Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
KELOMPOK 7
A. Latar Belakang
Supervisi berasal dari kata super (Bahasa Latin yang berarti di atas) dan
videre (Bahasa Latin yang berarti melihat). Bila dilihat dari asal kata aslinya,
supervisi berarti “melihat dari atas”. Pengertian supervisi secara umum adalah
melakukan pengamatan secara langsung dan berkala oleh “atasan” terhadap
pekerjaan yang dilakukan “bawahan” untuk kemudian bila ditemukan masalah,
segera diberikan bantuan yang bersifat langsung guna mengatasinya.
Supervisi adalah merencanakan, mengarahkan, membimbing, mengajar,
mengobservasi, mendorong, memperbaiki, mempercayai, mengevaluasi secara
terus menerus pada setiap perawat dengan sabar, adil serta bijaksana sehingga
setiap perawat dapat memberikan asuhan keperawatan dengan baik, terampil,
aman, cepat dan tepat secara menyeluruh sesuai dengan kemampuan dan
keterbatasan dari perawat.
Supervisor harus mengusahakan seoptimal mungkin kondisi kerja yang
nyaman. Ini tidak hanya meliputi lingkungan fisik, tetapi juga suasana kerja
diantara para tenaga keperawatan dan tenaga lainnya. Juga meliputi jumlah
persediaan dan kelayakan peralatan agar memudahkan pelaksanaan tugas.
Dalam pelaksanaan supervisi, supervisor membuat suatu keputusan
tentang suatu pekerjaan yang akan dilaksanakan, kemudian siapa yang akan
melaksanakan. Untuk itu supervisor perlu memberikan penjelasan dalam bentuk
arahan kepada para pelaksana.
Berdasarkan hasil wawancara pada 12 orang perawat dan observasi
dengan supervisor ruang Seruni diketahui bahwa supervisor sangat aktif
melakukan supervisi dan bimbingan pada mahasiswa yang sedang berpraktik di
ruang Seruni, namun untuk supervisi yang dilakukan pada perawat di ruang
Seruni bersifat situasional (tidak terjadwal). Hasil wawancara yang dilakukan
dengan supervisor diketahui bahwa supervisi yang dilakukan diantaranya
mengecek kedisiplinan (kehadiran perawat), tindakan yang dilakukan misalnya
ROM dan prosedur invasive, serta pengecekan penulisan SOAP namun tidak ada
pendokumentasian.
B. Tujuan
Tujuan umum dari supervisi adalah memberikan bantuan kepada bawahan
secara langsung sehingga dengan bantuan tersebut bawahan akan memiliki bekal
yang cukup untuk dapat melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan hasil yang
baik. Mengusahakan seoptimal mungkin kondisi kerja yang nyaman, ini tidak
hanya meliputi lingkungan fisik, tetapi juga suasana kerja diantaranya para tenaga
keperawatan dan tenaga lainnya, juga meliputi jumlah persediaan dan kelayakan
perawatan agar memudahkan pelaksanaan tugas.
Tujuan Khusus :
- Supervisor mampu menyusun tujuan dan melaksanakan kegiatan supervisi
- Supervisor mampu membimbing staf perawat
- Supervisor mampu mengevaluasi kegiatan staf perawat
- Supervisor mampu dalam menilai kinerja perawat
- Supervisor mampu bersikap adil
- Supervisor mampu memberikan feedback dan follow up
- Supervisor mampu mendokumentasikan hasil kegiatan supervisi.
C. Manfaat
Supervisi dapat lebih meningkatkan efektifitas kerja. Peningkatan
efektifitas kerja ini erat hubungannya dengan peningkatan pengetahuan dan
keterampilan bawahan, serta makin terbinanya hubungan dan suasana kerja yang
lebih harmonis antara atasan dan bawahan. Supervisi dapat lebih meningkatkan
efisiensi kerja. Peningkatan efisiensi kerja ini erat kaitannya dengan makin
berkurangnya kesalahan yang dilakukan bawahan, sehingga pemakaian sumber
daya (tenaga, harta, dan sarana) yang sia-sia akan dapat dicegah.
D. Pengorganisasian
Yang termasuk supervisor keperawatan adalah:
1) Kepala ruangan, kepala ruangan bertanggung jawab dalam supervisi
pelayanan keperawatan diunit kerjanya. Kepala ruangan merupakan ujung
tombak penentu tercapai tidaknya tujuan pelayanan dalam memberikan
asuhan keperawatan dan pendokumentasian di unit kerjanya.
2) Pengawas Keperawatan, beberapa ruangan atau unit pelayanan berada di
bawah satu instalasi, pengawas perawatan bertanggung jawab dalam
melakukan supervisi pada areanya yaitu beberapa kepala ruangan yang berada
dalam satu instalasi tertentu, misalnya instalasi rawat inap, instalasi rawat
jalan dan lain-lain.
3) Kepala seksi, beberapa instansi digabung dibawah satu pengawasan kepala
seksi. Kepala seksi mengawasi pengawas keperawatan dalam melaksanakan
tugas secara langsung dan seluruh perawat secara tidak langsung.
4) Kepala Bidang keperawatan, Kabid Keperawatan bertanggung jawab untuk
melakukan supervisi kepada kepala seksi secara langsung dan semua perawat
secara tidak langsung.
Dengan demikian supervisi berikatan dengan struktur organisasi yang
menggambarkan garis tanggung jawab, siapa yang menjadi supervisor dan siapa
yang di supervisi.
E. Metode
- Pelaporan
- Tanya Jawab
F. Media
a. Status Pasien
b. SOP
c. Sarana dan Prasarana
d. Alat tulis
e. Lembar evaluasi supervisi
G. ALUR
Ka.Bid Perawatan
Supervisi
Kasi Perawatan
PP PP
Fair
Supervisi Feed Back
Follow Up Kualitas Pelayanan
Meningkat
Delegasi
Post Supervisi
Follow Up
I. Kriteria evaluasi
- Evaluasi Struktur
- Evaluasi Proses
- Evaluasi Hasil
LAPORAN SUPERVISI
Tanggal :
Topik :