang ditentukan,
pecahan biasa, pecahan campuran, desimal, dan persen persekutuan, faktor bilangan menggunakan Konsep dan metode paling tidak faktor dari dua bilangan yang berbeda
3.3 Menentukan hasil jumlah, Menentukan taksiran dari Penaksiran Mencermati permasalahan sehari-hari yang berkaitan persekutuan terbesar (FPB), pohon faktor penentuan FPB dan KPK Mencari faktor dari suatu bilangan menggunakan pohon
selisih, hasil kali, dan hasil jumlah, selisih, hasil kali, Metode penaksiran hasil dengan taksiran dari jumlah, selisih, hasil kali, dan hasil kelipatan persekutuan, Menentukan FPB dari Penyelesaian masalah faktor
bagi dua bilangan cacah bagi dua bilangan cacah maupun pecahan dan kelipatan persekutuan
dan hasil bagi dua bilangan operasi hitung terkecil (KPK) dari dua sekurangnya dua bilangan sehari-hari terkait Mencari FPB dari bilangan yang ditentukan sekurangnya
maupun pecahan dan Mengidentifikasi cara menentukan taksiran dari jumlah,
desimal berkaitan dengan cacah Penyelesaian masalah selisih, hasil kali, dan hasil bagi dua bilangan cacah maupun bilangan berkaitan dengan yang ditentukan penggunaan FPB dan KPK dua bilangan dengan menggunakan himpunan faktor
peristiwa sehari-hari Menentukan taksiran dari sehari-hari terkait berbagai Menentukan taksiran dari jumlah, selisih, hasil kali, dan kehidupan sehari-hari Menentukan KPK dari persekutuan, pohon faktor, dan tabel
4.3 Menyelesaikan masalah jumlah, selisih, hasil kali, penaksiran hasil operasi hasil bagi dua bilangan cacah 4.6 Menyelesaikan masalah sekurangnya dua bilangan Mengidentifikasi kelipatan dari bilangan yang ditentukan
berkaitan dengan dan hasil bagi dua pecahan hitung Mengidentifikasi cara menentukan taksiran dari jumlah, selisih, yang berkaitan dengan yang ditentukan sekurangnya dua bilangan
penaksiran dari jumlah, berpenyebut sama hasil kali, dan hasil bagi dua bilangan pecahan berpenyebut sama faktor persekutuan, faktor Menyelesaikan masalah yang Mencari KPK dari bilangan yang ditentukan sekurangnya
selisih, hasil kali, dan hasil Menentukan taksiran dari jumlah, selisih, hasil kali, dan persekutuan terbesar (FPB),
terkait dengan FPB dan KPK dua bilangan dengan menggunakan himpunan kelipatan
bagi dua bilangan cacah hasil bagi dua pecahan berpenyebut sama kelipatan persekutuan,
maupun pecahan dan Menyelesaikan masalah yang terkait dengan taksiran hasil dan kelipatan persekutuan persekutuan, pohon faktor dan tabel
desimal menggunakan pengoperasian dua bilangan pecahan terkecil (KPK) dari dua Menyelesaikan masalah yang terkait dengan FPB dan KPK
prosedur dan strategi Menyajikan penyelesaian masalah yang terkait dengan bilangan berkaitan dengan Menyajikan penyelesaian masalah yang terkait dengan FPB
sesuai karakteritik masalah taksiran hasil pengoperasian dua bilangan pecahan kehidupan sehari-hari dan KPK

28 MODEL SILABUS PAKET A SETARA SD/MI MATEMATIKA 29


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
3.7 Menentukan hasil Mengukur benda di sekitar Pembulatan hasil pengukuran Mengidentifikasi cara pembulatan ke bawah, contoh: 12,4 4.9 Menyelesaikan masalah Menyelesaikan permasalahan Konsep dan luas bangun Menggunakan rumus untuk menentukan keliling dan luas
pengukuran panjang dan lingkungan menggunakan ke satuan, puluhan, atau cm dibulatkan menjadi 12 cm berkaitan dengan keliling dan yang melibatkan keliling datar sederhana: persegi, bangun datar persegi, persegipanjang, dan segitiga
berat ke satuan terdekat alat ukur baku ratusan terdekat. Mengidentifikasi cara pembulatan ke atas, contoh: 12,6 cm luas persegi, persegipanjang, dan luas daerah (persegi, persegipanjang, segitiga Menyelesaikan permasalahan yang melibatkan keliling dan
berdasarkan benda konkrit Melakukan pembulatan pada Konsep ketelitian hasil dibulatkan menjadi 13 cm; dan segitiga termasuk persegipanjang, segitiga) Penyusunan rumus keliling luas daerah (persegi, persegipanjang, segitiga)
dan tidak konkrit Mengukur benda-benda di sekitar kelas atau sekolah melibatkan pangkat dua dan luas bangun datar
hasil pengukuran pengukuran Menyajikan penyelesaian permasalahan yang melibatkan
4.7 Menyelesaikan masalah dengan akar pangkat dua sederhana tertentu
Menyajikan penyelesaian Pembulatan hasil menggunakan alat ukur seperti meteran, timbangan dan keliling dan luas daerah (persegi, persegipanjang, segitiga)
pembulatan hasil menggunakan prosedur dan Penyelesaian masalah sehari-
pengukuran panjang dan permasalahan yang pengukuran melakukan pembulatan pada hasil pengukurannya strategi sesuai karakteritik hari terkait keliling dan luas
berat ke satuan terdekat melibatkan pembulatan Penyelesaian masalah Menyelesaikan permasalahan yang melibatkan pembulatan masalah bangun datar sederhana
menggunakan prosedur sehari-hari terkait Menyajikan penyelesaian permasalahan yang melibatkan
3.10 Menyebutkan dan Mengidentifikasi rusuk-rusuk Hubungan antar garis Menggunakan kerangka kubus atau balok, untuk
dan strategi sesuai pembulatan pengukuran pembulatan menentukan hubungan antar sejajar, rusuk-rusuk yang Konsep garis sejajar, mengidentifikasi rusuk-rusuk yang sejajar, rusuk-rusuk
karakteritik masalah garis (sejajar, berpotongan, berpotongan dan berhimpit berpotongan, berhimpit yang berpotongan dan rusuk-rusuk yang berhimpit
3.8 Menjelaskan sifat-sifat Menentukan segibanyak Segi banyak: Mengenal berbagai bentuk segi banyak beraturan dan tak berhimpit) dengan pada kubus atau balok Penyelesaian masalah Menggambar garis-garis sejajar, berpotongan, dan
segibanyak beraturan dan beraturan berdasarkan sifat- Konsep dan sifat segi beraturan dari gambar atau poster menggunakan model dan Menggambar garis-garis sehari-hari terkait garis berhimpit
segibanyak tidak beraturan sifatnya banyak beraturan Membuat diagram pengelompokan segi banyak beraturan benda konkrit yang ada di
dengan menggunakan model lingkungan sekitar sejajar, berpotongan, dan sejajar, berpotongan, Menjelaskan sifat-sifat garis-garis sejajar, garis-garis
Menentukan segibanyak tak Segi banyak tak beraturan dan tak beraturan dan menjelaskan alasannya berhimpit berhimpit berpotongan dan garis-garis berhimpit
dan benda konkrit yang ada beraturan berdasarkan sifat- Penyelesaian masalah Menyelesaikan permasalahan yang melibatkan segi banyak 4.10 Menyelesaikan masalah yang
di lingkungan sekitar berkaitan dengan hubungan Menyelesaikan permasalahan Menyelesaikan permasalahan yang melibatkan hubungan
4.8 Menyelesaiakan masalah sifatnya sehari-hari terkait sifat Menyajikan penyelesaian permasalahan yang melibatkan antar garis (sejajar, yang melibatkan hubungan antar garis (sejajar, berpotongan, dan berhimpit)
yang berkaitan dengan Menyelesaikan permasalahan segi banyak segi banyak berpotongan, berhimpit) antar garis (sejajar, Menyajikan penyelesaian permasalahan yang melibatkan
segibanyak beraturan dan yang melibatkan segi banyak menggunakan model berpotongan, dan berhimpit) hubungan antar garis (sejajar, berpotongan, dan berhimpit)
segibanyak tidak beraturan konkret menggunakan
menggunakan prosedur prosedur dan strategi sesuai
dan strategi sesuai karakteritik masalah
karakteritik masalah 3.11 Menjelaskan data Menafsirkan data yang Diagram batang Menafsirkan data yang disajikan dalam bentuk diagram batang
3.9 Menentukan keliling Menentukan keliling persegi, Keliling dan luas daerah Mengidentifikasi berbagai bangun datar persegi, diri peserta didik dan disajikan dalam bentuk Pengumpulan, penyajian Mengumpulkan dari sekumpulan data yang berbeda dari
dan luas daerah persegi, persegipanjang, dan segitiga Konsep dan keliling persegipanjang, dan segitiga lingkungannya yang diagram batang dan penafsiran data dalam data sebelumnya
persegipanjang, dan segitiga dengan menggunakan rumus bangun datar sederhana: Melakukan eksplorasi pengukuran bangun datar persegi, disajikan dalam bentuk Mengumpulkan data diri bentuk diagram batang Membuat diagram batang dari data yang dikumpulkan
serta hubungan pangkat dua Menentukan luas daerah persegi, persegipanjang, persegipanjang, dan segitiga untuk menentukan keliling diagram batang peserta didik /lingkungannya Penyelesaian masalah Menggunakan konsep diagram batang untuk
dengan akar pangkat dua persegi, persegipanjang, segitiga, bangun datar dan luas bangun datar persegi, persegipanjang, dan
dengan menggunakan model Menyajikan data dalam sehari-hari terkait diagram menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari
dan benda konkrit yang ada dan segitiga dengan lainnya segitiga bentuk diagram batang batang Menyajikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan
di lingkungan sekitar menggunakan rumus data dan pengukuran

30 MODEL SILABUS PAKET A SETARA SD/MI MATEMATIKA 31


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
4.11 Mengumpulkan data Menyajikan penyelesaian 3.14 Menentukan hasil Menentukan hasil kali Operasi hitung berbagai Mengenal bentuk-bentuk pecahan yang penyebutnya
diri peserta didik dan masalah yang berkaitan perkalian dan pembagian dan bagi pecahan yang bentuk pecahan: berbeda
lingkungannya dan dengan data dan pengukuran pecahan dan desimal penyebutnya berbeda Konsep dan operasi Melakukan perkalian pecahan yang penyebutnya berbeda
menyajikan dalam 4.14 Menyelesaikan masalah Menentukan hasil kali dan perkalian dan pembagian Melakukan pembagian dua pecahan yang penyebutnya
bentuk diagram batang yang berkaitan dengan bagi dua desimal pecahan dan desimal berbeda
menggunakan prosedur
dan strategi sesuai perkalian dan pembagian Menentukan hasil kali sederhana Melakukan perkalian dua desimal
karakteritik masalah pecahan dan desimal dan bagi pecahan dengan Penyelesaian masalah Melakukan pembagian dua desimal
menggunakan prosedur desimal sehari-hari terkait dengan Melakukan perkalian pecahan dengan desimal
3.12 Menentukan hasil ukuran Menggunakan busur derajat Pengukuran sudut Menentukan satuan baku pengukuran sudut
dan strategi sesuai Menyelesaikan masalah yang operasi penjumlahan dan Melakukan pembagian pecahan dengan desimal
sudut pada bangun untuk mengukur sudut pada Pengukuran sudut dengan Menentukan alat pengukur sudut yang sesuai untuk
mengukur berbagai macam bentuk sudut yang berbeda karakteritik masalah berkaitan dengan perkalian pengurangan berbagai Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perkalian
datar dalam satuan baku bidang datar alat baku busur derajat
pada bangun datar dan pembagian pecahan dan bentuk pecahan sederhana dan pembagian pecahan
dengan menggunakan Menentukan hasil ukuran atau lainnya
Menggunakan busur derajat untuk mengukur sudut pada desimal Menyajikan penyelesaian masalah yang terkait dengan
busur derajat sudut pada bangun datar Penyelesaian masalah
bidang datar perkalian dan pembagian pecahan
4.12 Mengukur sudut pada Menyelesaikan masalah sehari-hari terkait Memprediksi ukuran suatu sudut dan memeriksa ketepatan
bangun datar dalam yang berhubungan dengan pengukuran sudut 3.15 Menentukan hasil Menentukan hubungan Satuan turunan: Mengidentifikasi besaran-besaran yang umum
hasil prediksi dengan melakukan pengukuran perbandingan dua besaran antara jarak, waktu dan Konsep satuan turunan dibandingkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya jarak
satuan baku dengan pengukuran sudut dengan Menggunakan pengukuran sudut dengan busur derajat
menggunakan busur busur derajat yang berbeda (kecepatan kecepatan sebagai perbandingan dua dan waktu menjadi kecepatan, debit sebagai perbandingan
untuk menyelesaikan masalah
derajat Menyajikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan sebagai perbandingan Menyelesaikan masalah besaran volume dan waktu, harga dan jumlah menjadi harga
pengukuran sudut dengan busur derajat jarak dengan waktu, debit yang berhubungan dengan Penyelesaian masalah satuan dll
sebagai perbandingan kecepatan sehari-hari terkait dengan Mengetahui definisi jarak, waktu, dan kecepatan
3.13 Menentukan hasil penjumlahan Menentukan hasil Operasi hitung pecahan Mengenal bentuk-bentuk pecahan yang penyebutnya berbeda
volume dan waktu) dengan satuan turunan Mengenal rumus yang menghubungkan jarak, waktu dan
dan pengurangan dua pecahan penjumlahan dua pecahan berpenyebut sama dan Menjumlahkan dua atau lebih pecahan yang penyebutnya
dengan penyebut berbeda menggunakan model dan kecepatan
dengan penyebut berbeda berbeda: berbeda
menggunakan model dan benda konkrit yang ada di Memahami hubungan antara jarak, waktu dan kecepatan
Menentukan hasil Konsep dan operasi Melakukan pengurangan dua atau lebih pecahan yang
benda konkrit yang ada di lingkungan sekitar Mengenal satuan yang sesuai dengan jarak, waktu dan
pengurangan dua pecahan penjumlahan dan pengurang- penyebutnya berbeda
lingkungan sekitar 4.15 Menyelesaikan masalah kecepatan
4.13 Menyelesaikan masalah yang dengan penyebut berbeda an pecahan sederhana Menggunakan konsep penjumlahan dan pengurangan dua
yang berkaitan dengan Memahami penggunaan jarak, waktu dan kecepatan
berkaitan dengan penjumlah- Menyelesaikan masalah Penyelesaian masalah pecahan yang berbeda penyebut untuk menyelesaikan
perbandingan dua besaran dalam kehidupan sehari-hari
an dan pengurangan dua yang berkaitan dengan sehari-hari terkait dengan masalah
yang berbeda (kecepatan, Menggunakan konsep kecepatan sebagai perbandingan
pecahan dengan penyebut penjumlahan dan operasi penjumlahan dan Menyajikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan
debit) menggunakan jarak dengan waktu untuk menyelesaikan masalah
berbeda menggunakan pengurangan dua pecahan pengurangan pecahan penjumlahan dan pengurangan pada pecahan dengan
prosedur dan strategi sesuai prosedur dan strategi Menyajikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan
dengan penyebut berbeda sederhana penyebut berbeda
karakteritik masalah sesuai karakteritik masalah kecepatan, jarak, dan waktu

32 MODEL SILABUS PAKET A SETARA SD/MI MATEMATIKA 33


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
3.16 Menentukan skala dengan Menentukan skala dari suatu Denah dan skala Mengenal definisi denah dan skala 3.18 Menentukan jaring-jaring Menentukan jaring-jaring Jaring-jaring kubus dan balok Mencermati peragaan jaring-jaring bangun ruang balok
menggunakan denah denah Konsep skala dalam denah Membaca skala bangun ruang sederhana kubus dan kubus menggunakan kemasan benda konkret
4.16 Menyelesaikan masalah Menentukan jarak Penyelesaian masalah Mendiskusikan hubungan skala dan jarak sebenarnya (kubus dan balok) dengan Menentukan jaring-jaring Mengidentifikasi bentuk jaring-jaring bangun ruang kubus
yang berkaitan dengan sebenarnya dari jarak pada sehari-hari terkait dengan Menentukan jarak sebenarnya dari jarak pada peta yang menggunakan model dan balok dan balok
skala pada denah peta yang skalanya berbeda- operasi skala skalanya berbeda-beda benda konkrit yang ada di Membuat jaring-jaring Mengkonstruk bangun ruang kubus dan balok atas dasar
menggunakan prosedur beda Menggambar peta dari suatu daerah atau pulau tertentu lingkungan sekitar kubus jaring-jaringnya
dan strategi sesuai Membuat denah yang dengan skala yang ditentukan 4.18 Membuat jaring-jaring Membuat jaring-jaring balok Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan jaring-
karakteritik masalah skalanya diketahui Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan skala pada bangun ruang sederhana Menyelesaikan masalah yang jaring bangun ruang sederhana (kubus dan balok)
Menyelesaikan masalah yang denah (kubus dan balok) berkaitan dengan jaring- Menyajikan penyelesaian masalah yang terkait dengan
berkaitan dengan skala pada Menyajikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan menggunakan prosedur jaring kubus dan balok jaring-jaring kubus dan balok
denah skala pada denah dan strategi sesuai
3.17 Menghitung volume Menentukan volume kubus Volume bangun ruang Mencermati pembahasan pemecahan masalah nyata yang karakteritik masalah
bangun ruang dengan Menentukan volume balok Kubus berkaitan dengan volume bangun ruang sederhana (kubus 3.19 Menjelaskan data yang Mengumpulkan data Penyajian data tunggal Mengumpulkan data tentang siswa dan lingkungan sekitar
menggunakan satuan Menyelesaikan masalah yang Balok dan balok) dengan menggunakan kubus satuan sebagai berkaitan dengan diri tentang peserta didik atau Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penyajian
volume (seperti kubus berhubungan dengan volume satuan volume peserta didik atau lingkungannya data tunggal
satuan) serta hubungan balok dan kubus Mendiskusikan volume bangun ruang sederhana (kubus lingkungan sekitar serta Menyajikan data dalam Menyajikan data dalam bentuk tabel, diagram gambar
pangkat tiga dengan akar dan balok) dengan menggunakan kubus satuan sebagai cara pengumpulannya bentuk tabel, (piktogram), diagram batang, atau diagram garis untuk
pangkat tiga satuan volume 4.19 Menganalisis data Menyajikan data dalam menyelesaikan masalah
4.17 Menyelesaikan masalah Menentukan cara menghitung volume bangun ruang yang berkaitan dengan bentuk diagram gambar Menggunakan diagram gambar (piktogram), diagram
yang berkaitan dengan sederhana dengan menggunakan kubus satuan diri peserta didik atau (piktogram), batang, atau diagram garis untuk menyelesaikan masalah
volume bangun ruang Menggunakan konsep menggunakan kubus satuan lingkungan sekitar serta Menyajikan data dalam
dengan menggunakan untuk menentukan volume kubus dan balok dalam cara pengumpulannya bentuk diagram batang
satuan volume (seperti menyelesaikan masalah Menyajikan data dalam
kubus satuan) melibatkan Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume bentuk diagram garis
pangkat tiga dan bangun ruang dengan menggunakan satuan volume Menyelesaikan masalah yang
akar pangkat tiga Menyajikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan berkaitan dengan penyajian
menggunakan prosedur volume bangun ruang dengan menggunakan satuan data tunggal
dan strategi sesuai volume
karakteritik masalah

34 MODEL SILABUS PAKET A SETARA SD/MI MATEMATIKA 35


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
3.20 Menjelaskan penyajian Menginterpretasikan data Interpretasi data (penafsiran Mencermati sajian data tentang siswa dan lingkungan 3.22 Menentukan hasil Menentukan hasil Operasi hitung pada bilangan Mencermati pola operasi penjumlahan dan pengurangan
data yang berkaitan yang disajikan dalam data) sekitar dalam bentuk daftar, tabel, piktogram, diagram penjumlahan, penjumlahan yang melibatkan bulat negatif: bilangan bulat negatif
dengan diri peserta didik berbagai bentuk diagram, batang, dan diagram garis pengurangan, perkalian, bilangan bulat negarif Penjumlahan Menentukan hasil operasi penjumlahan dan pengurangan
dan membandingkan seperti daftar, tabel, Membaca data dalam bentuk daftar, tabel, piktogram, dan pembagian yang Menentukan hasil Pengurangan yang melibatkan bilangan bulat negatif
dengan data dari piktogram, diagram batang, diagram batang, dan diagram garis melibatkan bilangan pengurangan yang melibatkan Perkalian Mencermati pola operasi perkalian dan pembagian
lingkungan sekitar
dalam bentuk daftar, dan diagram garis Menginterpretasikan data yang disajikan dalam berbagai bulat negatif dengan bilangan bulat negarif Pembagian bilangan bulat negatif
tabel, diagram gambar Menyajikan penyelesaian bentuk diagram, seperti daftar, tabel, piktogram, diagram menggunakan model dan Menentukan hasil perkalian Menentukan hasil operasi perkalian dan pembagian yang
(piktogram), diagram masalah yang terkait dengan batang, dan diagram garis dalam bentuk lisan ataupun benda konkrit yang ada di yang melibatkan bilangan melibatkan bilangan bulat negatif
batang, atau diagram garis interpretasi data yang tulisan lingkungan sekitar bulat negarif Menyelesaikan masalah yang terkait operasi hitung pada
4.20 Menyajikan data yang disajikan dalam berbagai Menyelesaikan masalah yang terkait dengan interpretasi 4.22 Menyelesaikan masalah Menentukan hasil bilangan bulat negatif
berkaitan dengan bentuk diagram, seperti data yang disajikan dalam berbagai bentuk diagram, yang berkaitan dengan pembagian yang melibatkan Menyajikan penyelesaian masalah yang terkait operasi
diri peserta didik dan daftar, tabel, piktogram, seperti daftar, tabel, piktogram, diagram batang, dan operasi penjumlahan, bilangan bulat negarif hitung pada bilangan bulat negatif
membandingkan dengan diagram batang, dan diagram garis dalam bentuk lisan ataupun tulisan pengurangan, perkalian, Menyelesaikan masalah
data dari lingkungan diagram garis Menyajikan penyelesaian masalah yang terkait dengan dan pembagian yang penjumlahan, pengurangan,
sekitar dalam bentuk daftar,
tabel, diagram gambar interpretasi data yang disajikan dalam berbagai bentuk melibatkan bilangan bulat perkalian, dan pembagian
(piktogram), diagram diagram, seperti daftar, tabel, piktogram, diagram batang, negatif dalam kehidupan yang melibatkan bilangan
batang, atau diagram garis dan diagram garis dalam bentuk lisan ataupun tulisan sehari-hari bulat negatif
3.21 Menentukan bilangan Menggambar garis bilangan Bilangan bulat negatif Mencermati kegiatan sehari-hari yang mengarah kepada 3.23 Menentukan hasil operasi Menentukan cara melakukan Operasi hitung campuran Menentukan cara melakukan operasi hitung campuran
bulat negatif dengan Menentukan letak bilangan pengenalan bilangan bulat negatif hitung campuran yang operasi hitung campuran pada bilangan cacah dan/ penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian
menggunakan alat peraga bulat negatif pada garis Menggambar garis bilangan yang memuat bilangan bulat melibatkan bilangan cacah, penjumlahan, pengurangan, atau pecahan: bilangan cacah dan/ atau bilangan pecahan
(garis bilangan) dan tanpa pecahan dan/atau desimal perkalian, dan pembagian Penjumlahan Menggunakan prosedur penyelesaian masalah yang
bilangan negatif dalam berbagai bentuk
alat peraga Menyelesaikan masalah Meletakkan bilangan pada garis bilangan bilangan cacah dan/ atau Pengurangan terkait dengan operasi hitung campuran yang melibatkan
4.21 Menyelesaikan masalah sesuai urutan operasi
yang berhungungan dengan Menyelesaikan masalah yang terkait dengan bilangan 4.23 Menyelesaikan masalah bilangan pecahan Perkalian bilangan cacah dan/atau bilangan pecahan
berkaitang dengan konsep Menyelesaikan masalah yang Pembagian Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi
bilangan bulat negatif biangan bukat negatif bulat negatif dalam garis bilangan dan beberapa yang berkaitan operasi
(termasuk mengggunakan penggunaan bilangan bulat negatif hitung campuran yang berkaitan dengan operasi hitung campuran pada bilangan cacah dan/atau pecahan
garis bilangan) untuk Menyajikan penyelesaian masalah yang terkait dengan melibatkan bilangan cacah, hitung campuran pada Menyajikan penyelesaian masalah yang melibatkan operasi
menyatakan situasi bilangan bulat negatif dalam garis bilangan dan beberapa pecahan dan/atau desimal bilangan cacah dan/atau hitung campuran pada bilangan cacah dan/atau pecahan
seharihari menggunakan penggunaan bilangan bulat negatif dalam berbagai bentuk pecahan
prosedur dan strategi sesuai urutan operasi
sesuai karakteritik masalah

36 MODEL SILABUS PAKET A SETARA SD/MI MATEMATIKA 37


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
3.24 Menentukan titik pusat, Menentukan titik pusat suatu Unsur-unsur lingkaran Mencermati gambar lingkaran 3.26 Membedakan prisma, Menentukan ciri-ciri bangun Bangun Ruang: Mencermati bangun ruang yang berbentuk prisma, tabung,
jari-jari, diameter, busur, lingkaran Mencermati istilah titik pusat, jari-jari, diameter, busur, tali tabung, limas, kerucut, ruang prisma, tabung, limas, Prisma segiempat limas, kerucut dan bola
tali busur, tembereng, Menentukan jari-jari dan busur, tembereng, juring, dan daerah lingkaran dan bola dengan kerucut, dan bola Prisma segitiga Mengenal unsur-unsur bangun ruang yang berbentuk
dan juring dengan diameter suatu lingkaran Mengidentifikasi titik pusat, jari-jari, diameter, busur, tali menggunakan model dan Membedakan bangun Tabung prisma, tabung, limas, kerucut, dan bola
menggunakan model dan Menentukan busur dan tali busur, tembereng, juring, dan daerah lingkaran pada suatu benda konkrit yang ada di ruang prisma, tabung, limas, Limas segiempat Mengenal ciri-ciri bangun ruang yang berbentuk prisma,
benda konkrit yang ada di busur suatu lingkaran gambar lingkungan sekitar kerucut, dan bola Limas segitiga tabung, limas, kerucut, dan bola
lingkungan sekitar Menentukan tembereng dan Menggunakan konsep yang terkait dengan titik pusat, 4.26 Menyelesaikan masalah Menyelesaikan masalah yang Kerucut Membedakan bangun ruang yang berbentuk prisma,
4.24 Menyelesaiakan masalah juring suatu lingkaran jari-jari, diameter, busur, tali busur, tembereng, juring, dan yang berkaitan dengan berkaitan dengan prisma, Bola tabung, limas, kerucut, dan bola
yang berkaitan dengan Menyelesaiakan masalah daerah lingkaran untuk menyelesaikan masalah dalam prisma, tabung, limas, tabung, limas, kerucut, dan Menyelesaikan masalah yang terkait dengan ciri-ciri
titik pusat, jarijari, yang berkaitan dengan titik kehidupan sehari-hari kerucut, dan bola bola bangun berbentuk prisma, tabung,limas, kerucut, dan bola
diameter, busur, tali busur, pusat, jari-jari, diameter, Menyajikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan menggunakan prosedur Menyajikan penyelesaian masalah yang terkait dengan
tembereng, dan juring busur, tali busur, tembereng, unsur-unsur lingkaran dan strategi sesuai ciri-ciri bangun berbentuk prisma, tabung, limas, kerucut,
menggunakan prosedur dan juring karakteritik masalah dan bola
dan strategi sesuai 3.27 Menentukan luas Menentukan luas permukaan Gabungan bangun ruang Menentukan luas permukaan bangun ruang prisma,
karakteritik masalah permukaan dan volumen bangun ruang prisma, tabung, tabung, limas, kerucut, dan bola
3.25 Menentukan taksiran Menentukan taksiran keliling Keliling dan luas Mengamati lingkaran dan unsur-unsurnya seperti titik bangun ruang dan limas, kerucut, dan bola Menentukan volume bangun ruang prisma, tabung, limas,
keliling dan luas lingkaran suatu lingkaran lingkaran pusat, jari-jari, diameter, busur, tali busur, tembereng, gabungan dari beberapa Menentukan volume bangun kerucut, dan bola
dengan menggunakan Menentukan taksiran luas juring, dan daerah lingkaran bangun ruang dengan ruang prisma, tabung, limas, Mencermati pembahasan luas permukaan dan volume bangun
model dan benda konkrit lingkaran Melakukan taksiran keliling dan luas lingkaran menggunakan model kerucut, dan bola yang merupakan gabungan dari beberapa bangun ruang
yang ada di lingkungan Menyelesaikan masalah yang Mendapatkan keliling dan luas lingkaran dengan peragaan gambar, benda konkrit dan Menentukan luas permukaan Menggambar gabungan dari beberapa bangun ruang
sekitar berkaitan dengan keliling mengukur bangun konkret tidak konkrit bangun yang merupakan ga- Mengidentifikasi bangun-bangun yang membentuk
4.25 Menyelesaiakan masalah dan luas lingkaran Melakukan perhitungan keliling dan luas lingkaran dengan 4.27 Menyelesaikan masalah bungan beberapa bangun ruang gabungan dari beberapa bangun ruang
yang berkaitan dengan menggunakan rumus yang berkaitan dengan Menentukan vo;ume bangun Menentukan luas permukaan dan volume bangun yang
keliling dan luas lingkaran Menggunakan konsep keliling dan luas lingkaran untuk konsep bangun ruang yang yang merupakan gabungan merupakan gabungan dari beberapa bangun ruang
menggunakan prosedur menyelesaikan masalah merupakan gabungan dari beberapa bangun ruang Menyelesaikan masalah yang terkait luas permukaan dan
dan strategi sesuai Menyajikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan beberapa bangun ruang, Menyelesaikan masalah volume bangun yang merupakan gabungan dari beberapa
karakteritik masalah keliling dan luas lingkaran serta luas permukaan dan yang berkaitan dengan bangun ruang
volumenya menggunakan konsep bangun ruang yang Menyajikan penyelesaian masalah yang terkait luas
prosedur dan strategi merupakan gabungan dari permukaan dan volume bangun yang merupakan
sesuai karakteritik masalah beberapa bangun ruang gabungan dari beberapa luas bangun ruang

38 MODEL SILABUS PAKET A SETARA SD/MI MATEMATIKA 39


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
3.28 Menentukan modus, Mengurutkan data dari yang Ukuran pemusatan data Mengamati pembahasan data terkecil, data terbesar, modus,
median, dan mean dari terkecil sampai terbesar tunggal: median dari data tunggal yang disajikan dalam bentuk tabel
data tunggal dengan Menentukan data terkecil, Mean piktogram, diagram batang, atau diagram garis
menggunakan objek benda data terbesar, Median Menentukan data terkecil, data terbesar, modus, median,
konkrit dan tidak konkrit Menentukan modus, median, Modus dan mean dari data tunggal yang disajikan dalam bentuk
4.28 Menyelesaikan masalah yang dan mean dari data tunggal tabel piktogram, diagram batang, atau diagram garis
berkaitan dengan modus, Menyelesaikan masalah yang Menggunakan konsep modus, median, dan mean dari data
median, dan mean dari data berkaitan dengan modus, tunggal yang disajikan dalam bentuk tabel piktogram, diagram
tunggal menggunakan median, dan mean dari data batang, atau diagram garis untuk menyelesaikan masalah
prosedur dan strategi sesuai tunggal Menyajikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan
karakteritik masalah modus, median, dan mean

40 MODEL SILABUS PAKET A SETARA SD/MI

Anda mungkin juga menyukai