SPO Standar Asuhan Keperawatan
SPO Standar Asuhan Keperawatan
1/3
RUMAH SAKIT
BHAYANGKARA
LUMAJANG
Tanggal Terbit KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
LUMAJANG
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI 67100385
Pengertian Standar asuhan keperawatanadalahkriteria keberhasilansebagai dasar untuk
mengukur peristiwa atau perilakupelaksanaasuhankeperawatan
Tujuan 1. Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dengan memusatkan upaya
dan meningkatkan motivasi perawat terhadap pencapaian tujuan.
2. Standar asuhan keperawatan digunakan untuk menilai dan mengontrol
pelaksana asuhan keperawatan
3. Memberikan landasan untuk mengantisipasi suatu hasil yang tidak
memenuhi standar asuhan keperawatan atas kelalaian petugas
keperawatan.
Standar asuhan keperawatan dapat digunakan sebagai target atau ukuran untuk
menilai pelaksana asuhan keperawatan yang sesuai dengan standar. Serta
standar memberikan arah dan panduan langsung pada perawat dalam
melaksanakan asuhan keperawatan. Jika standar dipakai sebagai ukuran maka
standar merupakan alat kontrol terhadap penampilan kerja yang ada.
Sedangkan manfaat standar asuhan keperawatan antara lain:
1. Dalam praktek klinik, memberikan serangkaian kondisi untuk mengevaluasi
mutu asuhan keperawatan dan juga merupakan alat pengukur mutu
penampilan kerja perawat yang sangat diperlukan sebagai umpan balik
dalam meningkatkan penampilan kerja perawat.
Dalam sistem pelayanan kesehatan secara umum, perawat dapat menggunakan
standar untuk mengkomunikasikan inti asuhan keperawatan kepada konsumen
dan profesi kesehatan yang lain.
Kebijakan Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang Nomor : / KEP/ /
/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Bedah.
Prosedur Standar asuhan keperawatan sebagai pedoman dalam melaksanakan asuhan
keperawatan terhadap pasien secara sistematis dilaksanakan dengan tahap-
tahap dan sistematika penulisan sebagai berikut :
1. Sistematika penulisan dalam standar asuhan keperawatan
a. Pengertian
b. Etiologi
c. Tanda dan gejala
d. Faktor fisiologi
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
3/3
RUMAH SAKIT
BHAYANGKARA
LUMAJANG
11. Mencegah dan mengatasi reaksi fisiologis
12. Memenuhi kebutuhan pengobatan dan membantu proses penyembuhan.
13. Memenuhi kebutuhan penyuluhan.
14. Memenuhi kebutuhan rehabilitasi.
e. Standar V – Evaluasi keperawatan
Dilakukan secara periodik sistematis dan berencana untuk menilai
perkembangan pasien. Menentukan keberhasilan tindakan keperawatan
dan kebutuhan akan perubahan rencana perawatan meliputi :
pengumpulan data pengkajian, membandingkan perilaku pasien yang
diharapkan dengan kenyataan, melakukan evaluasi bersama pasien,
keluarga dan bersama tim kesehatan lainnya, mengidentifikasi
perubahan yang dibutuhkan dalam menentukan tujuan dan rencana
keperawatan.
f. Standar VI – Catatan asuhan keperawatan
Dilakukan secara individual oleh perawat selama pasien dirawat inap
maupun rawat jalan, digunakan sebagai informasi, komunikasi dan
laporan, dilakukan segera setelah tindakan dilaksanakan sesuai dengan
pelaksanaan proses perawatan, setiap mencatat harus mencantumkan
inisial/paraf nama perawat, menggunakan formulir yang baku, disimpan
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Terkait dengan standar diatas, sangat penting diperhatikan pendokumentasian
asuhan keperawatan. Dokumentasi dibuat berdasarkan pemecahan masalah
pasien, yang terdiri dari pengkajian, rencana keperawatan, catatan tindakan
keperawatan, dan catatan perkembangan pasien. Pendokumentasian ini
merupakan unsur penting dalam menjamin kesinambungan asuhan
keperawatan, yang secara spesifik berfungsi sebagai:
1. Sarana komunikasi antar profesi kesehatan.
2. Sumber data untuk pemberian asuhan keperawatan.
3. Bahan bukti pertanggungjawaban dan pertangunggugatan
asuhankeperawatan.