Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
Barang yang sudah lama disimpan dan tidak layak pakai, rusak berat, hilang,
maka dapat dihapuskan, namun permasalahannya tidak semua orang terkait dengan tugas
dan pekerjaan tersebut mengerti bagaimana pelaksaan penghapusan barang yang benar
sesuai prosedur. Umumnya penghapusan secara fisik dilakukan namun secara
administrasi tidak mengetahui caranya. Selain itu penghapusan barang sering menjadi
masalah dalam hal penggunaan ekonomis.
Seringkali tidak ditentukan berapa lama barang tersebut dapat digunakan dan
kapan barang tersebut harus dihapuskan, bahkan kadang barang yang sudah lama rusak
masih disimpan walaupun di gudang sudah tidak memadai lagi, akhirnya disimpan di
sembarang tempat sehingga memakan ruangan yang seharusnya dapat berfungsi untuk
kegiatan lainnya. Permasalahan yang lain adalah kurangnya inventarisasi adanya barang
yang hilang sebelum dihapus merupakan perasalahan yang sering dihadapi di dalam suatu
lembaga khususnya lembaga pendidikan sehingga hal ini merupakan pemborosan dan
merugikan negara atau pemiliknya.
BAB II
PEMBAHASAN
a. Keadaan barang dalam rusak berat sehingga tidak dapat diperbaiki atau
digunakan lagi
g. Barang yang secara teknis dan ekonomis kegunaannya tidak seimbang dengan
biaya pemeliharaa
Dalam pelaksanaan penghapusan dikenal dua jenis, yaitu penghapusan melalui lelang dan
penghapusan melalui pemusnahan.
7. Jika barang itu dimusnahkan, pimpinan unit utama membentuk dan menugaskan
panitia untuk melaksanakan pemusanahan yang harus disaksikan oleh Pemda
setempat.
1. Setiap pengurus membuat daftar barang inventaris yang akan diusulkan untuk
dihapuskan kepada pejabat yang berwenang
5. Panitia memeriksa barang yang diusulkan untuk dihapuskan oleh unit kerja dan
panitia melaporkannya kepada pimpinan unit utama disertai dengan usul/
rekomendasi penyelesaiannya.
- Pimpinan unit satuan kerja bertanggung jawab atas barang yang hilang melaporkan
ke pimpinan unit dan kepolisian.
Perubahan status hukum adalah setiap tindakan hukum dari pemerintah daerah yang
mengakibatkan terjadinya perubahan status hukum pemilikan atas barang. Perubahan
status hukum barang disebabkan oleh tiga hal, yaitu:
1. Penghapusan barang
2. Penjualan barang
3. Tukar menukar
F. Pelaporan Inventarisasi
1. Laporan triwulan mutasi barang inventaris
a. Tiap sekolah dan unit pelaksan teknis wajib membuat daftar laporan triwulan mutasi barang
inventaris rangkap 2 (dua), untuk disampaikan 1 (satu) set (asli) kepada Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten/ Kota setempat dan 1 set untuk arsip sendiri. Laporan tersebut harus
sudah disampaikan paling lambat 7 hari setelah berakhirnya triwulan tahun anggaran berjalan.
b. Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota membuat rekapitulasi laporan triwulan yang
berasal dari sekolah/ UPT/ Dinas Pendidikan Kecamatan. Selanjutnya Kantor Depdik
Kabupaten/ Kota sendiri menyampaikan kepada Dinas Pendidikan Profinsi setempat u.p Kepala
Bagian Perlengkapan. Adapun mekanisme laporan triwulan mutasi barang inventaris dapat
dilihat pada bagian bawah ini.
60 hari
30 hari
15 hari
7 hari
2. Laporan tahunan inventaris
a. Tiap sekolah wajib mengisi Daftar Isian Inventaris dan Rekapitulasi Barang Inventaris
rangkap 2(dua). Laporan Tahunan Inventaris (yang membuat Daftar Isian Inventaris dan
Rekapitulasi Brang Inventaris) disampaikan 1 set (asli) kepada Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten/ Kota setempat.
b. Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota wajib mengisi Dafrtar Isian Inventaris dan Daftar
Rekapitulasi Laporan Tahunan Inventaris yang berasal dari sekolah/ UPT di Lingkungannya.
Laporan Tahunan Inventaris tersebut disampaikan kepada kepala Dinas Pendidikan Propinsi u.p
Kepala Bagian Perlengkapan.
PENDAHULUAN
1. latar belakang
Tersedianya sarana dan prasarana yang cukup dengan kualitas yang baik, sangat
dibutuhkan setiap organisasi dimanapun dalam menyelenggarakan kegiatannya untuk mencapai
tujuan yang diharapkan. Tanpa adanya sarana dan prasarana, mustahil tujuan akan dapat dicapai.
Demikian halnya kantor, tempat berlangsungnya kegiatan yang berkaitan dengan ketatausahaan
atau administrasi yang sangat memerlukan sarana dan prasarana kantor.
Agar semua kegiatan yang berhubungan dengan perbekalan kantor baik yang bersifat
administrasi maupun teknis operasional dapat dijalankan dengan baik dan efisien, maka
pelaksanaan atau pengelolaan sarana dan prasarana kantor harus dilakukan dengan baik.
Administrasi sarana dan prasarana pendidikan adalah semua komponen yang sacara
langsung maupun tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan untuk mencapai tujuan
dalam pendidikan itu sendiri.
Terbatasnya pengetahuan dari personal tata usaha sekolah akan administrasi sarana dan
prasarana pendidikan, serta kurangnya minat dari mereka untuk mengetahui dan memahaminya
dengan sungguh sungguh, maka dari itu kami menyusun makalah ini
2. Perumusan masalah
Untuk membahas tentang Administrasi Sarana dan Prasarana terdapat rumusan masalah
sebagai berikut :
1) Apakah yang dimaksud dengan sarana dan prasarana?
2) Apakah yang dimaksud dengan administrasi sarana dan prasarana?
3) Apa proses administrasi sarana dan prasarana?
4) Apakah peran guru dalam administrasi sarana dan prasarana?
c) Memadukan rencana kebutuhan yang telah disusun dengan perlengkapan yang tersedia
sebelumya.
d) Memadukan rencana kebutuhan dengan dana atau anggaran sekolah yang tersedia. Dalam hal ini,
jika dana yang tersedia tidak mencukupi untuk pengadaan semua kebutuhan yang diperlukan,
maka perlu diadakan seleksi terhadap semua kebutuhan perlengkapan yang telah direncanakan
dengan melihat urgensi setiap perlengkapan yang diperlukan. Semua perlengkapan yang urgen
didaftar dan didahulukan pengadaannya.
e) Memadukan rencana (daftar) kebutuhan perlengkapan yang urgen dengan dana atau anggaran
yang tersedia, maka perlu diadakan seleksi lagi dengan melihat skala prioritas.
b. Pengadaan
Pengadaan adalah semua kegiatan penyediaan sarana dan prasarana untuk menunjang
pelaksanaan tugas. Karena fungsi dan kegiatan setiap organisasi berbeda, maka pengadaan
sarana dan prasarana kantor juga tidak selalu sama antara organisasi yang satu dengan organisasi
yang lain. Dalam mengadakan sarana dan prasarana tersebut harus dilakukan perencanaan
terlebih dahulu. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun perencanaan sarana dan
prasarana kantor, antara lain :
Gunakan prosedur pengelolaan sarana dan prasarana.
Tentukan jenis, kuantitas, dan kualitas sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
Sesuaikan antara kebutuhan sarana dan prasarana dengan biaya yang tersedia.
Sediakan dan gunakan sarana dan prasarana dalam kegiatan operasional.
Penyimpanan dan pemeliharaan sarana dan prasarana.
Kumpulkan dan kelola data sarana dan prasarana.
Penghapusan sarana dan prasarana sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Dalam pengadaan sarana dan prasarana kantor, maka ada seksi perbekalan yang memiliki
fungsi-fungsi sebagai berikut :
a) Penelitian kebutuhan perlengkapan kerja, baik mengenai jumlah maupun mutu. Faktor-faktor
yang perlu diperhatikan dalam penelitian dan penentuan kebutuhan perlengkapan kerja adalah
faktor fungsional, faktor ongkos, faktor prestise, faktor standarisasi dan normalisasi.
b) Standarisasi dan perincian benda. Langkah-langkah yang perlu ditempuh untuk mengusahakan
standarisasi ialah :
Klasifikasi alat-alat, menggolong-golongkan alat-alat yang berfungsi sejenis atau menghasilkan
barang-barang tertentu yang sama.
Spesifikasi dan perincian alat-alat dengan menggunakan kemampuannya.
Standarisasi alat-alat dengan pertimbangan untuk penggunaan dalam jangka waktu lama dan
pertimbangan efisiensi kerja.
c) Pembelian benda perbekalan. Beberapa pertimbangan pokok dalam pembelian alat-alat atau
barang-barang ialah:
Sedapat mungkin mengurangi pembiayaan baru dengan mencari benda-benda yang dibutuhkan
dari benda-benda yang merupakan kelebihan.
Menimbulkan kompetensi diantara produsen dengan membuat spesifikasi atas benda-benda yang
akan dibeli , dan mengadakan penelitian yang seksama diantara produsen dengan baik.
Mendapatkan keterangan-keterangan terbaru atas benda-benda, keadaan pasar dan harga.
Mendapatkan keterangan-keterangan mengenai perkembangan baru atas barang-barang, dan cara
yang telah disempurnakan mengenai cara pengepakan.
Mempertimbangkan semua biaya bagi barang-barang perbekalan tersebut sampai siap digunakan.
d) Pengiriman barang. Dalam pengadaan barang perbekalan dibutuhkan aktivitas pengiriman yang
dapat dilakukan melalui jalan darat, laut maupun udara.
c. Inventaris
Pengadaan semua sarana dan prasarana kantor memerlukan biaya tinggi, termasuk semua
kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaannya. Untuk itu diperlukan kegiatan inventarisasi.
Inventarisasi sarana dan prasarana kantor adalah semua kegiatan dan usaha untuk memperoleh
data yang diperlukan mengenai sarana dan prasarana yang dimiliki. Secara singkat inventarisasi
dapat diartikan sebagai pencatatan terhadap sarana dan prasarana. Inventarisasi yang dilakukan
di setiap organisasi bisa saja berbeda, namun pada dasarnya semua dilakukan dengan tujuan yang
sama. Tujuan inventarisasi sarana dan prasarana antara lain :
a. Agar peralatan tidak mudah hilang.
b. Adanya bukti secara tertulis terhadap kegiatan pengelolaan barang sehingga dapat
dipertanggungjawabkan.
c. Memudahkan dalam pengecekan barang.
d. Memudahkan dalam pengawasan.
e. Memudahkan ketika mengadakan kegiatan mutasi/penghapusan barang.
d. Penyaluran
Penyaluran merupakan kegiatan yang menyangkut pemindahan barang dan tanggung jawab
dari instansi / pemegang yang satu kepada instansi / pemegang yang lain. Kegiatan penyaluran
barang meliputi tiga bagian yaitu :
1. Penyusunan Alokasi
Untuk menghindari pemborosan dalam pembagian / pendistribusian barang sehingga
merata dan seimbang dengan kebutuhan pemakainya masing-masing, maka perlu disusun alokasi
kuantitas dan frekuensi pendistribusiannya, sehingga sungguh-sungguh dapat menunjang
kegiatan instruksional
2. Pengiriman Barang
Pengiriman barang dari pusat-pusat penyalur barang perlu memperhatikan beberapa hal
sebagai berikut : cara pengiriman, pengemasan, pemuatan, pengangkutan dan pembongkarang.
3. Penyerahan Barang
Dalam penyerahan barang hendaklah tidak dilupakan untuk mengisi daftar penyerahan
barang, surat pengantar, faktur, tanda terima peyerahan barang, biaya pengiriman dan
sebagainya.
g. Pengawasan
Seluruh kegiatan Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan tidak bisa berjalan sendiri
tanpa dikendalikan dan diawasi, artinya setiap kegitan masing-masing akan dimonitoring setiap
saat oleh pimpinan organisasi serta diperhatikan kerja samanya satu sama lain.
Pengawasan bukan merupakan suau pengaturan yang kaku dan akan membatasi ruang
gerak masing-masing fungsi pengelolaan, tetapi merupakan koordinasi serta akselerasi bagi
seluruh fungsi pengelolaan administrasi, sehingga pemborosan waktu, tenaga dan biaya dapat
dihindarkan.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud
atau tujuan. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang
utama terselenggaranya suatu proses( usaha, pembangunan, proyek).
Dengan demikian dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa Administrasi sarana dan
prasarana pendidikan adalah semua komponen yang sacara langsung maupun tidak langsung
menunjang jalannya proses pendidikan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan itu sendiri.
Aktivitas administrasi dalam bidang sarana dan prasarana pendidikan meliputi;
perencanaan, pengadaan, inventarisasi, penyaluran, pemanfaatan dan pemeliharaan,
penghapusan, dan pengawasan sarana dan prasarana pendidikan.
Adapun peran guru dalam administrasi sarana prasarana sekolah:terlibat dalam perencanan
pengadaan alat bantu pengajaran, terlibat dalam pemanfaatan dan pemeliharaan alat bantu
pengajaran yang digunakan guru., pengawasan dalam penggunaan alat praktek oleh siswa
2. Saran
Dengan membaca makalah ini dan mengetahui apa itu sarana dan prasarana, administrasi
sarana dan prasarana, proses administrasi sarana dan prasarana, dan peran guru dalam
administrasi sarana dan prasarana diharapkan mahasiswa (calon guru/tenaga pendidik) dapat
memahami dan mengaplikasikannya dalam dunia pendidikan.
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat
dalam mencapai maksud atau tujuan. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan
penunjang utama terselenggaranya suatu proses ( usaha, pembangunan, proyek).
Tersedianya sarana dan prasarana yang cukup dengan kualitas yang baik, sangat dibutuhkan setiap
organisasi dimanapun dalam menyelenggarakan kegiatannya untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Tanpa adanya sarana dan prasarana, mustahil tujuan akan dapat dicapai. Demikian halnya kantor,
tempat berlangsungnya kegiatan yang berkaitan dengan ketatausahaan atau administrasi yang sangat
memerlukan sarana dan prasarana kantor.
Agar semua kegiatan yang berhubungan dengan perbekalan kantor baik yang bersifat administrasi
maupun teknis operasional dapat dijalankan dengan baik dan efisien, maka pelaksanaan atau
pengelolaan sarana dan prasarana kantor harus dilakukan dengan baik.
Dalam mengelola sarana dan prasarana kantor dilakukan dengan beberapa kegiatan, yaitu pengadaan,
penyimpanan, pemeliharaan, inventarisasi dan laporan sarana dan prasarana.
1. Pengadaan
Pengadaan adalah semua kegiatan penyediaan sarana dan prasarana untuk menunjang pelaksanaan
tugas. Karena fungsi dan kegiatan setiap organisasi berbeda, maka pengadaan sarana dan prasarana
kantor juga tidak selalu sama antara organisasi yang satu dengan organisasi yang lain. Dalam
mengadakan sarana dan prasarana tersebut harus dilakukan perencanaan terlebih dahulu. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam menyusun perencanaan sarana dan prasarana kantor, antara lain :
Gunakan prosedur pengelolaan sarana dan prasarana.
Tentukan jenis, kuantitas, dan kualitas sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
Sesuaikan antara kebutuhan sarana dan prasarana dengan biaya yang tersedia.
Sediakan dan gunakan sarana dan prasarana dalam kegiatan operasional.
Penyimpanan dan pemeliharaan sarana dan prasarana.
Kumpulkan dan kelola data sarana dan prasarana.
Penghapusan sarana dan prasarana sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Dalam pengadaan sarana dan prasarana kantor, maka ada seksi perbekalan yang memiliki fungsi-fungsi
sebagai berikut :
a. Penelitian kebutuhan perlengkapan kerja, baik mengenai jumlah maupun mutu. Faktor-faktor yang
perlu diperhatikan dalam penelitian dan penentuan kebutuhan perlengkapan kerja adalah faktor
fungsional, faktor ongkos, faktor prestise, faktor standarisasi dan normalisasi.
b. Standarisasi dan perincian benda. Langkah-langkah yang perlu ditempuh untuk mengusahakan
standarisasi ialah :
Klasifikasi alat-alat, menggolong-golongkan alat-alat yang berfungsi sejenis atau menghasilkan barang-
barang tertentu yang sama.
Spesifikasi dan perincian alat-alat dengan menggunakan kemampuannya.
Standarisasi alat-alat dengan pertimbangan untuk penggunaan dalam jangka waktu lama dan
pertimbangan efisiensi kerja.
c. Pembelian benda perbekalan. Beberapa pertimbangan pokok dalam pembelian alat-alat atau barang-
barang ialah:
Sedapat mungkin mengurangi pembiayaan baru dengan mencari benda-benda yang dibutuhkan dari
benda-benda yang merupakan kelebihan.
Menimbulkan kompetensi diantara produsen dengan membuat spesifikasi atas benda-benda yang akan
dibeli , dan mengadakan penelitian yang seksama diantara produsen dengan baik.
Mendapatkan keterangan-keterangan terbaru atas benda-benda, keadaan pasar dan harga.
Mendapatkan keterangan-keterangan mengenai perkembangan baru atas barang-barang, dan cara yang
telah disempurnakan mengenai cara pengepakan.
Mempertimbangkan semua biaya bagi barang-barang perbekalan tersebut sampai siap digunakan.
d. Pengiriman barang. Dalam pengadaan barang perbekalan dibutuhkan aktivitas pengiriman yang dapat
dilakukan melalui jalan darat, laut maupun udara.
2. Penyimpanan
Penyimpanan adalah kegiatan yang dilakukan oleh satuan kerja atau petugas gudang untuk
menampung hasil pengadaan barang atau bahan kantor, baik berasal dari pembelian, instansi lain, atau
yang diperoleh dari bantuan.
a. Tujuan penyimpanan barang/bahan kantor antara lain :
Agar barang tidak cepat rusak.
Agar tidak terjadi kehilangan barang.
Agar tersusun rapi sehingga mudah ditemukan apabila barang tersebut dicari.
Memudahkan dalam analisis barang.
b. Sebelum penyimpanan barang/bahan kantor dilakukan, sebaiknya memperhatikan hal-hal berikut ini :
Persediaan alat-alat pemeliharaan yang diperlukan.
Pergudangan yang memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.
Sifat barang yang disimpan.
Sarana penyimpanan dan pemeliharaan.
Prosedur dan tata kerja.
Biaya yang disediakan.
Tenaga yang diperlukan.
Jangka waktu penyimpanan.
c. Cara penyimpanan barang/bahan kantor antara lain :
Barang disimpan berdasarkan klasifikasi (jenis, berat, merk, dan satuan barang).
Barang disimpan dalam keadaan bersih.
Barang disimpan dalam ruangan yang cukup ventilasi.
Barang disimpan di tempat yang memadai.
Barang disimpan rapi dengan kode yang telah ditentukan agar mudah dicari.
Barang yang disimpan harus terhindar dari sengatan matahari atau siraman air.
Barang disimpan di ruangan yang dapat dikunci.
Barang yang disimpan harus sudah dihitung dan dicatat dalam buku persediaan.
Barang yang biasanya dikeluarkan lebih cepat sebaiknya diletakkan di bagian terdepan, sebaliknya
barang yang dikeluarkan lebih lama disimpan lebih dalam.
3. Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah kegiatan terus-menerus untuk mengusahakan agar barang/bahan kantor tetap
dalam keadaan baik atau siap untuk dipakai.
Tujuan pemeliharaan sarana dan prasarana kantor, antara lain :
Agar barang tidak mudah rusak karena hama atau suhu/cuaca.
Agar barang tidak mudah hilang.
Agar barang tidak kadaluarsa.
Agar barang tidak mudah susut.
Agar sarana dan prasarana selalu dalam keadaan bersih.
Pemeliharaan sarana dan prasarana kantor dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
a. Pemeliharaan berdasarkan waktu
Pemeliharaan sehari-hari
Pemeliharaan sarana dan prasarana yang dilakukan setiap hari, biasanya dilakukan oleh petugas atau
karyawan yang menggunakan barang dan bertanggung jawab atas barang tersebut, misalnya
pemeliharaan ruang kerja, mesin tik, komputer, dan mobil. Pemeliharaan barang-barang tersebut harus
dilakukan setiap hari agar kebersihannya tetap terjaga dan menghindari kerusakan yang lebih besar.
Pemeliharaan berkala
Pemeliharaan berkala dilakukan menurut jangka waktu tertentu, misalnya seminggu sekali, dua minggu
sekali, sebulan sekali atau dua bulan sekali. Pemeliharaan berkala dapat dilakukan untuk berbagai jenis
sarana dan prasarana dan biasanya dilakukan oleh petugas yang khusus menangani pemeliharaan
barang.
A. Pengertian
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud
atau tujuan. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang suatu proses
(usaha, pembangunan, proyek).
Dalam mengelola sarana dan prasarana kantor dilakukan dengan beberapa kegiatan,
yaitu pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan, inventarisasi dan laporan sarana dan prasarana.
1. Pengadaan
Pengadaan adalah semua kegiatan penyediaan sarana dan prasarana untuk menunjang
pelaksanaan tugas. Karena fungsi dan kegiatan setiap organisasi berbeda, maka pengadaan
sarana dan prasarana kantor juga tidak selalu sama antara organisasi yang satu dengan organisasi
yang lain. Dalam mengadakan sarana dan prasarana tersebut harus dilakukan perencanaan
terlebih dahulu. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun perencanaan sarana dan
prasarana kantor, antara lain :
· Gunakan prosedur pengelolaan sarana dan prasarana.
· Tentukan jenis, kuantitas, dan kualitas sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
· Sesuaikan antara kebutuhan sarana dan prasarana dengan biaya yang tersedia.
· Sediakan dan gunakan sarana dan prasarana dalam kegiatan operasional.
· Penyimpanan dan pemeliharaan sarana dan prasarana.
· Kumpulkan dan kelola data sarana dan prasarana.
· Penghapusan sarana dan prasarana sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Dalam pengadaan sarana dan prasarana kantor, maka ada seksi perbekalan yang memiliki fungsi-
fungsi sebagai berikut :
a. Penelitian kebutuhan perlengkapan kerja, baik mengenai jumlah maupun mutu. Faktor-
faktor yang perlu diperhatikan dalam penelitian dan penentuan kebutuhan perlengkapan kerja
adalah faktor fungsional, faktor ongkos, faktor prestise, faktor standarisasi dan normalisasi.
b. Standarisasi dan perincian benda. Langkah-langkah yang perlu ditempuh untuk
mengusahakan standarisasi ialah :
· Klasifikasi alat-alat, menggolong-golongkan alat-alat yang berfungsi sejenis atau
menghasilkan barang-barang tertentu yang sama.
· Spesifikasi dan perincian alat-alat dengan menggunakan kemampuannya.
· Standarisasi alat-alat dengan pertimbangan untuk penggunaan dalam jangka waktu lama dan
pertimbangan efisiensi kerja.
c. Pembelian benda perbekalan. Beberapa pertimbangan pokok dalam pembelian alat-alat
atau barang-barang ialah:
· Sedapat mungkin mengurangi pembiayaan baru dengan mencari benda-benda yang
dibutuhkan dari benda-benda yang merupakan kelebihan.
· Menimbulkan kompetensi diantara produsen dengan membuat spesifikasi atas benda-benda
yang akan dibeli , dan mengadakan penelitian yang seksama diantara produsen dengan baik.
· Mendapatkan keterangan-keterangan terbaru atas benda-benda, keadaan pasar dan harga.
· Mendapatkan keterangan-keterangan mengenai perkembangan baru atas barang-barang, dan
cara yang telah disempurnakan mengenai cara pengepakan.
· Mempertimbangkan semua biaya bagi barang-barang perbekalan tersebut sampai siap
digunakan.
d. Pengiriman barang. Dalam pengadaan barang perbekalan dibutuhkan aktivitas pengiriman
yang dapat dilakukan melalui jalan darat, laut maupun udara.
2. Penyimpanan
Penyimpanan adalah kegiatan yang dilakukan oleh satuan kerja atau petugas gudang untuk
menampung hasil pengadaan barang atau bahan kantor, baik berasal dari pembelian, instansi
lain, atau yang diperoleh dari bantuan.
a. Tujuan penyimpanan barang/bahan kantor antara lain :
· Agar barang tidak cepat rusak.
· Agar tidak terjadi kehilangan barang.
· Agar tersusun rapi sehingga mudah ditemukan apabila barang tersebut dicari.
· Memudahkan dalam analisis barang.
b. Sebelum penyimpanan barang/bahan kantor dilakukan, sebaiknya memperhatikan hal-hal
berikut ini :
· Persediaan alat-alat pemeliharaan yang diperlukan.
· Pergudangan yang memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.
· Sifat barang yang disimpan.
· Sarana penyimpanan dan pemeliharaan.
· Prosedur dan tata kerja.
· Biaya yang disediakan.
· Tenaga yang diperlukan.
· Jangka waktu penyimpanan.
c. Cara penyimpanan barang/bahan kantor antara lain :
· Barang disimpan berdasarkan klasifikasi (jenis, berat, merk, dan satuan barang).
· Barang disimpan dalam keadaan bersih.
· Barang disimpan dalam ruangan yang cukup ventilasi.
· Barang disimpan di tempat yang memadai.
· Barang disimpan rapi dengan kode yang telah ditentukan agar mudah dicari.
· Barang yang disimpan harus terhindar dari sengatan matahari atau siraman air.
· Barang disimpan di ruangan yang dapat dikunci.
· Barang yang disimpan harus sudah dihitung dan dicatat dalam buku persediaan.
· Barang yang biasanya dikeluarkan lebih cepat sebaiknya diletakkan di bagian terdepan,
sebaliknya barang yang dikeluarkan lebih lama disimpan lebih dalam.
3. Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah kegiatan terus-menerus untuk mengusahakan agar barang/bahan kantor
tetap dalam keadaan baik atau siap untuk dipakai.
Tujuan pemeliharaan sarana dan prasarana kantor, antara lain :
· Agar barang tidak mudah rusak karena hama atau suhu/cuaca.
· Agar barang tidak mudah hilang.
· Agar barang tidak kadaluarsa.
· Agar barang tidak mudah susut.
· Agar sarana dan prasarana selalu dalam keadaan bersih.
Pemeliharaan sarana dan prasarana kantor dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
a. Pemeliharaan berdasarkan waktu
Ø Pemeliharaan sehari-hari
Pemeliharaan sarana dan prasarana yang dilakukan setiap hari, biasanya dilakukan oleh petugas
atau karyawan yang menggunakan barang dan bertanggung jawab atas barang tersebut, misalnya
pemeliharaan ruang kerja, mesin tik, komputer, dan mobil. Pemeliharaan barang-barang tersebut
harus dilakukan setiap hari agar kebersihannya tetap terjaga dan menghindari kerusakan yang
lebih besar.
Ø Pemeliharaan berkala
Pemeliharaan berkala dilakukan menurut jangka waktu tertentu, misalnya seminggu sekali, dua
minggu sekali, sebulan sekali atau dua bulan sekali. Pemeliharaan berkala dapat dilakukan untuk
berbagai jenis sarana dan prasarana dan biasanya dilakukan oleh petugas yang khusus menangani
pemeliharaan barang.
Administrasi Sarana dan Prasarana : segala komponen yang membantu efektifitas dan
kinerja seseorang karena efektif dan efisien agar sesuai dengan yang diinginkan/tujuan orang
tersebut.
Tersedianya sarana dan prasarana yang cukup dengan kualitas yang baik, sangat
dibutuhkan setiap organisasi dimanapun dalam menyelenggarakan kegiatannya untuk mencapai
tujuan yang diharapkan. Tanpa adanya sarana dan prasarana, mustahil tujuan akan dapat dicapai.
Demikian halnya kantor, tempat berlangsungnya kegiatan yang berkaitan dengan ketatausahaan
atau administrasi yang sangat memerlukan sarana dan prasarana kantor.
Agar semua kegiatan yang berhubungan dengan perbekalan kantor baik yang bersifat
administrasi maupun teknis operasional dapat dijalankan dengan baik dan efisien, maka
pelaksanaan atau pengelolaan sarana dan prasarana kantor harus dilakukan dengan baik.
Tempat/lingkup yang sering melakukan kegiatan sarana dan prasarana untuk kepentingan
dan tujuan bersama
1. Di sekolah
2. Di kantor
Di sekolah
Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan perabot yang secara
langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah sarana berarti alat langsung untuk
mencapai tujuan pendidikan, misalnya: ruang, buku, perpustakaan, laboratorium dan
sebagainya.[1][1] Adapun secara etimologis prasarana berarti alat tidak langsung untuk
mencapai tujuan dalam pendidikan. Misalnya: lokasi atau tempat, bangunan sekolah, lapangan
olahraga, uang dan sebagainya. Jadi prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan
dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan pelaksanaan proses pendidikan di
sekolah.[2][2]
Sedangkan menurut Soebagio, M. S., manajemen sarana dan prasarana merupakan proses
kegiatan perencanaan, pengorganisassian, pengadaan, pemeliharaan, penghapusan dan
pengendalian logistik atau perlengkapan.[3][3]
Dengan demikian dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa administrasi sarana dan prasarana
pendidikan adalah semua komponen yang sacara langsung maupun tidak langsung menunjang
jalannya proses pendidikan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan itu sendiri.
Sedangkan standar sarana dan prasarana dalam setiap satuan pendidikan telah tercantum
dalam PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 42 :
(1) Setiap satuan pendidikan wajib memilik sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan,
media pendidikan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai serta perlengkapan lain yang
diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
(2) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang
pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang
laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa,
tempat berolah raga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain
yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Menurut Peraturan Mendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan
Prasarana SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA disebutkan bahwa :
I. Standar Sarana dan Prasarana SD/MI
LAHAN
(1) Lahan untuk SD/MI memenuhi ketentuan rasio minimum luas lahan terhadap peserta didik.
(2) Luas lahan yang dimaksud adalah luas lahan yang dapat digunakan secara efektif untuk
membangun prasarana sekolah berupa bangunan gedung dan tempat bermain/berolahraga.
(3) Lahan terhindar potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa, serta
memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat.
(4) Lahan terhidar dari gangguan-gangguan pencemaran air, pencemaran udara, dan kebisingan.
BANGUNAN GEDUNG
(1) Bangunan gedung memenuhi ketentuan rasio minimum luas lantai terhadap peserta didik.
(2) Bangunan gedung memenuhi ketentuan tata bangunan .
(3) Bangunan gedung memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan
keamanan.
(4) Bangunan gedung menyediakan fasilitas dan aksesibilitas yang mudah, aman, dan nyaman
termasuk bagi penyandang cacat.
(5) Bangunan gedung dilengkapi sistem keamanan.
(6) Bangunan gedung dilengkapi instalasi listrik dengan daya minimum 900 watt.
(7) Kualitas bangunan gedung minimum permanen kelas B, sesuai dengan PP No. 19 Tahun 2005
Pasal 45, dan mengacu pada Standar PU.
(8) Bangunan gedung baru dapat bertahan meimum 20 tahun.
Menurut keputusan menteri P dan K No 079/ 1975, sarana pendidikan terdiri dari 3
kelompok besar yaitu :[4][4]
· Bangunan dan perabot sekolah.
· Alat pelajaran yang terdiri dari pembukuan, alat-alat peraga dan laboratorium.
· Media pendidikan yang dapat di kelompokkan menjadi audiovisual yang menggunakan alat
penampil dan media yang tidak menggunaakan alat penampil.
Selain memberi makna penting bagi terciptanya dan terpeliharanya kondisi sekolah yang
optimal administrasi sarana dan prasarana sekolah berfungsi sebagai:
· Memelihara agar tugas-tugas murid yang di berikan oleh guru dapat terlaksana dengan lancar
dan optimal
· Memberi dan melengkapi fasilitas untuk segala kebutuhan yang di perlukan dalam proses
belajar mengajar
Adapun yang menjadi tujuan dari administrasi saran dan prasarana adalah tidak lain agar
semua kegiatan tersebut mendukung tercapainya tujuan pendidikan. Perinciannya sebagai
berikut:
· Mewujudkan situasi dan kondisi sekolah yang baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai
kelompok belajar ,yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan
semaksimal mungkin
· Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi dalam
pembelajaran
· Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan
siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam proses
pembelajaran
· Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta
sifat- sifat individunya.
1. Lahan
Lahan yang di perlukan untuk mendirikan sekolah harus disertai dengan tanda bukti kepemilikan
yang sah dan lengkap (sertifikat), adapun jenis lahan tersebut harus memenuhi beberapa kriteria
antara lain :
- Lahan terbangun adalah lahan yang diatasnya berisi bangunan.
- Lahan terbuka adalah lahan yang belum ada bangunan diatasnya.
- Lahan kegiatan praktek adalah lahan yang di gunakan untuk pelaksanaan kegiatan praktek.
- Lahan pengembangan adalah lahan yang di butuhkan untuk pengembangan bangunan dan
kegiatan praktek.
Lokasi sekolah harus berada di wilayah pemukiman yang sesuai dengan cakupan wilayah
sehingga mudah di jangkau dan aman dari gangguan bencana alam dan lingkungan yang kurang
baik.
2. Ruang
Secara umum jenis ruang di tinjau dari fungsinya dapat di kelompokkan dalam :
a. Ruang pendidikan
Ruang pendidikan berfungsi untuk menampung proses kegiatan belajar mengajar teori dan
praktek antara lain : ruang perpustakaaan, ruang laboratorium, ruang kesenian, ruang olah raga,
dan ruang keterampilan.
b. Ruang administrasi
Ruang administrasi berfungsi untuk melaksanakan berbagai kegiatan kantor. Ruang administrasi
terdiri dari : ruang kepala sekolah, ruang tata usaha, ruang guru, dan gudang.
c. Ruang penunjang
Ruang penunjang berfungsi untuk menunjang kegiatan yang mendukung proses kegiatan belajar
mengajar antara lain : ruang ibadah, ruang serbaguna, ruang koperasi sekolah, ruang UKS, ruang
OSIS, ruang WC / kamar mandi, dan ruang BP.
3. Perabot
Secara umum perabot sekolah mendukung 3 fungsi yaitu : fungsi pendidikan, fungsi
administrasi, dan fungsi penunjang. Jenis perabot sekolah di kelompokkan menjadi 3 macam :
a. Perabot pendidikan adalah semua jenis mebel yang di gunakan untuk proses kegiatan belajar
mengajar.
b. Perabot administrasi adalah perabot yang di gunakan untuk mendukung kegiatan kantor.
c. Perabot penunjang perabot yang di gunakan atau di butuhkan dalam ruang penunjang. Seperti
perabot perpustakaan, perabot UKS, perabot OSIS.
Di kantor
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sarana adalah segala sesuatu yang
dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan. Sedangkan prasarana adalah
segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha,
pembangunan, proyek). Untuk lebih memudahkan membedakan keduanya, sarana lebih
ditujukan untuk benda-benda yang bergerak seperti komputer dan mesin-mesin, sedangkan
prasarana lebih ditujukan untuk benda-benda yang tidak bergerak seperti gedung, ruang, dan
tanah. Sarana dan prasarana juga mempunyai arti dan
maksud yang sama dengan istilah perbekalan kantor. Tersedianya sarana dan prasarana yang
cukup dengan kualitas yang baik, sangat dibutuhkan setiap organisasi dimanapun dalam
penyelenggarakan kegiatannya untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Tanpa adanya sarana
dan prasarana, mustahil tujuan akan dicapai. Demikian halnya kantor, tempat berlangsungnya
kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan ketatausahaan atau administrasi, juga sangat
memerlukan sarana dan prasarana kantor. Bahkan tidak akan ada pekerjaan kantor yang tidak
berkaitan dengan sarana dan prasarana kantor.
Kesimpulan :
Administrasi sarana dan prasarana sangat diperlukan karena apabila tidak ada administrasi sarana
dan prasarana maka tidak akan dapat sarana dan prasarana setelah itu efektifitas dan kinerja tidak
berjalan dengan baik
Home » adm. sarana prasarana » Penghapusan Peralatan Kantor
Add Comment
adm. sarana prasarana
Penghapusan peralatan kantor adalah usaha menghapuskan barang-barang milik sebuah kantor dari
dalam daftar inventarisasi berdasarkan peraturan yang berlaku. Fungsi penghapusan diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Dalam keadaan rusak berat sehingga tidak dapat diperbaiki atau dipergunakan lagi.
2. Perbaikan akan menelan biaya, sehingga merupakan pemborosan.
3. Secara teknis dan ekonomis kegunaanya tidak seimbang dengan besarnya biaya pemeliharaan.
4. Hilang akibat susut diluar kekauasaan pengurusan barang misalnya, bahan kimia dan
sebagainya.
5. Tidak sesuai lagi dengan kebutuhan masa kini.
6. Kelebihan persediaan yang jika disimpan lebih lama akan bertambah rusak dan akhirnya tidak
bisa digunakan lagi.
7. Musnah akibat bencana alam
8. Hilang karena dicuri/diselewengkan
Semua penghapusan harus berdasarkan pada aturan atau hukum yang berlaku.
Tata Cara Penghapusan
1. Kepala gudang menyusun daftar barang yang akan dihapus, kemudian mengusulkan kepada
pimpinan/atasan untuk menghapus barang tersebut.
2. Pimpinan unit membentuk panitia penghapusan, yang terdiri sekurang-kurangnya tiga orang
dari pejabat lingkungan unit yang bersangkutan yang dianggap ahli. Yaitu bagian perlengkapan,
perencanaan dan keuangan.
3. Kemudian panitia tersebut memeriksa barang yang akan dihapuskan, terutama terhadap kondisi
barang tersebut dan dinilai dari barang yang bersangkutan. Hasilnya disampaikan kepada
pimpinan unit dengan berita acara.
4. Panitia mengusulkan untuk menghapuskan barang tersebut disertai dengan berita acara
penelitian dan saran-saran.
5. Pimpinan unit mengajukan permohonan kepada menteri melalui biro perlengkapan untuk
mengadakan penghapusan.
6. Pimpinan pusat mengadakan penelitian lagi keunit yang bersangkutan. Kalau tidak ada
persoalan, maka akan diterbitkan surat keputusan untuk menhapus barang tersebut yang
dilaksanakannya dapat melalui kantor lelang negara dan juga dihapus dengan pemusnahan.
1. Pimpinan unit yang bertanggungjawab atas barang yang bersangkutan, membuat laporan serta
berita acara pemeriksaan, dengan lampiran pemeriksaan kepada unit utama yang selanjutnya di
teruskan ke menteri.
2. Pimpinan unit yang bersangkutan melapor kejadian tersebut kepada kepolisian negara. Dan
kepolisian negara akan memberikan breita acara pelaporan dan hasil penyelidikan kepolisian
tentang peristiwa tersebut.
3. Biro perlengkapan meneruskannya kepada panitia Tuntutan Ganti Rugi (TGR) dan panitia TGR
tersebut akan mencari data-data tambahan sebagai kelengkapan penelitian.
4. Berita acara dari pihak kepolisian harus sudah masuk paling lambat tiga bulan, jika tidak maka
panitian TGR akan menyusun suatu kesimpulan berdasarkan laporan dari unit yang
bersangkutan serta hasil penyelidikan di tempat kejadian.
5. Panitia TGR dapat meminta ganti rugi kepada pegawai yang mengelola barang, jika hasil
penyelidikan menunjukkan bahwa kehilangan/kerkusakan barang tersebut disebabkan kelalaian
dari pegawai yang bersangkutan. Akan tetapi jika ternyata peristiwa itu bukan disebabkan oleh
pegawai tersebut, maka pegawai yang bersangkutan akan dibebaskan dari segala tuntutan.
6. Setelah adanya penetapan tuntutan atau ganti rugi, maka SK penghapusan dapat diterbitkan.
c. Barang susut
Penyusutan barabg harus berdasarkan berita acara pemeriksaan, yang dikeluarkan dari tata usaha
pertanggungjawaban pengurus disertai berita acara tentang barang yang susut. Seandainya barang yang
susut jumlahnya melebihi dari taksiran normal, maka proses penghapusannya sama dengan barang yang
hilang/dicuri/terbakar.
Penyusutan secara normal dapat dikeluarkan dari pertanggungjawaban pengurusan gudang berdasarkan
berita acara pemeriksaan dan harus mendapat persetujuan dari atasan.
1. Pengertian
Secara lebih operasional penghapusan sarana dan prasarana adalah proses kegiatan yang
bertujuan untuk mengeluarkan/menghilangkan sarana dan prasarana dari daftar inventaris, kerena
sarana dan prasarana tersebut sudah dianggap tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan
terutama untuk kepentingan pelaksanaan pembelajaran di sekolah.
2. Tujuan
Adapun tujuan-tujuan utama dari penghapusan sarana dan prasrana tersebut adalah :
a.Meminimalisir atau membatasi kerugian yang lebih besar
b.Meminimalisir terjadinya pemborosan dalam biaya oprasional sekolah
c.Membebaskan atau melepaskan lembaga dari tanggung jawab pengamanan
d.Meringankan beban inventarisasi.
3. Syarat-syarat
Dalam penghapusan sarana dan prasarana sekolah itu, terdapat hal-hal penting yang perluh
diperhatikan, yaitu :
a.Dalam keadaan sudah tua atau rusak berat sehingga tidak dapat diperbaiki atau dipergunakan
lagi.
b.Dikhawatirkan dengan perbaikan akan menelan biaya besar sehingga terjadi pemborosan.
c.Secara teknis dan ekonomis kegunaannya tidak seimbang dengan besarnya biaya pemeliharaan.
d.Ada barang yang dicuri, terbakar, musnah sebagai akibat bencana alam.[12]
e.Tidak sesuai lagi dengan kebutuhan masa kini. Dan juga apabila barang tersebut di pertahankan
lebih lemah dikhawatirkan akan membahayakan.
f.Terjadinya penyusutan diluar kemampuan pemeliharaan pengurus barang (misalnya barang
kimia).
4. Cara Penghapusan
Dalam proses penghapusan sarana prasarana atau perlengkapan sekolah, harus memperhatikan
cara-cara berikut ini :
a.Kepala sekolah menyatuhkan barang-barang yang akan di hapus, misalnya : meletakkan di
tempat yang aman namun masih di lingkungan sekolah.
b.Kepala sekolah memberikan usulan penghapusan dan membentuk panitia penghapusan
dengan melampiri data barang yang akan di hapus ke kantor dinas pendidikan.
c.Menginventarisasi barang yang akan di hapus dengan mencatat jenis dan tahun pembuatan
barang tersebut.
d.Setelah SK penghapusan terbit, panitia memeriksa kembali barang yang akan di hapus dan
membuat berita acara pemeriksaan serta mengusulkan penghaspusan barang-barang tersebut ke
Kantor Dinas Pendidikan.
e.Setelah memperoleh surat keputusan dari Dinas Pendidikan, maka segera di lakukan
penghapusan . dan penghapusan tersebut biasa di lakukan dengan dua cara yaitu di musnahkan
atau di lelang.
UploadLibrary
BooksAudiobooksComicsSheet Music
P. 68
|Views: 10,774|Likes: 47
Published by m_aqilarrofi
See more
58
1)
Panitia Pelelangan
meminta bantuan
Kantor
LelangNegara
setempat untuk
melelang bangunan
gedung yangakan
dibongkar.
2)
Kantor Lelang
Negara melelang
bangunan gedung
danhasilnya
disetorkan ke Kas
Negara serta
membuat
risalahlelang.
3)
Kepala Dinas
Pendidikan Propinsi
menyampaikan
risalahlelang
berikut bukti
setoran hasil lelang
kepada
SekretarisJenderal
Depdiknas. j. Jika
bangunan gedung
tersebut
dimusnahkan,
DinasPendidikan
Propinsi
membentuk Panitia
Pemusnahanbangu
nan gedung dan
membuat Berita
Acara
Pemusnahan.k.
Dinas Pendidikan
Propinsi
menyampaikan
laporanpemusnaha
n.
3. Penghapusan
barang yang dicuri,
hilang terbakar
a. Pengurus barang
melaporkan
kejadian-kejadian
(kecurian,kehilanga
n, atau kebakaran)
kepada Kepala
Sekolah.b. Kepala
Sekolah
mengadakan
penyidikan dan
membuat
BeritaAcara.c.
Kepala Sekolah
melaporkan
kejadian kepada
pihak
Kepolisiansetempat
disertai pembuatan
Berita Acara.d.
Kepala sekolah
melaporkan
kejadian kepada
Dinas
PendidikanPropinsi
melalui Kantor
Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kotadila
mpiri Berita Acara
dari pihak
Kepolisian.e. Kepala
Dinas Pendidikan
Propinsi
melaporkan
kejadian
kepadaSekretaris
Jenderal c.q. Biro
Perlengkapan
dengan
59
melampirkan Berita
Acara Penyidikan
dan Berita
Acara/LaporanKepo
lisian.f. Biro
Perlengkapan
meneliti laporan
dan meneruskan
kepadaBPK,
Menteri Keuangan,
dan Panitia
Tuntutan Ganti
Rugi(PTGR).g.
Panitia Tuntutan
Ganti Rugi meneliti
masalah tersebut,
kalauterbukti
kecurian atau
kehilangan
disebabkan atas
kelalaianpetugas,
maka setelah
mendapat
pertimbangan BPK,
petugasyang
bersangkutan
dikenakan tuntutan
ganti rugi.h. Surat
Keputusan Ganti
Rugi dikeluarkan
oleh
MenteriPendidikan
Nasional setelah
pembayaran cicilan
lunas
ataspersetujuan
Menteri
Keuangan.i.
Kemudian barang
tersebut
dihapuskan dari
Buku Induk
danBuku Golongan
Barang Inventaris.
4. Penghapusan
rumah dinas
golongan III
a. Kepala Sekolah
mengusulkan
kepada Kepala
Dinas
PendidikanPropinsi
melalui Kepala
Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kotaunt
uk penetapan
status rumah dinas
golongan III.b. Dinas
pendidikan Propinsi
meneruskan usul
tersebut
kepadaMenteri
Pendiudikan
Nasional.c. Menteri
Pendidikan
Nasional
menerbitkan SK
Penetapan
StatusGolongan II.d.
Apabila rumah
dinas tersebut
sudah berumur 10
tahun, KepalaDinas
Pendidikan Propinsi
mengusulkan
kepada
SekretarisJenderal
meminta
pengalihan rumah
dinas golongan II
kegolongan III
dengan dilampiri:
60
1)
Gambar legger dan
situasi rumah.
2)
SK penetapan
golongan II nya.
3)
Keterangan atas
tanah pekarangan
rumah.
4)
SK Otorisasi
pembangunan
rumah dinas.
5)
Surat Izin
Mendirikan
Bangunan (IMB).
6)
Surat Izin
Penghunian (SIP)
rumah.e. Sekretaris
Jenderal Depdiknas
meneruskan usul
tersebut
keDirektorat
Jenderal Cipta
Karya untuk
dikeluarkan
penetapangolongan
III.f. Ditjen Cipta
Karya menerbitkan
Surat Penetapan
golongan III.g.
Penghuni
mengajukan
permohonan
pembelian rumah
dinasgolongan III
kepada Ditjen Cipta
Karya Departemen
PU.h. Panitia
penaksir harga
menaksir harga
rumah tersebut.i.
Diadakan kontrak
jual beli antara
penghuni rumah
tersebutdengan
Departemen PU
dengan cara cicilan
selama 5 tahun. j.
Setelah lunas
pembayaran
seluruhnya
dikeluarkan
SKPenjualan dan
dibaliknamakan
atas nama
pembeli.k.
Penghapusan
rumah dinas dari
Buku Induk dan
Buku
GolonganBarang
Inventaris setelah
diterbitkan SK
Penghapusan
olehMenteri
Pendidikan
Nasional.
5. Penghapusan
sarana dan
prasarana karena
bencana alam
Tata caranya
disamakan saja
dengan
penghapusan
sarana
danprasarana yang
rusak atau tua,
hanya yang perlu
ditambahkan
adalah SKdari
Pemda, yaitu
serendah-
rendahnya Bupati
yang menyatakan
bahwadaerah
tersebut telah
terjadi bencana
alam.
61
DAFTAR RUJUKAN
Anonim 1. 1993.
Pedoman
Pengelolaan
Administrasi
Sekolah
Lanjutan Tingkat
Atas
.
Jakarta: Dirjen
Dikdasmen.Anonim
2. 1996.
Pedoman
Penghapusan
Barang Inventaris
. Jakarta
:Departemen
Pendidikan dan
Kebudayaan.Anoni
m 3. 1996.
Pedoman
Pemeliharaan
Sarana dan
Prasarana
. Jakarta
:Departemen
Pendidikan dan
Kebudayaan.Anoni
m 4. 2003.
Pedoman
Administrasi
Sekolah Dasar dan
Menengah
.Jakarta :
Departemen
Pendidikan
Nasional.Anonim 5.
2006.
Peraturan
Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005
Tentang Standar
Nasional
Pendidikan
.
Jakarta: Badan
Standar
NasionalPendidikan
.Abdullah, S.. 2004.
Pengelolaan
Fasilitas
. Jakarta : Direktorat
JenderalPendidikan
Dasar dan
Menengah,
Direktorat
Menengah
Kejuruan,Departem
en Pendidikan
Nasional.Alwi,
Hasan. 2005. dkk
Kamus Besar
Bahasa Indonesia
.
Edisi III.
Jakarta:Balai
Pustaka.Arum,
Wahyu Sri Ambar.
2007.
Manajemen Sarana
dan
Prasarana Pendidik
an
.
Jakarta : CV. Multi
Karya
Mulia.Dwiantara,
Lukas dan Rumsari
Hadi Sumarto.
2004.
Manajemen
Logistik; Pedoman
Praktis Bagi
Sekretaris dan Staf
Administrasi
.
Jakarta:PT.Gramedi
aWidiasarana
Indonesia.Hanafi,
Ivan. dkk. 2001.
Manajemen Sarana
dan Prasarana
Sekolah
Lanjutan Tingkat
Pertama Untuk
Pelatihan Kepala
Sekolah
. Buku 7. Jakarta:
62
Depdiknas,
Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar
dan
Menengah,Direktor
at Sekolah Lanjutan
Tingkat
Pertama.Hanafi,
Ivan. dkk.. 2001.
Manajemen Sarana
dan Prasarana
Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama
untuk Pelatihan
Kepala Sekolah
.
Jakarta:Direktorat
Jenderal Pendidikan
Dasar dan
Menengah,
DepartemenPendidi
kan
Nasional.Sudjana,
Nana. 2002.
Dasar-dasar Proses
Belajar mengajar.
Bandung: SinarBaru
Algesindo.
63
LAMPIRANLAMPIR
AN 1
Identitas SekolahNama
dan Alamat
SekolahBERITA ACARA
PEMERIKSAAN
BARANGNO.Pada hari
ini ………………….
Tanggal
……………………kami
Panitia Pemeriksa
Barang/alat-alat
…………………….. yang
ditunjuk berdasarkan
Keputusan
……………………………tang
gal………………………………
No.
…………………………………
……………… yang
terdiri:1.
…………………………………
………… Ketua
merangkap anggota2.
…………………………………
…...…Sekertaris
merangkap anggota3.
……………………………….…
……………………………...an
ggota4.
…………………………………
……………………………….an
ggota5.
.…………………………………
……………………………...an
ggataMenerangkan
dengan sesungguhnya
bahwa setelah
memeriksa dan
meneliti barang-
barangyang diserahkan
oleh:1. Nama :
…………………………………
…………….2. Jabatan :
…………………………………
…………….3. Alamat :
…………………………………
…………….Yang dipesan
oleh
…………………………………
…..berdasarkan surat
Pesanan
tanggal………………………
… No.
…………………………………
……berupa1.
…………………………………
…………2.
…………………………………
…………3.
…………………………………
…………Menurut
pendapat
kami:…………………………
…………………………………
……………………………(Peri
ncian berita acara ini
dibuat dengan
sesungguhnya rangkap
…………….……Demikian
berita acara ini dibuat
dengan sesungguhnya
rangkap ………
(……….)***) untuk
dipergunakan
sebagaimana
mestinya.……………………
…. 20 …….Yang
menyerahkan Panitia
Pemeriksa1. …………
(……………..)2. …………
(……………..)3. …………
(……………..) _________
_____ 4. …………
(……………..)Mengetahui
*)Kepala
………………. __________
____________ NIP :
Similar to 15 -- KODE -- B1 - 2 -- Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan
P...
MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PADA
JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMK NEGERI 2 SURABAYA
Choose a format:
.PDF .TXT
Download
Recommended
pgri_3
are_riph
kangsirodj
program
Page 1 of 4
.PDF .TXT
Download
About
Browse books
Browse documents
About Scribd
Meet the team
Our blog
Join our team!
Contact Us
Support
Help
FAQ
Press
Purchase help
AdChoices
Partners
Publishers
Developers / API
Legal
o Terms
o Privacy
o Copyright
Memberships
Join today
Invite Friends
Gifts
Stay Connected
English
scribd