Anda di halaman 1dari 6

Asuransi adalah suatu sistem yang diterapkan untuk meminimalisir resiko kerugian secara

finansial dengan menyalurkan resikonya pada suatu pihak lain. Dalam proses pembelian asuransi
diperlukan adanya insurable interest.

Insurable interest dapat didefinisikan sebagai suatu kepentingan yang melekat atas seseorang
yang dipertanggungkan dalam suatu asuransi jiwa sehingga jika orang yang dipertanggungkan tersebut
mengalami hal yang tidak terduga atau meninggal dunia, maka pihak yang berkepentingan (dalam hal ini
adalah pihak yang dirugikan dengan meninggalnya orang tersebut) akan menerima sejumlah ganti rugi
yang cukup untuk digunakan sebagai kompensasi.

Di negara – negara maju seperti Amerika dan berbagai negara di belahan Eropa, mayoritas
penduduknya sudah memiliki kesadaran akan pentingnya peranan asuransi sehingga tanpa harus
ditawari pun mereka akan mencari sendiri produk asuransi yang cocok bagi mereka. Sebaliknya, di
negara – negara berkembang seperti Indonesia, kesadaran orang mengenai pentingnya asuransi belum
terlalu diutamakan. Karena itu, dalam modul ini kita akan membahas pengertian asuransi itu sendiri dan
apa manfaat yang bisa kita dapatkan dengan memiliki asuransi.
Contoh pihak yang memiliki insurable interest adalah sebagai berikut:
 Orang Tua dan Anak. Kedua belah pihak memiliki insurable interest karena adanya hubungan
darah.
 Suami dan Istri. Keduanya memiliki insurable interest karena mereka berdua terikat dalam suatu
hubungan pernikahan yang sah menurut hukum yang berlaku.

Keyman of Company adalah orang – orang yang berperan sangat penting dalam suatu
perusahaan yang bila sampai orang tersebut meninggal dunia, maka perusahaan akan menderita
kerugian yang cukup besar. Dalam hal ini pihak yang memiliki insurable interest adalah perusahaan
tempat keyman of company bekerja.Orang yang membeli asuransi entah itu asuransi jiwa, asuransi
kesehatan atau produk asuransi lainnya diharuskan membayar sejumlah dana tiap bulannya yang
disebut sebagai premi bulanan.

Sebagian orang menganggap bahwa membayar premi sama dengan membuang uang dengan
sia–sia karena tidak terlihat manfaatnya secara nyata. Sebenarnya anggapan itu salah total karena
sebenarnya manfaat uang pertanggungan yang akan diterima jauh lebih besar daripada jumlah premi
yang dibayarkan.

Dengan membayar premi bulanan, ada sejumlah manfaat yang dapat kita diterima antara lain:
 Kepastian bahwa nilai tunai investasi polis kita akan terus bertambah dari waktu ke waktu.
 Jaminan finansial di masa depan karena perencanaan keuangan anda sudah dimulai dari
sekarang.
 Perlindungan terhadap segala jenis resiko yang mungkin terjadi selama masa perencanaan
keuangan selama pembayaran asuransi terus berjalan tepat waktu.

Satu hal perlu diingat adalah keterlambatan dalam melakukan pembayaran premi dapat
menyebabkan ditolaknya pengajuan klaim. Usahakanlah untuk selalu melakukan pembayaran premi
tepat pada waktunya agar anda tetap terlindung dari segala resiko yang tidak terduga.
Konsep Dasar Asuransi Jiwa

Di dalam kehidupan sehari – hari kita, ada beberapa resiko yang sulit untuk dihindari dan bisa
terjadi kapan saja, antara lain: meninggal dunia terlalu dini, sakit parah dan cacat setelah menderita
sakit tertentu misalnya penyakit stoke yang menyebabkan kelumpuhan. Walaupun kita berusaha untuk
menjaga diri kita sebaik – baiknya, namun tetap saja kita tidak akan pernah dapat menduga kapan kita
akan memerlukan asuransi karena kita juga tidak bisa menduga kapan kita akan mengalami musibah dan
resiko yang tidak terduga tersebut. Di sinilah peranan penting dari asuransi yaitu untuk meminimalisir
resiko yang kita tanggung bila sewaktu – waktu kita mengalam hal yang tidak kita inginkan.

Di dalam dunia asuransi, ada dua kategori asuransi yang kita kenal yaitu asuransi jiwa dan
asuransi umum. Dalam modul ini, kita akan membahas lebih spesifik pada konsep dasar dari asuransi
jiwa dan berbagai istilah yang harus kita pahami sebelum mengajukan aplikasi asuransi jiwa. Sebenarnya
apakah asuransi jiwa itu? Asuransi jiwa dapat didefinisikan sebagai suatu pelimpahan resiko atas
kerugian financial oleh pihak tertanggung pada pihak penanggung.

Sebelum membahas lebih lanjut ke dalam topik asuransi jiwa, kita akan terlebih dahulu
membahas mengenai beberapa istilah umum yang digunakan dalam asuransi jiwa antara lain:
 Polis yaitu istilah yang digunakan untuk menjelaskan fisik perjanjian pertanggungan jiwa yang
dibuat antara pihak penanggung dan pihak pemegang polis.
 Premi adalah istilah yang menjelaskan sejumlah uang yang dibayar oleh pihak pemegang polis
pada pihak penanggung untuk mendapatkan suatu nilai perlindungan atas kejadian yang tidak
diinginkan.
 Uang Pertanggungan yaitu adalah sejumlah dana yang akan diberikan pada ahli waris atau pihak
pemegang polis itu apabila polis tersebut sudah jatuh tempo atau pihak yang tertanggung
meninggal dunia.

Selain istilah umum yang telah disebutkan di atas, juga masih ada beberapa istilah yang
berkaitan dengan pihak – pihak yang terlibat dalam suatu perjanjian asuransi antara lain:
 Pihak Penanggung yaitu pihak perusahaan asuransi jiwa yang ditunjuk untuk menanggung resiko
yang akan terjadi pada pihak tertanggung.
 Pihak Pemegang Polis yaitu pihak yang memutuskan untuk mengadakan pertanggungan
 jiwa pada pihak penanggung dan juga dapat sebagai pembayar premi asuransi.
 Pihak Tertanggung yaitu pihak yang jiwanya dipertanggungkan pada pihak penanggung.
 Pihak yang Ditunjuk yaitu pihak yang ditunjuk oleh pihak tertanggung untuk menerima uang
pertanggungan dari pihak penanggung jika pihak yang tertanggung meninggal dunia.

Memiliki asuransi jiwa berarti kita meminimalisir resiko yang akan ditanggung diri kita dan
keluarga kita apabila terjadi hal yang tidak diinginkan suatu saat nanti. Jadi pertimbangkanlah pengajuan
asuransi jiwa untuk anda dan keluarga anda.

Manfaat Asuransi Jiwa

Kita tidak pernah berharap sesuatu yang buruk akan terjadi dalam kehidupan kita ataupun pada
keluarga kita namun walaupun kita sudah berusaha untuk menjaga diri kita dan keluarga kita sebaik –
baiknya tentunya resiko untuk mengalami hal – hal yang tidak diinginkan seperti penyakit, kecelakaan
atau bahkan kematian tidak dapat dihindari.di sinilah asuransi jiwa memainkan peranannya dalam
kehidupan kita.

Dengan memiliki asuransi jiwa untuk diri kita sendiri dan keluarga kita, berarti kita me-manage
resiko yang akan kita hadapi dengan mempersiapkan sejumlah dana yang nantinya akan bermanfaat
bagi keluarga kita apabila terjadi sesuatu yang tidak terduga pada kita.

Untuk mengetahui lebih mendalam mengenai keuntungan yang bisa kita dapatkan dari asuransi
jiwa marilah kita melihat ke beberapa contoh kasus yang ada di bawah ini :
 Contoh kasus pertama, kecelakaan yang mengakibatkan terjadinya cacat seumur hidup untuk
korban. Misalnya saja tanpa diduga seseorang mengalami kecelakaan dan mengalami cacat
tubuh sehingga tidak memungkinkan baginya untuk dapat bekerja lagi. Bila orang tersebut
memiliki asuransi jiwa, orang tersebut tidak perlu khawatir mengenai bagaimana keluarganya
akan mendapatkan biaya hidupnya karena orang tersebut akan menerima uang pertanggungan
sebagai bekal hidup di masa yang akan datang dari pihak penanggung yang dalam hal ini adalah
perusahaan asuransi.
 Contoh kasus kedua, menderita penyakit kritis dan harus dirawat di rumah sakit. Misalnya saja
ada seseorang yang tadinya kelihatan sehat dan tidak menunjukkan gejala penyakit apapun
tiba–tiba terdiagnosa menderita penyakit kritis. Bila orang tersebut memiliki asuransi jiwa, maka
perusahaan asuransi akan membayarkan sejumlah uang untuk meringankan biaya
pengobatannya. Perusahaan asuransi juga akan mengganti jumlah uang yang orang tersebut
keluarkan selama dirawat di rumah sakit. Jumlah uang yang diganti oleh perusahaan asuransi
tergantung dengan perjanjian dan produk asuransinya.
 Contoh kasus ketiga, meninggal dunia. Kematian tidak dapat dihindari dalam kehidupan
manusia. Bila seseorang sudah memiliki asuransi jiwa maka saat orang tersebut meninggal
dunia, ahli waris dari orang tersebut akan menerima sejumlah uang pertanggungan dari pihak
penanggung yaitu perusahaan asuransi sebagai bekal bagi keluarga yang ditinggalkan. Hal ini
akan sangat berguna apabila orang yang meninggal juga adalah tulang punggung keluarga.

Dari ketiga contoh kasus yang ada di atas saja, kita sudah dapat melihat berbagai manfaat yang
bisa kita dapatkan dengan memiliki asuransi jiwa. Bila anda rela mengeluarkan uang untuk
mengasuransikan mobil anda yang nilainya tidak sebanding dengan betapa berharganya jiwa anda,
mengapa anda tidak mengasuransikan jiwa anda juga? Pertimbangkanlah pentingnya nilai dari suatu
asuransi jiwa agar anda tidak menyesal di kemudian hari.

Sistem Klaim Asuransi

Zaman sekarang ini kita dapat menemukan banyak sekali perusahaan asuransi yang berlomba –
lomba untuk menjaring peserta asuransi. Produk yang ditawarkan pun beraneka ragam dan tentunya
dengan harga yang kompetitif. Ada kalanya, kita menemukan produk asuransi yang hampir sama dari
lebih dari satu perusahaan asuransi dan harganya juga cukup kompetitif, sehingga kita jadi bingung
untuk menentukan pilihan kita. Sebenarnya ada satu cara untuk dapat menentukan pilihan produk
asuransi mana yang kita pilih yaitu dengan memperhatikan sistem klaim dari perusahaan – perusahaan
asuransi tersebut.

Secara umum terdapat 2 macam sistem pergantian yang biasanya dianut oleh perusahaan
perusahaan asuransi kesehatan di dunia yaitu sistem reimbursement dan sistemprovider.
Perusahaan asuransi yang menganut sistem reimbursement atau yang juga dikenal dengan
sebutan sistem penggantian mengharuskan kita sebagai peserta asuransi untuk mengeluarkan uang
terlebih dahulu untuk membayar biaya pengobatan, biaya rumah sakit, biaya laboratorium dan biaya
lainnya baru kemudian kita dapat melakukan klaim dan menerima penggantian dari perusahaan asuransi
tempat dimana kita menjadi peserta asuransi kesehatan.

Sementara untuk sistem provider, sebagai peserta asuransi, kita tidak perlu mengeluarkan uang
sedikitpun terlebih dahulu untuk membiayai seluruh biaya yang berkaitandengan pengobatan kita. Kita
hanya perlu menunjukkan kartu keanggotan asuransi kesehatan untuk dapat memperoleh pelayanan
kesehatan yang kita butuhkan.

Dari hal yang tertulis di atas, sistem provider seakan – akan tampak lebih menyenangkan karena
tanpa harus mengeluarkan uang terlebih dahulu, kita sudah dapat menerima pelayanan kesehatan yang
kita butuhkan. Sebenarnya, kedua sistem tersebut memiliki keuntungan dan kerugian masing – masing.
Dalam sistem reimbursement walaupun kita harus mengeluarkan uang terlebih dahulu sebelum kita
dapat menerima pelayanan kesehatan baru kemudian kita menerima nilai pertanggungan kembali dari
perusahaan asuransi setelah menyerahkan dokumen dokumen administrasi lengkap (biasanya uang
penggantian akan cair sekitar 7 hari sejak diserahkannya dokumen – dokumen administrasi rumah sakit
dan biaya yang diganti tidak 100% melainkan sesuai dengan perjanjian awal), namun keuntungannya
kita dapat menentukan sendiri di rumah sakit mana kita akan memperoleh layanan kesehatan dan
semuanya terserah pada kita.

Hal ini sangat berbeda dengan yang diterapkan dalam sistem provider, di mana peserta asuransi
hanya perlu menunjukkan kartu keanggotaan asuransi kesehatan tanpa perlu mengeluarkan dana
terlebih dahulu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Di dalam sistem provider, kebebasan kita
untuk menentukan pilihan rumah sakit mana untuk mendapatkan pelayanan kesehatan sangatlah
terbatas pada daftar rumah sakit yang bekerja sama dengan perusahaan asuransi kita. Berarti apabila
kita ingin mendapatkan pelayanan kesehatan dari rumah sakit lain yang tidak ada di dalam daftar kerja
sama, maka kartu keanggotaan asuransi kesehatan kita tidak bisa digunakan.
Kedua macam sistem klaim asuransi memiliki keuntungan dan kerugian masing -masing. Kini
keputusan ada di tangan kita apakah kita memilih sistem reimbursement atau sistem provider.

Akuntansi Asuransi jiwa Syariah

Dalam akuntansi asuransi syariah belum diatur secara khusus dalam PSAK sebagaimana
akuntansi perbankan syariah yang sudah diatur dengan keluarnya PSAK No. 59. Oleh karena itu berlaku
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, terutama PSAK No. 28 tentang Akuntansi Asuransi
Kerugian dan PSAK No. 36 tentang Akuntansi Asuransi jiwa.

Penyajian Neraca Keuangan

Dalam Aktiva dan Kewajiban tidak dikelompokkan menurut lancar dan tidak lancar
(unclassified), tetapi mendahulukan kelompok akun investasi dan kelompok akun kewajiban kepada
pemegang polis. Dengan demikian laporan keuangan menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajibannya kepada pemegang polis.
Aktiva disajikan dengan menempatkan akun Investasi pada urutan pertama diikuti akun – akun
aktiva lain. Akun – akun yang lain disajikan berdasarkan akun likuiditas.
Kewajiban disajikan dengan menempatkan akun Kewajiban Kepada Pemegang Polis pada urutan
pertama dan diikuti oleh akun kewajiban yang lain. Akun – akun kewajiban yang lain disajikan
berdasarkan urutan jatuh tempo. Hutang subordinasi jika ada disajikan setelah Kewajiban Lain sebelum
Ekuitas. Ekuitas disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi.

Laporan Laba Rugi

Laporan Laba Rugi disusun dalam bentuk single step.Pendapatan premi disajikan sedemikian
rupa sehingga menunjukkan jumlah premi bruto , premi reasuransi, dan kenaikan (penurunan) premi
yang belum merupakan pendapatan.Premi reasuransi disajikan sebagai pengurang hasil bruto.

Hasil Investasi disajikan setelah pendapatan investasi dikurangi dengan beban investasi terkait
langsung.Keuntungan (kerugian) penjualan investasi, dan selisih kurs valuta asing yang berkaitan dengan
investasi disajikan sebagai pengurang premi bruto.

Catatan atas laporan keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan meliputi pengungkapan seperti ditentukan oleh prinsip
akuntansi yang berlaku umum, kecuali dinyatakan lain seperti yang ditentukan dalam paragraf 45 PSAK
No.36, yaitu:

Pengungkapan khusus yang diperlukan adalah sebagai berikut :

1. Kebijakan akuntansi mengenai :

 Pengakuan pendapatan premi dan penuntutan kewajiban manfaat polis masadepan serta premi
yang belum merupakan pendapatan.
 Transaksi reasuransi termasuk sifat, tujuan, dan efek transaksi reasuransi tersebut terhadap
operasi perusahaan.
 Pengakuan beban klaim dan penentuan estimasi klaim tanggungan sendiri.
 Kebijakan akuntansi lain yang penting sebagaimana ditentukan dalam Pernyataan Standar
Akuntansi yang berlaku.

2. Biaya Akuisisi Ditangguhkan. Pengungkapan mengenai sifat, jumlah, jenis dan metode alokasi
pembebanan biaya akuisisi ditangguhkan.
3. Kewajiban Kepada Pemegang Polis. Perincian Kewajiban Kepada Pemegang Polis serta
penjelasan mengenai metode, asumsi dan sistem perhitungan yang digunakan sebagai dasar
perhitungan Kewajiban kepada pemegang polis tersebut.
4. Hutang Subordinasi.Penjelasan mengenai karakteristik perjanjian pinjaman subordinasi,tingkat
bunga,dan nilai sisa pinjaman.
5. Ekuitas Asuransi Jiwa Bersama. Penjelasan mengenai sifat serta peraturan perundang –
undangan yang berkaitan dengan ekuitas usaha bersama. Penjelasan mengenai metode serta
jumlah pembagian keuntungan kepada pemegang polis.
6. Pendapatan Premi Bruto.Pengungkapan pendapatan premi tahun pertama (first year premium)
dan premi tahun lanjutan (renewal) secara terperinci berdasarkan kelompok perorangan dan
kumpulan serta jenis asuransi.
7. Klaim dan Manfaat. Pengungkapan jenis , jumlah dan sebab kenaikan klaim dan Manfaat yang
signifikan.
Pengakuan Pendapatandan Beban Pendapatan Premi kontrak jangka pendek

Premi kontrak jangka pendek (beberapa term life insurance, seperti credit life insurance) diakui
sebagai pendapatan dalam periode kontrak sesuai dengan proporsi jumlah proteksi asuransi yang
diberikan. Jika periode resiko berbeda secara signifikan dengan periode kontrak, premi diakui sebagai
pendapatan selama peride resiko sesuai dengan jumlah proteksi asuransi yang diberikan.

Hal ini menyebabkan premi diakui sebagai pendapatan secara merata sepanjang periode
kontrak (periode resiko, jika berbeda), kecuali jika proteksi asuransi menurun sesuai dengan skedul yang
telah ditentukan sebelumnya.

Premi Kontrak Jangka Panjang

Premi kontrak jangka panjang (whole life contracts dan guarranted renewable term life
contracts) diakui sebagai pendapatan pada saat jatuh tempo dari pemegang polis.Kewajiban untuk biaya
yang diharapkan timbul sehubungan dengan kontrak tersebut diakui selama periode sekarang dan
periode diperbaharuinya kontrak. Nilai sekarang estimasi manfaat polis masa datang yang dibayar
kepada pemegang polis atau wakilnya dikurangi dengan nilai sekarang estimasi premi masa datang yang
akan diterima dari pemegang polis (kewajiban manfaat polis masa datang ) diakui pada saat pendapatan
premi diakui. Estimasi didasarkan pada asumsi, seperti hasil investasi yang diharapkan, mortalita,
morbiditas, terminasi, dan beban – beban yang ditetapkan pada saat kontrak asuransi dibuat.

Pendapatan Lain

Komisi reasuransi dan komisi keuntungan reasuransi diakui sebagai pendapatan lain.

Beban Beban Klaim

Klaim meliputi klaim yang telah disetujui (settled claims), klaim dalam proses penyelesaian
(outstanding claims), dan klaim yang terjadi namun belum dilaporkan. Jumlah klaim dalam proses
penyelesaian, termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan , ditentukan berdasarkan estimasi
kewajiban klaim tersebut.

Perubahan dalam jumlah estimasi kewajiban klaim, sebagai akibat prosespenelaahan lebih
lanjut dan perbedaan antara jumlah estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan, diakui sebagai
penambah atau pengurang beban dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya perubahan. Klaim
reasuransi diakui sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan pengakuan beban
klaim.

Beban Akuisisi

Biaya akuisisi dialokasikan berdasarkan perhitungan aktuaria karena Kewajiban Manfaat Polis
Masa Depan menggunakan Metode Tingkat Premi Murni (Net Level Premium Method).

Anda mungkin juga menyukai